PEMBAHASAN
EKSTREM FUNGSI SATU VARIABEL DAN DUA VARIABEL DENGAN TEOREMA TAYLOR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S. Si)
Program Studi Matematika
Disusun oleh : Sihwanto NIM : 003114045
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Maret 2007
Penulis
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan kepada:
Kedua orang tuaku
Almamaterku
dan
wiwin
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penggunaan Teorema Taylor dalam penyelidikan nilai ekstrem untuk fungsi dari satu dan dua variabel. Jika fungsi satu variabel mempunyai turunan pertama sampai dengan turunan ke – n yang bernilai nol di titik c, dan kontinu di c dengan maka terdapat bilangan dengan sehingga
) (x f ) ( ) 1 ( x
f n+ f(n+1)(c)≠0
θ 0<θ<1 ( )
)! 1 ( ) ( )
( ( 1
1 θh c f n h c f h c f n n + + = − + + + . Apabila n gasal maka:
a. f(x) mencapai maksimum di c jika f (n+1)(c)<0 b. f(x) mencapai minimum di c jika f (n+1)(c)>0 Apabila n genap maka tidak terjadi ekstrem di c.
Untuk fungsi dua variabel jika semua turunan parsialnya mulai order pertama sampai dengan order ke – n bernilai nol di titik (a,b), maka
) , (x y f ) , ( ) , ( ) ,
(a h b k f a b R 1 a θh b θk
f + + − = n+ + +
untuk suatu bilangan θ dengan 0<θ<1 dan
) , ( )! 1 ( 1 ) , ( 1
1 f x y
y k x h n y x R n n + + ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ∂ ∂ + ∂ ∂ + = .
Secara teoritis ada atau tidak adanya nilai ekstrem di titik (a,b) dapat diperiksa apabila untuk nilai-nilai h dan k cukup kecil dan tanda dari
) ,
(
1 a θh b θk
Rn+ + + tetap atau tidak tetap. Dalam praktek tidak mudah untuk mengadakan penyelidikan pada keadaan Rn+1(a+θh,b+θk) untuk n>1.
Dalam skripsi ini hanya dibahas untuk keadaan n=1, yaitu untuk:
[
2]
( , )! 2 1 ) ,
( 2 2
2 a θh b θk h f hkf k f a θh b θk
R + + = xx + xy + yy + +
dengan tidak semuanya bernilai nol di titik (a,b). Dalam hal ini tanda dari ditentukan oleh tanda dari , karena pada pembahasan ini diasumsikan bahwa kontinu di titik (a,b).
yy xy
xx f f
f , dan
) ,
(
2 a θh b θk
R + + R2(a,b)
) , ( 2 x y R
Jika H(a,b)= fxx(a,b)fyy(a,b)− fxy2(a,b), maka :
i. Jika H(a,b)>0 dan fxx(a,b)>0 terjadi minimum di (a,b) ii. Jika H(a,b)>0 dan fxx(a,b)<0 terjadi maksimum di (a,b) iii. Jika H(a,b)<0 tidak terjadi ekstrem di (a,b)
iv. Jika H(a,b)=0 belum ada keputusan, mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi ekstrem di (a,b).
Dalam skripsi ini dibahas penyelidikan apakah ada ekstrem atau tidak untuk kasus dengan menggunakan contoh-contoh soal.
0 ) , (a b = H
ABSTRACT
This thesis study concerning usage of Theorem of Taylor in investigation of value of extreme for function from one and two variabe. If function one variable have first derivative up to nth derivative the valuableness zero at point of c, and continuous at c with , hence there are number with
so that ) (x f ) ( ) 1 ( x
f n+ f(n+1)(c)≠0 θ
1
0<θ< ( )
)! 1 ( ) ( )
( ( 1
1 θh c f n h c f h c f n n + + = − + + + . If n is odd then:
a. f(x) achieve maximum at c if f(n+1)(c)<0. b. f(x) achieve minimum at c if f (n+1)(c)>0. if n is even then f(x)hasn’t extreme at c.
For function with two variable , if all of the partial derivatives begin to first order up to nth order the valuableness zero at point of (a,b), then
) , (x y f ) , ( ) , ( ) ,
(a h b k f a b R 1 a θh b θk
f + + − = n+ + +
for a number θ with 0<θ<1 and
) , ( )! 1 ( 1 ) , ( 1
1 f x y
y k x h n y x R n n + + ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ∂ ∂ + ∂ ∂ + =
Theoretically there is or inexistence extreme value at point of (a,b) can be checked if for values of h and k small enough and sign from
) ,
(
1 a θh b θk
Rn+ + + remain to or erratic. In practice do not easy to perform a to investigation in the situation Rn+1(a+θh,b+θk) ton>1.
In this thesis only studied for situation n=1, that is to
[
2]
( , )! 2 1 ) ,
( 2 2
2 a θh b θk h f hkf k f a θh b θk
R + + = xx + xy + yy + +
with not all valuable zero at point of (a,b). In this case sign from determined by sign from , because at this solution is assumed that continuous at point of (a,b).
yy xy
xx f f
f , and
) ,
(
2 a θh b θk
R + + R2(a,b)
If H(a,b)= fxx(a,b)fyy(a,b)− fxy2(a,b), then:
i. If H(a,b)>0 and fxx(a,b)>0 , f(x,y)has minimum at point of (a,b) ii. If H(a,b)>0 and fxx(a,b)<0 , f(x,y)has maximum at point of (a,b) iii. If H(a,b)<0 , f(x,y)hasn’t extreme at point of (a,b)
iv. If there is no decision, happened possible or might not happened extreme at point of (a,b).
0 ) , (a b = H
In this thesis is studied by investigation what is there extreme or not to caseH(a,b)=0 by using problem of examples.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat kembali ke bangku kuliah untuk menyelesaikan tugas akhir ini, meskipun harus menempuh perjalanan yang cukup panjang.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan materiil maupun spiritual selama masa perkuliahan serta penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. A. Tutoyo, M. Sc selaku dosen pembimbing yang dengan sangat sabar membimbing, memberi motivasi serta saran dalam penyusunan tugas akhir ini.
2. Bapak Y.G. Hartono, S. Si, M. Sc, selaku ketua program studi Matematika.
3. Bapak Ir. Aris Dwiatmoko, M. Sc dan Ibu M.V. Any Herawati, M. Si yang telah memberikan semangat dan saran dalam penyusunan tugas akhir ini. 4. Bapak dan ibu dosen FMIPA yang telah memberikan begitu banyak ilmu
dan pengalaman yang sangat berguna sebagai bekal penulis dalam menyongsong masa depan.
5. Seluruh staf karyawan sekretariat FMIPA, bu Warni, pak Tukijo yang telah membantu penulis dalam pelayanan administrasi perkuliahan.
6. Bapak Ngadul Wiyardi beserta ibu selaku orang tua atas doa, kasih sayang, pendidikan, sarana maupun prasarana yang telah diberikan selama ini.
7. Winarti Harjo Wiyono, SE (Wiwin) atas kasih sayang , cinta serta doa. 8. Sahabat-sahabat yang selalu bersama melewati masa perkulihan: Fery,
Heru’su timbul’, Ayuk adikku, Lina, Bunga, Tatik, Vincent, Wiwid, Lissa, Mira, Tika, Dewi, Wahyu, Feliks, Willy, Pras, Toni, Sunarto, Prihanto, Andi, Susiantoro.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk menerima kritik serta saran yang bermanfaat bagi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat dan berguna bagi semua pihak.
Yogyakarta, Maret 2007
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... HALAMAN PENGESAHAN ... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... HALAMAN PERSEMBAHAN ... ABSTRAK ... ABSTRACT ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... B. Rumusan Masalah ... C. Pembatasan Masalah ... D. Manfaat Penulisan ... E. Tujuan Penulisan ... F. Metode Penulisan ... G. Sistematika Penulisan ... BAB II EKSTREM FUNGSI SATU VARIABEL DAN DUA VARIABEL .. A. Maksimum dan Minimum Fungsi dengan Satu Variabel ... B. Maksimum dan Minimum Fungsi dengan Dua Variabel ...
i ii iii iv v vi vii viii x xii 1 1 4 4 4 5 5 5 7 7 26
BAB III TEOREMA TAYLOR ... A. Deret Pangkat ... B. Deret Taylor ... C. Teorema Taylor untuk Fungsi dengan Satu Variabel ... D. Teorema Taylor untuk Fungsi dengan Dua Variabel ... BABIV PENGGUNAAN TEOREMA TAYLOR UNTUK MENENTUKAN EKSTREM SUATU FUNGSI ... A. Penyelesaian Ekstrem Fungsi untuk Kasus f ′′(c)=0 ... B. Penyelesaian Ekstrem Fungsi untuk Kasus H(a,b)=0... BAB V PENUTUP ... DAFTAR PUSTAKA ...
52 52 60 62 65
70 70 73 78 80
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 ... Gambar 2.2 ... Gambar 2.3 ... Gambar 2.4 ... Gambar 2.5 ... Gambar 2.6 ... Gambar 2.7 ... Gambar 2.8 ... Gambar 2.9 ... Gambar 2.10 ... Gambar 2.11 ... Gambar 2.12 ... Gambar 2.13 ...
9 10 10 11 13 14 15 16 27 33 35 48 51
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu penggunaan derivatif yang menarik dan berguna adalah menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi. Banyak problema dalam teknik, sains, geometri dan ekonomi menuntut untuk memenuhi syarat-syarat perlu dan cukup supaya suatu fungsi itu mencapai nilai maksimum atau minimum. Selain menentukan daerah dimana fungsi itu mencapai nilai maksimum atau minimum juga untuk menentukan dimana suatu fungsi cekung ke atas atau ke bawah, penentuan titik belok, penentuan asimtot dan sebagainya.
Grafik sebuah fungsi yang digambar dengan ketelitian yang tinggi dapat memberikan banyak informasi mengenai kelakuan fungsi tersebut. Tetapi untuk mendapatkan gambar grafik yang cukup tepat adalah sebuah pekerjaan yang membosankan.
Di dalam penulisan ini akan dibahas tentang maksimum dan minimum fungsi satu variabel dan dua variabel yang merupakan pendalaman tentang maksimum dan minimum fungsi yang sudah diperoleh dibangku sekolah menengah maupun didalam bangku kuliah. Jadi bukan merupakan hal yang baru lagi.
selang tersebut demikian sehingga berlaku f (c) f (x) untuk setiap x pada selang. Sedangkan fungsi f disebut mencapai minimum mutlak pada suatu selang, jika terdapat bilangan c pada selang tersebut demikian sehingga berlaku f (c) f (x) untuk setiap x pada selang.
≥
≤
Fungsi f disebut mencapai nilai maksimum relatif di x = c, jika ada selang terbuka yang memuat c, pada selang terbuka ini f terdefinisikan dan memenuhi untuk semua x pada selang terbuka. Sedangkan fungsi f disebut mencapai minimum relatif di x = c, jika ada selang terbuka yang memuat c
pada selang terbuka ini f terdefinisikan dan memenuhi )
( ) (c f x
f ≥
) ( ) (c f x
f ≤ untuk semua
x pada selang terbuka.
Suatu fungsi yang mencapai maksimum atau minimum (mutlak/relatif) disebut mencapai ekstrem (mutlak/relatif). Dalam penulisan ini yang menjadi pokok permasalahan yang akan dibahas adalah syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi agar suatu fungsi dapat mencapai maksimum atau minimum.
1. Syarat perlu dan cukup ekstremum fungsi dengan satu variabel
Jika f′(x)ada dalam maka syarat perlu adanya nilai ekstrem pada titik
) , (a b
c
x= di mana c dalam interval (a,b) adalah f′(c)=0. Sedangkan syarat cukup adanya nilai ekstrem pada titik x=cadalah f ′′(c)≠0. Kemudian didapat bahwa
1. Jika f ′′(c)>0 maka f(x)mempunyai nilai minimum di c
2. Jika f ′′(c)<0 maka f(x)mempunyai nilai maksimum di c.
Jika fungsi dapat diturunkan dua kali dalam suatu interval yang memuat titik x = c dan didapat
) (x f
0 ) ( = ′′ c
digunakan untuk menyimpulkan kejadian tersebut. Sebagai contoh, diberikan fungsi f (x) = x3. Didapat turunan pertama dan keduanya berturut – turut adalah
dan . Satu-satunya bilangan kritis adalah titik nol,sehingga diperoleh
2 3 ) (x x
f′ = f ′′(x)=6x
0 ) 0 ( = ′′
f . Jadi uji turunan kedua tidak dapat digunakan untuk menyimpulkan soal tersebut. Oleh karena itu perlu dicari cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu dengan menggunakan bantuan Teorema Taylor untuk fungsi dengan satu variabel .
2. Syarat perlu dan cukup ekstremum fungsi dengan dua variabel
Jika suatu fungsi beserta turunan parsial pertamanya kontinu dalam cakram terbuka maka syarat perlu suatu fungsi adanya nilai
ekstrem pada titik adalah
) , (x y f
) ); , ((x0 y r
B o
) , ( ) ,
(x y = x0 y0 fx(x0,y0)=0dan . Titik disebut titik kritis.
0 ) , (x0 y0 = fy
) , (x0 y0
Jika fungsi dapat diturunkan dua kali dalam himpunan tersebut dan turunan parsial tingkat kedua kontinu dalam cakram terbuka , maka syarat cukup adanya nilai ekstrim pada titik
) , (x y f
) ); , ((x0 y r
B o
) , ( ) ,
(x y = x0 y0 adalah ) , ( ) , ( ) , ( ) ,
(x0 y0 f x0 y0 f x0 y0 f 2 x0 y0
H = xx yy − xy
Kemudian didapat bahwa
Selanjutnya timbul masalah jika fungsi dapat diturunkan dua kali dalam suatu himpunan dan turunan parsial tingkat kedua kontinu dalam cakram terbuka
dan didapat nilai
) , (x y f
) ); , ((x0 y r
B o H(x0,y0)=0 maka uji turunan kedua tidak dapat digunakan untuk menyimpulkan kejadian tersebut. Oleh karena itu perlu dicari cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu dengan menggunakan bantuan Teorema Taylor untuk fungsi dengan dua variabel.
B. RUMUSAN MASALAH
Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah:
1. Bagaimana Teorema Taylor digunakan untuk menjelaskan pemecahan masalah ekstrem suatu fungsi dengan satu variabel maupun dua variabel, yaitu dalam kasus f ′′(c)=0 dan
( , ) ( , ) ( , ) ( 0, 0) 0 ?
2 0 0 0
0 0
0 y = f x y f x y − f x y =
x
H xx yy xy
C. PEMBATASAN MASALAH
Dalam penulisan ini pembahasan masalah hanya dibatasi tentang pembahasan masalah ekstremum fungsi dengan satu variabel dan dua variabel dengan menggunakan Teorema Taylor.
D. MANFAAT PENULISAN
bantuan turunan tingkat tinggi dan bantuan teorema Taylor, apabila dengan uji turunan kedua tidak bisa menarik suatu kesimpulan
E. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan ini agar kita dapat menyelesaikan permasalahan seputar maksimum dan minimum suatu fungsi dengan satu variabel maupun dua variabel, misalnya :
1. Dapat mengetahui syarat apa saja yang harus dipenuhi agar suatu fungsi mencapai maksimum atau minimum.
2. Dapat menggunakan teorema Taylor dalam membahas masalah maksimum atau minimum jika syarat-syarat suatu fungsi untuk mencapai maksimum atau minimum tidak dipenuhi.
F. METODE PENULISAN
Dalam penulisan ini dilakukan dengan metode pustaka yaitu dengan menelaah buku-buku pustaka sebagai acuan untuk membuktikan teorema-teorema mengenai masalah Ekstremum dengan menggunakan Teorema Taylor, sehingga dalam penulisan ini tidak ditemukan hal-hal yang baru.
G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang gambaran umum tentang skripsi ini yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, manfaat penulisan, tujuan penulisan dan metode penulisan.
Bab II Ekstrem Fungsi Satu Variabel dan Dua Variabel
Bab ini berisi pembahasan tentang ekstremum fungsi satu variabel dan dua variabel beserta sifat-sifatnya.
Bab III Teorema Taylor
Bab ini berisi tentang deret pangkat, deret Taylor serta Teorema Taylor untuk fungsi dengan satu variabel dan fungsi dengan dua variabel.
Bab IV Penggunaan Teorema Taylor untuk Menentukan Ekstrem suatu Fungsi
Bab ini berisi tentang penyelesaian masalah ekstremum fungsi satu variabel di mana f ′′(c)=0 dan ekstremum fungsi dua variabel dimana
. Untuk mempermudah pemahaman dalam bab ini disertai dengan contoh soal dan penyelesaiannya.
0 ) , ( ) , ( ) , ( ) ,
(x0 y0 = f x0 y0 f x0 y0 − f 2 x0 y0 =
H xx yy xy
Bab V Penutup
BAB II
EKSTREM FUNGSI
SATU VARIABEL DAN DUA VARIABEL
Ada dua hal mendasar yang muncul ketika berbicara tentang nilai
maksimum atau minimum suatu fungsi f. Pertama, apakah fungsi f mempunyai
nilai maksimum atau minimum. Kedua, jika fungsi f mempunyai nilai maksimum
atau minimum, di titik-titik di mana f mencapai nilai maksimum atau minimum
dan berapa nilai maksimum atau minimumnya.
Dalam bab ini akan ditentukan titik tertinggi dan titik terendah dari grafik
suatu fungsi.
A. Maksimum dan Minimum suatu Fungsi dengan Satu Variabel
Definisi maksimum dan minimum suatu fungsi dengan satu variabel
diberikan sebagai berikut.
Definisi 2.1
Suatu fungsi f dikatakan kontinu pada titik x=cjika untuk sebarang ε >0yang
diberikan akan dapat ditentukan δ >0 sedemikian hingga jika x−c <δ maka
ε
<
− ( )
)
(x f c
f .
Definisi 2. 2
Suatu fungsi f dikatakan kontinu pada interval terbuka jika f kontinu di
setiap titik pada interval tersebut.
Definisi 2.3
Suatu fungsi f dikatakan kontinu pada interval tertutup
[ ]
a,b jika f kontinu disetiap titik dari (a,b) dan jika lim f(x) f(a)
a
x→ + =
dan lim f(x) f(b)
b
x→ − =
atau disebut
kekontinuan kanan di titik a dan kekontinuan kiri di titik b.
Definisi 2.4
Fungsi f dikatakan mempunyai nilai maksimum relatif di c jika terdapat interval
sedemikian hingga untuk setiap x dalam interval
. Jika hubungan berlaku untuk setiap x dalam domain
f, maka f disebut mempunyai nilai maksimum mutlak di c.
) ,
(c−δ c+δ f(c)≥ f(x)
) ,
(c−δ c+δ f(c)≥ f(x)
Definisi 2.5
Fungsi f dikatakan mempunyai nilai minimum relatif di c jika terdapat interval
sedemikian hingga
) ,
(c−δ c+δ f(c)≤ f(x)untuk setiap x dalam interval
. Jika hubungan
) ,
(c−δ c+δ f(c)≤ f(x) berlaku untuk setiap x dalam domain f,
maka f disebut mempunyai nilai minimum mutlak di c.
Bila fungsi f mempunyai maksimum atau minimum relatif di c, maka
dikatakan bahwa fungsi f mempunyai ekstrem relatif di c dan bila fungsi f
mempunyai maksimum atau minimum mutlak di c, maka dikatakan bahwa fungsi
f mempunyai ekstrem mutlak di c. Untuk lebih jelasnya perhatikan grafik di bawah
a c1 c2 c3 c4 b x y
y = f (x)
maks multak
maks relatif
min multak min relatif
f (c1)
f (c3)
f (c2)
f (c4)
Gambar 2.1 Nilai-nilai maksimum dan minimum serta jenisnya dari suatu fungsi f (x) dalam interval [a, b]
Dari grafik di atas tampak bahwa:
• nilai maksimum mutlak dicapai pada x = c1
• nilai maksimum relatif dicapai pada x = c3 dan x = b
• nilai minimum mutlak dicapai pada x = c4
• nilai minimum relatif dicapai pada x = c2 dan x = a
Contoh 2.1
Tinjau fungsi f yang didefinisikan oleh . Sket dari grafik
fungsi ini ditunjukkan pada Gambar 2.2. Karena , maka
. Akan tetapi
3
) 1 ( )
(x = x−
f
2
) 1 ( 3 )
( = −
′ x x
f
0 ) 1
( =
′
f f(x)<0, jika x<1 dan , jika . Jadi f tidak
mempunyai ekstrem relatif di titik satu.
0 ) (x >
y
x 1
Gambar 2.2 Grafik fungsi f(x)=(x−1)3
Contoh 2.2
Misalkan diketahui fungsi f(x)=2x. Keterangan dari grafik f pada
selang [1, 4) diberikan pada Gambar 2.3. Fungsi f mempunyai nilai minimum
mutlak sebesar 2 pada [1, 4) tetapi tidak mempunyai nilai maksimum mutlak pada
interval [1, 4) karena untuk setiap x∈[1,4)selalu ada nilai x yang memberikan
nilai f(x)yang lebih besar.
1 4
2 8 y
x
Contoh 2.3
Diberikan fungsi . Sket dari grafik f pada selang (-3, 2]
diperlihatkan pada Gambar 2.4. Fungsi f mempunyai nilai maksimum mutlak
sebesar 0 pada selang (-3, 2]. Fungsi f tidak mempunyai nilai minimum mutlak
pada selang (-3, 2] karena untuk setiap
2
)
(x x
f =−
] 2 , 3 (−
∈
x selalu ada nilai x yang
memberikan nilai f(x)yang lebih kecil.
-3 2
-4
-9
x y
Gambar 2.4 Grafik fungsi f(x)=−x2
Bagaimana dapat ditentukan di mana terjadinya ekstrem relatif suatu
fungsi f ? Ekstrem relatif dapat dipandang sebagai titik peralihan yang
Teorema berikut dapat digunakan untuk melokalisir kemungkinan
nilai-nilai c yang memberikan ekstrem relatif.
Teorema 2.1
Jika fungsi f kontinu pada interval
[ ]
a,b dan terdeferensial pada intervalmaka:
) , (a b
1. fungsi f naik pada interval
[ ]
a,b jika f′(x)>0 untuk semua titik dalaminterval (a,b).
2. fungsi f turun pada interval
[ ]
a,b jika f′(x)<0 untuk semua titik dalaminterval (a,b).
Ekstrem relatif dari suatu fungsi f terjadi pada titik-titik di mana fungsi f
berturunan (pada titik-titik di mana garis singgung pada grafik adalah horisontal).
Definisi 2.6
Titik kritis suatu fungsi f adalah nilai x di dalam domain di mana atau
f tidak berturunan. Jika c adalah suatu titik di mana
0 )
( =
′ x f
0 )
( =
′ c
f , maka c disebut
titik stasioner.
Dinamakan titik stasioner karena pada titik ini grafik fungsi f mendatar atau
horisontal atau gais singgungnya mendatar.
Ekstrem relatif dapat terjadi pada titik kritis. Pertama, jika fungsi f
mempunyai turunan pertama di titik ekstremnya, misal titik c, maka garis
ini tidak selalu menjadi titik ekstrem, sebagai contoh fungsi . Dalam
kasus ini , tetapi (0,0) bukan titik kritis dari grafik fungsi ,
seperti diperlihatkan dalam gambar di bawah ini.
3
)
(x x
f =
0 )
( =
′ c
f f(x)=x3
Gambar 2.5 Grafik fungsi f(x)= x3
Keadaan di mana atau f tidak berturunan belum menjamin terjadinya
ekstrem suatu fungsi. Untuk diperlukan suatu teorema yang menyatakan syarat
perlu adanya ekstrem suatu fungsi.
0 )
( =
′ x f
Teorema 2.2
Jika fungsi f mempunyai ekstrem pada c, maka f′(c)=0 atau f tidak berturunan.
Bukti:
Pada kasus ini terdapat dua kemungkinan, yaitu f berturunan pada c atau f tak
berturunan.
Pertama, jika f tak berturunan , maka c adalah titik kritis untuk f .
a. Jika adalah maksimum relatif dari f, maka terdapat interval
sedemikian sehingga jika c + h dalam interval
dengan
) (c f
] , [c−δ c+δ
] ,
[c−δ c+δ c≠c+h maka f(c+h)< f(c).
i. Jika h>0 maka ( + )− ( ) <0
h c f h c f
ii. Jika h<0 maka ( + )− ( ) >0
h c f h c f
c
c + h c + h
δ −
c c+δ
x y
f(c)
h > 0 h < 0
Gambar 2.6
Jika f(x) berturunan pada x = c , maka f′(c)ada dan
) ( ) ( )
(c f c f c
f+′ = −′ = ′ , yaitu:
0 ) ( ) ( lim
0 ≤
− + =
′ +
→ +
h c f h c f f
h
dan lim ( ) ( ) 0
0
≥ −
+ =
′ − → −
h c f h c f f
h
b. Jika adalah minimum relatif dari f, maka terdapat interval
sedemikian sehingga jika c + h dalam interval
dengan
) (c f
] , [c−δ c+δ
] ,
[c−δ c+δ c≠c+h maka f(c+h)> f(c).
i. Jika h>0 maka ( + )− ( ) >0
h c f h c f
ii. Jika h<0 maka ( + )− ( ) <0
h c f h c f
Jika f(x) berturunan pada x = c , maka f′(c)ada dan
) ( ) ( )
(c f c f c
f+′ = −′ = ′ , yaitu:
0 ) ( ) ( lim
0 ≥
− + =
′ +
→ +
h c f h c f f
h
dan lim ( ) ( ) 0
0 ≤
− + =
′ −
→ −
h c f h c f f
h
Karena f−′≤0 dan f+′ ≥0, maka f′(c)=0. ■
c
c + h c + h
δ −
c c+δ
x y
f(c)
h > 0 h < 0
Gambar 2.7
Sifat suatu titik kritis sering ditentukan dengan naik turunnya kurva di
sekitar titik kritis.
Teorema 2.3 Teorema Nilai Rata-rata
Jika fungsi f kontinu pada interval [a,b] dan terdeferensial pada titik (a,b) maka
terdapat titik c di dalam interval (a,b) sedemikian sehingga
a b
a f b f c f
− − =
′( ) ( ) ( ).
Bukti:
Misal diberikan fungsi f(x) dan g(x) seperti gambar di bawah ini.
x y
f(b)
f(a)
a b
y = f(x)
s(x)
x
y = g(x)
Gambar 2.8
Pembuktian berdasarkan pada analisis fungsi s(x)= f(x)−g(x). Andaikan
adala persamaan tali busur yang menghubungkan titik ke
. Karena garis ini mempunyai kemiringan
) (x g
y= (a, f(a))
)) ( , (b f b
a b
a f b f
− − ( ) )
(
)) ( ,
(a f a , maka bentuk kemiringan untuk persamaannya adalah
) ( ) ( ) ( ) ( )
( x a
a b a f b f a f x g − − − =
− atau ( ) ( ) ( )(x a) f(a)
a b a f b f x
g − +
− −
= .
Kemudian ini menghasilkan rumus untuk s(x), yaitu:
) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( x a
a b a f b f a f x f x g x f x s − − − − − = − =
Tampak bahwa s(a)=s(b)=0.
Untuk setiap fungsi yang kontinu pada interval [a,b] dan terdeferensial pada
interval (a,b) dan
) (x s 0 ) ( )
(a =s b =
s maka fungsi terdapat titik c di dalam
interval (a,b) sedemikan sehingga
) (x s 0 ) ( ) ( ) ( ) ( = − − − ′ = ′ a b a f b f c f c s .
Jadi terbukti bahwa
a b a f b f c f − − = ′( ) ( ) ( ). ■
Teorema 2.4 Teorema Uji Turunan Pertama untuk Nilai Ekstrem Relatif
Andaikan fungsi f kontinu dan terdeferensial pada interval terbuka yang
memuat titik kritis c, maka:
) , (a b
1. f(c) adalah nilai maksimum relatif, jika f′(x)>0 untuk semua x di dalam
interval (a,c)dan f′(x)<0 untuk semua x di dalam interval (c,b)
2. f(c) adalah nilai minimum relatif, jika f′(x)<0 untuk semua x di dalam
interval (a,c)dan f′(x)>0 untuk semua x di dalam interval (c,b)
3. f(c)bukan nilai ekstrem relatif jika f′(x) bertanda sama pada kedua pihak
c.
Bukti:
a) Akan dibuktikan bahwa f mempunyai maksimum relatif pada c dengan
memperlihatkan bahwa f(c)≥ f(x) untuk semua x di dalam (a, b)
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (a, c). Karena f kontinu
pada c dan berturunan pada interval (a, c) maka teorema nilai rata-rata
dipenuhi pada interval [x, c].
Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (x, c) sedemikian sehingga
) ( ) ( ) (
ξ ′ = −
−
f x
c x f c f
atau f(c)− f(x)=(c−x)f′(ξ)
0
> −x
c karena c>x dan f′(ξ)>0 karena f′positif dimana-mana
pada interval (a, c).
Jadi atau dan dipenuhi untuk semua x di
dalam interval (a, c).
0 ) ( )
(c − f x >
f f(c)> f(x)
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (c, b). Karena f kontinu
pada c dan berturunan pada interval (c, b) maka teorema nilai rata-rata
dipenuhi pada interval [c, x].
Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (c, x) sedemikian sehingga
) ( ) ( ) (
ξ ′ = −
−
f c
x c f x f
atau f(x)− f(c)=(x−c)f′(ξ)
0
> −c
x karena x>c dan f′(ξ)<0 karena f′negatif dimana-mana
pada interval (c, b).
Jadi f(x)− f(c)<0 atau f(x)< f(c) dan dipenuhi untuk semua x di dalam
Jadi f(x)< f(c) berlaku untuk setiap x di dalam interval (a, b).
b) Akan dibuktikan bahwa f mempunyai minimum relatif pada c dengan
memperlihatkan bahwa f(c)≥ f(x) untuk semua x di dalam (a, b)
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (a, c). Karena f kontinu
pada c dan berturunan pada interval (a, c) maka teorema nilai rata-rata
dipenuhi pada interval [x, c].
Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (x, c) sedemikian sehingga
) ( ) ( )
( = ′ ξ
− −
f x
c x f c f
atau f(c)− f(x)=(c−x)f′(ξ)
0
> −x
c karena c>x dan f′(ξ)<0 karena f′negatif dimana-mana
pada interval (a, c).
Jadi f(c)− f(x)<0 atau f(c)< f(x) dan dipenuhi untuk semua x di
dalam interval (a, c).
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (c, b). Karena f kontinu
pada c dan berturunan pada interval (c, b) maka teorema nilai rata-rata
dipenuhi pada interval [c, x].
Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (c, x) sedemikian sehingga
) ( ) ( )
( = ′ ξ
− −
f c
x c f x f
atau f(x)− f(c)=(x−c)f′(ξ)
0
> −c
x karena x>c dan f′(ξ)>0 karena f′ positif dimana-mana
pada interval (c, b).
Jadi f(x)− f(c)>0 atau dan dipenuhi untuk semua x di dalam
interval (c, b).
) ( )
(x f c
Jadi f(x)> f(c) berlaku untuk setiap x di dalam interval (a, b).
c) Untuk membuktikan bagian ini akan ditinjau dalam dua kemungkinan, yaitu:
i. Jika f′(x)<0 untuk semua x dalam (a, c) dan f′(x)<0 untuk semua x
dalam (c, b), maka f(c) bukan merupakan nilai ekstrem.
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (a, c). Karena f
kontinu pada c dan berturunan pada interval (a, c) maka teorema
nilai rata-rata dipenuhi pada interval [x, c].
Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (x, c) sedemikian
sehingga
) ( ) ( ) (
ξ ′ = −
−
f x
c x f c f
atau f(c)− f(x)=(c−x)f′(ξ)
0
> −x
c karena c>x dan f′(ξ)<0 karena negatif di
mana-mana pada interval (a, c).
f′
Jadi f(c)− f(x)<0 atau f(c)< f(x) dan dipenuhi untuk semua x
di dalam interval (a, c).
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (c, b). Karena f
kontinu pada c dan berturunan pada interval (c, b) maka Teorema
Nilai Rata-rata dipenuhi pada interval [c, x].
Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (c, x) sedemikian
sehingga
) ( ) ( )
( = ′ ξ
− −
f c
x c f x f
0
> −c
x karena x>c dan f′(ξ)<0 karena f′ negatif di
mana-mana pada interval (c, b).
Jadi f(x)− f(c)<0 atau f(x)< f(c) dan dipenuhi untuk semua x
di dalam interval (c, b).
Karena untuk setiap x di dalam interval (a, c). dan
untuk setiap x di dalam interval (c, b), maka bukan
merupakan nilai ekstrem relatif.
) ( )
(c f x
f <
) ( )
(x f c
f < f(c)
ii. Jika f′(x)>0 untuk semua x dalam (a, c) dan f′(x)>0 untuk semua x
dalam (c, b), maka f(c) bukan merupakan nilai ekstrem.
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (a, c). Karena f
kontinu pada c dan berturunan pada interval (a, c) maka teorema
nilai rata-rata dipenuhi pada interval [x, c].
Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (x, c) sedemikian
sehingga
) ( ) ( )
( = ′ ξ
− −
f x
c x f c f
atau f(c)− f(x)=(c−x)f′(ξ)
0
> −x
c karena c>x dan f′(ξ)>0 karena f′ positif di
mana-mana pada interval (a, c).
Jadi atau dan dipenuhi untuk semua x
di dalam interval (a, c).
0 ) ( )
(c − f x >
f f(c)> f(x)
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval . Karena f
kontinu pada c dan berturunan pada interval (c, b) maka Teorema
Nilai Rata-rata dipenuhi pada interval [c, x].
Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (c, x) sedemikian
sehingga
) ( ) ( ) (
ξ ′ = −
−
f c
x c f x f
atau f(x)− f(c)=(x−c)f′(ξ)
0
> −c
x karena x>c dan f′(ξ)>0 karena f′ positif di
mana-mana pada interval (c, b).
Jadi atau dan dipenuhi untuk semua x
di dalam interval (c, b).
0 ) ( )
(x − f c >
f f(x)> f(c)
Karena untuk setiap x di dalam interval dan
untuk setiap x di dalam interval , maka bukan
merupakan nilai ekstrem relatif.
■
) ( )
(c f x
f > (a,c)
) ( )
(x f c
f > (c,b) f(c)
Teorema 2.5 Teorema Uji Turunan Kedua
Andaikan f berturunan dua kali pada titik stasioner c, maka :
a. Jika f ′′(c)>0, maka f mempunyai minimum relatif pada titik c.
b. Jika f ′′(c)<0, maka f mempunyai maksimum relatif pada titik c.
Bukti :
Dengan menggunakan definisi turunan dapat dituliskan :
( )
( )
( )
c x c f cx c f x
fi i
c
x − = ≠
−
→ ,
lim '' (2.1)
a). Menurut hipotesis f ''(c)>0 sehingga dapat memilih ε >0 dalam definisi
hingga − <ε
− −
) ( ) ( )
( ' ''
'
c f c
x c f x f
bilamana x−c <δ , x≠c atau
ε
ε < +
− − <
− ( ) ( ) ( )
)
( ''
' '
''
c f c
x c f x f c
f ,bilamana x dalam interval
(
c−δ,c+δ)
,x≠c.Untuk membuktikan bahwa f memiliki minimum relatif pada c akan
diperlihatkan / ditunjukkan bahwa :
- f'(x)>0, untuk semua x dalam
(
c,c+δ)
.- f'(x)<0, untuk semua x dalam
(
c−δ,c)
.Ini menyusul dari uji turunan pertama bahwa f memiliki minimum relatif
pada c.
Apabila ε> 0 yang dipilih kurang dari f ''(c) maka
c x
c f x f
−
− ( )
)
( '
'
terletak antara dua bilangan positif, yang artinya :
0 ) ( )
( '
'
> −
−
c x
c f x f
bilamana
(
c−δ,c+δ)
,x≠c.Selanjutnya dapat ditulis :
0 ) ( )
( '
' x − f c >
f atau f'(x)> f'(c) untuk semua x dalam
(
c,c+δ)
danatau untuk semua x dalam
(
)
0 ) ( )
( '
' − <
c f x
f f'(x)< f'(c) c−δ,c .
Menurut hipotesis, c merupakan titik stasioner dari f , jadi f'(c)=0.
Ini berarti :
- f'(x)<0 untuk semua x dalam
(
c−δ,c)
.b). Menurut hipotesis f ''(c)<0 sehingga dapat memilih ε >0 dalam definisi
limit. Sehingga berdasarkan kesimpulan dari (2.1) ada δ >0 sedemikian
hingga + <ε
− −
) ( ) ( )
( ''
' '
c f c
x c f x f
bilamana x−c <δ , x≠c atau
ε
ε <− +
− − <
−
− ( ) ( ) ( ) ''( )
' '
''
c f c
x c f x f c
f ,bilamana x dalam interval
(
c−δ,c+δ)
,x≠c.Untuk membuktikan bahwa f memiliki minimum relatif pada c akan
diperlihatkan / ditunjukkan bahwa :
- f'(x)>0, untuk semua x dalam
(
c,c+δ)
.- f'(x)<0, untuk semua x dalam
(
c−δ,c)
.Karena ε yang dipilih merupakan bilangan positif yang sangat kecil maka
c f' x
c x
f
−
− ( )
) (
'
terletak antara dua bilangan negatif, yang artinya :
0 ) ( )
( '
'
> −
−
c x
c f x f
bilamana
(
c−δ,c+δ)
,x≠c.Selanjutnya dapat ditulis :
- f'(x)− f'(c)<0 atau f'(x)\< f'(c) untuk semua x dalam
(
c,c+δ)
.- f'(x)− f'(c)>0 atau f'(x)> f'(c) untuk semua x dalam
(
c−δ,c)
.Menurut hipotesis, c merupakan titik stasioner dari f , jadi f'(c)=0.
Ini berarti :
- f'(x)>0 untuk semua x dalam
(
c−δ,c)
.■
Contoh 2.4
Periksa nilai ekstrem untuk f(x)=x2 −6x+5 untuk setiap x dalam ℜ!
Penyelesaian :
Titik kritis fungsi didapat dengan menyelesaikan maka
untuk x = 3. Titik kritis fungsi di atas adalah
) 3 ( 2 6 2 ) (
' = − = −
x x
x f
0 ) (
' =
x
f x=3
2 ) (
'' = x
f maka f ''(3)=2>0.
Jadi f mempunyai nilai minimum relatif dengan nilai minimum relatif adalah
4 ) 3
( =−
f
Contoh 2.5
Untuk 3 4,
3 1 )
(x = x3−x2− x+
f gunakan uji turunan kedua untuk mengenali
ekstrem relatif fungsi tersebut!
Penyelesaian :
Titik kritis fungsi didapat dengan menyelesaikan
) 3 )( 1 ( 3 2 )
( 2
' = − − = + −
x x x
x x
f maka untuk f'(x)=0 x = -1 dan x = 3.
2 2 ) (
'' = −
x x
f ( -1) adalah nilai maksimum relatif dan f (3) adalah nilai minimum relatif.
B. Maksimum dan Minimum Fungsi dengan Dua Variabel
Dalam subbab sebelumnya telah dibahas tentang salah satu penggunaan
turunan fungsi dengan satu variabel dalam menentukan nilai maksimum dan
minimum suatu fungsi. Dalam subbab ini, akan dibahas tentang perluasan untuk
fungsi dengan dua variabel.
Nilai maksimum dan minimum suatu fungsi dengan dua variabel
didefinisikan dengan cara yang sama seperti pada fungsi dengan satu variabel.
Pada fungsi dengan dua variabel peranan interval terbuka digantikan dengan
cakram terbuka dan peranan interval tertutup digantikan dengan cakram tertutup.
Definisi nilai maksimum dan minimum suatu fungsi dengan dua variabel
diberikan sebagai berikut:
Definisi 2. 7
Misalkan adalah fungsi dengan dua variabel yang terdefinisi pada
suatu daerah di bidang yang memuat titik . Jika terdapat suatu cakram
terbuka sedemikian sehingga yang terletak pada
cakram terbuka yang berpusat di titik dengan jari-jari r, maka fungsi f
dikatakan mencapai maksimum relatif di titik dengan nilai maksimum
.
) , (x y f z=
) , (a b
) ); , ((a b r
B f(a,b)≥ f(x,y)
) , (a b
) , (a b
) , (a b f
Jika hubungan berlaku untuk setiap titik yang terletak
dalam daerah definisi fungsi
) , ( ) ,
(a b f x y
f ≥ (x,y)
) , (x y f
z = , maka fungsi f dikatakan mencapai
Definisi 2. 8
Misalkan z= f(x,y)adalah fungsi dengan dua variabel yang terdefinisi pada
suatu daerah di bidang yang memuat titik . Jika terdapat suatu cakram
terbuka sedemikian sehingga
) , (a b
) ); , ((a b r
B f(a,b)≤ f(x,y) yang terletak pada
cakram terbuka yang berpusat di titik dengan jari-jari r, maka fungsi f
dikatakan mencapai minumum relatif di titik dengan nilai minimum
.
) , (a b
) , (a b
) , (a b f
Jika hubungan berlaku untuk setiap titik yang terletak
dalam daerah definisi fungsi
) , ( ) ,
(a b f x y
f ≤ (x,y)
) , (x y f
z = , maka fungsi f dikatakan mencapai
minimum mutlak di titik (a,b) dengan nilai minimum f(a,b).
Kedua definisi di atas dapat diperlihatkan dalam ilustrasi di bawah ini.
Dari grafik tampak bahwa fungsi z = f(x,y) terdefinisi di dalam
domainnya yaitu bidang persegi tertutup pada bidang –xy yang titik-titiknya
memenuhi ketaksamaan 0≤x≤1, 0≤ y≤1. Fungsi z= f(x,y) mempunyai
maksimum relatif di titik B dan minimum relatif di titik A dan titik C. Fungsi
juga mempunyai minimum mutlak di titik A dan maksimum mutlak di
titik D.
) , (x y f z=
Jika f mempunyai nilai maksimum relatif atau minimum relatif di titik
maka dikatakan bahwa f mempunyai ekstrem relatif di titik dan jika
mempunyai nilai maksimum mutlak atau minimum mutlak di titik maka
dikatakan bahwa f mempunyai ekstrem mutlak di titik .
) ,
(a b (a,b)
) , (a b
) , (a b
Teorema 2.6
Misal terdefinisi pada semua titik pada cakram terbuka
dan f mencapai mempunyai nilai ekstrem relatif pada titik serta
turunan parsial tingkat pertama dari f ada pada titik , maka
) , (x y f z =
) ); , ((a b r
B (a,b)
) ,
(a b fx(a,b)=0
dan fy(a,b)=0.
Bukti:
Akan dibuktikan dalam dua kasus, yaitu jika adalah nilai maksimum
relatif dan adalah nilai minimum relatif.
) , (a b f
) , (a b f
i. Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai maksimum relatif pada
dan ada, maka
) ,
Jika adalah fungsi dengan dua variabel maka turunan parsial f
terhadap x pada titik adalah
) , (x y
f (x,y)
) , (a b
h b a f b h a f b a f h x ) , ( ) , ( lim ) , ( 0 − + = →
Karena f mempunyai nilai maksimum relatif di maka dengan memakai
Definisi 2.7 didapat
) , (a b
0 ) , ( ) ,
(a+h b − f a b ≤
f .
Ini berlaku bilamana h cukup kecil sedemikian sehingga ada di
dalam .
) , (a+h b
) ); , ((a b δ B
Jika h→0+, h>0 maka ( + , )− ( , ) ≤0
h b a f b h a f
Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:
0 ) , ( ) , ( lim ) , ( 0 ≤ − + = → h b a f b h a f b a f h x
Jika h→0−, h<0 maka ( + , )− ( , ) ≥0
h b a f b h a f
Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:
0 ) , ( ) , ( lim ) , ( 0 ≥ − + = → h b a f b h a f b a f h x
Karena dan fx(a,b)≥0 fx(a,b)≤0maka 0fx(a,b)= .
Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai maksimum relatif pada
dan ada, maka
) ,
(a b fy(a,b) fy(a,b)=0.
Jika adalah fungsi dengan dua variabel maka turunan parsial f
terhadap y pada titik adalah
) , (x y
f (x,y)
) , (a b
Karena f mempunyai nilai maksimum relatif di maka dengan memakai
Definisi 2.7 didapat
) , (a b
0 ) , ( ) ,
(a b+k − f a b ≤
f .
Ini berlaku bilamana k cukup kecil sedemikian sehingga ada di
dalam .
) , (a b+k
) ); , ((a b δ B
Jika k →0+, k >0 maka ( , + )− ( , )≤0
k b a f k b a f
Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:
0 ) , ( ) , ( lim ) , ( 0 ≤ − + = → k b a f k b a f b a f k y
Jika k →0−, k<0 maka ( , + )− ( , ) ≥0
k b a f k b a f
Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:
0 ) , ( ) , ( lim ) , ( 0 ≥ − + = → k b a f k b a f b a f k y
Karena fy(a,b)≥0 dan fy(a,b)≤0maka fy(a,b)=0.
ii. Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai minimum relatif pada
dan ada, maka
) , (a b
) , (a b
fx fx(a,b)=0.
Jika adalah fungsi dengan dua variabel maka turunan parsial f
terhadap x pada titik adalah
) , (x y
f (x,y)
) , (a b
h b a f b h a f b a f h x ) , ( ) , ( lim ) , ( 0 − + = →
Karena f mempunyai nilai minimum relatif di maka dengan memakai
Definisi 2.8 didapat
) , (a b
0 ) , ( ) ,
(a+h b − f a b ≥
Ini berlaku bilamana h cukup kecil sedemikian sehingga ada di
dalam .
) , (a+h b
) ); , ((a b δ B
Jika h→0+, h>0 maka ( + , )− ( , ) ≥0
h b a f b h a f
Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:
0 ) , ( ) , ( lim ) , ( 0 ≥ − + = → h b a f b h a f b a f h x
Jika h→0−, h<0 maka ( + , )− ( , ) ≤0
h b a f b h a f
Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:
0 ) , ( ) , ( lim ) , ( 0 ≤ − + = → h b a f b h a f b a f h x
Karena dan fx(a,b)≥0 fx(a,b)≤0maka 0fx(a,b)= .
Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai minimum relatif pada
dan ada, maka
) , (a b
) , (a b
fy fy(a,b)=0.
Jika adalah fungsi dengan dua variabel maka turunan parsial f
terhadap y pada titik adalah
) , (x y
f (x,y)
) , (a b
k b a f k b a f b a f k y ) , ( ) , ( lim ) , ( 0 − + = →
Karena f mempunyai nilai maksimum relatif di maka dengan memakai
Definisi 2.8 didapat
) , (a b
0 ) , ( ) ,
(a b+k − f a b ≥
f .
Ini berlaku bilamana k cukup kecil sedemikian sehingga ada di
dalam .
) , (a b+k
) ); , ((a b δ B
Jika k →0+, k >0 maka ( , + )− ( , )≥0
Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:
0 ) , ( ) , ( lim ) , (
0 ≥
− + =
→ k
b a f k b a f b
a f
k y
Jika k →0−, k<0 maka ( , + )− ( , ) ≤0
k
b a f k b a f
Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:
0 ) , ( ) , ( lim ) , (
0 ≤
− + =
→ k
b a f k b a f b
a f
k y
Karena fy(a,b)≥0 dan fy(a,b)≤0maka fy(a,b)=0 .
■
Definisi 2.9.
Titik disebut titik kritis dari fungsi f, jika berlaku dan
.
) ,
(a b fx(a,b)=0
0 ) , (a b = fy
Teorema 2.6 mengatakan bahwa syarat perlu agar suatu fungsi dengan dua
variabel mencapai nilai ekstrem relatif di suatu titik, di mana turunan parsialnya
ada di titik tersebut, adalah bahwa titik tersebut merupakan titik kritis dari
. Namun hal ini belum menjamin terjadinya nilai ekstrem relatif
apabila turunan parsialnya di suatu titik sama dengan nol. Keadaan ini terjadi
pada suatu titik yang disebut dengan titik pelana (saddle point), yaitu titik kritis di
mana fungsi tidak mempunyai nilai ekstrem. Hal ini ditunjukkan pada
contoh 2.6
) , (x y f z=
Contoh 2.6
Diketahui fungsi f yang didefinisikan oleh persamaan
2 2
2 4
6 ) ,
(x y x y x y
f = − − −
Tentukan apakah f mencapai nilai ekstrem!
Penyelesaian:
Karena f dan turunan parsial pertamanya terdefinisi di semua titik , maka
Teorema 2. 6 dapat digunakan. Dengan penurunan parsial didapat:
) , (x y
x y
x
fx( , )=6−2 dan fy(x,y)=−4−4y
Dari persamaan-persamaan fx(x,y)=6−2x=0 dan fy(x,y)=−4−4y=0
didapat x = 3 dan y = -1 sebagai titik kritis fungsi.
Grafik persamaan tampak pada gambar 2.10
yaitu berupa paraboloida dengan titik puncak (3, -1, 11) dan terbuka ke bawah.
2 2
2 4
6 ) ,
(x y x y x y
f
z= = − − −
Dapat disimpulkan bahwa:
) 1 , 3 ( ) ,
(x y < f −
f untuk semua (x,y)≠(3,−1)
Menurut Definisi 2.7, maka f(3,−1)=11 merupakan nilai maksimum mutlak f.
Contoh 2.7
Tentukan nilai ekstrem relatif dari fungsi f(xy)=2x2 +y2 −xy−7y!
Penyelesaian:
Karena f dan turunan parsial pertamanya terdefinisi di semua titik , maka
Teorema 2.6 dapat digunakan. Dengan penurunan parsial didapat:
) , (x y
y x y x
fx( , )=4 − dan fy(x,y)=2y−x−7
Kemudian dengan menyelesaikan
0 4
) ,
(x y = x−y =
fx
fy(x,y)=2y−x−7=0
didapat x = 1 dan y = 4 sebagai titik stasionernya.
Sekarang akan dibandingkan nilai f pada (1, 4) dengan nilai f pada (1+h,4+k).
14 28 4 16 2 ) 4 , 1
( = + − − =−
f
) 4 )( 1 ( ) 4 ( ) 1 ( 2 ) 4 , 1
( h k h 2 k 2 h k
f + + = + + + − + +
=2+4h+2h2 +16+8k+k2 −4−4h−k−hk−28−7k
=2h2 +k2 −hk−14
(
)
22 1 2 2
2
2 2
) 4 , 1 ( ) 4 , 1
( h k f h k hk h hk k
f + + − = + − = − +
(
)
02 2 89 2
4
1 + >
−
= h k k untuk semua h, k di dalam ℜ.
Jadi f mempunyai minimum relatif pada titik (1, 4) dengan nilai minimum
Contoh 2.8
Selidiki apakah fungsi f(x,y)= x2 −y2mempunyai nilai ekstrem relatif!
Penyelesaian:
Karena f dan turunan parsial pertamanya terdefinisi di semua titik , maka
Teorema 2.6 dapat digunakan. Dengan penurunan parsial didapat:
) , (x y
x y x
fx( , )=2
y y
x
fy( , )=−2
Titik kritis diperoleh dengan menyelesaikan persamaan dan
. Kemudian diperoleh titik (0,0) sebagai titik kritisnya. 0 2 ) ,
(x y = x=
fx
0 2 ) ,
(x y =− y= fy
Pada bidang , bernilai positif, dan pada bidang ,
bernilai negatif. Jadi titik (0,0) bukan merupakan nilai ekstrem dari
0
=
y f(x,y)= x2 x=0
2
) ,
(x y y
f =−
2 2
) ,
(x y x y
f = − . Hal ini ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Seperti halnya pada fungsi dengan satu variabel bahwa syarat
belum cukup menjamin bahwa f mempunyai ekstrem pada c. Demikian
pula halnya bahwa syarat
0 )
( =
′ c f
0 ) , (x y =
fx dan fy(x,y)=0 belum cukup menjamin
bahwa fungsi dengan dua variabel mempunyai ekstrem pada titik . Untuk itu
diperlukan syarat cukup yang menjamin bahwa fungsi dengan dua variabel
mempunyai ekstrem pada titik .
) , (a b
) , (a b
Teorema 2.7
Misalkan f adalah fungsi dengan dua variabel dengan turunan-turunan parsial
tingkat dua yang kontinu pada cakram terbuka dan
. Misalkan .
) ); , ((a b r B
0 ) , ( ) ,
(a b = f a b =
fx y H(a,b)= fxx(a,b).fyy(a,b)− fxy2(a,b)
Maka berlaku:
1. f mencapai nilai minimum relatif di titik (a,b) jika H(a,b)>0 dan
0 ) , (a b > fxx
2. f mencapai nilai maksimum relatif di titik (a,b) jika H(a,b)>0 dan
0 ) , (a b < fxx
3. f tidak mempunyai nilai ekstrem relatif di titik (a,b) jika H(a,b)<0
4. jika , f belum dapat disimpulkan apakah mempunyai nilai
ekstrem atau tidak.
Bukti:
1. Misalkan φ(x,y)= fxx(x,y).fyy(x,y)− fxy2(x,y).
Diketahui dan , akan dibuktikan bahwa
adalah nilai minimum relatif.
0 ) , (a b >
φ fxx(a,b)>0 f(a,b)
Karena , dan adalah fungsi-fungsi yang kontinu pada cakram
terbuka , maka juga kontinu di . Akibatnya
terdapat cakram terbuka
xx
f fyy fxy
) ); , ((a b r
B φ(x,y) B((a,b);r)
) ); , ((a b r
B′ ′ , de