Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES
PEMBELAJARAN KOMPETENSI PRODUKTIF
(Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif
di SMK Taruna Mandiri Cimahi)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Kejuruan
Oleh: Asep Setyadin
0907897
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN SEKOLAH PASCA SARJANA
PENGARUH MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOMPETENSI
PRODUKTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF
Oleh Asep Setyadin
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Magister pada Program Studi Pendidikan Teknologi Kejuruan Sekolah Pasca Sarjana
© Asep Setyadin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
ABSTRAK
Asep Setyadin: “Pengaruh Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Kompetensi Produktif” (Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di
SMK Taruna Mandiri Cimahi). Motivasi merupakan hal yang sangat penting
dalam mempengaruhi tugas yang akan dilaksanakan oleh guru, karena dengan motivasi akan mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugas-tugas profesinya. Melalui penambahan kualitas media pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas kualitas dalam implementasi kurikulum pembelajaran, sehingga menigkatkan mutu pendidikan di SMK yang menghasilkan lulusannya siap kerja dan siap latih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif dan pengaruh intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 30 orang guru SMK Taruna Mandiri Cimahi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif deskriptif untuk menjelaskan hubungan variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat. Instrumen pengumpulan data untuk variabel penelitian menggunakan kuesioner/angket Kesimpulan dari penelitian yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pengaruh motivasi guru dengan koefisien determinasi 33,08%. intensitas penggunaan multimedia pembelajaran koefisien determinasi 33,90% dan pengaruh secara bersama-sama antara pengaruh motivasi guru dengan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas proses pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif memiliki pengaruh yang signifikan dengan koefisien determinasi 58,511%
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
Asep Setyadin: "The Influence of Teachers Motivation and Intensity of Use of Multimedia Learning Effectiveness Against Productive Learning Competencies In Automotive Engineering Skills Program" (The study was conducted at the Automotive Engineering Skills Program at SMK Taruna Mandiri Cimahi). Motivation is very important in influencing the tasks to be carried out by the teacher, because the motivation will reflect the interaction between the attitudes, needs, perceptions, and decisions made in implementing teacher professional duties. Through the addition of quality instructional media can increase the effectiveness of the quality of the learning curriculum implementation, thereby improving the quality of education in vocational schools that produce graduates ready to work and ready to train research aims to determine the influence of motivation on learning effectiveness productive competence and influence the intensity of use of the effectiveness of multimedia learning lessons productive competence in automotive engineering program at SMK Taruna Mandiri Cimahi. The study took a sample of 30 teachers of SMK Taruna Mandiri Cimahi. The method used in this research is descriptive quantitative analysis method to describe the relationship the independent variables to the dependent variable. Data collection instruments for the study variables using a questionnaire/poll conclusion of the study that there is a significant effect of teacher motivation by 33.08% coefficient of determination. intensity of use of multimedia learning 33.90% and the coefficient of determination jointly influence the effects of teacher motivation intensity of the effectiveness of the use of multimedia teaching learning process productive competence in automotive engineering program has a significant influence 58.511% with a coefficient of determination
LEMBAR PERSETUJUAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Prof. Dr. Masriam Bukit, M.Pd
Pembimbing II,
Dr. Tedjo Narsoyo, ST, M.Pd
Menyetujui dan Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “PENGARUH
MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN
KOMPETENSI PRODUKTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
OTOMOTIF” (Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di
SMK Taruna Mandiri Cimahi) “ beserta seluruh isinya adalah benar merupakan
karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.
Yang membuat pernyataan,
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Tesis yang berjudul: “Pengaruh Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan
Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Kompetensi
Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif” (Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi) ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian program S2 (Magister Pendidikan) program studi
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan pada Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Dengan selesainya penulisan tesis ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Masriam Bukit, selaku pembimbing I yang telah banyak
mencurahkan perhatiannya dalam membimbing kepada penulis sehingga tesis ini
dapat diselesaikan.
2. Bapak Dr. Tedjo Narsoyo, S.T., M.Pd, selaku pembimbing II yang telah banyak
mencurahkan perhatiannya dalam membimbing kepada penulis sehingga tesis ini
dapat diselesaikan.
3. Prof. Dr. Hj. Melly Sri Sulastri, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik
iv
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Bapak Dr. Amay Suherman, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
banyak masukan dan koreksinya pada penulisan tesis ini.
6. Ayahanda dan ibunda tercinta, semoga perjuangan dan pengorbanan ayahanda dalam
membesarkan dan mendidik ananda menjadi amal ibadah disisi Allah SWT. Amin Ya
Rabbal-alamin.
7. Istri tercinta., yang selalu memberi motivasi dan semangat yang tinggi semoga
perjuangan dan pengorbanannya menjadi amal ibadah disisi Allah SWT. Amin Ya
Rabbal-alamin.
8. Bapak/Ibu Dosen Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan ilmunya.
9. Teman-teman sekelas di Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian tesis ini.
10. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal, dan melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara semua. Amin.
Sebagai penutup, penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat sebagai
sumbangan pemikiran bagi pembaca. Amin Ya Robbal-alamin.
DAFTAR ISI
1.3 Paradigma Penelitian 6
1.4 Analisis Masalah dan Definisi Operasional 7
1.4.1 Penggunaan Multimedia Pembelajaran 7
1.4.2 Masalah Pembelajaran di SMK 8
1.4.3 Permasalahan pada Pembelajaran Program Keahlian Teknik Otomotif
8
1.4.4 Definisi Operasional 9
1.5 Pembatasan Masalah 12
1.6 Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
1.6.1 Tujuan Penelitian 12
1.6.2 Manfaat Penelitian 12
1.7 Kerangka Pembatasan Masalah 13
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Motivasi dalam Proses Pembelajaran 15
2.1.1 Pengertian Motivasi 16
vi
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.1.3.1 Teori Motivasi Isi 20
2.1.3.2 Teori Motivasi Proses 27
2.1.4 Pengertian Motivasi Kinerja Guru 28
2.1.5 Motivasi Guru dalam Pembelajaran 30
2.1.6 Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa 32
2.1.7 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja 35
2.2 Media Pembelajaran 37
2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran 37
2.2.2 Jenis-jenis Media Pembelajaran 42
2.2.3 Media-media yang biasa di gunakan dalam Proses Pembelajaran
43
2.2.4 Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran 50
2.2.5 Teori Pengembangan Media 53
2.2.6 Manfaat Media Pembelajaran 56
2.2.7 Pemilihan Media Pembelajaran 59
2.2.8 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran 60
2.2.9 Penggunaan Media Pembelajaran 61
2.2.10 Multimedia 62
2.2.11 Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran Kompetensi Keahlian Teknik Otomotif
69
2.3 Konsep Efektivitas Pembelajaran 71
2.3.1 Definisi Efektivitas 71
2.3.2 Penilaian Keberhasilan/Efektivitas Pembelajaran 73
2.3.3 Tingkat Keberhasilan Pembelajaran 74
2.3.4 Program Remedial (Perbaikan) 74
2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemebalajaran 74
2.3.6 Konsep Pembelajaran yang Efektif 79
2.4 Intensitas Belajar 84
2.4.1 Pengertian Intensitas Belajar 84
2.4.2 Pengaruh Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran
90
2.4.3 Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian 95
3.2 Tempat dan Waktu Pennelitian 96
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 97
3.4 Instrumen Penelitian 97
3.5.1 Instrumen Pengumpul Data 97
3.5.1.1 Kuesioner (Angket) 97
3.5.1.2 Dokumentasi Penelitian 99
3.6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 99
3.7 Teknik Pengumpulan Data 99
3.7.1 Observasi (Pengamatan Langsung) 100
3.8 Uji Coba Instrumen 100
3.8.1 Uji Validitas Instrumen 100
3.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen 102
3.8.3 Teknik Analisis Data 104
3.8.3.1. Tahap Deskripsi Data 104
3.8.3.2 Tahap Uji Persyaratan Analisis 104
3.8.4 Uji Homogenitas 106
3.8.5 Tahapan Pengujian Hipotesis 106
3.8.5.1 Analisis Korelasi antara Variabel X1 dengan X2 (Multikuliner)
107
3.8.5.2 Analisis Korelasi antara Variabel X dan Y 107
3.8.5.3 Regresi Linear Sederhana 108
3.8.5.3.1 Menguji Signifikansi 109
3.8.5.3.2 Menguji Signifikansi Linearitas 110
3.8.5.3.3 Regresi Linear Ganda 111
3.8.5.3.4 Hipotesis Statistik 113
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan 114
4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 114
viii
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.2.2 Uji Reliabilitas 117
4.3 Deskriptif Data Analisis Variabel 118
4.3.1 Hasil Deskriptif Variabel X1, X2 dan Y 118
4.3.2 Variabel Motivasi Guru (X1) 119
4.3.3 Variabel Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2)
120
4.3.4 Variabel Efektifitas Pembelajaran Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)
121
4.4 Uji Persyaratan analisis 122
4.4.1 Pengujian Normalitas 122
4.4.2 Pengujian Homogenitas 123
4.4.3 Pengujian Hipotesis 124
4.4.3.1 Pengaruh Motivasi Guru (X1) dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)
124
4.4.3.1.1 Koefisien Korelasi Variabel Bebas dan Variabel Terikat
4.4.3.1.7 Pembahasan Pengaruh Motivasi Guru dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif
128
4.4.3.2 Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)
129
4.4.3.2.1 Koefisien Korelasi Variabel Bebas dan Variabel Terikat
4.4.3.2.7 Pembahasan Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan Efektivitas Pembelajaran
Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif
4.4.3.3 Pengaruh Bersama-sama Motivasi Guru (X1) dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) dengan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y) 4.4.3.3.6 Pembahasan Pengaruh Bersama-sama Motivasi Guru (X1) dan
Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) terhadap Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)
136
4.4.3.3.7 Hasil Pengujian Korelasi dan Persamaan Regresi 137
4.5 Interpretasi Hasil Penelitian 138
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian 139
4.6.1 Pengaruh Motivasi Guru dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif
140
4.6.2 Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif
141
4.6.3 Pengaruh Bersama-sama Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan
Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif
142
4.7 Keterbatasan Penelitian 143
4.7.1 Pengumpulan Data 143
4.7.2 Responden 143
4.7.3 Waktu Penelitian 144
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 145
x
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA 148
LAMPIRAN-LAMPIRAN 153
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Hubungan Antara Media dan Tujuan Pembelajaran 55
Tabel 2.2 Pola Pengskoran (Scoring) 98
Tabel 2.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai ( r ) 107
Tabel 2.4 Ringkasan Analisis Varians Uji Signifikansi dan
Lineraritas X dan Y
111
Tabel 2.5 Data Hasil Uji Coba Instrumen Motivasi Guru 115
Tabel 2.6 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Motivasi Guru 116
Tabel 2.7 Hasil Perhitungan Pengujian Reliabilitas Motivasi Guru 117
Tabel 2.8 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Guru 119
Tabel 2.9 Distribusi Frekuensi Variabel Intesitas Penggunaan
Multimedia Pembelajaran
120
Tabel 2.10 Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas Pembelajaran
Kompetensi Produktif
121
Tabel 2.11 Rangkuman Uji Normalitas Variabel Penelitian 123
Tabel 2.12 Hasil Uji Homogenitas Variabel Penelitian 123
xii
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Paradigma Penelitian 6
Gambar 2.1a Situasi Masalah 15
Gambar 2.1b Situasi Pilihan 16
Gambar 2..2 Proses Motivasi 17
Gambar 2.3 Teori Tata Tingkat Kebutuhan Maslow 20
Gambar 2.4 Tahapan Pembelajaran 39
Gambar 2.5 Model Flowchart view 66
Gambar 2.6 Linear Navigasi Model 67
Gambar 2.7 Hierarchical Model 67
Gambar 2.8 Spoke and Hub Model 68
Gambar 4.1 Hubungan Determinasi Antara Variabel Bebas dengan
Variabel Terikat
114
Gambar 4.2 Histogram Motivasi Guru 120
Gambar 4.3 Histogram Intensitas Penggunaan Multimedia pembelajaran 121
Gambar 4.4 Histogram Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif
Kejuruan
122
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Instrumen Uji Coba 153
Lampiran 2 Perhitungan Uji Validitas 162
Lampiran 3 Perhitungan Uji Reliabilitas 165
Lampiran 4 Skor Data Instrumen 171
Lampiran 5 Skor Baku (Z Skor dan T Skor) 174
Lampiran 6 Uji Normalitas Data Variabel Penelitian 178
Lampiran 7 Uji Homogenitas/Uji Bartlett 190
Lampiran 8 Pengujian Hipotesis 193
Lampiran 9 Instrumen Penelitian 211
9.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 211
9.2 Lembar Instrumen Uji Coba 217
9.3 Lembar Instrumen Penelitian 223
Lampiran 10 Profil Sekolah SMK 228
1
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahamanan
cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan informasi memberi arti tersendiri
bagi kegiatan pendidikan. Tantangan tersebut menjadi salah satu dasar pentingnya
pendekatan teknologis dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran.
Pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan tersebut dimaksudkan agar
dapat membantu proses pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan. Disamping
itu, pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana penerus nilai-nilai
dan gagasan-gagasan sehingga setiap orang mampu berperan serta dalam transformasi
nilai demi kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, untuk mewujudkan
pendidikan yang berkualitas, salah satu yang harus ada adalah guru yang berkualitas.
Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, yakni yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional (UU RI No.14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen).
Guru sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan pendidikan memegang
posisi strategis dalam pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang
pembangunan, sudah seharusnya berperan aktif dan menempatkan kedudukannya
2
pembelajaran, untuk itu mutu pendidikan disuatu sekolah ditentukan oleh kemampuan
atau kompetensi yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya.
Pada dasarnya tingkat profesionalisme dan kompetensi guru dipengaruhi oleh
banyak faktor, diantaranya seberapa besar guru memiliki motivasi yang diwujudkan
bagaimana sikap guru dalam menghadapi pekerjaannya. Bila seorang guru memiliki
motivasi yang tinggi tentunya akan memiliki sikap kerja yang positif, sehingga dalam
melaksanakan tugasnya ingin selalu bekerja secara profesional dan selalu berusaha
meningkatkan kemampuan atau kompetensinya.
Sikap kerja guru terhadap pekerjaan dapat dilihat dalam bentuk persepsi dan
kepuasan kaitannya terhadap pekerjaan maupun dalam bentuk motivasi kerja yang
ditampilkan. Guru yang memiliki sikap positif terhadap pekerjaan, sudah barang tentu
akan menampilkan persepsi dan kepuasan yang baik terhadap pekerjaannya maupun
motivasi yang tinggi, yang pada akhirnya akan mencerminkan seseorang guru yang
mampu bekerja secara profesional yang tinggi.
Sikap positif maupun negatif seorang guru terhadap pekerjaan tergantung dari
guru bersangkutan maupun kondisi lingkungan. Dalam hal ini menurut Bimo Walgito
(2001: 115-116) dalam Sugeng (2004: 1) menyatakan bahwa: Sikap yang ada pada diri
seseorang dipengaruhi oleh faktor internal yaitu faktor fisiologis dan psikologis, faktor
eksternal yaitu berupa situasi yang dihadapi individu, norma-norma dan berbagai
hambatan maupun dorongan yang ada dalam masyarakat.
Proses Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi yang harus
diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar
3
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sumber pesan, berarti guru harus menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan
proses komunikasi berjalan lancar sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima
alat-alat indera siswa. Namun harus disadari bahwa guru bukanlah satu-satunya
sumber ilmu bagi peserta didik untuk memperoleh pengetahuanya. Masih terdapat
sumber lain berupa lingkungan, alat, media dan sebagainya. Peranan utama guru
adalah mengelola kegiatan belajar peserta didik dan memberikan bimbingan yang
diperlukan. Peranan guru sebagai penyaji informasi menjadi kurang tepat dalam
perkembangan teknologi sekarang, karena hal itu dapat dilakukan oleh media yang
dalam setiap kegiatan proses pembelajarannya media tidak mungkin diabaikan.
Intensitas penggunaan multimedia pembelajaran bukan hanya dapat
menyebabkan proses komunikasi antara guru dan siswa dapat terlaksana dengan baik
dan lancar, tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan cepat tentang pesan
yang disampaikan, sehingga akan berpengaruh pada efektivitas pembelajaran. Proses
pembelajaran seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman
sehari-hari, sehingga materi menjadi sulit dipahami siswa. Visualisasi adalah salah satu
cara yang dapat dilakukan mengkongkritkan sesuatu yang abstrak. Daryanto (2010: 52)
mendefinikan multimedia sebagai „Satu sistem hubungan komunikasi interaktif
melalui komputer yang mampu menciptakan, menyimpan, memindahkan dan
membuka kembali data dan informasi dalam bentuk teks, grafik, animasi dan sistem
audio.‟
Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberikan kesan
yang besar dalam bidang media pembelajaran, multimedia telah mengembangkan
4
mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam menggunakan teknologi ini dengan
cara paling berkesan, suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif, lebih
menggalakan komunikasi aktif antara berbagai hal.
Dalam melaksanakan kompetensi pedagogik, guru dituntut memiliki kemampuan
secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk
di dalamnya penguasaan dalam penggunaan multimedia pembelajaran. Penggunaan
media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi sangat membantu aktivitas proses
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan
efektivitas pembelajaran siswa. Namun dalam implementasinya tidak banyak guru atau
hanya 7,67 % yang memanfaatkannya dari 65 guru di sekolah, bahkan metode ceramah
(lecture method) monoton masih cukup populer dikalangan guru dalam proses
pembelajarannya, sehingga kondisi seperti ini guru memberikan materi tidak sesuai
dengan silabus dan kurikulum pembelajaran yang telah ditetapkan.
Banyak guru dalam proses pembelajarannya di sekolah belum menggunakan
multimedia pembelajaran, kebanyakan hanya menggunakan metode-metode yang
konvensional, karena rendahnya motivasi guru menyebabkan kurang efektifnya proses
pembelajaran. Mengingat pentingnya motivasi oleh guru, dengan cara meningkatkan
intensitas penggunaan multimedia dalam proses pembelajarannya, akan mampu
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.
Penyelenggaraan SMK harus diarahkan pada mempersiapkan individu dengan
5
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
juga pengetahuan praktis. Dewasa ini, dalam rangka mempersiapkan lulusan/tamatan
program keahlian teknik otomotif yang dapat memenuhi tuntutan profesional dunia
kerja atau industri yang berkembang pesat, pemintaan kebutuhan tenaga kerja program
keahlian otomotif selalu dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri.
Media pembelajaran dapat berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses
belajar siswa yang pada akhir diharapkan dapat mendukung dalam mempertinggi hasil
belajar siswa. Sebagai alasan perlu adanya media pembelajaran menurut Nana Sujana,
(2007: 2) dapat menghasilkan,
(1)Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga bisa menumbuhkan motivasi belajar, (2) bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga tidak membosankan siswa, (4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan demonstrasi dan lain-lain.
Dengan memperhatikan hal di atas, efektivitas proses pembelajaran kurang
sesuai dengan tujuan atau sasaran yang telah ditentukan, meskipun disadari bahwa
masih ada faktor lain yang menentukan dalam proses pembelajaran. Dampak lebih
jauh sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusan, hal ini tercermin dengan rendahnya
daya saing ditingkat internasional dan regional.
Mengingat begitu banyak permasalahan yang ada di sekolah yang berdampak
kepada rendahnya sumber daya manusia perlu kiranya untuk mengangkat
permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh motivasi guru dan intensitas
6
produktif, dengan harapan dapat menemukan solusi dalam mengurangi permasalahan
yang terjadi di SMK Taruna Mandiri Cimahi.
1.2 Perumusan Masalah
Untuk mengetahui apakah motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia
pembelajaran akan dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran kompetensi
produktif, maka penelitian ini dilakukan dengan perumusan masalah “Bagaimana
pengaruh motivasi guru, intensitas penggunaan pembelajaran multimedia terhadap
efektifitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif
di SMK Taruna Mandiri Cimahi. Ditinjau dari konsteks yang lebih yang luas, jawaban
atas permasalahan itu merupakan masukan yang sangat bermanfaat bagi pendidikan
kejuruan, setidaknya menjadi bahan kajian atau pedoman dalam pemanfaatan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran kompetensi produktif.
1.3 Paradigma Penelitian
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gbr. 1.1 Paradigma Penelitian
Motivasi Guru (X1)
Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran
(X2)
Efektivitas Pembelajaran
7
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Paradigma penelitian ini didasarkan pada beberapa variabel penelitian yaitu
Motivasi Guru (X1) sebagai variabel 1, pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha
yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang
agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
tujuan tertentu. Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) sebagai variabel
2, merupakan suatu dorongan, kebiasaan, dan perbuatan untuk menggambarkan
perbedaan hasil dari suatu perbuatan. Bagi siswa yang memiliki intensitas belajar yang
tinggi maka akan cenderung mendapatkan hasil belajar yang baik, namun bagi siswa
yang kurang, maka cenderung akan memiliki hasil belajar yang kurang. Efektivitas
pembelajaran (Y) sebagai Variabel terikat, merupakan pencapaian tugas guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam proses belajar
mengajar yang menunjukkan tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Efektif adalah penggunaaan sumber daya secara minimum
guna pencapaian hasil yang optimum. Efektivitas menganggap bahwa tujuan-tujuan
yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara terbaik untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut.
1.4 Analisis Masalah dan Definisi-Definisi Operasional 1.4.1 Penggunaan Multimedia Pembelajaran
Pada dasarnya salah satu tujuan dari pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan multimedia adalah sedapat mungkin menggantikan dan melengkapi
tujuan, materi, metode dan alat penilaian yang ada dalam proses belajar mengajar
8
akan mampu memberikan perubahan dalam suasana belajar, sehingga dapat
menimbulkan motivasi khususnya dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar dan efektivitas dalam proses pembelajaran.
Sampai saat ini penggunaan multimedia pembelajaran masih sedikit digunakan
oleh guru program diklat sebagai media pembelajaran. Kebanyakan guru program
diklat memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah atau
bahkan seringkali hanya memberikan tugas rangkuman pada siswa. Dengan
menggunakan pola proses seperti ini, siswa cenderung mengeluh dan merasa bosan
sehingga kehilangan minat dan motivasi untuk belajar. Secara tidak langsung, baik
disadari atau tidak hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar
siswa. Keadaan seperti inilah yang peneliti jumpai dilapangan, khususnya pada materi
program diklat program keahlian teknik otomtif yang masih menggunakan
pembelajaran konvensional.
1.4.2 Masalah Pembelajaran Di SMK Taruna Mandiri Cimahi
Berdasakan pengalaman dan hasil survey pendahuluan di SMK taruna Mandiri
Cimahi diperoleh gambaran mengenai masalah pembelajaran yang dialami siswa dan
guru di kelas. Terdapat beberapa masalah terkait dengan kompetensi salah satu
program diklat yaitu system Transmisi Manual diantaranya: (1) Materi yang dipelajari
sulit, konsep yang sifatnya abstrak dan rumit, (2) Materi yang diajarkan masih
bersumber dari buku yang disediakan guru saja, (3) Jenis media yang disedikan guru
dalam pembelajaran hanya berupa buku pelajaran dan gambar saja, (4) Sulit
9
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memahami pelajaran yang diceramahkan, (6) Pemilihan metode pembelajaran yang
kurang tepat, 7) terbatasnya waktu untuk belajar dikelas, (8) buku paket yang
merupakan pegangan bagi siswa belum tersedia, (9) guru kurang memanfaatkan media
pembelajaran yang ada disekolah seperti komputer, (10) sering muncul keluhan.
1.4.3 Permasalahan pada Pembelajaran Program Keahlian Otomotif
Penyelenggaraan SMK harus diarahkan pada mempersiapkan individu dengan
pemahaman pekerjaan dari dunia kerja dan keterampilan mengerjakan pekerjaan dan
juga pengetahuan praktis. Dewasa ini, dalam rangka mempersiapkan lulusan/ tamatan
program keahlian teknik otomotif yang dapat memenuhi tuntutan profesional dunia
kerja atau industri. Berkembang pesat sehingga pemintaan kebutuhan tenaga kerja
program keahlian otomotif selalu dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran yang sangat penting sebagai pemenuhan
kebutuhan (demand driver) tenaga kerja profesional tingkat menengah, seperti yang
dinyatakan Litbang Diknas dalam naskah akademik (RPP: 2001) Pendidikan
menengah bahwa sekolah menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang
pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk
melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
1.4.4 Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap judul penelitian dan untuk
mendapatkan pengertian dan maksud yang sama, maka perlu dibuatkan definisi
operasional. Hal ini sesuai dengan penjelasan Nasution (Yessica, 2007:10) bahwa
10
diberi batasan agar jangan timbul pengertian yang bermacam-macam.” Oleh karena itu
peneliti merasa perlu menjelaskan beberapa definisi operasional sebagai berikut:
1.4.4.1 Motivasi Guru
Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan,
mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Motivasi guru dalam penelitian ini adalah dorongan yang timbul pada diri
seorang guru kejuruan, baik dari dalam maupun dari luar diri yang bersifat
mempengaruhi, menggiatkan dan menggerakan untuk melaksanakan pekerjaan.
Indikator motivasi guru pada penelitian ini terdiri dari: (1) senang terhadap pekerjaan,
(2) merasa ada tantangan terhadap pekerjaan, (3) tidak dipengaruhi oleh reward
material dan (4) didorong oleh pencapaian prestasi..
1.4.4.2 Penggunaan Intensitas Multimedia Pembelajaran
Merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan peralatan
komputer dan secara visual mendemonstrasikan konsep-konsep yang dipelajari dalam
pembelajaran. Dalam hal ini komputer berfungsi sebagai media pemutar yang berisi
materi pembelajaran dan diproyeksikan dengan LCD Proyektor ke layar besar.
Intensitas adalah frekuensi belajar yang dilakukan siswa selama kurun waktu
tertentu untuk memperoleh pengalaman/pengertian secara maksimal. Secara harfiah,
arti intensitas belajar adalah kuat lemahnya belajar. Intensitas belajar juga mengacu
pada banyaknya kegiatan yang dilakukan siswa, cara belajar secara intensif. (Hudoyo.
11
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
multimedia yang dilakukan oleh guru sebagai usaha dalam rangka mencapai prestasi
belajar siswa yang diharapkan.
Indikator meliputi:
a. Mengikuti pelajaran
b. Persiapan: mempelajari bahan sebelumnya, mempelajari bahan yang akan
dibahas, merumuskan pertanyaan tentang bagian bahan pelajaran yang belum
dipahami.
c. Aktivitas Selama mengikuti pelajaran: kehadiran, konsentrasi, catatan
pelajaran, partisipasi dalam kegiatan belajar
d. Memantapkan hasil belajar
1.4.4.3 Efektivitas Pembelajaran
Merupakan perubahan tingkah laku siswa yang diperoleh setelah berinteraksi
dengan lingkungan dalam suasana pembelajaran, Perubahan tingkah laku dalam
peneltian ini diindikasikan dengan perubahan daya serap siswa dalam penguasaan
konsep terhadap materi pembelajaran. Untuk mengukur efektivitas proses belajar
mengajar dapat dilakukan dengan pemberian test hasil belajar. Efektivitas proses
belajar mengajar adalah pencapaian tugas guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam proses belajar mengajar yang menunjukkan tingkat
keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran setiap
elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas dengan hasil
12
affordable, guru profesional. Tinjauan utama efektivitas pembelajaran adalah
outputnya, yaitu kompetensi siswa.
Efektivitas dapat dicapai apabila semua unsur dan komponen yang terdapat
pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Efektivitas pembelajaran dapat dicapai apabila rancangan pada persiapan,
implementasi, dan evaluasi dapat dijalankan sesuai prosedur serta sesuai dengan
fungsinya masing-masing
Penggunaaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang
optimum dan menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan
berusaha untuk mencari cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya
suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan..
1.5 Pembatasan Masalah
Mengingat begitu kompleksnya permasalahan yang terjadi di sekolah dan
keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya, maka penulis membatasi
permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh motivasi guru (X1) dan intensitas
penggunaan multimedia pembelajaran (X2) terhadap efektivitas pembelajaran
kompetensi produktif pada program keahlian Teknik Otomotif di SMK Taruna
Mandiri Cimahi (Y).
1.6 Tujuan Penelitian
13
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Pengaruh motivasi terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada
program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi.
2. Pengaruh intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas
pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di
SMK Taruna Mandiri Cimahi.
3. Pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran
terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian
teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi
1.7 Manfaat Penelitian
a. Sekolah, khusus SMK, sebagai wahana untuk meningkatkan efektivitas kualitas
dalam implementasi kurikulum dalam pembelajaran melalui penambahan
kualitas media pembelajaran
b. Guru, diharapkan dapat berlatih menggunakan multimedia pembelajaran
sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan motivasi guru
dan efektivitas pembelajaran.
c. Siswa, penggunaan multimedia pembelajaran dapat membantu siswa dalam
memahami konsep dasar sehingga akan mempengaruhi kepada efektivitas
proses pembelajaran dan kompetensi siswa, khususnya pada kompetensi
produktif teknik otomotif.
d. Peneliti lainnya, mampu mengembangkan dan menerapkan konsep dan
prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran pada bidang pendidikan serta
14
e. Dinas Pendidikan, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMK.
1.8 Kerangka Pembatasan Masalah
Pembahasan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini didasarkan pada
landasan teori yang diuraikan dalam Bab II. Landasan teori itu akan digunakan sebagai
dasar analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari penelitian di lapangan.
Selanjutnya pada Bab III dikemukakan rancangan penelitian (metode penelitian) yang
digunakan sebagai acuan penelitian, asumsi-asumsi, hipotesis penelitian,
pengembangan instrumen penelitian dan rancangan pengolahan data (analisis data
penelitian).
Kegiatan penelitian dan pengolahan data disajikan pada Bab IV. Dalam bab ini
dijelaskan langkah-langkah persiapan yang bersifat administratif dan teknis,
pelaksanaan penelitian yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, interpretasi
pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian.
Tesis ini ditutup dengan Bab V yang menyajikan kesimpulan dari hasil
15
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
95
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti adalah berkenaan dengan pengaruh motivasi
guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas
pembelajaran kompetensi produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran empirik tentang motivasi guru dan intesitas penggunaan multimedia
pembelajaran di SMK Taruna Mandiri Cimahi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi peningkatan efektivitas pembelajaran pada kompetensi produktif
program keahlian otomotif di lingkungan Sekolah menengah kejuruan.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian
Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,
teori-teori dan hipotesis Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif
dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau
penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk
menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka
(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/202357-pengertian-penelitian-kuantitatif/#ixzz1whoiFqJu)
Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk
menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukkan hubungan antar
variabel yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau
96
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Metode penelitian yang diambil oleh peneliti adalah Metode kuantitatif dengan
analisis metode studi deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan
masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya hasil penelitian.
Fokus penelitian ini adalah pada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
dengan teknik analisis statistik inferensial. (Sugiono, 2004: 170) mengungkapkan
bahwa statistik inferensial adalah teknik statistik yang dipakai untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi berdasarkan data suatu sampel acak.
Penelitian ini merupakan expost facto, karena dalam penelitian ini data yang diperoleh
data hasil dan peristiwa yang sudah berlangsung dan tidak ada manipulasi variabel.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di Sekolah Menengah Kejuruan
Taruna Mandiri Cimahi. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini lebih
disebabkan karena peneliti sebagai tenaga pendidik dan pengajar pada program
keahlian otomotif, sehingga peneliti lebih mudah berkomunikasi dan mendapatkan
informasi baik dari kepala sekolah dan guru yang berhubungan dengan Judul
penelitian yaitu Pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia
pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif (penelitian
dilakukan di SMK Taruna Mandiri Cimahi).
Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah
sebagai evaluasi dalam melihat motivasi guru dan bahan pertimbangan dalam
mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia terutama tenaga
97
Taruna Mandiri Cimahi dapat lebih baik dan umumnya di Sekolah Menengah
Kejuruan.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru kejuruan produktif dan adaptif
di Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Mandiri Cimahi Tahun Ajaran 2011-2012.
Sedangkan untuk pengambilan sampel diambil secara acak atau random, hal ini sesuai
dengan pendapat Sukmadinata (2006: 253) mengemukakan bahwa: “Salah satu cara
pengambilan sampel yang representatif adalah secara acak atau random. Pengambilan
sampel secara berarti setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama
untuk dijadikan sampel”.
Selanjutnya untuk menentukan jumlah sampel, menurut Taro Yamane (1967:
886) yang dikutip oleh Surakhmad (1998: 82) dapat menggunakan rumus:
(3.1)
Dimana: n = Jumlah sampel.
N = Jumlah Populasi.
d = Presisi yang ditetapkan.
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Instrumen Pengumpul Data
Instrumen penelitian ini dikembangkan sesuai dengan variabel yang akan
diukur. Adapun pengumpul data yang digunakan berupa kuesioner (angket) yang
98
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dilakukan dokumentasi data penelitian melalui observasi secara langsung dilokasi
penelitian.
3.4.1.1 Kuesioner (Angket)
Kuesioner/Angket menurut Sugiono (2009: 162) mengemukakan bahwa
“Kuesioner/angket merupakan salah satu alat pengumpul data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab”. Angket umumnya digunakan untuk memperoleh tentang fakta, pendapat,
pengetahuan, sikap dan perilaku responden dalam suatu peristiwa.
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan
sekumpulan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yang telah
ditetapkan sasaran dan jumlahnya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
terlebih dahulu akan dilakukan uji coba yakni meliputi uji validitas dan reliabilitas.
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk menjaring data pada variabel-variabel
penelitian sebagai berikut:
1) Variabel motivasi guru: menggunakan angket dengan pola jawaban tertutup model
skala likert.
2) Variabel intensitas penggunaan multimedia pembelajaran: menggunakan angket
dengan pola jawaban tertutup model skala likert.
3) Variabel efektivitas pembelajaran: menggunakan angket dengan pola jawaban
tertutup model skala likert.
Kuesioner/angket dirancang menggunakan skala Likert dengan lima alternatif
jawaban, maka responden hanya diminta memilih alternatif jawaban yang telah
disediakan. Adapun pola pengskorannya (scoring) adalah sebagai berikut:
99
1 Sangat setuju/selalu/sangat baik 4 0
2 Setuju/sering/baik 3 1
3 Ragu-ragu/kadang-kadang/cukup baik 2 2
4 Tidak Setuju/jarang/kurang baik 1 3
5 Sangat tidak setuju/tidak pernah/tidak baik 0 4 Sumber : Sugiyono (2005:107)
3.4.1.2 Dokumentasi Penelitian
Dokumentasi penelitian dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi
langsung ditempat lokasi penelitian, yang bertujuan untuk memperoleh data secara
langsung tentang profil sekolah dan guru-guru terutama guru kejuruan.
3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
3.5.1 Kisi-kisi Instrumen untuk menjaring Variabel Bebas
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data tentang motivasi guru (X1) dan
Intensitas penggunaan multimedia (X2), digunakan alat pengumpul data berupa angket.
Angket ini terdiri dari daftar pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh
responden.
3.5.2 Kisi-kisi instrumen untuk menjaring data Variabel terikat
Data yang digunakan untuk pembuatan kuesioner variabel terikat adalah
efektivitas pembelajaran kompetensi produktif program keahlian teknik otomotif.
100
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan peneliti dari sumber
pertamanya, sedangkan data sekunder adalah data pendukung, yakni berupa data dari
dokumen-dokumen dan informasi lainnya.
Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, maka teknik-teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi (pengamatan langsung) dan
penyebaran angket/kuesioner.
3.6.1 Observasi (Pengamatan langsung)
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis dan disengaja melalalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang
diselidiki. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas sehari-hari semua yang
terlibat dalam populasi penelitian, oleh karena itu kegiatan obervasi akan difokuskan
pada pengamatan motivasi guru, intensitas pembelajaran multimedia dan tingkat
efektivitas pembelajaran kompetensi produktif.
Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang
suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checkin atau
pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Sebagai
metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik.
3.7 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas data instrumen, yaitu
101
dan untuk mengetahui reliabilitas data instrumen, yaitu untuk melihat tingkat
konsistensi data tersebut dalam menangkap fenomena dari sekelompok individu
meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji coba instrumen disusun
berdasarkan kisi-kisi masing-masing variabel dengan butir/item pernyataan positif
maupun negatif.
3.7.1 Uji validitas Instrumen
Menurut Tedjo N. Reksoatmodjo (2007:193) menyatakan bahwa: “Valid
berarti syah atau layak dipercaya. Validitas suatu tes menggambarkan sejauh mana tes
tersebut mengukur apa yang diukur.” Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto
(1995:63-69) dalam Riduwan (2004: 109), menyatakan bahwa: “Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur”
Pengujian validitas digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap
butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Setelah dilakukan
analisis uji validitas dengan cara membandingkan thitung dan ttabel, dilakukan pula item
yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang
tinggi menunjukkan barhwa item tersebut memiliki validitas yang tinggi, syarat
minimum adalah jika r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang
dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut tidak valid (Sugiono, 2009: 134)
Mengetahui hasil/tingkat validitas data, menurut Riduwan (2004: 110) dapat
dihitung dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment yaitu:
√ (3.2)
102
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu = Jumlah skor item
= Jumlah skor total
N = Jumlah Responden
Surapranata (2006, 59) memberikan kriteria untuk menginterpretasikan
koefisien korelasi sebagai berikut:
Menguji signifikansi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu
berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah n orang, maka perlu diuji
signifikansinya. Rumus Uji signifikansi korelasi product moment adalah sebagai
berikut:
t =
√√ (Riduwan, 2004: 110) (3.3)
Dimana:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden
Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan ttabel, untuk kesalahan 5% (α = 0,05) dan dearajat kebebasan (dk = n-2)
Kaidah keputusan:
Jika thitung > ttabel berarti valid, dan sebaliknya, Jika thitung < ttabel berarti tidak valid.
103
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam
mengungkap fenomena dari kelompok individu meskipun dilakukan dalam jangka
berbeda. Arikunto, S (2003; 60) menyatakan: suatu alat ukur dikatakan reliabel atau
dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diujikan berkali-kali.
Untuk menguji reliabilitas instrument dengan internal konsistensi dilakukan
dengan cara menguji cobakan sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis.
Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen, oleh sebab
itu instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan
hasil penelitian yang baik.
Uji reliabiitas intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode belah dua (split-half) dengan rumus sebagai berikut:
1) Rumus korelasi product moment dengan angka kasar:
√
(3.4a)
rxy = korelasi reliabilitas dua belahan (ganjil-genap) ΣX = jumlah nilai item ganjil
ΣY = jumlah nilai item genap N = jumlah sampel
2) Mencari reliabilitas seluruh item digunakan rumus Spearman-Brown:
Arikunto, S (2003:109)
(3.4b)
dimana:
r11 =Nilai reliabilitas
.rxy = korelasi reliabilitas dua belahan (ganjil-genap)
Interpretasi indeks derajat reliabilitas suatu tes, menurut Guilford dan Winarno
104
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
0,000 ≤ rxy≤ 0,200 : derajat reliabilitas tes kecil 0,200 ≤ rxy≤ 0,400 : derajat reliabilitas tes rendah 0,400 ≤ rxy≤ 0,600 : derajat reliabilitas tes sedang 0,600 ≤ rxy≤ 0,800 : derajat reliabilitas tes tinggi
0,800 ≤ rxy≤ 1,000 : derajat reliabilitas tes sangat tinggi
Harga r11 selanjutnya dibandingkan dengan harga rtabeluntuk kesalahan 5% dengan α =
0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-1).
Kaidah keputusan: jika r11 > rtabel, berarti reliabel, dan
Jika r11 < rtabel, berarti tidak reliabel
3.7.3 Teknik Analis Data
Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap deskripsi data, tahap
uji persyaratan analisis dan tahapan pengujian hipotesis.
3.7.3.1 Tahap Deskripsi Data
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat
tabulasi data untuk setiap variabel, mengurutkan data secara interval dan menyusunnya
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mencari modus, median, rata-rata (mean) dan
simpangan baku. Deskripsi data dilakukan dengan menggunakan program MS.Exel
dan kalkulator fx-350 TL.
3.7.3.2 Tahap Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan yang akan dilakukan adalah uji normalitas dan uji
105
data yang akan dianalisis sedangkan uji homogenitas untuk memastikan kelompok
data data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam
analisis lebih lanjut. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Chi-kuadrat dan
untuk uji homogenitas menggunakan uji Bartleth.
Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang
akan dipakai dalam analisis lebih lanjut. Data yang perlu di uji normalitas distribusi
frekuensi dalam penelitian ini ada dua kelompok variabel yaitu: Variabel (X1), (X2)
dan (Y).
Adapun langkah-langkah untuk melakukan pengujian normalitas menurut
Riduwan (2004; 179-182) tahapannya adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan statistik dasar variabel
a) Mencari skor terbesar dan terkecil
b) Mencari nilai rentang (R):
R= Skor terbesar- Skor terkecil
c) Mencari Banyak Kelas (BK):
BK = 1 + 3,3 Log n (3.5)
d) Mencari nilai panjang kelas ( i ):
i =
2) Mencari distribusi frekuensi variabel
3) Mencari Rata-rata (Mean)
X = (3.6)
106
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu s = √
(3.7)
5) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan, melalui tahapan:
a) Mencari batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikuragi 0,5
dan skor kanan kelas bagian paling bawah ditambah 0,5
b) Mencari nilai Z skor batas kelas interval dengan rumus:
z = (3.8)
c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dengan menggunakan angka-angka
batas kelas.
d) Mentukan luas tiap kelas interval
e) Menentukan frekuensi (fe)
6) Mencari nilai chi-kuadrat dengan rumus:
(3.9)
7) Membandingkan hitung dengan tabel untuk alpha α = 0,05 atau α= 0,01 dan
derajat kebebasan (dk)= bk – 1
Kriteria pengujian:
Jika hitung > tabel maka distribusi data tidak normal
Jika hitung < tabel maka distribusi data normal
3.7.4 Uji Homogenitas
Untuk melakukan pengujian homogenitas dilakukan uji Bartlet yaitu dengan
menggunakan rumus:
107
Selanjutnya membandingkan hitung dengan tabel untuk alpha α = 0,05 atau α= 0,01
dan derajat kebebasan (dk)= bk – 1.
Kriteria pengujian:
Jika hitung > tabel maka distribusi data tidak homogen
Jika hitung < tabel maka distribusi data homogen.
3.7.5 Tahapan Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi
dan regresi, dimana untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan
teknik analisis korelasi dan regresi linear sederhana sedangkan untuk menguji
hipotesis keempat digunakan teknik korelasi dan regresi linear ganda. Uji keberartian
menggunakan uji t dan uji F pada taraf signifikasi α = 0,05.
Sesuai dengan hipotesis dan desain penelitian yang telah dikemukakan, maka
dalam pengujiannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Untuk mengetahui hubungan antara variabel menggunkan rumus Pearson
Product Moment (PPM) yang nilainya dilambangkan ( r ).
3.7.5.1 Analisis Korelasi antara Variabel X1 dengan X2 (multikulinier)
r
=√ ({ } { } )
(3.11)
(Riduwan, 2004: 363)
3.7.5.2 Analisis Korelasi antar Variabel X dan Y
rxy=
√ Riduwan (2004: 136) (3.12)
108
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu n = jumlah sampel
Besarnya kontribusi pada korelasi hubungan masing-masing variabel bebas X1
dan X2 dengan variabel terikat Y dilihat dari besarnya koefesien penentu (KP) atau
koefesien determinasi (KD), yang dirumuskan sebagai berikut:
KD = r2 x 100%. Riduwan, (2005:228) (3.13)
Dimana: KD = Nilai koefisien determinan
R = Nilai koefisien korelasi
Selanjutnya dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya dengan
tabel interpretasi sebagai berikut:
Tabel. 2.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai (r)
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
Untuk uji signifikansi variabel X dan Y digunakan rumus pengujia signifikansi,
sedangkan mencari ttabel menggunakan bantuan Ms. Excel.
t =
√√ (Riduwan, 2004: 135) (3.14)
dimana: t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil thitung
n = Jumlah responden
109
Jika thitung≥ ttabel maka tolah H0, artinya signifikan
Jika thitung≤ ttabel maka terima H0, artinya tidak signifikan
3.7.5.3 Regresi Linear Sederhana
Uji regresi bertujuan untuk mencari pola hubungan fungsional antara variabel
X dan Y. Persamaan regresi ini dinyatakan dengan rumus:
Ŷ= α + bX (Riduwan, 2004: 145) (3.15)
Dimana: Ŷ = Subyek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas
a = Nilai konstanta harga X jika X=0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi yang menunjukan nilai
peningkatan (+) atau penurunan ( - ) variabel Y.
Bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi tersebut, maka nilai a dan b
harus ditentukan terlebih daulu melalui persamaan berikut:
b =
(Riduwan, 2004: 146) (3.16)
a = (Riduwan, 2004: 146) (3.16a)
Selanjutnya untuk menguji signifikansi dan linearitas menurut Riduwan (2004:
146-151) tahapannya sebagai berikut:
3.7.5.3.1 Menguji Signifikansi
1) Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg(a))
(JKReg(a)) = (3.17)
2) Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg(b/a)
110
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3) Mencari Jumlah Kuadrat Residu (JKRes)
JKRes = ΣY2 - JKReg(b/a) - JKReg(a) (3.19)
4) Mencari Jumlah Rata-rata Kuadrat Regresi (JKReg(a)
RJKReg(a) = JKReg(a) (3.20)
5) Mencari Jumlah Rata-rata Kuadrat Regresi (JKReg(b/a)
RJKReg(b/a) = JKReg(b/a) (3.21)
6) Mencari Jumlah Rata-rata Kuadrat Residu (RJKRes)
RJKRes = (3.22) Jika Fhitung≤ Ftabel maka terima H0 dan Ha tolak, artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan (α) = 0,05, mencari Ftabel menggunakan rumus:
Ftabel = F{(1-α)(dk Reg [b/a, (dk Res)]}
3.7.5.3.2 Menguji Signifikansi linearitas 1) Mencari jumlah kuadrat error (JKE)
JKE = { } (3.24)
2) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKrc)
JKrc = JKRes + JKE (3.25)
111
RJKrc =
(3.26)
4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna error (RJKE)
RJKE = (3.27)
5) Mencari Nilai Fhitung :
Fhitung = (3.28)
Kaidah pengujian Linearitas:
Jika Fhitung≥ Ftabel maka terima H0 dan tolak Ha, artinya data tidak linear
Jika Fhitung≤ Ftabel maka tolak H0 dan terima Ha, artinya data linear Dengan taraf signifikan (α) = 0,05, mencari Ftabel menggunakan rumus:
Ftabel = F(1-α)(dk TC), (dk E)
Selanjutnya semua besaran yang diperoleh disusun dalam sebuah daftar yang disebut
analisis varians (ANAVA) sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel. 2.4 Ringkasan Analisis Varians Uji signifikansi dan Linearitas X dan Y
Sumber Varians df Jk RJK Fhitung Ftabel
Total n åY2 åY2 -