• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT MAYORA INDAH TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (PERIODE )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT MAYORA INDAH TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (PERIODE )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT MAYORA INDAH TBK

DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

(PERIODE 2014-2018)

1

Erika Yolanda, 11217966

2

Dra.Sulistining Tri Mulyani., MM

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok, Jawa Barat 16424

Email: 1erikaayolanda@gmail.com

2

sulistining@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK

Perusahaan didirikan pada umumnya untuk memperoleh laba yang optimal. Dengan laba tersebut perusahaan dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Untuk itu manajemen harus memperhatikan kinerja suatu perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya aspek keuangan. Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan diperlukan suatu analisis, sehingga bisa diketahui apakah tindakan atau kebijakan perusahaan yang ditempuh sudah tepat atau belum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk dengan menggunakan metode Economic Value Added pada tahun 2014-2018. Teknik pengumpulan data dalam penulisan ilmiah ini adalah metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen perusahaan yang dibutuhkan penulis ilmiah ini yaitu neraca konsolidasi dan laporan laba rugi PT Mayora Indah Tbk tahun 2014-2018 melalui website Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Mayora Indah Tbk memiliki kinerja keuangan yang baik karna terjadi nilai tambah ekonomis.

Kata Kunci: Net Operating After Tax, Invested Capital, tingkat modal dari hutang,

Cost of Debt, persentase tingkat pajak, tingkat modal dari ekuitas, Cost of Equity,

(2)

ABSTRACT

Companies are established in general to get optimal profit. With this profit the company can build and develop its business. For that management must pay attention to the performance of a company. The performance of a company can be seen from various aspects, one of which is financial. To find out financial performance, an analysis is a must, so that it can be seen whether the company's actions or policies have been achieved are appropriate or not. This study aims to analyze the financial performance of PT Mayora Indah Tbk using the Economic Value Added method in 2014-2018.

This scientific data analysis technique is the documentation method, namely the technique of data obtained through company documents needed by this scientific writer. PT Mayora Indah Tbk's 2014-2018 income statement through the Indonesia Stock Exchange website: www.idx .co.id

The results showed that PT Mayora Indah Tbk had a good financial performance because of the added economic value.

Keywords: Net Operating After Tax, Invested Capital, level of capital from debt, Cost of Debt, percentage of tax rate, level of capital from equity, Cost of Equity, Weighted Average Cost of Capital, Capital Charges, and Economic Value Added.

Pendahuluan Latar Belakang

Perusahaan didirikan pada umumnya untuk memperoleh laba yang optimal. Dengan laba tersebut perusahaan dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Untuk itu manajemen harus memperhatikan kinerja suatu perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya aspek keuangan. Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan diperlukan suatu analisis, sehingga bisa diketahui apakah tindakan atau kebijakan perusahaan yang ditempuh sudah tepat atau belum. Perusahaan dapat dikatakan sehat apabila posisi keuangan perusahaan dapat digunakan untuk bertahan dan bersaing, maka perusahaan menetapkan tujuan yang tepat, dan lebih memperhatikan keadaan keuangan perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba melalui

kegiatan operasinya merupakan fokus yang utama dalam penilaian prestasi perusahaan, karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi penyandang dananya bagi elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur dari beberapa aspek, diantaranya Gross Profit Margin, Operating Income Ratio, Return on Investment, dan Return On Equity. Walaupun telah banyak digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi, ukuran-ukuran ini memiliki kelemahan dalam melakukan penilaian kinerja keuangan karena mengabaikan biaya modal, sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak. Hal ini disebabkan karena penggunaan analisis rasio keuangan

(3)

tidak dapat diukur apakah tingkat keuntungan yang telah dicapai perusahaan memberikan nilai tambah kepada para pemegang sahamnya. Beberapa tahun terakhir ini telah bertambah suatu metode atau pendekatan baru dalam menilai kinerja suatu perusahaan, salah satunya Economic Value Added (EVA) yang dicetuskan pertama kali oleh G. Bennet Stewart dan Joel M Sterm tahun 1980. Konsep EVA pada dasarnya adalah mengurangi pendapatan perusahaan dengan biaya modal termasuk di dalamnya biaya dari modal yang di setor oleh pemilik perusahaan (Edward, 1996: 66). Keunggulan dari EVA dibanding dengan alat analisis rasio adalah pihak manajer lebih memberanikan diri melihat berbagai altenatif investasi yang diperkirakan akan meningkatkan nilai sebuah perusahaan, keunggulan lainnya EVA dapat digunakan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan karena penilaian kinerja tersebut difokuskan pada penciptaan nilai. Konsep yang mendasari EVA yakni bahwa kita dapat mengetahui apakah operasi perusahaan benar-benar menciptakan nilai tambah bagi perusahaan sampai perusahaaan benar-benar menciptakan nilai sesungguhnya nilai dari Cost Of Capital (COC) dari seluruh modal yang ditanam. Melalui konsep EVA kita dapat mengukur berapa besarnya profit yang sesungguhnya dari operasi perusahaan, manfaat lainnya dari penggunaan EVA akan menyebabkan perusahaan memperhatikan kebijakan struktur modalnya yang dalam neraca terletak pada bagian pasiva yang terdiri dari pertimbangan kewajiban jangka panjang dan Ekuitas/modal sendiri. Pada salah satu dari visi dan misi PT Mayora Indah Tbk adalah dapat memperoleh laba bersih operasi diatas rata-rata industri dan memberikan Value Added yang baik bagi seluruh pemegang sahamnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah, bagaimana kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk dengan menggunakan metode Economic Value Added pada tahun 2014-2018?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk dengan menggunakan metode Economic Value Added pada tahun 2014-2018.

Tinjauan Pustaka Laporan Keuangan

Menurut (Fahmi, 2011:15), laporan keuangan yaitu merupakan suatu informasi yang menggambarkan keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Analisis Laporan Keuangan

Menurut (Hendry, 2014:621), analisis laporan keuangan terdiri dari dua bagian kata, yaitu “analisis” dan “laporan keuangan”. Analisis adalah penguraian suatu persoalan atau permasalahan serta menjelaskan mengenai hubungan antara bagian-bagian yang ada didalamnya untuk selanjutnya diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan. Sedangkan laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Kinerja Keuangan

Menurut (Sutrisno, 2009:53), kinerja keuangan adalah prestasi yang di capai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.

(4)

Economic Value Added

Menurut (Amin Widjaja Tunggal, 2011:343), Economic Value Added (EVA) adalah pengukuran kinerja yang didasari nilai pemegang saham yang dihasilkan, baik itu bertambah maupun berkurang. EVA menyajikan suatu ukuran yang baik mengenai sampai sejauh mana perusahaan telah memberikan tambah pada nilai pemegang saham. Oleh, karenanya, jika manajer berfokus pada EVA, hal ini akan dapat membantu operasi dengan cara yang konsisten.

Metodologi Penelitian Objek Penelitian

Dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil objek penelitian pada PT Mayora Indah Tbk yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1997 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat perusahaan ini berlokasi di Gedung Mayora, Jl Tomang Raya No. 21-23, Jakarta.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah data kuantitatif yaitu laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk, berupa neraca konsolidasi dan laporan laba-rugi tahun 2014-2018.

Sumber data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah data sekunder yaitu laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk tahun 2014-2018 yang sudah diaudit website Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penulisan ilmiah ini adalah metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen perusahaan yang dibutuhkan penulis ilmiah ini yaitu neraca konsolidasi dan laporan laba rugi PT Mayora Indah Tbk tahun 2014-2018 melalui website Bursa Efek Indonesia:

www.idx.co.id

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan ilmiah ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk dengan menggunakan metode economic value added (EVA) yang perhitungannya terdiri dari net operating after

tax, invested capital, tingkat modal dari hutang, cost of debt, persentase tingkat pajak, tingkat modal dari ekuitas, cost of equity, weighted average cost of capital, capital charges, dan EVA.

(5)

Perhitungan Economic Value Added 1. Net Oprating Profit After Tax (NOPAT)

NOPAT adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan (financial cost) dan non-bookkeeping entries seperti biaya penyusutan.

2. Invested Capital

Invested Capital adalah jumlah seluruh pinjaman diluar penjaman jangka pendek tanpa bunga (non invested bearing liabilities), seperti hutang dagang, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak, uang muka pelanggan, dan sebagainya.

3. Tingkat Modal dari Hutang (D)

Tingkat Modal dari Hutang merupakan perbandingan antara jumlah hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang dengan total hutang dan ekuitas.

4. Cost of Debt (rd)

Cost of Debt merupakan biaya bunga yang muncul akibat perusahaan yang mempunyai hutang-hutang yang menanggung beban bunga.

5. Tingkat Pajak (Tax)

Tingkat Pajak merupakan pajak yang dibebankan pada penghasilan.

6. Tingkat Modal dari Ekuitas (E)

Tingkat Modal dari Ekuitas merupakan perbandingan antara total ekuitas dengan jumlah hutang dan ekuitas.

7. Cost of Equity (re)

Cost of Equity merupakan perbandingan antara laba per lembar saham dengan harga saham.

8. Weighted Average Cost of Capital (WACC)

WACC merupakan jumlah biaya dari masing-masing komponen model, misalnya pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (cost of debt) serta setoran modal saham (cost of equity) yang diberikan bobot sesuai dengan proporsinya dalam struktur modal perusahaan.

9. Capital Charges

Capital Charges adalah aliran kas yang dibutuhkan untuk megganti para investor atas resiko usaha dari modal yang ditanamkannya.

(6)

10. EVA

EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan.

Hasil dan Analisis Penelitian

1. Net Operating After Tax (NOPAT)

Berdasarkan data pada Tabel 4.1, PT Mayora Indah Tbk mengalami kenaikan pada NOPAT di setiap tahunnya. Nopat PT Mayora Indah Tbk pun tiap tahunnya bernilai positif dikarenakan laba bersih setelah pajak dan biaya bunganya mengalami kenaikan.

2. Invested Capital

Berdasarkan data pada Tabel 4.2, PT Mayora Indah Tbk mengalami kenaikan pada invested capital tiap tahunnya.

Invested capital memiliki nilai tertinggi pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp 12.827.196.000.000 sedangkan nilai terendah pada tahun 2014 yaitu sebesar 7.176.771.000.000.

3. Tingkat Modal dari Hutang (D)

Berdasarkan data pada tabel 4.3, PT Mayora Indah Tbk mengalami penurunan pada presentase tingkat hutang dari modal pada tahun 2014 sampai tahun 2017, sedangkan pada tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,74%.

4. Cost of Debt

Berdasarkan data pada Tabel 4.4, persentase cost of debt pada PT Mayora Indah Tbk cendrung mengalami fluktuasi tiap tahunnya dikarenakan biaya bunga dan total hutang yang terus berubah. Persentase cost of debt mengalami penurunan pada tahun 2016 dan 2017.

5. Tingkat Pajak (Tax)

Berdasarkan data pada tabel 4.5, PT Mayora Indah Tbk mengalami meningkat pajak tiap tahunnya. Tingkat pajak memiliki nilai paling tinggi pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp 26,09%. Sedangkan nilai paling rendah pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp 22,63%.

(7)

Berdasarkan data pada Tabel 4.6, PT Mayora Indah Tbk mengalami penurunan pada persentase total modal dari pajak tahun 2018, dikarenakan jumlah ekuitas meningkat. Sedangkan pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami kenaikan.

7. Cost of Equity (re)

Berdasarkan data pada tabel 4.7, PT Mayora Indah Tbk mengalami kenaikan pada persentase cost of equity tahun 2015, dikarenakan EPS pada tahun 2015 meningkat dari tahun 2014, dan mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai tahun 2018, dikarenakan harga saham yang meningkat.

8. Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Berdasarkan data pada Tabel 4.8, PT Mayora Indah Tbk Tahun 2015 mengalami kenaikan pada weighted average cost of capital dari tahun 2014 sebesar 0,0105 atau 1,05%. Dan mengalami penurunan pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.

9. Capital Charges

Berdasarkan data pada tabel 4.9, PT Mayora Indah Tbk mengalami kenaikan pada capital charges dari tahun 2014 sampai tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2016 mengalami penurunan dikarenakan nilai invested capital mengalami kenaikan dan nilai WACC menurun. Namun dari tahun 2017 sampai tahun 2018 mengalami kenaikan.

10. Economic Value Added (EVA)

Berdasarkan data pada tabel 4.10, PT Mayora Indah Tbk mengalami kenaikan pada EVA dari tahun 2014 sampai 2018. Dikarenakan NOPAT melebihi Capital Charges yang berarti terjadi penciptaan nilai NOPAT lebih besar dan peningkatan Chapital Charges yang berarti terjadi peningkatan atau perbaikan nilai tambah yang disebabkan penjualan yang meningkat. Dan PT Mayora Indah Tbk pada tahun 2014 sampai 2018 memiliki nilai EVA yang positif setiap tahunnya, artinya perusahaan mempunyai nilai tambah ekonomis.

(8)

Rangkuman Hasil Penelitian

Berdasarkan data dari hsil perhitungan dengan metode Economic Value Added periode 2014 – 2018, PT Mayora Indah Tbk memiliki kinerja keuangan perusahaan yang baik dikarenakan tiap tahunnya PT Mayora Indah Tbk memiliki nilai EVA yang positif atau lebih dari 0, sehingga telah terjadi nilai tambah ekonomis dalam perusahaan dan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal.

Penutup Kesimpulan

Berdasarkan hasl perhitungan, nilai EVA PT Mayora Indah Tbk periode 2014-2018 mengalami kenaikan pada setiap tahunnya, yang menunjukan nilai EVA > 0 atau EVA bernilai positif setiap tahunnya sehingga menunjukkan bahwa PT Mayora Indah Tbk memiliki kinerja keuangan yang baik karna terjadi nilai tambah ekonomis. Dengan terjadinya nilai tambah ekonomis maka perusahaan mampu memenuhi harapan para penyandang dana terutama pemegang saham karena mendapatkan pengembalian setimpal dengan investasi yang ditanamkan.

Saran

Adapun beberapa saran yang ingin penulis sampaikan pada penelitian ini ialah:

1. Bagi pihak investor, diharapkan setiap onvestor yang akan membeli saham sebaiknya mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai informasi-informasi perusahaan. Selain itu melihat kembali laporan keuangan perusahaan dari tahun yang telah di publikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk dijadikan bahan dasar pertimbangan sebelum melakukan pembelian saham atau berinvestasi.

2. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan rentang waktu penelitian serta data kinerja perusahaan yang lebih banyak dan bisa menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. 3. Bagi manajer perusahaan, diharapkan perlu bersikap hati-hati dalam menentukan kebijakan secara struktural serta komposisi modl. Untuk mencegah nilai EVA yang kurang baik dikemudian hari, dikarenakan mengingat kondisi ekonomi Negara yang tidak stabil, sehingga perlu diperhatikan naik turunnya tingkat operasi. Sehingga manajer perusahaan harus bisa bekerja sama dengan seluruh manajemen perusahaan untuk mempertahankan kinerja keuangan yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Abdullah. 2008. Manajemen Perbankan; Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank. Malang: UMM Pers. Adiguna. 2017. “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode (EVA) Pada Perusahaan Plastik dan Kemasan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015”, Jurnal EMBA, Vol.5, 432-442.

(9)

Amin Widjaja Tunggal. 2011. Memahami Konsep Economic Value Added (EVA) dan Value Based Management (VBM). Harvarindo. Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1 (Edisi 11). Jakarta: Salemba Empat. Dina Novita. 2005. “Analisis Economic Value Added (EVA) dan Return on Asset (ROA) Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PT. Jaya Real Property)”. Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen. ISSN:2356-2005.

Hendry. 2014. “Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk”. Jurnal EMBA. Vol.1, No.3.

Hery. 2014. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Bumi Aksara. Muhammad Hefrizal, 2018. “Analisis Metode Economic Value Added untuk Menilai Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PT Unilever Indonesia)”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. ISSN:2243-3071. Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba. Empat. Jakarta.

Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Liberty: Yogyakarta.

Rany Feranita. 2017. “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode EVA (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di ISSI)”. Palembang: UIN Raden Fatah.

Riza Wahyudi, M Thoyib. 2018. “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Economic Value Added (EVA) dan Q-Tobin (Studi Kasus Pada PT. (Perseroan) Pupuk Sriwidjaja

Palembang)”. Jurnal Akuntanika. Vol. 4, No.1.

Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi, Program Sarjana Universitas Sumatra Utara, Medan.

Supriyanto dan Widianti Lestari. 2015. “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (Studi Kasus Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk)”. Jurnal Bisnis Administrasi. Vol.4, NO.1 Tahun 2015. Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta.

Zarkasyi, Moh. Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance. Bandung: Alfa Beta.

Bursa Efek Indonesia. 2020. Laporan Keuangan Bursa Efek. www.idx.co.id Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019. www.mayoraindah.co.id Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam penelitian ini, subjek yang digunakan adalah mahasiswa aktif angkatan 2014-2015 program studi Teknik Sipil di Unika Soegijapranata Semarang.. Berdasarkan hasil

Pemilihan tema yang diangkat dalam karya tulis ini merupakan usaha penulis guna mendalami pemikiran Jürgen Habermas yang berkaitan dengan teori diskursusi. Penulis

Hasil kajian menunjukkan, bahwa ACFTA merupakan kerjasama perdagangan bebas untuk menurunkan tarif bea masuk dan secara yuridis mempengaruhi komponen sistem hukum

Kegiatan usaha pada sektor pertanian pada umumnya dilaksanakan dengan pola ekonomi rakyat sebagai bagian dari systemekonomi nasional yang perlu untuk ditingkatkan,

Ruang Terbuka Hijau kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna mendukung

Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan

Halaman abstrak sampai dengan halaman lampiran diberi nomor dengan angka romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman judul dan halaman persetujuan pembimbing

Untuk kegiatan/proyek yang sumber dananya murni dari APBD masyarakat (laki-laki dan perempuan) tidak terlibat pada pelaksanaan pembangunan, hal ini disebabkan pelaksana