28
BAB IV
PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Subyek Penelitian
Peneliti mengambil tempat penelitian di PT. Patria Prima Jaya Tugu. Deskripsi subjek yang dijelaskan mencakup bagian produksi dengan rincian data sebagai berikut :
Tabel 4.1
Deskripsi Subjek PT. Patria Prima Jaya Tugu
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari hari Senin tanggal 14 Agustus 2017. Jumlah subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT. Patria Prima Jaya Tugu dengan jumlah 55 karyawan.
Penulis menyebarkan kuisoner lingkungan kerja. Kuisoner tersebut diberikan langsung kepada subjek penelitian dan penulis melihat dan mengawasi pengisian instrumen tersebut untuk memastikan subjek mengisi sesuai keadaan sesungguhnya. Selanjutnya peneliti juga meminta data kinerja karyawan kepada pihak perusahaan yang bersangkutan.
Karyawan
Jumlah laki – laki Perempuan
29
4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Hasil pengukuran deskriptif lingkungan kerja merangkum gambaran data yang telah diklasifikasikan berdasarkan 5 kategori yaitu sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Deskripsi statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dan sebaran data untuk melihat kenormalannya. Kinerja karyawan juga diklasifikasikan menjadi 2 kategori yaitu baik dan kurang.
4.3.1 Analisis Deskriptif lingkungan kerja Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel lingkungan kerja
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Lingkungan_kerja 55 41,00 88,00 67,7818 8,57579
Valid N (listwise) 55
*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 20.0
Tabel 4.2 menunjukkan skor lingkungan kerja yang berjumlah 55 karyawan. Bergerak dari skor terendah yaitu 41 sampai skor tertinggi 88. Rata-rata skor (mean) sebesar 67,78 dan simpangan baku (SD) sebesar 8,57.
Pengukuran interval variabel penelitian ini menggunakan rumus:
L = sekor tertinggi – sekor terendah = 88 - 41 = 9,4
Banyaknya pilihan 5 *dibulatkan menjadi 9 Setelah dilakukan penyusunan interval maka selanjutnya pemberian kategori setiap skoring pada masing-masing responden, sebagai berikut:
30
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi lingkungan kerja karyawan
Kategori Rentang Skor Frekuensi(f) Persentase (%)
Sangat Tidak sesuai 41 – 49 1 1,8 tidak sesuai 50 – 58 2 3,6 Kurang sesuai 59 – 67 29 52,7 Sesuai 68 – 76 14 25,5 Sangat sesuai 77 – 88 9 16,4 Jumlah 55 100
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa variabel lingkungan kerja PT. Patria Prima Jaya Tugu bagian produksi yang berjumlah 55 karyawan diperoleh hasil sebesar 1,8% dengan jumlah 1 karyawan berada pada kategori sangat tidak sesuai. Sebesar 3,6% dengan jumlah 2 karyawan berada pada kategori tidak sesuai. Sebesar 52,7% dengan jumlah 29 karyawan berada pada kategori kurang sesuai. Sebesar 25,5% dengan jumlah 14 karyawan berada pada kategori sesuai dan sebesar 16,4% dengan jumlah 16,4 karyawan berada pada kategori sangat sesuai. Sebagian besar masuk pada kategori kurang sesuai dengan persentase 52% sebanyak 29 karyawan.
Sementara itu, uji normalitas terhadap variabel lingkungan kerja didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Normalitas lingkungan kerja Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Lingkungan_kerja ,146 55 ,005
31
Pada tabel 4.4 diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,005 < 0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa data skor lingkungan kerja berdistribusi tidak normal. Ketidaknormalan penyebaran skor lingkungan kerja pada sampel penelitian dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.1
Grafik Histogram Uji Normalitas lingkungan kerja
*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 20
Pada gambar 4.1 menunjukkan mean 67,78 dan standar deviasi sebesar 8,57.
4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Kinerja karyawan
Table 4.5 Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kinerja_Pegawai 55 220,00 350,00 297,3636 28,80095
Valid N (listwise) 55
32
Tabel 4.5 menunjukkan skor kinerja yang berjumlah 55 karyawan. Bergerak dari skor terendah yaitu 220 sampai skor tertinggi 350. Rata-rata skor (mean) sebesar 297,36 dan simpangan baku (SD) sebesar 28,8.
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi hasil kinerja karyawan bagian produksi PT. Patria Prima Jaya Tugu
Kategori Rentang Skor Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik >300
piecs/hari 25 45,5
Kurang < 300
piecs/hari 30 54,5
Jumlah 55 100
Dari tabel 4.6 diketahui bahwa variabel kinerja PT. Patria Prima Jaya Tugu bagian produksi yang berjumlah 55 karyawan diperoleh hasil sebesar 45,5% dengan jumlah 25 karyawan berada pada kategori baik, dan Sebesar 54,5% dengan jumlah 30 karyawan berada pada kategori kurang.
Sementara itu, uji normalitas terhadap variabel kinerja karyawan didapatkan hasil sebagai berikut:
Table 4.7 Uji Normalitas kinerja
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Kinerja_Pegawai ,092 55 ,200
33
Pada tabel 4.7 diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200 > 0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa data skor kinerja karyawan berdistribusi normal. Kenormalan penyebaran skor kinerja pada sampel penelitian dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.2
Grafik Histogram Uji Normalitas Kinerja
*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 20
Pada gambar 4.2 menunjukkan mean 297,36 dan standar deviasi sebesar 28,8
4.4 Uji Korelasi
Melalui tes Kolmogorov-Smirnov disimpulkan bahwa distribusi data lingkungan kerja berdistribusi tidak normal sedangkan kinerja berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas, maka menggunakan statistik
NonParametrik dalam pengukuran korelasinya. Metode penghitungan yang
34
dengan kinerja pada karyawan bagian produksi PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :
Table 4.8 Hasil Uji Korelasi
Correlations lingk Kin Kendall's tau_b Lingk Correlation Coefficient 1,000 ,257* Sig. (2-tailed) . ,044 N 55 55 Kin Correlation Coefficient ,257* 1,000 Sig. (2-tailed) ,044 . N 55 55
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil uji korelasi di atas, diketahui bahwa taraf signifikansi yang didapatkan adalah sebesar 0,044, maka 0,044 < 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja pada karyawan bagian produksi PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga diterima.
Selain itu, dalam penelitian ini diketahui koefisien korelasi (r) hitung sebesar 0,257. Nilai koefisien korelasi menunjukkan besarnya nilai korelasi dan jenis/arah korelasi. Besarnya korelasi antara lingkungan kerja dengan kinerja yang diperoleh yaitu 0,257, hal ini berarti (r) bernilai positif. Jika ada (r) yang bernilai positif menunjukkan bahwa variabel-variabel berkorelasi positif, yaitu jika variabel yang satu meningkat maka variabel yang lainnya meningkat, atau sebaliknya jika ada variabel yang satu turun maka variabel lainnya cenderung akan menurun. Hal ini berarti semakin
35
tinggi lingkungan kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan. Sebaliknya semakin rendah lingkungan kerja, maka semakin rendah juga kinerja karyawan.
4.5 Uji Hipotesis
Hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan bagian produksi PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga”. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan. Dengan demikian hipotesis dinyatakan diterima.
4.6 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan bagian produksi PT. Patria Jaya Tugu Salatiga dengan koefisien r = 0,257 dengan p = 0,044 < 0,05. Arah hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja adalah positif, hal ini berarti semakin meningkat skor lingkungan kerja maka akan diikuti oleh meningkatnya skor kinerja begitu juga sebaliknya.
Adanya hubungan yang positif antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan bagian produksi PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga disebabkan karena lingkungan kerja yang ada saat ini memang belum cukup memadahi dan masih banyak yang perlu diperbaiki agar tempat kinerja menjadi lebih baik untuk karyawan bekerja. Peningkatkan mutu dalam segi lingkungan kerja memang perlu dilakukan agar karyawan nyaman dan produktifitas atau hasil kinerja meningkat dengan dukungan lingkungan
36
yang memadahi. Hal ini sesuai dengan pendapat Sedarmayanti, (2001) yang menyatakan lingkungan kerja fisik adalah semua yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ida Kristina (2014) “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Melalui Kepuasan Kerja”. Hasilnya menunjukkan bahwa lingkungan kerja, dan variable kepuasan kerja masing-masing mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel produktivitas.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Inti Kusuma Anugraheni (2014) “Hubungan Antara Lingkungan Kerja Fisik Dengan Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Tripilar Betonmas-Asbestos Cement Industry Salatiga”. Hasil penelitian ini diperoleh hasil korelasi sebesar 0,026 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik dan kinerja karyawan bagian produsi Tripilar Betonmas-Asbestos Cement Industry Salatiga. Dikarenakan perbedaan tempat penelitian.