• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP IPSRS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOP IPSRS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

DALAM PROSES PENGELOLAAN LIMBAH No. Dokumen :

00.00.00 No. Revisi : 00 Halaman : 1/1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggal Terbit : 01 Agustus 2014 Disahkan Oleh: Plt. Direktur, dr. Dana Tyastri NIK. 14.02.2.002

Pengertian Prosedur yang berisi tata cara mengenai standar pemakaian alat pelindung diri saat pengelolaan limbah RS.

Tujuan 1. Sebagai acuan langkah – langkah dalam menggunakan alat pelindung diri ( APD ).

2. Untuk mencegah penularan peyakit menular dari manusia ke manusia. Kebijakan 1. Pemakaian alat sangat penting dan harus dipakai bagi setiap

karyawan/petugas yang bertugas dalam pengelolaan limbah cair dan limbah padat RS.

2. IPSRS

Prosedur 1. Cuci tangan sebelumnya.

2. Gunakan alat pelindung diri meliputi sepatu tertutup setinggi atas mata kaki, masker, dan sarung tangan khusus.

3. Gunakan alat pelindung diri secara benar dan rapi agar tidak mengganggu dalam aktifitas pekerjaan.

4. Lepas alat pelindung diri dan tempatkan pada tempat yang telah disediakan.

5. Ganti alat pelindung diri untuk setiap alat yang sekali pakai dan tidak boleh dipakai lagi sebelum dilakukan proses pencucian.

6. Cuci tangan.

Unit Terkait Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

(2)

No. Dokumen :

00.00.00 No. Revisi : 00 Halaman : 1/1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggal Terbit : 01 Agustus 2014 Disahkan Oleh: Plt. Direktur, dr. Dana Tyastri NIK. 14.02.2.002

Pengertian 1. Adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan Rumah Sakit, yang memungkinan mengandung mikroorganisme bahan beracun, dan radioaktif serta darah yang berbahaya bagi kesehatan. 2. Prosedur yang beisi tata cara mengenai pengumpulan limbah cair dari

ruangan.

Tujuan 1. Mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan. 2. Mencegah terjadinya gangguan kesehatan.

3. Menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit.

4. Menjamin bahwa limbah yang dihasilkan Rumah Sakit sudah tidak berbahaya.

Kebijakan IPSRS

Prosedur 1. Pembuatan saluran buangan dari berbagai ruangan, Laboratorium, Ruang Bersalin, Ruang Operasi dan Ruang Rontgen, saluran tersebut terhubung ke kontainer penampung air buangan.

2. Pengumpulan dalam kontainer untuk diolah. Unit Terkait Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA PROSES PENGUMPULAN LIMBAH CAIR No. Dokumen :

(3)

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggal Terbit: 1 Agustus 2014 Disahkan Oleh: Plt. Direktur, dr. Dana Tyastri NIK. 14.02.2.002

Pengertian 1. Adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan Rumah Sakit, yang memungkinan mengandung mikroorganisme bahan beracun, dan radioaktif serta darah yang berbahaya bagi kesehatan. 2. Prosedur yang beisi tata cara mengenai pengumpulan limbah cair dari

ruangan.

Tujuan 1. Mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan. 2. Mencegah terjadinya gangguan kesehatan.

3. Menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit.

4. Menjamin bahwa limbah yang dihasilkan Rumah Sakit sudah tidak berbahaya.

Kebijakan IPSRS

Prosedur 1. Pembuatan saluran buangan dari berbagai ruangan Poli, Laboratorium, Apotek, Ruang Bersalin, Ruang Keperawatan dan Ruang Kebidanan, Ruang Operasi, Ruang Rontgen, Ruang ICU, Ruang Perinatal, Ruang Rawat Inap, dan Laundry, saluran tersebut terhubung ke kontainer penampung air buangan.

2. Pengumpulan dalam kontainer untuk diolah. Unit Terkait Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA PEWADAHAN, PENGEMASAN DAN

PENGANGKUTAN LIMBAH PADAT No. Dokumen :

(4)

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggal Terbit : 01 Agustus 2014 Disahkan Oleh: Plt. Direktur, dr. Dana Tyastri NIK. 14.02.2.002

Pengertian 1. Adalah semua limbah Rumah Sakit yang berbentuk padat akibat kegiatan Rumah Sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan limbah non-medis padat.

2. Prosedur yang berisi tata cara mengenai tahapan pengumpulan dan pengemasan limbah padat medis dan non-medis.

Tujuan 1. Mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan 2. Mencegah terjadinya gangguan kesehatan

3. Menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit

4. Menjamin bahwa limbah yang dihasilkan Rumah Sakit sudah tidak berbahaya.

Kebijakan IPSRS

Prosedur 1. Limbah padat medis

a. Pewadahan dan pengemasan limbah

1) Menyediakan tempat sampah sementara dengan tulisan “LIMBAH INFEKSIUS & LIMBAH PATOLOGI” dengan dilapisi plastik warna kuning.

2) Menyediakan tempat sampah sementara dengan tulisan “LIMBAH FARMASI (obat kadarluasa) & KIMIAWI” dengan dilapisi plastik warna hitam.

3) Menyediakan tempat sampah sementara dengan tulisan “LIMBAH SITOTOKSIS” dengan dilapisi plastik warna kuning. 4) Menyediakan tempat sampah sementara dengan tulisan “LIMBAH RADIOAKTIF” dengan dilapisi plastik warna merah.

5) Menyediakan safety box / container untuk mengumpulkan limbah medis padat tajam seperti pecahan gelas, jarum suntik, pipet dan alat medis lainnya.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA PEWADAHAN, PENGEMASAN DAN

PENGANGKUTAN LIMBAH PADAT No. Dokumen :

(5)

b. Mendistribusikan kontainer sampah beserta plastik ke Poli, Laboratorium, Apotek, Ruang Bersalin, Ruang Keperawatan dan Ruang Kebidanan, Ruang Operasi, Rontgen, Ruang ICU, Ruang IGD.

c. Menjaga agar sampah tetap dalam kemasan dan tertutup rapat serta menghindarkan hal-hal yang dapat merobek atau memecahkan kontainer limbah.

d. Menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan, masker dll) e. Pengangkutan limbah

1) Setiap pagi petugas Cleaning service mengambil dan membawanya dengan troli penampung tertutup.

2) Usahakan agar sedikit mungkin kontak dengan limbah.

3) Mengumpulkan limbah di tempat penampung sementara (TPS). 2. Limbah padat non-medis adalah limbah yang

berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman. a. Pewadahan dan pengemasan limbah

1) Menyediakan tempat sampah sementara dengan tulisan “LIMBAH UMUM” dengan dilapisi plastik warna hitam.

2) Mendistribusikan kontainer sampah beserta plastik ke Poli, Laboratorium, Apotek, Ruang Bersalin, Ruang Keperawatan dan Ruang Kebidanan, Ruang Operasi, Ruang Rontgen, Ruang ICU, Ruang Perinatal, Ruang Rawat Inap, Ruang Owner, Ruang Direktur, Gudang, Ruang Gizi, dan Ruang Administrasi.

3) Menjaga agar sampah tetap dalam kemasan dan tertutup rapat serta menghindarkan hal-hal yang dapat merobek atau memecahkan kontainer limbah.

b. Pengangkutan limbah

1) Setiap pagi petugas Cleaning service mengambil dan membawanya dengan troli penampung tertutup.

2) Tempat sampah diletakkan kembali kelokasi semula dalam keadaan bersih.

Mengumpulkan sampah di tempat penampung sementara (TPS). Unit Terkait 1. Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

2. Petugas Cleaning Service

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA PEMAKAIAN UV. STERILIZER

No. Dokumen :

00.00.00 No. Revisi : 00 Halaman : 1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggal Terbit : 01 Agustus 2014 Disahkan Oleh: Plt. Direktur, dr. Dana Tyastri NIK. 14.02.2.002

(6)

Tujuan 1. Menyeterilkan suatu ruangan dari virus dan bakteri yang ada di ruangan di rumah sakit.

2. UV. Sterilizer hanya digunakan apabila ada pasien keluar dengan menderita penyakit menular.

3. Mencegah terjadinya penularan dari pasien sebelumnya kepada pasien selanjutnya yang akan masuk ruangan tersebut.

Kebijakan IPSRS

Prosedur 1. Memastikan lampu-lampu yang terpasang pada tiang unit terkoneksi dengan baik.

2. Memasukkan unit sterilizer pada ruangan yang akan disterilkan. 3. Memastikan kabel steker terhubung pada jaringan stop kontak.

4. Mengatur waktu sesuai kebutuhan / yang diperlukan (tidak lebih dari 5 jam).

5. Menekan tombol power / switch pada posisi ON.

6. Menyegerakan meninggalkan tempat karena pada saat bersamaan alat tersebut sudah diberi waktu lima menit untuk meninggalkan tempat. 7. Lampu akan menyala secara otomatis setelah ± 5 menit berjalan. Setelah selesai waktu yang diminta, lampu akan padam secara otomatis.

Unit Terkait Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA PENGAJUAN KALIBRASI ALAT MEDIS

No. Dokumen:

00.00.00 No. Revisi:00 Halaman: 1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggal Terbit: 01 Agustus 2014 Disahkan Oleh: Plt. Direktur, dr. Dana Tyastri NIK. 14.02.2.002

Pengertian 1.Kalibrasi merupakan proses verifikasi akurasi suatu alat medis sesuai dengan alat ukur dan rancangannya. Kalibrasi bisa dilakukan dengan membandingkan mutu standar yang terhubung dengan standar nasional

(7)

maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

2.Pelaksanaan kalibrasi diperlukan agar semua alat medis yang digunakan dapat dipergunakan sesuai standar peralatan medis.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan kalibrasi alat medis secara berkala untuk menjaga terjaminnya mutu pelayanan dan keamanan peralatan medis di RS Citra Husada.

Kebijakan IPSRS

Prosedur 1. Petugas Elektromedis melakukan pendataan fasilitas peralatan medis di rumah sakit minimal 3 bulan sebelum masa kalibrasi.

2. Hasil pendataan inventaris yang terbaru tersebut dibuat laporan dan pengajuan kegiatan kalibrasi untuk di ajukan kepada direktur.

3. Setelah surat pengajuan kalibrasi disetujui oleh direktur, maka mempersiapkan permohonan kalibrasi ke BPFK atau lembaga yang mempunyai wewenang melaksanakan proses kalibrasi.

4. Kegiatan kalibrasi dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang disepakati berdasarkan pengajuan yang dibuat RS Citra Husada ke lembaga kalibrasi.

5. Apabila ada peralatan medis yang tidak lulus kalibrasi maka dilakukan evaluasi hasil kalibrasi untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya sebagai solusi pengoprasian peralatan medis tersebut.

6. Seluruh sertifikat hasil kalibrasi disimpan oleh bagian sekertariat rumah sakit dan seluruh unit terkait mendapatkan fotocopy sertifikat sebagai dokumen.

Unit terkait 1. Direktur RS Citra Husada

2. Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana 3. Supplier

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA PROSEDUR PENGGANTIAN TABUNG OKSIGEN SENTRAL

No. Dokumen:

00.00.00 No. Revisi:00 Halaman: 1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggal Terbit: 01 Agustus 2014 Disahkan Oleh: Plt. Direktur, dr. Dana Tyastri NIK. 14.02.2.002

Pengertian 1. Pemasangan kembali tabung oksigen yang telah habis / kosong dengan diganti oksigen baru agar kebutuhan oksigen dirumah sakit tercukupi. 2. Merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dengan

menggunakan tabung oksigen sentral

Tujuan Memenuhi kebutuhan oksigen di RS Citra Husada.

Kebijakan IPSRS

Prosedur 1. Petugas Oksigen melakukan pengecekan terhadap isi / jumlah di dalam tabung oksigen di ruang instalsi oksigen.

(8)

3. Petugas oksigen menutup kran tabung oksigen yang sudah kosong dan membuka kran tabung oksigen yang masih berisi oksigen.

4. Tabung oksigen yang telah kosong di keluarkan dan disusun yang rapi ditempat yang sudah disepakati dengan ka. IPSRS

Unit terkait Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA RUANGAN DAN JENIS DIAGNOSA YANG DI STERILISASI No. Dokumen :

00.00.00 No. Revisi : 00 Halaman : 1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggal Terbit : 01 Agustus 2014 Disahkan Oleh: Plt. Direktur, dr. Dana Tyastri NIK. 14.02.2.002

Pengertian 1. Adalah Ruangan dan beberapa diagnosa yang harus disterilisasi agar ruangan tersebut dapat digunakan oleh pasien berikutnya.

2. Prosedur yang berisi diagnosa apasaja yang disteril agar dapat meminimalisir penularan penyakit dari pasien sebelumnya.

Tujuan Mencegah kemungkinan terjadinya penularan penyakit.

(9)

Prosedur Ruangan dan atau diagnosa yang distrelisasi antara lain sebagai berikut : 1. Ruang Rawat Inap

Alat sterilisasi digunakan apabila terdapat pasien pulang dengan diagnosa sebagai berikut : a. Tuberkulosis (TB/TBC) b. HIV/AIDS c. Hepatitis d. Kusta e. Bronkhopneumonia/Pneumonia f. Campak 2. IGD

Ruangan disterilisasi setiap awal bulan pada 3. HCU

Ruangan disterilisasi setiap pasien keluar. 4. Ruang Bersalin

Ruangan disterilisasi setiap pasien keluar. Unit Terkait Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA PERAWATAN BANGUNAN

No. Dokumen :

00.00.00 No. Revisi : 00 Halaman : 1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggal Terbit : 01 Agustus 2014 Disahkan Oleh: Plt. Direktur, dr. Dana Tyastri NIK. 14.02.2.002

Pengertian Perawatan bangunan dimaksud adalah perwatan fisik (konstruksi) terhadap bagian struktur dan arsitektur bangunan. Perawatan tersebut merupakan perbaikan/rehab, renovasi, dan pereluasan bangunan.

Tujuan Sebagai pedoman perawatan bangunan bagi pengelola perbaikan/rehab

(10)

Prosedur 1. Usulan perawatan banguanan berdasarkan usulan unit terkait dengan mengisi form pengajuan perbaikan.

2. Apabila ada persetujuan dari atasan langsung maka langsung dianggarkan biaya perbaikan tersebut.

3. Persetujuan pelaksanaan disetujui langsung oleh Direktur RS. Citra Husada

4. Perbaikan dilakukan dengan kategori apabila IPSRS bisa menangani perbaikan tersebut maka dilakukan oleh petugas IPSRS jika tidak bisa maka dilakukan pemanggilan orang / tukang yang bisa melakukan pekerjaan tersebut.

5. Pelaksanaan perbaikan / rehab sedang / berat / renovasi dilaksanakan dengan tukang.

6. Pembayaran ongkos tukang harian atau borongan. 7. Pelaporan.

Unit Terkait 1. Direktur

2. Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana 3. Tukang

Referensi

Dokumen terkait

 Masker bedah tersedia di semua unit kerja : Ruangan Rawat Inap dan Rawat Jalan, Kamar Operasi, Laboratorium Kateterisasi Jantung, Kamar bersalin,

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Dokter Zainoel Abidin Banda Aceh terhadap kepala ruangan Poli Kebidanan terdeteksinya peningkatan kasus kanker

Hasil penelitian menunjukkan; (1) ketersediaan ruang kuliah sudah mencukupi dengan mengoptimalkan ruangan laboratorium, aula, ruang sidang, ruang peradilan, dan bengkel

70 Tabel 4.4.4 Perencanaan Keperawatan Pasien dengan Preeklamsia berat di Ruang Sakinah Kamar Bersalin RS Muhammadiyah Lamongan tahun 202176 Tabel 4.4.5 Implementasi

Mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan jenis pemeriksaan untuk laborat luar jika hari libur atau Cito 24 jam (dilakukan oleh perawat ruangan atau

. Mengeluarkan Peralatan ebuah pusat kesehatan mungkin memiliki beberapa bagian, misalnya memiliki bangsal bersalin, ruangan pengobatan, laboratorium. Pekerja kesehatan yang

Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir 1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Sasaran Sasaran asuhan kebidanan ditujukan kepada

Retno MKM Widowati M.Si Pengertian Ruang Laboratorium Keperawatan Medikal Bedah KMB merupakan laboratorium klinik keperawatan medical bedah untuk pengkajian pada sistem tubuh