ABSTRACT
This study aimed to analyze the effect of E-Filling System Implementation of the Mandatory Compliance Agency on Distributro Consumer Goods in North Tapanuli. The research data was obtained from a questionnaire (Primary) were distributed to corporate taxpayers in the North Tapanuli.
The study population was a distributor of consumer goods that are already using e-filing. The sample used in this study were 30 respondents. Questionnaire on valditas test and reliability test before the study. The classical assumption used is normality test. Hypothesis test used is simple regression. The results of this study indicate that the adoption of E-Filling System and significant positive effect on the Taxpayer Compliance.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Penerapan Sistem E-Filling terhadap Kepatuhan Wajib Badan pada Distributro Barang Konsumsi di Tapanuli Utara. Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner (Primer) yang dibagikan kepada Wajib Pajak Badan yang ada di Tapanuli Utara.
Populasi penelitian ini adalah distributor barang konsumsi yang sudah menggunakan e-filing . Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 30 responden. Kuesioner di uji valditas dan uji reliabilitas sebelum penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas. Uji hipotesis yang digunakan adalah regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan Sistem E-Filling berpengaruh postif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ...iv
KATA PENGANTAR ...v
1.1Latar Belakang ...1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Tujuan ... 5
1.4Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Pengertian Pajak ...7
2.1.2 Fungsi Pajak ...8
2.1.3 Teori-Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ...10
2.1.3.1 Sistem Pemnungutan Pajak ...11
2.1.4 Surat Pemberitahuan (SPT) ...13
2.1.4.1 Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) ...13
2.1.4.2 Jenis-Jenis Surat Pemberitahuan (SPT) ...15
2.1.5 E-filing ...17
2.1.5.1 Penerapan Sistem E-filing ...21
2.1.6 Kepatuhan Wajib Pajak ...22
x
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
3.1 Jenis Penelitian ...32
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ...32
3.2.2 Sampel Penelitian ...32
3.3 Defenisi Operasional Variabel (DOV) ...33
3.3.1 Variabel Independen ... 33
3.3.2 Variabel Dependen ... 33
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...36
3.5 Teknik Analisis Data ...36
3.5.1 Uji Validitas ...36
3.5.2 Uji Reliabilitas ...37
3.5.3 Uji Asumsi Klasik ...38
3.5.3.1 Uji Normalitas ...38
3.5.4 Uji Regresi Sederhana ...39
3.5.5 Analisis Koefisien Korelasi ...40
3.5.6 Analisis Koefisien Determinasi ...40
3.5.7 Uji Statistik t ...41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Gambaran umum Objek Penelitian ...42
4.2 Hasil Penelitian ...42
4.2.1 Uji Validitas ...42
4.2.2 Uji Reliabilitas ...44
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ...45
4.2.3.1 Uji Normalitas ...45
4.2.4 Uji Regresi Sederhana ...46
4.2.5 Analisis Koefisien Korelasi ...47
4.2.6 Analisis Koefisien Determinasi ...48
4.2.7 Uji Statistik t ...49
4.3 Pembahasan ...51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...52
5.1 Simpulan ...52
5.2 Keterbatasan dan Saran ...52
5.2.1 Keterbatasan Penelitian ...52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
LAMPIRAN ...56
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...30
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jenis-jenis SPT Masa & Batas Waktu Penyampaian ...15
Tabel 2.2 Jenis-jenis SPT Tahunan & Batas Waktu Penyampaian ...17
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ...24
Tabel 3.1 Operasional Variabel ...33
Tabel 3.2 Skor Kuesioner ...37
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel X & Y ...43
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas ...44
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ...45
Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Sederhana ...47
Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Korelasi ...48
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner ... 56
Lampiran B Tabulasi Hasil Kuesioner Penerapan E-filing ... 59
Lampiran C Tabulasi Hasil Kuesioner Penerapan Wajib Pajak ... 60
Lampiran D Uji Validitas ... 61
Lampiran E Uji Reliabilitas ... 62
Lampiran F Uji Normalitas ... 63
Lampiran G Uji Regresi Sederhana ... 64
Lampiran H Koefisien Determinasi / Korelasi ... 65
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara dan digunakan untuk
membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran masyarakat dan dapat
dipaksakan dengan tidak mendapat imbalan secara langsung yang dikelola oleh
Direktorat Jenderal Pajak. Menurut Surya Manurung (2013), Pemerintah melalui
Institusi Kementerian Keuangan menetapkan Rp1.529 triliun untuk membiayai
kegiatan penyelenggaraan negara mulai dari membayar gaji pegawai, pemberian
subsidi, membayar utang luar negeri dan pembangunan infrastruktur.
Pemerintah masih mengandalkan penerimaan pajak sebagai sumber
penerimaan negara. Pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp1.193
triliun atau sekitar 78 persen dari total penerimaan negara (www.pajak.go.id).
Terdapat tiga jenis sistem pemungutan pajak yaitu Official Assessment System,
Self assessment System dan With Holding System. Di Indonesia sistem
perpajakannya menganut self assessment system yaitu suatu sistem dimana Wajib
Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung sendiri besarnya pajak yang terutang,
memperhitungkan besarnya pajak yang sudah dipotong oleh pihak lain, membayar
pajak yang harus dibayar dan melaporkan ke Kantor Pajak sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan yang berlaku (Diana Sari, 2013).
Supaya sistem tersebut dapat berhasil dibutuhkan kesadaran, kejujuran,
kedisiplinan dan keinginan Wajib Pajak untuk melakukan kewajibannya sesuai
B A B 1 P E N D A H U L U A N | 2
[Type text] [Type text] UniversitasKristenMaranatha masyarakat untuk membayarkan pajak masih tergolong rendah. Direktorat
Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak hingga 26
September 2014 mencapai Rp 683 triliun atau masih jauh dari target dalam APBN
Perubahan sebesar Rp1.072,3 triliun (beritasatu.com). Menurut Fuad Rahmany
(2014) berdasarkan data Ditjen Pajak, potensi Wajib Pajak (WP) karyawan dan
pribadi di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai 46 juta orang. Akan tetapi,
hingga saat ini WP pribadi dan karyawan yang terdaftar baru 28 juta dan dari
jumlah itu yang menyetorkan SPT hanya 22 juta, sedangkan puluhan juta WP
golongan pemilik usaha restoran dan hotel, yang membayar pajak hanya 460.000
orang. Khusus untuk WP badan usaha dari yang terdaftar 5 juta, hanya sekitar
550.000 atau 11% saja patuh menyetorkan pajak. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, Direktorat Jenderal Pajak selalu berupaya
mengoptimalkan pelayanan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
dan keinginan masyarakat untuk tertib sebagai Wajib Pajak, salah satunya dengan
melakukan reformasi perpajakan. Gunadi dalam Abdul Rahman (2010:210)
menyatakan bahwa reformasi perpajakan meliputi dua area, yaitu reformasi
kebijakan pajak berupa regulasi atau peraturan perpajakan seperti undang-undang
perpajakan dan reformasi administrasi perpajakan. Reformasi administrasi
perpajakan memiliki beberapa tujuan. Pertama, memberikan pelayanan kepada
masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Kedua,
mengadministrasikan penerimaan pajak sehingga transparansi dan akuntabilitas
penerimaan sekaligus pengeluaran pembayaran dana dari pajak setiap saat dapat
B A B 1 P E N D A H U L U A N | 3
pemungutan pajak, terutama adalah kepada aparat pengumpul pajak, kepada
Wajib Pajak, ataupun kepada masyarakat pembayar pajak. Agar tujuan tersebut
tercapai, program reformasi administrasi perpajakan perlu dirancang dan
dilaksanakan secara menyeluruh dan komprehensif melalui perubahan–perubahan
dalam bidang struktur organisasi, proses bisnis dan teknologi informasi dan
komunikasi, manajemen sumber daya manusia, dan pelaksanaan good governance
(Diana Sari, 2013).
Salah satu perubahan yang dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan
proses bisnis yaitu memanfaatkan teknologi yang mengalami kemajuan yang
cukup pesat, terutama pada perkembangan teknologi internet. Direktorat Jenderal
Pajak melakukan sesuatu yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada
Wajib Pajak agar Wajib Pajak dapat lebih patuh dalam melaksanakan
kewajibannya. Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004 tanggal 14 mei 2004 tentang penyampaian surat
pemberitahuan secara Elektronik. Setelah sukses dengan program e-SPT
kemudian direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan kembali surat keputusan
KEP-05/PJ/2005 yang ditetapkan pada tanggal 12 januari 2005 tentang Tata Cara
Penyampaian SPT secara elektronik (e-filing) melalui perusahaan penyedia jasa
aplikasi (ASP). Pada tanggal 16 desember 2008 Direktorat Jenderal Pajak
merevisi kembali dalam peraturan DJP Nomor 47/PJ/2008.
e-filing yaitu sistem pelaporan atau penyampaian pajak dengan surat
pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan melalui sistem on-line
yang real time. Sistem ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas pelaporan SPT
B A B 1 P E N D A H U L U A N | 4
[Type text] [Type text] UniversitasKristenMaranatha melakukannya dari rumah atau tempat bekerja, sedangkan Wajib Pajak badan
dapat melakukannya dari kantor. Hal ini akan dapat membantu wajib pajak
mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak untuk
melaporkan SPT ke Kantor Pajak secara benar dan tepat waktu. e-filing juga
membantu karena ada media pendukung dari penyedia jasa aplikasi (ASP) yang
akan membantu dalam 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Dengan kata lain
juga akan membantu kantor pajak dalam penerimaan laporan SPT dan menyingkat
kegiatan pendataan dan pengarsipan laporan SPT.
Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti
terdahulu mengenai kepatuhan Wajib Pajak, diantaranya penelitian yang memiliki
hasil sejenis yang dilakukan oleh Siti (2008) yang menunjukkan adanya pengaruh
peningkatan kepatuhan Wajib Pajak sebelum dan sesudah program e-SPT dalam
melaporkan SPT masa PPN yang diterima dan penelitian yang dilakukan oleh
Irmayanti (2013) mengenai pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar
Utara. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa modernisasi sistem
administrasi perpajakan yang terdiri dari restrukturisasi organisasi,
penyempurnaan proses bisnis dan teknologi informasi, penyempurnaan sumber
daya manusia, dan pelaksanaan Good Governance berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian sejenis lainnya memiliki
hasil berbeda, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sri dan Ita (2009) mengenai
pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib
B A B 1 P E N D A H U L U A N | 5
Perpajakan Modern pada KPP Pratama Bandung ”X” sebagian besar dalam
kategori baik dan sistem administrasi perpajakan modern tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan diatas dan dari uraian
mengenai beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang memiliki
hasil berbeda, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang mengkaji adakah
pengaruhnya penerapan sistem e-filing terhadap kepatuhan Wajib Pajak
berdasarkan kenyataan bahwa kepatuhan Wajib Pajak masyarakat Indonesia
masih rendah. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dengan ini
peneliti akan melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Sistem E-Filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada Distributor
Barang Konsumsi di Tapanuli Utara.”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian sebagai berikut:
Apakah Penerapan Sistem E-filling berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Badan?
1.3Tujuan
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui apakah penerapan sistem E-filling berpengaruh terhadap Kepatuhan
B A B 1 P E N D A H U L U A N | 6
[Type text] [Type text] UniversitasKristenMaranatha
1.4Manfaat Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka manfaat penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Wajib Pajak agar membantu Wajib Pajak dalam memahami
penggunaan sistem e-filing dalam melaporkan pajaknya, sehingga
memudahkan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahun
(SPT) pajak melalui sistem e-filing.
2. Bagi pembaca, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat
sebagai informasi untuk menambah wawasan mengenai sistem e-filing,
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survai. Menurut Sugiyono (2013: 14)
penelitian kuantitatif bertujuan untuk menunjukkan hubungan antar variabel, menguji
teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer menurut Nur dan Bambang (2009: 146) adalah data yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61).
Populasi dalam penelitian ini adalah distributor barang konsumsi yang sudah
menggunakan e-filing
3.2.2 Sample Penelitian
Sampel adalah bagian populasi yang karakteristiknya hendak kita uji
(Suliyanto, 2005). Sampel dalam penelitian ini adalah distributor barang konsumsi
yang berada diwilayah Tapanuli Utara yang menggunakan e-filing.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
B A B I I I M E T O D E P E N E L I T I A N | 33
[Type text] [Type text] UniversitasKristenMaranatha mengambil sampel dan populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Hartono,
2004). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Badan
(WP Badan) yang menggunakan e-filing.
3.3 Defenisi Operasional Variabel (DOV)
Definisi Operasional Variabel (DOV) menjelaskan karakteristik dari objek
(properti) ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep
dapat diukur dan dioperasionalkan dalam riset.
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas menurut Sugiyono (2011) adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen atau variabel bebas pada
penelitian ini adalah penerapan sistem e-filing.
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat menurut Sugiyono (2011) adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak.
Untuk memahami lebih jelas tentang kedua variabel tersebut, maka operasionalisasi
variabel dalam penelitian ini dijabarkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
B A B I I I M E T O D E P E N E L I T I A N | 34
4. Pengaksesan yang
cepat, nyaman,
dan mudah
5. Pemberian layanan
dan solusi
6. Pelaporan pajak
B A B I I I M E T O D E P E N E L I T I A N | 35
B A B I I I M E T O D E P E N E L I T I A N | 36
terlambat
menyampaikan
SPT
6. Penyampaian
Surat
Pemberitahuan
tidak pernah lewat
dari batas yang
ditentukan
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
untuk mengumpulkan data dengan menyebarkan kuesioner kepada distributor barang
konsumsi diwilayah Tapanuli Utara. Menurut Suliyanto (2005), teknik angket
(kuesioner) merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengumpulkan data denga cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar
responden tersebut memberikan jawabanya.
3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1. Uji Validitas
Suliyanto (2005), validitas sebuah alat ukur ditunjukkan dari
kemampuannya mengukur apa yang seharusnya diukur. Kuesioner riste
dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mampu
mengukur besarnya nilai variabel yang diteliti. Variabel diukur dengan
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
B A B I I I M E T O D E P E N E L I T I A N | 37
[Type text] [Type text] UniversitasKristenMaranatha fenomena sosial (Sugiyono, 2009), skala Likert yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala1-5 dengan keterangan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skor Kuesioner
No Keterangan Skor
1. Sangat Setuju (SS) 1
2. Setuju (S) 2
3. Netral (N) 3
4. Tidak Setuju (TS) 4
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 5
Untuk menguji valid atau tidaknya suatu kuesioner, ada beberapa kriteria
pengujian tes validitas. Keputusan pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap
valid, yang bisa dilakukan dengan beberapa cara (Suliyanto, 2005):
a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999)
b. Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2) n= jumlah sampel.
c. Nilai Sig. ≤ α
3.5.2. Uji Reliabilitas
Menurut Suliyanto (2005), uji reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran
yang dilakukan secara berulang relatif sama, maka pengukuran
tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik.
Pada penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan metode koefisien Cronbach
B A B I I I M E T O D E P E N E L I T I A N | 38
3.5.3. Uji Asumsi Klasik
Menurut Priyatno (2007) Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik
yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear yang berbasis Ordinary Least
Square (OLS). Menurut Gujarati (2003) sebelum dilakukan pembentukan
model regresi sebaiknya dilakukan pengujian asumsi terlebih dahulu agar
model yang terbentuk memberikan estimasi yang BLUE (Best, Linear,
Unbiased, Estimator). Garis regresi dikatakan best jika garis tersebut
menghasilkan error yang terkecil. Estimator β disebut linear jika memiliki
fungsi linear dari sampel. Suatu estimator dikatakan unbiased jika nilai
harapan dari estimator β sama dengan nilai yang benar dari β (rata-rata β = β).
Terdapat lima uji asumsi klasik, namun dalam penelitian ini hanya digunakan
dua pengujian saja.
3.5.3.1Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang
terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing
variabel tetapi pada nilai residualnya (Sunjoyo, et al, 2013). Terdapat dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2006). Pengujian dengan metode
grafik dapat menimbulkan perbedaan persepsi diantara beberapa pengamat,
sedangkan dengan menggunakan metode statistik tidak terdapat
keragu-raguan, meskipun tidak ada jaminan bahwa pengujian dengan uji statistik lebih
baik dari pada pengajuan dengan metode grafik (Sunjoyo, et al, 2013). Oleh
B A B I I I M E T O D E P E N E L I T I A N | 39
[Type text] [Type text] UniversitasKristenMaranatha statistik. Uji grafik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah
dengan menggunakan metode normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal, sedangkan uji statistik yang
digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik
nonparametrik Kolmogorof-Sminov (K-S) dilakukan dengan membuat
hipotesis
H0: Data residual berdistribusi normal
Ha: Data residual tidak berdistribusi normal
Data residual berdistribusi normal atau dengan kata lain H0 diterima jika
asymp sig > 0,05.
3.5.4 Uji Regresi Sederhana
Penelitian ini menggunakan uji regresi sederhana. Hal ini dikarenakan
dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel independen (X) dan
satu variabel dependen (Y). Sugiyono (2011:261) menyatakan bahwa
regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan
regresi sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + Bx
Keterangan:
Y = penggunaan e-filing
X = perilaku Wajib Pajak
a = konstanta atau intercept
B A B I I I M E T O D E P E N E L I T I A N | 40
3.5.5 Analisis Koefisien Korelasi
Hasan dalam Harianti dkk. (2012), koefisien korelasi merupakan
indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur keeratan (kuat,
lemah, atau tidak ada) hubungan antara variabel. Untuk menentukan
keeratan hubungan atau korelasi antara variabel tersebut ini diberikan
nilai-nilai koefisien korelasi sebagai berikut:
1. R = 0 tidak ada korelasi
2. 0 < r ≤ 0,20 korelasi sangat rendah atau lemah sekali
3. 0,20 < r ≤ 0,40 korelasi rendah atau lemah tapi pasti
4. 0,40 < r ≤ 0,70 korelasi yang cukup bearti
5. 0,70 < r ≤ 0,90 korelasi yang tinggi, kuat
6. 0,90 < r < 100 korelasi yang sangat tinggi atau kuat sekali
7. R = 1 korelasi sempurna
3.5.6 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya yaitu untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerapkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil bearti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu bearti variabel-variabel
independen memebrikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (ghozali, 2006).
Rumus koefisien determinasi ditunkukkan sebagai berikut :
KP = r2 x 100%
Dimana:
B A B I I I M E T O D E P E N E L I T I A N | 41
[Type text] [Type text] UniversitasKristenMaranatha r2 = koefisien korelasi
3.5.7 Uji statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen
(Ghozali, 2013). Pengujian yang hendak dilakukan adalah sebagai berikut:
H0 : bi = 0
Ha: bi ≠ 0
Dimana:
1. H0 menyatakan bahwa suatu variabel independen bukan merupakan penjelasan
yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Ha menyatakan bahwa suatu variabel independen tersebut merupakan penjelasan
yang signifikan terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a. Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) ≥ 20 dan derajat kepercayaannya
sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t > 2 (dalam
nilai absolut). Dengan kata lain penelitian menerima hipotesis alternatif, yang
menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen.
b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai
statistik t hasil perhitungan > nilai t tabel, penelitian menerima hipotesis alternatif
yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
BAB V
Simpulan dan Saran
5.1Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan sistem e-filing
terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa penerapan sistem e-filing memiliki pengaruh yang positif
terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan
5.2keterbatasan dan Saran
5.2.1 Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pemilihan sampel penelitian yang hanya menggunakan sampel
Wajib Pajak Badan yang ada di Tapanuli Utara, tidak termasuk
Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal ini menyebabkan sampel yang
didapat hanya sedikit.
2. Responden menganggap semua hal yang berkaitan dengan pajak
adalah sangat rahasia, sehingga sampel yang didapat tergolong
kecil, walaupun sudah memenuhi jumlah minimal yang
dibutuhkan.
5.2.2 saran
beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil
penelitian ini adalah sebagi berikut:
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 53
[Type text] [Type text] UniversitasKristenMaranatha
- jangan meneliti di perusahaan besar karena kebanyakan
perusahaan besar tidak menerima penelitian.
- untuk memperluas cakupan responden baik dari cakupan
wilayah maupun jenis Wajib Pajak
- untuk menambah variabel-variabel seperti : kualitas sistem,
kualitas informasi, penggunaan sistem, dampak individual,
PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILING TERHADAP
KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA DISTRIBUTOR BARANG
KONSUMSI DI TAPANULI UTARA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh, sidang sarjana
strata 1 (S1)
Oleh
FRANCISCA GRACE FOURYNITA
1351208
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ii
THE EFFECT OF THE APPLICATION OF THE E-FILING SYSTEM
ON CORPORATE TAXPAYERS ON CONSUMER GOODS DISTRIBUTOR
IN NORTH TAPANULI
THESIS
In Partial RequiremenT for The BachelorDegree In Accounting Major
By:
FRANCISCA GRACE FOURYNITA
1351208
BACHELOR PROGRAM IN ACCOUNTING
FACULTY OF ECONOMICS
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Sistem E-filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada Distributor Barang
Konsumsi di Tapanuli Utara” ini dapat selesai. Penelitian ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang Sarjana Strata-1 (S-1).
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jatuh dari sempurna dan masih terdapat
kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan hati yang
terbuka sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan
datang.
Selesainya penelitian ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, maka dari itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
sudah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, baik dalam
memberikan semangat, dukungan dan hal-hal yang menunjang. Rasa terima kasih penulis
ucapkan kepada:
1. Yuliana Gunawan, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan
memberikan saran kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini
2. Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., AK., CA. selaku dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Maranatha.
3. Elyzabet I Marpaung, , S.E., M.Si., AK., CA. selaku ketua program studi Akuntansi
4. Debbianita, S.E., M.Si., AK. selaku sekretaris program studi Akuntansi
5. Bapak/Ibu Tata Usaha Universitas Kristen Maranatha yang sudah membantu saya
selama kuliah di Universitas Kristen Maranatha.
6. Orang tua saya tercinta yang telah mendoakan dan memberikan dukungan kepada
saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Andry Budiman dan Febyanto Budiman koko-koko saya yang saya sayangi
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Jenny Natalia yang telah menjadi sahabat, saudara, soulmate, temen kost dari awal
hingga akhir perkuliahan yang ada disaat suka maupun duka. Akhirnya setelah
berjuang bersama-sama kita mampu menyelesaikan skripsi kita, setelah wisuda kita
akan menempuh hidup yang baru saya berharap kita cepet dapat kerja.dan akan
vi
9. Hendri Chu terima kasih telah mendukung, menyemangati, membantu, menemani
saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih buat waktu yang telah kamu
korban kan demi saya. Saranghae
10. Jessika dan Susi Susanti Matondang sahabat baik saya yang jauh dimata dekat dihati
yang mendukung dan menyemangati saya sampai skripsi saya selesai.
11. Kepada perusahaan-perusahaan yang sudah mau membantu saya memberikan data
yang diperlukan untuk skripsi saya
12. Kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini saya
ucapkan terima kasih.
Akhir kata, semoga berkat Tuhan melimpahi seluruh pihak-pihak yang sudah
memberikan bantuan dan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Harapan
saya adalah skripsi ini dapat membawa berkat bagi setiap orang yang membacanya.
Terimakasih, Tuhan memberkati.
Bandung, Januari 2016
DAFTAR PUSTAKA
Diana, Sari. (2013). Konsep Dasar Perpajakan. Bandung : PT.Refika Aditama.
Feri, Kristianto. (2014). Fuad Rahmany : Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Masih Rendah. Di ambil dari
http://finansial.bisnis.com/read/20140907/10/255668/fuad-rahmany-tingkatkepatuhan-wajib-pajak-masih-rendah.
Ghozali, I (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang
Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. (2009). Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Kamelia, Siti .H. (2008). Analisis Pengaruh Kepatuhan wajib Pajak Sebelum dan Sesudah Penerapan Program e-SPT dalam Melaporkan SPT Masa PPN. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kirana, Gita Gowinda (2010). Analisis Perilaku Penerimaan Wajib Pajak terhadap
Penggunaan E-Filling. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang.
Madewing, Irmayanti. (2013). Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hassanuddin Makassar.
Mardiasmo. 2009. perpajakan edisi revisi 2009. Edisi XVI Yogyakarta: Andi.
Rahman, Abdul. ( 2010). Panduan Pelaksanaan Administrasi Perpajakan Untuk Karyawan, Pelaku Bisnis dan Perusahaan. Bandung : Nuansa
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suliyanto. 2005. analisis data dalam aplikasi pemasaran. cetakan pertama. Bogor: Ghalia Indonesia
Rahayu, Sri & Ita Salsalina Lingga. (2009). Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi. Vol.1, No:119-138.
Surya Manurung. (2013). Kompleksitas Kapatuhan Perpajakan. Di ambil dari
www.pajak.go.id/content/article/kompleksitas-kepatuhan-pajak.
[Type text] [Type text] UniversitasKristenMaranatha
Peraturan Perundang-undangan
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik.
Undang undang perpajakan n0 28 tahun 2007 psl 1 (11) tentang malaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak dan/atau harta dan kewajiban
Keputusan Dirjen pajak Pasal 17 kup jis kmk nomor 544/kmk.04/2000 tentang kriteria wp patuh