• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN KOMPETENSI PRODUKTIF : Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN KOMPETENSI PRODUKTIF : Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi."

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN

MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES

PEMBELAJARAN KOMPETENSI PRODUKTIF

(Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif

di SMK Taruna Mandiri Cimahi)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Kejuruan

Oleh: Asep Setyadin

0907897

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA

PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOMPETENSI

PRODUKTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF

Oleh Asep Setyadin

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Magister pada Program Studi Pendidikan Teknologi Kejuruan Sekolah Pasca Sarjana

© Asep Setyadin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)
(5)

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

(6)

ABSTRAK

Asep Setyadin: “Pengaruh Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Kompetensi Produktif” (Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di

SMK Taruna Mandiri Cimahi). Motivasi merupakan hal yang sangat penting

dalam mempengaruhi tugas yang akan dilaksanakan oleh guru, karena dengan motivasi akan mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugas-tugas profesinya. Melalui penambahan kualitas media pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas kualitas dalam implementasi kurikulum pembelajaran, sehingga menigkatkan mutu pendidikan di SMK yang menghasilkan lulusannya siap kerja dan siap latih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif dan pengaruh intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 30 orang guru SMK Taruna Mandiri Cimahi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif deskriptif untuk menjelaskan hubungan variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat. Instrumen pengumpulan data untuk variabel penelitian menggunakan kuesioner/angket Kesimpulan dari penelitian yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pengaruh motivasi guru dengan koefisien determinasi 33,08%. intensitas penggunaan multimedia pembelajaran koefisien determinasi 33,90% dan pengaruh secara bersama-sama antara pengaruh motivasi guru dengan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas proses pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif memiliki pengaruh yang signifikan dengan koefisien determinasi 58,511%

(7)

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Asep Setyadin: "The Influence of Teachers Motivation and Intensity of Use of Multimedia Learning Effectiveness Against Productive Learning Competencies In Automotive Engineering Skills Program" (The study was conducted at the Automotive Engineering Skills Program at SMK Taruna Mandiri Cimahi). Motivation is very important in influencing the tasks to be carried out by the teacher, because the motivation will reflect the interaction between the attitudes, needs, perceptions, and decisions made in implementing teacher professional duties. Through the addition of quality instructional media can increase the effectiveness of the quality of the learning curriculum implementation, thereby improving the quality of education in vocational schools that produce graduates ready to work and ready to train research aims to determine the influence of motivation on learning effectiveness productive competence and influence the intensity of use of the effectiveness of multimedia learning lessons productive competence in automotive engineering program at SMK Taruna Mandiri Cimahi. The study took a sample of 30 teachers of SMK Taruna Mandiri Cimahi. The method used in this research is descriptive quantitative analysis method to describe the relationship the independent variables to the dependent variable. Data collection instruments for the study variables using a questionnaire/poll conclusion of the study that there is a significant effect of teacher motivation by 33.08% coefficient of determination. intensity of use of multimedia learning 33.90% and the coefficient of determination jointly influence the effects of teacher motivation intensity of the effectiveness of the use of multimedia teaching learning process productive competence in automotive engineering program has a significant influence 58.511% with a coefficient of determination

(8)

LEMBAR PERSETUJUAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Prof. Dr. Masriam Bukit, M.Pd

Pembimbing II,

Dr. Tedjo Narsoyo, ST, M.Pd

Menyetujui dan Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

(9)

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “PENGARUH

MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA

PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN

KOMPETENSI PRODUKTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

OTOMOTIF” (Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di

SMK Taruna Mandiri Cimahi) “ beserta seluruh isinya adalah benar merupakan

karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini.

Yang membuat pernyataan,

(10)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

SAW beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Tesis yang berjudul: “Pengaruh Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan

Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Kompetensi

Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif” (Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi) ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian program S2 (Magister Pendidikan) program studi

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan pada Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Dengan selesainya penulisan tesis ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Masriam Bukit, selaku pembimbing I yang telah banyak

mencurahkan perhatiannya dalam membimbing kepada penulis sehingga tesis ini

dapat diselesaikan.

2. Bapak Dr. Tedjo Narsoyo, S.T., M.Pd, selaku pembimbing II yang telah banyak

mencurahkan perhatiannya dalam membimbing kepada penulis sehingga tesis ini

dapat diselesaikan.

3. Prof. Dr. Hj. Melly Sri Sulastri, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik

(11)

iv

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Bapak Dr. Amay Suherman, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

banyak masukan dan koreksinya pada penulisan tesis ini.

6. Ayahanda dan ibunda tercinta, semoga perjuangan dan pengorbanan ayahanda dalam

membesarkan dan mendidik ananda menjadi amal ibadah disisi Allah SWT. Amin Ya

Rabbal-alamin.

7. Istri tercinta., yang selalu memberi motivasi dan semangat yang tinggi semoga

perjuangan dan pengorbanannya menjadi amal ibadah disisi Allah SWT. Amin Ya

Rabbal-alamin.

8. Bapak/Ibu Dosen Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan ilmunya.

9. Teman-teman sekelas di Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian tesis ini.

10. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

banyak membantu sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan.

Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal, dan melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara semua. Amin.

Sebagai penutup, penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat sebagai

sumbangan pemikiran bagi pembaca. Amin Ya Robbal-alamin.

(12)

DAFTAR ISI

1.3 Paradigma Penelitian 6

1.4 Analisis Masalah dan Definisi Operasional 7

1.4.1 Penggunaan Multimedia Pembelajaran 7

1.4.2 Masalah Pembelajaran di SMK 8

1.4.3 Permasalahan pada Pembelajaran Program Keahlian Teknik Otomotif

8

1.4.4 Definisi Operasional 9

1.5 Pembatasan Masalah 12

1.6 Tujuan dan Manfaat Penelitian 12

1.6.1 Tujuan Penelitian 12

1.6.2 Manfaat Penelitian 12

1.7 Kerangka Pembatasan Masalah 13

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Motivasi dalam Proses Pembelajaran 15

2.1.1 Pengertian Motivasi 16

(13)

vi

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.1.3.1 Teori Motivasi Isi 20

2.1.3.2 Teori Motivasi Proses 27

2.1.4 Pengertian Motivasi Kinerja Guru 28

2.1.5 Motivasi Guru dalam Pembelajaran 30

2.1.6 Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa 32

2.1.7 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja 35

2.2 Media Pembelajaran 37

2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran 37

2.2.2 Jenis-jenis Media Pembelajaran 42

2.2.3 Media-media yang biasa di gunakan dalam Proses Pembelajaran

43

2.2.4 Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran 50

2.2.5 Teori Pengembangan Media 53

2.2.6 Manfaat Media Pembelajaran 56

2.2.7 Pemilihan Media Pembelajaran 59

2.2.8 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran 60

2.2.9 Penggunaan Media Pembelajaran 61

2.2.10 Multimedia 62

2.2.11 Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran Kompetensi Keahlian Teknik Otomotif

69

2.3 Konsep Efektivitas Pembelajaran 71

2.3.1 Definisi Efektivitas 71

2.3.2 Penilaian Keberhasilan/Efektivitas Pembelajaran 73

2.3.3 Tingkat Keberhasilan Pembelajaran 74

2.3.4 Program Remedial (Perbaikan) 74

2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemebalajaran 74

2.3.6 Konsep Pembelajaran yang Efektif 79

2.4 Intensitas Belajar 84

2.4.1 Pengertian Intensitas Belajar 84

2.4.2 Pengaruh Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran

90

2.4.3 Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif

(14)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian 95

3.2 Tempat dan Waktu Pennelitian 96

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 97

3.4 Instrumen Penelitian 97

3.5.1 Instrumen Pengumpul Data 97

3.5.1.1 Kuesioner (Angket) 97

3.5.1.2 Dokumentasi Penelitian 99

3.6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 99

3.7 Teknik Pengumpulan Data 99

3.7.1 Observasi (Pengamatan Langsung) 100

3.8 Uji Coba Instrumen 100

3.8.1 Uji Validitas Instrumen 100

3.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen 102

3.8.3 Teknik Analisis Data 104

3.8.3.1. Tahap Deskripsi Data 104

3.8.3.2 Tahap Uji Persyaratan Analisis 104

3.8.4 Uji Homogenitas 106

3.8.5 Tahapan Pengujian Hipotesis 106

3.8.5.1 Analisis Korelasi antara Variabel X1 dengan X2 (Multikuliner)

107

3.8.5.2 Analisis Korelasi antara Variabel X dan Y 107

3.8.5.3 Regresi Linear Sederhana 108

3.8.5.3.1 Menguji Signifikansi 109

3.8.5.3.2 Menguji Signifikansi Linearitas 110

3.8.5.3.3 Regresi Linear Ganda 111

3.8.5.3.4 Hipotesis Statistik 113

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan 114

4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 114

(15)

viii

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.2.2 Uji Reliabilitas 117

4.3 Deskriptif Data Analisis Variabel 118

4.3.1 Hasil Deskriptif Variabel X1, X2 dan Y 118

4.3.2 Variabel Motivasi Guru (X1) 119

4.3.3 Variabel Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2)

120

4.3.4 Variabel Efektifitas Pembelajaran Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)

121

4.4 Uji Persyaratan analisis 122

4.4.1 Pengujian Normalitas 122

4.4.2 Pengujian Homogenitas 123

4.4.3 Pengujian Hipotesis 124

4.4.3.1 Pengaruh Motivasi Guru (X1) dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)

124

4.4.3.1.1 Koefisien Korelasi Variabel Bebas dan Variabel Terikat

4.4.3.1.7 Pembahasan Pengaruh Motivasi Guru dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif

128

4.4.3.2 Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)

129

4.4.3.2.1 Koefisien Korelasi Variabel Bebas dan Variabel Terikat

4.4.3.2.7 Pembahasan Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan Efektivitas Pembelajaran

(16)

Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif

4.4.3.3 Pengaruh Bersama-sama Motivasi Guru (X1) dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) dengan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y) 4.4.3.3.6 Pembahasan Pengaruh Bersama-sama Motivasi Guru (X1) dan

Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) terhadap Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)

136

4.4.3.3.7 Hasil Pengujian Korelasi dan Persamaan Regresi 137

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian 138

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian 139

4.6.1 Pengaruh Motivasi Guru dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif

140

4.6.2 Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif

141

4.6.3 Pengaruh Bersama-sama Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan

Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif

142

4.7 Keterbatasan Penelitian 143

4.7.1 Pengumpulan Data 143

4.7.2 Responden 143

4.7.3 Waktu Penelitian 144

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 145

(17)

x

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA 148

LAMPIRAN-LAMPIRAN 153

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Hubungan Antara Media dan Tujuan Pembelajaran 55

Tabel 2.2 Pola Pengskoran (Scoring) 98

Tabel 2.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai ( r ) 107

Tabel 2.4 Ringkasan Analisis Varians Uji Signifikansi dan

Lineraritas X dan Y

111

Tabel 2.5 Data Hasil Uji Coba Instrumen Motivasi Guru 115

Tabel 2.6 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Motivasi Guru 116

Tabel 2.7 Hasil Perhitungan Pengujian Reliabilitas Motivasi Guru 117

Tabel 2.8 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Guru 119

Tabel 2.9 Distribusi Frekuensi Variabel Intesitas Penggunaan

Multimedia Pembelajaran

120

Tabel 2.10 Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas Pembelajaran

Kompetensi Produktif

121

Tabel 2.11 Rangkuman Uji Normalitas Variabel Penelitian 123

Tabel 2.12 Hasil Uji Homogenitas Variabel Penelitian 123

(18)
(19)

xii

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian 6

Gambar 2.1a Situasi Masalah 15

Gambar 2.1b Situasi Pilihan 16

Gambar 2..2 Proses Motivasi 17

Gambar 2.3 Teori Tata Tingkat Kebutuhan Maslow 20

Gambar 2.4 Tahapan Pembelajaran 39

Gambar 2.5 Model Flowchart view 66

Gambar 2.6 Linear Navigasi Model 67

Gambar 2.7 Hierarchical Model 67

Gambar 2.8 Spoke and Hub Model 68

Gambar 4.1 Hubungan Determinasi Antara Variabel Bebas dengan

Variabel Terikat

114

Gambar 4.2 Histogram Motivasi Guru 120

Gambar 4.3 Histogram Intensitas Penggunaan Multimedia pembelajaran 121

Gambar 4.4 Histogram Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif

Kejuruan

122

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Instrumen Uji Coba 153

Lampiran 2 Perhitungan Uji Validitas 162

Lampiran 3 Perhitungan Uji Reliabilitas 165

Lampiran 4 Skor Data Instrumen 171

Lampiran 5 Skor Baku (Z Skor dan T Skor) 174

Lampiran 6 Uji Normalitas Data Variabel Penelitian 178

Lampiran 7 Uji Homogenitas/Uji Bartlett 190

Lampiran 8 Pengujian Hipotesis 193

Lampiran 9 Instrumen Penelitian 211

9.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 211

9.2 Lembar Instrumen Uji Coba 217

9.3 Lembar Instrumen Penelitian 223

Lampiran 10 Profil Sekolah SMK 228

(21)

1

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahamanan

cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan informasi memberi arti tersendiri

bagi kegiatan pendidikan. Tantangan tersebut menjadi salah satu dasar pentingnya

pendekatan teknologis dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran.

Pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan tersebut dimaksudkan agar

dapat membantu proses pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan. Disamping

itu, pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana penerus nilai-nilai

dan gagasan-gagasan sehingga setiap orang mampu berperan serta dalam transformasi

nilai demi kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, untuk mewujudkan

pendidikan yang berkualitas, salah satu yang harus ada adalah guru yang berkualitas.

Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional, yakni yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional (UU RI No.14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen).

Guru sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan pendidikan memegang

posisi strategis dalam pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang

pembangunan, sudah seharusnya berperan aktif dan menempatkan kedudukannya

(22)

2

pembelajaran, untuk itu mutu pendidikan disuatu sekolah ditentukan oleh kemampuan

atau kompetensi yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya.

Pada dasarnya tingkat profesionalisme dan kompetensi guru dipengaruhi oleh

banyak faktor, diantaranya seberapa besar guru memiliki motivasi yang diwujudkan

bagaimana sikap guru dalam menghadapi pekerjaannya. Bila seorang guru memiliki

motivasi yang tinggi tentunya akan memiliki sikap kerja yang positif, sehingga dalam

melaksanakan tugasnya ingin selalu bekerja secara profesional dan selalu berusaha

meningkatkan kemampuan atau kompetensinya.

Sikap kerja guru terhadap pekerjaan dapat dilihat dalam bentuk persepsi dan

kepuasan kaitannya terhadap pekerjaan maupun dalam bentuk motivasi kerja yang

ditampilkan. Guru yang memiliki sikap positif terhadap pekerjaan, sudah barang tentu

akan menampilkan persepsi dan kepuasan yang baik terhadap pekerjaannya maupun

motivasi yang tinggi, yang pada akhirnya akan mencerminkan seseorang guru yang

mampu bekerja secara profesional yang tinggi.

Sikap positif maupun negatif seorang guru terhadap pekerjaan tergantung dari

guru bersangkutan maupun kondisi lingkungan. Dalam hal ini menurut Bimo Walgito

(2001: 115-116) dalam Sugeng (2004: 1) menyatakan bahwa: Sikap yang ada pada diri

seseorang dipengaruhi oleh faktor internal yaitu faktor fisiologis dan psikologis, faktor

eksternal yaitu berupa situasi yang dihadapi individu, norma-norma dan berbagai

hambatan maupun dorongan yang ada dalam masyarakat.

Proses Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi yang harus

diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar

(23)

3

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sumber pesan, berarti guru harus menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan

proses komunikasi berjalan lancar sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima

alat-alat indera siswa. Namun harus disadari bahwa guru bukanlah satu-satunya

sumber ilmu bagi peserta didik untuk memperoleh pengetahuanya. Masih terdapat

sumber lain berupa lingkungan, alat, media dan sebagainya. Peranan utama guru

adalah mengelola kegiatan belajar peserta didik dan memberikan bimbingan yang

diperlukan. Peranan guru sebagai penyaji informasi menjadi kurang tepat dalam

perkembangan teknologi sekarang, karena hal itu dapat dilakukan oleh media yang

dalam setiap kegiatan proses pembelajarannya media tidak mungkin diabaikan.

Intensitas penggunaan multimedia pembelajaran bukan hanya dapat

menyebabkan proses komunikasi antara guru dan siswa dapat terlaksana dengan baik

dan lancar, tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan cepat tentang pesan

yang disampaikan, sehingga akan berpengaruh pada efektivitas pembelajaran. Proses

pembelajaran seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman

sehari-hari, sehingga materi menjadi sulit dipahami siswa. Visualisasi adalah salah satu

cara yang dapat dilakukan mengkongkritkan sesuatu yang abstrak. Daryanto (2010: 52)

mendefinikan multimedia sebagai „Satu sistem hubungan komunikasi interaktif

melalui komputer yang mampu menciptakan, menyimpan, memindahkan dan

membuka kembali data dan informasi dalam bentuk teks, grafik, animasi dan sistem

audio.‟

Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberikan kesan

yang besar dalam bidang media pembelajaran, multimedia telah mengembangkan

(24)

4

mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam menggunakan teknologi ini dengan

cara paling berkesan, suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif, lebih

menggalakan komunikasi aktif antara berbagai hal.

Dalam melaksanakan kompetensi pedagogik, guru dituntut memiliki kemampuan

secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk

di dalamnya penguasaan dalam penggunaan multimedia pembelajaran. Penggunaan

media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi sangat membantu aktivitas proses

pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan

efektivitas pembelajaran siswa. Namun dalam implementasinya tidak banyak guru atau

hanya 7,67 % yang memanfaatkannya dari 65 guru di sekolah, bahkan metode ceramah

(lecture method) monoton masih cukup populer dikalangan guru dalam proses

pembelajarannya, sehingga kondisi seperti ini guru memberikan materi tidak sesuai

dengan silabus dan kurikulum pembelajaran yang telah ditetapkan.

Banyak guru dalam proses pembelajarannya di sekolah belum menggunakan

multimedia pembelajaran, kebanyakan hanya menggunakan metode-metode yang

konvensional, karena rendahnya motivasi guru menyebabkan kurang efektifnya proses

pembelajaran. Mengingat pentingnya motivasi oleh guru, dengan cara meningkatkan

intensitas penggunaan multimedia dalam proses pembelajarannya, akan mampu

meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.

Penyelenggaraan SMK harus diarahkan pada mempersiapkan individu dengan

(25)

5

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

juga pengetahuan praktis. Dewasa ini, dalam rangka mempersiapkan lulusan/tamatan

program keahlian teknik otomotif yang dapat memenuhi tuntutan profesional dunia

kerja atau industri yang berkembang pesat, pemintaan kebutuhan tenaga kerja program

keahlian otomotif selalu dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri.

Media pembelajaran dapat berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

belajar siswa yang pada akhir diharapkan dapat mendukung dalam mempertinggi hasil

belajar siswa. Sebagai alasan perlu adanya media pembelajaran menurut Nana Sujana,

(2007: 2) dapat menghasilkan,

(1)Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga bisa menumbuhkan motivasi belajar, (2) bahan pembelajaran akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga tidak membosankan siswa, (4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan demonstrasi dan lain-lain.

Dengan memperhatikan hal di atas, efektivitas proses pembelajaran kurang

sesuai dengan tujuan atau sasaran yang telah ditentukan, meskipun disadari bahwa

masih ada faktor lain yang menentukan dalam proses pembelajaran. Dampak lebih

jauh sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusan, hal ini tercermin dengan rendahnya

daya saing ditingkat internasional dan regional.

Mengingat begitu banyak permasalahan yang ada di sekolah yang berdampak

kepada rendahnya sumber daya manusia perlu kiranya untuk mengangkat

permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh motivasi guru dan intensitas

(26)

6

produktif, dengan harapan dapat menemukan solusi dalam mengurangi permasalahan

yang terjadi di SMK Taruna Mandiri Cimahi.

1.2 Perumusan Masalah

Untuk mengetahui apakah motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia

pembelajaran akan dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran kompetensi

produktif, maka penelitian ini dilakukan dengan perumusan masalah “Bagaimana

pengaruh motivasi guru, intensitas penggunaan pembelajaran multimedia terhadap

efektifitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif

di SMK Taruna Mandiri Cimahi. Ditinjau dari konsteks yang lebih yang luas, jawaban

atas permasalahan itu merupakan masukan yang sangat bermanfaat bagi pendidikan

kejuruan, setidaknya menjadi bahan kajian atau pedoman dalam pemanfaatan media

pembelajaran dalam proses pembelajaran kompetensi produktif.

1.3 Paradigma Penelitian

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gbr. 1.1 Paradigma Penelitian

Motivasi Guru (X1)

Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran

(X2)

Efektivitas Pembelajaran

(27)

7

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Paradigma penelitian ini didasarkan pada beberapa variabel penelitian yaitu

Motivasi Guru (X1) sebagai variabel 1, pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha

yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang

agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau

tujuan tertentu. Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) sebagai variabel

2, merupakan suatu dorongan, kebiasaan, dan perbuatan untuk menggambarkan

perbedaan hasil dari suatu perbuatan. Bagi siswa yang memiliki intensitas belajar yang

tinggi maka akan cenderung mendapatkan hasil belajar yang baik, namun bagi siswa

yang kurang, maka cenderung akan memiliki hasil belajar yang kurang. Efektivitas

pembelajaran (Y) sebagai Variabel terikat, merupakan pencapaian tugas guru dan

siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam proses belajar

mengajar yang menunjukkan tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Efektif adalah penggunaaan sumber daya secara minimum

guna pencapaian hasil yang optimum. Efektivitas menganggap bahwa tujuan-tujuan

yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara terbaik untuk

mencapai tujuan-tujuan tersebut.

1.4 Analisis Masalah dan Definisi-Definisi Operasional 1.4.1 Penggunaan Multimedia Pembelajaran

Pada dasarnya salah satu tujuan dari pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan multimedia adalah sedapat mungkin menggantikan dan melengkapi

tujuan, materi, metode dan alat penilaian yang ada dalam proses belajar mengajar

(28)

8

akan mampu memberikan perubahan dalam suasana belajar, sehingga dapat

menimbulkan motivasi khususnya dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar dan efektivitas dalam proses pembelajaran.

Sampai saat ini penggunaan multimedia pembelajaran masih sedikit digunakan

oleh guru program diklat sebagai media pembelajaran. Kebanyakan guru program

diklat memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah atau

bahkan seringkali hanya memberikan tugas rangkuman pada siswa. Dengan

menggunakan pola proses seperti ini, siswa cenderung mengeluh dan merasa bosan

sehingga kehilangan minat dan motivasi untuk belajar. Secara tidak langsung, baik

disadari atau tidak hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar

siswa. Keadaan seperti inilah yang peneliti jumpai dilapangan, khususnya pada materi

program diklat program keahlian teknik otomtif yang masih menggunakan

pembelajaran konvensional.

1.4.2 Masalah Pembelajaran Di SMK Taruna Mandiri Cimahi

Berdasakan pengalaman dan hasil survey pendahuluan di SMK taruna Mandiri

Cimahi diperoleh gambaran mengenai masalah pembelajaran yang dialami siswa dan

guru di kelas. Terdapat beberapa masalah terkait dengan kompetensi salah satu

program diklat yaitu system Transmisi Manual diantaranya: (1) Materi yang dipelajari

sulit, konsep yang sifatnya abstrak dan rumit, (2) Materi yang diajarkan masih

bersumber dari buku yang disediakan guru saja, (3) Jenis media yang disedikan guru

dalam pembelajaran hanya berupa buku pelajaran dan gambar saja, (4) Sulit

(29)

9

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memahami pelajaran yang diceramahkan, (6) Pemilihan metode pembelajaran yang

kurang tepat, 7) terbatasnya waktu untuk belajar dikelas, (8) buku paket yang

merupakan pegangan bagi siswa belum tersedia, (9) guru kurang memanfaatkan media

pembelajaran yang ada disekolah seperti komputer, (10) sering muncul keluhan.

1.4.3 Permasalahan pada Pembelajaran Program Keahlian Otomotif

Penyelenggaraan SMK harus diarahkan pada mempersiapkan individu dengan

pemahaman pekerjaan dari dunia kerja dan keterampilan mengerjakan pekerjaan dan

juga pengetahuan praktis. Dewasa ini, dalam rangka mempersiapkan lulusan/ tamatan

program keahlian teknik otomotif yang dapat memenuhi tuntutan profesional dunia

kerja atau industri. Berkembang pesat sehingga pemintaan kebutuhan tenaga kerja

program keahlian otomotif selalu dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri. Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran yang sangat penting sebagai pemenuhan

kebutuhan (demand driver) tenaga kerja profesional tingkat menengah, seperti yang

dinyatakan Litbang Diknas dalam naskah akademik (RPP: 2001) Pendidikan

menengah bahwa sekolah menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang

pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk

melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.

1.4.4 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap judul penelitian dan untuk

mendapatkan pengertian dan maksud yang sama, maka perlu dibuatkan definisi

operasional. Hal ini sesuai dengan penjelasan Nasution (Yessica, 2007:10) bahwa

(30)

10

diberi batasan agar jangan timbul pengertian yang bermacam-macam.” Oleh karena itu

peneliti merasa perlu menjelaskan beberapa definisi operasional sebagai berikut:

1.4.4.1 Motivasi Guru

Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan,

mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak

melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Motivasi guru dalam penelitian ini adalah dorongan yang timbul pada diri

seorang guru kejuruan, baik dari dalam maupun dari luar diri yang bersifat

mempengaruhi, menggiatkan dan menggerakan untuk melaksanakan pekerjaan.

Indikator motivasi guru pada penelitian ini terdiri dari: (1) senang terhadap pekerjaan,

(2) merasa ada tantangan terhadap pekerjaan, (3) tidak dipengaruhi oleh reward

material dan (4) didorong oleh pencapaian prestasi..

1.4.4.2 Penggunaan Intensitas Multimedia Pembelajaran

Merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan peralatan

komputer dan secara visual mendemonstrasikan konsep-konsep yang dipelajari dalam

pembelajaran. Dalam hal ini komputer berfungsi sebagai media pemutar yang berisi

materi pembelajaran dan diproyeksikan dengan LCD Proyektor ke layar besar.

Intensitas adalah frekuensi belajar yang dilakukan siswa selama kurun waktu

tertentu untuk memperoleh pengalaman/pengertian secara maksimal. Secara harfiah,

arti intensitas belajar adalah kuat lemahnya belajar. Intensitas belajar juga mengacu

pada banyaknya kegiatan yang dilakukan siswa, cara belajar secara intensif. (Hudoyo.

(31)

11

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

multimedia yang dilakukan oleh guru sebagai usaha dalam rangka mencapai prestasi

belajar siswa yang diharapkan.

Indikator meliputi:

a. Mengikuti pelajaran

b. Persiapan: mempelajari bahan sebelumnya, mempelajari bahan yang akan

dibahas, merumuskan pertanyaan tentang bagian bahan pelajaran yang belum

dipahami.

c. Aktivitas Selama mengikuti pelajaran: kehadiran, konsentrasi, catatan

pelajaran, partisipasi dalam kegiatan belajar

d. Memantapkan hasil belajar

1.4.4.3 Efektivitas Pembelajaran

Merupakan perubahan tingkah laku siswa yang diperoleh setelah berinteraksi

dengan lingkungan dalam suasana pembelajaran, Perubahan tingkah laku dalam

peneltian ini diindikasikan dengan perubahan daya serap siswa dalam penguasaan

konsep terhadap materi pembelajaran. Untuk mengukur efektivitas proses belajar

mengajar dapat dilakukan dengan pemberian test hasil belajar. Efektivitas proses

belajar mengajar adalah pencapaian tugas guru dan siswa atas dasar hubungan timbal

balik yang berlangsung dalam proses belajar mengajar yang menunjukkan tingkat

keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran setiap

elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas dengan hasil

(32)

12

affordable, guru profesional. Tinjauan utama efektivitas pembelajaran adalah

outputnya, yaitu kompetensi siswa.

Efektivitas dapat dicapai apabila semua unsur dan komponen yang terdapat

pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Efektivitas pembelajaran dapat dicapai apabila rancangan pada persiapan,

implementasi, dan evaluasi dapat dijalankan sesuai prosedur serta sesuai dengan

fungsinya masing-masing

Penggunaaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang

optimum dan menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan

berusaha untuk mencari cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya

suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan..

1.5 Pembatasan Masalah

Mengingat begitu kompleksnya permasalahan yang terjadi di sekolah dan

keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya, maka penulis membatasi

permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh motivasi guru (X1) dan intensitas

penggunaan multimedia pembelajaran (X2) terhadap efektivitas pembelajaran

kompetensi produktif pada program keahlian Teknik Otomotif di SMK Taruna

Mandiri Cimahi (Y).

1.6 Tujuan Penelitian

(33)

13

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Pengaruh motivasi terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada

program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi.

2. Pengaruh intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di

SMK Taruna Mandiri Cimahi.

3. Pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran

terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian

teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi

1.7 Manfaat Penelitian

a. Sekolah, khusus SMK, sebagai wahana untuk meningkatkan efektivitas kualitas

dalam implementasi kurikulum dalam pembelajaran melalui penambahan

kualitas media pembelajaran

b. Guru, diharapkan dapat berlatih menggunakan multimedia pembelajaran

sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan motivasi guru

dan efektivitas pembelajaran.

c. Siswa, penggunaan multimedia pembelajaran dapat membantu siswa dalam

memahami konsep dasar sehingga akan mempengaruhi kepada efektivitas

proses pembelajaran dan kompetensi siswa, khususnya pada kompetensi

produktif teknik otomotif.

d. Peneliti lainnya, mampu mengembangkan dan menerapkan konsep dan

prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran pada bidang pendidikan serta

(34)

14

e. Dinas Pendidikan, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMK.

1.8 Kerangka Pembatasan Masalah

Pembahasan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini didasarkan pada

landasan teori yang diuraikan dalam Bab II. Landasan teori itu akan digunakan sebagai

dasar analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari penelitian di lapangan.

Selanjutnya pada Bab III dikemukakan rancangan penelitian (metode penelitian) yang

digunakan sebagai acuan penelitian, asumsi-asumsi, hipotesis penelitian,

pengembangan instrumen penelitian dan rancangan pengolahan data (analisis data

penelitian).

Kegiatan penelitian dan pengolahan data disajikan pada Bab IV. Dalam bab ini

dijelaskan langkah-langkah persiapan yang bersifat administratif dan teknis,

pelaksanaan penelitian yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, interpretasi

pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian.

Tesis ini ditutup dengan Bab V yang menyajikan kesimpulan dari hasil

(35)

15

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

(36)

95

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti adalah berkenaan dengan pengaruh motivasi

guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

pembelajaran kompetensi produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

gambaran empirik tentang motivasi guru dan intesitas penggunaan multimedia

pembelajaran di SMK Taruna Mandiri Cimahi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi peningkatan efektivitas pembelajaran pada kompetensi produktif

program keahlian otomotif di lingkungan Sekolah menengah kejuruan.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap

bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian

Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,

teori-teori dan hipotesis Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif

dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau

penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk

menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka

(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/202357-pengertian-penelitian-kuantitatif/#ixzz1whoiFqJu)

Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk

menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukkan hubungan antar

variabel yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau

(37)

96

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Metode penelitian yang diambil oleh peneliti adalah Metode kuantitatif dengan

analisis metode studi deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan

masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya hasil penelitian.

Fokus penelitian ini adalah pada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

dengan teknik analisis statistik inferensial. (Sugiono, 2004: 170) mengungkapkan

bahwa statistik inferensial adalah teknik statistik yang dipakai untuk menganalisis data

sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi berdasarkan data suatu sampel acak.

Penelitian ini merupakan expost facto, karena dalam penelitian ini data yang diperoleh

data hasil dan peristiwa yang sudah berlangsung dan tidak ada manipulasi variabel.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di Sekolah Menengah Kejuruan

Taruna Mandiri Cimahi. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini lebih

disebabkan karena peneliti sebagai tenaga pendidik dan pengajar pada program

keahlian otomotif, sehingga peneliti lebih mudah berkomunikasi dan mendapatkan

informasi baik dari kepala sekolah dan guru yang berhubungan dengan Judul

penelitian yaitu Pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia

pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif (penelitian

dilakukan di SMK Taruna Mandiri Cimahi).

Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah

sebagai evaluasi dalam melihat motivasi guru dan bahan pertimbangan dalam

mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia terutama tenaga

(38)

97

Taruna Mandiri Cimahi dapat lebih baik dan umumnya di Sekolah Menengah

Kejuruan.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru kejuruan produktif dan adaptif

di Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Mandiri Cimahi Tahun Ajaran 2011-2012.

Sedangkan untuk pengambilan sampel diambil secara acak atau random, hal ini sesuai

dengan pendapat Sukmadinata (2006: 253) mengemukakan bahwa: “Salah satu cara

pengambilan sampel yang representatif adalah secara acak atau random. Pengambilan

sampel secara berarti setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama

untuk dijadikan sampel”.

Selanjutnya untuk menentukan jumlah sampel, menurut Taro Yamane (1967:

886) yang dikutip oleh Surakhmad (1998: 82) dapat menggunakan rumus:

(3.1)

Dimana: n = Jumlah sampel.

N = Jumlah Populasi.

d = Presisi yang ditetapkan.

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Instrumen Pengumpul Data

Instrumen penelitian ini dikembangkan sesuai dengan variabel yang akan

diukur. Adapun pengumpul data yang digunakan berupa kuesioner (angket) yang

(39)

98

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilakukan dokumentasi data penelitian melalui observasi secara langsung dilokasi

penelitian.

3.4.1.1 Kuesioner (Angket)

Kuesioner/Angket menurut Sugiono (2009: 162) mengemukakan bahwa

“Kuesioner/angket merupakan salah satu alat pengumpul data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab”. Angket umumnya digunakan untuk memperoleh tentang fakta, pendapat,

pengetahuan, sikap dan perilaku responden dalam suatu peristiwa.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan

sekumpulan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yang telah

ditetapkan sasaran dan jumlahnya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

terlebih dahulu akan dilakukan uji coba yakni meliputi uji validitas dan reliabilitas.

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk menjaring data pada variabel-variabel

penelitian sebagai berikut:

1) Variabel motivasi guru: menggunakan angket dengan pola jawaban tertutup model

skala likert.

2) Variabel intensitas penggunaan multimedia pembelajaran: menggunakan angket

dengan pola jawaban tertutup model skala likert.

3) Variabel efektivitas pembelajaran: menggunakan angket dengan pola jawaban

tertutup model skala likert.

Kuesioner/angket dirancang menggunakan skala Likert dengan lima alternatif

jawaban, maka responden hanya diminta memilih alternatif jawaban yang telah

disediakan. Adapun pola pengskorannya (scoring) adalah sebagai berikut:

(40)

99

1 Sangat setuju/selalu/sangat baik 4 0

2 Setuju/sering/baik 3 1

3 Ragu-ragu/kadang-kadang/cukup baik 2 2

4 Tidak Setuju/jarang/kurang baik 1 3

5 Sangat tidak setuju/tidak pernah/tidak baik 0 4 Sumber : Sugiyono (2005:107)

3.4.1.2 Dokumentasi Penelitian

Dokumentasi penelitian dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi

langsung ditempat lokasi penelitian, yang bertujuan untuk memperoleh data secara

langsung tentang profil sekolah dan guru-guru terutama guru kejuruan.

3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

3.5.1 Kisi-kisi Instrumen untuk menjaring Variabel Bebas

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data tentang motivasi guru (X1) dan

Intensitas penggunaan multimedia (X2), digunakan alat pengumpul data berupa angket.

Angket ini terdiri dari daftar pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh

responden.

3.5.2 Kisi-kisi instrumen untuk menjaring data Variabel terikat

Data yang digunakan untuk pembuatan kuesioner variabel terikat adalah

efektivitas pembelajaran kompetensi produktif program keahlian teknik otomotif.

(41)

100

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan peneliti dari sumber

pertamanya, sedangkan data sekunder adalah data pendukung, yakni berupa data dari

dokumen-dokumen dan informasi lainnya.

Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, maka teknik-teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi (pengamatan langsung) dan

penyebaran angket/kuesioner.

3.6.1 Observasi (Pengamatan langsung)

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara

sistematis dan disengaja melalalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang

diselidiki. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas sehari-hari semua yang

terlibat dalam populasi penelitian, oleh karena itu kegiatan obervasi akan difokuskan

pada pengamatan motivasi guru, intensitas pembelajaran multimedia dan tingkat

efektivitas pembelajaran kompetensi produktif.

Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang

suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checkin atau

pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Sebagai

metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik.

3.7 Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas data instrumen, yaitu

(42)

101

dan untuk mengetahui reliabilitas data instrumen, yaitu untuk melihat tingkat

konsistensi data tersebut dalam menangkap fenomena dari sekelompok individu

meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji coba instrumen disusun

berdasarkan kisi-kisi masing-masing variabel dengan butir/item pernyataan positif

maupun negatif.

3.7.1 Uji validitas Instrumen

Menurut Tedjo N. Reksoatmodjo (2007:193) menyatakan bahwa: “Valid

berarti syah atau layak dipercaya. Validitas suatu tes menggambarkan sejauh mana tes

tersebut mengukur apa yang diukur.” Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto

(1995:63-69) dalam Riduwan (2004: 109), menyatakan bahwa: “Validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur”

Pengujian validitas digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap

butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Setelah dilakukan

analisis uji validitas dengan cara membandingkan thitung dan ttabel, dilakukan pula item

yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang

tinggi menunjukkan barhwa item tersebut memiliki validitas yang tinggi, syarat

minimum adalah jika r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang

dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut tidak valid (Sugiono, 2009: 134)

Mengetahui hasil/tingkat validitas data, menurut Riduwan (2004: 110) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment yaitu:

√ (3.2)

(43)

102

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu = Jumlah skor item

= Jumlah skor total

N = Jumlah Responden

Surapranata (2006, 59) memberikan kriteria untuk menginterpretasikan

koefisien korelasi sebagai berikut:

Menguji signifikansi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu

berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah n orang, maka perlu diuji

signifikansinya. Rumus Uji signifikansi korelasi product moment adalah sebagai

berikut:

t =

√ (Riduwan, 2004: 110) (3.3)

Dimana:

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan ttabel, untuk kesalahan 5% (α = 0,05) dan dearajat kebebasan (dk = n-2)

Kaidah keputusan:

Jika thitung > ttabel berarti valid, dan sebaliknya, Jika thitung < ttabel berarti tidak valid.

(44)

103

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam

mengungkap fenomena dari kelompok individu meskipun dilakukan dalam jangka

berbeda. Arikunto, S (2003; 60) menyatakan: suatu alat ukur dikatakan reliabel atau

dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diujikan berkali-kali.

Untuk menguji reliabilitas instrument dengan internal konsistensi dilakukan

dengan cara menguji cobakan sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis.

Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen, oleh sebab

itu instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan

hasil penelitian yang baik.

Uji reliabiitas intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode belah dua (split-half) dengan rumus sebagai berikut:

1) Rumus korelasi product moment dengan angka kasar:

(3.4a)

rxy = korelasi reliabilitas dua belahan (ganjil-genap) ΣX = jumlah nilai item ganjil

ΣY = jumlah nilai item genap N = jumlah sampel

2) Mencari reliabilitas seluruh item digunakan rumus Spearman-Brown:

Arikunto, S (2003:109)

(3.4b)

dimana:

r11 =Nilai reliabilitas

.rxy = korelasi reliabilitas dua belahan (ganjil-genap)

Interpretasi indeks derajat reliabilitas suatu tes, menurut Guilford dan Winarno

(45)

104

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0,000 ≤ rxy≤ 0,200 : derajat reliabilitas tes kecil 0,200 ≤ rxy≤ 0,400 : derajat reliabilitas tes rendah 0,400 ≤ rxy≤ 0,600 : derajat reliabilitas tes sedang 0,600 ≤ rxy≤ 0,800 : derajat reliabilitas tes tinggi

0,800 ≤ rxy≤ 1,000 : derajat reliabilitas tes sangat tinggi

Harga r11 selanjutnya dibandingkan dengan harga rtabeluntuk kesalahan 5% dengan α =

0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-1).

Kaidah keputusan: jika r11 > rtabel, berarti reliabel, dan

Jika r11 < rtabel, berarti tidak reliabel

3.7.3 Teknik Analis Data

Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap deskripsi data, tahap

uji persyaratan analisis dan tahapan pengujian hipotesis.

3.7.3.1 Tahap Deskripsi Data

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat

tabulasi data untuk setiap variabel, mengurutkan data secara interval dan menyusunnya

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mencari modus, median, rata-rata (mean) dan

simpangan baku. Deskripsi data dilakukan dengan menggunakan program MS.Exel

dan kalkulator fx-350 TL.

3.7.3.2 Tahap Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan yang akan dilakukan adalah uji normalitas dan uji

(46)

105

data yang akan dianalisis sedangkan uji homogenitas untuk memastikan kelompok

data data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam

analisis lebih lanjut. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Chi-kuadrat dan

untuk uji homogenitas menggunakan uji Bartleth.

Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang

akan dipakai dalam analisis lebih lanjut. Data yang perlu di uji normalitas distribusi

frekuensi dalam penelitian ini ada dua kelompok variabel yaitu: Variabel (X1), (X2)

dan (Y).

Adapun langkah-langkah untuk melakukan pengujian normalitas menurut

Riduwan (2004; 179-182) tahapannya adalah sebagai berikut:

1) Perhitungan statistik dasar variabel

a) Mencari skor terbesar dan terkecil

b) Mencari nilai rentang (R):

R= Skor terbesar- Skor terkecil

c) Mencari Banyak Kelas (BK):

BK = 1 + 3,3 Log n (3.5)

d) Mencari nilai panjang kelas ( i ):

i =

2) Mencari distribusi frekuensi variabel

3) Mencari Rata-rata (Mean)

X = (3.6)

(47)

106

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu s = √

(3.7)

5) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan, melalui tahapan:

a) Mencari batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikuragi 0,5

dan skor kanan kelas bagian paling bawah ditambah 0,5

b) Mencari nilai Z skor batas kelas interval dengan rumus:

z = (3.8)

c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dengan menggunakan angka-angka

batas kelas.

d) Mentukan luas tiap kelas interval

e) Menentukan frekuensi (fe)

6) Mencari nilai chi-kuadrat dengan rumus:

(3.9)

7) Membandingkan hitung dengan tabel untuk alpha α = 0,05 atau α= 0,01 dan

derajat kebebasan (dk)= bk – 1

Kriteria pengujian:

Jika hitung > tabel maka distribusi data tidak normal

Jika hitung < tabel maka distribusi data normal

3.7.4 Uji Homogenitas

Untuk melakukan pengujian homogenitas dilakukan uji Bartlet yaitu dengan

menggunakan rumus:

(48)

107

Selanjutnya membandingkan hitung dengan tabel untuk alpha α = 0,05 atau α= 0,01

dan derajat kebebasan (dk)= bk – 1.

Kriteria pengujian:

Jika hitung > tabel maka distribusi data tidak homogen

Jika hitung < tabel maka distribusi data homogen.

3.7.5 Tahapan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi

dan regresi, dimana untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan

teknik analisis korelasi dan regresi linear sederhana sedangkan untuk menguji

hipotesis keempat digunakan teknik korelasi dan regresi linear ganda. Uji keberartian

menggunakan uji t dan uji F pada taraf signifikasi α = 0,05.

Sesuai dengan hipotesis dan desain penelitian yang telah dikemukakan, maka

dalam pengujiannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Untuk mengetahui hubungan antara variabel menggunkan rumus Pearson

Product Moment (PPM) yang nilainya dilambangkan ( r ).

3.7.5.1 Analisis Korelasi antara Variabel X1 dengan X2 (multikulinier)

r

=

√ ({ } { } )

(3.11)

(Riduwan, 2004: 363)

3.7.5.2 Analisis Korelasi antar Variabel X dan Y

rxy=

√ Riduwan (2004: 136) (3.12)

(49)

108

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu n = jumlah sampel

Besarnya kontribusi pada korelasi hubungan masing-masing variabel bebas X1

dan X2 dengan variabel terikat Y dilihat dari besarnya koefesien penentu (KP) atau

koefesien determinasi (KD), yang dirumuskan sebagai berikut:

KD = r2 x 100%. Riduwan, (2005:228) (3.13)

Dimana: KD = Nilai koefisien determinan

R = Nilai koefisien korelasi

Selanjutnya dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya dengan

tabel interpretasi sebagai berikut:

Tabel. 2.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai (r)

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh

Untuk uji signifikansi variabel X dan Y digunakan rumus pengujia signifikansi,

sedangkan mencari ttabel menggunakan bantuan Ms. Excel.

t =

√ (Riduwan, 2004: 135) (3.14)

dimana: t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil thitung

n = Jumlah responden

(50)

109

Jika thitung≥ ttabel maka tolah H0, artinya signifikan

Jika thitung≤ ttabel maka terima H0, artinya tidak signifikan

3.7.5.3 Regresi Linear Sederhana

Uji regresi bertujuan untuk mencari pola hubungan fungsional antara variabel

X dan Y. Persamaan regresi ini dinyatakan dengan rumus:

Ŷ= α + bX (Riduwan, 2004: 145) (3.15)

Dimana: Ŷ = Subyek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas

a = Nilai konstanta harga X jika X=0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi yang menunjukan nilai

peningkatan (+) atau penurunan ( - ) variabel Y.

Bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi tersebut, maka nilai a dan b

harus ditentukan terlebih daulu melalui persamaan berikut:

b =

(Riduwan, 2004: 146) (3.16)

a = (Riduwan, 2004: 146) (3.16a)

Selanjutnya untuk menguji signifikansi dan linearitas menurut Riduwan (2004:

146-151) tahapannya sebagai berikut:

3.7.5.3.1 Menguji Signifikansi

1) Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg(a))

(JKReg(a)) = (3.17)

2) Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg(b/a)

(51)

110

Asep Setyadin, 2013

Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3) Mencari Jumlah Kuadrat Residu (JKRes)

JKRes = ΣY2 - JKReg(b/a) - JKReg(a) (3.19)

4) Mencari Jumlah Rata-rata Kuadrat Regresi (JKReg(a)

RJKReg(a) = JKReg(a) (3.20)

5) Mencari Jumlah Rata-rata Kuadrat Regresi (JKReg(b/a)

RJKReg(b/a) = JKReg(b/a) (3.21)

6) Mencari Jumlah Rata-rata Kuadrat Residu (RJKRes)

RJKRes = (3.22) Jika Fhitung≤ Ftabel maka terima H0 dan Ha tolak, artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan (α) = 0,05, mencari Ftabel menggunakan rumus:

Ftabel = F{(1-α)(dk Reg [b/a, (dk Res)]}

3.7.5.3.2 Menguji Signifikansi linearitas 1) Mencari jumlah kuadrat error (JKE)

JKE = { } (3.24)

2) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKrc)

JKrc = JKRes + JKE (3.25)

(52)

111

RJKrc =

(3.26)

4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna error (RJKE)

RJKE = (3.27)

5) Mencari Nilai Fhitung :

Fhitung = (3.28)

Kaidah pengujian Linearitas:

Jika Fhitung≥ Ftabel maka terima H0 dan tolak Ha, artinya data tidak linear

Jika Fhitung≤ Ftabel maka tolak H0 dan terima Ha, artinya data linear Dengan taraf signifikan (α) = 0,05, mencari Ftabel menggunakan rumus:

Ftabel = F(1-α)(dk TC), (dk E)

Selanjutnya semua besaran yang diperoleh disusun dalam sebuah daftar yang disebut

analisis varians (ANAVA) sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel. 2.4 Ringkasan Analisis Varians Uji signifikansi dan Linearitas X dan Y

Sumber Varians df Jk RJK Fhitung Ftabel

Total n åY2 åY2 -

Gambar

Tabel 2.2  Pola Pengskoran (scoring)
tabel interpretasi sebagai berikut:
Tabel. 2.4  Ringkasan Analisis Varians   Uji signifikansi dan Linearitas X dan Y

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat (PkM). Metode ceramah, demonstrasi, dan simulasi. Metode ceramah, demonstrasi, dan simulasi merupakan metode yang sering digunakan dalam kegiatan penyuluhan

4.25 Manfaat Penetahuan Adaptasi Desain Motif Batik Berasal Dari Sejarah Suatu Daerah Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik.... 4.26 Manfaat Pengetahuan Adaptasi

Gambar 4.25 Plane update geometry 1 (hasil deformasi dari kontak pertama) load 74631 N sebagai input part pada assembly repeated rolling contact

Kajian ini dapat diiterpretasikan bahwa tingginya hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Koroni salah satu etnik yang mendiami wilayah Utara Pulau Buton memiliki cerita rakyat asal usul yang disebut tradisi ritual Kaago-ago liwu.. Tradisi ritual Kaago-agono

Nitrogen dari limbah cair pengolahan perikanan yang diolah dengan Lumpur aktif tidak memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan tinggi bayam pada 1 MST dan 2 MST,

Sehingga pada akhirnya akan di ketahui teknik lotting apa yang paling tepat untuk setiap bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan.. Karena teknik lotting yang digunakan tidak

Aplikasi ini dibuat dengan fasilitas help area yang ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan administrasi squid proxy server dan dirancang untuk dapat bekerja pada