1 1
MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN
MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN
10.
10.1.1. JenJenis-is-jenjenis is RisRisiko iko InsInstittitusi usi KeuKeuanganganan
Perbankan di Indonesia diawasi oleh Bank Indonesia, yang merupakan bank Perbankan di Indonesia diawasi oleh Bank Indonesia, yang merupakan bank se
sentntraral l di di InIndodonenesisia. a. SeSecacara ra umumumum, , BaBank nk InIndodonenesisia a memempmpununyayai i tutujujuan an ununtutuk k me
mempmpertertahaahankankan n nilnilai ai ruprupiahiah. . UntUntuk uk menmencapcapai ai tutujuajuan n tetersersebutbut, , BaBank nk IndIndoneonesiasia bertanggung ja
bertanggung jawab terhadap:wab terhadap: 1.
1. eruerumuskmuskan daan dan meln melaksaaksanakanakan kebin kebijakan jakan monemoneterter.. !.
!. enjenjaga daga dan man memperempertahatahankan nkan sistsistem pem pembayembayaran.aran. ".
". enengatgatur daur dan menn mengawgawasi pasi perberbankankan.an.
anajemen risiko perbankan diatur melalui Peraturan Bank Indonesia #PBI$ anajemen risiko perbankan diatur melalui Peraturan Bank Indonesia #PBI$ %&'&PBI&!((" yaitu mengenai Pelaksanaan anajemen )isiko Bank. Bank diharuskan %&'&PBI&!((" yaitu mengenai Pelaksanaan anajemen )isiko Bank. Bank diharuskan mengelola risiko perbankan melalui kegiatan :
mengelola risiko perbankan melalui kegiatan : 1.
1. IdIdenentiti*i*ikakasi si ririsisikoko !.
!. PePengngukukururan ran risisikikoo ".
". ooninitotoriring ring risisikoko +.
+. PePengngenendadalilian an ririsisikoko Bank
Bank dihadiharuskaruskan n mengmengelolelola a risirisiko ko secasecara ra teriterintegntegrasi rasi dan dan memmembuat buat sistsistem,em, struktur manajemen yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
struktur manajemen yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Bank Indonesia mengharuskan bank untuk mengelola empat risiko
Bank Indonesia mengharuskan bank untuk mengelola empat risiko berikut ini :berikut ini : 1
1.. PaPasasar r : : rriisisiko ko kakarerena na haharrgga a papasasar r yyanang g bbererggererak ak ke ke aararah h yyaang ng titidadak k menguntungkan.
menguntungkan. !.
!. reredidit t : : ririsisiko ko kakarerena na cocoununteterprpararty ty memengngalalamami i gagagagal l babayyar ar # # titidadak k bibisasa memenuhi kewajibannya $.
memenuhi kewajibannya $. ".
". -p-pererasasioionanal l : : ririsisiko ko yayang ng teterjrjadadi i kakarerena na prprososes es ininteternrnal al yayang ng gagagagal, l, titidadak k memadai, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan masalah eksternal yang memadai, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan masalah eksternal yang mempengaruh
mempengaruhi i operasi bank.operasi bank. +.
+. ikuikuiditiditas : risiko yanas : risiko yang terjadg terjadi karena bani karena bank tidak bisa memk tidak bisa memenuhi keenuhi kewajiwajibannybannyaa yang jatuh tempo.
yang jatuh tempo.
eempat tipe risiko tersebut sudah dibicarakan pada bab/bab sebelumnya. Untuk bank eempat tipe risiko tersebut sudah dibicarakan pada bab/bab sebelumnya. Untuk bank yang lebih besar dan kompleks, bank juga
yang lebih besar dan kompleks, bank juga diharuskan untuk mengelola risiko :diharuskan untuk mengelola risiko : 1.
2
!. )isiko reputasi : risiko yang muncul karena publisitas dan persepsi negati* mengenai operasi bank.
". )isiko strategis : risiko karena pelaksanaan strategi yang kurang baik, pengambilan keputusan yang kurang baik, kurangnya respons terhadap perubahan eksternal.
+. )isiko kepatuhan : risiko kegagalan bank patuh terhadap hukum, peraturan, dan perundangan yang berlaku.
0etail peraturan Bank Indonesia mengenai anajemen )isiko bank bisa dilihat di Bank Indonesia #http&& www.bi.go.id$.
10.. Ketentuan Base! untuk Perbankan "an Penera#ann$a "i In"onesia 1% Base! I
Bank merupakan sektor yang paling ketat diatur oleh lembaga yang berwenang. Biasanya alasan yang dikemukakan adalah karena bank mempunyai kekhususan, yaitu sektor tersebut melibatkan banyak pihak di masyarakat. Bank yang bangkrut berdampak negati* pada deposannya #mereka menjadi miskin$, terganggunya sistem pembayaran #karena bank menyelenggarakan sistem pembayaran$, terganggunya mobilisasi dan kegiatan inestasi #kegiatan intermediasi$. arena itu perbankan diatur dengan ketat agar tidak menimbulkan ekses negati* yang luas di masyarakat.
omite Basel merupakan komite yang terdiri dari perwakilan bank sentral dari negara 21( plus dua negara lainnya, yang mempunyai tiga tujuan dalam kaitannya dengan regulasi mengenai perbankan. etiga tujuan tersebut adalah:
a$ emperkuat kelayakan dan stabilitas sistem perbankan internasional.
b$ enciptakan kerangka yang adil untuk mengukur kecukupan modal bank internasional.
c$ empunyai kerangka yang bisa diterapkan secara konsisten untuk menyamakan 3level playing field 4 #ketidaksamaan landasan kompetisi$ antarbank internasional. omite tersebut merumuskan regulasi perbankan, yang pada akhirnya banyak diadopsi oleh regulator perbankan di negara lainnya. Bagian ini membicarakan rumusan aturan yang dikembangkan oleh komite Basel.
3
omite Basel 1 untuk pengawasan perbankan didirikan pada tahun 156+ oleh gubernur bank sentral negara 21( plus ! negara lainnya #Spanyol dan u7emburg$. Secara rinsi, negara/negara tersebut adalah:
&abe! 10.1 Negara Anggota Komite Basa!
Belgia anada Perancis 8erman
Italia 8epang Belanda Swedia
Swis Inggris 9merika Serikat Spanyol
u7emberg
Perhatikan bahwa meskipun namanya 21(, tetapi ada 11 negara yang menjadi anggotanya.
Salah satu rumusan Basel 1 untuk mencapai tujuannya adalah konsep risk weighted assets #9set berbobot risiko$. 9set berbobot risiko adalah aset bank yang dikalikan dengan bobot risiko #risk wight $, yang kemudian dipakai untuk perhitungan modal yang diisyaratkan. Semakin tinggi risiko aset bank, semakin tinggi bobot risiko aset tersebut. omite Basel menggunakan lima kategori kelas aset, yang berarti menggunakan lima kategori bobot risiko, yaitu (, 1(, !(, %(, dan 1((. ;abel 1(.! menyajikan kategori beberapa aset dengan bobot risikonya.
Sebagai contoh, misal bank memberikan pinjaman kepada bank non/-<=0 dengan jangka waktu enam bulan, sebesar )p 1 miliar. 9set berbobot risiko untuk pinjaman
tersebut bisa dihitung berikut ini:
9set berbobot risiko > )p 1 miliar 7 !( > )p !(( juta
Selanjutnya, omite Basel merumuskan terget rasio modal yang ditetapkan sebesar ' dari aset berbobot risiko. ;arget rasio modal bisa dirumuskan berikut ini:
;arget )asio odal >
: ' : 1(( = x edAssets RiskWeight pital EligibleCa
&abe! 10. Bobot Risiko Aset Bank
Kategori Aset Bobot Risiko '(%
as (
Pinjaman kepada pemerintah pusat ?egara -<=0 ( Pinjamkan kepada pemerintah lokal ?egara -<=0 dan
sektor publik ?egara -<=0 (/%( Pinjaman antarbank -<=0 dan bank pembangunan
internasional !(
Bank ?on/-<=0 dengan jangka waktu kurang 1 tahun !( Pinjaman hipotik #mortgage$ %(
4
Pinjaman ke perusahaan dan personal 1(( Bank ?on/-<=0 jangka waktu lebih dari 1 tahun 1(( Utang pemerintah non/-<=0 1((
0alam contoh di atas, modal yang diperlukan #yang dipegang$ jika bank memberikan pinjaman kepada bank non/-<=0 adalah:
Eligible capital > (,(' 7 )p !(( juta > )p 1@ juta
Perhatikan bahwa jika bank mempunyai aset dengan risiko yang tinggi, maka bank tersebut harus memegang modal yang juga lebih besar.
• <kuialen )isiko redit
0i samping kegiatan yang berdampak pada neraca, bank juga melakukan kegiatan yang mempunyai dampak secara tidak langsung terhadap neraca. Sebagai contoh, kegiatan memberikan pinjaman akan mempunyai dampak langsung terhadap neraca. Bank akan mencatat pinjaman kredit di sisi debit, dan mencatat kas di sisi kredit. ;etapi jika bank memberikan janji komitmen untuk memberikan kredit tiga bulan mendatang
sebesar )p 1 milyar, jika perusahaan membutuhkan, maka jaminan tersebut tidak dicatat di neraca #sering juga disebut sebagai item-off balance sheet $. Bank tidak menjurnal komitmen tersebut, dan karenanya tidak berdampak langsung pada neraca. ;etapi janji tersebut mempunyai konsekuensi yang sama dengan item neraca seperti utang. 8ika bank melanggar kesepakatan tersebut bank bisa menghadapi masalah seperti tuntutan ganti rugi atau bahkan kebangkrutan. arena itu meskipun item tersebut tidak tercatat di neraca, item tersebut sebenarnya sama dengan neraca. omite Basel merasa perlu memasukan item semacam itu ke dalam perhitungan risk weight assets. Secara
rinci, komite basel akan mengkonersi item off balance sheet tersebut sehingga ekuiaalen dengan item on balance sheet., dengan *aktor konersi #conersion *actor atau =A$ tertentu. emudian perhitungan bobot risiko dilakukan sebagaimana pada item on balance sheet. Berikut contoh *aktor konersi untuk beberapa item off balance sheet.
&abe! 10.) Conversion Factor Item Off Balance Sheet
Item-off balance sheet *+ 'Coversion factor % '(%
Penjaminan
Item kontijensi yang berkaitan dengan transaksi tertentu
Perjanjian jual beli dengan recorse #risiko kredit masih di bank$ omitmen lainnya dengan jangka waktu 1 tahun
1(( %( 1((
5
omitmen lainnya jangka waktu 1 tahun, bisa dibatalkan setiap
saat.
(
ontrak deriati* merupakan kontrak kontijensi # off balance sheet! lainnya, tetapi mendapat perlakuan khusus. =ontoh kontrak tersebut adalah forward" ftres, opsi dan swap #lihat bab mengenai deriati*$. 0alam kontrak deriati*, besarnya kewajiban biasanya tidak sebesar nilai nominal kontrak. Sebagai contoh, misal dua bank
melakukan swap tingkat bunga dengan nilai nominal )p. 1 milyar, Bank 9 membayarkan tingkat bunga tetap sebesar 1( kepada bank B. Sebaliknya, bank B membayarkan tingkat bunga mengambang ke bank 9 #misal IB-) 1$. 8ika tingkat bunga IB-) adalah 1 maka bank 9 membayarkan 1( dan menerima 1!. 0alam hal ini, bank 9 hanya menerima sebesar ! #1!/1($, kemudian dikalikan dengan nilai nominalnya sebesar )p 1 milyar, yaitu )p !( juta. Bank 9 menerima )p !( juta meskipun nilai kontraknya adalah 1 milyar.
9da ! metode perhitungan credit e#ivalence untuk kontrak deriati* yaitu: a. Crrent exposre method
b. $riginal exposre method
0engan crrent method , bank akan menghitung credit e#ivalence %CE! untuk transaksi deriati* berikut ini:
=< > nilai pasar saat ini #national amont x add-on$
;ambahan #add-on$ dilakukan karena risiko kredit dari transaksi deriati* bisa berubah/ ubah #tidak konstan$. Untuk mengantisipasi perubahan risiko kredit tersebut, maka ada semacam 3cadangan4 kompensasi untuk kenaikan risiko kredit. ;abel berikut ini menyajikan sebagian aturan mengenai tambahan add-on tersebut:
&abe! 10., Add-on Peritungan "eriati/
Sisa Jangka aktu &ingkat Bunga Kurs "an Emas
Saam ogam berarga 'ke2ua!i emas% Komo"itas !ainn$a C 1 tahun D1 dan C % tahun D % tahun ( (,% 1,% 1,( %,( 1,% @,( ',( 1(,( 6,( 6,( ',( 1(,( 1!,( 1%,(
Berikut ini contoh bagaimana aplikasi aturan tersebut. isalkan Bank 9 melakukan kontrak swap dengan bank -<=0 senilai )p 1 milyar dengan jangka waktu @ tahun. Sisa kontrak adalah dua tahun #kontrak sudah berjalan selama empat tahun$.
6
Bank 9 berjanji untuk membayar bunga tetap % dan akan menerima tingkat bunga IB-) #tingkat bunga mengambang, bisa berubah/ubah, biasanya perubahan diatur setiap enam bulan$. ;ingkat bunga saat ini mengalami kenaikan sehingga swap tersebut bernilai positi*, misal nilai pasar kontrak tersebut adalah )p 1%( juta. =< untuk kontrak
tersebut adalah :
=< > nilai pasar #add on 7 nilai nominal$
=< > )p 1%( juta #)p 1 milyar 7 (,%$ > 1%% juta
Persentase add on adalah (,% karena swap tersebut merupakan swap tingkat bunga dengan sisa waktu adalah ! tahun. Berapa nilai aset berbobot risiko untuk
kontrak swap tersebutE =ounterparty adalah bank -<=0 yang mempnyai bobot risiko sebesar !( #lihat tabel 1(.!$. emudian, untuk kontrak deriati*, bobot risiko tersebut dihitung setengahnya, sehingga untuk kontrak tersebut, bobot risikonya menjadi !( 7 (,% > 1(. 0engan demikian aset berbobot risiko untuk kontrak tersebut adalah:
9set berbobot risiko & )p 1%% juta 7 !( 7 (,% > )p 1%,% juta
8ika bank tersebut diharuskan memegang modal sebesar ', maka modal yang harus dipegang dalam kontrak tersebut adalah :
odal > ' 7 )p 1%,% juta > )p 1.!+(.(((
isalkan tingkat bunga IB-) mengalami penurunan yaitu menjadi !, sehingga bank tersebut bersih akan membayar bunga sebesar ". ?ilai pasar untuk kontrak
tersebut adalah negati* #karena rugi$ =< untuk kontrak tersebut adalah: =< > ( #)p 1 milyar 7 (,%$ > )p % juta
8ika bank menggunakan metode orginal exposre, bank tersebut akan menghitung =< dengan menggunakan persentase tertentu, seperti terlihat dari tabel berikut ini:
&abe! 10.3 Credit Equivalence Original Method
8angka Faktu ontrak tingkat bunga ontrak alas dan emas C 1 tahun
1 C jk waktu C ! tahun Setiap tambahan 1 tahun
(,% 1.( 1,( ! %,( ",(
9ngka tersebut dikalikan dengan nilai nominal untuk perhitungan =<. 0engan metode tersebut, bank tidak perlu untuk menghitung nilai pasar kontrak tersebut.
7
etode original bisa digunakan sambil menunggu penggunaan model crrent exposre. odel terakhir lebih disukai dibanding model original.
enurut omite Basel, elemen kunci untuk elgible capital adalah modal bank. Untuk tujuan pemenuhan ketentuan permodalan, bank bisa menyediakan modal dalam dua tier , yaitu tier 1 dan tier !.
'ier 1 : Saham biasa yang disetor penuh dan saham pre*eren non/kumulati* perpetual, dan disclosed reserves.
'ier ! : (ndisclosed reserves, cadangan dari realuasi asset, proisi umum, cadangan kerugian kredit, instrument hybrid , dan utang subordinasi. ;ier ! tidak boleh melebihi %( dari total modal. odal dasar tidak memasukkan :
-
)oodwill- Inestasi pada perusahaan keuangan dan banking yang tidak dikonsolidasi
- Inestasi pada modal bank lain dan perusahaan keuangan #berdasarkan
kebijakan pengawas dinegara tersebut$.
- Inestasi minoritas di perusahaan atau bank yang tidak dikonsolidasi.
% Perbaikan Risiko Pasar ' Market isk Amendment 1445%
etode yang dikembangkan Basel 9ccord tersebut masih mempunyai kekurangan, terutama sensitiitas terhadap risiko yang dirasakan masih kurang. Pada tahun 155@ komite Basel mengeluarkan *arket Risk Amandement 155@. 9mandement tersebut mem*okuskan pada risiko pasar. Perbaikan #amandement$ tersebut dilakukan setelah komite melakukan inestigasi mengenai metodologi internal yang sering digunakan oleh bank/bank besar untuk mengukur resiko perbankan. etodologi tersebut seringkali berbeda secara signi*ikan dengan metode asset berbobot risiko yang dikembangkan oleh komite Basel. Inestigasi tersebut mengarah pada penerimaan metodologi internal yang dikembangkan oleh bank/bank besar tersebut. odel kuantitai* yang banyak digunakan oleh bank dan akhirnya diadopsi oleh komite Basel adalah G9) #+ale At Risk $.
)% Base! II
Basel I mempunyai kelemahan seperti risiko yang dicakup untuk perhitungan permodalan adalah risiko kredit yang kemudian diperbaiki dengan memasukkan risiko
8
pasar. Bobot risiko untuk risiko kredit masih 3kasar4 dimana untuk pinjaman kepada perusahaan, hanya mempunyai satu tingkat pembobotan, yaitu 1((. Padahal resiko kredit perusahaan dapat berbeda satu sama lain. =ontoh, perusahaan dengan rating rendah #missal 999$ mempunyai risiko yang rendah. enggunakan hanya satu tingkat risiko dengan demikian kurang tepat.
Pada tahun 1555, komite Basel bekerja sama dengan beberapa bank besar untuk mengembangkan permodalan bank yang baru. Basel II mempunyai kerangka permodalan yang lebih kompleks dibandingkan dengan Basel I. 0ari sisi risiko, jika Basel I hanya membicarakan risiko kredit dengan risiko pasar, maka Basel II di*okuskan pada tiga pilar pengawasan perbankan, yaitu :
• Pilar 1 : odal inimum
Bank diwajibkan menghitung modal minimum yang harus dipegang untuk menutup risiko kredit, risiki pasar, dan risiko operasional.
• Pilar ! : )iiew Pengawasan
Proses reiew pengawasan ditujukan untuk mem*ormalkan praktik sekarang yang dilakukan banyak regulator, khususnya bank Sentral 9merika Serikat dan Inggris. )iiew pengawasan ditujukan untuk mem*okuskan perhatian pada perhitungan modal diatas modal minimum pada pilar 1 dan tindakan awal yang diperlukan jika bank mengalami kesulitan. Pilar ! memasukkan reiew risiko spesi*ik yaitu risiko tingkat bunga yang dihadapi perbankan.
• Pilar " : 0isclosure
Pilar " mem*okuskan pada disiplin pasar yang dide*inisikan sebagai mekanisme corporate governance internal dan eksternal di pasar bebas diluar interensi langsung dan pemerintah.
9
Bagan struktur #engaasan #erbankan ber"asarkan Base!
Risiko Kre"it. Basel I mencantumkan risiko kredit sebagai risiko yang harus diperhitungkan untuk menilai kecukupan modal bank, tetapi masih menggunakan bobot risiko yang sederhana. Basel II memperluas dan memperdalam cakupan perhitungan risiko kredit. 9spek kuantitati* perhitungan risiko kredit bisa dikembangkan lebih lanjut. enurut Basel II, bank bisa menggunakan metode terstandardisir dan metode rating internal untuk perhitungan risiko kredit. etode terstandardisir pada dasarnya menggunakan metode bobot risiko seperti yang digunakan oleh Basel I, digabungkan dengan beberapa modi*ikasi jika memungkinkan. =ontoh modi*ikasi semacam itu adalah menggunakan rating untuk mengealuasi risiko kredit, sehingga bobot rating untuk perusahaan bisa menggunakan beberapa kelas risiko #tidak hanya satu seperti pada Basel I$. etode rating internal pada prinsipnya sama dengan rating yang
dikembangkan oleh peruahaan pe/ rating.
0i samping model rating" model penilaian opsi bisa digunakan untuk menghitung risiko kredit. odel opsi cukup populer terutama dikalangan akademisi. omite Basel pada akhirnya lebih memilih metode rating dibandingkan dengan opsi, tetapi perkembangan selanjutnya menunjukkan adanya konergensi antara model tersebut.
10
Risiko O#erasiona!. Basel II untuk pertama kalinya mencantumkan risiko operasional. 0engan demikian Pilar I Basel II mencantumkan risiko kredit, pasar, dan operasional. )isiko operasional dide*inisikan sebagai risiko kerugian karena proses internal yang tidak memadai atau gagal, sistem dan orang, dan dari kejadian eksternal. )isiko operasional mencakup aspek yang sangat luas. Beberapa contoh sumber risiko operasional adalah:
1. )isiko eksekusi, gangguan bisnis, transaksi. !. )isiko orang, manajemen yang jelek.
". )isiko kriminal, pencurian, perampokan, dan lainnya. +. )isiko teknologi, aset *isik.
%. )isiko kepatuhan dan risiko legal. @. )isiko in*ormasi.
)isiko tersebut mencakup aspek yang sangat luas, meskipun ada beberapa risiko yang belum masuk dalam cakupan risiko operasional, seperti risiko bisnis, risiko strategis, dan risiko reputasi.
Pi!ar 6 evie! Pengaasan. Basel II memasukkan review pengawasan sehingga regulator bisa meminta bank tertentu untuk meningkatkan modalnya jika regulator regulator merasa bank tersebut mempunyai risiko yang lebih tinggi #risiko lainnya atau residal risks!. Pilar ! juga mencakup risiko yang spesi*ik yaitu risiko perubahan tingkat bunga. 8ika suatu bank mempunyai risiko tingkat bunga yang tinggi, maka pengawas bank bisa meminta bank tersebut untuk menahan modalnya. 0i samping itu Pilar ! juga mencakup proses pengawasan sehingga tindakan dini bisa dilakukan jika suatu prinsip kunci mengenai review pengawasan, meliputi:
1. Prinsip 1: Bank harus mempunyai proses untuk memperkirakan kecukupan modalnya dalam kaitannya dengan risiko yang ditanggung, dan juga strategi untuk mempertahankan tingkat modalnya.
!. Prinsip !: Pengawas harus me/review dan mengealuasi perkiraan #assesment $ dan strategi bank internal untuk kecukupan modal, serta kemampuan bank untuk memonitor dan memastikan kepatuhan terhadap rasio permodalan bank.
11
Pengawas juga harus melakukan tindakan yang sesuai jika mereka tidak puas dengan kinerja manajemen risiko bank.
". Prinsip ": Pengawas harus meminta bank memegang modal di atas minimum yang disyaratkan, dan mempunyai kemampuan untuk memaksa bank memegang modal di atas minimum persyaratan.
+. Prinsip +: Pengawas harus melakukan interensi seawal mungkin untuk mencegah modal turun di bawah modal minimum dan meminta bank untuk melakukan perbaikan jika modal minimum tersebut tidak terpenuhi.
Perubahan dasar perhitungan risiko dari Basel I ke Basel II bisa mengakibatkan perubahan modal yang diperhitungkan. Sebagai contoh, ada dua bank yang sama/sama
mmberikan kepada perusahaan dengan jumlah yang sama. elalui Basel I, keduanya diharuskan untuk memegang sejumlah modal yang sama. isalkan bank yang satu yang memberikan kredit kepada perusahaan dengan rating 999, sementara yang lainnya memeberikan kredit kepada perusahaan dengan rating BBB. elalui Basel II, keduanya akan memegang modal yang berbeda. Bank yang pertama memegang modal yang lebih kecil dibandingkan dengan bank yang kedua.
12
7A+&AR P8S&AKA
amduh, . Hana*i. !((5. anajemen )isiko #cetakan edua$. ogyakarta : UPP S;I P.