• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah fisika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah fisika"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Lat

Latar Be

ar Belak

lakang

ang

Fluida adalah zat yang dapat mengalir yang dapat berupa zat cair atau gas yang Fluida adalah zat yang dapat mengalir yang dapat berupa zat cair atau gas yang mengikuti bentuk wadah yang ditempati. Fluida mudah mengalami perubahan bentuk  mengikuti bentuk wadah yang ditempati. Fluida mudah mengalami perubahan bentuk  ketika diberikan gaya. Terdapat dua jenis fluida statis dan dinamis. Fluida statis adalah ketika diberikan gaya. Terdapat dua jenis fluida statis dan dinamis. Fluida statis adalah fluid

fluida a dalam keadaan diam dalam keadaan diam dan fluida dalam dan fluida dalam keadaakeadaan n bergerbergerak ak adalaadalah h fluifluida da dinamidinamis.s. Kedua jenis fluida tersebut sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua jenis fluida tersebut sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada makalah ini kami mengambil salah satu contoh alat dalam kehidupan Pada makalah ini kami mengambil salah satu contoh alat dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan prinsip fluida statis yaitu balon udara.

hari yang memanfaatkan prinsip fluida statis yaitu balon udara.

Balon udara adalah salah satu alat yang memanfaatkan Hukum Archumedes, Balon udara adalah salah satu alat yang memanfaatkan Hukum Archumedes, dimana hukum tersebut menyatakan bahwa ”Suatu benda yang terendam sebagian atau dimana hukum tersebut menyatakan bahwa ”Suatu benda yang terendam sebagian atau selur

seluruhnya dalam uhnya dalam zat cair (fluzat cair (fluida) mendapida) mendapat gaya ke atas yang besarnat gaya ke atas yang besarnya sama denganya sama dengan  berat zat cair (fluida) yang dipindahkan oleh benda itu”.

 berat zat cair (fluida) yang dipindahkan oleh benda itu”.

Sebagimana pada zat cair, pada udara juga terdapat gaya ke atas. Gaya ke atas Sebagimana pada zat cair, pada udara juga terdapat gaya ke atas. Gaya ke atas yangg dialami benda sebanding dengan volume udara yang dipindahkan benda itu. Suatu yangg dialami benda sebanding dengan volume udara yang dipindahkan benda itu. Suatu  benda akan naik ke angkasa jika beratnya kurang dari gaya angkat udara. Balon udara  benda akan naik ke angkasa jika beratnya kurang dari gaya angkat udara. Balon udara akan berhenti naik (melayang) jika gaya ke atas oleh udara sama dengan berat total balon akan berhenti naik (melayang) jika gaya ke atas oleh udara sama dengan berat total balon udara.

udara.

1.2

1.2 Rumu

Rumusan

san Mas

Masalah

alah

1.2.1

1.2.1 Siapa penemu balon udara?Siapa penemu balon udara? 1.2.2

1.2.2 Prinsip apa yang digunakan pada balon udara?Prinsip apa yang digunakan pada balon udara? 1.2.3

1.2.3 Apa saja bagian-bagian balon udara?Apa saja bagian-bagian balon udara? 1.2.4

1.2.4 Bagaimana cara kerja balon udara?Bagaimana cara kerja balon udara?

1.

1.3

3 Tu

Tuju

juan

an

1.3.1

1.3.1 Untuk mengetahui siapa penemu balon udara.Untuk mengetahui siapa penemu balon udara. 1.3.2

(2)

1.3.3 Untuk mengetahui bagian-bagian dari balon udara. 1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana cara kerja balon udara.

1.4 Metode

Dalam penulisan makalah ini kelompok kami menggunakan metode kepustakaan yaitu dengan cara mencari di buku-buku yang kami miliki dan mencari artikel dan referensi di internet.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penemu Balon Udara

Zeppelin bukanlah seorang ilmuwan. Beliau adalah seorang insinyur teknik yang handal. Ia berhasil membuat balon udara yang bisa di kemudikan pada tahun 1900, yaitu saat berusia 62 tahun.

Sejak usia 20 tahun, Zeppelin telah menjadi anggota pasukan berkuda di Jerman.  Namun, ia juga sangat suka akan balon udara. Beberapa tahun kemudian, dia mencoba membuat sebuah balon udara. Meski balon udara tersebut mampu mengangkasa, namun masih belum dapat dikemudikan.

Sepajang hidupnya, Zeppelin mengabdi pada militer. Zeppelin pensiun dari dunia militer saat berusia 53 tahun, dengan pangkat terakhir letnan jendral. Sejak saat itu dia mengabdikan hidupnya untuk membuat balon udara yang bisa dikemudikan. Alhasil, setelah sembilan tahun, dia berhasil membuat balon udara pertama yang bisa dikemudikan.

Balon udara yang selesai dibuat pada 3 Juli 1900 tersebut, terbuat dari kain lien  berkerangka aluminium dan berisi hampir 10000 meter kubik gas hidrogen. Kapal udara  berbentuk cerutu raksasa itu memiliki panjang 128 meter, dengan garis tengah 12 meter. Balon udara itu digerakkan oleh dua mesin berbaling-baling empat. Dikemudian hari, kapal udara tersebut disebut sebagai pesawat Zeppelin.

Sepanjang Perang Dunia I, Zeppelin membuat sekitar 100 balon udara, yang digunakan Jerman untuk mengebom Inggris. Zeppelin akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 8 Maret 1917, dalam usia 79 tahun. Atas jasa-jasanya, pemerintah Jerman menganugerahkan gelar kebangsawanan Graf di depan namanya.

2.2 Prinsip yang digunakan pada Balon Udara

Sebagaimana pada zat cair, pada udara juga terdapat gaya ke atas. Gaya ke atas yang dialami yang dialamai benda sebanding dengan volume udara yang dipindahkan  benda itu. Suatu benda akan naik ke angkasa jika beratnya kurang dari gaya angkat udara.

(4)

Balon udara akan berhenti naik (melayang) jika gaya ke atas oleh udara sama dengan  berat total balon udara. Pada udara berlaku hukum Archimedes. Yang dapat dirumuskan

sebagai berikut :  F A= ρgV Keterangan :  F A= gaya ke atas  ρ =massa jenis g = gaya gravitasi V = volume gas

Agar dapat naik lebih tinggi, udara dalam balon harus dipanaskan lagi (dinaikan suhunya). Sebaliknya, untuk menurunkan bola, udara panas dalam balon harus didinginkan sedikit demi sedikit sampai akhirnya berat balon lebih besar daripada daya angkta udara.

2.3 Bagian-bagian Balon Udara

Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope,  burner, dan basket.

Envelope bentuknya berupa kantong berupa balon tempat udara dipanaskan. Envelope ini biasanya terbuat dari bahan nilon dan diperkuat dengan panel-panel yang di anyam. Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelope di lapisi dengan  bahan anti api (skirt).

Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam Envelope. Burner di letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope.

Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang. Basket dibuat dari bahan yang ringan dan lentur.

2.4 Cara Kerja Balon Udara

Udara panas berat jenisnya lebih ringan daripada udara biasa dan akan mendesak  ke atas, udara panas ini dimanfaatkan dengan cara ditampung (bahan balon tersebut) sehingga membawa balon itu naik ke atas.

(5)

Untuk mengendalikan ketinggian terbangnya mengurangi pemanasan udara maka temperatur udara di dalam balon akan turun sehingga ketinggian balon juga akan turun.

Untuk menstabilkan balon diperlukan kantung pasir yang dipasang disekeliling keranjang penumpang, bilamana bahan bakar mulai menipis bisa dihemat dengan membuang sebagian pasir tersebut.

Seperti yang telah disebutkan di atas balon udara terbang dengan memanfaatkan  perbedaan berat udara dengan jalan memanaskannya.

Untuk terbang udara di dalam envelope di panaskan dengan burner dengan temperatur sekitar 100 derajat Celcius. Udara panas ini akan terperangkap di dalam envelope. Karena udara panas ini massa per unit volumenya lebih sedikit membuatnya lebih ringan sehingga balon udara pun akan bergerak naik di dorong oleh udara yang  bertekanan lebih kuat.

Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner . Udara yang mulai mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun. Untuk  mempercepatnya, pilot akan membuka katup parasut (parachute valve) sehingga udara di dalam envelope lebih cepat dingin.

Karena balon udara hanya bisa naik dan turun (bergerak secara vertikal) tentu kita  berpikir bagaimana cara balon udara berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain (bergerak 

secara horizontal). Jawabanya hanya satu, pilot memanfaatkan hembusan angin untuk   bergerak secara horizontal.

Karena angin bertiup berbeda arahnya pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah tiupan angin inilah yang dimanfaatkan oleh pilot untuk mengendalikan balon udara dari satu lokasi ke lokasi yang diinginkan.

Sebagai ilustrasi pada ketinggian 300 meter balon udara akan bergerak dari timur  kebarat. Angin yang bertiup kebarat di perkirakan pada ketinggian 400 meter. Untuk itu   pilot menaikan balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun

memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat. Sederhana bukan? Tapi hal ini hanya  bisa dipraktekan oleh pilot yang berpengalaman agar balon udara tidak nyasar 

(6)

BAB III

PENUTUPAN

3.1 Simpulan

3.1.1 Penemu balon udara adalah Zeppelin. Zappelin bukanlah seorang ilmuwan. Beliau adalah seorang insinyur teknik yang handal. Ia berhasil membuat balon udara yang bisa di kemudikan pada tahun 1900, yaitu saat berusia 62 tahun.

3.1.2 Balon udara menggunakan prinsip Archimedes.

3.1.3 Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope,  burner, dan basket.

3.1.4 Agar balon udara dapat naik, udara dalam balon harus dipanaskan lagi (dinaikan suhunya). Sebaliknya, untuk menurunkan bola, udara panas dalam balon harus didinginkan sedikit demi sedikit sampai akhirnya berat balon lebih besar daripada daya angkta udara.

(7)

Daftar Pustaka

Budi Purwanto, Theory and Application of Physics. Bilingual.

www.google.com

Referensi

Dokumen terkait

examine the level of skills and knowledge possessed by Nigerian academics and practitioners for the application of forensic accounting as a tool for preventing

memburuk. Pada neonatus dengan infeksi kongenital, didapatkan bersamaan dengan mikrosefali, korioretinitis, purpura, berat badan rendah, dan gangguan organ lain. Alagille mengemukakan

Selain itu, faktor yang mempengaruhi penguasaan imbuhan murid SJKT yang telah ditemui dalam kajian ini ialah pengaruh bahasa ibunda guru, faktor sikap ibu bapa di sekolah,

Pengawetan bambu dengan metode tangki terbuka menggunakan bahan pengawet kimia harus dilakukan pada bambu dalam keadaan basah atau segar, karena pada proses ini

Peneliti disarankan juga menggali lebih jauh lagi hubungan antara penerimaan diri pasien DM tipe 2 dengan kontrol diri, proses aktivasi pasien DM tipe 2 hingga

E-Library memiliki banyak keuntungan untuk memudahkan semua penggunanya, bukan hanya dari peminjam atau pencari informasi tapi juga untuk perpustakaan digital itu sen- diri,

Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG menyediakan informasi berupa data dan peta spasial dari proyeksi perubahan parameter suhu dan curah hujan untuk seluruh wilayah Indonesia

Selayang II bahwa Pelaksanaan Manajemen Program P2M dalam Pencegahan DBD di wilayah kerja tersebut belum berjalan dengan maksimal hal ini dapat dilihat dari