• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN BANK SAMPAH LIMBAH PLASTIK BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA KECAMATAN SAMARINDA UTARA. Oleh : DWI OKTORINA SAPUTRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN BANK SAMPAH LIMBAH PLASTIK BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA KECAMATAN SAMARINDA UTARA. Oleh : DWI OKTORINA SAPUTRI"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN BANK SAMPAH LIMBAH PLASTIK BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA KECAMATAN

SAMARINDA UTARA

Oleh :

DWI OKTORINA SAPUTRI 130 500 147

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2016

(2)

PEMANFAATAN BANK SAMPAH LIMBAH PLASTIK BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA KECAMATAN

SAMARINDA UTARA

Oleh :

DWI OKTORINA SAPUTRI 130 500 147

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2016

(3)

PEMANFAATAN BANK SAMPAH LIMBAH PLASTIK BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA KECAMATAN

SAMARINDA UTARA

Oleh :

DWI OKTORINA SAPUTRI 130 500 147

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2016

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : Pemanfaatan Bank Sampah Limbah Plastik Bagi Masyarakat di Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara

Nama : Dwi Oktorina Saputri

NIM : 130 500 147

Program Studi : Manajemen Lingkungan

Jurusan : Manajemen Pertanian

Lulus ujian pada tanggal: Dosen Pembimbing,

Martha Ekawati Siahaya,S.Hut,MP NIP. 197208031998022001

Penguji I,

Adi Supriadi, S.Hut, M.Si NIP. 1975100720008121001

Penguji II,

Fachruddin Azwari,ST,M.Si NIP. 1975100720008121001

Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan,

Ir. Dadang Suprapto, MP. NIP.19620101 198803 1003

Mengesahkan, Ketua Jurusan Manajemen

Pertanian,

Ir.M. Masrudy, MP. NIP. 19600805 198803 1 003

(5)

ABSTRAK

DWI OKTORINA SAPUTRI. Pemanfaatan Bank Sampah Limbah Plastik Bagi Masyarakat Di Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara. (di bawah bimbingan Ibu Martha Ekhawati Siahaya,S.Hut, MP).

Tujuan penelitian ini yakni untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan yang memiliki nilai ekonomis.

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan 25 kuesioner terbuka yang terdiri dari 10 pertanyan dan diberikan kepada 25 responden, yang terdiri dari 20 orang (80%) responden perempuan dan 5 orang (20%) responden laki-laki.

Hasil dari observasi yang telah dilakukan, telah disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden atau yang mewakili masyarakat RT 22 Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara berpendapat bahwa keberadaan bank sampah dianggap sangat berpengaruh terhadap social dan ekonomi masyarakat RT 22 Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara.

Kata Kunci : Bank Sampah, Limbah plastik, Kelurahan Pelita

(6)

RIWAYAT HIDUP

DWI OKTORINA SAPUTRI. Lahir pada tanggal 14 Oktober 1994 Samarinda, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan bapak Muhammad Safri dan ibu Lili Yusnita.

Pada tahun 2001 memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 006 Sungai Kunjang Samarinda dan lulus pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Muhammadiyah 2 Karang Asam Samarinda, dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke bangku sekolah SMA Negeri 14 Loa Bakung Samarinda, lulus pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan di Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian Program Studi Manajemen Lingkungan.

Pada tanggal 03 maret sampai dengan 03 Mei 2016 telah mengikuti Praktik Kerja Lapang (PKL) selama 2 bulan d Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.

Penulis menyusun Karya Ilmiah yang berjudul Dampak Positif Pemanfaatan Bank Sampah Limbah Plastik Bagi Masyarakat di Kelurahan Pelita Samarinda Utara. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu , atas rahmat dan hidayah Nya yang selalu terlimpah sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dengan Judul Dampak Positif Pemanfaatan Bank Sampah Limbah Plastik Bagi Masyarakat di RT 22 Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara. Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis selama tiga bulan terhitung dari bulan Juni sampai Agustus 2016 guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh sebutan Ahli Madya Manajemen Lingkungan pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Disadari sepenuhnya bahwa kesempurnaan karya sepert ini, sangat ditentukan oleh pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Keberhasilan penulis merampungkan laporan ini, tidak hanya jerih payah penulis semata, tetapi adanya dorongan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materiel. Oleh karena itu sepantasnyalah penulis mengucapkan terima p

1. Orang tua tercinta Ibu dan Ayah, terima kasih yang tak terhingga atas segala dukungan, nasihat, untaian doa yang terus mengalir dan semangat yang

dan barokah-Nya.

2. Ibu Martha Ekawati Siahaya, S.Hut., Msi. Selaku Dosen Pembimbing. 3. Bapak Adi Supriadi, S.Hut, M.Si Selaku Dosen Penguji I.

4. Bapak Fachruddin Azwari, ST, M.Si selaku Dosen Penguji II.

(8)

6. Bapak Ir. Hasanuddin., MP Selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

7. Bapak Budi Harsono,S.Hut., Selaku PLP yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.

8. Para Staf Pengajar, Administrasi dan PLP di Program Studi Manajemen Lingkungan.

9. Rekan-rekan Mila Karmila, Evi Yanah, Astuti Rahman, Dwi Fitriani, Siti Hadijah Diana, Happy Herliyanti, Deysna Bella dan seluruh rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi angkatan 2013 yang telah banyak membantu penulis dalam Karya Ilmiah ini hingga selesai.

10. Terimakasih Kepada Arif Wibowo yang selalu siap memberikan dukungan,semangat serta bantuan dan Doa kepada penulis.

11. Dan Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, namun demikian penulis berharap semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Dwi Oktorina Saputri

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

I. PENDAHULUAN ... .. 1

II. TINJAUAN PUSTAKA ... .. 4

A. Tinjauan Umum Bank Sampah ... 4

B. Tinjauan Umum Sampah ... 6

C. Tinjauan Umum Limbah Plastik ... 7

1. Dampak Adanya Limbah Plastik ... 7

2. Pemanfaatan Limbah PLastik ... 9

D. Pemanfaatan Limbah Sebagai Bahan Kreasi ... 10

E. Daur Ulang ... .. 12

III. METODE PENELITIAN ... .. 14

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

B. Alat dan Bahan ... 14

C. Prosedur Penelitian ... 14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

A. Hasil ... 16

B. Pembahasan ... 19

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 25

A. Kesimpulan ... 25

B. Saran ... 26

DAFTAR PUSTAKA ... 27

(10)

DAFTAR TABEL

No Tubuh Utama Halaman

1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 16

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 17 3. Data Pekerjaan Responden ... 18

(11)

DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran Halaman 1. Lembar Kuesioner ... 29 2. Lokasi Penelitian ... 31 3. Pengisian Kuesioner ... 31 4. Pengisian Kuesioner ... 32

5. Hasil Pengolahan Limbah Plastik ... 32

6. Tempat Pengumpulan Limbah ... 34

(12)

BAB I PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki penduduk sangat besar dan memiliki kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, selama 30 tahun terakhir, jumlah penduduk Indonesia meningkat hampir dua kali lipat, yaitu 147,49 juta jiwa pada tahun 1980 bertambah menjadi 179,37 jiwa pada tahun 1990 dan pada tahun 2000 bertambah mencapai 206,37 jiwa. Angka tersebut terus mengalami peningkatan dan mencapai 218,86 juta jiwa pada tahun 2005, hingga peningkatan itu terus meningkat hingga pada tahun 2011 mencapai 259.940.857 jiwa. Hal tersebut akan mengakibatkan semakin besarnya volume samah yang dihasilkan oleh manusia setiap tahunnya (Anonim 2011).

Kota Samarinda merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan luas wilayah mencapai 718 Km2, memiliki jumlah penduduk sekitar 883.838 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 1.011 jiwa/Km2. Dengan jumlah tersebut tak heran jika pola produksi dan konsumsi masyarakat di kota Samarinda juga tinggi. Fakta inilah yang menyebabkan tingkat produksi sampah di kota Samarinda terus mengalami kenaikan setiap tahun (Anonim 2011).

Undang-Undang nomor 18 tahun 2008 tentang penanggulangan sampah serta Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012 mengamanatkan perlunya perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu paradigma kumpul-angkut-buang menjadi pengelolaan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan sampah. Kegiatan pengurangan sampah bermaksud agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha dan masyarakat luas melaksanakan kegiatan timbunan sampah, daur ulang dan

(13)

?

pemanfaatan ulang sampah atau yang sering dikenal dengan sebutan Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) melalui upaya cerdas, efisien dan terprogram (Anonim 2012).

Namun kegiatan 3R masih menghadapi kendala utama yaitu rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melalui pengembanagan Bank Sampah yang merupakan kegiatan yang bersifat social engineering yang mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah secara bijak dan pada akhirnya akan mengurangi sampah yang di angkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Pembangunan bank sampah ini harus menjadi momentum awal membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah, karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik, sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya baru Indonesia. (An onim 2012).

Bank sampah dapat berperan sebagai tempat pembuangan akhir bagi produsen untuk produk dan kemasan produk yang masa pakainya telah usai. Sehingga sebagian tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan sampah juga menjadi tanggung jawab masyarakat. Dengan menerapkan pola ini diharapkan volume sampah yang dibuang ke TPA berkurang. Penerapan prinsip 3R sedekat mungkin dengan sumber sampah juga diharapkan dapat menyelesaikan masalah sampah secara terintegrasi dan menyeluruh, sehingga tujuan akhir kebijakan Pengelolaan Sampah Indonesia dapat dilaksanakan dengan bijak . (Anonim 2012).

(14)

?

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk mengetahui dampak Program Bank Sampah Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Pelita, Samarinda Utara Kota Samarinda dan untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan yang memiliki nilai ekonomis.

Hasil yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat terhadap pentingnya keberadaan bank sampah di setiap wilayah masyarakat, serta dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar dapat mengurangi limbah atau pencemaran lingkungan yang semakin bertambah.

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Bank Sampah

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem perbankkan yang dilakukan petugas relawan. Penyetor adalah warga yang tinggal disekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan (Anonim, 2014).

Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membentuk pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyrakat. Selain itu bank sampah juga sangat membutuhkan peranan dari masyarakat yang dapat berperan aktif. Masyarakat berperan sebagai nasabah dalam penyumbangan sampah yang dapat di daur ulang atau dimanfaatkan namun biasanya hanya dalam bentuk sampah anorganik.

Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah

(16)

?

dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membentuk pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyrakat.

Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah. Selain itu dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang semakin bertambah di lingkungan masyarakat. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya kerajinan yang memiliki nilai ekonomi. Manfaat bank sampah bagi masyarakat dan lingkungan, seperti membuat lingkungan menjadi bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan dan membuat sampah menjadi barang ekonomis. Manfaat bank sampah bagi masyarakat dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki. Masyarakat dapat sewaktu waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya terkumpul banyak.

Bank sampah juga bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal finansial, beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah. Setiap satu bulan sekali masyarakat akan menyetorkan sampah berupa botol plastik, kardus dan sampah organik senilai sepuluh ribu rupiah. B. Tinjauan Umum Sampah

Menurut Setyo (2012), sampah adalah bahan padat yang dibuang dari aktivitas rumah tangga, pasar, industri, dan aktivitas manusia lainnya, sehingga sampah diartikan sebagai sampingan dari aktivitas manusia yang tidak terpakai, dan termasuk yang mempengaruhi kelestarian lingkung an hidup, karena sampah mempengaruhi lingkungan alam dan lingkungan

(17)

?

sosial, apabila ada kesalahan dalam pembuangan sampah maka akan berakibat fatal bagi lingkungan hidup di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Seperti membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang tanpa ada pengolahan lebih lanjut, yang pada akhirnya mengakibatkan penumpukan. Ketika sampah menumpuk akan mengakibatkan bencana yang membuat kerusakan lingkungan, contohnya seperti mengakibatkan banjir, longsor dan bencana lainnya.

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Masalah sampah timbul dengan adanya peningkatan timbunan sampah per hari, namun tak diimbangi dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang yang memenuhi persyaratan teknis, sehingga banyak sampah yang tidak ditangani dengan maksimal. Selain sarana dan prasarana, kesadaran masyarakat memegang peranan penting dalam mengelola sampah. Jika dilihat kondisi saat ini masyarakat belum banyak mengetahui bagaimana mengelola dan memanfaatkan sampah. Sampah masih dianggap sebagai barang yang tidak berguna.

C. Tinjauan Umum Limbah Plastik

Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik. Plastik pertama kali dikenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di sebuah eksibisi Internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut Parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini

(18)

?

mempunyai karak teristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah (Chemistry, 2013).

Limbah plastik adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga, namun jika dikelola dengan baik limbah plastik dapat bernilai ekonomis yang tinggi. Adapun limbah plastik dapat di daur ulang kembali menjadi berbagai jenis kerajinan maupun bahan bakar.

1. Dampak Adanya Limbah Plastik

Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan p enduduk dunia dalam satu tahun.

Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun untuk dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan plastik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut. Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya

(19)

?

polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT, sehingga kantong plastik sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Keadaan plastik yang seperti ini akan memberikan akibat antara lain:

a) Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. b) PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun

tanaman, yang akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.

c) Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.

d) Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.

e) Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.

f) Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik

g) Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.

h) Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya. i) Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan

mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

(20)

?

2. Pemanfaatan Limbah Plastik

Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain botol minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di TPA terus menumpuk karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Kantong-kantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan. Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama masih diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang sumber daya jika diolah dengan benar.

Pengembangan proses pengolahan kantong plastik dilakukan melalui eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik. Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.

Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat

(21)

??

yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar.

D. Pemanfaatan limbah sebagai bahan kreasi

Gelas plastik merupakan tempat air minum yang terbuat dari bahan multiguna yang banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Plastik juga sudah banyak diwujudkan dalam bentuk busana, walaupun dalam presentasi kecil, contohnya seperti mantel, jas hujan, tas, aksesoris dan lain- lain. Hiasan dan korsase (dari plastik) akan memperindah busana kreasi baru dari bahan gelas plastik.

Pembuatan busana kreasi baru dari limbah gelas plastik seharusnya bernilai ekonomis tinggi. Akan tetapi, proses pembuatnnya yang memerlukan waktu relatif lama terutama dalam mengecat gelas plastik sehingga diperlukan ketelitian dan kesabaran menjadi salah satu hambatan terwujudnya hal tersebut. Selain pemasangan hiasan gelas plastik.pada busana, kesulitan yang tampak terdapat pula pada pemeliharaan busana kreasi baru ini, selain ketelitian dengan penyi mpanannya diruang yang longgar/tidak sempit, menghindari udara lembab dan panas, serta secara periodik dikeluarkan guna diangin-anginkan menjadi keharusan untuk pemeliharaan busana. Selain itu, bahan baku limbah yang digunakan yang pada hakikatnya merupakan sampah yang tidak dipakai lagi mengharuskan biaya pengolahannya tidak termasuk dalam kisaran yang kecil.

Plastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi plastik membuat aktivitas produksi plastik

(22)

??

terus meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar. Material plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masy arakat.

Segala keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Akibatnya jumlah produk plastik yang akan menjadi sampah pun terus bertambah. Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain botol minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di TPA terus menumpuk karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Kantong-kantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan.

Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama masih diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang dan jika diolah dengan benar dapat menjadi sumber daya.

Pengembangan proses pengolahan kantong plastik dilakukan melaui eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.

(23)

??

E. Daur Ulang

Daur ulang merupakan proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu sampah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya. ( Anonim, 2013).

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RT. 22 Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yakni dari bulan Juni-Agustus 2016. Meliputi kegiatan antara lain persiapan penelitian, pengambilan data dan laporan hingga penulisan karya ilmiah.

B. Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : kamera, alat tulis, komputer, dan printer.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Lembaran kuesioner sebagai acuan dalam menggali materi penelitian.

C. Prosedur kerja

Prosedur penelitian ini meliputi tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Prosedur perijinan

Pembuatan surat ijin penelitian dari kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda yang ditujukan kepada Kelurahan Pelita Samarinda Utara. 2. Orientasi Lapangan

Orientasi Lapangan dilakukan untuk mengetahui wilayah studi tempat penelitian yang akan dilaksanakan, termasuk didalamnya melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait.

(25)

??

3. Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan untuk mendukung penyusunan laporan tugas akhir ini terdiri dari :

a) Data Sekunder

Jumlah warga RT 22 Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara. b) Data Primer

1) Pembuatan Kuesioner

Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan terbuka adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.

2) Penyebaran Kuesioner

Dilakukan pengambilan kuesioner sebanyak 25 responden dari jumlah warga RT 22 Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara dengan pengambilan kuisioner dilakukan dalam waktu satu hari. 4. Rekapitulasi Data

Data yang telah diperoleh direkapitulasi berdasarkan klasifikasi sesuai jawaban narasumber.

(26)

69% 31%

Data Penduduk Laki-Laki Perempuan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Data Penduduk RT 22 Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara Masyarakat RT 22 Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara sebagian besar bukan penduduk asli. Melainkan pendatang dari daerah lain yang kemudian menetap dan bermukim disana. Jumlah penduduk secara keseluruhan adalah 180 Kepala Keluarga (KK) yang terdaftar, dengan jumlah penduduk ± 650 jiwa. Secara umum mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang karakteristiknya beragam. Suku bangsa yang bermukim di RT 22 Kelurahan Pelita antara lain : Jawa, Dayak, Kutai dan Banjar, Serta beberapa etnis lainnya, Untuk lebih jelasnya komposisi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Kelurahan Pelita (2016)

Dilihat dari table 1 dapat diketahui bahwa ,mayoritas penduduk RT 22 Kelurahan Pelita berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki.

Nomor Jenis Kelamin Jumlah Penduduk

(Jiwa)

1 Laki-laki 450

(27)

17 24% 28% 40% 8% Tingkat Pendidikan Penduduk SD SMP SMA Sarjana

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RT 22 Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda, Peneliti berhasil mengumpulkan 25 responden, dengan sebagian besar responden 20 orang (80%) dari 25 responden adalah perempuan, sisanya 5 orang (20%) laki-laki. Rata-rata responden adalah masyarakat sekitar lokasi bank sampah. Responden yang mayoritas perempuan cenderung lebih banyak berpartisipasi dalam hal kegiatan sosial yang ada di lingkungan masyarakat daripada laki-laki yang lebih banyak menjadi pekerja.

2. Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan survey yang telah dilakukan terhadap 25 responden, telah didapat data mengenai tingkat pendidikan responden. Tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Nomor Tingkat Pendidikan

Jumlah Pendududk

(Jiwa) 1 Tamat Sekolah Dasar 6

2 Tamat SMP 7

3 Tamat SMA 10

4 Tamat Sarjana 2

Sumber : Kelurahan Pelita (2016)

Dari tabel di atas terlihat bahwa komposisi penduduk Kelurahan Pelita berdasarkan tingkat pendidikannya yaitu menengah ke atas.

(28)

18 20% 56% 24%

:GYs? WGUG?uAAY

ZG?ÐŽYEGY

PNS Wiraswasta Karyawan Swasta

Dalam tingkat pendidikan, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden paling tinggi berada pada tingkat SMA yang berjumlah 10 0rang (40%) dari seluruh jumlah responden 25 orang. Sebagian responden hanya berada pada ingkat pendidikan SD yakni 6 orang (24%), dan 7 orang atau 28% SMP, sedangkan sisanya yakni 2 orang atau 8% merupakan tamatan perguruan tinggi. Ini artinya di Kelurahan Pelita ini tingkat pendidikannya masih rendah.

3. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan responden RT 22 Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Data Pekerjaan Responden No Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa)

1 PNS 5

2 Wiraswasta 14

3 Karyawan Swasta 6

Sumber : Kelurahan Pelita 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden lebih banyak bekerja sebagai wiraswasta.

Sedangkan dari jenis pekerjaan yang paling banyak terdapat pada kategori wiraswasta yaitu 14 orang atau 56% dari seluruh jumlah responden yakni 25 orang. Wiraswasta disini termasuk pedagang

(29)

19

warung sembako, warung nasi, tukang sayur, tukang jahit, tukang sepatu dan lain-lain termasuk ibu rumah tangga. Yang berprofesi Pegawai Negeri Sipil hanya berjumlah 5 orang atau 20% dan sisanya yaitu karyawan swasta hanya 6 orang atau 24%. Pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap partisipasinya di dalam masyarakat. Dari hasil wawancara dengan responden dapat disimpulkan bahwa pekerjaan yang digeluti sangat mempengaruhi partisipasi warga dalam mengikuti program bank sampah ini dimana warga yang sudah memiliki pekerjaan tetap seperti PNS sangat minim dalam mengikuti program bank sampah ini walaupun ada sebagian warga yang sadar akan pentingnya bank sampah ini.

B. Pembahasan

1. Pola Mekanisme Bank Sampah Hijau Bersih Sehat (HBS)

Proses dalam bank sampah HBS Rt 22 Kelurahan Pelita ini hampir sama dengan bank konvensional pada umumnya. Bedanya, jika biasanya mereka menabung uang dapatnya uang, maka melalui bank sampah mereka menabung sampah dapatnya adalah uang. Pada awal berdirinya, bank sampah membuka pelayanan tabungan sampah dalam 1 minggu sebanyak 3 kali setiap hari Senin, Rabu dan Jum at pada pukul 16.00 s.d 20.00. Setelah dilakukan beberapa kali evaluasi tepatnya sejak tanggal 16 Juni 2012, bank sampah melakukan perubahan waktu pelayanannya. Pada hari Senin, Rabu dan Jum at berubah menjadi pukul 15.25 s.d 18.00. Hal ini dikarenakan para nasabah lebih banyak menabung pada waktu tersebut dan agar para petugas tidak terganggu jadwal ibadahnya.

(30)

20

Selain perubahan waktu pelayanan, bank sampah juga menambah hari operasional yaitu pada hari Minggu pukul 08.00 s.d 10.00. Pelayanan pada hari Minggu sifatnya situasional karena terkadang teller memiliki kepentingan masing-masing. Bank sampah memberi jangka waktu hari pelayanan agar nasabah memiliki kesempatan untuk mengumpulkan sampah dan teller tidak merasa jenuh. Sifat dari kepengurusan bank sampah ini masih sukarela sehingga tidak ada yang dapat memaksakan kehendak kepada para pengurus. Jenis sampah yang ditampung oleh bank sampah adalah sampah anorganik.

Bank sampah memiliki dua sistem tabungan sampah yaitu tabungan sampah individual dan komunal. Tabungan sampah individual adalah tabungan sampah dimana warga yang menjadi nasabah harus membawa sampah yang akan ditabungkan langsung ke bank sampah. Sampah tersebut harus dipilah dalam kelompok kertas, plastik, dan kaleng/botol yang sudah dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu. Saat ini bank sampah baru memiliki nasabah individual sebanyak 150 KK. Setiap nasabah akan diberikan nomor rekening, buku tabungan dan tiga tas untuk memudahkan pemilahan sampah tersebut. Warga yang menjadi nasabah individual juga dapat melakukan simpan pinjam dengan dikenakan biaya administrasi sebesar 5 persen dari besarnya pinjaman. 2. Dampak Sosial Keberadaan Bank Sampah HBS

Dampak sosial keberadaan Bank Sampah HBS dianalisis berdasarkan jumlah tenaga kerja yang terserap, persepsi warga sekitar, dan ada tidaknya perubahan perilaku dalam penanganan sampah rumah tangga. Persepsi masyarakat sekitar tentang pengelolaan sampah yang

(31)

21

dilakukan bank sampah diketahui dari dua bahasan yaitu mengenai pengetahuan tentang keberadaan bank sampah dan manfaat sosial yang dirasakan warga sekitar atas keberadaan bank sampah.

Dampak sosial keberadaan Bank Sampah HBS salah satunya dapat dilihat dari ada tidaknya pengaruh dan dorongan terhadap warga sekitar (pada tingkat rumah tangga) untuk melakukan pemilahan sampah, walaupun perubahan pola perilaku tersebut tidaklah mudah karena berkaitan dengan cara perubahan kultur dan cara pandang. Perubahan perilaku responden dalam menangani sampah rumah tangganya dilihat dari perilaku responden sebelum dan sesudah adanya bank sampah di wilayah tempat tinggal responden. Salah satu manfaat sosial adanya bank sampah yaitu mampu melibatkan masyarakat dengan adanya penyerapan tenaga kerja. Bank sampah berencana akan merekrut tenaga kerja lagi jika program menominalkan sendiri sampah yang ditabungkan warga sudah berjalan, karena untuk menominalkan sampah tersebut membutuhkan tenaga kerja yang terampil agar tidak terjadi kesalahan dalam menominalkan sampah.

Mengidentifikasi persepsi masyarakat sekitar mengenai dampak sosial keberadaan Bank Sampah HBS dilakukan dengan wawancara kepada 25 responden yang telah mengetahui keberadaan bank sampah. Responden mengetahui keberadaan bank sampah di sekitar rumahnya terutama dari sosialisasi yang dilakukan oleh pengelola bank sampah. Keberadaan bank sampah sendiri sudah diketahui keseluruhan responden yaitu sebanyak 25 responden atau sebesar 100% sejak awal bank sampah berdiri yaitu pada bulan Mei 2012. Pihak pengelola bank

(32)

22

sampah melakukan sosialisasi besar-besaran sebelum bank sampah tersebut didirikan hingga saat ini masih terus melakukan sosialisasi sehingga sebagian besar responden telah mengetahui keberadaan bank sampah sejak awal.

Adanya bank sampah diakui sebagian besar responden telah memberikan perbaikan dalam pelayanan sampah yaitu sebanyak 20 responden (82%) karena bank sampah memberikan fasilitas tempat sampah untuk memudahkan pemilahan sampah bagi warga. Responden yang menjawab tidak ada perbaikan dalam pelayanan sampah beranggapan bahwa fasilitas yang diberikanbank sampah masih belum cukup memadai untuk menampung semua sampah yang dihasilkan oleh warga dan ada juga responden yang sudah menjual sampah yang dihasilkannya kepada pengepul sampah sehingga mereka tidak merasa adanya perbaikan dalam pelayanan sampah karena tidak membuang sampah di tempat sampah yang disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum atau yang disediakan oleh Bank Sampah HBS.

Dampak sosial lainnya dari keberadaan Bank Sampah HBS adalah secara tidak langsung dapat memberikan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang diakui oleh 23 responden (92%). Hal ini dikarenakan bank sampah merupakan aplikasi gerakan memilah sampah dan memanfaatkan kembali sampah. Selain itu, sebanyak 25 responden atau sebesar 100% persen berpendapat bahwa bank sampah juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menabung.

(33)

23

3. Dampak Ekonomi Keberdaan Bank Sampah HBS

Dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat dianalisis melalui persepsi masyarakat dan sebanyak 25 responden (100% persen) yang berpendapat bahwa keberadaan bank sampah telah memberikan manfaat ekonomi dengan mendatangkan keuntungan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menambah uang saku bagi anak dari hasil menabung sampah.

Menurut responden, jumlah pendapatan yang diterima masih sangat kecil karena minimnya jumlah sampah yang dihasilkan dan masih baru keberadaan bank sampah sehingga manfaat ekonomi yang didapat belum terlalu berpengaruh untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Namun begitu, masyarakat juga sangat terbantu dengan pendapatan yang dihasilkan dari Bank Sampah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan uang saku sekolah anak.

4. Dampak Keberadaan Bank Sampah HBS Terhadap Lingkungan Adanya bank sampah diakui sebagian responden telah memberikan perbaikan kebersihan lingkungan yaitu sebanyak 25 responden (100 %) dan juga memberikan manfaat langsung dengan berkurangnya tumpukan sampah di lingkungan yang diakui oleh 24 responden (96 %).

Dengan adanya bank sampah, keberadaan sampah lebih berarti karena lebih baik ditabungkan daripada terbuang secara sia-sia atau dibakar. Oleh karena itu, keberadaan bank sampah juga dapat meningkatkan kenyaman lingkungan dengan semakin berkurangnya

(34)

24

warga yang membakar sampah, hal ini diakui oleh 25 responden atau sebesar 100% pendapatan untuk dirinya.

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan survey yang telah dilakukan, penulis merumuskan kesimpulan sebagai berikut:

1. Program Bank Sampah mendatangkan manfaat positif terhadap lingkungan yakni membuat lingkungan menjadi lebih bersih dan yang paling banyak dirasakan oleh masyarakat yaitu berkurangnya tumpukkan sampah di lingkungan sekitar yang selama ini menjadi pemandangan yang kurang menarik disekitar kelurahan Pelita.

2. Setelah adanya program bank sampah ini, terjadi sedikit peningkatan terhadap pendapatan masyarakat di Kelurahan Pelita. Hal ini didapat dari hasil jawaban responden yang menjawab kondisi keuangan mereka sedikit meningkat setelah adanya program bank sampah ini. Walaupun jangka waktu untuk mendapatkan uang tersebut sekitar 1-3 bulan sekali, tetapi masyarakat sangat terbantu dengan hasil yang diperoleh untuk kebututan sehari-hari, pendidikan anak, sampai memperbaiki kualitas kesehatan.

3. Setelah program bank sampah ini berjalan, ada begitu banyak manfaat yang dirasakan masyarakat dengan menabung sampah. Masyarakat menabung sampah, masyarakat juga mendapatkan uang. Dengan pendapatan yang diperoleh dari bank sampah, masyarakat menjadi semakin mudah dalam membiayai pendidikan anak. Rata -rata masyarakat yang menabung memiliki keluarga dan anak yang masih diusia sekolah. Dengan adanya pendapatan yang diperoleh dari bank

(36)

26

sampah, masyarakat menjadi terbantu dalam membiayai pendidikan anak demi mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, peneliti merumuskan rekomendasi sebagai berikut:

1. Pihak pengelola bank sampah disarankan melakukan kerjasama dengan instansi -instansi yang peduli terhadap lingkungan. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan manfaat dalam hal sosialisasi kepada masyarakat untuk membuat bank sampah ini mendapatkan tempat dimasyarakat bahwa bank sampah ini memiliki dampak yang begitu besar bagi lingkungan maupun pendapatan.

2. Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan cara menumbuhkan kesadaran dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. STATUS Lingkungan Hidup Indonesia 2007. Kementrian Negara

Lingkungan Hidup. Jakarta

Anonim. 2011. Data Sensus Penduduk Indonesia tahun 2011. Badan Pusat

Statistik BPS: Jakarta.

Anonim.2012. Profil Bank Sampah 2012 .Kementrian Lingkungan Hidup: Jakarta Anonim. 2013. Sumber-sumber Limbah Plastik. Laporan Praktikum Pengolahan

Limba. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

Anonim.2014. Konsep Dasar Pengelolaan Sampah Perkotaan. Badan Lingkungan Hidup. Jakarta

Anonim.2014. Pengertian Bank Sampah. Wikipedia

Apriadi, Putra. 2012. Bank Sampah dan Program Lingkungan Yayasan Unilever. Yayasan Unilever Indonesia.

Priambodo. 2012. Mengangkat Derajat Sampah Lewat Bank Sampah. Yogyakarta.

Prihtiyani, E. 2008. Masyarakat Bandegan Dirikan Bank Sampah. Yogyakarta. Setyo Purwendro. 2014. Penanggulangan Sampah Dan Proses Daur Ulang.

Bandung

Yuliana Chemistry. 2013. Makalah Pengolahan Sampah Plastik. Pengolahan Limbah Plastik. Jakarta

(38)

??

Lampiran 1. Lembar Kuesioner

Kuisioner Penelitian Pemanfaatan Bank Sampah Limbah Plastik Terhadap Masyarakat di Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara

1. Identitas Responden

a. Nama : b. Jenis Kelamin :

c. Pekerjaan :

d. Alamat : Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara

2. Isilah pertanyaan dibawah ini !!

Pertanyaan Jawaban

1. Menurut anda apakah keberadaan Bank Sampah bermanfaat atau tidak, berikan alasannya ?

2. Adakah dampak negative yang

ditimbulkan dari adanya bank sampah ? 3. Apakah keberadaan bank sampah

mengganggu lingkungan sekitar anda ? 4. Menurut bapak/ibu adakah dampak

penyakit yang ditimbulkan dari aktifitas bank sampah di lingkungan anda? 5. Menurut bapak /ibu, bagaimana peranan

pemerintah terhadap adanya bank sampah yang ada di wilayah masyarakat?

6. Menurut bapak/ibu, bagaimana solusi anda dalam menangani bank sampah ? 7. Sarana dan prasarana apa saja yang di

berikan pemerintah dengan adanya bank sampah yang ada dilingkungan sekitar ?

8. Apakah ada dampak perubahan ekonomi pada lingkungan anda ? 9. Apakah bapak/ibu ikut berpartisipasi

dalam kegiatan Bank sampah tersebut? 10. Adakah saran dari bapak/ibu dari

(39)

??

Lampiran 2. Lokasi Penelitian

(40)

??

Lampiran 4. Pengisian Kuesioner

Lampiran 5. Hasil Pengolahan Limbah Plastik

(41)
(42)

??

Lampiran 6. Tempat Pengumpulan Sampah

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang telah disinggung pada diskusi sebelumnya, etiologi tumor neuroma akustik merpakan defek pada kromosom 22 dan jarang sekali akan berubah menjadi maligna, akan tetapi

Berdasarkan penelitian tentang “Hubungan antara Beban Kerja dan Intensitas Kebisingan dengan Kelelahan pada Tenaga Kerja Pemeliharaan Jalan Cisalak Kotabima CV

Setelah siswa dan guru berdiskusi tentang teks bacaan (Bayu dan Ikan Hias), siswa mampu menyajikan informasi dari teks bacaan terkait dengan pertanyaan apa, di mana, kapan,

Dengan ini menyatakan bahwa saya akan mempergunakan dan hibah yang diberikan oleh pemerintahan Kota Tasikmalaya dengan sebenar-benarnya dan bersedia untuk

KONSUMSI PER KAPITA, PENYEDIAAN, PENGGUNAAN DAN KETERSEDIAAN PER KAPITA KELOMPOK MINYAK / PER CAPITA CONSUMPTION, SUPPLY, UTILIZATION AND PER CAPITA AVAILABILITY OF OIL.. KONSUMSI

Oleh karena itu perusahaan harus mampu menciptakan suatu merek yang menarik dan mampu menggambarkan fungsi dari produk itu yang sesuai dengan keinginan dari

Sebuah saluran transmisi pendek 3-fase terhubung ke stasiun pembangkit 33kV, 50Hz pada sisi kirim yang diperlukan untuk menyuplai beban 10 MW pada faktor daya 0,8 lagging pada 30 kV