• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Bank

2.1.1. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan:

Bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

2.1.2. Menurut Peter S. Rose (1993)

Bank merupakan lembaga keuangan yang menawarkan jasa keuangan keuangan lainnya secara professional. Keberhasilan bank ditentukan oleh kemampuan mengidentifikasi permintaan masyarakat akan jasa-jasa keuangan, kemudian memberikan pelayanan secara efisien, dan menjualnya dengan harga yang bersaing. (dalam Irmayanto dkk, 2004 : 53).

2.1.3. Menurut Joseph F. Sinkey (1986)

Bank adalah department store of finance, yang merupakan organisasi jasa atau pelayanan berbagai macam jasa keuangan. Slogan promosi bank uang dianjurkan Sinkey adalah one stop banking atau full service banking. Dalam mengelola konflik antara resiko dan hasil (the risk-return tradeoff), manager bank sebaiknya memperhatikan TRICK, yaitu Technology,

(2)

Reregulation, Interest-Rate Risk, Costumer dan Kapital Adequacy. (dalam Irmayanto dkk, 2004 : 53-54).

Bank berfungsi sebagai agen pembangunan (agent of development), yaitu sebagai lembaga yang bertujuan mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Fungsi tersebut merupakan penjabaran dari pasal 4 UU Perbankan tahun 1992 yaitu bahwa perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kea rah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Sementara menurut (Dahlan Siamat 2000 : 8) Bank memiliki fungsi pokok sebagai berikut:

1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.

2. Menciptakan uang

3. Menghimpun dana dari masyarakat 4. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain

5. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional

6. Menyediakan pelayanan penyimpangan untuk barang-barang berharga 7. Menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana.

(3)

yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan pengertian tersebut Bank Umum selain dari menjalankan fungsi utamanya yaitu menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan, juga dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran seperti pengiriman (transfer), inkaso (collection) dan pembukaan letter of credit (L/C).

Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank perkreditan rakyat melakukan kegiatan usahanya yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan ataupun bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu tetapi bukan giro atau simpanan yang dapat ditarik dengan cek.

Usaha Bank Umum

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum menurut UU No. Tahun 1998 tentang perbankan sebagai berikut;

a. Menghimpun dana dari masyarakat b. Memberikan kredit

c. Menerbitkan surat pengakuan utang

d. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun kepentingan dan atas perintah nasabahnya;

(4)

• Surat-surat wesel termasuk wesel yang diaksep oleh bank • Surat pengakuan utang

• Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah • Sertifikat Bank Indonesia (SBI)\

• Obligasi

• Surat dagang berjangka waktu sampai 1 tahun

• Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 tahun.

e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah

f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari atau meminjamkan dana dari bank lain, baik dengan menggunkan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.

g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga.

h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang atau surat berharga. i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan

suatu kontrak (custodian)

j. Melakukan penempatan dana dari menambah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

(5)

k. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.

l. Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit dan kegiatan wali amanat (trustee)

m. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

n. Melakukan kegiatan lain misalnya kegiatan dalam valuta asing, melakukan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan serta sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, dan asuransi; dan melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit

o. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang.

2.2 Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani, credere, yang berarti kepercayaan. Dengan demikian istilah kredit memiliki arti khusus, yaitu meminjamkan uang (atau penundaan pembayaran).

Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 pasal 1 ayat 12 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

(6)

Menurut Eric L. Kohler kredit adalah “kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau pengadaan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.” (Teguh Pudjo Mulyono, 1990 hal 9)

Menurut Raymoond P. Kent dalam buku karangannya Money and Banking mengatakan bahwa kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang diminta, atau pada waktu yang akan datang karena penyerahan barang-barang sekarang.

Pemberian kredit menaruh kepercayaan bahwa penerima kredit akan memenuhi pembayarannya kembali dari pinjaman tersebut. Faktor- faktor kepercayaan dilihat dari dua segi yaitu:

a. Dari segi kreditur

Yaitu si peminjam dana kredit akan membayar pinjaman setelah samapai jangka waktu yang ditetapkan

b. Dari segi debitur

Yaitu si peminjam dana kredit yang akan menerima pembayaran atas kredit yang diberikannya jika telah sampai pada masa yang akan ditetapkan.

Unsur-unsur Kredit

Menurut H. Budi Untung dalam bukunya Kredit Perbankan di Indonesia unsur unsur kredit dapat dibedakan atas :

(7)

1. Kepercayaan. Disini berarti bahwa si pemberi kredit yakin bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, aka benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan dating. 2. Tenggat waktu, yaitu waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi

dengan kontrasepsi yang akan diterima pada masa yang akan dating dalam unsur waktu ini terkandung pengertian nilai agio dari uang, yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan dating.

3. Degree of risk, yaitu resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontrasepsi yang akan diterima dikemudian hari. Semakin panjang jangka waktu kredit diberikan maka semakin tinggi pula tingkat resikonya, sehingga terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. Inilah yang menyebabkan timbulnya unsur risiko. Karena adanya unsur risiko ini maka dibutuhkan jaminan dalam pemberian kredit.

4. Prestasi atau objek krdit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat berbentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan ekonomi modern sekarang ini didasarkan pada uang maka transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan.

Fungsi Kredit

Fungsi kredit secara luas antara lain: 1. Untuk meningkatkan daya guna uang.

(8)

Meningkatkan daya guna uang maksudnya dari uang jika hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa bagi si penerima kredit.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

4. Meningkatkan peredaran uang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam memgekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.

(9)

Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apa lagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan

7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit digunkan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya. 8. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan anatara si penerima kredit dengan di pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama dibidang lainnya, sehingga dapat pula tercipta perdamaian dunia.

Tujuan pemberian kredit

Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain: 1. Mencari keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

(10)

Kemudian hasil lainnya bahwa nasabah yang memperoleh kredit pun u bertambah maju dalam usahanya.

Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank, jika bank yang terus menerus menderita kerugian, maka besar kemungkinan bank tersebut akan dilikuidir.

2. Membantu usaha nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

3. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit adalah:  Penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank  Membuka kesempatan kerja

 Meningkatkan jumlah barang dan jasa  Menghemat devisa negara

(11)

Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi: 1. Kredit Investasi

Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu diatas 1 (satu) tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membangun pabrik atau membeli peralatan pabrik seperti mesin-mesin.

2. Kredit Modal Kerja

Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu pendek yaitu tidak lebih dari 1 (satu tahun). Kredit ini biasanya dipergunakan untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.

3. Kredit Perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar kegiatan perdagangannya. Contoh jenis kredit ini adalah kng kredit untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier atau agen.

4. Kredit Produktif

Merupakan kredit yang berupa investasi, modal kerja atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai.

(12)

Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang semuanya untuk dipakai sendiri.

6. Kredit Profesi

Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen, dokter dan pengacara.

2.3 Kredit Investasi

Kredit investasi adalah krit jangka menengah/panjang yang diberikan pada (calon) debitur untuk membiayai barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, peluasan ataupun pendirian proyek baru, misalnya untuk pembelian mesin-mesin, bangunan an tanah untuk pabrik, yang pelunasannya dari hasil usaha dengan barang-barang modal yang dibiayai.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada dua ciri utama kreit investasi. Ciri yang pertama adalah bahwa kredit investasi diperuntukkan bagi tujuan-tujuan tertentu yang sudah direncanakan terlebih dahulu, dan ciri yang kedua adalah bahwa kredit investasi adalah kredit jangka menengah ataupun panjang.

Sehubungan dengan dua ciri utama tersebut, maka pada umumnya jmlah dana yang dibutuhkan tidak sedikit. Dan mengingat pada lamanya jangka waktu kredit,

(13)

schedule). Rencana tersebut terutama didasarkan atas cash flow, yaitu cash yang akan tersedia setelah semua kewajiban lainnya dipenuhi. Untuk menghitung perkembangan cash flow diperlukan penyusunan projected balanced sheet (proyeksi pendapatan). Demikian pula dengan jaminan kredit yang harus disesuaikan dengan besarnya kredit yang disalurkan. Jaminan tersebut dapat berupa jaminan barang ataupun surat-surat berharga.

Ketentuan-ketentuan dalam memperoleh kredit investasi dari bank biasanya berbeda untuk setiap banknya. Tetapi pada umumnya bank-ank mempunyai ketentuan yang harus dipenuhi oleh debitur antara lain:

1. Mempunyai feasibility study.

2. Mempunyai izin-izin usaha, misalnya SIUP, TDP, dll

3. Maksimum jangka waktu kredit 15 tahun dan masa tenggang waktu (grace period) maksimum 4 tahun.

4. Agunan utama adalah usaha yang dibiayai. Debitur menyerahkan agunan tambahan jika menurut penilaian bank yang diperlukan.

5. Maksimum pembiayaan bank 65% dan Self Financing (SF) 35%. 2.9 pengertian dan ciri ciri kredit modal kerja

2.10 pengertian dan ciri-ciri kredit komersial

2.4 Kredit modal kerja

Kredit modal kerja merupakan salah satu jenis kredit yang diberikan bank kepada nasabahnya untuk membiayai operasional perusahaan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun proses produksi sampai barang tersebut terjual.

(14)

Pengertian kredit modal kerja menurut Dendawijaya (2001:27) adalah: “kredit yang diberikan bank kepada nasabah (debitur) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja debitur”.

Prinsip dari modal kerja ini adalah penggunaan modal yang akan habis dalam satu siklus usaha yaitu dimulai dari perolehan uang tunai dari kredit bank kemudian digunakan untuk membeli barang dagangan atau bahan-bahan baku kemudian diproses menjadi barang jadi lalu dijual baik secara tunai atau kredit selanjutnya memperoleh uang tunai kembali. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan membutuhkan dana yang cukup untuk menjamin kelangsungan operasinya tersebut.

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006:251) kredit modal kerja memiliki jangka waktu pengembalian maksimal satu tahun (bisa diperpanjang sesuai kebutuhan) yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai stok barang, piutang dagang, pembelian bahan baku ataupun kebutuhan modal kerja perusahaan lainnya. Untuk kredit modal kerja, bank menyediakan fasilitas kredit modal kerja bagi usaha skala kecil (plafon kredit sampai dengan Rp 500 juta) dan usaha skala menengah (plafon kredit di atas Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar). Kredit modal kerja yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif maupun kualitatif.

Sementara untuk jaminan, menurut Jusuf (2003:97) kredit modal kerja ini sendiri biasanya berupa;

(15)

• Deposito berjangka/sertifikat deposito/tabungan/giro • Logam mulia

• Bank garansi

• Tanah dan bangunan • Kendaraan

• Mesin-mesin dan peralatan • Kapal laut

• Persediaan barang • Piutang dagang.

Adapun bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima oleh bank sebagai jaminan kredit yang dapat diterima oleh bank sebagai jaminan kredit yang diberikan antara lain:

1. Jaminan dengan barang-barang

Jaminan berupa barang baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak. Barang bergerak misalnya kendaraan, barang dagangan dan lain-lain, sedangkan barang tidak bergerak misalnya tanah, bangunan, dan sebagainya.

2. Jaminan surat-surat berharga

Jaminan ini berupa surat-surat berharga seperti surat deposito, wesel, sertifikat bank dan obligasi-obligasi pemerintah.

(16)

Jaminan yang diberikan oleh seseorang yang menyatakan kesanggupan untuk menanggung resiko apabila kredit tersebut macet. Dengan kata lain orang yang memberikan jaminan itulah yang akan menggantikan kredit yang tidak mampu dibayar oleh nasabah. Seseorang yang bertindak sebagai penjamin haruslah dikenal dengan baik oleh pihak bank, baik segi keberadaan usahanya maupun pribadinya.

2.5 Kredit Komersial

Kredit komersial, yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan nasabah yang bidang usahanya adalah perdagangan (ditujukan untuk membiayai kebutuhan dunia usaha), baik dalam bentuk kredit revolving maupun kredit dalam bentuk nonrevolving. Contohnya adalah kredit untuk usaha pertokoan, kredit ekspor. Jenis kredit komersial misalnya :

- pinjaman rekening Koran (overdraft facility) - pembiyaan giro mundur

- pinjaman aksep (demand loan) - anjak piutang (factoring) - pinjaman berjangka (term loan) - bank garansi (bank guarantee)

(17)

2.6 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Analisis Data Hasil Penelitian

Al Hidayah (2009) Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Pendapatan Operasional Bank

(Studi Pada Bank BRI Cabang Malang Kawi) Analisis Linier Berganda dengan variabel kredit Investasi, kredit modal kerja dan kredit konsumsi Penyaluran kredit berpengaruh terhadap pendapatan operasional Dini Mirdayati (2001) Analisa Tingkat Pertumbuhan Kredit

Pada Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) Cabang Medan dalam Meningkatkan Usaha Kecil Analisis Trend kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumsi dengan metode least square Pertumbuhan kredit sangat dipengaruhi oleh perkembangan kredit modal kerja

(18)

2.7 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.8 Hipotesis

Terdapat pengaruh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit komersial terhadap pendapatan bunga Bank Sumut.

KREDIT INVESTASI (X1) KREDIT MODAL KERJA (X2) KREDIT KOMERSIAL (X3) PENDAPATAN BUNGA (Y) JENIS-JENIS KREDIT

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji statistik yang telah dilakukan dalam penelitian pengaruh lingkungan tempat tinggal dan ketaatan beribadah terhadap kesehatan mental mahasiswa ini

Belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) adalah berpusat pada siswa dan mendorong inkuiri serta berpikir bebas, seluruh proses belajar

Secara umum, lidah yang sehat berwarna merah muda, tidak terlalu kering atau basah, tidak terlalu tipis atau bengkak, dan tanpa cetakan gigi di pinggir lidah atau

Gizi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel otak, terutama pada saat hamil dan juga pada waktu bayi, di mana sel-sel otak sedang tumbuh dengan pesatnya. Kekurangan

dLntokdbaal darl obat toreofcut akan lablh besar* Saba- sad eoatoh pada peabedaa (tods ponjagaan daogaa DLgl-» tokdn coring tarjadi latokdkad karea* t^ Dlgltafcdn yang paBjctig.10

Teknik ceklis sebagai asesmen perkembangan sosial emosional anak didik di RA Insan Mulia dilakukan dengan mengisi format ceklik per kelas sesuai dengan Pedoman Penilaian

Pendekatan inkuiri terbimbing dipadu dengan diagram alir adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan menggunakan

Jenis observasi yang dipilih adalah observasi terus terang (Sugiyono : 2014, 66) yaitu cara observasi dengan secara terus terang menyatakan pada sumber data