• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ABSTRACT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BIMBINGAN

KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Purwa Hasan Putra1*, Muhammad Syahputra Novelan2

1,2

Program Studi Sistem Komputer, Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan

Jl. Jenderal Gatot Subroto, KM 4,5 Sei Sikambing 20122 Medan, Sumatera Utara, Indonesia *E-mail: purwahasanputra@dosen.pancabudi.ac.id

ABSTRACT

In this case the making of information systems guidance counseling is very necessary. Where this counseling guidance information system not only records the number of violations, but also the complete identity of students, achievements and special problems of students. So with this guidance counseling information system the teacher can monitor and assist students in the study period at the school. The results of the research system are expected to be able to facilitate students to convey their problems and get guidance from guardian or counseling teachers wherever and whenever. Guidance counseling system can provide information in the form of children's behavior, children's achievements, and others. Counseling guidance system can make it easier for teachers and parents to monitor student behavior, each process will be recorded and stored in a database so that it is expected that data is safer and will be easier to process into useful information

Keywords : Information Systems, Counseling Guidance

PENDAHULUAN

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, termasuk dalam bidang bimbingan belajar, diarahkan untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam upaya meningkatkan efisien, efektifitas kerja dan kualitas pelayanan bimbingan konseling, maka dibutuhkan suatu sistem pendukung di dalam membantu memudahkan kinerja bimbingan Konseling. Dalam hal ini pembuatan sistem informasi bimbingan konseling ini sangat diperlukan. Dimana sistem informasi bimbingan konseling ini tidak hanya mencatat jumlah point pelanggaran saja tetapi juga identitas lengkap siswa, prestasi dan masalah khusus siswa. Sehingga dengan adanya sistem informasi bimbingan konseling ini guru dapat memantau dan mendampingi siswa dalam masa studi di sekolah tersebut.

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial (Yuni Pantiwati : 2015) membantu segala aktivitas dengan cepat dan tepat pada Sekolah Menengah Kejuruan, namun kurangnya aktivitas didalam proses bimbingan konseling mengakibatkan pembuatan laporan yang akan diberikan kepada kepala sekolah dan orang tua murid masih berupa dokumen cetak. Dengan pembuatan laporan yang masih menggunakan secara manual, pihak guru bimbingan konseling akan mengalami kesulitan untuk memberi ataupun mendapatkan laporan secara cepat dan akurat sehingga akan menghambat pihak guru bimbingan konseling pada Sekolah Menengah Kejuruan Medan.

Sistem

Sistem dapat diartikan “sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja bukan bagian dari sebuah sistem (Samsuri Ridwan, et al., 2014 :

(2)

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “Sistema” yang berarti suatu kesatuan yang saling bergantung dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian lainnya atau sering disebut subsistem. Sistem suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu tujuan tertentu untuk menerima input lalu memprosesnya dan akhirnya menghasilkan output (Achmad Hamzah Nasrullah ; et al ; 2015 : 2-3).

Bimbingan Konseling

Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang pernting dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Bimbingan merupakan bantuan kepada individudalam menghadapi persoalan -persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Sedangkan konsep konseling pengertian konseling sebagai upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseling agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusasn dan menentukan tujuan beedasarkan nilai yang diyakininya, sehinggga konseli merasa bahagia dan efektif prilakunya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai mahkluk social (Lisna Zahrotun : 2015).

METODE PENELITIAN

Metodologi

Dalam mengembangkan sistem yang akan dibangun pada penelitian ini penulis menggunakan model waterfall yang ditunjukkan pada gambar.1.

Analisa Kebutuhan Desain Sistem Penulisan Kode Program Pengujian Program (Implementasi) Penerapan dan Perawatan

Gambar.1. Diagram

Waterfall

Metodologi Penelitian

1. Tahap Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan kebutuhan sistem selanjutnya. Tahap analisa bertujuan untuk mencari kebutuhan pengguna dan organisasi serta menganalisa kondisi yang ada (sebelum diterapkan sistem informasi yang baru). Dalam hal ini yang dilakukan dengan menganalisa dokumen-dokumen yang digunakan untuk sistem informasi manajemen. Adapun tahapan dalam pengumpulan data :

(3)

Merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari dan menelaah beberapa literatur yang terkait dengan judul atau masalah yang dibahas. Dalam penelitian ini cara yang dilakukan dengan mempelajari beberapa teori-teori sistem informasi, jurnal penentuan kelayakan berita, serta buku-buku lain yang berkaitan dengan masalah ini.

2. Studi Lapangan

Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :

a. Pengamatan (Observation)

Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Kegiatannya dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan proses bimbingan konseling di Sekolah Menengah Kejuruan Medan.

b. Sampel

Mengambil contoh-contoh data yang diperlukan khususnya data siswa, pelanggaran siswa, prestasi siswa dan lainnya yang bersangkutan dengan bimbingan konseling di Sekolah Menengah Kejuruan Medan.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh penulis untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan penelitian ini lebih akurat, adapun wawancara dilakukan pada guru bimbingan konseling di Sekolah Menengah Kejuruan Medan.

2. Tahap Desain Sistem

Tahap desain bertujuan menentukan spesifikasi detil dari komponen-komponen sistem pendukung keputusan (manusia, hardware, software, network dan data) dan produk-produk informasi yang sesuai dengan hasil tahap analisis. Proses desain sistem membagi kebutuhan sistem akan software dan hardware. Hal tersebut membangun arsitektur sistem keseluruhan. Software yang digunakan adalah PHP, MySQL, Microsoft Visio 2013. Desain perancangan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

3. Tahap Penulisan Kode Program

Penulisan kode program merupakan tahap penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah yang dimengerti komputer dengan mempergunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan pada bagian ini yaitu PHP dan menggunakan database MySQL

4. Tahap Pengujian Program (Implementasi)

Tahap implementasi merupakan tahapan untuk mendapatkan atau mengembangkan hardware dan software (pengkodean program), melakukan pengujian, pelatihan dan perpindahan ke sistem baru. Pengujian software dilakukan untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan.

5. Tahap Penerapan dan Perawatan

Tahapan penerapan dan perawatan dilakukan ketika sistem pendukung keputusan sudah dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan monitoring proses, evaluasi dan perubahan (perbaikan) bila diperlukan. Biasanya tahapan ini merupakan tahapan terpanjang dalam life cycle. Sistem di-install dan digunakan secara praktikal. Pemeliharaan meliputi perbaikan kesalahan yang tidak diketahui pada tahapan sebelumnya, memperbaiki implementasi unit sistem dan meningkatkan layanan sistem ketika terdapat kebutuhan baru.

(4)

Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK PAB 1 Kelambir 5 Jl. Gatot Subroto, Cinta Damai, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, termasuk dalam bidang bimbingan belajar, diarahkan untukmemenuhi kebutuhan siswa dalam upaya meningkatkan efisien, efektifitas kerja dan kualitas pelayanan bimbingan konseling, maka dibutuhkan suatu sistem pendukung di dalam membantu memudahkan kinerja bimbingan Konseling.Dalam hal ini pembuatan sistem informasibimbingan konseling ini sangat diperlukan.Dimana sistem informasi bimbingan konseling ini tidak hanya mencatat jumlah point pelanggaran saja tetapi juga identitas lengkap siswa, prestasi dan masalah khusus siswa.Sehingga dengan adanya sistem informasi bimbingan konseling ini guru dapat memantau dan mendampingi siswa dalam masa studi di sekolah tersebut.

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosiamembantu segala aktivitas dengan cepat dan tepat pada SMK PAB 1 Kelambir 5 Medan, namun kurangnya aktivitas didalam proses bimbingan konseling mengakibatkan pembuatan laporan yang akan diberikan kepada kepala sekolah dan orang tua murid masih berupa dokumen cetak.

Secara garis besar, bisnis proses sistem yang akan dirancang digambarkan dengan usecase diagram yang terdapat pada Gambar.2.

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Mengelola Data Guru/Pegawai Mengelola Data Kelas Mengelola Data Orang Tua/Wali Login Melihat Data Kelas Melihat Data Guru/Pegawai Mengelola Data Jenis Pelanggaran Logout Mengelola Data Administrator Adm inistrator

Orang Tua /W ali Mengelola Data Siswa Mengelola Data Pembinaan Mengelola Data Pelanggaran Siswa Mengelola Data Tanggapan Orang Tua Laporan Melihat Data Jenis Pelanggaran Tanggapan Laporan Pelanggaran <<inc lude>> <<inc lude>> <<inc lude>> <<inc lude>> Gur u Bimbingan Konseling <<inc lude>> <<inc lude>> Siswa Melihat Data Pengurangan Tindakan Sekolah

Gambar.2. Use Case Diagram Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMK PAB 1 Kelambir 5Berbasis Online

Berikut merupakan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi Rancang Bangun Sistem Informasi

(5)

Bimbingan Konseling Pada SMK PAB 1 Kelambir 5 Medan Berbasis Online. Sehingga hasil implementasinya dapat dilihat sesuai dengan hasil program yang telah dibuat.

Tampilan halaman form login merupakan tampilan yang digunakan oleh admin untuk meng-input username dan password sebagai admin untuk dapat masuk ke menu utama, seperti ditunjukkan pada Gambar.3.

Gambar.3. Tampilan Halaman FormLogin

Tampilan halaman form utama merupakan tampilan awal saat membuka aplikasi Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMK PAB 1 Kelambir 5 Medan Berbasis Online dan setelah admin melakukan login, seperti ditunjukkan pada Gambar.4.

Gambar.4. Tampilan Halaman Form Utama

Tampilan form siswa merupakan tampilan yang memiliki fungsi untuk mengolah data siswa. Gambar dari tampilan form data siswa dapat dilihat pada gambar.5.

(6)

Gambar.5. Tampilan Halaman Data Siswa

fungsi untuk menginput data pelanggaran siswa ataupun melakukan edit dan hapus data pelanggaran siswa. Gambar dari tampilan form data pelanggaran siswa dapat dilihat pada gambar.6.

Gambar.6. Tampilan Halaman Data Pelanggaran Siswa

Tampilan laporan hasil pelanggaran siswa merupakan tampilan yang memiliki fungsi untuk menampilkan hasil pelanggaran siswa. Gambar dari tampilan laporan pelanggaran siswa dapat dilihat pada gambar.7.

Gambar IV.7. Tampilan Halaman Laporan Pelanggaran Siswa

KESIMPULAN

Dari perancangan aplikasi sistem informasi bimbingan konseling pada sekolah menengah kejuruan, kesimpulan yang di dapat sebagai berikut: Sistem yang dibangun diharapkan mampu memudahkan siswa untuk menyampaikan permasalahannya dan mendapatkan bimbingan dari guru wali atau guru

(7)

konseling di mana pun dan kapan pun. Sistem bimbinngan konseling dapat memberikan informasi berupa perilaku anak, prestasi anak, dan lainnya. Sistem bimbingan konseling dapat mempermudah guru dan orang tua dalam memantau prilaku siswa, setiap prosesnya akan tercatat dan tersimpan ke dalam database sehingga diharapkan data lebih aman dan akan lebih mudah untuk diolah menjadi informasi yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Lisna Zahrotun, Utaminingsih Linarti 2015, Jurnal : “Rancang Bangun Sistem informasi Bimbingan Konseling Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Terhadap Siswa”, (semnasIF 2015)ISSN: 1979-2328UPN ”Veteran” Yogyakarta, 14 November 2015. Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan Teknik industri Universitas Ahmad DahlanJl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta 55164. Seminar Nasional Informatika 2015. Nufan Balafif, Budiman, Zainal Muttaqin, Jurnal : “Peningkatan Pelayanan Bimbingan Konseling

Di Man Tambakberas Jombang Dengan Sistem Informasi Bimbingan Konseling Berbasis Web”, TEKNOLOGI-Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2016: 8-15 P-Issn: 2087-8893 E-Issn: 2527-3671. Sistem Informasi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Kompleks Ponpes Darul ‘Ulum Peterongan Jombang 61481Teknik Informatika Universitas Darul Ulum(Undar)Jl. PresidenKH. Abdurrahman Wahid No.29 A Mojongapit Jombang.

Arif Setyawan, Joko Wandyatmono. Jurnal : “Sistem Informasi Penggajian Pegawai Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi”, Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 1 No 3 - 2009 - ijns.org. Universitas Surakarta.

Ahmad Taufiq Hidayatullah, Fajar Pradana, Mochammad Chandra Saputra, Jurnal : “Pengembangan Sistem Informasi Bimbingan Konseling Siswa pada SMP Negeri 1 Panarukan”, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputere-ISSN: 2548-964XVol. 1, No. 7, Juni 2017, hlm. 611-619 http://j-ptiik.ub.ac.id. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmun Komputer, Universitas Brawijaya.

Soffan Budi Cipta, Erik Hadi Saputra Jurnal : “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada Madrasah Aliyah Negeri Purwokerto 2 Jurnal Dasi Issn: 1411-3201 Vol. 13 No. 1 Maret 2012. STMIK AMIKOM Yogyakarta

Deni Risdiansyah, Jurnal : “Perancangan Sistem Informasi Bimbingan Konseling Berbasis

Desktop Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya”, JURNAL KHATULISTIWA

INFORMATIKA, VOL. V, NO. 2 DESEMBER 2017 p-ISSN: 2339-1928 & e-ISSN: 2579-633X. Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI Pontianak Jl. Abdurahman Saleh No.18A, Kota Pontianak, Indonesia

Gambar

Gambar IV.7. Tampilan Halaman Laporan Pelanggaran Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Suatu tugas yang diperintahkan dalam lebar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainnya (Majid, 2011: 176). LKS memuat kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk

Lamong Bay is located in the north coast of Surabaya city and came faca to face with the Madura 

dalam website ini terdapat pemborosan yaitu ada banyak berita yang sama pada satu halaman website dan website inipun tidak konsisten dalam menggunakan

Pelatih merupakan seorang pemimpin yang bagus, yang tidak hanya menghasilkan visi yang akan dia lakukan tetapi juga hari demi hari berusaha membentuk, memotivsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Manajemen perangkat pembelajaran guru pendidikan jasamni olahraga dan kesehahatan SMK di Kabupaten Sleman berada dalam

฀ Validating the NIEM (Version 3.0) technical architecture related to the IC Data Encoding Specifications (i.e. ISM, NTK, and TDF) aligned to OGC Web Services, Phase 9 (OWS-9)

Sama dengan pengelolaan resiko operasional, lembaga keuangan dapat meminimalisir resiko kredit pada kontrak Musyarakah permanen dengan cara terlibat langsung dalam

Pembanding 10 ton jerami dengan 5 ton pupuk kandang ayam per hektar yang diberi 0.4 pupuk kandang per hektar per hektar yang dicairkan sebagai dekomposer berpotensi