• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN

OPERATOR WHEEL LOADER

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

(2)

KATA PENGANTAR

Kehadiran dan peranan alat-alat berat dalam Pembangunan Nasional tidak dapat dipungkiri lagi. Dalam penggunaan alat-alat berat berbagai tuntutan besar dipenuhi, antara lain produksi, kualitas dan kecepatan.

Mengingat tuntutan termaksud, ditambah dengan nilai atau harga alat-alat berat yang demikian mahal, maka operator alat-alat berat yang termasuk dalam penanggung jawab tuntutan tersebut, perlu mempunyai kompetensi yang diperlukan sesuai yang digariskan dalam SKKNI.

Operator Wheel Loader adalah salah satu dari mereka yang harus dapat memenuhi tuntutan tersebut di atas. Kemampuan operator untuk melaksanakan tugasnya perlu adanya pengetahuan tentang pmeliharaan alat yang sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan diperoleh dari pengalaman pengoperasian alat yang cukup serta pelatihan-pelatihan yang diperlukan untuk mengisi kekurangan yang ada.

Buku atau modul ini merupakan suatu materi yang diperuntukkan bagi para peserta pelatihan dan juga instruktur yang akan menanganinya.

Penulis sadar bahwa buku ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, apalagi mengingat bahwa perkembangan teknologi dibidang alat-alat berat cukup pesat. Oleh karenanya berbagai masukan termasuk koreksi terhadap buku ini sangat diharapkan demi sempurnanya buku ini.

Atas segala sumbang saran dan masukannya penulis menyampaikan banyak terima kasih.

Jakarta, Desember 2005

(3)

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : Operator Wheel Loader

TUJUAN PELATIHAN : A. Tujuan Umum Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :

Mengoperasikan Wheel Loader secara benar, melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan dan membuat laporan.

B. Tujuan Khusus Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :

1. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharaan dan pengoperasiaan Wheel Loader

2. Melaksanakan pemeliharaan harian Wheel Loader sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

3. Melaksanakan pengoperasian Wheel Loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar.

4. Membuat Laporan Operasi

Seri / Judul Modul = WLO – 04 : Pemeliharaan (Maintenance) TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )

Setelah selesai mempelajari modul ini, para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan Wheel Loader sesuai dengan petunjuk pemeliharaan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )

Setelah modul ini diajarkan, peserta mampu :

1. Menjelaskan maksud dan tujuan, serta jenis dan fungsi pemeliharaan 2. Melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan 3. Menjelaskan pemeliharaan berkala

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

LEMBAR TUJUAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DESKRIPSI SINGKAT ... iv DAFTAR MODUL... v PANDUAN PEMBELAJARAN ... vi BAB 1 : PENDAHULUAN ... 1 - 1 1.1. Tinjauan Umum ... 1 - 1 1.2. Sistem Operasi ... 1 - 1

1.3. Maksud dan Tujuan Pemeliharaan ... 1 - 2

BAB 2 : PENGETAHUAN PEMELIHARAAN SECARA UMUM ... 2 - 1

2.1. Umum ... 2 - 1

2.2. Petunjuk Umum Pemeliharaan ... 2 - 1

2.3. Jenis dan Fungsi Pemeliharaan ... 2 - 4

2.5.5. Pemadam Api dengan bahan Jenis BHF/Halon 2 - 6

BAB 3 : PEMELIHARAAN HARIAN……… 3 - 1

3.1. Umum ... 3 - 1

3.2. Kegiatan Pemeliharan Harian ... 3 - 1

3.3. Pemeriksaan Sebelum Menstar Engine ... 3 - 3

3.4. Menstar Engine ... 3 - 8

3.5. Melakukan Pemanasan Engine ... 3 - 12

3.6. Perhatian Selama Beroperasi ... 3 - 13

3.7. Pemeriksaan Setelah Selesai Pengoperasian ... 3 - 15

BAB 4 : PENGETAHUAN PEMELIHARAAN BERKALA ... 4 - 1

4.1. Umum ... 4 - 1

4.2. Daftar Penggunaan Parts ... 4 - 1

4.3. Bila diperlukan . ... 4 - 2

4.3. Pelaksanaan Pemeliharaan Berkala... 4 - 8

BAB 5 : PENGETAHUAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS ……….. 5 - 1

5.1. Umum ……… 5 - 1

5.2. Bahan Bakar ……… 5 - 1

5.3. Minyak Pelumas ……….. 5 - 3

5.4. Pendingin (Coolant) ……… 5 - 6

(5)

DESKRIPSI SINGKAT

PENGEMBANGAN MODUL OPERATOR WHEEL LOADER

1. Tujuan pelatihan pada dasarnya adalah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta agar dapat memenuhi tuntutan kompetensi yang diinginkan atau upaya untuk memperkecil dan bila perlu menghilangkan kesenjangan kompetensi (competency gap) yang ada dengan kompetensi yang diinginkan.

2. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Operator Wheel Loader telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang telah dirinci menjadi unit-unit kompetensi, sehingga dalam Pelatihan Operator Wheel Loader, unit-unit kompetensi tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.

3. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan hasil analisis dari Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja dari setiap Elemen Kompetensi yang telah ditetapkan dalam SKKNI, dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

4. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang telah ditetapkan dalam SLK, disusun s eperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan latihan dalam pelatihan Operator Wheel Loader.

(6)

DAFTAR MODUL

NO. KODE JUDUL

1. WLO-01 Etos Kerja

2. WLO-02 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3. WLO-03 Struktur dan Fungsi Wheel Loader

4. WLO-04 Pemeliharaan (Maintenance)

5. WLO-05 Pengoperasian Wheel Loader

(7)
(8)

JUDUL : PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)

KODE : WLO - 04

DESKRIPSI : Modul ini membahas mengenai Pemeliharaan Wheel Loader

Persyaratan Peserta :

1. Pendidikan formal : Minimum SLTA atau sederajat

2. Umur minimal : -

3. Pengalaman Kerja : Kelas II : Telah magang sebagai operator wheel

loader minimal 2000 jam

Kelas I : Telah mengoperasikan wheel loader minimal 5000 jam

4. Berbadan sehat dinyatakan dengan surat keterangan dokter atau psychotest

5. Lulus seleksi masuk :

Tempat Kegiatan : Dalam ruang kelas dengan kapasitas 12 orang dan

praktek dilapangan.

Waktu kegiatan : Teori 2 jam pelajaran (1 jp = 45 Menit)

Alat bantu praktek/

Bahan pelatihan : • Bahan Serahan

• OHP + Screen

• Video/Slide/ Film

• Lembar kertas kosong

• Petunjuk Instruktur

• Petunjuk Peserta

(9)

Kegiatan Istruktur Kegiatan Peserta Pendukung

1. Ceramah ; Pembukaan

• Menjelaskan tujuan instruksional

(TIU dan TIK)

• Membagikan bahan pra test

• Merangsang motivasi peserta

dengan pertanyaan atau pengalamannya dalam melakukan kegiatan

pemeliharaan atau perbaikan alat-alat berat

Waktu : 10 menit

2. Ceramah : Pendahuluan

• Tinjauan Umum

• Menjelaskan Sistem Operasi

• Maksud dan Tujuan

Pemeliharaan Waktu : 10 Menit

Bahan : Bahan serahan

Pemeliharaan Wheel Loader (Bab 1, Pendahuluan).

3. Ceramah : Pengetahuan

Pemeliharaan Secara Umum

• Umum

• Petunjuk Umum Pemeliharaan

- Posisi alat saat pemeliharaan

- Penggunaan suku cadang dan

minyak pelumas

- Penambahan air dan olie

- Perhatian khusus

• Jenis dan Fungsi Pemeliharaan

- Tujuan pemeliharaan

- Hasil yang akan dicapai

- Sasaran pemeliharaan

- Pengelompokan pemeliharaan

- Pemeliharaan pencegahan

- Pemeliharaan perbaikan

- Pemeliharaan secara periodic

• Mengikuti penjelasan TIU

dan TIK dengan tekun dan aktif.

• Mengerjakan pra test

sesuai kemampuan.

• Mengajukan

pertanyaan-pertanyaan apabila kurang jelas.

• Mengikuti penjelasan

instruktur dengan tekun dan aktif.

• Mencatat hal-hal yang

dianggap perlu.

• Mengajukan pertanyaan

mengenai yang kurang dipahami.

• Melakukan diskusi dengan

instruktur mengenai hal-hal yang masih belum

dipahami

• Mengikuti penjelasan

instruktur dengan tekun dan aktif.

• Mencatat hal-hal yang

dianggap perlu.

• Mengajukan pertanyaan

mengenai yang kurang dipahami.

• Melakukan diskusi dengan

instruktur mengenai hal-hal yang masih belum

dipahami

OH

Bahan Pra Test

OH

(10)

- Pemeliharaan berdasarkan kondisi

- Pemeliharaan darurat

Waktu : 15 menit

Bahan : Bahan serahan Pemeliharaan Wheel Loader (Bab 2, Pengetahuan Pemeliharaan Secara Umum). 4. Ceramah : Pemeliharaan Harian

Memberikan ulasan singkat mengenai Pemeliharaan harian.

• Umum

• Kegiatan Pemeliharaan Harian

- Pemeriksaan keliling

• Periksalah sebelum menstar

Engine

- Periksa permukaan air

pendingin

- Periksa permukaan bahan

bakar

- Periksalah permukaan olie

- Periksalah minyak rem

- Periksalah tanda kotor

- Periksalah kabel listrik

- Periksalah air dan endapan di

separator air

- Pemeriksaan kontak dan tuas

kendali

• Menstar engine

- Penyetelan tempat duduk

- Penyetelan sabuk keselamatan

- Start pada keadaan normal

• Melakukan pemanasan engine

• Perhatian selama beroperasi

- Batas kedalaman air yang

diijinkan

- Jika wheel brake tidak

berfungsi

- Beroperasi ditanjakan atau

turunan

• Pemeriksaan setelah selesai

pengoperasian

- Prosedur memarkir wheel

loader

• Mengikuti penjelasan

instruktur dengan tekun dan aktif.

• Mencatat hal-hal yang

dianggap perlu.

• Mengajukan pertanyaan

mengenai yang kurang dipahami.

• Melakukan diskusi

dengan instruktur mengenai hal-hal yang masih belum dipahami.

(11)

- Memberhentikan engine

- Periksa setelah engine berhenti

- Mengunci

Waktu : 20 menit

Bahan : Bahan serahan Pemeliharaan Harian (Bab 3).

5. Ceramah : Pengetahuan

Pemeliharaan Berkala Memberikan ulasan singkat mengenai Pemeliharaan Berkala.

• Umum

• Daftar Penggunaan Parts

• Bila diperlukan

- Periksa, bersihkan atau

pemasangan elemen saringan udara

- Periksa permukaan olie

ditempat transmisi

- Periksa permukaan olie pada

as

- Periksa tempat penceratan

pada as

- Bersihkan ram-ram radiator

- Penyetelan rem parkir

- Gantilah sekring yang jarang

putus

• Pelaksanaan Pemeliharaan

Berkala Waktu : 15 menit

Bahan : Pemeliharaan (Bab 4, Pengetahuan Pemeliharaan Berkala). 6. Ceramah : Pengetahuan Bahan

Bakar dan Pelumas

• Umum

• Bahan Bakar

• Minyak Pelumas

• Pendingin

Waktu : 20 menit

Bahan : Pemeliharaan (Bab 5, Pengetahuan Bahan Bakar dan

• Mengikuti penjelasan

instruktur dengan tekun dan aktif.

• Mencatat hal-hal yang

dianggap perlu.

• Mengajukan pertanyaan

mengenai yang kurang dipahami.

• Melakukan diskusi

dengan instruktur mengenai hal-hal yang masih belum dipahami.

• Mengikuti penjelasan

instruktur dengan tekun dan aktif.

• Mencatat hal-hal yang

dianggap perlu.

• Mengajukan pertanyaan

mengenai yang kurang

OH

(12)

Pelumas).

7. Praktek

• Pemeriksaan keliling

• Pemeriksaan sebelum menstar

engine

• Menstar engine

• Melakukan pemanasan engine

• Pemeriksaan selama

pengoperasian

• Pemeriksaan setelah selesai

operasi Waktu : 4 jam

dipahami.

• Melakukan diskusi

dengan instruktur mengenai hal-hal yang masih belum dipahami.

(13)
(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Tinjauan Umum

Setiap operator seyogyanya dapat menangkap setiap tanda-tanda kerusakan pada alat sebelum menjalankan alat, yang dimaksud adalah manusia secara umum yang dapat menggunakannya dengan baik yaitu panca indra. Dengan panca indra operator bisa menditeksi kalau terjadi suatu gejala yang tidak normal pada alat yang di operasikan. Misalnya melalui pengamatan suara (pendengar), getaran (perasaan), warna gas buang (mata), bau olie yang terbakar (hidung) dan perasaan untuk kondisi tertentu. Contoh lain apabila sudah dapat mengenal bentuk ban dengan tekanan tertentu yang normal (dengan melihat besarnya bidang kontak antara ban dengan permukaan tanah), maka dapat memperkirakan tekanan udara dari suatu ban tanpa menggunakan alat pengukur.

Dalam hal yang khusus kadang-kadang memerlukan seseorang ahli untuk menemukan kerusakan yang terjadi melalui bunyi-bunyi yang terdengar. Sesungguhnya operator juga bisa membedakann antara bunyi yang normal dan yang tidak normal, apabila mau membiasakan dengan teliti. Pengetahuan dan pengalaman diperlukan untuk menentukan sumber bunyi tersebut dan mencari sebab-sebabnya. Operator tidak perlu harus bisa memperbaiki tetapi cukup melaporkan kepada mekanik tentang penyebabnya, sehingga mempermudah tugas mekanik.

Tidak semua gejala kelainan alat bisa ditangkap dengan panca indra yang dapat dijelaskan dengan suatu bentuk kata-kata. Oleh karena itu bagi operator perlu memahami petunjuk pemeliharaan yang disediakan oleh setiap alat yang dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh karena kurang memahami petunjuk alat yang dioperasikan. Untuk maksud berikut ini operator dituntut untuk mematuhi segala petunjuk yang diberikan dalam bentuk buku pemeliharaan.

1.2. Sistim Operasi

Penggunaan alat-alat berat ini merupakan alat-alat pengganti dari alat-alat yang lebih sederhana misalnya cangkul, sekop, gerobak dan lain-lain, dimana alat-alat berat ini mempunyai kemampuan daya kerja yang lebih besar, lebih cepat serta lebih teliti.

(15)

Fungsi pokok alat-alat berat antara lain untuk pekerjaan-pekerjaan penggalian, pemindahan, penimbunan, perataan, pemadatan, pembersihan dan lain-lain.

Timbulnya bermacam-macam alat-alat berat disebabkan oleh adanya beberapa faktor yaitu antara lain bermacam-macam pekerjaan, adanya bermacam-macam jenis atau sifat material, adanya bermacam-macam volume pekerjaan dan lain sebagainya.

Walaupun sudah bermacam-macam alat-alat berat yang ada tetapi tidak akan mungkin ada satu alat pun yang mempunyai fungsi super misalnya, bisa memuat sendiri, memindahkan ketempat yang jauh kecepatan yang tinggi serta dapat membuang sendiri.

Berdasarkan segi efisiensi, maka bentuk alat-alat berat yang ada mempunyai bermacam-macam bentuk bermacam-macam penggunannya, sebagai contoh alat pemuat loader, alat angkut dump truck dan alat penggusur dipakai bulldozer.

Sistem operasi alat-alat besar yang baik dan teratur adalah merupakan persyaratan yang mutlak untuk dapat menyelesaikan pekerjaan secara cepat serta mempunyai efisiensi yang tinggi sehingga sesuai dengan rencana kerja.

Dalam hal ini maka perlu adanya perhitungan-perhitungan yang teliti guna menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan. Karena dengan sistim operasi yang baik, akan mendatangkan banyak keuntungan diantaranya, biaya exploitasinya akan lebih murah, waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat serta alat-alat berat yang sipergunakan dapat seminimal mungkin.

1.3. Maksud dan Tujuan Pemeliharaan

Pemeliharaan peralatan khususnya alat-alat berat adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh operator atau mekanik yang ditunjuk terhadap suatu alat-alat berat agar alat tersebut tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya selama umur ekonomisnya.

Sesuai dengan perkembangan teknologi alat-alat berat khususnya Wheel Loader, perlu

adanya peningkatan pemahaman pemeliharaan baik yang menyangkut pengetahuan

yang terkait maupun keterampilan yang harus dimiliki oleh operator Wheel Loader dan

juga terutama oleh mekanik.

Salah satu jalur peningkatan pemahaman tersebut adalah tersedianya suatu pedoman yang dapat memberikan bekal bagi para operator dan mekanik untuk dapat menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam meningkatkan kinerja Wheel Loader karena tingginya disiplin mereka dalam melaksanakan pemeliharaan alat tersebut.

(16)

Maksud dari pemeliharaan alat-alat berat ini pada umumnya adalah untuk mempertahankan kondisi ekonomis alat-alat berat, baik kondisi teknis maupun kinerjanya melalui kegiatan perawatan yang dilaksanakan oleh operator dan mekanik. Tujuannya adalah untuk :

• Menjaga agar alat selalu siap operasi

• Mempertahankan dan bila mungkin memperpanjang umur ekonomis alat-alat berat.

• Mencegah terjadinya kerusakan sebelum waktunya

• Meningkatkan efisiensi kerja

(17)

BAB 2

PENGETAHUAN PEMELIHARAAN SECARA UMUM

2.1. Umum

Yang berhak menangani pemeriksaan dan melakukan pemeliharaan hanyalah yang memahami isi buku petunjuk pada setiap alat. Hal ini perlu ditekankan karena alat tidak bisa dipelihara secara sembarangan yang tidak didasarkan pada buku petunjuk. Oleh karena itu operator tidak hanya memahami tata cara mengoperasikan alat saja, tetapi harus memahami tata cara melakukan pemeliharaan terhadap alat, terutama melakukan pemeliharaan harian dan mengetahui jangka waktu service alat.

2.2. Petunjuk Umum Pemeliharaan

2.2.1. Posisi alat saat pemeliharaan

Penempatan alat pada saat dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan harus diposisikan pada tempat parkir yang tanahnya keras dan datar.

Bentuk pengaturan peralatan kerja seperti pada posisi berikut kecuali kalau ditentukan yang lain

• Turunkan peralatan kerja ke tanah dan

aturlah seperti bentuk gambar sebelah

• Aturlah semua tuas keposisi netral atau

posisi HOLD

• Pasanglah tuas pengaman keposisi LOCK

• Tekanlah kontak rem parkir untuk memasang rem parkir

• Pasanglah blocks pengaman di ban depan dan di ban belakang

• Kuncilah rangka depan dan belakang dengan menggunakan batang

pengaman

2.2.2. Penggunaan suku cadang dan minyak pelumas

Periksa meteran service pada setiap hari untuk melihat bahwa waktunya service telah tiba misalnya pada pekerjaan yang perlu penggantian atau perbaikan yang harus dilakukan. Usahakan setiap penggantian part yang rusak dengan menggunakan parts yang asli sesuai dengan buku petunjuk

(18)

penggantian yang diberikan oleh pabrik. Pada setiap alat disertai buku petunjuk untuk penggantian parts yang telah rusak atau aus dengan menggunakan code part tersendiri.

Demikian juga dalam pemilihan pelumas dan grease ditunjukan kekentalannya (Viscosities) sesuai dengan fungsi parts dan penggunaan alat. Usahakan selalu menggunakan cairan pembersih kaca setiap melakukan pengelapan kaca jendela. Pergunakan olie dan grease yang bersih, juga pelihara tempatnya, jangan sampai ada bahan-bahan lain yang masuk kedalam tempat olie dan grease sampai bercampur dan menjadi kotor.

2.2.3. Penambahan air dan olie

Peliharalah alat dalam kondisi selalu bersih setiap saat agar memudahkan untuk menemukan parts yang dapat mengakibatkan permasalahan sewaktu dioperasikan. Perlu diperhatikan pula pada hal-hal tertentu, misalnya tempat yang harus dibersihkan seperti fitting grease dan kaca pengamatan ukuran permukaan dan tempat penceratan untuk menghindari material lain yang masuk kedalamnya.

Berhati-hatilah pada waktu membuang air pendingin yang panas dan olie panas, terutama sewaktu membuka tutup air pendingin dan tutup olie saat alat sedang berhenti operasi. Tunggulah engine dingin terlebih dahulu sekitar temperature mencapai 20 - 40º C barulah saat yang baik untuk membuka tutup olie yang akan dibuang dan diganti dengan olie yang baru, demikian juga tutup air pendingin untuk ditambahkan.

Setelah olie diganti atau filter dipasang kembali, periksalah olie dan filter bekasnya barangkali bercampur dengan bahan/material yang mengotorinya, Kalau terdapat terlalu banyak kandungan material yang bercampur dengan olie, laporkan kepada atasan untuk ditindaklanjuti. Apabila alat dilengkapi saringan bahan bakar, jangan dibuka saringan tersebut sewaktu mengisi bahan bakar. Pada saat penggantian olie atau pemeriksaan olie carilah ditempat yang tidak berdebu, ini merupakan tempat yang sangat baik dan jauhkan dari material yang dapat mengotori olie agar terjamin kebersihannya.

Label peringatan dipasang pada tempat kontak starter atau tepatnya di tuas kendali untuk mencegah seseorang melakukan penyetaran engine selama pemeliharaan berlangsung. Hal ini sangat perlu agar tidak terjadi sesuatu yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Disamping hal tersebut selama

(19)

pengoperasian juga harus selalu mematuhi aturan-aturan yang tertulis pada label keselamatan yang ditempatkan pada alat.

2.2.4. Perhatian khusus

Jagalah kantong pakaian kerja yang dipergunakan sewaktu melakukan pemeliharaan terbebas dari benda-benda yang dapat keluar dan jatuh ke peralatan, khususnya pada waktu berjalan diatas alat dan sambil membungkuk. Perlu dilakukan pemeriksaan undercarriage, bila sehabis bekerja didaerah berbatu, periksalah barang kali ada yang rusak dan kemungkinan ada yang terlepas, cacat akibat gesekan batu, kerusakan akibat pemakaian terutama pada baut dan mur.

Apabila mencuci alat

• Jangan disemprot dengan uap atau air yang diarahkan pada radiator

• Cegah air jangan sampai masuk ke tempat-tempat bagian perlistrikan

Pada saat hujan atau bekerja didaerah pantai, periksalah tutup-tutup pentil dan kencangkan semua. Bersihkanlah alat segera setelah bekerja pada situasi tersebut diatas untuk mencegah semua komponen terhadap karat. Lakukan pelumasan semua komponen sesering mungkin yang melebihi dari biasanya dan lumasi juga peralatan kerja seperti pen-pen setiap hari jika masuk ke dalam air. Bila tempat kerjanya di medan yang berat secara terus menerus, kurangi jarak pemeliharaan dan lakukan greasing lebih sering.

Bila bekerja ditempat berdebu, lakukan hal-hal sebagai berikut ini :

Periksalah saringan udara kalau tersumbat melalui bagian lampu pengendali untuk melihat apakah saringan udara tertutup. Apabila tertutup bersihkan saringan udaranya dalam jangka waktu yang lebih pendek dari petunjuk yang diberikan.

• Bersihkan bagian tengah dari radiator secara teratur dan sesering mungkin

untuk menghindari tersumbat

• Bersihkan dan pasang kembali saringan bahan bakar secara teratur dan

sesering mungkin

• Bersihkan bagian-bagian listrik, khususnya pada motor starter dan dinamo

(20)

Jangan mencampur minyak pelumas yang berbeda merknya. Jikalau olie yang ada hanya satu macam tapi berbeda mereknya, jangan pergunakan sebagai penambah tapi gantilah seluruh olie yang dipergunakan dengan olie yang baru.

2.3. Jenis dan Fungsi Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu kondisi peralatan yang ada menuju kondisi yang dapat diterima sampai dengan umur rencana yang telah ditetapkan.

2.3.1. Tujuan pemeliharaan

• Agar kondisi alat tetap stabil sehingga mempermudah dalam perencanaan

produksi

• Untuk menekan biaya produksi dan mempermudah perhitungan dalam

perencanaan produksi

• Memperpanjang umur teknis alat

• Kesiapan alat untuk beroperasi yang tinggi (high availability)

• Kondisi alat yang paling baik (best performance)

• Menekan biaya perbaikan (reduce cost)

2.3.2. Hasil yang akan dicapai

• Produktivitas tinggi

• Penyelesaian pekerjaan lebih cepat

• Biaya penyelesaian proyek lebih rendah

2.3.3. Sasaran pemeliharaan

• Memaksimalkan waktu operasi/produksi

• Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan dan hambatan operasi

- Mengetahui kondisi alat yang dipergunakan untuk menyiapkan suku

cadang

- Mengatasi hambatan produksi atau operasi dengan cepat

• Memanfaatkan alat dalam keadaan layak operasi selama mungkin

- Mencegah terjadinya hal-hal yang membahayakan kesehatan dan

keselamatan

(21)

2.3.4. Pengelompokan pemeliharaan

Pemeliharaan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian seperti tergambar pada diagram berikut :

2.3.5. Pemeliharaan Pencegahan

Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan interval waktu tertentu yang maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan alat yang berlebihan atau cenderung fatal. Dari pemeliharaan pencegahan ini yang dilakukan termasuk penggantian parts yang mempunyai unsur yang penting, namun rusak diluar pemakaian normal. Hal ini terjadi karena kurang cermatnya operator waktu menjalankan alat, atau mutu dari parts tersebut yang tidak terpantau pada saat dilakukan pengecekan mutu sehingga lolos dipasaran.

2.3.6. Pemeliharaan Perbaikan

Adalah pemeliharaan yang dilakukan pada unit alat yang terlanjur rusak sehingga tidak operasi karena ada bagian yang tidak berfungsi. Pada pemeliharaan koreksi ini yang dilakukan antara lain mengembalikan alat menuju pada standar yang diperlukan untuk operasi lagi.

2.3.7. Pemeliharaan Berkala

Adalah pemeliharaan yang memang sudah diprogramkan untuk dilakukan sesuai rencana, waktu pelaksanaan mengikuti jadwal pengendalian dan pencatatan jam operasi.

Maintenance Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan Pemeliharaan Berkala Pemeliharaan berdasarkan kondisi Pemeliharaan yang sudah diketahui penyebabnya

(22)

Pada pemeliharaan ini yang dilakukan antara lain :

• Penambahan/penggantian pelumas dan air pendingin

• Penggantian filter dan penyetelan

2.3.8. Pemeliharaan berdasarkan kondisi

• Program pemeriksaan alat

Program pemeriksaan alat ini secara lengkap untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk tentang :

a. Kondisi alat terakhir pada saat diperiksa

b. Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau perbaikan dan perkiraan kebutuhan suku cadang

c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara

pengoperasian dan pemeliharaan.

• Program pemeriksaan undercarriage

Adalah program pemeriksaan dan pengukuran bagian-bagian undercarriage untuk mengetahui :

a. Tingkat kerusakan bagian-bagian undercarriage

b. Rekomendasi waktu untuk dilakukan penggantian part, yang berkaitan dengan penyediaan spare part

c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara

pengoperasian dan pemeliharaan.

• Program analisis pelumas

Adalah perhitungan tentang pelumas yang telah dipergunakan oleh engine dengan tujuan :

a. Untuk mengetahui gejala-gejala kerusakan dan tata cara untuk mencegah kerusakan yang mungkin terjadi atau yang akan terjadi

b. Mengurangi waktu yang tidak bekerja dan biaya perbaikan, sehingga bisa mencegah kerusakan yang lebih parah

c. Melakukan koreksi atas penyimpangan cara-cara pemeliharaan.

2.3.9. Pemeliharaan darurat

Adalah pemeliharaan yang bersifat memperbaiki kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Sesuai dengan namanya bahwa kerusakan yang terjadi ini secara tiba-tiba tanpa adanya suatu gejala-gejala yang menginformasikan akan terjadinya kerusakan, misalnya v belt putus.

(23)

BAB 3

PEMELIHARAAN HARIAN

3.1. Umum

Pemeliharaan Harian adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan setiap hari oleh

operator sebelum mengeoperasikan selama mengoperasikan dan setelah

mengoperasikan. Tugas ini merupakan tugas yang melekat pada jabatan operator sehingga diperlukan disipilin yang tinggi, baik menyangkut disiplin waktu maupun dalam pelaksanaannya.

3.2. Kegiatan Pemeliharaan Harian

Pemeriksaan Keliling (Walk Around Check)

Peringatan !

Kebocoran olie atau bahan bakar, atau kumpulan bahan/ material yang mudah terbakar yang berada disekitar tempat suhu tinggi, seperti knalpot kemungkinan menyebabkan kebakaran.

Periksa dengan seksama dan bila ada sesuatu yang tidak normal ditemui, perbaikilah atau hubungi mekanik.

Sebelum menstar engine, lihatlah sekeliling alat dan dibawah alat untuk memeriksa kalau ada mur-mur atau baut-baut yang terlepas , atau rembesan olie, bahan bakar, atau air pendingin dan periksa kondisi peralatan kerja dan system hydrolik.

Periksa juga kalau ada kabel yang terlepas, longgar dan kumpulan debu ditempat-tempat yang dapat dicapai oleh temperatur tinggi.

(24)

Keterangan :

1. Periksa terhadap kerusakan, keausan, kelonggaran peralatan kerja, cylender, sambungan (linkage), slang-slang (hoses).

Periksalah semua mur-mur dan baut-baut dari kemungkinan longgar/kendor atau hilang, terhadap keretakan, keausan atau kelonggaran terhadap peralatan kerja, cylender, sambungan atau hose. Bila ditemukan ketidak normalan, harus segera diperbaiki.

2. Bersihkanlah kotoran dan debu dari sekitar engine, battery, radiator.

Periksalah kalau ada kotoran atau kumpulan debu disekitar engine atau radiator. Periksalah kalau ada material yang mudah terbakar (daun kering, rumput-rumput dan lain-lain) yang terkumpul disekitar battery atau bagian-bagian engine yang temperatur tinggi, seperti knalpot dan engine. Buanglah semua kotoran dan bahan yang mudah terbakar.

3. Periksalah kebocoran air atau olie disekitar engine.

Lantai parkir dibawah alat dan bagian lain diperiksa kalau ada kebocoran olie dari engine atau bocoran air dari sistem pendinginan. Bila ditemukan suatu ketidak normalan, harus segera diperbaiki.

4. Periksalah terhadap kebocoran olie dari HST bak transmisi, as, tangki hydrolik, slang-slang (hoses), sambungan (joints).

Periksalah bahwa tidak ada bocoran olie. Bila ditemukan, harus segera diperbaiki 5. Periksalah terhadap bocoran olie dari rangkaian rem.

Periksalah bahwa tidak ada kebocoran olie. Bila ditemukan, perbaikilah itu.

6. Periksalah terhadap kerusakan atau keausan ban-ban, baut-baut, bantalan (mounting) yang lepas.

(25)

Periksalah terhadap retak atau benjol-benjol (peeling) dari ban dan untuk keausan roda-roda. Kencangkan kalau ada mur-mur roda yang kendor. Jika terhadap ketidak normalnya ditemukan, perbaikilah atau gantilah suku cadang.

Bila ada tutup pentil (valve caps) yang hilang, pasanglah dengan tutup pentil yang baru.

7. Periksalah kerusakan terhadap pegangan tangan dan tangga naik, baut-baut yang kendor. Pebaikilah bila ada kerusakan dan kencangkan bila ada yang kendor. 8. Periksalah kerusakan terhadap meteran-meteran, lampu-lampu, ukuran-ukuran,

baut-baut yang lepas.

Periksalah bila ada kerusakan terhadap ukuran-ukuran dan monitor didalam ruang operator. Bila ketidaknormalan ditemukan, gantilah suku cadangnya.

Bersihkan semua kotoran pada permukaannya.

3.3. Pemeriksaan sebelum menstar engine

3.3.1. Periksalah permukaan air pendingin, tambahkan air

Peringatan

Jangan membuka tutup radiator pada kondisi engine panas. Tunggulah temperatur engine turun sebelum memeriksa permukaan air pendingin dan periksalah melalui tangki pembantu (cadangan).

1. Bukalah tutup samping engine bagian kiri belakang alat dan periksa muka air pendingin antara tanda FULL dan LOW pada tangki

cadangan . Bila muka air pendingin rendah,

tambahkan air hingga mencapai ke tanda

FULL melalui saringan air tangki cadangan .

2. Setelah menambah air, kencangkan tutupnya sampai kuat

3. Bila tangki cadangan  kosong, periksalah

rembesan air dan tambahkan air kedalam radiator dan tangki cadangan.

(26)

3.3.2. Periksalah permukaan bahan bakar, tambahkan bahan bakar.

Peringatan

Bila menambahkan bahan bakar, jagalah jangan sampai melimpas. Hal ini dapat menimbulkan kebakaran, bila terjadi limpasan maka harus segera bersihkan.

1. Putarlah kunci kontak pada posisi ON, kemudian periksalah muka bahan bakar melalui petunjuk ukuran bahan bakar yang berada di dash board (G).

Setelah memeriksa, kembalikan kunci kontak ke posisi OFF.

2. Setelah selesai bekerja, tambahkan bahan bakar melalui saringan (F) sampai tangki bahan bakar penuh.

3. Setelah menambah bahan bakar, kencangkan tutupnya sampai kuat.

3.3.3. Periksalah permukaan olie engine pada bak olie (oil pan) dan tambahkan olie.

1. Bukalah tutup engine disamping belakang kiri alat

2. Tariklah tongkat ukuran (G) dari tempatnya dan bersihkan olie dengan kain

3. Masukan tongkat ukuran (G) kedalam lubang pipa olie sampai habis dan tarik kembali 4. Permukaan olie harus berada pada posisi

tanda L, dan H pada tongkat ukuran. Bila pada tongkat ukuran menunjuk tanda L, tambahkan olie engine melalui lubang pengisi olie (F)

5. Bila olie menunjuk diatas tanda H, buanglah

kelebihan olie engine melalui tutup

pembuangan (P) dan periksa permukaan olie lagi.

(27)

6. Bila olie engine menunjuk tanda yang benar, kencangkan tutup olie secara keras dan benar, kemudian kencangkan tutup engine Pada tipe engine lain, yang memungkinkan untuk memeriksa level, permukaan minyak pelumas engine pada saat engine low-idling, ikuti prosedur sebagai berikut :

a. Periksa indikator tekanan minyak pelumas engine dan temperatur air pendingin engine berada pada daerah hijau (green range). b. Buka tutup pengisi minyak pelumas.

c. Cabut disiplin dan periksa permukaan minyak pelumas pada sisi ”ENGINE IDLING”

Penting !

Bila mengganti saringan olie pada saat engine sedang digunakan, tunggulah paling kurang 15 menit setelah engine diberhentikan sebelum pengecekan. Bila alat dalam posisi miring, buatlah posisi menjadi datar sebelum pemeriksaan

3.3.4. Periksalah minyak rem dalam tabung dan tambahkan minyak rem

Peringatan :

Harus menggunakan olie engine sesuai dengan petunjuk pemeliharaan (SAE SW API Classification CD) untuk mengisi tabung olie rem.

1. Bukalah tempat tutup pengamatan dalam tutup sebelah kiri alat dan periksalah posisi tabung olie rem terletak diantara tanda-tanda MAX dan MIN pada ukuran pada tabung. 2. Bila olie berada dibawah tanda MIN, bukalah

tutup  dan tambahkan olie engine.

3. Sebelum memasang kembali tutup  dan

setelah mengisi olie, bersihkan olie rem yang

terkena pada permukaan tutup  dan

diapragma  menggunakan kain bersih.

Bila ditemukan olie rem pada bagian tutup atau diatas diapragma, bersihkan dengan kain bersih.

(28)

4. Pasang diapragma  ke cap , kemudian

terakhir pasang tabung .

5. Kencangkan tutup  dalam tabung . Setelah tahanan bergeser pada

posisi (B) (pada diapragma  menyentuh permukaan seal  dari tabung ,

kemudian kencangkan tutup dengan satu kali geser (D) atau dua (E) didalam ruangan yang lebar.

Penting !

Jangan mengencangkan tutup  terlalu kencang. Bila dikencangkan terlalu

kencang, diapragma 3 akan melentur dua kali dan olie dapat meluap.

3.3.5. Periksalah dust indikator

1) Periksalah tanda merah pada piston penunjuk

debu  bahwa masih belum mencapai tahap

penggantian.

2) Bila terlihat tanda merah pada piston, bersihkan atau ganti elemennya segera

3) Setelah dibersihkan, dorong indicator 

tombol untuk mengembalikan dari posisi piston merah kembali ke posisi yang asli.

3.3.6. Periksalah kabel listrik

Peringatan !

a. Bila sekering sering putus atau terdapat aliran arus pendek pada kabel listrik, tandailah tempat penyebabnya dan laksanakan perbaikan.

b. Kumpulkan bahan yang mudah terbakar (daun kering, ranting-ranting, rumput dan lain-lain). Sekeliling batery bisa menimbulkan kebakaran, oleh karena itu harus selalu diperiksa dan dibersihkan.

c. Bersihkan bagian atas battery dan periksalah lubang udara pada tutup sel battery. Bila ini tertutup dengan kotoran atau debu, cucilah tutup battery untuk dibersihkan lubang udaranya.

d. Kalau menggunakan jenis maintenance free, bersihkan dari kotoran dan periksa kekencangannya.

Periksalah bagian kerusakan dan kekeliruan terhadap kapasitas sekering dan tanda tidak terjadi hubungan singkat pada kabel listrik. Periksalah juga kalau

(29)

ada tempat sambungan yang lepas, rumah sambungan yang kendor dan bagian-bagian yang lepas.

Periksalah kabel-kabel battery, motor starter dan alternator dengan cara yang khusus. Bila melakukan pemeriksaan keliling atau pemeriksaan sebelum menghidupkan engine, harus selalu diperiksa kalau ada bahan yang mudah terbakar yang terkumpul disekitar battery dan buanglah benda-benda yang mudah terbakar tersebut.

3.3.7. Periksa air dan endapan di separator air

Separator air memisahkan air bercampur didalam

bahan bakar. Bila mengapung  terletak diatas

garis merah , buanglah airnya. Walaupun bila

separator air dipasang, yakinkan dan periksalah tanki bahan bakar untuk mengeluarkan air dan endapan didalam bahan bakar.

3.3.8. Pemeriksaan switch dan tuas kendali

Peringatan !

Jika kontrol lever tersentuh dengan tidak sengaja, work equipment bisa bergerak dengan sendirinya. Ketika meninggalkan kabin, safety lever harus pada posisi LOCK.

Sebelum menstar engine, bersihkan dengan lap kain ditempat permukaan battery atau ditempat motor starter dan alternator.

1. Check parking brake pedal  posisi LOCK

2. Check directional lever  dalam posisi netral,

dan dikunci dengan kunci pengaman .

Ketika menghidupkan engine dan directional

lever  pada posisi selain N, engine tidak

(30)

3. Turunkan bucket ke tanah, kemudian pastikan

work equipment control lever  terkunci

dengan safety lock .

4. Masukkan kunci kontak ke starting switch 

kemudian putar ke posisi ON, periksa bahwa pilot lamp menyala.

Lakukan/laksanakan selalu hal-hal berikut sebelum menghidupkan engine pada setia hari.

3.4. Menstar Engine

3.4.1. Penyetelan tempat duduk

Peringatan !

Setel tempat duduk sebelum beroperasi atau bila ada penggantian operator

Setel tempat duduk sehingga operator dapat menginjak pedal dengan baik dalam posisi badan tersandar pada sandaran tempat duduk

a. Penyetelan tempat duduk

kedepan-kebelakang

Untuk menyetel tempat duduk A, tarik tuas .

Setelah tempat duduk berada pada posisi yang diinginkan, lepaskan tuas tersebut. Jarak penyetelan: 100 mm pada 10 langkah b. Penyetelan Sandaran

Jarak penyetelan sandaran yang paling besar adalah pada saat tempat duduk dimajukan ke depan dan sebaliknya penyetelan terkecil pada saat tempat duduk pada posisi di belakang

Untuk menyetel sandaran B, tarik tuas . Setelah sandaran berada pada posisi

(31)

tuas tersebut. Penyetelen dilakukan dengan posisi tubuh bersandar pada sandaran, karena bila tidak, sandaran dapat bergerak ke depan secara tiba-tiba.

c. Penyetelan sudut tempat duduk

▪ Bila sudut tempat duduk C akan distel pada bagian depan, tekan tuas 

ke bawah dan stel sudut tempat duduk bagian depan (ada empat tingkat penyetelan sudut)

- Untuk menaikkan sudut tempat duduk bagian depan, tekan tuas 

terus menerus ke bawah dan tempatkan berat tubuh operator pada bagian belakang tempat duduk.

- Untuk menurunkan sudut tempat duduk bagian depan, tekan tuas 

terus menerus dan tempatkan berat tubuh operator pada bagian depan tempat duduk

▪ Bila sudut tempat duduk C akan distel pada bagian belakang, tarik tuas

 ke atas dan stel susdut tempat duduk bagian belakang (ada empat

tingkat penyetelan sudut)

- Untuk menaikkan sudut tempat duduk bagian belakang, tarik tuas 

terus menerus ke bawah dan berdiri perlahan-lahan untuk melepaskan berat tubuh operator dari kursi

- Untuk menurunkan sudut tempat duduk bagian belakang, tarik tuas

 terus menerus dan tempatkan berat tubuh operator pada bagian

belakang tempat duduk

▪ Perubahan sudut : 13o ke atas dan 13o ke bawah

d. Penyetelan ketinggian tempat duduk

Dengan menggabungkan kedua gerakan tersebut diatas, tempat duduk dapat distel naik atau turun. Setelah dicapai ketinggian yang diinginkan, tempatkan tempat duduk pada posisi datar (horizontal) dengan memundurkan pengaturan sudut kemudian akhiri penyetelan.

Penyetelan ketinggian: 60 mm

e. Penyetelan sudut tempat meletakan tangan (armrest)

Armrest  dapat ditarik keatas dengan tangan kurang lebih 90o

Sebagai tambahan, dengan memutar dasar  dari armrest dengan tangan

dimungkinkan menyetel sudut aramrest kearah vertikal dengan nyaman.

(32)

f. Penyetelan seluruh tempat duduk ke muka dan ke belakang

Setelah tuas  ditarik dan tempat dudk diset pada posisi yang diinginkan,

lepaskan tuas tersebut. Dalam hal ini tempat duduk operator, tuas kiri dan kanan, dan tuas pengunci keselamatan (safety lock lever) akan bergerak bersamaan. Penyetelan maju dan mundur: 120 mm.

3.4.2. Penyetelan sabuk keselamatan (seat belt)

Peringatan !

Sebelum mengencangkan sabuk pengaman, periksa bahwa tidak ada kondisi yang tidak normal pada bracket (gesper). Apabila sabuk cacat atau rusak segera minta penggantian.

• Selalu kencangkan sabuk pengaman sebelum beroperasi

• Selalu pakai sabuk pengaman selama beroperasi

• Jangan terputar sabuk pengaman pada saat dikencangkan

• Selalu dikencangkan sabuk pengaman melingkari tubuh operator. Harus

diyakini bahwa akan kuat bila terjadi kecelakaan

a. Mengencangkan dan melepas sabuk

1) Duduklah dengan baik pada tempat duduk, injak pedal dan aturlah tempat duduk sehingga punggung tersandar dengan baik pada sandaran.

2) Duduklah dengan baik pada tempat duduk,

pegang gesper  dan lidah  dengan tangan

kiri dan tangan kanan anda, masukkan lidah

 kedalam gesper  dan tarik sabuk untuk

meyakinkan bahwa sabuk telah terkunci dengan baik.

3) Apabila akan melepas sabuk, tekan tombol

pada gesper  untuk melepas sabuk

Aturlah panjang sabuk sesuai dengan tubuh anda tanpa sabuk tersebut terpuntir dan atur agar gesper berada pada tengah-tengah tubuh anda.

(33)

b. Mengatur panjang sabuk

1) Untuk memperpendek.

Tarik ujung-lepas dari sabuk pada gesper dan lidah

2) Untuk memperpanjang

Bengkokkan sabuk tersebut pada sudut kanan kemudian tarik sabuk tersebut pada sisi-tetap gesper dan lidah.

3.4.3. Start engine

Periksalah bahwa tidak ada orang atau halangan di sekitarnya, bunyikan klakson dan hidupkan engine. Jangan menghidupkan motor starter secara terus menerus lebih dari 20 detik. Bila engine tidak mau hidup, coba tunggulah sampai lebih 2 menit sebelum menstar engine lagi.

1. Putarlah kunci kontak  ke posisi ON

(34)

3. Putarlah kunci kontak  ke posisi start untuk menghidupkan engine

4. Waktu engine distart, lepaskan kunci kontak 

dan kunci akan kembali secara otomatis ke

posisi ON

5. Bila dalam waktu 10 detik indikator tekanan minyak pelumas tetap menyala, matikan engine

3.5. Melakukan Pemanasan Engine

Setelah engine hidup, jangan tergesa-gesa mengoperasikan alat. Pertama, lakukan tindakan berikut dan lakukan pemeriksaan.

Penting !

Jangan menginjak pedal gas mendadak sebelum melakukan pemasan secara penuh. Jangan menjalankan engine dengan kecepatan lambat dan kecepatan tinggi selama 20 menit secara terus menerus. Bila perlu untuk melakukan putaran idle tanpa beban lebih dari 20 menit, berikan pembebanan dengan kecepatan putaran pertengahan.

1. Tekan pedal gas  perlahan-lahan dan pertahankan

engine tanpa beban pada putaran sedang selama kurang lebih 5 menit.

2. Pemanasan olie hidraulik dilakukan hanya untuk daerah yang dingin. Selama melakukan pemanasan, periksalah bahwa putaran engine tetap halus, kemudian pasanglah kunci pengaman untuk tuas kendali peralatan kerja pada posisi netral dan gerakkan tuas kendali bucket keluar sampai posisi mentok (TILT) untuk pemanasan olie hidraulik.

(35)

Waktu yang diizinkan pada posisi mentok (TILT), paling lama 10 detik dan akan menimbulkan panas lebih cepat.

Dengan cara seperti ini, olie akan mencapai tekanan operasi dan olie hidrolik akan lebih cepat panas. 3. Setelah menjalankan pekerjaan pemanasan engine,

periksalah ukuran dan lampu-lamu peringatan semua normal.

Bila ada yang tidak normal, lakukan pemeliharaan (maintenance/perbaikan).

Jalankan engine dengan beban ringan sampai ukuran temperatur air pendingin engine dan ukuran olie pada (torque convertor) keduanya bergeser ke warna hijau. 4. Periksalah semuanya bahwa tidak ada kejanggalan

dari warna gas buang, suara dan getaran. Bila ada kejanggalan lakukan perbaikan.

3.6. Perhatian Selama Beroperasi

3.6.1. Batas kedalaman air yang diijinkan.

• Bila sedang bekerja dalam air, jangan biarkan air

melebihi bagian bawah dari axle housing.

• Setelah selesai operasi, periksalah

bagian-bagian pelumasan dan lumasi kembali.

3.6.2. Jika wheel brake tidak berfungsi

Jika alat brake tidak berfungsi gunakan parking brake untuk menghentikan alat.

Penting !

• Jika parking brake telah digunakan sebagai emergency brake, operator

harus segera melapor ke atasan/mekanik untuk memeriksa keadaan parking brake.

(36)

3.6.3. Beroperasi di tanjakan atau turunan.

Merendahkan Titik Pusat Grafitasi saat berbelok:

Bila akan berbelok pada jalanan yang menurun, turunkan perlengkapan kerja (bucket) untuk menurunkan titik pusat grafitasi karena berbahaya sekali bila bucket diangkat tinggi.

Pengereman di jalan menurun

• Bila terlalu sering menggunakan brake ketikan travel menurun, brake akan

panas dan cepat rusak. Untuk mencegah hal seperti ini, pindahkan ke kecepatan yang rendah dan gunakan pengereman dengan tenaga engine. Gunakan pedal brake sebelah kanan untuk mengerem unit.

• Jika temperature gauge tidak berada di range hijau walaupun gear shift

lever berada di speed 1, hentikan alat kemudian netralkan transmisi dan jalankan engine pada putaran menengah sampai gauge berada di range hijau.

Perjalanan pada jalan menurun

• Pada saat berjalan pada jalan penurunan, jaga ketinggian bucket kurang

lebih 20 – 30 cm diatas tanah. Dalam hal keadaan tertentu/ darurat, segera

turunkan bucket ke tanah untuk membantu alat bisa berhenti.

• Jangan jalankan alat diatas rumput, dedaunan atau diatas besi plat yang

lembab/basah. Walaupun dalam kondisi tanjakan yang hanya kecil bisa mengakibatkan alat dapat tergelincir kearah samping, oleh karena itu pergunakan kecepatan yang rendah dan yakinkanlah bahwa alat ini selalu bergerak naik atau turun sesuai kondisi jalan.

• Apabila jalan menanjak atau menurun membawa muatan, posisi bucket

harus menghadap ke arah bukit. Jika Engine Mati

• Jika engine mati saat berada di jalan miring injak pedal rem kanan,

attachment diturunkan ke bawah.

• Posisikan directional dan speed control lever ke posisi netral, kemudian start

engine kembali (jika directional lever tidak pada posisi netral, engine tidak bisa distart). Bila alat harus berhenti ditempat miring, injaklah pedal rem parkir sepenuhnya dan pasanglah ganjal pada ban. Walaupun rem parkir tidak dipasang, alat kelihatannya tidak bergerak, hal ini bila ada oli menetes

(37)

keluar secara pelan-pelan alat akan mulai bergerak, oleh karena itu yakinkan untuk memasang rem parkir dengan benar.

3.7. Pemeriksaan Setelah Selesai Pengoperasian

Periksalah temperatur air pendingin engine, tekanan olie engine, HST oil temperatur dan permukaan bahan bakar. Bila engine panas tinggi, jangan memberhentikan engine secara mendadak. Jalankan engine pada putaran sedang untuk menurunkan temperatur engine sebelum diberhentikan.

3.7.1. Prosedur memarkir wheel loader

Keterangan :

1. Hindarkan berhenti mendadak. Berikan waktu yang cukup saat berhenti.

2. Hindari memarkir alat pada daerah miring.

Aturlah alat menghadap kebawah dan tancapkan bucket ke tanah dan pasang blocks dibawah ban untuk mencegah terhadap gerakan alat.

3. Bila tuas kendali tersentuh secara tidak sengaja, peralatan kerja bisa bergerak tiba-tiba, hal ini dapat menimbulkan kecelakaan yang serius. Sebelum meninggalkan ruangan operator pasanglah tuas kunci pengaman ke posisi lock.

4. Walaupun pedal rem parkir ditekan pada posisi LOCK, masih bisa berbahaya tunggu sampai indikator rem parkir menyala, oleh karena itu pedal ditekan terus.

Penting !

Jangan pergunakan tuas rem parkir untuk memberhentikan alat, bila keadaan sedang berjalan kecuali keadaan darurat. Mempergunakan rem parkir hanya pada waktu alat sudah berhenti.

1. Lepaskan pedal gas  dan tekan pedal rem  untuk

(38)

2. Tempatkan tuas pengarah  pada N (netral)

3. Tekan pedal rem parkir  ke posisi lock untuk

memasang rem parkir

4. Tuas kunci gerakan  dengan pengaman kunci 

5. Turunkan bucket sampai ke permukaan tanah

6. Kunci tuas kendali peralatan kerja  dengan

pengaman kunci 

3.7.2. Memberhentikan engine

Bila engine diberhentikan dengan mendadak sebelum temperatur turun, umur engine bisa lebih pendek. Oleh karena itu jangan memberhentikan engine dengan mendadak selain darurat.

Secara khusus, jika alat sedang panas tinggi, jangan diberhentikan secara mendadak tapi jalankan alat pada putaran sedangkan untuk memberikan pendinginan secara bertahap, kemudian baru diberhentikan.

1) Jalankan engine pada putaran rendah tanpa beban kira-kira 5 menit untuk memberikan pendinginan secara bertahap

(39)

2) Putar kunci kontak  ke posisi OFF dan berhentikan engine

3) Lepaskan kunci dari tempatnya .

3.7.3. Pemeriksaan setelah engine berhenti :

a. Periksa keliling alat dan periksa peralatan kerja, body, undercarriage dan

kebocoran olie, air pendingin. Jika ada kelainan, laporkan ke

atasan/mekanik untuk diperbaiki.

b. Isi penuh fuel tank dengan bahan bakar

c. Buang semua sampah kertas atau daun kering dari dalam ruang engine karena bisa menyebabkan kebakaran.

d. Bersihkan kabin dan semua bagian alat.

3.7.4. Mengunci

Harus selalu dikunci pada tempat-tempat berikut ini

1. Tutup saringan bahan bakar 2. Panel samping engine (kiri, kanan) 3. Tutup tabung olie rem

4. Tutup kotak battery

Penting !

(40)

BAB 4

PENGETAHUAN PEMELIHARAAN BERKALA

4.1. Umum

Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang harus dilaksanakan oleh operator atau oleh mekanik dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi alat agar siap operasi pada setiap saat. Walaupun pelaksanaannya mungkin dilaksanakan oleh mekanik, namun operator harus tau kapan alat akan dilakukan pemeliharaan sesuai dengan jangka waktu tertentu. Disinilah keterkaitannya operator untuk mengetahui tentang pemeliharaan berkala, yang dapat dibaca melalui petunjuk dalam panel.

4.2. Daftar Penggunaan Parts

Penggunaan parts seperti elemen saringan, gigi bucket dan lain – lain adalah diganti

pda waktu pemeliharaan yang rutine atau sebelum batas keausan. Setiap parts yang sudah aus harus diganti secara hati – hati sesuai aturan penggunaan alat yang hemat.

Untuk penggantian part, pabrik menyediakan part – part yang berkualitas bagus untuk

dipergunakan. Bila memesan part – part, baca nomor part yang tercantum dalam buku part.

Ini salah satu contoh, Tabel yang diambil dari Buku Komatsu Wheel Loader WA 120 - 3 CS :

Table 4.1.

Item Part No. Nama Part Q’ ty Periode Penggantian

Engine Oil filter 600-211-5241 Cartridge 1 Setiap 250 jam

Fuel filter 600-311-7440 Cartridge 1 Setiap 500 jam

HST Oil filter 363-18-31470

(07000- 02065) Element (O- ring)

1

(1) Setiap 500 jam

Hydraulic filter 363-60-35310 Element 1 Setiap 1000 jam

Corrosion

resistor 600-411-1190 Cartridge 1 Setiap 1000 jam

(41)

Gigi Bucket 417-70-13261 417-70-13271 417-70-13250 (09208-11965) (09218-11916) 417-70-13210

Gigi pojok kiri Gigi pojok kanan Gigi Baut Baut Baut 1 1 6 (14) (16) (2) - 4.3. Bila diperlukan

a. Periksa, bersihkan, atau pemasangan elemen saringan udara.

Perhatian :

• Jangan membersihkan dan memasang elemen saringan udara pada saat

mesin sedang berjalan

• Bila menggunakan tekanan udara untuk membersihkan elemen, pergunakan

kaca mata keselamatan untuk melindungi mata dari bahaya debu.

Periksa, bila tanda merah pada indicator debu  muncul, bersihkan elemen

saringan udara.

Bersihkan atau pasang kembali elemen luar

1. Lepaskan pengikat  (3 tempat) dan buka tutup ,

kemudian buka sekerup kupu – kupu  dan diambil

elemen luar.

2. Bersihkan dibagian dalam rumah elemen udara 3. Langsung keringkan dengan kompresor (dengan

tekanan dibawah 0,69 MPA (7 kgf/cm2, 99,4 PS1) untuk elemen bagian dalam sepanjang lipatan,

kemudian arahkan tekanan dari daerah luar

sepanjang lipatan dan ulangi lagi dari bagian dalam. 1) Bukalah satu seal yang berada diluar elemen

apabila elemen luar sedang dibersihkan.

2) Pasang kembali elemen luar yang sudah di bersihkan dengan 6x ulang setiap tahun. Pasang kembali elemen bagian dalam pada saat itu juga

(42)

3) Apabila petunjuk debu menyala merah pada waktu elemen luar telah dibersihkan, gantilah elemen dalam dan luar, walaupun elemen luar belum waktunya mencapai dibersihkan sebanyak 6 kali. 4) Periksalah mur ganjel karet elemen dalam,

kemungkinan kendor dan bila perlu kencangkan

5) Gantilah seal  atau mur kupu – kupu  dengan

yang baru bila patah

6) Bukalah kelep evacuator  dan bersihkan dengan

kompresor, setelah bersih atur kembali kelep evacauator

Penting !

Bila di dalam lubang-lubang kecil terdapat partikel kecil-kecil pada elemen ketika diperiksa dengan menggunakan benda maknet setelah dibersihkan dan dikeringkan, gantilah elemen dengan yang baru. Bila membersihkan elemen, jangan memukulinya

atau diketok dengan benda lain. Jangan

menggunakan elemen yang telah terlipat atau gasket yang sudah rusak.

4. Pasanglah elemen yang telah dibersihkan

5. Tekanlah bagian belakang indicator debu  untuk

mengembalikan petunjuk merah ketempat semula Menggantikan elemen dalam

1. Pertama bukalah elemen luar dan kemudian buka elemen dalam

2. Untuk mencegah debu masuk kedalamnya, pergunkanlah kain bersih atau alat untuk menutup saluran udara (bagian udara keluar)

3. Bersihkan rumah dan lain – lain pada saringan udara, kemudian bukalah tutup yang terpasang pada langkah-langkah.

4. Pasanglah elemen dalam yang baru kedalam connector dan kecangkan dengan sekerup. Dilarang membersihkan elemen dalam, untuk dipasang kembali, tapi harus dirusak dan dibuang.

5. Pasanglah elemen luar.

6. Tekan bagian belakang indicator debu  untuk mengembalikan piston merah

(43)

b. Periksalah Permukaan olie di tempat transmisi, dan tambahkan olie

Peringatan !

1. Apabila memeriksa permukaan olie, pasanglah rem parkir, dan kuncilah kerangka depan dan belakang dengan pelat pengaman dan pen

2. Suhu olie akan tinggi setelah alat dioperasikan. Harus tunggu sampai suhu turun sebelum mulai melakukan pemeriksaan

Lakukan prosedur ini barang kali ada olie yang menetes dari tempat transmisi.

1. Bukalah penutup saringan (F) dan periksalah

permukaan olie. Bila permukaan benar, olie berakhir pada lubang.

2. Bila permukaan olie tidak benar, tamabahkan olie mesin melalui saringan olie (F)

Untuk rincian olie yang dipergunakan lihat tabel 5.1. (Penentuan pilihan minyak pelumas dan zat pendingin) bahan bakar.

c. Periksalah permukaan olie pada as, dan tambahkan olie

Peringatan !

1. Apabila memeriksa permukaan olie, pasanglah rem parkir, dan kuncilah kerangka depan dan belakang dengan pelat pengaman dan pen

2. Suhu olie akan tinggi setelah alat dioperasikan. Harus tunggu sampai suhu turun sebelum mulai melakukan pemeriksaan

Lakukan prosedur ini barang kali ada suatu petunjuk olie dari tempat as.

Lakukan pemeriksaan alat pada tempat yang mempunyai permukaan datar (Bila permukaan tidak rata, permukaan olie tidak dapat diperiksa dengan benar)

1. Berhentikan engine dan bukalah penutup

pengecekan permukaan olie 

2. Bersihkan kalau ada olie yang menempel pada ukuran permukaan olie yang akan dimasukan

melalui penutup  dengan menggunakan lap

(44)

3. Pasanglah ukuran permukaan olie seperti terlihat dalam gambar.

4. Permukaan olie benar bila berada diantara dua garis yang tertera pada ukuran permukaan olie. Bila permukaan olie tidak mencapai pada garis

bawah, tambahkan olie melalui tempat

saringan (F)

Untuk ukuran standar olie seperti table 5.1.

(Penentuan pilihan bahan bakar, minyak

pelumas dan zat pendingin)

5. Bila permukaan olie berada pada posisi diatasgaris atas, buanglah kelebihan olie tersebut melalui tutup membuang (P) dan periksa permukaan olienya lagi

6. Bila permukaan olie sudah benar, pasang

kembali penutup 

7. Kencangkan dengan kunci :

68,6 ± 9,81 N.m (7,0 ± 1,0 kgf.m, 50,6 ± 7,2 lbft ) d. Periksa tempat penceratan pada as

Peringatan !:

Bila membersihkan, pasanglah rem parkir, dan kuncilah rangka depan dan belakang dengan menggunakan pelat pengaman dan pen.

Bersihkan semua Lumpur dan kotoran disekeliling tempat penceratan dengan sikat

Bila membersihkan tempat penceratan, bersihkan pada dua tempat (depan dan belakang)

(45)

e. Bersihkan ram – ram radiator

Lakukan prosedur bila ada suatu Lumpur atau kotoran yang terlihat nempel pada radiator

1. Bukalah grill bagian belakang yang berada disebelah belakang alat

2. Pergunakan kompresor udara untuk

membersihkan Lumpur dan kotoran, yang tertinggal ditempat ram radiator. Bisa juga dipergunakan uap atau air kecuali dengan kompresor tekanan udara. Bila menggunakan uap, ram-ram radiator barangkali bisa rusak jika nozel uap diarahkan terlalu dekat dengan ram – ram, oleh karena itu jaga jarak dari radiator. 3. Hose penghubung harus diperiksa pada saat itu juga. Bila hose penghubung

terdapat suatu retak – retak atau menjadi keras akibat lama pemakaian, hal itu harus diganti dengan yang baru. Selanjutnya, kalau klem hose kendor harus dikencangkan

f. Penyetelan rem parkir

Rem parkir adalah tertutup model piringan basah, dengan demikian rem itu sendiri tidak memerlukan penyetelan. Walaupun demikian, bila didalam perjalanan pedal rem naik akibat dari kendornya ujung kabel atau kelonggaran dari kabel, penyetelannya sebagai berikut :

Pemeriksaan

Tekan pedal rem dengan tenaga kira-kira 294 N (30 kgt). Bila perpindahan pedal rem lebih dari 13 klik, periksa kelonggarannya dari ujung kabel (akhir pedal dan akhir rem). Bila terjadi kelonggaran, kencangkan dan kemudian disetel sebagai berikut :

Penyetelan

Peringatan !

Dalam penyetelan, selalu pasang balok penahan ban, agar alat tidak bergeser. Pasanglah penahan rangka depan dan belakang menggunakan pelat pengaman dan pasang pin.

(46)

1) Tariklah hendel pelepas  dan lepaskan rem parkir

2) Lepaskan sekerup pengunci  dan lepaskan

pen ring penjepit (clevis pin) 

3) Tarik handle  pada ujung rem parkir dengan

sepenuhnya untuk melepaskan rem, dan aturlah pada posisi terlepas

4) Mur pada penjepit (clevis) , luruskan pen

dengan lubang pen di hendel  pada ujung rem

parkir, kemudian pasang pen pengunci 

kemudian kencangkan seluruh pengunci 

5) Setelah penyetelan, tekan pedal rem parkir 

dengan tekanan kira-kira 294 N (30 kgt), dan

periksa perpindahan pedal adalah 7 – 11 klik

(klick).

g. Gantilah sekring yang lambat putus

Penting !

1) Selalu matikan tenaga (power) bila mengganti sekring yang jarang putus (putarlah kunci kontak ke posisi OFF)

2) Selalu diganti sekring yang lambat putus dengan ukuran sekring yang sama kapasitasnya

1. Putarlah kunci kontak pada posisi OFF

2. lepaskan kotak tempat sekring yang lambat putus yang berada disebelah kiri belakang body (chassis)

3. Buka penutup ,  dan  kotak sekring yang

lambat putus. Tutup  dan  dapat dilepas

dengan mudah menggunakan tonjolan keluar (protusion) (A) yang terletak pada bodi (body) sebagai titik tumpu dan pegangan pengungkit dari tutupnya.

4. Kendorkan mur  dan  dan lepaskan. Ketika

mur  dan  telah dilepas, sekring  juga akan

(47)

5. Dengan menggunakan mur  dan , pasanglah

sekring bersama dengan kabel  dan 

6. Dengan menggunakan mur  dan , pasanglah

sekring bersama dengan kebel  dan 

kedalam kotak sekring, kemudian tutupi dengan

penutup , dan .

4.4. Pelaksanaan Pemeliharaan Berkala

Ketelitian dan ketaatan operator dan mekanik dalam memeriksa service hour meter dan melaksanakan pemeliharaan tepat pada waktunya sangat menentukan untuk dapat dilaksananakannya pemeliharaan yang benar

Periode waktu pelaksanaan pemeliharaan tersebut telah ditentukan oleh pabrik pembuat alat-alat berat dan hampir semua merk dan type dari wheel loader pelaksnaan perawatan berkala ini hampir sama. Untuk dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan pemeliharaan berkala ini akan disajikan c ontoh pemeliharaan berkala yang ditetapkan untuk wheel loader Komatsu WA 120 – 3CS.

Tabel pemeliharaan

NO. DISKRIPSI YANG HARUS DILAKUKAN

PEM EL IH A R A A N HARIAN 50 JA M 100 JA M 250 JA M PER T A M A 250 JA M 500 JA M 1000 JA M 2000 JA M 4000 JA M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Cy linder Periksa kerusakan, kelonggaran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

2. Sambungan (linkage) Periksa kerusakan, kelonggaran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

3. Selang (hoses) Periksa kerusakan, kelonggaran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

4. Mur dan baut Periksa kemungkinan kendor/hilang ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

5. Air pendingin engine Periksa kebocoran

Ganti (tiap 100 jam)

✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 6. Olie engine Olie engine Olie engine Catridge

Periksa dan tambahkan Periksa kebocoran Ganti Ganti ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 7.

Olie HST bak transmisi Olie HST bak transmisi Olie HST bak transmisi Filter

Periksa dan tambahkan Periksa kebocoran Ganti Ganti ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 8. Olie rem Olie rem Olie rem

Periksa dan tambahkan Periksa kebocoran Ganti ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 9. Olie hy drolic Olie hy drolic Olie hy drolic Elemen f ilter

Periksa dan tambahkan Periksa kebocoran Ganti Ganti ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Gambar

Tabel pemeliharaan
TABEL 5.1.  PENENTUAN PILIHAN BAHAN BAKAR, MINYAK PELUMAS DAN ZAT PENDINGIN

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Energi kimia (bahan bakar) Energi panas (gas tekanan dan temperatur tinggi) Energi mekanik (turbin gas) Energi listrik (generator) Energi panas (gas buang) Energi panas (uap tekanan

• Oli dan komponen yang panas dapat menyebabkan luka hindari kontak langsung dengan kulit. • Matikan mesin bila menambahkan bahan bakar atau pelumas. • Dilarang merokok

c) Pemeriksaan bahan bakar, minyak pelumas, air pendingin ulang dengan teliti untuk memastikan tidak ada kebocoran yang terjadi (1) Mampu memeriksa bahan bakar, minyak

Selain itu penggunaan massa bensin yang besar pada temperatur rendah akan mempercepat tercapainya temperatur kerja pada engine dan pada saat temperatur air

• Tempatkan transmisi pada gigi 3 maju. • Naikkan putaran engine secara bertahap sampai maksimum. Kendaraan seharusnya tidak bergerak. • Turunkan putaran engine, netralkan

Prinsip kerja boiler yaitu mengonversikan energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran antara bahan bakar dengan udara, dari air menjadi uap dengan temperatur dan

terjadi perpindahan panas dari silinder pengering ke lembaran kertas yang menyebabkan naiknya temperatur dan tekanan uap air pada permukaan lembaran kertas sehingga

Didalam boiler air dipanaskan dan gas panas hasil pembakaran bahan bakar sehingga berubah menjadi uap.Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan