• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL RINGKAS OPERATOR MOTOR GRADER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL RINGKAS OPERATOR MOTOR GRADER"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL RINGKAS

OPERATOR MOTOR GRADER

(2)

KATA PENGANTAR

Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

UU. No. 18 Tahun 1999, tentang: Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga: Perencana, Pelaksana, dan Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan kompetensi diperlukan tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.

UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat (2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standard kompetensi kerja.

UU. No. 20 Tahun 2003, tentang: Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1 dan 2 bahwa :

(1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang sumber daya air

(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh Direktorat Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi, pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), KPBK

(3)

struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja.

Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan KPBK (Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi) yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan mandiri ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, Desember 2015

Direktorat Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi

(4)

KATA PENGANTAR

BAB I Penerapan UUJK (Undang-Undang Jasa Konstruksi), K3 dan

Ketentuan Pengendalian Dampak Lingkungan... I - 1 1.1 Umum ... I - 1 1.2. Penerapan UUJK sesuai dengan posisi dan perannya... I - 2 1.3. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)... I - 3 1.4 Penggunaan Perlengkapan Keselamatan Kerja... I - 9 1.5. Pemelliharaan dan pengoperasian dengan prosedur yang aman.. I - 11 BAB II Pelaksanaan Pemeliharaan Harian Motor Grader... II - 1

2.1 Umum……….. II - 1

2.2 Pemeriksaan keliling (walk arround inpection)... II - 2 2.3 Pemeriksaan kondisi alat kendali... II - 4 2.4 Pemeriksaan bahan bakar, pelumas, air pendingin dan batere.... II - 4 2.5 Pemeliharaan sebelum engine dihidupkan……….... II - 5 2.6 Prosedur menghidupkan engine... II - 12 2.7 Pemeriksaan setelah engine hidup... II - 14 2.8 Melakukan pengujian fungsi alat kendali………... II - 15 2.9 Melakukan pemeriksaan selama operasi……….. II - 17 2.10 Pemeliharaan Setelah Operasi……….. II - 17 BAB III Teknik Aplikasi Pengoperasian Motor Grader... III - 1

3.1 Umum... III - 1 3.2 Meratakan Tanah (Leveling) ... III - I 3.3 Menghampar material (Spreading)... III - 5 3.4 Membongkar tanah/material (Ripping)... III - 8 3.5 Pembuatan Parit Jalan (Ditching)... III - 10 3.6 Pembuatan Slope (Sloping/Bank Cutting)... III - 19

BAB IV Pembuatan Laporan Operasi dan K3... IV - 1 4.1 Pembuatan Laporan K 3... IV - 1 4.2 Laporan Harian Operasi... IV - 2 4.3 Penyampaian Laporan Operasi... IV - 3 4.4 Laporan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja... IV - 9 4.5 Petunjuk Pengisian... IV - 10

(5)
(6)

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, tentang : Keselamatan Kerja 2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1982, tentang : Lingkungan Hidup

3. Undang-Undang No. 3 Tahun 1992, tentang : Jaminan Sosial Tenaga Kerja 4. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi

5. Peraturan Pemerintah (PP) No. 14 Tahun 1993, tentang :Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

6. Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993, tentang : Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja.

7. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.Kep.174/MEN/1986, No. 104/KPTS/1986, tentang: Keselamatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi

8. PERMENAKER No. PER 05/MEN/1996, tentang: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

9. Koentjaraningrat, Prof. DR., Budaya Mentalitiet dan Pembangunan, Gramedia, 1984

10. Salim, Emil, Prof. Dr. - Lingkungan Hidup dan Pembangunan 11. Carterpillar, Operation Manual Series G Motor Grader, Cartepillar.

12. Komatsu, Operation & Mantenance Manual GD 605 R-1, GD 655 R-1 Motor Grader, Komatsu. Japan.

13. John Deere Dubuque Works, Operator’s Manual 770 B, 770 BH, 772 BH Motor Grader, Deere & Company, Illinois, USA. 1993

14. Komatsu, Operation & Mantenance Manual GD 825 A-2 Motor Grader, Komatsu. Japan.

15. Rochmanhadi, Ir, Kapasitas dan Produksi Alat-Alat Berat, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1983

16. John Deere, Dubuque Works, Operator’s Manual for 770 B, 770 BH and 772 BH, Deere & Company, Illinois USA, 1993.

17. Komatsu, Operation & Maintenance Manual, Wheel Loader WA 120 – 3 CS, Serial Number WA 120-10004 and up.

18. Pusat Pembinaan Peralatan, Departemen Pekerjaan Umum, - Petunjuk Pengoperasian Motor Grader.

19. Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (Puslatjakons), Departemen Pekerjaan Umum, Laporan Operasi, Pelatihan Mesin Penyemprot Aspal, 2001.

(7)

BAB II

PELAKSANAAN PEMELIHARAAN HARIAN MOTOR GRADER

2.1 Pemeriksaan Harian Motor Grader

2.1.1. Umum

Pemeriksaan harian ini merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh operator motor grader setiap sebelum mulai mengoperasikan alat. Kegiatan yang dilakukan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan pemeriksaan atau pengecekan, akan tetapi juga kegiatan lain yang perlu dilakukan sebagai langkah lanjut dari kegiatan pemeriksaan, seperti diantaranya kegiatan penambahan minyak pelumas engine atau penambahan air pendingin engine, setelah diketahui (dari pemeriksaan) bahwa minyak pelumas atau air pendingin kurang.

Disamping kegiatan tersebut diatas, beberapa kegiatan lain yang juga menjadi tugas kewajiban operator dan harus dilaksanakan tiap hari sebelum mulai mengoperasikan alat adalah membuang air yang ada di dalam bahan bakar (karena pengembunan, dsb.) yang berada di daerah bertemperatur tinggi, seperti baik yang berada di tangki bahan bakar ataupun di pelat pemisah air (water separator), serta membersihkan kotoran yang mudah terbakar yang berada di ruang engine, dekat radiator ataupun batere.

Semua kegiatan termaksud diatas yang dilaksanakan setiap hari sebelum mulai melakukan pengoperasian alat, pada hakekatnya adalah merupakan kegiatan pemeliharaan harian (daily maintenance) yang mencakup pemeriksaan keliling (walk arround inspection), pemeriksaan monitor, pemeriksaan alat kendali, bahan bakar, pelumas, air pendingin dan batere, yang akan dibahas dibagian berikut.

2.1.2. Pemeriksaan keliling (walk arround inpection)

Pemeriksaan keliling, bisa juga disebut dengan walk arround inspection atau walk arround check, merupakan kegiatan yang harus dilakukan dengan mengelilingi alat secara teliti dan sistematis atau berurutan, agar tidak ada yang terlewatkan untuk diperiksa, serta dapat dicapai efisiensi yang tinggi.

Sasaran kegiatan adalah mur/baut untuk kemungkinan kendor atau bahkan hilang, kebocoran-kebocoran minyak pelumas, bahan bakar, minyak hidrolik dan air pendingin, kondisi peralatan kerja dan sistem hidrolis, kabel listrik, pembersihan kotoran yang berada didaerah bertempertur tinggi.

(8)

1. Periksa peralatan kerja (work equipment), silinder, sambungan (linkage) dan pipa-pipa karet (hoses) untuk kemungkinan terjadi retak, longgar/aus..

2. Bersihkan kotoran dan debu di sekitar engine, batere, radiator. Periksa dan bersihkan juga bahan (material) yang mudah terbakar (daun kering, rerumputan, ranting, dan sebagainya).

3. Periksa kebocoran air dan minyak di sekitar engine, kebocoran air dari sistem pendingin.

4. Periksa kebocoran minyak dari kotak transmisi (transmission case), kotak penggerak akhir (final drive case), circle reserve gear, tangki hidrolik, pipa-pipa (hose) dan sambungan-sambungan (joints).

5. Periksa kebocoran udara atau minyak dari sistem rem (brake line). 6. Periksa keausan atau kerusakan ban, baut-baut kendor.

7. Periksa tempat pegangan (hand rails) untuk kemungkinan ada kerusakan atau baut yang kendor.

8. Periksa kemungkinan ada kerusakan pada meter-meter (gauges), lampu-lampu pada instrumen panel, baut-baut yang kendor.

9. Periksa kerusakan kaca spion, reflektor, baut-baut pengikat yang kendor.

10. Periksa bahwa tidak ada kerusakan pada kunci pintu kabin 11. Bersihkan jendela kabin, agar pandangan ke luar dapat jelas

12. Periksa sabuk keselamatan (seat belt) dan klem-klem

pemasangannya (mounting clamps). Sabuk keselamatan (seat belt) harus diganti setiap 3 tahun, walaupun tidak terlihat adanya hal-hal yang tidak normal. Periksa bahwa tidak ada baut

klem dan baut pemasang

sabuk ke unit alat yang kendor. Bila ditemukan ada kelainan atau kerusakan, laporkan untuk perbaikan

Gambar 2.1. Pemeriksaan Keliling

Gambar 2.2. Periksa Sabuk Keselamatan

(9)

13. Periksa baut-baut ROPS (Rollover Protecting Structure) kemungkinan ada yang kendor.

Kegiatan :

1. Ban (tires)

Periksa ban untuk kemungkinan rusak (sobek, kepotong), tekanan yang tidak tepat.

2. Circle drive (penggerak circle)

Periksa untuk kemungkinan terjadi kebocoran

3. Blade and end bits (blade dan pemotong ujung)

Periksa untuk kemungkinan aus, rusak, ada bagian-bagian yang kendor atau hilang

4. Blade linkage (batang penggerak blade)

Periksa untuk kemungkinan rusak, baut-baut kendor atau hilang

5. Step and grab irons (injakan dan pegangan besi)

Periksa kondisi dan kebersihannya. Bila terasa licin ataupun kotor, bersihkan sampai tidak licin.

6. Operator compartement (ruang operator)

Periksa untuk kebersihan, kemungkinan ada bagian yang kendor atau meter-meter yang pecah

7. Hydraulic system (sistem hidrolik)

Periksa untuk kebocoran pipa-pipa (hose) yang sudah tua (worn) atau rusak

1) Pivot point (as puter)

Periksa untuk kemungkinan kotor atau terjadi tumpukan kotoran

8. Transmision and differential compartement (ruang transmisi dan

differential)

Gambar 2.3.

Motor Grader Tipe G 61 MI – 8400 (seri G)

(10)

Periksa untuk kemungkinan terjadi kebocoran 1) Tandem housing (rumah tandem)

Periksa untuk kemungkinan ada kebocoran 2) Engine compartement (ruang engine)

Periksa untuk kemungkinan ada kebocoran minyak atau bahan bakar dan ada timbunan sampah

9. Cooling system (sistem pendingin).

Periksa untuk kemungkinan bocor, ada pipa (hose) yang sudah aus/tipis dan ada timbunan sampah

10. Tandem housing (rumah tandem)

Periksa untuk kemungkinan ada kebocoran 11. Engine compartement (ruang engine)

Periksa untuk kemungkinan ada kebocoran minyak atau bahan bakar dan ada timbunan sampah

12. Cooling system (sistem pendingin).

Periksa untuk kemungkinan bocor, ada pipa (hose) yang sudah aus/tipis dan ada timbunan sampah

2.1.3. Pemeriksaan monitor

Pada tahap pemeliharaan pemeriksaan monitor ini tidak sampai pada pemeriksaan fungsi tiap monitor akan tetapi hanya sampai pada pemeriksaan kondisi fisik semua monitor.

Lakukan pemeriksaan kondisi fisik dengan teliti dalam waktu yang relatif singkat terhadap monitor atau instrumen di ruang operator, untuk

kemungkinan rusak (kaca pecah/retak, dudukan goyang, dan sebagainya) atau hilang dari meter-meter (gauge) yang ada, seperti :

Berbagai meter (gauges) yang ada :  Berbagai indikator yang ada

 Indikator kunci diferensial (differential un lock)

 Indikator sistim pengisian batere (altenator discharge)  Indikator tekanan udara (low air pressure)

 Indikator temperatur air pendingin engine (engine coolant high temperatur)

 Indikator tekanan minyak pelumas engine (engine low oil pressure)  Dan indikator atau pemberi peringatan lain yang ada.

2. 2 Pemeriksaan kondisi alat kendali

Alat kendali, mempunyai peranan yang besar terhadap pengoperasian Motor Grader. Motor Grader tanpa alat kendali yang baik, jangan diharapkan dapat memberikan jasa terbaik, bahkan mungkin tidak ada sama sekali.

Oleh karena itu Untuk dapat mencapai kondisi operasional, maka perlu terlebih dulu diperiksa kondisi fisik semua alat kendali.

Pada tahap pemeliharaan ini pemeriksaan alat kendali juga terbatas pada pemeriksaan kondisi fisik

Pemeriksaan ini terutama pada :  Roda kemudi

 Pedal rem  Tuas rem parkir.

(11)

Menyangkut plai atau clearancenya ;

(1) Pedal rem

 Play pedal standar adalah antara 5-15 mm

 Tinggi H diatas floor berkisar antara 185-195 mm. Angka tersebut agak sedikit bervariasi sesuai dengan tipe dan model alat.

(2) Roda kemudi

 Hidupkan engine

 Naikkan roda depan sampai diatas tanah

 Putar-putarlah roda kendali

dengan perlahan (gently) dan

ukurlah clearance/play roda

kemudi. Strandar clearance (play) adalah dibawah 150 mm.

(3) Tuas rem parkir

Pengecekan tuas rem parkir dimaksudkan untuk mengecek efek pengereman rem parkir.

 Kondisi normal adalah bila tuas rem parkir ditarik sampai 2 atau 3 klick rem parkir sudah bekerja.  Bila tuas rem parkir ditarik

sampai 6 atau

lebih click tapi rem belum

bekerja, berarti kondisinya

sudah tidak baik.

(tidak normal, laporkan segera).

2.3. Pemeriksaan bahan bakar, pelumas, air pendingin dan batere

Pemeriksaan bahan bakar, pelumas, air pendingin dan batere mencakup pemeriksaan jumlah atau level dan juga kualitas yang dalam hal ini kebersihan atau pencemaran (kontaminasi).

Termasuk dalam pemeriksaan ini adalah pemeriksaan dust indikator dan pemeriksaan kabel batere/listrik dan pemeriksaan ban. Berkaitan dengan

Gambar 2.5.Roda kemudi

Gambar 2.6. Tuas rem parkir Gambar 2.4.Pedal rem

(12)

pencemaran atau kontaminasi, pembuangan kotoran dan/atau pengembunan air baik didalam tangki maupun didalam pemisah air (water separator) juga dilakukan.

a) Pemeriksaan Bahan Bakar

Peringatan!

Bila mengisi bahan bakar (solar), jangan sampai terlalu penuh sehingga luber (tumpah), karena dapat mengakibatkan kebakaran atau permukaan menjadi licin. Bersihkan segera.

Pemeriksaan bahan bakar bisa dilakukan secara manual melalui kaca penduga atau dipstik dan bisa juga dilakukan dengan memeriksa panel monitor dengan memutar kunci kontak ke posisi ON

(1) Putar kunci kontak ke posisi ON, periksa level bahan bakar pada meter bahan bakar (fuel level gauge) G.

Setelah diperiksa, kembalikan kunci kontak ke posisi OFF

b) Penceratan (Drain) Air dan Endapan di dalam Tangki Bahan Bakar Kendurkan katup pencerat (drain

valve) dan cerat (drain) atau buang endapan dan air bersama dengan bahan bakar.

c) Pembuangan air dan endapan dalam pemisah air(water separator)

Water separator akan memisahkan air yang tercampur bahan bakar. Bila pelampung  berada diatas garis merah , keluarkan air sesuai prosedur berikut :

1) Buka/longgarkan sumbat (plug)

 dan buang air dan kotoran

yang terkumpul sampai

pelampung mencapai dasar. (2) Kencangkan kembali sumbat

pengeluaran .

Gambar 2.7.Panel monitor

Gambar 2.9 Water separator Gambar 2.8.Penceratan

(13)

d) Pemeriksaan Batere (elektrolit)

Air batere tiap sel tidak boleh kurang dari yang telah ditentukan, karena akan menyebabkan kerusakan sel batere, atau paling tidak menurunkan kapasitas sel batere. Tetapi juga tidak boleh terlelu berlebih dari yang telah ditentukan atau level air batere tiap sel batere tidak boleh lebih tinggi dari garis batas atas. Air batere yang melimpas (keluar dari sel batere) akan menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bagian-bagian (logam) yang terkena limpasan air batere karena air batere tersebut mengandung asam belerang.

Untuk hal tersebut maka perlu dilakukan pemeriksaan level air betere secara rutin dan disiplin.

Beberapa pabrik alat berat merekomendasikan pengecekan level air batere tidak tiap hari, tetapi tiap 250 jam servis, ada juga yang tiap 100 jam (operasi).

Kebisaaan di lapangan ada yang melakukan pengecekan level air batere tersebut setiap minggu atau tiap 50 jam servis.

Dalam melakukan pemeriksaan air batere harus mengikuti ketentuan atau prosedur yang benar, sebagaimana berikut :

Air batere (battery electrolyte) mengandung asam belerang, dan batere

mengandung gas hidrogen, sehingga harus hati-hati dalam

menanganinya.

a. Gunakan safety glasses dan sarung tangan, bila menangani batere.

Matikan engine setiap akan melakukan pemeriksaan atau

membersihkan batere

b. Buka tutup batere tiap sel dan periksa permukaan air batere-nya c. Bersihkan batere dari kotoran

d. Periksa ikatan pool batere dan ikatan batere

e. Untuk batere MF (maintenance free), pemeriksaan air batere tidak dilakukan.

e) Pemeriksaan air pendingin Peringatan!

Jangan membuka tutup radiator kecuali sangat diperlukan. Untuk memeriksa air pendingin engine, periksalah tangki cadangan (radiator reserve tank) pada saat engine dingin.

a. Periksa permukaan air

pendingin pada tangki reservoir. Permukaan air harus berada pada posisi antara tanda FULL dan LOW. Bila permukaannya berada dibawah tanda LOW agar ditambah. Periksa dan harus yakin bahwa air pendingin tidak tercampur oli atau benda

(14)

b. Setelah menambah air pendingin, pasang kembali tutup reservoir dengan baik.

c. Apabila air di reservoir kosong, periksa kebocoran dan pastikan bahwa air di radiator masih penuh, kemudian tambahkan air di tangki cadangan. Jangan pernah membuka tutup radiator manakala engine masih panas ( temperatur kerja). Biarkan engine dingin sampai tutup pengisian radiator cukup dingin untuk dipegang dengan tangan. Buka tutup pengisian radiator dengan perlahan untuk membuang tekanan.

f) Pemeriksaan pelumas engine, transmisi dan minyak hidrolik

(1) Pemeriksaan pelumas engine

(a) Buka tutup samping pada

sisi kanan di bagian

belakang chasis.

(b) Cabut dipstick (G), dan

bersihkan dengan kain/majun yang bersih.

(c) Minyak pelumas dari

kemungkinan tercampur air atau ada material halus

terkontaminasi dalam

minyak pelumas. Laporkan kepada pengawas bila hal itu terjadi.

(d) Masukkan sepenuhnya

dipstick (G) sepenuhnya ke

dalam pipa pengisian

minyak, kemudian cabut

kembali.

(e) Level minyak pelumas harus berada pada posisi antara tanda H dan L, bila minyak pelumas berada dibawah tanda L, tambahkan minyak

pelumas melalui tempat

pengisian (F).

Gambar 2.12.Pemeriksaan pelumas engine

Gambar 2.13.Level minyak pelumas

Gambar 2.11.Menutup

kembali tangki cadangan radiator

(15)

(f) Apabila level minyak pelumas berada diatas tanda H, keluarkan kelebihan minyak pelumas melalui katup pengeluaran (drain valve) (P) dan periksa kembali level minyak pelumas

(g) Apabila level minyak pelumas telah benar, kuatkan kembali tutup pengisian dengan baik.

Perhatian!

Bila melakukan pemeriksaan minyak pelumas sehabis operasi, tunggu sedikitnya 15 menit setelah engine mati, baru diperiksa. Bila Motor Grader berada di tanah yang miring, pindahkan ke tempat datar, baru diperiksa.

(2) Pemeriksaan pelumas transmisi

Periksa level minyak transmisi pada bak transmisi (transmision case)

(3) Pemeriksaan Minyak hidrolik

Periksa level minyak hidrolik pada tangki hidrolik

Gambar 2.14.Transmission case check oil level

(16)

g) Pemeriksaan air pendingin Peringatan!

Jangan membuka tutup radiator kecuali sangat diperlukan. Untuk memeriksa air pendingin engine, periksalah tangki cadangan (radiator reserve tank) pada saat engine dingin.

a. Periksa permukaan air

pendingin pada tangki reservoir. Permukaan air harus berada pada posisi antara tanda FULL dan LOW. Bila permukaannya berada dibawah tanda LOW agar ditambah. Periksa dan harus yakin bahwa air pendingin tidak tercampur oli atau benda asing lainnya.

b. Setelah menambah air

pendingin, pasang kembali tutup reservoir dengan baik.

c. Apabila air di reservoir kosong, periksa kebocoran dan pastikan bahwa air di radiator masih penuh, kemudian tambahkan air di tangki cadangan. Jangan pernah membuka tutup radiator manakala engine masih panas ( temperatur kerja). Biarkan engine dingin sampai tutup pengisian radiator cukup dingin untuk dipegang dengan tangan. Buka tutup pengisian radiator dengan perlahan untuk membuang tekanan.

2.4 Pengecekan/Pemeriksaan sebelum menstart engine Peringatan!

Sebelum menghidupkan engine, bersihkan dengan kain/majun kumpulan debu/kotoran di permukaan batere atau di motor starter dan altenator. 2.4.1. Tindakan persiapan sebelum menstart engine

Gambar 2.17. Menutup kembali tangki cadangan

radiator

Gambar 2.25.Tindakan sebelum menstar engine

Gambar 2.16. Pemeriksaan air pendingin pada tangki

(17)

a. Periksa bahwa tuas pemindah gigi  berada di posisi N dan bahwa tuas pengunci  terkunci.

Bila tuas pemindah gigi  tidak

berada pada posisi N ketika start engine, maka engine tidak dapat distart/dihidupkan.

b. Turunkan pisau dan ripper ke tanah. Periksa bahwa tuas-tuas kendali peralatan kerja berada pada posisi HOLD.

c. Masukan kunci kontak ke lubang

kunci , putar kunci ke posisi ON

dan periksa bahwa semua lampu

monitor dan lampu peringatan

menyala selama 3 detik dan alarm buzer berbunyi selama 2 detik.

Catatan ;

Jika suatu lampu tidak menyala, kemungkinan ada kerusakan atau ada yang lepas di monitor, laporkan keatasan.

d. Periksa bahwa lampu dari sakelar

parkir  menyala.

Bila tidak menyala, tekan sakelar

parkir  untuk mengaktifkan/

memasang rem parkir. Bila rem parkir tidak dipasang sebelum menstart engine, engine tidak akan hidup.

e. Tekan tombol klakson  untuk mengecek bahwa klakson berfungsi.

Gambar 2.27. Tuas kendali pada posisi hold

Gambar 2.28. Kunci kontak

Gambar 2.29. Lampu parkir Gambar 2.26. Tuas

(18)

f. Nyalakan lampu-lampu dengan

sakelar  dan periksa bahwa

lampu-lampu menyala.

g. Hidupkan wiper dengan sakelar 

periksa bahwa wiper dan air pembersih bekerja dengan baik.

2.4.2. Start Peringatan!

Periksa bahwa daerah sekitar tidak ada orang ataupun halangan lain, kemudian bunyikan klaksaon dan hidupkan engine.

Penting!

Jangan menstart engine lebih dari 20 detik secara terus menerus. Jika engine tidak bisa hidup, tunggu minimal 2 menit sebelum mencoba start engine lagi.

Gambar 2.30. Tombol klakson

Gambar 2.31. Lampu-lampu saklar

Gambar 2.32. Wiper dengan saklar

(19)

Setel tuas gas (fuel control lever)  pada posisi LOW IDLING.

a. Masukan kunci kontak pada lubang

kunci  dan putar ke posisi START

engine akan hidup.

b. Bila engine hidup, lepaskan kunci

kontak , kunci akan secara otomatis

kembali ke posisi ON.

2.5 PROSEDUR MENGHIDUPKAN ENGINE

2.5.1 Langkah lanjut setelah dilakukan pemeriksaan harian, diantaranya

pemeriksaan keliling (walk arround inspection), pemeriksaan bahan bakar, minyak pelumas (termasuk minyak hidrolik) dan air pendingin engine, yang telah dibahas pada BAB 4 Modul Pemeliharaan Harian Motor Grader adalah menghidupkan engine.

Untuk menghidupkan engine, dalam hal ini tidaklah cukup sederhana tinggal memutar kunci kontak saja akan tetapi perlu dilakukan terlebih dulu pekerjaan persiapan yang lain yaitu pemeriksaan-pemeriksaan sebelum menstart engine serta perlu diikuti ketentuan-ketentuan yaitu bahwa ketika menstart engine untuk menghidupkannya maka operator harus sudah duduk siap operasi di tempat duduk operator. Akibatnya tempat duduk dan sabuk keselamatan perlu disetel terlebih dahulu sesuai dengan kondisi fisik operator sehingga jangkauan kaki dan tangan

operator terhadap alat-alat kendali Motor Grader sudah cukup baik dan

pandangan operator terhadap monitor panel dan juga lingkungan kerja terlihat cukup baik pula.

Gambar 2.35. Kunci kontak kembali secara otomatis Gambar 2.33. Tuas gas

(20)

Beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum menghidupkan engine, yang akan dilanjutkan dengan pengoperasian alat, adalah sebagaimana diuraikan dalam nomor-nomor berikut :

2.5.2. Penyetelan tempat duduk Peringatan!

Setel posisi tempat duduk pada awal setiap shift atau bila ganti

operator

Setel tempat duduk sehingga operator dapat menginjak pedal

rem secara penuh dengan posisi badan bersandar pada sandaran tempat duduk.

a. Penyetelan ketinggian tempat duduk (seat height)

Untuk menurunkan tempat

duduk, putar tuas  ke

kanan, untuk menaikkan putar tuas ke kiri.

b. Penyetelan maju-mundur

Geser/gerakan tuas  ke kiri, aturlah tempat duduk sesuai dengan

yang diperlukan (maju/mundur) kemudian lepaskan

c. Penyetelan sudut sandaran (reclining angle)

Tarik tuas  ke atas, setel sandaran pada posisi yang diinginkan,

kemudian lepaskan

2.5.3. Penyetelan posisi roda kemudi dan panel kontrol Peringatan

Jangan melakukan penyetelan roda kemudi sambil berjalan/traveling Putar tuas pengungkit (tilt lever)  ke

kiri untuk melepaskan kunci,

kemudian setel roda kemudi dan panel meter (gauge panel) ke posisi yang diinginkan, kemudian kunci kembali pada posisi ini dengan tuas termaksud.

Gambar 2.18. Penyetelan tempat duduk

Gambar 2.19. Penyetelan roda kemudi dan panel

(21)

2.5.4. Penyetelan posisi kemudi (steering post), tuas-tuas kedali.

Bila pedal pengungkit kemudi 

(steering post tilt pedal)

diinjak/ditekan, kemudi akan dapat

bergerak maju-mundur. Aturlah

posisinya sesuai dengan ukuran tubuh anda sehingga dengan

nyaman mengoperasikan alat

kendali.

2.5.5. Penyetelan kaca spion (mirror) Duduklah di tempat duduk operator dan setel kaca spion sehingga dapat melihat dengan baik daerah disisi dan dibelakang alat.

2.5.6. Penyetelan Sabuk Pengaman (Safety Belt) Peringatan!

Sebelum memakai sabuk pengaman, periksa braket dan sabuk

kemungkinan kondisinya tidak normal.

Setel dan kencangkan sabuk keselamatan sebelum

mengoperasikan alat

Selalu kenakan sabuk keselamatan bila mengoperasikan alat

Jangan gunakan sabuk keselamatan dengan sabuk terlipat

(twisted)

Kencangkan sabuk dan lepaskan sebagai berikut :

Pasang sabuk sedemikian rupa sehingga sabuk pas bagi anda tanpa terlalu kencang.

- Setel tempat duduk sehingga

pedal rem dapat diinjak

sepenuhnya dengan punggung

operator bersandar pada

sandaran.

- Duduklah di tempat duduk,

pegang gesper (bukle) 

dengan tangan kiri anda dan

masukan lidah  ke dalam

gesper. Tarik sabuk untuk mengecek bahwa sabuk telah terkunci. Gambar 2.22. Penyetelan sabuk pengaman Gambar 2.21. Penyetelan kaca spion Gambar 2.20. Penyetelan posisi kemudi

(22)

- Bila melepas sabuk, angkat ujung tuas gesper  untuk melepaskannya.

- Pasang sabuk pada badan anda tanpa tekukan/melintir. Setel panjang sabuk pada gesper dan pada lidah sehingga gesper berada di tengah badan anda.

Setel panjang sabuk dengan cara berikut : - Untuk memendekkan sabuk,

tarik ujung bebas sabuk pada bagian gesper maupun lidah.

- Untuk memanjangkan, tarik sabuk sambil memegangnya

pada suatu sudut kanan

terhadap gesper atau lidah.

2.6 Pemeriksaan setelah engine hidup

Setelah menghidupkan engine, jangan langsung mulai operasi. Jangan menjalankan engine pada low idling atau High Idling lebih dari 20 menit.

Gambar 2.24.Tarik sabuk sambil memegang Gambar 2.23. Setel panjang

/pendek sabuk

(23)

a. Posisikan tuas gas (fuel lever)  di tengah antara LOW IDLING dan HIGH IDLING dan jalankan engine pada kecepatan medium selama kurang lebih 5 menit. Ini adalah langkah pemanasan engine (warming up).

b. Setelah pemanasan engine (warming up) selesai, periksa bahwa meter-meter dan lampu peringatan bekerja dengan baik. Teruskan jalankan engine dengan beban ringan sampai meter indikator temperatur air pendingin 2 berada pada daerah hijau.

c. Periksa bahwa tidak ada kelainan warna gas buang, suara, atau getaran bila ada kelainan laporkan.

d. Perhatikan meter tekanan udara  dan periksa bahwa tekanan udara naik secara normal. Bila naiknya tekanan lambat atau tidak normal, laporkan ke atasan.

Waktu normal untuk naik sampai daerah warna hijau adalah :

 Engine dengan Low Idling = 3

menit

 Engine dengan High Idling = 1.5

menit

2.7 Melakukan pengujian fungsi alat kendali

2.7.1. Pengetesan gerakan unit

Sebelum melakukan pengoperasian motor grader, maka semua gerakan unit perlu ditest atau dilakukan pengetesan untuk memastikan bahwa unit dapat melakukan semua gerakan yang diperlukan dalam pengoperasian motor grader, termasuk untuk keperluan manouver.

Gerakan-gerakan termaksud adalah :

Gerakan maju dan mundur dengan berbagai tingkat kecepatan

Gerakan membelok ke kiri maupun ke kanan

Gerakan artikulasi kiri maupun kanan, posisi artikulasi kiri maupun

kanan

Gambar 2.39. Meter tekanan udara Gambar 2.37. Tuas gas Low

Idling dan High Idling

Gambar 2.38. Pemanasan engine

(24)

Gerakan maju naik ataupun turun tanjakan.

Gerakan-gerakan unit tersebut merupakan gerakan dasar unit.

Dalam melakukan gerakan-gerakan dasar unit tersebut harus mengikuti ketentuan atau sesuai dengan teknik gerakan dasar, yang akan dijelaskan kemudian.

Pada pelaksanaan dilapangan, bisa saja dan bisaanya, pengetesan fungsi alat kendali ini dilakukan sekaligus dengan pengetesan gerakan unit dan attachment. Pada pelaksanaan pelatihan, sebaiknya dibedakan :

Tuas kendali bahan bakar (fuel control lever dan pedal percepatan)

 Rubah posisi tuas, misalnya dari low idling ke medium speed,

atau injak pedal percepatan (pedal gas)

Perubahan posisi tuas dan pedal harus diiringi oleh perubahan putaran engine

 Bila tidak ada perubahan atau perubahan putaran engine

kurang sejalan (kurang proporsional) dengan perubahan tuas, maka dapat diduga bahwa tuas kendali (sistem) bahan bakar ada kelainan.

Tuas kendali blade (naik / turun)

 Gerakkan atau pindahkan posisi tuas (tuas kendali silinder

angkat blade, kiri maupun kanan) dari satu posisi ke posisi lain. Perubahan posisi tuas ini harus diikuti oleh perubahan posisi blade, sesuai dengan tuas yang bersangkutan ( blade sisi kiri atau sisi kanan)

 Pengetesan dilakukan untuk kedua tuas kendali blade, blade

sisi kiri maupun sisi kanan, dan harus menghasilkan reaksi yang sama.

 Semua perubahan atau pemindahan posisi tuas harus diikuti

dengan perubahan atau pemindahan posisi blade.

Tuas kendali balde (geser kiri atau geser kanan)

Gerakkan atau pindahkan posisi tuas (tuas kendali geser

samping blade) dari satu posisi ke posisi lain.

Perubahan posisi tuas ini harus diikuti oleh perubahan posisi

blade, sesuai dengan arah geser tuas ( geser ke kiri atau ke kanan)

Pengetesan dilakukan untuk kedua arah geser, ke kiri atau ke

kanan dan harus menghasilkan reaksi yang sama.

Tuas kendali blade (putar kiri atau putar kanan)

Gerakan putar ini akan memberikan posisi blade miring ke depan atau ke belakang, membuat berbagai sudut propolsi.

Gerakkan atau pindahkan posisi tuas (tuas kendali putar blade,

putar kiri atau putar kanan) dari satu posisi ke posisi lain.

Perubahan posisi tuas ini harus diikuti oleh gerakan putar blade

atau perubahan posisi blade, sesuai dengan arah geser tuas (putar ke kiri atau ke kanan)

Pengetesan dilakukan untuk kedua arah putar, ke kiri atau ke

kanan dan harus menghasilkan reaksi yang sama.

Tuas kendali balde ( tilt, condong ke depan atau ke belakang)

Perubahan posisi blade ini, condong ke depan atau ke belakang, memberikan perubahan pada perubahan besar atau kecil sudut potong blade. Condong ke depan, sudut potong besar, condong ke

(25)

belakang, sudut potoing kecil

Gerakkan atau pindahkan posisi tuas (tuas kendali power tilt )

dari satu posisi ke posisi lain.

Perubahan posisi tuas ini harus diikuti oleh perubahan posisi

blade, sesuai dengan arah geser tuas ( Condong, tilt, ke depan atau ke belakang)

Pengetesan dilakukan untuk kedua posisi blade, condong ke

depan atau ke belakang dan harus menghasilkan reaksi yang sama.

Tuas kendali geser draw bar (draw bar side shift control lever)

Tuas kendali geser drawbar ini akan memindah posisi draw bar (bergeser ke kiri atau ke kanan.)

Gerakkan atau pindahkan posisi tuas (tuas kendali geser

drawbar) dari satu posisi ke posisi lain.

Perubahan posisi tuas ini harus diikuti oleh perubahan posisi

blade, sesuai dengan arah geser tuas ( pindah posisi ke kiri atau ke kanan)

Pengetesan dilakukan untuk kedua arah geser, ke kiri atau ke

kanan dan harus menghasilkan reaksi yang sama

Tuas kendali kemiringan roda depan (tuas kendali leaning)

Gerakan tuas ini akan memberikan perubagan kemiringan roda-roda depan, miring ke kiri atau ke kanan.

Gerakkan atau pindahkan posisi tuas (tuas kendali leaning) dari

satu posisi ke posisi lain.

Perubahan posisi tuas ini harus diikuti dengan perubahan

kemiringan roda-roda depan ( miring ke kiri atau ke kanan)

Pengetesan dilakukan untuk kedua arah kemiringan, ke kiri atau

ke kanan dan harus menghasilkan reaksi yang sama.

Tuas kendali ripper

Serupa dengan tuas kendali blade, setiap perubahan atau pemindahan posisi tuas kendali ripper harus diikuti dengan perubahan atau pemindahan posisi ripper, secara proporsional

Roda kemudi (steering wheel)

Demikian pula alat kendali ini, bila roda kemudi diputar ke keiri atau ke kanan, maka harus diikuti dengan gerakan roda-roda depan, belok ke kiri atau ke, secara proporsional.

Apabila dalam pengetesan alat kendali didapati ada kelainan, misalnya tuas kendali telah digerakkan tetapi tidak ada reaksi dari yang dikendalikan, maka harus segera dilaporkan untuk segera mendapatkan perbaikan.

2.8 Melakukan pemeriksaan selama operasi

2.8.1. Pemeriksaan Selama Pengoperasian

Pemeliharaan ini bersifat pemantauan oleh operator selama melakukan pengoperasian, dilakukan dari tempat duduk operator atau kabin alat, termasuk ketika alat sedang berhenti sejenak menunggu kesempatan kegiatan operasi.

Perhatian!

Bekerjanya sistem pada engine, hidrolik, kelistrikan atau komponen lainnya dapat mengalami gangguan selama alat dioperasikan.

(26)

a. Perhatikan/pantau semua indikator (instrumen) pada panel monitor untuk mendeteksi adanya kelainan (tidak berfungsi dengan baik) secara insidentil

b. Perhatikan/pantau gerakan dari attachment, untuk mendeteksi adanya kelainan operasinya atau adanya kerusakan.

c. Lakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan prosedur bila terdapat kelainan atau kerusakan.

2.9 Pemeliharaan Setelah Operasi

2.9.1. Menghentikan dan Parkir Alat Peringatan!

● Hindarkan berhenti mendadak

● Bila menghentikan alat, pilih tempat yang datar dan keras, hindari

tempat yang berbahaya.

● Bila terpaksa harus memarkir Motor Grader di tempat turunan/tanjakan

(karena tidak ada tempat yang rata), tempatkan tuas parkir pada posisi LOCK dan ganjal roda ban dengan balok, turunkan blade ke tanah.

● Bila tuas kendali peralatan kerja tersentuh, peralatan kerja akan

bergerak tiba-tiba, ini dapat menimbulkan kecelakaan. Karenanya sebelum meninggalkan tempat duduk, selalu pasang tuas pengaman pada posisi LOCK, sebelum meninggalkan alat dan cabut kunci kontaknya.

● Bila pedal rem tidak dapat bekerja, dorong sakelar rem parkir untuk menghentikan alat.

a. Lepaskan pedal gas (accelator pedal) 

Gambar 2.45. Pedal gas Gambar 2.44. Penyetelan parkir alat

(27)

b. Injak pedal rem . Sebelum alat berhenti, injak pedal inching 

c. Tempatkan tuas pemindah gigi  pada posisi N dan pindahkan tuas pengunci ke posisi LOCK.

d. Tekan sakelar parkir  untuk

aktifkan rem parkir. Periksa bahwa lampu di dalam sakelar

parkir  menyala pada waktu

yang bersamaan.

e. Turunkan blade dan ripper ke tanah dengan tuas kendali 

2.9.2. Pemeriksaan setelah parkir

a. Periksa meter dan lampu

peringatan air pendingin engine, tekanan minyak pelumas engine dan level bahan bakar.

b. Khususnya, jika engine terlalu

panas (overheated), jangan

langsung dimatikan tetapi

Gambar 2.46. Pedal rem dan pedal Inching

Gambar 2.48. Saklar parkir Gambar 2.47. Tuas

pemindah gigi

Gambar 2.49. Blade dan Ripper

Gambar 2.50. Pemeriksaan setelah parkir

(28)

jalankan engine pada putaran

sedang untuk mendinginkan

secara bertahap (sedikit demi sedikit), baru matikan engine. 2.9.3. Matikan Engine

Peringatan!

 Jangan matikan engine secara langsung, cooling down lebih dulu.

 Khususnya bila engine over heated, biarkan pada putaran rendah

untuk mendinginkannya secara bertahap, baru kemudian dima-tikan.

a. Tempatkan tuas gas (kendali

bahan bakar)  di posisi LOW

IDLING dan jalankan engine pada putaran low idling selama

kira-kira 5 menit, untuk

pendinginan engine secara

bertahap.

b. Putar kunci kontak (starting switch) ke posisi OFF dan matikan engine.

c. Cabut kunci.

Gambar 2.51. Mematikan engine

Gambar 2.52. Tusa gas Low Idling

Gambar 2.53. Putar kunci kontak ke posisi OFF

(29)

2.9.4 Pemeriksaan setelah engine mati

a. Jalanlah mengelilingi alat dan periksa semua peralatan kerja (work equipment/attachment), under carriage, kemungkinan ada yang rusak. Periksa juga kebocoran minyak dan air.

b. Isi tangki bahan bakar.

c. Periksa ruangan engine dari reruntuhan daun kering dan ranting. Bersihkan reruntuhan daun kering tersebut untuk menghindari bahaya kebakaran.

d. Bersihkan lumpur yang menempel di tandem drive / roda-roda dan sekitar blade serta sekitar ripper / scarifiernya.

e. Injak pedal rem beberapa kali dan cerat/keluarkan air dari katup pencerat (drain valve)nya sistem rem tersebut.

2.9.5. Penguncian (Locking)

Untuk mencegah tindakan pengrusakan ada kunci-kunci di tempat-tempat berikut :

a. Tutup lubang pengisian bahan bakar .

b. Tutup samping engine . c. Pintu kabin .

d. Tutup lubang pengisian minyak hidrolik 

e. Tutup lubang pengisian air

radiator .

f. Lakukan penguncian

tempat-tempat yang ada kuncinya.

Gambar 2.54. Penguncian (Locking)

Gambar 2.55. Penguncian tempat-tempat yang ada

(30)
(31)

2.10 Tugas Teori dan Praktik

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

2.10.1. Tugas Teori/Tertulis

Tugas teori/tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan Peserta dalam melaksanakan tugas unjuk kerja.

Perintah Tugas

 Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah

disediakan;

 Seluruh buku-buku lembaran-lembaran tulisan disimpan;

 Bacalah soal dengan teliti sebelum menulis jawaban.

a. Tugas Teori 1

Melakukan pemeriksaan keliling (walk arround inpection)

Waktu penyelesaian tugas : ……menit

Soal tugas

1) Jawaban singkat

(1) Pada pemeriksaan keliling, meter-meter (gauges) dan lampu-lampu pilot harus diperiksa. Sampai sejauh mana pemeriksaan dilakukan?

(2) Pada pemeriksaan keliling, kaca spion termasuk yang harus diperiksa. Jelaskan mengenai pemeriksaan kaca spion.

(3) Apa maksud dan tujuan pembersihan kaca

jendela/kabin?

(4) Alat berat yang bekerja di daerah berbahaya, bisaanya dilengkapi dengan ROPS, tidak dengan canopy saja. Apakah ROPS itu? Jelaskan

(5) Jelaskan cara memeriksa Blade, ripper atau scarifier dengan teliti untuk kemungkinan aus, kendur ataupun rusak?

(6) Jelaskan cara memeriksa Silinder hidrolik dan hose untuk kemungkinan rusak atau bocor, linkage diperiksa kelonggarannya?

(7) Jelaskan cara membersihkan daerah disekitar engine dan radiator dari material yang mudah terbakar untuk mencegah bahaya kebakaran?

(8) Jelaskan cara memeriksa keadaan lantai tempat parkir dibawah alat dan bagian lain dari alat untuk kemungkinan terjadi kebocoran minyak pelumas, air pendingin, minyak rerm dan bahan bakar?

(32)

Modul Ringkas Operator Motor Grader II - 2

(9) Jelaskan cara memeriksa ban beserta baut-baut pengikat roda untuk kemungkinan terjadi kerusakan dan/atau ada yang kendor atau lepas?

(10) Jelaskan cara memeriksa pegangan (hand rail), pijakan (steps) dan baut-baut pengikatnya untuk kemungkinan rusak atau ada yang kendor?

(11) Jelaskan cara memeriksa semua meter (gauges) dan lampu pilot di panel instrumen untuk kemungkinan ada yang rusak atau hilang?

(12) Jelaskan cara memeriksa kaca spion dan baut pengikatnya dan dipastikan tidak rusak atau kendur? (13) Jelaskan cara memeriksa Kunci pintu untuk

kemungkinan rusak, kaca jendela kabin dibersihkan? (14) Jelaskan cara memeriksa sabuk keselamatan dan

klem pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik? (15) Jelaskan cara memeriksa canopy beserta baut-baut

pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik?

b. Tugas Teori 2

Melakukan pemeriksaan kondisi alat kendali

Waktu penyelesaian tugas : ……menit

Soal tugas

1) Jawaban singkat

(1) Jelaskan cara memeriksa dan memastikan bahwa play pedal rem masih dalam batas yang diijinkan ? (2) Jelaskan cara memeriksa dan memastikan bahwa

play roda kemudi masih dalam batas yang diijinkan ? (3) Jelaskan cara memeriksa dan memastikan bahwa

play pedal inching dalam batas yang diijinkan ?

c. Tugas Teori 3

Melakukan pemeriksaan bahan bakar, pelumas, air pendingin dan batere

Waktu penyelesaian tugas : ……menit

Soal tugas

1) Jawaban singkat

(1) Bahan bakar diesel engine adalah diesel oil atau solar. Dari manakah asal solar/diesel oil itu?

(2) Salah satu syarat minyak diesel yang baik adalah .

(3) Minyak pelumas otomotive, dibagi dalam 2 kategori, yaitu minyak mineral murni dan minyak yang dicampur dengan additive. Apa yang dimaksud dengan minyak mineral murni? (4) Ada beberapa jenis additives yang ditambahkan pada

minyak pelumas, yaitu :

(5) Penambahan air batere pada batere (accu) tidak boleh sampai terlalu banyak (penuh). Mengapa demikian?.

(33)

(6) Pengisian tangki bahan bakar seyogyanya sampai penuh tetapi tidak terlalu penuh (sampai luber), mengapa demikian? Jelaskan secara singkat.

(7) Dengan apa saja pemeriksaan, jumlah bahan bakar di dalam tangki dapat dilakukan? Jelaskan, bagaimana caranya.

(8) Apa tujuan dilakukannya penceratan (drain) tangki bahan bakar?

(9) Bagaimana caranya memeriksa minyak pelumas ketika alat baru selesai operasi?

(10) Jelaskan prosedur pemeriksaan minyak pelumas engine. (11) Bagaimana dapat diketahui bahwa saringan udara (filter)

sudah kotor tertutup debu? Ceritakan.

(12) Kecukupan air pendingin diperiksa dengan melihat level air pendingin di tangki cadangan (reservoir). Bila ternyata air di dalam tangki tersebut kosong, apa yang perlu dilakukan?

d. Tugas Teori 4

Melakukan pemeliharaan sebelum engine dihidupkan

Waktu penyelesaian tugas : ……menit

Soal tugas

1) Jawaban singkat

(1) Sebelum mengoperasikan motor grader, operator harus memahami dengan baik struktur dan fungsi motor grader. Apa yang dimaksud dengan struktur dan fungsi tersebut ? Jelaskan ! (2) Roda-roda depan motor grader dapat dimiringkan (lean) baik ke

kiri maupun ke kanan. Mengapa demikian ? Jelaskan !

(3) Salah satu alat kendali motor grader adalah kendali untuk merubah sudut potong blade, yaitu tuas kendali power tilt. Bila tuas tersebut berada pada posisi HOLD, apa yang terjadi pada sudut blade ?

(4) Untuk tujuan apa kaca spion motor grader disetel ?

e. Tugas Teori 5

Menghidupkan engine

Waktu penyelesaian tugas : ……menit

Soal tugas

1) Jawaban singkat

(1) Sebelum menstart engine, beberapa komponen perlu diperiksa untuk mengetahui apakah masih berfungsi, atau sudah berada pada posisinya, diantaranya adalah :

(2) Ketika baru menghidupkan engine sebelum bekerja, mengapa harus dilakukan pemanasan (warming up) engine sebelum mulai bekerja ?

(34)

Modul Ringkas Operator Motor Grader II - 4

(3) Setelah pemanasan engine dilakukan, tekanan udara di dalam tangki udara juga perlu diperhatikan. Tekanan udara harus sudah mencapai tekanan kerja (jarum menunjukkan daerah warna hijau). Berapa lama secara normal dapat dicapai tekanan kerjanya ?

f. Tugas Teori 6

Melaksanakan pemeriksaan setelah engine hidup

Waktu penyelesaian tugas : ……menit

Soal tugas

1) Jawaban singkat

(1) Jelaskan cara melakukan Pemanasan engine dengan benar? (2) Jelaskan cara mengetahui adanya getaran engine yang tidak

normal ketika engine hidup?

(3) Jelaskan cara memastikan bahwa tidak ada kebocoran bahan bakar, minyak pelumas dan air pendingin perlu dilakukan pemeriksaan ulang?

g. Tugas Teori 7

Melakukan pengujian fungsi alat kendali

Waktu penyelesaian tugas : ……menit

Soal tugas

1) Jawaban singkat

(1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Teknik Dasar

Pengoperasian Motor Grader ?

(2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Teknik Aplikasi

Pengoperasian ?

(3) Jelaskan cara mencoba gerakan unit maju/mundur, membelok ke kiri/kanan, artikulasi, gerakan roda miring ke kiri/kanan secara penuh untuk memastikan manuver alat tidak ada kelainan

(4) Jelaskan cara mencoba gerakan blade, ripper/scarifier dan draw bar secara penuh untuk memastikan semua gerakan attachment tidak ada kelainan

(5) Jelaskan cara mencoba rem service dan rem parkir untuk memastikan kemampuan pengereman masih baik

(6) Jelaskan cara mencoba pemotongan material dengan blade dan pembongkaran material dengan ripper atau scarifier pada beberapa tingkat kedalaman untuk memastikan kemampuan memotong blade dan membongkar ripper/scarifier masih cukup baik

h. Tugas Teori 8

Melakukan pemeriksaan selama operasi

Waktu penyelesaian tugas : ……menit

Soal tugas

(35)

(1) Jelaskan cara memantau tampilan semua indikator di panel instrumen selama operasi untuk menditeksi bila ada kelainan ? (2) Jelaskan bila sedang melakukan pengoperasian motor grader,

kemudian diketahui bahwa lampu monitor tekanan minyak pelumas menyala, yang dilakukan operator adalah?

(3) Jelaskan bila sedang melakukan pengoperasian motor grader kemudian diketahui terjadi kebocoran minyak hidrolik/pipa hidrolik (hose) pecah, langkah yang harus dilakukan adalah?

i. Tugas Teori 9

Melakukan pemeliharaan setelah pengoperasian

Waktu penyelesaian tugas : ……menit

Soal tugas

1) Jawaban singkat

(1) Jelaskan cara memarkir alat setelah selesai pengoperasian serta mematikan engine sesuai dengan prosedur ?

(2) Jelaskan cara membersihkan material yang menempel di roda blade dan ripper/scarifier ?

(3) Jelaskan cara melakukan pengisian tangki bahan bakar sesuai prosedur?

(4) Jelaskan cara memeriksa bahan bakar, minyak pelumas, air pendingin dan minyak rem untuk kemungkinan terjadi kebocoran sewaktu operasi?

(5) Jelaskan cara memeriksa engine, transmisi dan attachment kemungkinan terjadi kerusakan sewaktu operasi?

j. Lembar Pemeriksaan Kegiatan Tugas Teori

Apakah semua tugas teori “Pelaksanaan pemeliharaan harian sesuai

dengan petunjuk pemeliharaan” dilaksanakan dengan benar dalam waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA ……… ……….

PENILAI ……… ……….

Catatan Penilai :

... ...

(36)

Modul Ringkas Operator Motor Grader II - 6 3 Tugas Unjuk Kerja

Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan bila Anda telah melaksanakan tugas teori dan hasil penilaiannya telah memberikan indikasi bahwa Anda dapat melanjutkan melaksanakan tugas unjuk kerja.

a. Ketentuan Umum 1) Standar Kinerja

a) Dikerjakan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dan diselesaikan tepat waktu dengan menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang diberikan.

b) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, dan kesalahan yang terjadi bukan pada kegiatan kritis atau sangat penting.

2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu mendapat perhatian dan diterapkan selama pelaksanaan praktek kerja dilakukan, yaitu:

a) Memastikan jam pelaksanaan praktek kerja dilakukan secara proporsional dengan jam istirahat agar tidak menimbulkan kelelahan sangat yang dapat mempengaruhi kesehatan dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja.

b) Terjaganya sikap kerja yang telah ditetapkan dalam melaksanakan kegiatan sehingga dapat terhindar dari kesalahan yang berakibat

fatal yang disebabkan ketidakdisiplinan, ketidaktelitian,

ketidaktaatan terhadap azas, melanggar prosedur baku yang telah ditetetapkan.

c) Penggunaan peralatan untuk praktek harus sesuai dengan pedoman dan petunjuk untuk masing-masing alat yang telah ditetapkan.

3) Langkah kerja

a) Laksanakan instruksi kerja secara berurutan dan teratur.

b) Tuangkan hasil pelaksanaan instruksi dalam lembar tulisan yang rapi dan tertata dengan baik.

c) Dapat menggunakan sumber-sumber atau referensi yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan yang didasarkan pada instruksi tersebut di atas.

d) Tuliskan seluruh kegiatan yang dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku dan sebutkan sumber prosedur tersebut.

e) Rekapitulasi hasil seluruh kegiatan yang dilakukan dalam suatu bentuk laporan secara berurutan.

f) Sampaikan rekapitulasi tersebut kepada instruktur berikut

dengan lampiran-lampirannya (catatan-catatan setiap pelaksanaan kegiatan).

b. Lembar Kerja Unjuk Kerja untuk Tugas 1

1) Nama Tugas 1 : Melakukan pemeriksaan keliling

(37)

2) Waktu penyelesaian tugas 3) Tujuan Pelatihan

: :

... menit

a) Mampu memeriksa blade, ripper atau scarifier dengan teliti untuk kemungkinan aus, kendur ataupun rusak

b) Mampu memeriksa silinder hidrolik dan hose untuk kemungkinan rusak atau bocor, linkage diperiksa kelonggarannya

c) Mampu membersihkan daerah disekitar engine dan radiator dari material yang mudah terbakar untuk mencegah bahaya kebakaran d) Mampu memeriksa keadaan lantai tempat parkir dibawah alat dan

bagian lain dari alat untuk kemungkinan terjadi kebocoran minyak pelumas, air pendingin, minyak rerm dan bahan bakar

e) Mampu memeriksa ban beserta baut-baut pengikat roda untuk kemungkinan terjadi kerusakan dan/atau ada yang kendor atau lepas

f) Mampu memeriksa pegangan (hand rail), pijakan (steps) dan baut-baut pengikatnya untuk kemungkinan rusak atau ada yang kendor g) Mampu memeriksa semua meter (gauges) dan lampu pilot di panel

instrumen untuk kemungkinan ada yang rusak atau hilang

h) Mampu memeriksa kaca spion dan baut pengikatnya diperiksa dan tidak rusak atau kendur

i) Mampu memeriksa kunci pintu untuk kemungkinan rusak, kaca jendela kabin dibersihkan

j) Mampu memeriksa sabuk keselamatan dan klem pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik

k) Mampu memeriksa canopy beserta baut-baut pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik

4). Indikator Unjuk Kerja

a) Pemeriksaan Blade, ripper atau scarifier dengan teliti untuk kemungkinan aus, kendur ataupun rusak

(1) Mampu memeriksa Blade, ripper atau scarifier dengan teliti untuk kemungkinan aus, kendur ataupun rusak

(2) Harus mampu mengidentifikasi Blade, ripper atau scarifier dengan teliti untuk kemungkinan aus, kendur ataupun rusak b) Pemeriksaan Silinder hidrolik dan hose untuk kemungkinan rusak

atau bocor, linkage diperiksa kelonggarannya

(1) Mampu memeriksa Silinder hidrolik dan hose untuk

kemungkinan rusak atau bocor, linkage diperiksa

kelonggarannya

(2) Harus mampu memeriksa Silinder hidrolik dan hose untuk

kemungkinan rusak atau bocor, linkage diperiksa

kelonggarannya

c) Pembersihan daerah disekitar engine dan radiator dari material yang mudah terbakar untuk mencegah bahaya kebakaran

(38)

Modul Ringkas Operator Motor Grader II - 8

(1) Mampu memberihkan daerah disekitar engine dan radiator dari material yang mudah terbakar untuk mencegah bahaya kebakaran

(2) Harus mampu membersihkan daerah disekitar engine dan radiator dari material yang mudah terbakar untuk mencegah bahaya kebakaran

d) Pemeriksaan keadaan lantai tempat parkir dibawah alat dan bagian lain dari alat untuk kemungkinan terjadi kebocoran minyak pelumas, air pendingin, minyak rerm dan bahan bakar

(1) Mampu memeriksa keadaan lantai tempat parkir dibawah alat dan bagian lain dari alat untuk kemungkinan terjadi kebocoran minyak pelumas, air pendingin, minyak rerm dan bahan bakar (2) Harus mampu memeriksa keadaan lantai tempat parkir

dibawah alat dan bagian lain dari alat untuk kemungkinan terjadi kebocoran minyak pelumas, air pendingin, minyak rerm dan bahan bakar

e) Pemeriksaan ban beserta baut-baut pengikat roda untuk kemungkinan terjadi kerusakan dan/atau ada yang kendor atau lepas

(1) Mampu memeriksa ban beserta baut-baut pengikat roda untuk kemungkinan terjadi kerusakan dan/atau ada yang kendor atau lepas

(2) Harus mampu memeriksa ban beserta baut-baut pengikat roda untuk kemungkinan terjadi kerusakan dan/atau ada yang kendor atau lepas

f) Pemeriksaan pegangan (hand rail), pijakan (steps) dan baut-baut pengikatnya untuk kemungkinan rusak atau ada yang kendor (1) Mampu memeriksa pegangan (hand rail), pijakan (steps) dan

baut-baut pengikatnya untuk kemungkinan rusak atau ada yang kendor

(2) Harus mampu memeriksa pegangan (hand rail), pijakan (steps) dan baut-baut pengikatnya untuk kemungkinan rusak atau ada yang kendor

g) Pemeriksaan semua meter (gauges) dan lampu pilot di panel instrumen untuk kemungkinan ada yang rusak atau hilang

(1) Mampu memeriksa semua meter (gauges) dan lampu pilot di panel instrumen untuk kemungkinan ada yang rusak atau hilang

(2) Harus mampu memeriksa semua meter (gauges) dan lampu pilot di panel instrumen untuk kemungkinan ada yang rusak atau hilang

h) Pemeriksaan kaca spion dan baut pengikatnya diperiksa dan tidak rusak atau kendur

(1) Mampu memeriksa kaca spion dan baut pengikatnya diperiksa dan tidak rusak atau kendur

(39)

(2) Harus mampu memeriksa kaca spion dan baut pengikatnya diperiksa dan tidak rusak atau kendur

i) Pemeriksaan kunci pintu untuk kemungkinan rusak, kaca jendela kabin dibersihkan

(1) Mampu memeriksa kunci pintu untuk kemungkinan rusak, kaca jendela kabin dibersihkan

(2) Harus mampu memeriksa kunci pintu untuk kemungkinan rusak, kaca jendela kabin dibersihkan

j) Pemeriksaan sabuk keselamatan dan klem pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik

(1) Mampu memeriksa sabuk keselamatan dan klem pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik

(2) Harus mampu memeriksa sabuk keselamatan dan klem pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik

k) Pemeriksaan canopy beserta baut-baut pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik

(1) Mampu memeriksa canopy beserta baut-baut pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik

(2) Harus mampu memeriksa canopy beserta baut-baut pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik

5).Daftar Cek Unjuk Kerja

NO DAFTAR TUGAS/

INSTRUKSI KERJA POIN YANG DICEK

PENCAPAIAN PENILAIAN YA TDK K BK 1. Pemeriksaan keliling

(walk arround inpection) 1.1 Periksa blade, ripper

atau scarifier dengan teliti untuk kemungkinan aus, kendur ataupun rusak

Ketelitian dalam memeriksa blade, ripper atau scarifier

1.2 Periksa silinder hidrolik dan hose untuk kemungkinan rusak atau bocor, linkage kelonggarannya

Ketelitian dalam memeriksa silinder hidrolik dan hose untuk kemungkinan rusak atau bocor

1.3 Bersihkan daerah disekitar engine dan radiator dari material yang mudah terbakar untuk mencegah bahaya kebakaran

Ketelitian dan kedisiplinan dalam membersihkan daerah disekitar engine dan radiator dari material yang mudah terbakar 1.4 Periksa keadaan lantai

tempat parkir dibawah alat dan bagian lain dari alat untuk kemungkinan terjadi kebocoran minyak pelumas, air pendingin, minyak rerm

Ketelitian dalam memeriksa keadaan lantai tempat parkir dibawah alat dan bagian lain dari alat untuk kemungkinan terjadi kebocoran minyak

(40)

Modul Ringkas Operator Motor Grader II - 10 NO DAFTAR TUGAS/

INSTRUKSI KERJA POIN YANG DICEK

PENCAPAIAN PENILAIAN YA TDK K BK dan bahan bakar pelumas, air pendingin,

minyak rerm dan bahan bakar

1.5 Periksa ban beserta baut-baut pengikat roda untuk kemungkinan terjadi kerusakan dan/atau ada yang kendor atau lepas

Ketelitian dalam memeriksa ban beserta baut-baut pengikat roda untuk kemungkinan terjadi kerusakan dan/atau ada yang kendor atau lepas 1.6 Periksa pegangan

(hand rail), pijakan (steps) dan baut-baut pengikatnya untuk kemungkinan rusak atau ada yang kendor

Ketelitian dalam memeriksa pegangan (hand rail), pijakan (steps) dan baut-baut pengikatnya untuk kemungkinan rusak atau ada yang kendor 1.7 Periksa semua meter

(gauges) dan lampu pilot di panel instrumen untuk kemungkinan ada yang rusak atau hilang

Ketelitian dalam

memeriksa semua meter (gauges) dan lampu pilot di panel instrumen untuk kemungkinan ada yang rusak atau hilang 1.8 Periksa kaca spion dan

baut pengikatnya dan dipastikan tidak rusak atau kendur

Ketelitian dalam memriksa kaca spion dan baut pengikatnya dan dipastikan tidak rusak atau kendur 1.9 Periksa kunci pintu

untuk kemungkinan rusak, kaca jendela kabin dibersihkan

Ketelitian dalam memeriksa kunci pintu untuk kemungkinan rusak, kaca jendela kabin dibersihkan 1.10 Periksa sabuk

keselamatan dan klem pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik

Ketelitian dalam memeriksa sabuk keselamatan dan klem pengikat

1.11 Periksa canopy beserta baut-baut pengikat dan dipastikan dalam keadaan baik Ketelitian dan kecermatan dalam memeriksa canopy beserta baut-baut pengikat

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik “Pemeriksaan keliling (walk arround inpection)” dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?

(41)

NAMA TANDA TANGAN PESERTA ... ... PENILAI ... ... Catatan Penilai: ……… ………

c. Lembar Kerja Unjuk Kerja untuk Tugas 2 1) Nama Tugas 2

2) Waktu penyelesaian tugas 3) Tujuan Pelatihan

: : :

Pemeriksaan kondisi alat kendali …. menit

a) Memeriksa Play pedal rem dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

b) Memeriksa Play roda kemudi dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

c) Memeriksa Play pedal inching dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

4). Indikator Unjuk Kerja

a) Pemeriksaan Play pedal rem dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

(1) Mampu memeriksa play pedal rem dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

(2) Harus mampu memeriksa play pedal rem dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

b) Pemeriksaan Play roda kemudi dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

(1) Mampu memeriksa Play roda kemudi dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

(2) Harus mampu memeriksa Play roda kemudi dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

c) Pemeriksaan Play pedal inching dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

(1) Mampu Play memeriksa pedal inching dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

(2) Harus mampu memeriksa Play pedal inching dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

(42)

Modul Ringkas Operator Motor Grader II - 12 5). Daftar Cek Unjuk Kerja

NO DAFTAR TUGAS/

INSTRUKSI KERJA POIN YANG DICEK

PENCAPAIAN PENILAIAN YA TDK K BK 2 Melakukan pemeriksaan

kondisi alat kendali 2.1 Periksa play pedal rem

dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

Ketelitian dalam play pedal rem dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinka 2.2 Periksa play roda

kemudi dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

Ketelitian dalam play roda kemudi dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan 2.3 Periksa play pedal

inching dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

Ketelitian dalam play pedal inching dan dipastikan masih dalam batasan yang diizinkan

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik “Pemeriksaan kondisi alat kendali” dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA ... ... PENILAI ... ...

Catatan Penilai:

... ...

d. Lembar Kerja Unjuk Kerja untuk Tugas 3 1) Nama Tugas 3

2) Waktu penyelesaian tugas 3) Tujuan Pelatihan

:

: :

Pemeriksaan bahan bakar, pelumas, air pendingin dan batere

…. menit

a) Mampu memeriksa bahan bakar didalam tangki kecukupannya, melalui kaca penduga atau dengan dipstik sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

Gambar

Gambar 2.1. Pemeriksaan Keliling
Gambar 2.3.    Motor Grader Tipe G 61  MI – 8400 (seri G)
Gambar 2.5.Roda kemudi
Gambar 2.12.Pemeriksaan  pelumas engine
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pengelolaan bahan bakar minyak dan pelumas di lingkungan Kementerian Pertahanan

Periksalah temperatur air pendingin engine, tekanan olie engine, HST oil temperatur dan permukaan bahan bakar. Bila engine panas tinggi, jangan memberhentikan engine secara

Dalam menentukan ukuran diameter pipa bahan bakar, pipa minyak pelumas, pipa air minum, pipa air saniter, pipa air ballas, pipa bilga, pipa pemadam

Biaya operasi kapal konvensional (berbahan bakar fosil fuel ) terdiri dari biaya bahan bakar (fuel oil), biaya minyak pelumas (lubricant oil) dan biaya air tawar

Dalam melaksanakan transfer atau perpindahannya semua jenis zat cair yang terdapat di atas kapal, apakah bahan bakar, air tawar, air laut dan minyak pelumas

Tiup hingga terbuka saluran bahan bakar pada tutup membrane dengan udara bertekanan rendah... MEMBONGKAR DAN MEMERIKSA AIR CUT-OFF VALVE (