• Tidak ada hasil yang ditemukan

IRWAN BUDIANSYAH - Makalah Konversi Bilangan.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IRWAN BUDIANSYAH - Makalah Konversi Bilangan.docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Pengantar Ilmu Komputer

MAKALAH

KONVERSI BILANGAN

OLEH:

Irwan Budiansyah S : H13114515

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berkat petunjuk dan kekuatan-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “Konversi Bilangan”.

Makalah ini kami buat berdasarkan materi-materi yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Komputer serta kami mengambil tambahan dari beberapa sumber informasi yang lain. Dalam pembahasan makalah ini, kami akan memberi penjelasan dan beberapa contoh tentang konversi bilangan.

Kami menyadari bahwa tugas ini belum begitu sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan. Dan kami berharap banyak manfaat yang dapat Anda dapatkan setelah membaca tugas kami ini. Aamiinn

Makassar, 23 September 2014

(3)

ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ... 1 B. RUMUSAN MASALAH ... 2 BAB II PEMBAHASAN A. KONVERSI BILANGAN DESIMAL ... 3

1. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINER ... 3

2. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN OKTAL ... 5

3. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE HEKSADESIMAL ... 5

B. KONVERSI BILANGAN BINER ... 6

1. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN DESIMAL ... 6

2. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN OKTAL ... 7

3. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN HEKSADESIMAL ... 7

C. KONVERSI BILANGAN OKTAL ... 8

1. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN DESIMAL ... 8

2. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN BINER ... 9

3. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN HEKSADESIMAL ... 9

D. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL ... 10

1. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL KE DESIMAL ... 10

2. KONVERSI HEKSADESIMAL KE BINER ... 11

3. KONVERSI HEKSADESIMAL KE OKTAL ... 12

E. PENGGUNAAN KONVERSI BILANGAN ... 13

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN ... 15

B. SARAN ... 15 DAFTAR PUSTAKA

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu sistem bilangan dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain. (Musbikhin, 2010)

Konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan satu ke bentuk bilangan lain yang memiliki nilai yang sama . Misal : nilai bilangan desimal 12 memiliki nilai yang sama dengan bilangan octal 15; Nilai bilangan biner 10100 memiliki nilai yang sama dengan 24 dalam octal dan seterusnya. (siddiq, 2014)

Dalam kehidupan sehari-hari, bilangan yang kita pergunakan untuk menghitung adalah bilangan yang berbasis 10 atau disebut Sistem Desimal. Setiap tempat penulisan dapat terdiri dari simbol-simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Susunan penulisan bilangan menunjukan harga / nilai tempat dari bilangan tersebut misalnya, satuan, puluhan, ratusan dst.

Tempat penulisan semakin kekiri menunjukan nilai tempat bilangan yang semakin tinggi. Dalam teknik Digital maupun teknik mikroprosessor pada umumnya bilangan yang dipakai adalah bilangan yang berbasis 2 atau Sistem Biner. Dalam sistem biner disetiap tempat penulisan hanya mungkin menggunakan simbol 0, atau simbol 1, sedangkan nilai tempat bilangan tersusun seperti pada sistem desimal.

(5)

2 B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu konversi bilangan decimal?

2. Bagaimana konversi bilangan decimal ke bilangan yang lain? 3. Apa itu konversi bilangan biner?

4. Bagaimana konversi bilangan biner ke bilangan yang lain? 5. Apa itu konversi bilangan octal?

6. Bagaimana konversi bilangan octal ke bilangan yang lain? 7. Apa itu konversi bilangan heksadesimal?

8. Bagaimana konversi bilangan heksadesimal ke bilangan yang lain? 9. Apa saja kegunaan konversi bilangan?

C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini kami buat, selain unutk mengetahui bebrapa hal tentang reverensi bilangan, makalah ini juga dibuat untuk menyelesaikan tugas PIK yang diberikan oleh dosen yang brsangkutan.

(6)

3

BAB II PEMBAHASAN KONVERSI BILANGAN

A. KONVERSI BILANGAN DESIMAL

Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0, 1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1, 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2,… 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). Sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-Kashi,ilmuwan persia Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10.

1. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINER

Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.

(7)

4 Contoh: 1. 1052011(10) = ………. 1052011/2 = 516005 (1) /2 = 258002 (1) /2 = 120001 (0) /2 = 60000 (1) /2 = 30000 (0) /2 = 15000 (0) /2 = 7500 (0) /2 = 3750 (0) /2 = 1875 (0) /2 = 937 (1) /2 = 468 (1) /2 = 234 (0) /2 = 117 (0) /2 = 58 (1) /2 = 29 (0) /2 = 14 (1) /2 = 7 (0) /2 = 3 (1) /2 = 1 (1) /2 = 0 (1) = 11101010011000001011(2)

(8)

5

2. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN OKTAL

Konversi bilangan decimal ke oktal yaitu dengan cara :

1. Gunakan pembagian dengan 8 secara suksesif sampe sisanya 0 2. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu :

Sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) Dan sisa yang lain menjadi most significant bit (MSB)

Contoh : 1511(10) =………. 1511/8 = 188 sisa 7 /8 = 23 sisa 4 /8 = 2 sisa 7 /8 = 0 sisa 1 = 1747(8)

3. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE HEKSADESIMAL

Konversi bilangan decimal ke hexadecimal yaitu dengan cara : 1. Gunakan pembagian dengan 16 secara suksesif sampai sisanya

0

2. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu :

Sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) Dan sisa yang lain menjadi most significant bit (MSB)

(9)

6 Contoh : 962504(10) = …….. 962504/16 = 60156 sisa 8 /16 = 3759 sisa 12 /16 = 234 sisa 15 /16 = 14 sisa 10 /16 = sisa 14 = EAFC8(16)

B. KONVERSI BILANGAN BINER

Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah

sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for

Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte. 1. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN DESIMAL

Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan.

Contohnya yaitu: 1100112 = ………10 Penyelesaiannya yaitu

(10)

7 Biner Hasil 1 X 25 32 1 X 24 16 0 X 23 0 0 X 22 0 1 X 21 2 1 X 20 1 NILAI DALAM DESIMAL 5110

2. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN OKTAL

Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka desimal dan hasilnya diurutkan.

Contohnya yaitu: 101001000112 = ………8 10 100 100 011 1 x21 1x22 1x22 0x22 0x20 0x21 0x21 1x21 0x20 0x20 1x20 2 4 4 3 Bilangan octal= 24438

3. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN

HEKSADESIMAL

Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexadesimal, lakukan pengelompokan 4 digit bilangan biner dari posisi LSB sampai ke MSB.

(11)

8 Contohnya yaitu: 1111101000012 = ………….16 1111 1010 0001 1x23 1x23 0x23 1x22 0x22 0x22 1x21 1x21 0x21 1x20 0x20 1x20 13 10 1

Bilangan heksadesimal = DA1

C. KONVERSI BILANGAN OKTAL

Oktal adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem bilangan ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).

1. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN DESIMAL

Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal).

(12)

9

2. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN BINER

Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah

bilangan octal tersebut persatuan bilangan kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita

mengkonversi nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu hasil seluruhnya diurutkan kembali.

3. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN HEKSADESIMAL

Teknik mengonversi bilangan octal ke hexa desimal adalah dengan mengubah bilangan octal menjadi biner kemudian mengubah binernya

(13)

10 menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexalihat contoh,

D. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL

Bilangan heksadesimal atau bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 buah simbol. Simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, kemudian dilanjut dengan menggunakan huruf A sampai F.

Selengkapnya simbol yang digunakan dalam sistem bilangan Heksadesimal adalah (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F) Di mana

A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15. Sistem bilangan ini

digunakan untuk menampilkan nilai alamat memori dalam pemrograman komputer. (Zizura, 2012)

1. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL KE DESIMAL

Konversi heksadesimal ke desimal dilakukan dengan mengalikan digit bilangan heksadesimal dengan pangkat 16 dari kanan ke kiri mulai dari pangkat 0, 1, 2, 3, …, dst. (Sri, 2013)

Contoh : F516 = (15 x 16 1 )10 + (5 x 16 0 )10 = 240 + 5 = 245

(14)

11

2. KONVERSI HEKSADESIMAL KE BINER

Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke

heksadesimal. Setiap digit heksadesimal langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya dipadukan. (Sri, 2013)

Contoh : F516 = ….2 ?

1. Pertama-tama hitung F16 = 11112 (F16 = 1510 = 11112 berdasarkan cara konversi dari desimal ke biner).

2. Lalu hitung 516 = 01012 (harus selalu dalam 4 digit biner, bila nilai hasil konversi tidak mencapai 4 digit biner maka tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4 digit biner). 3. Kemudian didapatkan hasil F516 = 111101012.

4. Fungsi di Ms. Excel yang dapat digunakan juga untuk mengkonversi heksadesimal ke biner adalah HEX2BIN()

(15)

12

3. KONVERSI HEKSADESIMAL KE OKTAL

Untuk konversi heksadesimal ke oktal mirip dengan cara konversi oktal ke desimal. Lakukan konversi heksadesimal ke biner terlebih dahulu lalu dari biner dikonversi lagi ke octal. (Sri, 2013)

Contoh : F516 = ….8 ?

1. Konversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner

F516 = 1111 01012 (angka F dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner)

2. Kemudian bilangan tersebut diekelompokkan setiap 3 digit dimulai dari yang paling kanan.

3. Selanjutnya 3 digit biner tranformasikan menjadi oktal

(16)

13

E. PENGGUNAAN KONVERSI BILANGAN

Salah satu alat dalam kehidupan sehari-hari kita yang menggunakan sistem digital yang paling mudah ditemui adalah kalkulator. Alat yang kelihatannya sederhana, namun pada kenyataannya lebih kompleks daripada yang kita bayangkan. Mesin hitung atau Kalkulator adalah alat untuk menghitung dari perhitungan sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sampai kepada kalkulator sains yang dapat menghitung rumus matematika tertentu.

Kalkulator bekerja sangat akurat dan mampu memberikan jawaban dengan cepat atas soal hitungan yang sulit. Di dalam kalkulator elektronis terdapat sakelar pemutus arus listrik yang sangat kecil. Sakelar tersebut merupakan “otak” dari kalkulator yang dijalankan dengan energi listrik. Sakelar pemutus arus mengerjakan semuanya, lalu menunjukkan hasil perhitungan pada layar kecil kalkulator.

Semua kalkulator elektronis bekerja dengan cara yang hampir sama. Kalkulator ini menggunakan cara penambahan yang sangat cepat untuk menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Ketika menekan tombol pada kalkulator, maka kita menggunakan angka-angka sederhana seperti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sebuah kalkulator bekerja dengan sebuah sistem yang disebut dengan sistem biner. Sistem biner adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol (digit), yaitu 0 dan 1. Sistem ini disebut juga sebagai bit atau binary digit.

Sistem bilangan biner berbeda dengan sistem bilangan desimal. Bilangan desimal menggunakan angka-angka mulai dari 0 hingga 9. Sementara bilangan biner hanya menggunakan angka 0 dan 1. Sistem ini dipakai sebagai dasar penulisan bilangan berbasis digital. Kalkulator

(17)

14 elektronis diprogram berdasarkan digital. Oleh karena itu, digunakanlah sistem biner. Untuk mengerjakan soal hitungan, langkah pertama yang dilakukan oleh kalkulator adalah mengubah angka-angka desimal tersebut menjadi angka biner. Setelah melalui proses hitung secara biner, hasil hitung kemudian diubah kembali ke dalam angka-angka desimal tadi untuk menunjukkan hasil perhitungan pada layar kalkulator.

Contohnya, jika menekan angka 5 pada kalkulator, maka sistem akan mengubah angka 5 tersebut menjadi angka biner, yaitu “101”. Angka tersebut kemudian disimpan di dalam memori dan akan digunakan untuk melakukan penjumlahan.

Prinsip dasar kerja kalkulator hampir sama dengan prinsip memori pada komputer, yaitu menggunakan media penyimpan sementara. Dalam tutorial ini saya menggunakan empat media penyimpan, banyaknya media penyimpan pada dasarnya hanya untuk memudahkan kita dalam proses pembuatan program ini. Media penyimpan disini berupa empat buah variable, variable pertama (memori operator) berfungsi meyimpan operator aritmetik, variable kedua (memori angka) berfungsi menyimpan angka, variable ketiga (memori logic) berfungsi menyimpan nilai 1 atau 0, dan variabel keempat (memori simpan) berfungsi menyimpan angka yang disimpan.

Misalnya kita akan menghitung nilai dari 36/(12+6), maka langkah pertama adalah menghitung nilai dari 12+6 lalu nilainya disimpan, baru kemudian 36 dibagi dengan nilai simpanan. (htt)

(18)

15

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0, 1, sampai 9.

Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1 Oktal adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem bilangan ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7.

Bilangan heksadesimal atau bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 buah simbol. Simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, kemudian dilanjut dengan menggunakan huruf A sampai F.

B. SARAN

Dalam makalah kami ini mungkin saja masih banyak kesalahan yang ada, itu karena kami masih dalam proses pembelajaran. Kami hanya bisa menyaranlkan agar siapapun yang membaca makalah ini bisa memberi kami kritik dan masukannya agar pembuatan makalah berikutnya bisa lebih baik lagi.

Untuk Anda yang memiliki banyak urusan dengan computer, kami menyarankan agar lebih mempelajari materi yang ada dalam makalah kami ini. Itu di karenakan materi yang ada itu sangatlah penting untuk menguasai computer.

(19)

16

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from http://sutondoscript.blogspot.com/

Musbikhin. (2010, Oktober 30). konversi-bilangan. Retrieved September 24, 2014, from musbikhin.com: http://www.musbikhin.com/konversi-bilangan

siddiq. (2014, - 4). konversi-bilangan-biner-octal-desimal.html. Retrieved September 23, 2014, from hyperpost.blogspot.com: http://hyperpost.blogspot.com/2014/04/konversi-bilangan-biner-octal-desimal.html

Sri, w. (2013, - -). cara-konversi-bilangan-desimal-biner,html. Retrieved September 23, 2014, from cara.aimyaya.com: http://www.cara.aimyaya.com/2013/02/cara-konversi-bilangan-desimal-biner.html#bin2oct

Zizura, u. (2012, November 17). konversi-bilangan-heksa-desimal-ke.html. Retrieved september 23, 2014, from ulya-zizura.blogspot.com: http:/ulya-zizura.blogspot.com/2012/11/konversi-bilangan-heksa-desimal-ke.html

Referensi

Dokumen terkait

Sosialisasi informasi cara penggunaan bahan, alat dan mesin yang digunakan mengenai identifikasi, penilaian dan pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja... Petugas

Tujuan Para siswa dapat membuat keputusan, merancang tujuan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meraih tujuan.. Kompetensi Dasar (P/S8.11.40)

Partisipasi tersebut akan berlangsung secara berkelanjutan, adapun salah satu indikator keberlanjutan adalah pelembagaan (institutionalization). Desentralisasi dan

Pertama, Satria nu Pinandita – Pemimpin yang dapat dipercaya, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan karenanya memiliki keberanian dan kecerdasan menghadapi jaman baru seraya

Hasil perhitungan LQ Kabupaten Madiun Tahun 2012-2016 tersebut menunjukkan bahwa sektor-sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi adalah Sektor

(2005) the PCI method provides repair option according to the distress type and the severity level shown in Table 3. In addition to PCI method, there are so many

Dapat menggunakan teorema Taylor dalam membahas masalah maksimum atau minimum jika syarat-syarat suatu fungsi untuk mencapai maksimum atau minimum tidak dipenuhi..

Pengaruh Pemberian Pupuk Organonitrofos Dan Kombinasinya Dengan Pupuk Kimia Terhadap Serapan Hara Dan Produksi Tanaman Jagung ( Zea Mays L.) di Musim Tanam Ke Dua Pada