• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPRIBADIAN TOKOH BU SUCI DAN WASKITO DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA N.H DINI PERSPEKTIF BEHAVIORISME TEORI B.F SKINNER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPRIBADIAN TOKOH BU SUCI DAN WASKITO DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA N.H DINI PERSPEKTIF BEHAVIORISME TEORI B.F SKINNER"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KEPRIBADIAN TOKOH BU SUCI DAN WASKITO DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA N.H DINI PERSPEKTIF

BEHAVIORISME TEORI B.F SKINNER

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Oleh

WAHIDA HARDIYANTI E1C 112128

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

(2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jln. Majapahit No. 62 Mataram 83125, Telp (0370) 640744-631166

PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI

KEPRIBADIAN TOKOH BU SUCIDAN WASKITO DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA N.H. DINI PERSPEKTIF BEHAVIORISME

TEORI B.F SKINNER

(3)

THE PERSONALITY OF MRS. SUCI AND WASKITO IN PERTEMUAN DUA HATI NOVEL WRITTEN BY N.H DINI SEEN FROM B.F SKINNER

PERSPECTIVE BEHAVIORISM

BY

WAHIDA HARDIYANTI E1C112128

ABSTRAK

This is a personality psychological research. Based on the problem discussed in this research relating to how the personality of mrs. Suci and Waskito’s personality seen from the behaviorism b.f skinner perspective is. The purpose of the study is to describe mrs. Suci and waskito’s personality in pertemuan dua hati written by n.h dini. The methodused to collect the data is literature review and quotation method. The result if data analysis is presented in description from. Based on the result of the study data description, the the personality if mrs. Suci and waskito in pertemuan dua hati novel written by n.h dini seen from b.f skinner behaviorism perspective, basic assumption, unconditioned stimulus and conditioned stimulus.

(4)

KEPRIBADIAN TOKOH BU SUCI DAN WASKITO DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA N.H DINI PERSPEKTIF

BEHAVIORISME B.F SKINNER Oleh

Wahida Hardianti

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian tentang psikologi, khususnya mengenai kepribadian. Berdasarkan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah kepribadian tokoh Bu Suci dan Waskito dalam novel Pertemuan Dua

Hati karya N.H Dini perspektif behaviorisme B.F Skinner? Adapun tujuan dari

penelitian ini, yaitu mendeskripsikan kepribadian tokoh Bu Suci dan Waskito dalam novel Pertemuan Dua Hati. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode studi pustaka dan pencatatan. Adapun di dalam penyajian hasil analisis data disajikan dalam bentuk deskripsi. Berdasarkan hasil penelitian, deskripsi data, kepribadian tokoh bu suci dan waskito dalam novel pertemuan dua hati karya N.H dini dengan perspektif behaviorisme b.f skinner, asumsi dasar skinner, stimulus tak berkondisi, dan stimulus berkondisi.

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Karya sastra sebagai hasil imajinatif berfungsi untuk hiburan yang menyenangkan, karya sastra juga berguna menambah pengalaman batin bagi pembacanya. Membicarakan sastra yang imajinatif, berhadapan dengan tiga jenis genre yaitu prosa, puisi dan drama. Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi, teks naratif atau wacana naratif. Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2010:2).

Salah satu jenis prosa adalah novel. Novel merupakan bagian dari karya fiksi yang memuat pengalaman manusia secara menyeluruh atau merupakan suatu terjemahan tentang perjalanan hidup yang bersentuhan dengan kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa karya fiksi berupa novel adalah suatu potret realitas yang terwujud melalui bahasa yang estetis. Oleh sebab itu ada hubungan antara sastra dengan psikologi, namun hubungan sastra dengan psikologi bersifat tidak langsung. Sastra berhubungan dengan dunia fiksi, drama, puisi, esai yang diklasifikasikan ke dalam seni, sedangkan psikologi merujuk kepada studi ilmiah tentang perilaku manusia dan proses mental.

Salah satu novel yang terkait dengan psikologi adalah novel yang berjudul

Pertemuan Dua Hati karya NH. Dini. Pemilihan novel Pertemuan Dua Hati

(6)

untuk memahami kepribadian tokoh Bu Suci dan Waskito sebagai bagian masalah yang diangkat pengarang melalui karyanya. Salah satu tokoh utama dalam novel ini adalah Bu Suci. Bu Suci adalah seorang guru yang baik, ramah, ulet, bijaksana, dan sesuai dengan namanya Suci. Yang kedua adalah Waskito, dia juga salah satu tokoh utama yang pada awalnya berwatak antagonis berubah menjadi protagonis menjelang akhir cerita berkat Bu Suci. Penelitian ini menitikberatkan pada psikologi kepribadian B.F. Skinner. Menurut Skinner perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dirumuskan dalam judul “Kepribadian Tokoh Bu Suci dan Waskito dalam Novel Pertemuan Dua

Hati Karya N.H Dini Perspektif Behaviorisme B.F Skinner”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; “bagaimanakah kepribadian tokoh Bu Suci dan Waskito dalam novel Pertemuan Dua Hati karya N.H Dini perspektif behaviorisme B.F Skinner?

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepribadian tokoh Bu Suci dan Waskito dalam novel Pertemuan

(7)

1.4. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.4.1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang sastra khususnya dalam menganalisis novel dengan pendekatan behaviorisme B.F Skinner.

1.4.2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat pada umumnya untuk tidak hanya menikmati karya sastra itu sebagai bacaan hiburan tetapi juga memanfaatkannya sebagai media pembelajaran.

(8)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian yang Relevan

1. Suryaningsih (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kepribadian Tokoh Novel Endesor Karya Andrea Hirata”.

2. Devi (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Psikologi Sigmund Freud Tokoh Caligula Karya Albert Camus”.

3. Nurhayati (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Tinjauan Psikologi Tokoh Sheila dalam Novel Sheila Karya Torey Hayden”.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Kepribadian

a. Pengertian Kepribadian

Kata kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris

personality yang berasal dari bahasa Latin persona, yang artinya

topeng. Yang biasa dipakai artis dalam teater. Para artis itu bertingkah laku sesuai dengan ekspresi topeng yang dipakinya, seolah-olah itu mewakili kepribadian tertentu (Alwisol, 2014 : 7).

b. Perubahan Kepribadian

Meskipun kepribadian seseorang itu relatif tetap, namun kenyataan sering ditemukan adanya perubahan kepribadian. Perubahan

(9)

itu terjadi dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial budaya dan faktor diri sendiri.

2.2.2 Teori Kepribadian Behaviorisme B.F Skinner a. Asumsi Dasar Skinner

Skinner memiliki tiga asumsi dasar dalam membangun teorinya. 1) Tingkah laku itu mengikuti hukum tertentu (Behavior is lawful). 2) Tingkah laku dapat diramalkan (behavior can be predicted). 3) Tingkah laku dikontrol (Behevior can be cotrolled).

b. Stimulus dan Respon

Pendekatan behavioral berpijak pada anggapan bahwa kepribadian manusia adalah hasil dari bentukan lingkungan tempat ia berada. Berdasarkan anggapan tersebut Skinner membagi dua macam stimulus, yakni (1) stimulus tak berkondisi, yaitu stimulus yang bersifat alami dan (2) stimulus berkondisi, stimulus yang ada sebagai hasil manipulasi, atau stimulus yang dapat dibentuk oleh manusia dengan harapan untuk menghasilkan perilaku tertentu yang diharapkannya.

c. Pengaruh Lingkungan

Seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan perilaku seseorang. Hal tersebut sesuai dengan teori Behaviorisme B.F Skinner yang beranggapan bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa.

(10)

Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterima dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia yang buruk. Begitu pula sebaliknya, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik (Hambali dan Jaenudin, 2013: 128). d. Tipe Tingkah Laku

Skinner membagi tingkah laku ke dalam dua tipe, yaitu responden dan operan. Tingkah laku responden (responden behavior) adalah respon atau tingkah laku yang dibangkitkan atau dirangsang oleh stimulus tertentu. Tingkah laku responden ini wujudnya adalah refleks. Contohnya: mata berkedip kena debu, menarik tangan pada saat terkena sengatan setrum listrik. Berkedip dan menarik tangan adalah respon (refleks), sedangkan debu dan sengatan setrum adalah stimulus.

Sedangkan tingkah laku operan (operant behavior) adalah merespon atau tingkah laku yang bersifat spontan (sukarela) tanpa stimulus yang mendorongnya secara langsung. Tingkah laku ini ditentukan atau dimodifikasi oleh reinforcement yang mengikutinya (Yusuf dan Nurihsan, 2011: 128-129).

e. Pengkondisian Tingkah Laku Operan

Teori yang dikembangkan Skinner terkenal dengan “Operant

conditioning”, yaitu bentuk belajar yang menkankan respon-respon atau

(11)

Proses “Operant conditioning” dijelaskan oleh Skinner melalui

eksperimennya terhadap tikus, yang terkenal dengan “Skinner box”. Ketika tikus dimasukkan ke dalam peti (box) tidak diberi makan untuk beberapa waktu lamanya (tikus menjadi lapar), dia bertingkah laku secara spontan dan acak, dia aktif mendengus, mendorong, dan mengeksploitasi lingkungannya. Tingkah laku tikus ini bersifat dirangsang oleh stimulus tertentu dari lingkungannya.

f. Kekuatan Reinforcement

Menurut Skinner “reinforcement” dapat terjadi dalam dua cara: positif atau negatif. Yang positif terjadi ketika respon diperkuat (muncul lebih sering) sebab diikuti oleh kehadiran stimulus yang menyenangkan

“reinforcement” positif ini sinonim dengan “reward” (penghargaan).

Seperti belajar keras karena mendapat nilai yang bagus, bekerja ekstra keras ingin memenangkan promosi. Sementara reinforcement negatif terjadi ketika respon diperkuat (sering dilakukan), karena diikuti oleh stimulus yang tidak menyenangkan. Reinforcement negative memainkan peran dalam perkembangan kecendrungan-kecendrungan untuk menolak (menghindar). (Yusuf dan Nurihsan, 2011: 130- 131).

g. Ekstingsi dan Hukuman (Extinction & Punishment)

Terjadinya ekstingsi dimulai ketika respon-respon yang diperkuat mengakhiri dampak yang positif. Beberapa respon mungkin dapat diperlemah dengan hukuman. Menurut Skinner hukuman ini terjadi

(12)

ketika respon diperlemah (menurut frekuensinya dan bahkan menghilang), karena diikuti oleh kehadiran stimulus yang tidak menyenangkan.

Perbedaan antara reinforcement negative dengan hukuman adalah bahwa respon dalan reinforcement ne3gatif mengarah kepada proses menghilangkan sesuatu yang tidak menyenangkan, sehingga respon itu diperkuat, sedangkan respon pada hukuman mengarah kepada hadirnya sesuatu tidak menyenangkan, sehingga respon diperlemah, atau mengarah kepada konsekuensi yang negatif (Yusuf dan Nurihsan, 2011: 131-132).

2.2.3 Tokoh

Tokoh adalah sesorang yang berperan dalam karya sastra baik itu novel ataupun cerpen.

2.2.4 Novel

Novel adalah sebuah cerita fiksi yang menggambarkan atau melukiskan kehidupan tokoh-tokohnya dengan menggunakan alur. Cerita fiksi tidak hanya sebagai cerita khayalan semata atau sebuah imajinasi yang dihasilkan oleh pengarang namun merupakan realitas atau sebuah imajinasi yang dihasilkan oleh pengarang namun merupakan realitas atau fenomena yang dilihat dan dirasakan.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Di mana penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2009: 9) adalah penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna disini adalah data sebenarnya berupa kata-kata, kalimat, dan wacana.

3.2 Data dan Sumber Data 3.2.1 Data

Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, kalimat dan wacana yang menunjukkan aspek kepribadian yang terdapat dalam novel Pertemuan Dua

Hati karya N.H Dini berdasarkan teori Behaviorisme B.F Skinner.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Pertemuan Dua Hati karya N.H Dini dengan identitas sebagai berikut.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dan pencatatan.

(14)

Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu:

1. Membaca novel Pertemuan Dua Hati karya N.H Dini secara menyeluruh.

2. Mengumpulkan data berupa kata-kata, kalimat dan wacana yang terkait dengan kepribadian tokoh Bu Suci dan Waskito dalam novel

Pertemuan Dua Hati karya N.H Dini.

3.3 Metode Analisis Data

Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah:

a. Mengidentifikasi data yang berupa aspek kepribadian tokoh Bu Suci dan Waskito dalam novel Pertemuan Dua Hati karya N.H Dini.

b. Mengklasifikasikan data yang berkaitan dengan indikator psikologi Behaviorisme B.F Skinner.

c. Menganalisis data yang berkaitan kepribadian tokoh Bu Suci dan Waskito yang terdapat dalam novel Pertemuan Dua Hati karya N.H Dini dengan menggunakan teori Behaviorisme B.F Skinner.

(15)

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data

Pada penelitian ini, peneliti akan memaparkan keperibadian tokoh Bu suci dan Waskito dalam novel pertemuan dua hati karya NH. Dini perspektif Behaviorisme B.F Skinner yang disajikan dalam bentuk tabel.

4.2 Kepribadian Tokoh Bu Suci dan Waskito dalam Novel Pertemuan Dua Hati Karya N.H Dini dengan Perspektif Behaviorisme B.F Skinner.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan tiga sub teori yang dikemukakan oleh Skinner mengenai kepribadian tokoh. Ketiga sub teori yang dimaksud tentang kepribadian tokoh yaitu asumsi dasar skinner, stimulus tak berkondisi dan stimulus berkondisi.

4.2.1 Asumsi Dasar Skinner

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Skinner memiliki tiga asumsi dasar dalam membangun teorinya, yakni Behavior is

lawful (tingkah laku itu mengikuti hukum tertentu), behavior can be predicted

(Tingkah laku dapat diramalkan), dan Behevior can be cotrolled (Tingkah laku dikontrol). Ketiga asumsi tersebut yang relevan dengan kutipan di bawah

(16)

ini adalah behavior can be predicted yang berarti ingkah laku dapat diramalkan. Berikut kutipan yang dimaksud.

(1) Menurut pendapatku, anak normal, mulai dari umur delapan tahun sudah mampu menentukan pilihan. Ya, seharusnyalah waskito ditanya memilih tinggal bersama siapa. Oleh karena perlakuan yang dianggapnya kejam itu, dia langsung menunjukkan reaksi pembrontakannya. Dia kembali menjadi anak dan murid sukar, bahkan melebihi diwaktu-waktu yang telah lalu. Tidak hanya memberontak terhadap lingkungan orang tuanya, sekolah beserta kawan dan gurunya, tetapi kini dia juga membenci kakek dan neneknya. Barangkali dia mengira pasangan lanjut usia itu tidak dapat melindunginya dari perebutan, di mana tanpa pikiran. Dan pastilah anak itu semakin merasa sepi. Dia menganggap kakek dan neneknya telah menghianatinya. (Pertemuan Dua Hati, 1986 : 44).

Dari kutipan data (1) di atas dapat digambarkan bahwa tokoh Bu Suci seolah-olah memahami perasaan yang dirasakan oleh Waskito, yakni perasaan sedih dan marahnya yang telah menganggap bahwa kakek dan neneknya tidak dapat melindungi dirinya dari perebutan dan mengganggap mereka telah menghianatinya. Kutipan di atas relevan dengan teori behaviorisme B.F Skinner yang terkait dengan asumsi dasar Skinner yaitu behavior can be

predicted yang berarti tingkah laku dapat diramalkan.

Menurut Skinner manusia adalah produk lingkungan, manusia menjadi berperilaku baik, jahat, penurut, dan lainnya karena bentukan dari lingkungannya sendiri. Berdasarkan anggapan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa perilaku manusia disikapi sebagai respon yang akan muncul jika ada

(17)

stimulus tertentu dari lingkungannya.sehingga dalam hal ini Skinner membagi dua macam stimulus yakni (1) stimulus tak berkondisi dan (2) stimulus berkondisi.

4.2.2 Stimulus tak berkondisi

Stimulus tak berkondisi yaitu stimulus yang bersifat alami. Berdasarkan data yang ditemukan hanya stimulus tak berkondisi pengaruh lingkungan yang didapatkan. Semuanya dapat dilihat pada data berikut ini.

(2) Mungkin karena khawatir uangnya akan kuambil, dalam banyak hal dia mengalah, merobah sikap menjadi lebih patuh. Meskipun begitu waskito tidak pernah kehilangan akal, selalu mengisi hari-hari lain dengan gangguan lain pula. Aku menuruti siasat yang tidak terlalu keras. Kalau dia menunjukkan sikap manis saja, aku pura-pura tidak melihat kesalahannya. Kuberikan isyarat kepada murid yang terganggu, atau kubisikan agar dia keluar kelas sebentar (Pertemuan Dua Hati, 1986 : 65).

Dari kutipan data (2) karena khawatir uangnya akan kuambil, dalam banyak hal dia mengalah, merobah sikap menjadi lebih patuh menunjukkan adanya Stimulus dan Respon yang terjadi antara Bu Suci dan Waskito, di mana stimulus terletak pada sikap Bu Suci pada penggalan kutipan karena khawatir uangnya akan kuambil, Sedangkan respon yang muncul dari Waskito adalah terletak pada kalimat merobah sikap menjadi lebih patuh. Sehingga hal ini berdasarkan teori Behaviorisme B.F Skinner maka di sebut stimulus secara tidak langsung yaitu kekhawatiran waskito

(18)

yang akan diambil uangnya oleh bu suci sehingga waskito mengalah dalam banyak hal dan mencoba merubah sikapnya menjadi lebih patuh.

4.2.3 Stimulus Berkondisi

Berdasarkan data yang ditemukan yang termasuk ke dalam stimulus

berkondisi, stimulus yang ada sebagai hasil manipulasi, atau stimulus yang

dapat dibentuk oleh manusia dengan harapan untuk menghasilkan perilaku tertentu yang diharapkannya. Berkaitan dengan Stimulus dan Respon ini, kutipan dalam Novel yang relevan adalah sebagai berikut.

(3) Purwodadi kota kecil, gersang, tanpa daya tarik. Tetapi itu adalah kota kelahiranku. Bagaimana pun jeleknya, aku biasa hidup di sana. Aku mengenalnya seperti mengenal orang tuaku sendiri. Hampir sepuluh tahun aku menjadi guru di sana. Pekerjaan ini bukan pilihanku sendiri. Ketika aku lulus SD, orang tuaku menasehatkan agar aku masuk ke sekolah guru. Katanya sangat cocok bagi wanita. Untuk membujukku ibuku menambahkan, bahwa libur guru sama panjangnya dengan anak sekolah. Melebihi orang yang bekerja di kantor. Kata-kata ini diucapkan oleh orang tuaku karena mereka mengetahui pekerjaan apa yang sebenarnya kuinginkan. Aku bercita-cita menjadi seorang sekertaris. (Pertemuan Dua Hati, 1986 : 9).

Pada kutipan data (4) di atas dapat dinyatakan bahwa tokoh Bu Suci sangat menghargai nasihat orang tuanya. Nasihat yang diberikan oleh orang tua kepadanya adalah agar ia masuk ke sekolah guru walaupun sebenarnya ia bercita-cita menjadi seorang sekertaris. Dari nasihat tersebut ia akhirnya masuk ke sekolah guru. Pernyataan tersebut bisa dilihat pada kalimat: Pekerjaan ini bukan pilihanku sendiri. Ketika aku lulus SD, orang tuaku

(19)

menasehatkan agar aku masuk ke sekolah guru. Katanya sangat cocok bagi wanita. Untuk membujukku ibuku menambahkan, bahwa libur guru sama panjangnya dengan anak sekolah. Melebihi orang yang bekerja di kantor.

Berdasarkan teori behaviorisme B.F Skinner, pada kutipan tersebut terdapat stimulus yang berupa nasehat dari orang tua Bu Suci agar dia masuk ke sekolah guru, hasil dari stimulus tersebut adalah respon dari Bu Suci yang menuruti nasehat orang tuanya, sehingga sekarang Bu Suci berprofesi sebagai guru SD. Dilihat dari kepribadian Bu Suci tersebut ditemukan tipe tingkah laku Bu Suci yaitu tingkah laku operan, dimana tingkah laku operan (operant

behavior) adalah merespon atau tingkah laku yang bersifat spontan (sukarela)

tanpa stimulus yang mendorongnya secara langsung. Kutipan yang relevan dengan tipe tingkah laku Bu Suci adalah sebagai berikut.

(20)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menganalisis tentang kepribadian tokoh Bu Suci dan Waskito dalam novel Pertemuan Dua Hati Karya N.H Dini Perspektif Behaviorisme B.F Skinner. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam novel Pertemuan Dua Hati Karya N.H Dini ditemukan 13 kutipan yang relevan dengan tiga sub teori yang dikemukakan oleh Skinner mengenai kepribadian tokoh, yaitu asumsi dasar skinner, stimulus tak berkondisi dan stimulus berkondisi.

2. Kepribadian tokoh Bu Suci dalam novel Pertemuan Dua Hati dipandang dari Perspektif Behaviorisme B.F Skinner adalah seorang guru yang baik, ramah, ulet, bijaksana dan tanpa kenal lelah membimbing murid-muridnya agar menjadi anak yang baik.

3. Kepribadian tokoh Waskito dalam novel Pertemuan Dua Hati karya N.H Dini dipandang dari perspektif Behaviorisme B.F Skinner adalah seorang anak yang nakal, pemalas, suka memberontak dan berbuat onar karena kurangnya perhatian dari lingkungan keluarganya. Namun kemudian berkat Bu Suci yang tiada henti menasehati, membimbing dan memberikan perhatian penuh kepada

(21)

Waskito membuat Waskito berubah menjadi anak yang penurut, rajin dan lebih baik dari sebelumnya.

5.2 Saran

Disadari bahwa penelitian dengan judul “Kepribadian Tokoh Bu Suci dan Waskito dalam Novel Pertemuan Dua Hati Karya N.H Dini Perspektif Behaviorisme B.F Skinner” ini masih belum sempurna, sehingga Peneliti berharap ke depannya ada

penelitian lain yang dapat menyempurnakan, baik dengan tinjauan yang sama yaitu psikologi sastra atau dengan tinjauan lain yang relevan dengan penelitian yang mengungkap masalah-masalah yang terdapat dalam novel Pertemuan Dua Hati karya N.H Dini.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

The rates of nitrogen and potassium had significant effect on the leaf production of Aloe indica when compared to control.. Leaf yield of Aloe indica was highest

Pascaperlakuan, profil rerata persentase siswa yang mengetahui konsep, tidak mengetahui konsep, dan memiliki miskonsepsi pada materi rangkaian listrik untuk kelas eksperimen

[r]

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang:.. Nama

Tahap ini merupakan tahap akhir yang dilakukan dalam proses kreativitas untuk mewujudkan sebuah garapan karya seni tabuh kreasi, yaitu menjadikan suatu kesatuan

Sehingga melalui hasil penelitian ini diharapkan para manajermampu melakukan analisis terlebih dahulu sebelum melakukan penempatan kerja terhadap tenaga kerja terdidik sehingga lebih

Penelitian dengan judul “Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel moderasi pada perusahaan property dan real estate

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kinerja keuangan yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh