iii
TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN PENYIDIK
KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP PENCURIAN DATA
KARTU KREDIT DI TOKO THE BODYSHOP INDONESIA
ABSTRAK
Perkembangan yang dicapai manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah banyak memberikan kemudahan dan manfaat dalam upaya untuk menciptakan kesejahteraan manusia. Salah satunya adalah di bidang perbankan. Masyarakat dimudahkan dengan adanya suatu sistem pembayaran elektronis tanpa menggunakan uang tunai sebagai alat untuk melakukan transaksi perdagangan yang disebut dengan kartu kredit. Kartu kredit dapat dipergunakan untuk pembayaran transaksi jual beli barang atau jasa yang pelunasan atau pembayarannya kembali dapat dilakukan secara sekaligus atau dengan cara mencicil sejumlah minimum tertentu. Namun dalam perkembangan penggunaan kartu kredit, ada saja pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan teknologi pembayaran dengan menggunakan kartu kredit untuk kepentingan pribadi. Kasus pencurian data kartu kredit yang terjadi di Toko Bodyshop merupakan dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi yang dimanfaatkan oleh orang yang ahli di bidangnya untuk melakukan kejahatan. Memorandum hukum ini mengangkat permasalahan ketentuan perundang-undangan apa saja yang dapat dikenakan kepada para pelaku pencurian data kartu kredit yang terjadi di Toko Bodyshop Indonesia dan apa saja tindakan hukum yang dapat dilakukan penyidik kepolisian Polda Metro jaya untuk menangani kasus tersebut.
Penelitian memorandum hukum ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku, dikaitkan dengan teori-teori hukum dan diperkuat dengan studi kepustakaan untuk memperoleh data-data sekunder berupa bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.