ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM E-PROCUREMENT PADA
OENPAO ASIAN FOOD RESTAURANT
Bestari Karanggi Salsati, Idris Gautama So, S.E., S.Kom.,
M.M., Ph.D., Anindito, S.Kom., S.S., MTI.
Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya 27, Jakarta Barat 11530, Indonesia, (+6221)53696969,
bestisalsati@gmail.com
ABSTRACT
E-Procurement is a procurement process that implemented electronically (Web-Based). The presence of e-Procurement is intended to minimize the weaknesses in the procurement process with conventional system. With the implementation of e-Procurement, business process will run more effectively, efficiently, and can save costs. As the progress of the restaurant business, the utilization of information technology on business process is substantial assessed. Oenpao Asian Food Restaurant, as one of the growing restaurant, is recommended to implement Procurement. By applying e-Procurement the company is expected to simplify in the process of procuring goods. To achieve these objectives, the research conducted at Oenpao Asian Food Restaurant. This research is used for the author as the final project. The methods, which are used in this research, consist of 4 phases. The first phase is the study of literature that aims to deepen the knowledge about the topic. The second phase is a field study, which aims to obtain the data directly from the company. The third phase is the analysis of the company by using analysis SWOT, SWOT Matrix, Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Matriks QSPM, and Value Chain. The last phase is the design of e-Procurement by applying OOAD (Object Oriented Analysis and Design) and using UML notation (Activity Diagram, Event Table, Usecase Diagram, Usecase Description, Class Diagram, Sequence System Diagram, User Interface, Navigation Diagram). The results of this research are expected to be beneficial for the company as an alternative to the development of procurement system that already exists.
Keyword: e-Procurement, Restaurant, Supplier, SWOT, Value Chain, OOAD
ABSTRAK
E-Procurement merupakan suatu proses pengadaan barang/jasa yang pada pelaksanaannya
dilakukan secara elektronik (berbasis web/internet). Kehadiran e-Procurement ditujukan untuk meminimalisir kelemahan-kelemahan pada proses pengadaan barang dengan sistem konvensional. Dengan penerapan e-Procurement proses bisnis akan berjalan lebih efektif, efisien dan dapat menghemat biaya. Oenpao Asian Food Restaurant, sebagai salah satu restaurant yang sedang berkembang, disarankan untuk menerapkan e-Procurement pada proses pengadaan barang. Dengan menerapkan e-Procurement Oenpao Asian Food Restaurant diharapkan akan lebih dimudahkan dalam proses pengadaan barangnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan pada Oenpao
Asian Food Restaurant. Penelitian ini digunakan penulis sebagai tugas akhir. Metode yang dilakukan
pada penelitian ini terdiri atas 4 tahap. Tahap pertama yaitu studi literatur atau kepustakaan yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang topik. Tahap kedua adalah studi lapangan, yang bertujuan untuk mendapatkan data-data langsung dari perusahaan. Tahap ketiga adalah analisis strategi perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT, Matriks SWOT, Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Matriks QSPM, dan Value Chain. Tahap terakhir adalah perancangan e-Procurement dengan metode OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan menggunakan UML (Activity Diagram,
Event Table, Usecase Diagram, Usecase Description, Class Diagram, System Sequence Diagram, User Interface). Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Oenpao Asian Food Restaurant sebagai alternatif untuk pengembangan sistem pengadaan barang yang sudah ada.
Kata Kunci: e-Procurement, Restaurant, Supplier, SWOT, Value Chain, OOAD
PENDAHULUAN
Dewasa ini, bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan. Oleh sebab itu mengikuti kemajuan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan usaha bisnis sangatlah penting. Keunggulan teknologi informasi kini memainkan perannya dalam perusahaan yang diharapkan menjadi suatu kekuatan dan keunggulan kompetitif untuk menghadapi dunia bisnis yang bersaing. Di lain sisi, teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk memudahkan hubungan bisnisnya dengan perusahaan - perusahaan lainnya tanpa terbatas jarak dan juga waktu. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang terjadi, perusahaan dituntut untuk mempersiapkan diri memaksimalkan kemajuan teknologi tersebut dengan mengaplikasikan teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis di dalam perusahaan.
Menurut Herman dan Yakub "Kajian Tentang Perkembangan E-Business Terhadap Praktik Bisnis", membahas bahwa perkembangan teknologi informasi mengakibatkan perubahan dalam struktur serta pengelolaan organisasi bisnis di dalam berkompetisi. E-business mengacu pada ruang lingkup yang lebih luas yaitu mencakup, mitra bisnis kolaborasi dengan pelayanan pelanggan, dan juga transaksi elektronik, salah satu bidangnya adalah e-procurement yang diadaptasikan untuk mengatasi masalah pengadaan barang dan memudahkan hubungan dengan pemasok. Sebelum diterapkannya
e-procurement, masalah pengadaan barang menjadi suatu proses yang cukup rumit yang berpengaruh
pada proses bisnis secara keseluruhan, mulai dari mencatat data, memperbaiki kesalahan pencatatan data, membuat dokumen - dokumen secara manual, prosedur pengadaan yang merepotkan sehingga menghambat penyediaan barang, menghubungi pemasok, dan masalah dari pihak pemasok (supplier) yang kurang tanggap terhadap kebutuhan dari pihak perusahaan yang bersangkutan dan prosedur - prosedur lainnya tergantung pada perusahaan.
Menurut Yosia, Edo dalam jurnalnya membahas bahwa salah satu bidang usaha yang membutuhkan pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi adalah restoran, dimana semua transaksi dimulai dari pemesanan, pencatatan transaksi, hingga pembelian bahan baku yang masih dilakukan secara manual sehingga menghabiskan banyak waktu yang terbuang di dalam prosesnya. Keberadaan e-procurement dirasakan dapat memudahkan prosedur proses pengadaan bahan baku, dan juga berperan sebagai proses penentuan secara sistematik terhadap, apa (spesifikasi, kualitas), kapan (jadwal, delivery time), bagaimana (sumber, sistem) dan berapa (kuantitas) untuk mengadakan barang dan jasa dari pemasok sesuai kualitas dan kuantitas, biaya optimal dan waktu supply yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan yang pada akhirnya akan dicapai tingkat kinerja bisnis yang lebih optimal (Siahaya 2012, p.80).
Untuk melihat lebih dalam mengenai penerapan e-Procurement pada restoran, penulis akan meneliti perusahaan Oenpao Asian Food Restaurant, adalah salah satu restoran makanan asia yang didirikan pada Februari 2005. Oenpao Asian Food Restaurant merupakan salah satu restoran yang cepat berkembang dan sudah mempunyai 20 gerai cabang yang tersebar hingga saat ini. Selama ini yang terjadi dalam proses yang konvensional, terutama untuk masalah pengadaan barang yang menjadi fokus untuk diteliti, sering ditemukan kendala - kendala yang membuat proses menjadi tidak efektif dan efisien.
Oenpao Asian Food Restaurant dalam hal pengadaan bahan baku dan menjalankan kegiatan
operasionalnya sehari - hari masih secara konvensional (menggunakan paper based) dan secara manual. Aktifitas proses pengadaan bahan baku dan juga hubungan dengan pemasok masih secara manual dan tradisional sehingga sering terjadi kesalahan, seperti kesalahan dalam produk yang dipesan, hilangnya data, kesalahan dalam jumlah pemesanan produk dan sebagainya yang menyebabkan banyak memakan biaya dan waktu, dan juga menggunakan banyak kertas sehingga pelayanan kepada customer menjadi terhambat.
Seiring perkembangan teknologi maka sebaiknya Oenpao Asian Food Restaurant mulai menerapkan teknologi informasi yang berkaitan dengan kegiatan bisnis sehari - hari untuk memberikan hasil optimal dalam mengupayakan pengadaan sumber bahan baku yang efisien dan efektif.
Oleh karena itu Oenpao Asian Food Restaurant diharapkan dapat mengurangi terjadinya kesalahan - kesalahan human error seputar pengadaan bahan baku produksi dan juga untuk membantu perusahaan untuk berkembang dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam penyediaan produk dengan
menerapkan e-procurement dan juga menciptakan nilai tambah dalam keunggulan kompetitif perusahaan
Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa proses bisnis procurement yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan untuk Oenpao Asian Food Restaurant agar permasalahan dalam pengadaan bahan baku dapat teratasi dan merancang e-procurement yang sesuai dengan kebutuhan untuk mempermudah proses pengadaan barang pada Oenpao Asian Food Restaurant sebagai pendukung proses bisnis
procurement yang baru. Manfaat penelitian ini yaitu Membantu perusahaan dalam mengatasi
kebutuhan informasi dan pendukung keputusan dari penggunaan procurement tradisional (paper
based), mendapatkan keunggulan kompetitif, dan membantu perusahaan dalam mengatasi masalah -
masalah yang timbul dari penggunaan procurement yang ada, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam analisa dan perancangan sistem informasi manajemen karir ini meliputi:
1. Metode Studi Literatur atau Kepustakaan 2. Metode Studi Lapangan
3. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan yaitu: - Analisis Value Chain
- Analisis SWOT - Matriks SWOT
- Matriks IFE (Internal Factor Evaluation Matrix) - Matriks EFE (External Factor Evaluation Matriks) - Matriks IE (Internal – External)
- Matriks QSPM 4. Metode Perancangan
Metode perancangan adalah proses perancangan suatu sistem yang baru untuk memperbaharui atau menggantikan sistem yang telah ada. Pada perancangan e-procurement digunakan metode OOAD (Object Oriented Analysis and Design) menggunakan bahasa UML (Unified
Modelling Language), yang didokumentasikan dalam bentuk :
- Activity Diagram - Event Table - Usecase Diagram - Usecase Description - Class Diagram - Statechart Diagram
- System Sequence Diagram
- Three Layer Sequence Diagram
- User Interface
HASIL DAN BAHASAN
Hasil analisis yang dilakukan pada Oenpao Asian Food Restaurant adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Value Chain pada Oenpao Asian Food Restaurant
1. Tahap Masukan
Tabel 1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) No. Kekuatan Rata – rata
Bobot Rata – rata Rating Total Bobot x Rating 1 Brand image yang sudah dikenal baik di
masyarakat
0,070 4 0,28
2 Sebuah Franchise makanan Asia yang cepat berkembang
0,064 4 0,256
3 Memiliki puluhan gerai Franchise saat ini 0,038 3 0,114 4 Perusahaan cukup inovatif 0,080 3 0,24 5 Kualitas produk yang baik dan variatif 0,153 3 0,459
Kelemahan
1 Kurang pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan
0,156 2 0,312
2 Proses pengadaan bahan baku kurang terorganisir 0,189 2 0,378 3 Kesalahan dan keterlambatan pengiriman barang
oleh supplier
0,140 2 0,280
4 Tingginya kemungkinan Human Error pada proses Procurement yang masih manual
0,111 2 0,222
Jumlah 1 2,541
Tabel 2 Matriks Evaluasi Faktor Eksernal (EFE) No Peluang Rata – rata
Bobot Rata – rata Rating Total Bobot x Rating 1 Perkembangan teknologi dan informasi yang
cukup pesat
0,231 3 0,693
2 Semakin meningkatnya kualitas SDM di era globalisasi
3 Meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan Asia
0,108 4 0,432
4 Pangsa pasar yang luas 0,063 3 0,18 5 Meningkatnya pengguna internet di Indonesia 0,057 3 0,171
Ancaman
5 Semakin banyak competitor baru yang muncul 0,133 3 0,399 6 Adanya persaingan harga yang kompetitif 0,117 3 0,351 7 Naiknya harga bahan baku 0,093 3 0,279 8 Selera masyarakat yang cepat berubah 0,059 2 0,118
Jumlah 1 3,061
2. Tahap Pencocokan
Tabel 3 Matriks SWOT pada Oenpao Asian Food Restaurant
STRENGHT(S)
1. Brand Image restaurant yang
sudah dikenal baik di masyarakat.
2. Termasuk sebuah franchise makanan Asia yang cepat berkembang.
3. Sudah memiliki puluhan gerai
franchise saat ini.
4. Perusahaan cukup inovatif.
WEAKNESS(W)
1. Kurangnya pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan.
2. Proses pengadaan bahan baku kurang terorganisir.
3. Kesalahan dan keterlambatan pengiriman barang oleh
Supplier.
4. Tingginya kemungkinan
Human Error pada proses procurement yang masih
manual.
OPPORTUNITIES(O)
1. Perkembangan teknologi dan informasi yang cukup pesat. 2. Semakin meningkatnya kualiats SDM di era globalisasi. 3. Meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan Asia.
4. Pangsa pasar yang luas.
Strategi SO
1. Pertahankan Brand Image dan kualitas produk untuk
memenuhi minat masyarakat terhadap makanan Asia yang terus meningkat (S1,S2,O3) 2. Mengembangkan inovasi baru
dan perbanyak gerai franshise untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas (S3,S4,O4)
3. Brand Image akan meningkat dengan menerapkan teknologi informasi dan internet di dalamnya, contohnya melalui promosi media sosial (S1,O1) 4. Dengan memanfaatkan dan
menerapkan kemajuan teknologi dan informasi dalam
Strategi WO
1. Proses pengadaan barang yang kurang terorganisir dan kesalahan atau keterlambatan pengiriman barang dari
Supplier dapat diatas dengan
penerapan sistem
e-procurement
(W1,W2,W3,O1)
2. Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk
meningkatkan proses bisnis pada perusahaan yang lebih terorganisir (W1,W2,O1) 3. Permasalahan human error
dapat diminimalisir dengan perekrutan SDM yang lebih maju (W4, O3)
proses bisnisnya, perusahaan akan semakin berkembang dan menjadi nilai tambah bagi perusahaan (S2,O1)
THREATS(T) Strategi ST Strategi WT
1. Semakin banyak
competitor baru yang
muncul.
2. Adanya persaingan harga yang kompetitif.
3. Naiknya harga bahan baku.
4. Selera masyarakat yang cepat berubah.
1. Mengembangkan inovasi baru dengan memperhatikan aspek kualitas, variasi dan harga untuk mengantisipasi persaingan harga dan selera masyarakat yang cepat berubah (S4,T2,T4)
1. Permasalahan pengadaan bahan baku yang berhubungan erat dengan supplier dan human error dapat diatasi dengan penerapan sistem
procurement. Pemanfaatan e-procurement akan
meningkatkan produktifitas perusahaan sehingga perusahaan akan lebih kompetitif
(W1,W2,W3,W4,T1)
Berdasarkan analisa Matriks SWOT pada Oenpao Asian Food Restaurant diatas menggambarkan bahwa Opportunity (Faktor Pendukung) dan Treaths (Faktor Penghambat atau Ancaman) eksternal berasal dari luar perusahaan dapat disesuaikan dengan Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) yang dimiliki oleh perusahaan. Alternatif strategi yang digambarkan pada matriks SWOT bagi perusahaan menunjukan pada kolom SO, WO dan WT, dimana pengembangan Teknologi Informasi menjadi salah satu pilihan strategi yang mendukung bagi keadaan Oenpao Asian Food Restaurant pada saat ini, Dengan menerapkan sistem e-procurement, proses pengadaan barang pada perusahaan akan lebih terorganisir, efektif dan juga efisien. Pemanfaatan sistem e-procurement ini diharapkan dapat membantu sistem internal perusahaan menjadi lebih baik, karena dengan sistem internal yang lebih terintegrasi perusahaan akan lebih dimudahkan proses - proses bisnisnya baik terhadap Supplier maupun cabang-cabang yang ada.
Kuat Rata – rata Lemah 3.0 2.0 1.0 4.0 Tinggi 3.0 Sedang 2.0 Rendah 1.0
Gambar 2 Matriks Internal - Eksternal Keterangan : Sel I, II, IV = Tumbuh dan Kembangkan
Sel III, V, VII = Pertahankan dan Pelihara Sel VI, VIII, IX = Panen dan Divestasi
I II III
IV V VI
Dapat dilihat bahwa pada matriks IE, Oenpao Asian Food Restaurant berada dalam sel II, yaitu kondisi tumbuh dan kembang (grow and build) .Pilihan strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah strategi intensif (Market Development).
2. Tahap Keputuhan Tabel 4 Matriks QSPM Alternatif Strategi Market penetration Market development Backward integration
Faktor utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang
Perkembangan Teknologi dan
informasi yang cukup pesat 0.231 3 0.693 3 0.693 4 0.924 Semakin meningkatnya kualitas SDM
di era globalisasi 0.146 2 0.292 3 0.438 3 0.438 Meningkatnya minat masyarakat
terhadap makanan asia 0.108 3 0.324 4 0.432 3 0.324 Pangsa pasar yang luas 0.06 4 0.24 3 0.18 3 0.18 Mwningkatnya pengguna internet di
Indonesia 0.057 3 0.171 3 0,171 3 0.171
Ancaman
Semakin banyak competitor baru yang
muncul 0.133 3 0.399 3 0.399 3 0.399 Adanya persaingan harga yang
kompetitif 0.117 3 0.351 3 0.351 3 0.351 Naiknya harga bahan baku 0.1 2 0.186 2 0.186 3 0.279 Selera masyarakat yang cepat berubah 0.059 2 0.118 2 0.118 2 0.118
Kekuatan
Brand image yang sudah dikenal baik
di masyarakat 0.07 3 0.21 2 0.14 3 0.21 Sebuah franchise makanan Asia yang
cepat berkembang 0.064 4 0.256 2 0.128 3 0.192 Memiliki puluhan gerai Franchise saat
ini 0.038 3 0.114 3 0.114 4 0.152 Perusahaan cukup inovatif 0.08 2 0.16 3 0.24 3 0.24 Kualitas produk yang baik dan variatif 0.153 2 0.306 2 0.306 3 0.459
Kelemahan
Kurang pemanfaatan teknologi
informasi pada perusahaan 0.156 2 0.312 3 0.468 4 0.624 Proses pengadaan bahan baku kurang
terorganisir 0.189 3 0.567 3 0.567 4 0.756 Kesalahan dan keterlambatan
pengiriman barang oleh supplier 0.14 2 0.28 3 0.42 3 0.42 Tingginya kemungkinan Human Error
pada proses Procurement yang masih
manual 0.111 3 0.333 3 0.333 3 0.333
Total 5.312 5.684 6.570
Berdasarkan penjumlahan total nilai pada tabel matriks QSPM Oenpao Asian Food
Restaurant di atas, diperoleh hasil bahwa strategi backward integration memiliki nilai terbesar
dibandingkan strategi-strategi lainnya, yaitu sebesar 6.570. Angka ini menunjukkan bahwa strategi Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pemasok – pemasok tetap sehingga komunikasi bisnis antar perusahaan dan pemasok dapat berjalan dengan baik. Penerapan e-Procurement dapat memudahkan hubungan dengan pemasok dan memudahkan proses pengadaan bahan baku pada
Use Case Diagram
Gambar berikut merupakan use case diagram yang terdapat pada sistem e-Procurement Oenpao Asian
Food Restaurant
Class Diagram
Berikut ini merupakan rancangan class diagram yang terdapat pada sistem e-Procurement
Oenpao Asian Food Restaurant
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Setelah melakukan analisis dan perancangan yang dilakukan penulis dalam proses penelitian pada Oenpao Asian Food Restaurant, simpulan yang di dapat adalah:
1. Pada proses procurement yang berjalan selama ini ditemukan permasalahan pada proses pengadaan bahan baku yang masih menggunakan cara yang konvensional yaitu melakukan pemesanan dengan media telepon atau fax. Hal ini menyebabkan terjadinya kesalahan dalam barang dan jumlah yang dipesan, data tidak terdokumentasi dengan baik,
human error.
2. Strategi procurement yang sesuai untuk Oenpao Asian Food Restaurant adalah penerapan sistem e-Procurement. Strategi ini disarankan karena letak gerai cabang yang berjauhan, proses pemesanan barang lebih terkoordinir dan terintegrasi antara cabang, pusat, dan
Supplier, mengoptimalisasi proses bisnis seputar pengadaan bahan baku pada perusahaan,
selain itu infrakstruktur yang ada juga memadai untuk penerapan sistem e-Procurement. 3. Nilai tambah yang didapat setelah perancangan sistem e-Procurement adalah
penambahan fitur - fitur didalam sistem yang dapat memberikan informasi mengenai informasi bahan baku dan harga, form Purchase Requisition untuk cabang memesan,
form Surat Retur untuk meretur, form Tanda Terima Barang sebagai bukti barang
diterima, invoice dan bukti pembayaran untuk mendokumentasikan pembayaran.
Saran
Usulan saran yang dapat diterapkan oleh Oenpao Asian Food Restaurant bagi pengembangan sistem selanjutnya adalah:
1. Mengintegrasikan sistem hingga sampai pembelian bahan baku oleh cabang ke pihak pusat. 2. Sistem e- Procurement yang disarankan masih dapat dikembangkan lagi untuk kedepannya
dan proses pengadaan bahan baku dapat lebih sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Sistem e-Procurement yng disarankan dapat berjalan lebih baik jika diimbangi dengan SDM yang berkompeten.
4. Membuat perancangan sistem procurement hingga sampai program web based
e-Procurementnya dijalankan.
REFERENSI
Connolly, Thomas and Begg, Carolyn E.(2005). Database Systems fourth edition. Pearson Education Limited, England.
David, Fred. R. (2006). Manajemen Strategik. Edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba
Davila, A., Gupta, M., & Palmer, R. (2003). Moving procurement systems to the internet: The adoption
and use of e-procurement technology models. European Management Journal.
Dennis, Alan .,Wixom, Barbara Haley., Roth, Roberta (2009). System Analysis and Design.
Hall, James. (2011). Sistem Informasi Akuntansi 1 (edisi 4). Salemba.
Kotler, Philip., Keller, Kevin Lane. (2012). A Framework for Marketing Management Fifth Edition
Laudon, Kenneth C., & Laudon, Jane P. ( 2010). Management Information Systems : Managing the
Digital Firm, 11th Edition.
Mahsun, Mohamad. 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
McLeod, Raymond Jr; Schell, George, alih bahasa, Hendra Teguh, SE, Ak. (2004). Sistem Informasi
Manajemen (9th Edition). PT. Prenhallindo. Jakarta.
O'Brien, James A. dan Marakas, George M. 2012. "Management Information System, Manajemen (10th
Edition). NewYork.
Porter, M. E. (2001). Strategy and the internet.
Pujawan, I. Nyoman (2005). Supply Chain Management. Yogyakarta.
Puschmann, Thomas., Alt, Rainer. (2005). Successful Use Of E-Procurement in Supply Chains. Supply
Chain Management: An International Journal.
Rama, Jones. (2008). Sistem Informasi Akuntansi 1. Salemba.
Satzinger, J.W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2010). System Analysis and Design in A Changing
World. Boston, MA: Course Technology.
Shelly, Gary., Rosenblatt, Harry J (2012). System Analysis and Design (9th edition).
Siahaya, Willem. (2013). Manajemen Pengadaan.
Stair, Ralph M., Reynolds, George W. (2010). Principles of information systems : a managerial
approach. USA : Course Technology.
Stephen R. Schach (2009) An Introduction to Object-Oriented Systems Analysis and Design With Uml
and the Unified Process.David, Fred R (2009), Manajemen Strategis Konsep. Salemba
Empat, Jakarta.
Tantra, Rudy (2012) Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta.
Taufiq, Rohmat (2013) Sistem Informasi Manajemen : Konsep Dasar, Analisis dan Metode
Pengembangan. Yogyakarta.
Thomas pyzdek, (2002) The Six Sigma Handbook", p247
Turban, Efraim. (2010). Electronic Commerce : A Managerial perspective. Prentice Hall. New Jersey.
Turban, Efraim & Volonino, Linda. (2010). Information Technology for Management : Transforming
Organization in the Digital Economy (7th edition). Wiley. New Jersey.
Yosia, Edo. (2013). Rancangan Sistem Manajeman Sediaan Restoran Top Tep Group Surabaya.
Online:
David, E. Meredith, Forest E. David, dan Fred R. David. (2009). The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Apllied to a Retail Computer Store. The Coastal Business Journal Spring, 8 (1), 7 (Diakses 1 Sepember 2014) http://strategyclub.com/CBJ%20Article.pdf
RIWAYAT PENULIS
Bestari Karanggi Salsati lahir di Tangerang pada 22 May 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1di Universitas Bina Nusantara (Binus University), Jakarta, pada program ganda, dalam bidang Manajemen dan Sistem Informasi pada tahun 2014.