• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Antropologi dan Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Antropologi dan Psikologi"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

A. Antropologi dan Psikologi

Antropologi Psikologi

Adalah bagian dari ilmu antropologi yang

berkembang pesat sehingga sudah menjadi

suatu bidang ilmu sendiri.

Francis L. K Hsu mengusulkan

Culture and

(2)

lanj. antropologi dan psikologi

Ember dan ember

Antropologi psikologi merupakan studi

yang dilakukan oleh para ahli antropologi

yang tertarik pada perbedaan psikologis

diantara dan di dalam suatu masyarakat

dan persamaan psikologis pada rentang

yang luas di masyarakat.

(3)

lanj. antropologi dan psikologi

Psikologi Lintas Budaya

Adalah studi yang dilakukan para ahli psikologi terhadap dua atau lebih masyarakat.

James Danandjaja, mengemukakan bahwa

antropologi psikologi bersifat antar disiplin, karena :

1. Teori, konsep dan metode penelitiannya

banyak meminjam dari berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, psikiatri, dan psikologi. 2. Para pendirinya berasal dari disiplin ilmu yang

(4)

lanj. antropologi dan psikologi

Para pendiri dari antropologi 1. Ralph Linton

2. Margaret Mead 3. Cora Dubois

Para pendiri dari psikiater 1. Abram Kardiner

Para pendiri dari psikologi 1. W.H. R. River

2. Erik H. Erikson 3. Geza Roheim

(5)

B. Sejarah Perkembangan Ilmu

Antropologi Psikologi

Francis L. K. Hsu menerangkan bahwa ada

beberapa karya penelitian dapat digolongkan ke dalam antropologi psikologi, yaitu :

1. Suatu karya yang dihasilkan oleh ahli

antropologi, yang mempunyai pengetahuan baik mengenai konsep psikologi; atau karya yang dihasilkan oleh seorang ahli dari disiplin lain, yang mempunyai pengetahuan baik

mengenai konsep antropologi disamping pengetahuan mengenai konsep psikologi. 2. Segala karya yang berkaitan mengenai

individu sebagai tempat atau wadah kebudayaan

(6)

lanj.sejarah perkembangan ilmu

antropologi psikologi

3. Segala karya yang memberikan pengakuan serius kepada kebudayaan sebagai variabel bebas maupun variabel terikat yang berhubungan dengan

kepribadian

4. Segala karya dari seorang ahli antropologi yang mem pergunakan konsep atau teknik tes psikologi yang memberikan data tepat guna dalam bentuk yang dapat dipergunakan oleh para ahli antropologi 5. Ruang lingkup antropologi psikologi sama dengan

pengkajian secara lintas budaya mengenai kepribadi an dan sistem sosial budaya.

(7)

lanj. sejarah perkembangan ilmu

antropologi psikologi

a. Hubungan struktur sosial dan nilai-nilai

budaya dengan pola pengasuhan anak pada umumnya

b. Hubungan antara pola pengasuhan anak dengan struktur kepribadian rata-rata

c. Hubungan antara stryktur kepribadian rata-rata dengan sistem peran dan aspek proyeksi dari kebudayaan

d. Hubungan semua variabel diatas dengan perilaku menyimpang yang berbeda dari suatu kolektif ke kolektif lain.

(8)

lanj. sejarah perkembangan ilmu

antropologi psikologi

Milton Singer membagi tiga kelompok permasalahan besar dalam penelitian antropologi psikologi, yaitu :

1. Kelompok hubungan kebudayaan dengan sifat pembawaan manusia (

human nature

)

2. Kelompok hubungan kebudayaan dengan

kepribadian khas kolektif tertentu (

typical

personality

)

3. Kelompok hubungan kebudayaan dengan kepribadian abnormal

(9)

C. Metode-Metode Dalam Penelitian

Antropologi Psikologi

Metode yang digunakan dalam penelitian

antropologi adalah etnografis berupa

wawancara dan pengamatan.

Antropologi psikologi membahas kebudaya

an yang overt, covert seperti nilai-nilai

atau dinamika psikologis suatu masyarakat

tertentu => metode etnografis belumlah

cukup.

(10)

lanj. metode-metode dalam penelitian

antropologi psikologi

Misal :

Deskripsi etnografis yang dilakukan oleh musafir, pelaut, pendeta, pegawai pemerintah memberi ke

terangan mengenai watak dan kebudayaan yang hanya didasarkan dari kesan yang diperoleh penulis dari

pengalamannya bergaul dengan beberapa warga

masyarakat tersebut. Bila seorang penulis memperoleh pengalaman yang menyenangkan saat bergaul dengan beberapa warga masyarakat tersebut, maka dalam bukunya akan membahas mengenai kebudayaan warga masyarakat tersebut dalam hal kebaikkannya dan

(11)

lanj. metode-metode dalam penelitian

antropologi psikologi

• Metode-metode yang dikembangkan dalam antropologi

psikologi

1. Metode eksak atau Metode Tes Proyektif

A. Kardiner dan R. Linton mengembangakn

metode eksak yaitu suatu metode yang menganalisis watak individu dengan

menggunakan teknik tes-tes proyeksi. Para

antropolog menggunakan beberapa tes psikologi untuk menganalisis kepribadian umum warga

masyarakat.

Contoh : TAT, HTP, DAP, SSCT

(12)

lanj. metode-metode dalam penelitian

antropologi psikologi

Sadli

Proyeksi berasal dari kata projection

dari aliran Psikoanalisa.

Sigmund Freud

Proyeksi adalah proses dimana

seseorang menganggap bahwa

dorongan-dorongan, perasaan-perasaan, sentimen

diri disebabkan karena orang lain atau

karena dunia luar.

(13)

lanj. metode-metode dalam penelitian

antropologi psikologi

G. Lindzey, memberikan beberapa penilaian sehubungan dengan penelitian antropologi psikologi yang menggunakan metode eksak dengan tes proyeksi :

1. Konsep kepribadian umum (basic atau modal personality structure)

Belum menjadi konsep yang mantap karena masih banyak individu dalam suatu kebudayaan yang memiliki kepribadian menyimpang dari kepribadian umum yang ditentukan

berdasarkan data teknik proyektif

2. Proses perubahan kebudayaan yang makin lama makin cepat dialami oleh hampir semua kebudayaan di dunia saat ini,

menambah keanekaragaman watak dari individu yang menjadi warga dari suatu kebudayaan

(14)

lanj. metode-metode dalam penelitian

antropologi psikologi

3. Dalam rangka suatu masyarakat terdapat

beberapa jenis adat-istiadat pengasuhan anak dan beberapa jenis proses enkulturasi dan

sosialisasi berdasarkan sub kebudayaan,

golongan sosial, golongan agama dll, maka suatu masyarakat dapat memunculkan kepribadian

umum.

4. Hasil tes proyeksi harus dicocokkan dengan data yang diperoleh dari metode-metode

etnografi kualitatif yang lain seperti data penagalaman, pengamatan dan wawancara

(15)

Tes Proyeksi

• Draw A Person (DAP, atau Goodenough Harris-Draw-A-Person Test)

adalah sebuah alat tes kepribadian proyektif

psikologis atau tes kognitif digunakan untuk meng

evaluasi anak-anak dan remaja untuk berbagai tujuan.

(16)

lanj.tes proyeksi (DAP)

• Dikembangkan oleh Florence Goodenough tahun 1926

• Tes ini pertama kali dikenal sebagai tes Draw-A

Man-Goodenough

• Uji administrasi melibatkan administrator, meminta

anak-anak untuk melengkapi tiga gambar individu pada potongan kertas terpisah. Anak-anak diminta untuk menggambar seorang pria, seorang wanita, dan diri mereka sendiri

• Tidak ada instruksi lebih lanjut diberikan dan anak

(17)

lanj.tes proyeksi (DAP)

• Tidak ada benar atau salah jenis gambar, meskipun si anak harus membuat gambar dari seluruh orang setiap kali - yaitu kepala berdiri, bukan hanya wajah

• Tidak memiliki batas waktu, sekitar 10 atau 15 menit untuk menyelesai kan semua tiga gambar

• Tes ini sepenuhnya non-invasif dan non-mengancam untuk anak yang merupakan bagian dari daya

(18)

lanj.tes proyeksi (HTP)

House Tree Person (HTP)

- Salah satu tes grafis yang

berguna untuk melengkapi tes grafis yang lain, yaitu

mengetahui hubungan keluarga

- Tes HTP umumnya memiliki

tujuan untuk mengukur keseluruhan pribadi

- Waktu yang dipergunakan dalam tes Psikologi normalnya 10 menit

(19)

lanj.tes proyeksi (HTP)

- Beberapa alasan digunakannya tes HTP, yaitu :

1. Ketiga objek tersebut paling dikenal oleh orang

2. Hampir semua orang tak menentang diminta menggambar

3. Dibandingkan dengan objek lain, objek yang lebih

dapat menstimulir verbalisasi yang sifatya jujur dan bebas.

- Instruksi yang digunakan dalam Tes Psikologi HTP

Gambarlah Rumah, Pohon dan Orang pada kertas yang tersedia

Ada dua cara:

1. Diminta untuk menggambar dalam satu kertas

(20)

lanj.tes proyeksi

Wartegg Test

- Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi

bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling

memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung.

- Diminta menggambar kemudian menuliskan urutan gambar yang telah dibuat, lalu

menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah.

(21)

lanj.tes proyeksi (Baum)

• Tes Baum (baum artinya pohon)

• Contoh 1

Orang yang menggambar pohon kecil dan di pojok kertas termasuk tipe tak percaya diri. Pohon kering menggambarkan semangat yang melemah dan tiadanya akar menunjukkan perasaan yang tidak tenang.

(22)

lanj.tes proyeksi (Baum)

• Contoh 2

Berlawanan dengan contoh 1, orang yang menggambar pohon besar dan rimbun termasuk tipe yang

penuh percaya diri dan puas akan dirinya. Besaran batangnya dan pohon yang kokoh menunjukkan rasa egois yang kuat.

• Contoh 3

Bila gambar dahan yang menunjukkan hubungan dengan orang lain atau akar yang menunjukkan kondisi psikologis, tajam seperti menusuk, penggambarnya termasuk tipe agresif dan kurang ramah.

(23)

lanj.tes proyeksi (Baum)

• Contoh 4

Orang yang menggambarkan

daunnya satu persatu dengan

baik adalah orang yang trendi

dan peduli pada penampilan nya.

Dahan yang menghadap ke atas

me nunjukkan bahwa dia tipe

terbuka dan dahan bagian

tengahnya yang men julang lurus

ke atas menunjuk kan dia idealis.

(24)

lanj.tes proyeksi (Baum)

• Contoh 5.

Buah menggambarkan

laba atau hasil. Tipe orang

yang optimis, tidak takut

gagal, dan berpikir positif

tentang pekerjaan,

pelajaran, atau percintaan.

Saat sedang menyukai

lawan jenis pun, banyak

yang menggambar buah.

(25)

lanj.tes proyeksi (Baum)

• Contoh 6

Orang yang menggambar pohon cemara atau pinus adalah orang yang egois. Berlawanan dengan bentuk dedaunan yang tampak

lembut yang menggambarkan kebaikan hati pada orang lain, daun yang menusuk meng

gambarkan orang yang kurang bisa menjalin

hubungan baik dengan orang lain.

(26)

lanj.tes proyeksi (Baum)

POIN UNTUK MENILAI KARAKTER

1. besar pohon secara keseluruhan = besaran kepercayaan diri si penggambar ● gambar keseluruhan besar : tipe orang yang percaya diri

● gambar keseluruhan kecil : tipe orang yang minder dengan dirinya sendiri 2. batang = besaran semangat

● besar : orang yang aktif dan enerjik ● kecil : orang yang pasif dan lesu 3. akar = kondisi psikologis saat ini

● menancap dengan mantap : keadaan yang tenang dan stabil

● tidak ada tanah atau tidak ada akar : keadaan yang tidak tenang dan stabil 4. dahan = hubungan dengan orang lain (I)

● dahan yang pendek atau tidak ada dahan : tertutup dan tak pandai berhubungan dengan orang lain.

● Dahan yang panjang dan tumbuh memanjang ke atas : terbuka dan berpikiran positif 5. daun, bagian yang hijau = hubungan dengan orang lain (II)

● besar : penuh semangat dan ceria ● kecil : pendiam dan pemalu

● dedaunan yang tampak lembut : penuh toleransi dan baik hati terhadap orang lain ● dedaunan yang tampak menusuk : judes atau pelit pada orang lain

(27)

Tes TAT

• Thematic Apperception Test (TAT)

- Adalah suatu ukuran yang bersifat proycksi yang diharapkan untuk mengevaluasi pola-pola dari

seseorang pemikiran, sikap-sikap, kapasitas penelitian, dan respon-respon secara emosional kepada

bahan-bahan test yang rancu.

- Di dalam kasus dari TAT, bahan-bahan yang rancu terdiri atas satu set kartu-kartu bahwa melukiskan manusia menggambarkan di dalam bermacam

menentukan dan situasi-situasi.

- Pokok materi diminta untuk mengatakan kepada pemeriksa suatu kisah tentang masing-masing kartu bahwa meliputi yang berikut unsur-unsur: peristiwa menunjukkan di dalam gambar;

(28)

lanj. tes TAT

Budaya, jenis kelamin, dan kelas

• Sejumlah besar dari riset belajar bahwa

sudah menggunakan TAT sudah menunjukkan bahwa budaya, jenis kelamin, dan kelas harus diperhitungkan ketika menentukan apakah

suatu respon yang spesifik ke(pada suatu kartu kisah adalah "tidak biasa" pada

hakekatnya, atau apakah mungkin saja suatu respon yang normal dari seseorang di dalam kelompok tertentu.

(29)

lanj. tes TAT

• Sebagai contoh, kartu memberi label 6GF

menunjukkan seorang wanita yang lebih muda yang didudukkan memutar terhadap sedikit banyak(nya) manusia yang lebih tua yang sedang mendukung nya dan merokok suatu pipa. Kebanyakan hal-hal

[jantan/pria] tidak bereaksi terhadap gambar ini seperti(ketika menyiratkan keagresifan, tetapi

kebanyakan hal-hal wanita menganggap nya sebagai suatu gambar sangat agresif, dengan nada tambahan yang tidak enak dari yang mengganggu dan bahaya.

• Banyak peneliti mempertimbangkan; menganggap

perbedaan jenis kelamin di dalam respon-respon pada kartu sebagai suatu cerminan/pemantulan ini ketidak seimbangan yang umum dalam kuasa antara para laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat yang lebih besar.

(30)

Tes Rorschach

Tes Rorschach

diciptakan oleh

Hermann

Rorschach

tahun

1921.

Penggunaan

interpretasi

"desain ambigu"

untuk menilai

kepribadian

individu.

(31)

Tes Inteligensi (WISC)

Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC)

• Wechler (1949) menciptakan skala intelegensi pada

anak-anak yang di kembangkan berdasarkan skala W-B (Wechsler-Bellevue Intelligence Scale) dan di

namakan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children).

• Pada tahun 1974 di revisi menjadi WISC-R (huruf R

singkatan dari revised). Tes ini dipakai untuk

mengukur intelegensi anak-anak usia 6 sampai 16 tahun. WISC-R terdiri dari 12 sub tes yang

dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu skala verbal dan skala performan.

(32)

lanj. tes inteligensi (WISC)

SKALA VERBAL

Information (Informasi)

Comprehension (Pemahaman)

Arithmetic (Hitungan)

Similarities (Kesamaan)

Vocabulary (Kosakata)

Digit span (Rentang angka)

(33)

lanj. tes inteligensi (WISC)

SKALA PERFORMANSI

• Picture Completion (Kelengkapan gambar)

• Picture Arrangement (Susunan gambar)

• Block Design (Rancangan balok)

• Object Assembly (Perakitan Objek)

• Coding (Sandi)

• Mazes (Taman sesat)

• Penilaian berdasarkan skor. Pemberian skor pada sub

tes WISC-R berdasarkan benarnya jawaban dan

lamanya waktu dalam menjawab. Skor tersebut diter jemahkan dalam angka standar melalui tabel norma, sehingga diperoleh angka IQ deviasi untuk skala

verbal, angka IQ deviasi untuk skala performansi dan angka IQ deviasi untuk skala keseluruhan.

(34)

lanj. tes inteligensi (WISC)

Berdasarkan skala, intelegensi dapat digolongkan sebagai berikut:

• < 65 mental defective (keterbelakangan mental)

• 66-79borderline (lambat belajar) • 80-90dull normal (lambat belajar) • 91-110 average (rata-rata)

• 111-119bright normal (di atas rata-rata) • 120-127superior (superior)

(35)

Tes EPPS

Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)

• Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling

mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang.

Contoh:

- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi

- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki

Hasil :

- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain

- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban

(36)

Kuesioner

KUESIONER

• Berikut adalah model kuesioner dari contoh operasi variabel. • Bagian I

Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitasresponden.

Berilah tanda cek pada kotak yang sesuai dengan pilihan Anda. Nama : ... (boleh tidak diisi) Alamat : ... (boleh tidak diisi) Usia saat ini : ... Tahun

Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

Status tingkat pendidikan : a. SD b. SMP c. SMU d. Sarjana e. Lainnya (...)

(37)

Kuesioner

Pekerjaan Anda saat ini: a. Pelajar/mahasiswa

b. Pegawai Swasta c. Pegawai Negeri d. Wiraswasta e. Lainnya (………)

Pendapatan/uang saku Anda per bulan: a. < Rp. 150.000

b. Rp. 150.000 – Rp. 500.000 c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000

d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 e. > Rp. 2.000.000

(38)

Kuesioner

Bagian II

Pernyataan pada poin II (pernyataan yang berkaitan dengan faktor internal merupakan tolok ukur pengaruh variabel faktor internal terhadap keputusan pembelian shampo

Sunsilk. Oleh karena itu Saudara/Saudari dimohon untuk memberikan tanda cek ( )pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda).

Contoh: Sangat setuju, Sangat tidak setuju, Setuju, Netral, Tidak setuju

Pernyataan Untuk Variabel Motivasi (X)1

Saya membeli shampo Sunsilk karena adanya dorongan kebutuhan untuk merawat rambut

(39)

Kuesioner

Pernyataan Untuk Variabel Persepsi (X)2

Saya membeli shampo Sunsilk karena manfaat shampo sesuai kebutuhan.

Saya membeli shampo Sunsilk karena keamanan bahan pembuat shampo.

Saya membeli shampo Sunsilk karenavariasi kemasan shampo (bahan pilihan kemasan).

Saya membeli shampo Sunsilk karena merek shampo terkenal

Pernyataan Untuk Variabel Pembelajaran (X)3

Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari media iklan. Saya membeli shampo Sunsilk karena pengalaman dari diri sendiri

(pernah memakai shampo Sunsilk)

Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari keluarga Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari teman

(40)

Kuesioner

Pernyataan Untuk Variabel Kepribadian (X)4

Saya membeli shampo Sunsilk karena yakin terhadap manfaat shampo Sunsilk

Saya membeli shampo Sunsilk karena merasa pentingnya shampo Sunsilk untuk pergaulan

Pernyataan Untuk Variabel Sikap (X)5

Saya membeli shampo Sunsilk karena kepuasan dalam pemakaian Saya membeli shampo Sunsilk karena sesuainya harga shampo

Sunsilk

Saya membeli shampo Sunsilk karena mudahnya mendapatkan shampo ditoko manapun

(41)

Kuesioner

Pernyataan Untuk Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Saya membeli shampo Sunsilk karena ingin mencoba

Saya membeli shampo Sunsilk karena popularitas merek shampo

Saya akan mengulangi membeli shampo Sunsilk

(42)

Tes SSCT

SSCT (Sacks Sentence Completion

Test )

Dibuat oleh Joseph M, Sacks dan

beberapa psikolog lainnya dari New

York Veterans Administration Mental

Hygiene Service.

Berbentuk kalimat-kalimat tidak

sempurna yang harus dilengkapi oleh

testee sehingga menjadi kalimat yang

utuh (teknik proyektif: completion

(43)

lanj. tes SSCT

Asumsi dasar

: Kalimat-kalimat tidak

sempurna

(incomplete sentences)

dapat

merangsang seseorang untuk memproyeksikan keadaan/isi psikisnya sesuai dengan rangsang yang terdapat/berkaitan dengan isi kalimat tersebut.

• SSCT dapat digunakan sebagai bahan awal untuk suatu wawancara eksploratif lebih

dalam, karena jika waktunya cukup kita bisa menanyakan per item. Dapat dilakukan secara individual/kelompok, dan berkisar antar 20-40 menit. Jawaban merupakn jawaban spontan.

(44)

Tes Army Alpha

Army Alpha Intelegence Test

Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi

kombinasi deretan angka dan deretan

bentuk. Soal satu soal kadang terkait

dengan soal sebelumya. Yang diukur

dalam tes ini adalah kemampuan daya

tangkap dalam menerima dan melaksana

kan instruksi dengan cepat dan tepat.

(45)

lanj. tes Army Alpha

Contoh:

Narator akan mendiktekan soal sebagai

berikut : “Coretlah angka ganjil dalam

kotak dan coretlah angka genap yang

berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan

pada lembar jawaban akan diberikan

(46)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

2. Metode Riwayat Hidup atau Biografi

Individual life history/human document

(

sosiologi

)/personal document (

ilmu psikologi

)

Data yang berisi keterangan apa yang pernah dialami individu tertentu sebagai warga dari suatu masyarakat yang dijadikan objek

penelitian.

Tujuannya untuk mencapai suatu pengertian tentang suatu masyarakat, kebudayaan dan tipe kepribadian suatu bangsa atau suku

bangsa melalui pandangan mata individu yang merupakan warga dalam masyarakat.

(47)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

Koentjaraningrat menyebutkan mengenai manfaat metode analisis riwayat hidup untuk penelitian antropologi psikologi, antara lain :

1. Memperoleh pandangan dari dalam mengenai gejala-gejala sosial dalam suatu masyarakat melalui pandangan dari warga sebagai partisipan.

2. Untuk memperoleh pengertian mengenai masalah individu warga masyarakat yang suka berperilaku menyimpang.

3. Memperoleh pengertian mendalam tentang hal-hal psikologis yang tidak mudah diamati dari luar atau dengan metode

wawancara berdasarkan pernyataan langsung.

4. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai rincian dari hal yang tidak mudah akan diceritakan orang

(48)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

3. Metode Pencatatan dan Analisis Mimpi Isi impian (

dream content

) menurut

Psikoanalisa adalah gambaran, kesan dan ide yang ditampilkan dalam impian.

Isi impian dibagi menjadi dua : 1) isi manifestasinya

Isi mimpi tersebut terjadi benar pada sipemimpi

2) isi laten

Isi mimpi yang harus ditafsirkan lewat teknik penafsiran mimpi

(49)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

Psikonalisa

Penafsiran mimpi adalah proses pemberian makna pada impian.

Cara yang digunakan adalah menyuruh pasien melakukan asosiasi bebas mengenai mimpinya. Beberapa simbol mimpi dianggap universal

sehingga dapat ditafsirkan dengan mudah. Contoh : objek menusuk hati => merupakan lambang phalic

(50)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

John J. Honigman mengemukakan pentingnya pengumpulan analisis mimpi :

1. Adanya asumsi bahwa mimpi-mimpi

menggambarkan perilaku standar dari suatu masyarakat.

2. Mimpi mengungkapkan gagasan, perasaan, dan keadaan motivasional yang sulit

diungkapkan secara verbal karena mimpi adalah ketidaksadaran manusia.

(51)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

4. Metode Pengumpulan dan Analisis Folklor Ember dan ember mendefinisikan Folklor : Semua adat dan pengetahuan seperti mitos,

cerita hikayat atau dongeng, takhayul, tebak-tebakan dan permainan yang hidup dalam

masyarakat suatu kebudayaan tertentu. Folklor bersifat lisan dan tulisan.

(52)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

Bentuk-bentuk folklor dapat dijadikan sebagai alat analisis data kelakuan kolektif masyarakat.

Bentuk-bentuk folklor memiliki empat fungsi: 1. Sebagai sistem proyeksi

Contohnya adalah dongeng “Bawang Putih dan

Bawang Merah”, “Joko Kendil” yang sesungguhnya merupakan angan-angan terpendam para remaja dari kalangan jelata untuk dapat hidup senang melalui

pernikahan dengan keluarga bangsawan.

(53)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

2. Sebagai alat pengesahan budaya

Seperti adat kebiasaan.

Contoh : dongeng “Cecak yang

menghianati Nabi Muhammad SAW”

Seekor cecak berwarna kelabu

menyindir musuh Nabi Muhammad

dengan perkataan dalam bahwa Jawa

“Cek, cek, cek, Matamu picek”

(54)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

3. Sebagai alat pedagogis

Contoh : peribahasa dari Minagkabau

“ Sehari selembar benang, lamo-lamo menjadi selembar kain”.

Peribahasa yang mengandung pesan pada anak-anak agar mereka pandai membagi waktu

dalam pekerjaan, mencicil dalam mempelajari ilmu, mengumpulkan kekayaan.

Tidak ada pekerjaan yang berat, apabila dilakukan sedikit demi sedikit.

(55)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

4.Sebagai alat pemaksa berlakunya norma

masyarakat dan pengendalian

masyarakat

Contoh : peribahasa Indonesia

“Seperti pagar makan tanaman”

digunakan untuk menyindir oknum alat

negara yang sering memeras rakyat yang

seharusnya ia lindungi.

(56)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

5. Metode Survei Lintas Budaya

Survei lintas budaya berhubungan erat dengan kajian-kajian korelasional.

Penelitian ini menggunakan data-data sekunder dari

Human Relation Area Files (HRAF). HRAF adalah sebuah sistem kartu.

HRAF mengandung data-data etnografi dari beberapa ratus masyarakat dan kebudayaan yang berbeda.

Sistem kartu disusun sedemikian baik, sehingga seseorang dapat dengan mudah mencari data yang diinginkan setelah memplajari kodenya.

(57)

Lanj. Metode-Metode Dalam

Penelitian Antropologi Psikologi

H. E. Rivers membahas mengenai sampel dalam penelitian lintas budaya :

1. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari

kebudayaan-kebudayaan yang terletak dalam satu atau beberapa kebudayaan

2. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari

kebudayaan-kebudayaan yang tersebar secara acak di seluruh dunia

3. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari

kebudayaan-kebudayaan yang tersebar secara acak dalam satu benua

4. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari

kebudayaan-kebudayaan yang dipilih dari semua daerah kebudayaan di seluruh dunia

(58)

D. Beberapa Penelitian Antropologi

Psikologi

1. Peran Jenis

Adalah tingkat perilaku, sikap-sikap atau peranan-peranan sosial yang oleh masyarakat atau kebudayaan tertentu

dianggap cocok untuk jenis kelamin tertentu dan tidak cocok untuk jenis kelamin lainnya.

Margareth Mead melihat mengenai konsep peran jenis. Konsep peran jenis tidak berlaku universal.

Kebudayaan Arapesh => tidak ada perbedaan secara psikologis antara pria dan wanita; kedua jenis kelamin ini umumnya

memiliki kepribadian yang halus, lembut dan pasif seperti yang diharapkan seorang wanita didalam kebudayaan Eropa Amerika.

(59)

Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi

Psikologi

Kebudayaan Mundugumor => Baik pria maupun wanita pada kebudayaan ini memiliki

kepribadian yang keras, kasar, aktif dan agresi.

Kebudayaan Tchambuli => Ada perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita secara

psikologis. Pria (feminim), wanita (maskulin). Wanita mengerjakan pekerjaan-pekerjaan

yang berat dan mendominasi kegiatan produksi ekonomi, berkebun, serta mencari sagu. Pria bekerja sebagai tukang atau seniman, mencari ikan atau berburu.

(60)

Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi

Psikologi

2. Oedipus Complex

Merupakan teori yang dikemukakan oleh

Sigmund Freud.

Oedipus Complex adalah hasrat seorang

anak laki-laki untuk memiliki secara

seksual ibunya serta merasa iri terhadap

bapaknya.

(61)

Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi

Psikologi

3. Motif berprestasi

Tokohnya adalah David McClelland.

Motif berprestasi diartikan sebagai suatu

keinginan berprestasi secara jitu dalam bidang apapun, memahat, menjual polis asuransi,

pertanian, bukan semata-mata untuk

memperoleh uang, pengakuan sosial, akan tetapi terdorong oleh keinginan untuk

memperoleh kepuasan karena keberhasilan sendiri.

(62)

Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi

Psikologi

David McClelland menetapkan beberapa kriteria manusia yang memiliki N-Ach tinggi atau haus akan karya

unggul :

1. Mereka tertarik oleh kecemerlangan karya for its

own sake (demi kesenangan diri) dan bukan karena ganjaran yang didapatkannya, baik berupa uang, prestise ataupun kekuasaan.

2. Manusia yang cenderung pada pencapaian yang sukses daripada menghindari kegagalan

3. Tertarik oleh tindakan alternatif yang secara

realistis memiliki peluang keberhasilan yang besar 4. Memiliki ketajaman dalam memilah situasi

Gambar

gambar sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan mengungkap jenis peran gender yang dilakukan suami istri dalam keluarga, mengungkap kasus cerai gugat yang sering

bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung

Rekomendasi alternatif strategi yang dapat diberikan adalah melakukan pembaharuan data secara berkala, Identifikasi media edukasi dan sosialisasi yang sesuai, bekerjasama

Mencermati tingginya peningkatan pinjaman untuk keperluan investasi serta juga didukung kontribusi investasi yang cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten Kubu Raya yaitu 37,8

Rizky Dian Anggakusuma, 2014, Kuat Tekan Batako dengan Penambahan Semen Merah dari Limbah Gerabah, Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Penelitian ini terdiri atas 2 kegiatan, yakni kemampuan multiplikasi tunas pegagan periode kultur dua sampai lima tahun dan aklimatisasi tanaman pegagan hasil in vitro di rumah

Uji-T (parsial) digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel bebas secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Untuk

terhadap permintaan air minum, dengan bertambahnya jumlah penduduk maka air yang diproduksi PDAM juga akan meningkat sesuai dengan kebu- tuhan masyarakat dan produksi adalah