• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PELESTARIAN SUBAK DI PERKOTAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA PELESTARIAN SUBAK DI PERKOTAAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PELESTARIAN SUBAK DI PERKOTAAN

(KASUS SUBAK PADANGGALAK, DESA KESIMAN

KERTALANGU, KECAMATAN DENPASAR TIMUR,

KOTA DENPASAR)

SKRIPSI

OLEH:

PUTU BUDIASTUTI

KONSENTRASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(2)

ii

UPAYA PELESTARIAN SUBAK DI PERKOTAAN

(KASUS SUBAK PADANGGALAK, DESA KESIMAN

KERTALANGU, KECAMATAN DENPASAR TIMUR,

KOTA DENPASAR)

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh:

Putu Budiastuti NIM. 1105315055

KONSENTRASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2015

(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan plagiarism.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Denpasar, 20 Agustus 2015 Yang menyatakan,

Putu Budiastuti NIM. 1105315055

(4)

iv

ABSTRACT

PUTU BUDIASTUTI. NIM. 1105315055. The Effort of Subak Preservation in Urban Area (Case Study in Subak Padanggalak, Kesiman Kertalangu Village, Denpasar Timur). Supervisor council: Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, M.P and Ir. I Wayan Sudarta, M.S.

Subak Padanggalak is one of some subaks (a Balinese traditional customary-based farming organization) located in urban areas. Commonly, an urban located subak will be in danger related to the threats that has to be faced compare to, for example, a rural located subak. This will be a basis of thought on how to preserve and sustain urban subak mainly in urban area.

The aims of the study are: (1) to examine Subak Padanggalak’s efforts in preserving and sustaining itself for the future on, and (2) to describe the role of goverment and private sector to support the effort in preserving and sustaining Subak Padanggalak.

The research location was chosen using purposive method in Subak Padanggalak, Kesiman Kertalangu Village, East Denpasar Sub District, Denpasar. The analysis of this research used a descriptive qualitative method to answer the research questions. Data were collected by using in-depth interviews from eight key informants.

The research results show that the efforts made to preserve and to sustain Subak Padanggalak based on the Tri Hita Karana (THK) philosophy (parhyangan, pawongan, and palemahan aspects) as follow: (a) In parhyangan aspects, subak protects, preserves, and mantains the ritual facilities and conducts routinely the subak’s ritual activities not only in subak level but also in individual level, (b) In pawongan aspects, subak makes an agreement to prevent subak land conversion to be non agricultural purposes and also manages irrigation water distribution, and (c) In palemahan aspects, subak regularly arranges the gotong royong (mutual cooperation) activities related to natural and environmental conservation, irrigation networks and other physical buildings maintenance, efficient land use management, and provides safety situations in subak. Furthermore, the assistance provided by the government and private sector in the form of financial assistance, counseling, coaching, agricultural extension, and jogging track.

(5)

v

ABSTRAK

Putu Budiastuti. NIM. 1105315055. Upaya pelestarian subak di perkotaan (Kasus Subak Padanggalak, Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar). Dibimbing oleh: Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, M.P dan Ir. I Wayan Sudarta, M.S.

Subak Padanggalak merupakan satu dari sejumlah subak yang berada di daerah perkotaan. Pada umumnya, subak di perkotaan akan selalu mengalami ancaman dan tantangan yang lebih besar daripada subak di pedesaan. Maka dari itu diperlukan upaya pelestarian subak di perkotaan.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan Subak Padanggalak dalam melestarikan subaknya dan untuk mengetahui peran pemerintah maupun pihak swasta dalam upaya mendukung pelestarian Subak Padanggalak.

Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yang terletak di Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Metode analisis yang dipergunakan adalah deskriptif kualitatif untuk menjawab tujuan penelitian dengan menggunakan wawancara mendalam terhadap informan kunci delapan orang.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan Subak Padanggalak untuk melestarikan subak melalui falsafah Tri Hita Karana (THK) dalam aspek parhyangan, pawongan, dan palemahan. Upaya yang dilakukan oleh Subak Padanggalak dalam menjaga kelestariannya yaitu dengan menerapkan konsep falsafah THK yang meliputi: (a) aspek parhyangan, kegiatan yang dilakukan adalah rutin menjaga fasilitas ritual dan menjalankan kegiatan ritual di subak baik secara kolektif maupun individual, (b) aspek pawongan, kegiatan yang dilakukan adalah membuat kesepakatan mengenai pencegahan alih fungsi lahan dan pembagian air irigasi, dan (c) aspek palemahan, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan gotong royong di subak seperti upaya pelestarian alam dan lingkungan, pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan fisik lainnya, pemanfaatan lahan secara efisien, dan rasa aman. Sedangkan, bantuan yang diberikan oleh pemerintah maupun swasta berupa bantuan dana, bimbingan, pembinaan, penyuluhan, dan pembuatan areal jogging track.

(6)

vi

RINGKASAN

Sistem irigasi subak merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Bali. Sebagai sebuah sistem yang berwatak sosio-kultural, subak telah berkembang dan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan sosio-kultural masyarakat sekitarnya. Perubahan yang terjadi di subak bisa bersifat fungsional (berdampak positif) maupun disfungsional (berdampak negatif) bagi keberlanjutan atau pelestarian subak.

Berdasarkan Perda Provinsi Bali No. 9 tahun 2012, subak merupakan organisasi tradisional di bidang tata guna air dan tata tanaman di tingkat usahatani pada masyarakat adat Bali yang bersifat sosioagraris, religius, serta ekonomis yang secara historis terus tumbuh dan berkembang.

Subak Padanggalak merupakan subak yang berada di perkotaan. Umumnya, subak di perkotaan akan selalu mengalami ancaman dan tantangan yang lebih besar daripada subak di perdesaan. Ancaman dan tantangan tersebut misalnya terjadi alih fungsi lahan, pembagian air irigasi, dan alih pekerjaan. Maka dari itu, diperlukan upaya pelestarian subak di perkotaan.

Tujuan penelitian untuk mengetahui upaya yang dilakukan Subak Padanggalak dalam melestarikan subaknya dilihat dari konsep Tri Hita Karana dan untuk mengetahui peran pemerintah maupun kalangan swasta dalam upaya mendukung pelestarian Subak Padanggalak.

(7)

vii

Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yang terletak di Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan Subak Padanggalak dalam melestarikan subaknya dan untuk mengetahui peran pemerintah maupun pihak swasta dalam upaya mendukung pelestarian Subak Padanggalak. Metode analisis yang dipergunakan adalah deskriptif kualitatif untuk menjawab tujuan penelitian dengan menggunakan wawancara mendalam terhadap informan kunci delapan orang.

Peran pemerintah dan pihak swasta dalam upaya mendukung pelestarian Subak Padanggalak sangat diperlukan, baik melalui bantuan material dan non material. Peran pemerintah yaitu: (1) pemerintah membimbing para petani tentang aturan yang tercantum pada awig-awig dan pararem subak secara tertulis, (2) pemerintah membuat Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) ternak sapi, (3) pembinaan subak dalam kegiatan lomba subak Se-Kota maupun lomba subak Se-Bali tahun 2009, (4) melakukan penyuluhan yang dilaksanakan setiap ada teknologi baru, varietas baru, dan wabah penyakit tanaman, (5) pemerintah memberikan kemudahan bebas pajak kepada seluruh petani perkotaan, (6) pemberian bantuan tahunan dalam bentuk bantuan dana Hibah, (7) Subak Padanggalak pernah mendapatkan bantuan saprodi dari pemerintah yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian setiap hari senin di subak, (8) Dinas Kebudayaan mengatur upacara dan kesejahteraan pengurus, fasilitas umum, Pura, kelembagaan dan organisasi. Sedangkan teknologi pertanian diatur oleh Dinas Pertanian seperti PPL (Petugas Penyuluh Lapangan), I Gusti Ngurah Darmaja,

(8)

viii

yang mengatur pengolahan lahan dan saluran air irigasi, dan (9) POPT (Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman) yang mengatur hama penyakit oleh Marsela. Dengan demikian, upaya pelestarian subak sangat diperlukan dalam mewujudkan keharmonisan dan kesejahteraan.

Dalam suatu subak sangat diperlukan peraturan untuk mengatur seluruh kegiatan subak. Peraturan dalam subak disebut awig-awig dan pararem subak. Peran awig-awig dan pararem sangat penting bagi kelestarian dan keberlanjutan subak baik secara sekala (nyata dan kasat mata) maupun niskala (tidak kasat mata). Peran awig-awig dan pararem juga digunakan sebagai alat pengendali perilaku sosial anggota subak serta mengatur keharmonisan, ketentraman, ketertiban, dan keamanan.

Pentingnya upaya pelestarian subak mengingat subak memiliki peran jamak (multi-functional roles), diantaranya (1) fungsi produksi dan ekonomi, (2) fungsi lingkungan, (3) fungsi ekologi, (4) fungsi sosial budaya, (5) fungsi pembangunan pedesaan, serta (6) fungsi ekowisata dan agrowisata. Maka, diperlukan upaya pelestarian subak, baik secara internal maupun eksternal. Fungsi subak secara internal berorientasi pada keperluan subak itu sendiri, sedangkan fungsi subak secara eksternal yaitu fungsi subak yang bermanfaat bagi keperluan masyarakat luas.

(9)

ix

UPAYA PELESTARIAN SUBAK DI PERKOTAAN

(Kasus Subak Padanggalak, Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar)

Putu Budiastuti NIM. 1105315055

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, M.P Ir. I Wayan Sudarta, M.S NIP. 19590506 198702 2 001 NIP. 19530924 198103 1 001

Mengesahkan, Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S. NIP. 19630515 1988 1 001

(10)

x

UPAYA PELESTARIAN SUBAK DI PERKOTAAN

(Kasus Subak Padanggalak, Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar)

Dipersiapkan dan diajukan oleh Putu Budiastuti

NIM. 1105315055

Diuji dan dinilai oleh tim penguji pada tanggal 24 Agustus 2015

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Nomer :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi adalah:

Ketua Penguji : Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si Anggota :

1. I Ketut Surya Diarta, SP. MA 2. I Made Sarjana, SP, M.Sc 3. Ir. I Wayan Sudarta, MS

(11)

xi

RIWAYAT HIDUP

Putu Budiastuti, atau yang lebih akrab dipanggil Astuti, dilahirkan di Klungkung pada tanggal 16 Desember 1992. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang dilahirkan dari pasangan Ketut Budamanis (Ayah) dan Ni Luh Ketut Adi Suryani (Ibu).

Penulis mengawali pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) Indraprasta Kuta pada tahun 1998 sampai dengan tahun 1999. Pendidikan dasar ditempuh di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Pemecutan Kelod pada tahun 1999 dan tamat pada tahun 2005. Kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sunari Loka Kuta pada tahun 2005 dan tamat pada tahun 2008. Pendidikan Sekolah Menengah Atas ditempuh di SMAK 1 Harapan Denpasar pada tahun 2008 hingga tamat pada tahun 2011. Selanjutnya, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Udayana melalui jalur Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK 1) tahun 2011. Sehingga, penulis menjadi mahasiswa Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis, Konsentrasi Pengembangan Masyarakat. Kemudian, pada saat menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian, penulis menmperoleh Beasiswa Bidik Misi pada tahun 2011 dan beasiswa tersebut berlaku sampai tamat.

Selama menempuh pendidikan SD, SMP hingga SMA, penulis pernah mengikuti kepengurusan inti, hanya sebagai sekretaris dan bendahara. Sedangkan, selama duduk di bangku kuliah, penulis juga aktif dalam kegiatan atau acara di kampus maupun di luar kampus seperti mengikuti kepanitian dan seminar.

(12)

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Skripsi ini berjudul: Upaya Pelestarian Subak di Perkotaan (Kasus Subak Padanggalak, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur).

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan dan sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan berbagai pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak sebagai berikut:

1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana, serta staf yang telah memberikan kemudahan selama penulis menjadi mahasiswa serta bantuan dalam menyelesaikan penelitian ini.

2. Ir. I Wayan Widyantara M.P selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Udayana atas segala fasilitas yang diberikan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

3. Dosen Pembimbing skripsi (Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, MP dan Ir. I Wayan Sudarta, MS) yang banyak motivasi, membimbing, dan pengarahan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan perhatian. 4. Dosen Penguji Skripsi (Dr. Ir. Dewa Putu Oka Suardi, M.Si, I Ketut Surya

Diarta, SP, MA dan I Made Sarjana, SP, M.Sc) yang telah memberikan arahan dan saran serta revisi bagi perbaikan skripsi ini

5. Para Dosen Fakultas Pertanian Unud yang telah memberikan bantuan dan motivasi.

(13)

xiii

6. Ida Bagus Bima Putra, S.E. selaku Kepala Desa Kesiman Kertalangu dan I Gusti Putu Antara selaku sekretaris Desa Kesiman Kertalangu beserta pengurus lainnya yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuannya dalam menjelaskan profil Desa Kesiman Kertalangu.

7. Ketut Losen selaku pekaseh subak atau ketua Subak Padanggalak dan I Made Badra selaku petani Subak Padanggalak yang telah banyak membina dan membantu saya menyelesaikan tulisan skripsi saya dari awal sampai akhir dengan penuh tanggung jawab.

8. Anak Agung Ngurah Mertha Adnyana selaku Direktur Utama PT. Bali Multi Wisata Pengelola Desa Budaya Kertalangu beserta bawahannya, terimakasih atas bantuannya dalam menjelaskan tentang profil Desa Budaya Kertalangu baik dari sarana dan prasarana maupun kegiatan yang ada di Desa Budaya Kertalangu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, sehingga diharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun. Semoga skripsi sederhana ini dapat bermanfaat, terutama bagi mereka yang memerlukan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

Denpasar, 24 Agustus 2015

(14)

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN……….... i

SAMPUL DALAM………... ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN………... iii

ABSTRACT……….... iv

ABSTRAK……….... v

RINGKASAN………... vi

HALAMAN PERSETUJUAN………... viii

TIM PENGUJI……….. ix

RIWAYAT HIDUP……….. x

KATA PENGANTAR……….. xi

DAFTAR ISI……… xiii

DAFTAR TABEL………... xvi

DAFTAR GAMBAR………... xvii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xviii

I. PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang……… 1

1.2 Rumusan Masalah……… 6

1.3 Tujuan Penelitian……….. 6

1.4 Manfaat Penelitian……… 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian……… 8

II. TINJAUAN PUSTAKA………. 9

2.1 Subak……… 9

2.1.1 Pengertian dan tujuan subak………... 9

2.1.2 Tugas dan fungsi subak……… 10

2.1.3 Peraturan subak (Awig-awig dan pararem subak)……….. 13

2.2 (THK) Tri Hita Karana……… 15

2.2.1 Pengertian Tri Hita Karana………...……….. 15

2.2.2 Implementasi Tri Hita Karana dalam subak……… 15

2.2.2.1 Aspek parhyangan………. 16

2.2.2.2 Aspek pawongan……… 17

2.2.2.3 Aspek palemahan……….. 18

2.3 Pelestarian atau Keberlanjutan Subak……….. 20

2.3.1 Konsep pelestarian………... 20

2.3.2 Upaya pelestarian subak……….……. 23

2.4 Pertalian antara Pertanian dengan Pariwisata……….. 28

2.5 Agrowisata sebagai Daya Tarik Wisata Pertanian……… 30

2.6 Kerangka Pemikiran……… 35

(15)

xv

3.1 Lokasi dan Waktu ………... 37

3.2 Jenis dan Sumber Data………. 38

3.3 Teknik Pengumpulan Data ……….. 39

3.4 Penentuan Informan Kunci……….. 39

3.5 Variabel………... 40

3.6 Batasan Operasional...……… 42

3.7 Analisis Data……….. 43

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN………. 45

4.1 Gambaran Umum Desa Kesiman Kertalangu……….. 45

4.1.1 Keadaan geografis dan topografis………... 45

4.1.2 Keadaan penduduk……… 45

4.1.3 Potensi pertanian……….. 48

4.2 Deskripsi Subak Padanggalak……….. 49

4.2.1 Batas wilayah subak dan luas lahan ………. 49

4.2.2 Struktur organisasi dan keanggotaan subak……….. 49

4.2.3 Fasilitas dan kegiatan ritual……….. 52

4.2.4 Awig-awig dan pararem subak ……….…... 52

4.2.5 Pendistribusian air irigasi dan pemeliharaan jaringan irigasi... 53

4.2.6 Pola tanam dan jarak tanam………... 54

4.2.7 Pengembangan agrowisata……… 56

V. HASIL DAN PEMBAHASAN……….. 58

5.1 Upaya Pelestarian Subak……….. 58

5.1.1 Aspek Parhyangan………... 59

5.1.1.1 Fasilitas ritual……… 59

5.1.1.2 Pelaksanaan kegiatan ritual... 60

5.1.2 Aspek Pawongan………. 65

5.1.2.1 Awig-awig dan pararem subak...………... 65

5.1.2.2 Rapat subak………... 68

5.1.2.3 Gotong royong………... 69

5.1.2.4 Koperasi dan Lembaga Usaha Subak………... 70

5.1.2.5 Penanganan konflik………... 71

5.1.3 Aspek Palemahan……… 72

5.1.3.1 Pelestarian alam dan lingkungan………...………. 72

5.1.3.2 Pendistribusian air irigasi... 73

5.1.3.3 Pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan fisik lainnya…. 75 5.1.3.4 Pemanfaatan lahan secara efisien……….. 75

5.1.3.5 Pengamanan………... 77

5.2 Peran Pemerintah dan Swasta dalam Mendukung Pelestarian Subak….. 77

5.2.1 Peran Pemerintah………. 78

(16)

xvi

VI. SIMPULAN DAN SARAN………... 85

6.1 Simpulan………... 85

6.2 Saran………... 86

DAFTAR PUSTAKA………... 87

(17)

xvii

DAFTAR TABEL Teks

Nomor Teks Halaman

4.1 Keadaan Penduduk Menurut Agama dan Jenis Kelamin di Desa Kesiman Kertalangu Tahun 2013

46

4.2 Keadaan Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin di Desa Kesiman Kertalangu Tahun 2013

46

4.3 Keadaan Penduduk Menurut Pekerjaan dan Jenis Kelamin di Desa Kesiman Kertalangu Tahun 2013

47

4.4 Beragam Jenis Fasilitas dan Kondisinya di Desa Kesiman Kertalangu Tahun 2013

48

4.5 Keanggotaan Subak Padanggalak Tahun 2015 51 5.1 Upaya Pelestarian Subak oleh Subak Padanggalak 81

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Kerangka Pikir Penelitian Upaya Pelestarian Subak di Perkotaan (2015)

36

Referensi

Dokumen terkait

Kandungan senyawa rosela seperti flavonoid, saponin dan tanin mampu menghambat pertumbuhan bakteri salah satunya bakteri Escherichia coli sebagai penyebab

Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk menentukan tahap pelaksanaan dan interpretasi penyerapan elemen falsafah bahasa untuk penyatupaduan

pembelajaran discovery yang diterapkan dikelas kontrol yaitu saat tahap data processing ada kelompok siswa yang cenderung hanya sebagian yang mengerjakan dalam

Hal ini terlihat dari fakta di lapangan bahwaAditya sudah bisa membuat kalimat yang bersifat deklaratif, interogatif, imperatif kemudian menempatkannya pada situasi

Hubungan kebudayaan antara bangsa Cina dan Melayu semakin berkembang pada zaman Dinasti Shui (581-610 M) dan zaman Dinasti Tang (618-907 M) dengan Empayar Srivijaya. Catatan

[r]

Pada saat ibu menyusui bayi, sebaiknya payudara yang masuk adalah bagian…c. Puting dan bagian hitam

Penyusunan skripsi yang berjudul "Hubungan Kecerdasan Emosional terhadap Burnout dengan Komunikasi Organisasi sebagai Moderator pada Perawat Rumah Sakit X"