• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI BID RENT & POLA GUNA LAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEORI BID RENT & POLA GUNA LAHAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

T

EORI

B

ID

R

ENT

& P

OLA

G

UNA

(2)

P

ENGANTAR

¥

Sebelum memahami bagaimana cara suatu kota

tumbuh dan berkembang, maka ada baiknya

dipahami tentang Teori Bid Rent, dengan kata

lain merupakan teori Penawaran sewa

(3)

P

ENDAHULUAN

¥

Teori lokasi Von Thunen adalah

pelopor dalam kelompok Teori

Bid-Rent

yang mula –mula muncul pada abad ke-19

Rent

yang mula –mula muncul pada abad ke-19

di Jerman. Dalam kegiatan pertanian,

teori

tentang kemampuan seseorang

pengusaha atau petani untuk

membayar sewa tanah

yang digunakannya

baik untuk kegiatan pertanian, pendirian rumah

maupun untuk industri.

(4)

¥

The

bid rent theory

is

¥

The

bid rent theory

is

a

geographical economic

theory

that refers to how the

price and demand for

Land

use

changes as the distance from

the

Central Business

(5)

1. DEFINISI

A bid-rent curve is akin To the ‘indifference curve’ of

economics in that benefits or utility to be gained from any

particular combination of rents and transport costs and

sales are equal anywhere on the curve

Retail Industry/ Commercial Multiple family housing A b ili ty t o p a y re n t A B C A b ili ty t o p a y re n t

Distance from centre

single family housing Agriculture

(6)

n Optimal location

n Optimal location

n Highest and best use Example :

Central location A : sales $ 2m – rent $ 2 – profit $ 1 Central location B : sales $ 2m – rent $ 1 – profit $ 1 Central location C : sales $ 1,5m – rent $ 0,5 – profit $ 1

The diagram shows what various land-users are

(7)

P

ENJELASAN DARI

D

IAGRAM

¥

Hal ini dapat dilihat bahwa

perdagangan (khususnya department store

besar / retail) bersedia untuk membayar

sewa terbesar yang akan berlokasi di CBD.

¥

CBD sangat berharga bagi mereka karena secara

tradisional lokasi yang paling mudah diakses

untuk populasi yang besar.

¥

Populasi yang besar ini sangat penting

untuk department store, yang memerlukan omset yang

cukup besar.

¥

Akibatnya, mereka bersedia dan mampu

membayar nilai sewa tanah sangat tinggi.

(8)

L

ANJUTAN

...

¥

Kegiatan Industri bersedia berada di pinggiran dari CBD.

¥

Ada tanah lebih tersedia untuk pabrik-pabrik mereka,

tetapi mereka masih memiliki banyak manfaat CBD,

seperti pasar dan komunikasi yang baik.

Ketika Anda bergerak lebih jauh, tanah itu kurang

¥

Ketika Anda bergerak lebih jauh, tanah itu kurang

menarik untuk kegiatan industri dan rumah.

¥

Semakin jauh Anda pergi dari CBD, harga tanah menjadi

sangat murah.

¥

Inilah sebabnya mengapa daerah-daerah kota yang

sangat padat penduduknya, perumahan akan terbangun

vertikal (flat, Apartment, Rumah susun), sedangkan pinggiran

kota dan daerah pedesaan yang jarang

penduduknya terbangun secara horizontal (rumah semi

dan terpisah dengan kebun).

(9)

General Pattern of Urban Land Use

The Distribution of Isometric

(10)

Fenomena CLUSTERING mempengaruhi jenis PENGGUNAAN LAHAN

dominan pada struktur ruang suatu kota.

Contoh: Industri, Komersial, Ritel.

F

Centripetal and Centrifugal Forces : The Clustering & Repulsion

of Urban Land Use

By Charles C. Colby (Nelson, dlm Bourne e.d, 1971 : 77-78)

1. GAYA SENTRIPETAL

Gaya yang menahan fungsi-fungsi tertentu di pusat kota dan

menarik fungsi lain ke dalam pusat kota.

a.

Daya Tarik (fisik) Tapak

Umumnya

kualitas

lansekap

alami,

seperti

penyeberangan sungai

(11)

b.

Kenyamanan Fungsional

Merupakan

hasil

dari

adanya

aksesibilitas

max

terhadap wilayah metropolitan dan wilayah lain dalam

region/kota.

c.

Daya Tarik Fungsional

Lanjutan...

c.

Daya Tarik Fungsional

Konsentrasi 1 fungsi di pusat kota yang bekerja

sebagai magnet kuat yang menarik fungsi lainnya.

d.

Gengsi Fungsional

Berkembangnya reputasi (misal suatu Jalan atau

Lokasi) akibat adanya fungsi tertentu (restoran,

perdagangan, dll).

(12)

2. GAYA SENTRIFUGAL

Gaya yang mendorong kegiatan berpindah dari sub pusat

kota ke wilayah pinggiran.

a.

Gaya Ruang : akibat meningkatnya kemacetan

b.

Gaya Tapak : adanya kerugian akibat pusat kota terlalu

intensif

c.

Gaya Situasional : akibat adanya penjarakan antar

bangunan (Ruang +, -)

d.

Gaya Evolusi Sosial : merupakan tanggapan terhadap

tingginya nilai lahan, tax dan keterbatasan berkembang

e.

Status dan Organisasi Hunian : merupakan akibat dari

bentuk fungsional yg kadaluarsa, pola yg mengkristal,

kemacetan lalin, fasilitas transportasi yg tdk memuaskan.

(13)

ì

T H E PA T T E R N O F I N D U S T R I A L

L . U.

I N

U

R BA N

A

R E A S

B C C

The Spatial Industrial Structure of a Metropolis, based on

Map of Industrial Areas of London in Martin (1964, page 122).

A : B :

Printing Port Industries Clothing Furniture A B B B B B B B B C C C C C C C D D D Clothing Furniture Office Machinery Engineering

Food Manufacturing

C : D :

Electrical Goods Vehicle Manufacture Components Heavy Engineering Light Cusumer Oil Refining

(14)

A. Industries which need good acess to skilled labour

from whole cities

B. - Entrerprises tend to be larger

- Seeking cheaper land

- A good location for material assembly & product

distribution

- Acces to un-skilled or semi skilled male & female

labour in sub urban

C. It’s similar B, but are lighter in nature & less

space-consuming

D. - Large space consumers (for assembly line

production, for store for waste)

(15)

ì

LAND USE CHANGES OVER TIME

1.

Spatial distribution of Popultation

2.

Transport improvements

3.

Technological change in production & (especially)

communications

4.

Pressure for central area development

a c b a b c A B t 0 a c b a b c t 5 a’ a1 c b1 c t 5 b1 a1

(16)

ì

LAND USE CHANGES OVER TIME

c1 b1 a1 c2 b2 a2

Lanjutan...

The Effects on the Pattern of Land Use by Changes in

Bid-rent Curves

a1 c1 c1 t 5 b1 a2 c2 c2 t 5 b2

(17)

ì

H I S T O R I C V S S T R U C T U R A L E X P L A N A T I O N O F U R B A N L A N D U S E PA T T E R N

Model Teori Historis

1. Proses desentralisasi yang terus menerus mengakibatkan DAMPAK yang kurang menguntungkan.

- pemborosan dana dgn pembangunan fasilitas baru di pinggiran

1 2 3 4 5

a

b

pinggiran

2. - Adanya Renewal & space yg tertata baik akan mendorong kembali ke pusat kota

- Adanya perbaikan di daerah-daerah permukiman disekitar CBD sehingga menjadi menarik untuk ditempati lagi.

3. Program perbaikan menjalar ke zona 2,3 sehingga menarik ditinggali.

c

1 : CBD

2 : Zone of Transition 3 : Zone of Low Status 4 : Zone of Middle Status 5 : Zone of High Status

(18)

ì

H I S T O R I C V S S T R U C T U R A L E X P L A N A T I O N O F U R B A N L A N D U S E PA T T E R N

Structural Theory

a. Zona 2 mengalami Deteriosasi lingkungan yg cukup

1 2 3 4 5

c Teori Struktural ditekankan pd mobilitas tempat tinggal yang dikaitkan dengan :

1. Taste

2. Preference 3. Life Style

a. Zona 2 mengalami Deteriosasi lingkungan yg cukup parah (akibat invasi & Infiltrasi fungsi-fungsi dari zona 1). Karena terjadi percampuran fungsi maka menjadi tidak nyaman untuk tempat tinggal dan mendorong pindah keluar (Centrifugal Flow)

b. Adanya proses “RENEWAL”, menjadikan balik lagi (Centripetal Flow), biasanya untuk pr. Single

c. Untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal pada zone-zone dibangun apartemen, open space.

1 : CBD 2 : Zone of Transition 3 : Low Status 4 : Middle Status 5 : High Status a b

(19)

ì

BID

-

RENT AND LAND USE

:

THEORY

&

REALITY

THEORY

Based on number of assumptions some of which are both

restrictive and questionable.

1. Kota mempunyai 1 pusat (one center/one CBD ?)

2. Flat, features less plain/kota pada daerah yang datar Homogenous physical environment ?

Homogenous physical environment ?

3. Transportation costs are early related to distance ? Ongkos transport sebanding dengan jarak yang ditempuh ke segala arah, biaya semakin tinggi bila jarak semakin jauh.

4. Highest bidder

Lahan dijual ke penawar tertinggi (free land market), tidak ada Government Intervention.

(20)

ì

BID

-

RENT AND LAND USE

:

THEORY

&

REALITY

Menurut William Alonso (1971) :

Ada 5 hal penting mengetahui kaitan antara Bid-Rent Curve, Land Use and Land Value :

1. Bid-rent curve dibuat untuk semua jenis penggunaan lahan

2. Keseimbangan sewa untuk setiap lokasi ditentukan oleh penawar

Location Rent

RETAILING

tertinggi

3. Penggunaan lahan ditentukan oleh penawar tertinggi, maka streeper bid-rent menguasai lokasi-lokasi sentral

4. Melalui persaingan yang ketat dalam penawaran terhadap lokasi oleh pengguna-pengguna lahan, maka penggunaan lahan akan menentukan nilai lahan.

5. Tetapi dapat juga terjadi sebaliknya.

Hubungan Antar Land Value dengan Jarak ke Pusat Kota

Distance from the city center 0

INDUSTRIAL

(21)

ì

BID

-

RENT AND LAND USE

:

THEORY

&

REALITY

1. Penyimpangan topografi - lahan

- multi storied complex buildings

2. Penyimpangan jaringan transportasi

- Radial roads, nilai lahan yang diluar dan pinggir jalan akan mempunyai Land Value yang tinggi.

mempunyai Land Value yang tinggi.

3. Penyimpangan Fleksibilitas Lahan

- Under utilized (lokasi digunakan untuk penggunaan lahan yang tidak memberikan harga yang paling tinggi)

4. Penyimpangan Eksternalitas

(+) Aglomerasi/clustering tdk hanya 1 fungsi, tapi beberapa fungsi

(-) Lokasi dekat meat-packing plants, shg land value menurun

(22)

ì

BID

-

RENT AND LAND USE

:

THEORY

&

REALITY

5. Penyimpangan Kebebasan Penawaran Ada peran pemerintah, ada monopoli.

6. Penyimpangan Kebebasan Membangun (ada aturan-aturan)

7. Penyimpangan Aktor Jual-Beli Lahan.

Lanjutan...

(23)

NILAI LAHAN (LAND VALUE)

¥ Suatu penilaian adalah lahan yg didasarkan kpd kemampuan

produktifitas & atau sifat strategis ekonomisnya.

¥ Jadi Nilai lahan sgt ditentukan oleh kemampuan lahan dlm

penggunaannya penggunaannya

¥ 1. Nilai lahan langsung:

Penilaian adalah kemampuan lahan dr kemampuan

produktifitasnya sendiri, seperti: lahan pertn subur, lahan bermineral, lahan perkebunan

¥ 2. Nilai lahan tdk langsung:

kemampuan produktifitas lahan krn letak geografisnya yg strategis, seperti: guna lahan fungsional tertentu.

(24)

HARGA LAHAN (L

AND

P

RICE

)

¥

Kemapuan lahan yg nilainya diukur oleh suatu hrg nominal dlm. Satuan uang.

¥

Nilai lahan & hrg lahan mempunyai kaitan erat.

¥

Perubahan nilai lahan akan mengubah hrg lahan.

¥

Perubahan nilai lahan akan mengubah hrg lahan.

¥

Peningkatan nilai & hrg disebabkan o/ adanya faktor-faktor tertentu

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah mengidentifika- si alternatif terbaik tipe biodigester untuk distri- busi potensi biogas khusus Desa Pudak Wetan dan selanjutnya dilakukan pembagian

H1 : Audit tenure , kepemilikan institusional, komisaris independen, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada sub

Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengetahuan tambahan teoritis bagi penulis dan pembaca umum, terutama para pihak yang terkait dengan gaya

Pengujian perkembangan populasi dan preferensi makan kutudaun dilakukan pada tanaman dan daun kacang panjang yang diberi perlakuan kitosan.. Tanaman kontrol tidak diberi

Bahwa dalam rangka penyelesaian tugas akhir mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo, perlu adanya ujian Seminar

Pada kesempatan ini, kami mohon kepada kebesaran dan kehebatan- Mu ya Allah sudilah kiranya Engkau mengurniakan kepada kami sifat yang mulia dan akhlak yang luhur, mudah-mudahan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan rahmatNya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Khuluk dalam bahasa Arab ialah menanggalkan pakaian, dalam peristiwa ini artinya melepaskan kekuasaannya sebagai suami dan memberikan kepada isterinya dalam bentuk