• Tidak ada hasil yang ditemukan

contoh LAPORAN PUSKESMAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "contoh LAPORAN PUSKESMAS"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Puskesmas adalah salah satu unit pelaksana pembangunan kesehatan kecamatan dan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional,oleh karena itu kesehatan adalah suatu aspek yang mempengaruhi kualits dan produktifitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera.

Kesehatan yang ingin dicapai adalah keadaan kesejahteraan dalam dari badan,jiwa,dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Tujuan ini hanya dapat diwujudkan oleh petugas kesehatan dan peran serta masyarakat.

Dalam pasal 5 UU kes.NO.23 TAHUN 1992 menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan,keluarga serta lingkungan.

Kesehatan yang ingin dicapai adalah keadaan kesejahteraan dari badan jiwa dan sosial orang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Sebagaimana juga dinyatakan dalam GBHN dan systemkesehatan nasional bahwa tujuan pembangunan dalam bidang yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum.

Untuk mencapaitujuan ini diperlukan system kesehatan nasional sebagai pemikiran dasar yang memberi arah tujuan,bentuk dan sifat pembangunan kesehatan yang dilaksanakan nantinya dapat bersifat menyeluruh,terpadu dan berkesinambungan.

Berdasrkan system pelayanan kesehatan yang terdapat di indonesia,maka Puskesmas mencapai bagian terdepan dalam memberi pelayanan kesehatan pada masyrakat.

Sesuai dengan penelitian Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional terdepan yang berfungsi mengembangkan dan membina peran serta masyarakat

(2)

2

menyelengarakan pelayanan kesehatan dalam wilayah kerjanya secara menyeluruh dan terpadu secara integrasi melalui usaha-usaha kegiatan pokok puskesamas mencapai tujuan yaitu : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal melalui promotif,preventif,kuratif,dan rehabilitatif.

1.2

Tujuan Praktek Belajat Lapangan di Puskesmas

1.2.1

Tujuan Umum

Untuk mengindentifikasi program-program puskesmas,mengetahui kondisindan sarana serta kegiatan yang akan dilaksanakan dan menggambarkan program kegiatan dipuskesmas sesuai dengan prioritas program yang ada serta mengidentifikasikan kegiatan tersebut.

1.2.2

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui program wajib dan perkembangan puskesmas (khususnya Puskesmas Kota Matsum)

2. Untuk mengamati sejauh mana program-program tersebut telah berjalan ,melalui data-data yang tersedia di Puskesmas tersebut.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dijumpai dalam melaksanakan program-program tersebut.

4. Melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai masalah – masalah kesehatanyang di jumpai di wilayah Puskesmas Kota Matsum. 5. Menilai sejauh mana kesadaran untuk hidup sehat dengan memanfaatkan

fasilitas yang ada.

1.3

Prosedur Kerja

1.Mencatat kegiatan geografis dan demografis di wilayahkerja Puskesmas Kota Matsum.

2.Pendaftaran system pelaksana upaya pokok kesehatan dan administrasi yang terlaksana dipuskesmas melalui :

(3)

3

 Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatanmaupun staf administrasi puskesmas.

3.Melakukan pengamanan langsung di lapangan dan ikut berperandan ikut serta dalam pelayanan kesehatan.

1,4 Metode Pengumpulan Data

Dalam pembuatanlaporan ini data diperoleh dengan : 1. Wawancara

Mahasiswa mengadakan wawancara dengan petugas kesehatan 2. Penyuluhan

Mahasiswa mengadakan penyuluhan sebelum melakukan pemeriksaan dan pengebotan.

3. Studi Komunikasi

Mahasiswa memperoleh dari berbagai buku perpustakaan maupun buku register yang ada di Puskesmas Kota Matsum.

1.4

RuangLingkup

Waktu dan tempat untuk praktek belajar lapangan keperawatan Komunitas berlokasi di Puskesmas di Kota Matsum Medan jalan Amalium No. 75 adapun waktu kegiatan tersebut yaitu 31 oktober s/d12 november 2011.

(4)

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN , FUNGSI DAN TUJUAN PUSKESMAS 2.1.1 Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran sertamasyarakat yang juga membina peran masyarakat di samping memberikan pelayanan kesehatabn secara menyeluruh dan trpadu kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja dalam bentuk kegiatan pokok.

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertangung jawab menyelenggarakan pembanagunan kesehatan di wilayah kerja.

1. Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota (UPDT),Puskesmas berperan menyelengarakan sebagaian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatandi indonesia.

2. Pembangunana kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggarakan upaya kesehatan oleh bangsa indonesiauntuk meniingkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

a) Pertanggung jawaban penyelenggaraan

Penanggung jawab utama peyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan diwilayah kabupaten atau kota ,sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagaian upaya

(5)

5

pembangunan kesehatandi bebankan oleh Dinas Kesehatan atau sesuai dengan kemampuan .

b) Wilayah Kerja

Secara nasional,standar wilayah Puskesmas adalah satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas ,maka tenggung jawab wilayah kerja di bagi antar puskesmas ,dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan/RW).Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertangung jawab kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

2.1.2 Fungsi Puskesmas

1. Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan dan memantau penyelenggarakan pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.Di samping itu,Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari peyelenggaraan setiappprogram pembangunan di wilayah kerjanya.khususnua untuk pembangunan kesehatan dan pencegahan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran,kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,berperan dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan ,pemberdayaan perorangan,keluarga dan masyarakatini diselenggerakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

(6)

6

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanankesehatan tingkat pertama secara menyeluruh ,terpadu dan keseimbangan .pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:

 Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayananyang bersifat pribadi (Private Goods)dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentudi ttambah dengan rawat inap.

 Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah Pelayanan yang bersifat umum atau Public Goods dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan dan pemulihan kesehatan.pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan ,memberantas penyakit,kesehatan lingkungan,perbikan gizi,peningkatan kesehatan keluarga,keluarga berancana,kesehatan jiwa serta berbagai program kesehartan masyarakat lainnya.

2.2 Visi Dan Misi Puskesmas 2.2.1 Visi Puskesmas

Visi puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat menuju tercapainya indonesia sehat 2015.Dalam menentukan keberhasilan mewujudkan visi tersebut,perlu di tetapkan indicatorkecamatan sehat antara lain sebagai berikut: 1. Indikator lingkungan sehat

2. Indikator perilaku sehat

3. Indikator pelayanan kesehatan yang bermutu 4. Indikator derajatkesehatan yang optimal

(7)

7

Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan kaidah sederhana,mudah diperoleh ,mudah diinterprestasikan,sensitive dan spesifik

2.2.2 Misi Puskesmas

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional.Misi tersebut adalah :

1. Mengerakkan pembangunan berwawasankesehatan di wilayah kerjanya.Puskesmas akan selalu mengerakkan pembangunan sector lain yang diselenggarakan diwilayah kerjanya agar memperhatikan aspek kesehatan.yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan ,setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.

2. Mendorong akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah keranya semakin berdaya dibidang kesehatan,melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar memuaskan masyarakat,mengupayakan pemeratan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dan sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

4. Memelihara danmeningkatkan kesehatan perorangan,keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya,tanpa

(8)

8

diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan dan teknologi kesehatan yang sesuai upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan puskesmasmencakup pula askep di lingkungan wilayah kerjanya.

2.3 Azaz dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas 2.3.1 Azaz Penyelenggaraan Puskesmas

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu.Azas penyelenggaraan puskesmas tersebut dikembangkan dan ketiga fungsi puskesmas .Dasarpemikiran adalah pentingnya menerapkan prinsipdasar dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya kesehatanpengambangan,azas penyelenggaraan

puskesmas yang di maksud adalah :

1. Azas pertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggaldi wilayah kerjanya,berbagai kegitan yang harus dilaksanakan puskesmas antara lain:

a. Mengerakkan pembangunan di berbagai sector di kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Memelihara setiap upaya kesehatanstrata pertama yang di

selenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya. d. Menyelenggarakan upya kesehatan strata pertama secara merata dan

terjangkau di wilayah kerja. 2. Azas Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas wajib memperdayakan perorangan,keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam setiap upaya puskesmas.Beberapa kegiatan yang

(9)

9

harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain :

a. Upaya kesehatan ibu dan anak :Posyandu,Polindes,Bina Keluarga Balita(BKB)

b. Upaya perbaikan gizi :Posyandu,Panti Pemulihan Gizi,Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)

c. Upaya kesehatan sekolah :Dokter Kecil,Dokter Remaja.

d. Upaya kesehatn lingkungan :Kelompok Pemakai Air (polmair Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)Pemberantasan Sarang Nyamuk(PSN).

e. Upaya Usia Lanjut :Poayandu Lansia f. Upaya Kesehatan Kerja :Pos UKK.

g. Upaya Kesehatan Jiwa :Posyandu ,Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat.

h. Upaya Pengobatan Tradisional :Taman Obat Keluarga(TOGA),Pembinaan Batra.

i. Upaya Pembiayaan Jaminan Kesehatan:Dana Sehat,Tabungan Ibu Bersalin(Tabulin)

3. Azas Keterpaduan Dibedakan manjadi

a) Keterpaduan Lintas Program

Memandukan beberapa program sehingga menjadi satu yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

b) Keterpaduan Lintas Sektor

Memadukan penyelenggaraan upaya Puskesmas dengan sektor terkait di kecamatan.

4. Azas Rujukan Dibedakan menjadi

(10)

10 a. Perorangan

 Rujukan Kasus

 Rujukan Bahan Pemeriksaan  Rujukan Ilmu Pengetahuan b. Masyarakat

 KejadianLuar Biasa (KBL)  Pencemaran Lingkungan  Bencana

2.3.2 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas Upaya puskesmas dibedakan menjadi 2 :

Untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni terwujudnya kecamatan sehat menuju indonesia sehatpuskesmas ertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang keduanya jika di tinjau dari system kesehatan nasional merupakan pelayanankesehatan tingkat pertama.

Upaya tersebut di kelompokkan menjadi dua yaitu: 1. Upaya Kesehatan wajib

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang di tetapkan berdasarkan komitmen nasional,regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah indonesia.

1. Upaya Kesehatan Wajibtersebut adalah :  Upaya promosi kesehatan

 Upaya kesehatan lingkungan

 Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana  Upaya perbaikan gizi masyarakat

(11)

11

 Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular  Upaya pengobatan

 Upaya pencacatan dan pelaporan (khusus kota medan)\ 2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang di tetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas .Upaya kesehatan pengembangan di pilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yaitu :

a. Upaya Kesehatan Sekolah b. Upaya Kesehatan Keluarga c. Upaya Kesehatan Olahraga d. Upaya Kesehaatan Kerja

e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut f. Upaya Kesehatan Jiwa

g. Upaya Kesehatan Mata h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

i. Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional

Upaya Laboraturium Medis dan Laboraturium Kesehatan masyarakat serta upaya pencacatan laporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan puskesmas. Perawatan kesehatanmasyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaya kesehatn pengembangan.Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut maka dapay dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi,yakni upaya lain di luar upaya puskesmas tersebut diatas yang sesuai dengan kebutuhan.Pengembangan dan pelaksana upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat tercapainya visi puskesmas.

(12)

12

Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan dari BPP.Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai.Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan padahaltelah menjadi kebutuhan masyarakat maka dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakan nya.Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu di lengkapi dengan berbagaiunit fungsional lainnya Dalamkeadaan tertentu ,masyarakat membutuhkan pula pelayananrawat inap tersebut,yang dalam pelaksanaannya tenaga ,sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.

Lebih lanjut,di beberapa daerah tertentu telah muncul pula kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan medik spesialitik.

Keberadaan pelayanan medik spesialitik di puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukankepada masyarakat yang membutuhkan .Status dokter dan atau tenaga spesialis yang berkerja dipuskesmas dapat sebagai tenaga konsulen atau tenaga tetap fungsional puskesmasyang di atur oleh dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.

2.4 Program Pokok Puskesmas

Untuk tercapainya visi pembnagunan kesehatan melalui puskesmas melalui puskesmas yakni terwujudnya kecamatan sehat menuju indonesia sehat 2015,Puskesmas bertanggungnjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan (UKP)dan upaya kesehatan masyarakat(UKM) yang keduanya jika di tinjau dari system kesehatan nasional merupakan layanan kesehatan tingkat pertama.

(13)

13

Pada puskesmas yang sempurna usaha-usaha pokok yang dilakukan ada 18 program seperti tercantum dalam program Kesehatan Nasional Indonesia yaitu :

1. Kesehatan ibu dan anak 2. Keluarga berencana 3. Usaha peningkatan gizi 4. Kesehatan lingkungan

5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

6. Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan 7. Penyuluhan kesehatan masyarakat

8. Usaha kesehatan sekolah 9. Kesehatan kerja

10.Kesehatan gigi dan mulut 11.Kesehatan keluarga 12.Kesehatan jiwa 13.Kesehatan mata

14.Laboraturium sederhana 15.Kesehatan masyarakat 16.Perawat lanjut usia 17.Pengobatan tradisional

18.Pencacatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan 2.5 Upaya Puskesmas Kota Matsum

Kedulian kepada masyarakat terhadap kesehatan dan membantuuntuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri .Dan mereka berperan aktif didalam kegiatan program kesehatan dengan membuat suatu upaya kegiatan yang dibuat oleh mereka dan untuk mereka juga hasil kegiatan kesehatan berbasis masyarakat tersebut.

(14)

14 BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOTA MATSUM Puskesmas Kota Matsum didirikan pada tahun 1963 sebagai Balai Pengobatan Umum, yang kemudian diresmikan pada tanggal 24 Februari 1983 menjadi Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kota Medan.

Visi Puskesmas Kota Matsum

Mewujudkan Kecamatan Sehat 2015 merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, di tandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Misi Puskesmas Kota Matsum adalah :

1. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

3. Mememlihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungan.

Motto Puskesmas Kota Matsum

Laporan tahun ini di susun untuk menilai sejauh mana keberhasilan / cakupan program yang telah di laksanakan di Puskesmas Kota Matsum. Di dalam laporan ini data diambil sesuai dengan program yang telah di laksanakan di Puskesmas Kota Matsum pada tahun 2010/2011. Laporan ini di susun dengan harapan hasilnya dapat di pakai sebagai pedoman/bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Medan sehingga peran Puskesmas dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dapat menjadi lebih baik.

(15)

15 3.1. Lokasi Puskesmas

Puskesmas Kota Matsum terletak di Jalan Amaliun No. 75, Kelurahan Kota Matsum IV, Kecamatan Medan Area.

3.2. Wilayah Kerja Puskesmas

Puskesmas Kota Matsum terletak di jalan Amaliun No 75, Kelurahan Kota Matsum Medan Area, meliputi 4 Kelurahan :

1. Kelurahan Kota Matsum I 2. Kelurahan Kota Matsum II 3. Keluarhan Kota Matsum IV 4. Kelurahan Sei Rengas Permata

Luas wilayah : 112.40 Ha Jumlah lingkungan : 75 Jumlah Penduduk : 43581 Jumlah KK : 8657 KK 3.3. Data Kesehatan a. Sasaran Kesehatan

- Jumlah Bayi : 1282 orang - Jumlah Balita : 5437 orang - Jumlah Bumil : 3942 orang - Jumlah Bulin : 979 orang - Jumlah Butakin : 979 orang - Jumah Bufas : 979 orang - Jumlah PUS : 6647 orang - jumlah Murid TK : 325 orang - Jumlah Murid SD : 3658 orang - Jumlah Murid SMP : 2114 orang - Jumlah Murid SMA : 1702 orang

(16)

16 b. Sasaran Kesehatan

- Jumlah Rumah Sakit Swasta : 3 - Jumlah Bersalin : 6 - Praktek Dokter Swasta : 8

- Praktek Dokter Spesialis : 5

- Apotik : 6 - Toko obat : 8 - Akupuntur : 2 - Panti Pijat 1 - Balai Pengobatan : 1 - Patah Tulang : 1 - Herbal : 2

c. Sarana Pendukung kesehatan

- Posyandu : 37 - Posyandu Lansia : 4 - Dasawisma : 400 - Kader Aktif : 185 - TOGA : 4 d. Sarana Pendidikan - TK : 9 - SD : 11 - SMP : 7 - SMA : 7 - Dokter Kecil : 136 - Dokter Remaja : 121 e. Sasaran T.T.U - Mesjid - Gereja

- Tempat ibadah lainnya 3.4. Data Demografi

(17)

17

Puskesmas Kota Matsum terletak di Jl. Amaliun No.75 Kelurahan Kota Matsum IV Kecamatan Medan Area, Kode Pos 20215.

Wilayah kerja meliputi 4 kelurahan, 75 lingkungan, dengan jumlah penduduk 43.581 jiwa dan luas wilayah 112.40 Ha.

Batas Wilayah :

- Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Sei Rengas II

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasar Merah Timur - Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Suka Ramai I dan II - Sebelah Barat berbatasan Kelurahan Kota Matsum III

Letak strategis Puskesmas Kota Matsum berada di perkotaan Kota Medan yang mudah di jangkau dengan alat transportasi.

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Lingkungan

1 Kota Matsum I 18.861 34

2 Kota Matsum II 8682 16

3 Kota Matsum IV 10.746 17

4 Sei Rengas Permata 5292 8

Jumlah 43.581 75

Analisis data: Dari data di atas kelurahan Kota Matsum I memiliki Jumlah penduduk terbanyak yaitu 18.861 jiwa memiliki 34 lingkungan.

(18)

18 Tabel 3.2

Jumlah Sarana Pendidikan Luas Wilayah

Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No. Kelurahan TK SD SMP SMA PT Jumlah

1 Kota Matsum I 1 2 - - - 3

2 Kota Matsum II 3 5 4 4 - 16

3 Kota Matsum IV 4 2 2 2 - 10

4 Sei Rengas Permata 2 2 4 3 1 12

Jumlah 10 11 10 9 1 41

Analisis data : Dari data diatas Kelurahan Kota Matsum II memiliki Sarana Pendidikan terbanyak yaitu 16, terdiri dari 3 TK, 5 SD, 4 SMP, dan 4 SMA.

Tabel 3.3

Jumlah Sarana Kesehatan Berdasarkan

Luas Wilayah di Wilayah Kerja Kota Matsum Tahun 2011

No Kelurahan R.S Swasta Klinik Bersalin Praktek dr / Drg Apotik/ Toko Obat 1 Kota Matsum I 0 2 9 1 2 Kota Matsum II 1 2 10 1 3 Kota Matsum IV 0 0 7 2

4 Sei Rengas Permata 1 1 3 1

(19)

19

Analisis Data : Dari data di atas Kelurahan Kota Matsum IV memiliki sarana kesehatan terbanyak dibanding kelurahan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum.

3.5. Tenaga Kesehatan Puskesmas Kota Matsum Jumlah pegawai terdiri dari 22 orang di antaranya : 1. Dokter Umum : 2 orang

2. Dokter Gigi : 2 orang 3. Bidan : 3 orang 4. Perawat : 5 orang 5. Perawat Gigi : 2 orang 6. Ass.Apoteker : 2 orang

7. Analisa : 1 orang 8. Penata Gigi : 1 orang

9. SKM : 3 orang 10. Administarasi : 1 orang

Tabel 3.4

Data Kepegawaian Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No Nama NIP Gol Tamatan Tugas

Pokok 1. dr.Elvina Razali 197103112002122003 III/d FK Ka. Puskesmas 2. drg.Rismalely 195801101989022001 IV/b FKG Dokter Gigi 3. drg.Khairani Lubis 196505131992032002 IV/b FKG Dokter Gigi 4. Dr.Suryati 196210102006042004 III/c FK Dokter Umum 5. Mardaini 196010291984012001 IV/a S.Kep Perawat 6. Nelson Barus 19600125184061001 III/d SPK ADM 7. Rita Armaya 19661009186032005 III/d Bidan Bidan

(20)

20

8. Siti Jamila 195812131577032001 III/d Sprg Perawat Gigi 9. Tiur Maida Limbong 195902021983072001 III/d SPK Perawat 10. Apriwati Sinaga 195610051975022001 III/c Saa Ass.Apoteker 11. Elmida Elfida 196801101990032003 III/b SAA Ass.Apoteker 12. Evelyna Sitompul 196904051990012001 III/b Analis Pel.Analisis 13. Ika Maulina

Handayani 197802162006042006 III/b SKM Kesling 14. Martha Aritonang 19670717198032003 III/b AKG Perawat Gigi 15. Sri Hartati 197702202006042003 III/a SKM Promkes 16. Lenny R.V.L Gaol 198003232010012019 III/a SKM Petugas SIK 17. Rosdiana M 610015180 III/a DIV Gizi Petugas Gizi 18. Indri Nainggolan 198705122010012018 II/c Bidan Bidan 19. Eka Sriwahyuni 19880727201012013 II/c Akper Perawat 20. Utami Fadillah 198810122010012009 II/c Bidan Bidan

21. Meydinah Siregar Honor - Bidan Bidan

22. Royana Budiati M 197111011992032003 III/b Akper Perawat

3.6. Organisasi Puskesmas 1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Puskesmas tergantung dai beban tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan Struktur Organisasi Puskesmas di satu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan penetapannya di lakukan dengan peraturan daerah.

Sebagai acuan data di pergunakan Struktur Organisasi Puskesmas sebagai berikut :

a. Kepala Puskesmas

- Sebagai pemimpin (manager) - Sebagai tenaga ahli

(21)

21 - Mengkoreksi program

b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puaskesmas dalam pengelolaan

- Data dan Informasi

- Perencanaan dan Penilaian - Keuangan

- Umum dan kepegawaian

c. Unit Pelaksana Teknis Funsional Puskesmas - Upaya kesehatn perorangan ( UKP )

- Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM d. Jaringan Pelayanan Perorangan

- Unit Puskesmas Pembantu - Unit Puskesmas Keliling - Unit Bidan DI desa /komunitas 2. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup Kesehatan Masyarakat.

3. Eselon Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas penanggung jawab penbangunan kesehatan di tingkat kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas adalah Jabatan Struktur Eselon. Dalam Keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan IV, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

(22)

22

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2011

KEPALA PUSKESMAS dr. Elvina Razali  KOORDINATOR II dr. Elvina Razali KOORDINATOR I drg. Khairani Lubis TATA USAHA Nelson Barus KEUANGAN Elmida Elvida KEPEGAWAIAN Evelyna Sitompul PERLENGKAPAN Lenny ADM Evelyna Sitompul POLI UMUM dr.Elvina Razali dr. Suriati POLI GIGI drg. Rismalely drg. Khairani Lbs SP2TP

Ika Maulina Handayani

P2P Tiurmaida Limbong KIA Rita Armaya JIWA Elmida Elvida MATA Bestina Damanik KB Indri Nainggolan GIZI Rosdiana M IMUNISASI Indri Nainggolan LAB Evelyna Sitompul FARMASI Apriwati PKM Sri Hartati PHN Sri Hartati KESLING Ika Maulina H BATRA Elmida Elvida UKGM Siti Jamilah

USAHA KES. KERJA Ika Maulina H

UKS Mardaini

(23)

23 3.7. Fasilitas Fisik Puskesmas Kota Matsum 3.7.1. Fasilitas Gedung

Permanen dan berlantai 2 dan dalam kondisi baik. 1. Ruang Kepala Puskesmas : 1 buah 2. Ruang periksa : 1 buah

3. Ruang karcis pendaftaran : 1 buah 4. Ruang tunggu : 2 buah

5. Ruang Pengobatan gigi : 1 buah 6. Ruang obat/apotik : 1 buah 7. Ruang KIA/KB : 1 buah

8. Ruang laboratorium : 1 buah 9. Ruang Imunisasi : 1 buah 10. Ruang vaksin : 1 buah

11. Kamar mandi : 3 buah 12. Ruang rapat : 1 buah 13. Ruang computer : 1 buah 14. Kamar suntik : 1 buah 3.7.2. Fasilitas Alat-alat

1. Alat diagnostic dasar : 2 Unit 2. Dental unit : 2 unit

3. Minor surgety : 1 unit 4. Ginekologi bed : 1 unit 5. KB KIT : 1 unit

6. KIA KIT : 1 unit 3.7.3. Fasilitas Obat-obatan

1. Obat askes 2. Obat umum 3. Obat jamkesmas

(24)

24 Tabel 3.5

Data Obat-Obatan yang Digunakan di Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No. Golongan Nama Jenis Ketersediaan Kemasan

1. 1. Amoxicilin Kapsul 250 & 500 mg Botol

2. Klorampenikol Kapsul 250 mg, Salep mata 1 % Tetes telinga 3 %

Botol

3. Kotrimoxazol Tablet Kombinasi Pediatric Suspene

Tablet Botol 4. Tetrasiklin Kapsul 250 & 500 mg

5. Ofloxacin Tablet 4004

6. Clindamicyn Kapsul 3001

7. Doxiciklyn Kapsul 1004

8. Gentamicyn Krim Tube

2. Antiparasit/Antihel ma

Tik

1. Metronidazol Tablet 125 mg basa Botol 2. Pyrantel pamoat

3. Etil chloride Semprot 3. Analgetik

/Antipiretik

1. Antalgin

(metampiron ) Table 500 mg Botol 2. Parasetamol Tablet 500 mg

sirup 120 mg/5 ml

4. Kortikosteroid 1. Dexamethasone Tablet 0,5 mg 5ml/mlIM Ampul

2. Hidrokortison KRIM 2,5 % Tube

3. Prednisone Tablet 5 mg 4. Betamethasonee Krim

5. Vitamin 1. VIT.B. complex Tablet Ampul

2. Vit. A Tablet Ampul

Hinotik / sedative 1. Diazepam Tablet 2 mg

(25)

25

7. Anastesi local 1. Pehakain Injeksi 8. Antitusive 1. Ambroxol Tablet

2. Gliseril guaikolat 3. Dextromethorpan

Tablet Sirup 9. Bronkodilator 1. Ifasma Tablet

2. Salbutamol

10. Antihistamin 1. CTM Tablet 2 mg

Ampul 2. Difenhidramin

HCL Tablet 4 mg

11. Anti diabetic 1. Glibenklamid Injeksi 10 mg/ml 12. Anti inflamasi non

seroid 1. Ibu profen Tablet 5 mg

2. Natrium

diklofenac Tablet 200 & 400 mg 3. Piroxicam Tablet

13. Anti fungus 1. belerang endap 4% 2. AS. salisilat 2 % 3. Ketokonazol Tablet cream 14. Obat cardio vaskuler

1. Digoxin Tablet 0,25 mg Tablet

2. eksstrak belaton Tablet 10 mg Tablet 15.. Obat kerja local

a. Sal. nafas

1. Gliseril glukolat Tablet 100 mg Tablet 2. Natrium

bikarbonat Tablet 100 mg b. Sal. Cerna 1. Antasida Doen Tablet kombinasi 16. Antiseptic 1. Etanol 70 % Larutan

2. Rivanol 0,1 %

17. Anti diare 1. Diaform Tablet

2. Oralit Serbuk Sachet

18. Antipirasi 1. Allopuinol Tablet Supp

19 Antihemoroid Sup, Anti haemoroid 1. Nordettee 28

Suppositoria Tablet

Strip vial set lusin

(26)

26 20. Obat KB/ alat KN 2. Depo provera

3. Implant 4. Kondom

Injeksi

Analisis data : Pengadaa obat-obatan tertentu di Puskesmas Kota Matsum belum mecukupi pengobatan terhadap penyakit tertentu.

3.7.4. Fasilitas Administrasi 1. Kartu berobat pasien 2. Buku catatan

3. Lemari / rak kartu 4. Meja dan kursi 5. Stempel 6. Mesin TIK 7. Komputer

8. Formulir laporan kegiatan 3.7.5. Fasilitas Imunisasi

1. Lemari pendingin 2. Alat – alat Imunisasi

3. Vaksin seperti BCG, POLIO, CAMPAK, TT, dan HEPATITIS B 3.8. UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)

Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan sangat membantu untuk meningkatkan kesehatan itu sendiri. Mereka berperan aktif dalam program kesehatan dan membuat suatu upaya kegiatan yang di buat oleh ,,asyarakat san hasilnya untuk masyarakat.

a. Posyandu

Terdiri dari :

1. Posyandu Balita : 37 buah 2. Posayandu Lansia

(27)

27 Tabel 3.6

Data Posyandu (Balita) di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No Kelurahan Jumlah Posyandu

1 Kota Matsum I 15

2 Kota Matsum II 8

3 Kota Matsum IV 9

4 Sei Regas Permata 5

Jumlah 37

Analisis Data : Dari data diatas Kota Matsum I memiliki jumlah Posyandu trbanyak di bandingkan kelurahan lain yaitu 15 posayandu.

Tabel 3.7

Data Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No Kelurahan Jumlah Posyandu

1 Kota Matsum I 1

2 Kota Matsum II 1

3 Kota Matsum IV 1

4 Sei Rengas Permata 1

Jumlah 4

Analisis Data : Dari data di atas semua kelurahan masing-masing memiliki 1 Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Kota Masum.

(28)

28

b. Poskeksel

Tabel 3.8

Data poskeksel di wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No Kelurahan Jumlah Poskeskel

1 Kota Matsum I 1

2 Matsum II 1

3 Kota Matsum II 1

4 Sei Rengas Permata 1

Jumlah 4

Analisis Data : Dari data diatas semua kelurahan memiliki masing-masing 1 Poskeskel di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011.

(29)

29

DENAH RUANGAN PUSKESMAS KOTA MATSUM

RUANG RAPAT RUANG

KOMPU TER

RUANG TUNGGU RUANG GIGI KM

GUDANG RUANG GIZI LAB RUANG KIA/KB KM RUANG TUNGGU RUANG PERIKSA II PERPUS

RUANG PERIKSA III

RUANG OBAT RUANG KARTU RUANG SUNTIK P3K RUANG KAPUS M ASU K L A N T A I I LANTAI II U

(30)

30 BAB IV

KEGIATAN POKOK PUSKESMAS 4.1. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas Kota Medan

Untuk tercapainya Visi Pembangunan Kesehatan melalui Puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Indonesia 2015, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan layanan kesehatan tingkat pertama.Yang terdiri dari:

1. Upaya Kesehatan Wajib

2. Upaya Kesehatan Pengembangan 4.1.1. Upaya Kesehatan Wajib

1. Upaya Promosi Kesehatan 2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya KIA serta KB

4. Upaya Perbaikan Gizi dan Masyarakat

5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 6. Upaya Pengobatan

7. Upaya Pelaporan dan Pecatatan 4.1.2. Upaya Kesehatan Pengembangan

1. Upaya Kesehatan Sekolah 2. Upaya Kesehatan Masyarakat 3. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut 4. Upaya Kesehatan Jiwa

5. Upaya Kesehatan Mata 6. Upaya Kesehatan Kerja 7. Upaya Keshatan Usia Lanjut

4.2. Program Pokok Puskesmas Kota Matsum

Puskesmas Kota Matsum telah melaksanakan 7 upaya wajib kota Medan dan ditambah 7 upaya pengembangan yakni:

1. Upaya Promosi Kesehatan 2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya KIA serta KB

(31)

31 4. Upaya Perbaikan Gizi dan Masyarakat

5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 6. Upaya Pengobatan

7. Upaya Pelaporan dan Pecatatan Program Tambahan Puskesmas 1. Upaya Kesehatan Sekolah 2. Upaya Kesehatan Masyarakat 3. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut 4. Upaya Kesehatan Jiwa

5. Upaya Kesehatan Mata 6. Upaya Kesehatan Kerja 7. Upaya Keshatan Usia Lanjut 4.2.1. Upaya Promosi Kesehatan Tujuan:

1. Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan perilaku hidup sehat..

2. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya kesehatan, serta ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu.

Kegiatan:

1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya.

2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamplet, dan brosur.

3. Pembinaan generasi muda untuk seha di dalam kegiatan antara lain berupa gotong royong dan olahraga.

(32)

32 Tabel 3.9

Data Pencapaian Program Promosi Kesehatan Puskesmas Kota matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Kegiatan Target Sasaran Cakupan

1 PKM/PSM  Penyuluhan - Posyandu - Kelompok - Sekolah 447x 48x 30 sklh 100% 100% 100% Masyarakat Masyarakat Murid 447x 48x 30 sklh 100% 100% 100%

2 Kesehatan Gigi dan Mulut  UKGS - SD UKGS - Kunjungan - Pembinaan UKGS Percontohan 11x 22x 10 SD 100% 100% 100% SD Murid SD SD 11x 22x 10 SD 100% 100% 100% 3  UKGMD - Pembinaan - Kunjungan 8 posy 60x 100% 100% Posyandu Posyandu 8 posy 60x 100% 100%

Analisa data : Dari tabel pencapaian program promosi kesehatan dapat dilihat bahwa program ini telah berjalan dengan baik di tahun 2011.

(33)

33 Tabel 4.0

Data Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Kegiatan

Bulan

Jumlah Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

1 Penyuluhan Kelompok Potensil 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 3700 2 Penyuluhan Kelompok Puskesmas 2 2 1 1 2 2 2 2 0 0 14

4.2.1.1. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) Pengertian:

Posyandu merupakan wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan kesehatan dan KB yang terpadu tingkat desa.

Sasaran:

- Bayi, ibu hamil, ibu menyusui, PUS (Pasangan Usia Subur) Tujuan:

1. Mempercepat penuruanan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.

3. Mempercepat untuk diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) 4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka ahli teknologi untuk

swa kelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.

5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan.

6. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis.

(34)

34 Menurut tingkatnya posyandu dibagi 4 strata:

1. Pratama, kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap bulannya, juga terbatas jumlah kader.

2. Madya, kegiatan posyandu strata ini delapan kali dalam satu tahun, mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya sehat.

3. Purnama, kegiatan posyandu strata ini lebih dari delapan kali dalam setahun dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat.

4. Mandiri, kegiatan posyandu strata ini sebanyak dua belas kali dalam setahun, jumlah kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia lebih dari 50% KK. Pelayanan posyandu dilakukan dengan 5 meja, yaitu:

1. Meja I : Pendaftaran

2. Meja II : Penimbangan bayi dan balita 3. Meja III : Pengisian KMS

4. Meja IV : Penyuluhan perorangan

- Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti pemberian makanan, oralit, dan vitamin A dosis tinggi.

- Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI Eksklusif dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui.

- Menjadi perserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa. 5. Meja V : Pelayanan tenaga kerja professional.

Meliputi KIA, KB, Imunisasi, dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat

4.2.2. Upaya Kesehatan Lingkungan Tujuan:

- Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan, melalui kegiatan sanitasi serta pencegahan.

(35)

35 Sasaran:

1. Daerah yang rawan air bersih

2. Daerah yang rawan penyakit menular 3. Daerah percontohan dan pemukiman baru

4. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar swalayan dan lain-lain 5. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor Kegiatan:

1. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat kesehatan. 2. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:

a. Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga b. Mendata sarana air minum

c. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan d. Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan

3. Higiene dan sanitasi lingkungan berupa pengawasan kesehatan tempat-tempat umum serta tempat pengolahan dan penyajian.

(36)

36 Tabel 4.1

Data Kegiatan Kesehatan Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Kegiatan

Bulan

Jlh Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

1 Pemakai air aktif 4 0 0 320 320 0 0 0 0 0 644

2 SAB yang disanitasi 654 839 400 320 320 400 100 200 320 320 3873 3 SAB resiko

pencemaran AT 151 12 15 16 5 11 5 11 15 12 253 4 SAB resiko

pencemaran S, R 75 6 10 10 5 10 5 6 10 8 145

5 Sampel air yang

memenuhi syarat 428 821 375 283 306 369 8 178 288 294 3360 6 TPM yang diperiksa 6 4 2 2 2 2 2 2 2 2 26 7 TPM yang memenuhi syarat 5 4 2 2 2 2 2 2 2 2 25 8 Rumah yang diperiksa keslingnya 654 839 400 320 320 400 100 200 320 320 3873 9 Rumah yang memenuhi syarat sanitasi 589 772 323 125 200 361 77 145 320 320 3232

Analisa data : Dari data diatas sarana air bersih yang disanitasi sama dengan rumah yang diperiksa keslingnya. Dan jumlah TPM yang memenuhi syarat adalah 25 TPM, dari 26 TPM yang telah diperiksa dan hanya 1 TPM yang tidak memenuhi syarat.

(37)

37

4.2.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana 4.2.3.1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

Pengertian:

KIA adalah upaya kesehatan yang mencakup pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita serta anak usia pra sekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.

Sasaran:

1. Ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita 2. Serta anak usia pra sekolah

Tujuan:

1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu, timbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberan tablet tambah darah, serta vitamin A.

2. Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P.

3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut playanan KB. 4. Membina posyandu

5. Merujuk pasien ke Rumah Sakit apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di Puskesmas.

6. Pencatatan dan pelaporan KPBIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak) 7. Pemberian imunisasi pada bayi, balita ibu hamil, anak sekolah dan calon pengantin. Kegiatan:

1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui 2. Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit

3. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak. 4. Imunisasi dasar dan revaksinasi

5. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare dengan pemberian cairan per oral.

6. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak. 7. Bimbingan kesehatan jiwa anak

(38)

38 8. Menjalankan kunjungan rumah

9. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat 10. Kursus dukun

11. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Tabel 4.2.

Data Pencapaian Program KIA Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No Kegiatan Target Sasaran Cakupan

1 KI 1128 95% Bumil 1106 98,64% 2 KIV 1128 95% Bumil 1109 98,32% 3 Neonatus (KN1) 1025 90% Neonatus 979 95,51% 4 Neonatus (KN2) 1025 90% Neonatus 914 98,17% 5 DRT Bumil 1128 10% Bumil 88 7,7% 6 Persalinan 1077 90% Bumil 979 90,9% 7 KPKIA 36x 100% Buteki/Bumil 24x 66,67% Analisa data:

(39)

39 Tabel 4.3

Data Pencapaian Program KIA

Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Kegiatan

Bulan

Jlh Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

1 KI Bumil 95 78 75 77 80 77 79 77 47 47 575

2 K4 Bumil 95 73 78 77 78 80 81 80 36 36 636

3 Bumil Resiko 10 8 8 10 12 0 3 3 0 0 54

4 Bumil Resiko Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Bumil Dirujuk 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Persalinan oleh tenaga kesehatan 90 85 76 74 70 70 71 70 21 21 648 7 BBLR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Lahir mati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Kunjungan Neonatus 90 85 0 74 70 70 71 70 21 0 556 Analisa data:

Dari data diatas Bumil yang beresiko tinggi dan Bumil yang dirujuk dari bulan Januari-Oktober tidak ada. Dan dari semua Bumil yang melakukan persalinan oleh tenaga kesehatan, didapat bahwa hanya 5 Bumil yang memiliki resiko dari 648 Bumil yang melakukan persalinan. Dan dari hasil 556 kunjungan Neonatus, bayi dengan resiko BBLR dan lahir mati tidak ada.

4.2.3.2. Keluarga Berencana Pengertian:

Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara kesuburan agar menjarangkan kelahiran selanjutnya mencapai tujuan tertentu.

(40)

40 Tujuan:

- Menaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan dalam kelembagaan NKBBS Sasaran:

- PUS (Pasangan Usia Subur) Kegiatan KB:

1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha terpadu. 2. Memberikan pelayanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD, pil, kondom,

suntikan, vasektomi, implant.

3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan posyandu wilayah kerja puskesmas

4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivasi KB 5. Melayani konsultasi kemandulan

6. Membuat laporan KB bulanan dan tahunan

Tabel 4.4

Pencapaian Program KIA dan Akseptor Baru KB Puskesmas Kota Matsum

No Kegiatan Sasaran Cakupan

1 IUD PUS -

2 Implant PUS -

3 Suntik PUS 173

4 Pil PUS 134

(41)

41 Analisa data:

Hasil pencapaian KB 2011

1. Akseptor menggunakan suntik yang paling banyak sebesar 173 orang.

2. IUD dan implant tidak dilaksanakan di Puskesmas karena keterbatasan alat dan tenaga kesehatan yang belum terampil untuk melakukan implant.

4.2.4. Upaya Perbaikan Gizi

Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah cukup berat dan komplit, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit-penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (gondok dan kreatin).

Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Kota Matsum yaitu: 1. Mendata jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas

2. Melakukan survey terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi balita.

3. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi vitamin A pada balita

4. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati anemia pada ibu hamil dan menyusui

5. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau di posyandu dan puskesmas.

Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan perkarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta memelihara ternak terutama unggas.

(42)

42 Tabel 4.5

Data Pencapaian Program Gizi Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No Kegiatan Target Sasaran Cakupan

1 PL/PA 37 100% Posyandu 37 100% 2 K/D 58848 95% Bayi/Balita 45302 80% 3 D/S 58848 90% Bayi/Balita 27918 50% 4 N/S 58848 90% Bayi/Balita 21259 40% 5 N/D 27918 20% Bayi/Balita 21259 80% 6 D/K 45302 90% Bayi/Balita 27918 80,7% 7 Fe Bufas 1068 80% Bufas 865 89,4% 8 Fe Bumil 1128 90% Bumil 956 97,8%

9 Vit. A Bufas 1068 80% Bufas 863 92,3%

10 Vit A. Bayi 498 90% Bayi 451 90,6%

11 Vit. A Balita 4064 90% Balita 3687 90,7% 12 ASI Eksklusif 1128 80% Bayi (0-6 bln) 18 1,6%

Dari tabel diatas diketahui bahwa :

N/S : Efektivitas program (40%) belum mencapai target K/D : Cakupan program (80%) belum mencapai target D/S : Peran serta masyarakat (50%) belum mencapai target N/D : Status gizi (80%) sudah mencapai target

Dari tabel diatas juga diketahui bahwa :

Pemberian Fe pada ibu hamil (97,8%) sudah tercapai Pemberian Fe pada ibu bersalin (86,46%) berlum tercapai

(43)

43

Pemberian Vit. A pada ibu masa nifas (90,3%) sudah tercapai Pemberian Vit. A pada bayi (90,6%) sudah tercapai

Pemberian Vit. A pada balita (90,7%) sudah tercapai

Tabel 4.6

Data Kegiatan Gizi di Wilayah Kerja

Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Kegiatan

Bulan

Jlh Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

1 Vit. A Balita 0 0 0 0 0 0 0 1239 0 0 1239 2 Vit. A Bufas 84 0 0 0 70 71 0 70 21 22 328 3 Fe 1 Bumil 95 60 0 77 80 79 0 72 47 55 565 4 Fe 3 Bumil 96 57 0 77 78 81 0 74 36 43 542 5 FeBal 1 Balita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 FeBal 2 Balita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Bayi (<1 thn) ditimbang 91 630 0 438 388 123 0 745 748 705 4168 8 Balita (1-4 thn) Ditimbang 411 1936 0 610 1018 1545 0 1377 1764 1916 12829 9 BGM Bayi dan Balita 23 20 0 30 28 24 0 21 38 25 209 Analisa data:

Dari data diatas jumlah bayi < 1 tahun dan Balita (1-4 tahun) yang ditimbang dari bulan Januari-Oktober mencapai 19880 orang, dari hasil penimbangan itu hanya 209 bayi dan balita dengan berat badan dibawah garis merah.

(44)

44

4.2.5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Pengertian:

Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan yang sakit, dari resevoir ataupun benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat.

Sasaran:

- Seluruh lapisan masyarakat Tujuan:

1. Mencegah terjangkitnya penyakit

2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal 3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan

Pemberantasan penyakit menular atau P2M dilaksanakan karena:

1. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya: penyakit campak, TB paru.

2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene dan sanitasi, misalnya: diare, infeksi mata, infeksi telinga.

3. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya melalaui vektor, misalnya DBD.

4. Masig tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara langsung, misalnya: TB Paru, ISPA, campak, cacar air.

Kegiatan-kegiatan P2M berupa:

a. Mencari kusus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan b. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas

c. Mengadakan imunisasi antara lain: BCG, DPT, campak, polio, Hepatitis B, dan TT. d. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan pemberantasan penyakit. e. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit

(45)

45

g. Menyelidiki dilapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk, menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumber penularan.

h. Tindakan penularan untuk menahan penjalarannya. i. Menyembuhkan penderita hingga sehat.

j. Pemberian imunisasi.

k. Pemberantasan vektor nyamuk. l. Pendidikan kesehatan.

Tabel 4.7

Data 10 Penyakit Terbesar

Puskesmas Kota Matsum Dari Bulan Januari-Oktober Tahun 2011

No Nama Penyakit Jumlah Kasus

1 ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) 3570 2 Penyakit Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 1385

3 Penyakit tekanan darah tinggi 1115

4 Gingivitas dan penyakit periodental 882

5 Diare 561

6 Penyakit pada sistem otot dan jaringan 543

7 Penyakit kulit alergi 444

8 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 464

9 Penyakit kulit infeksi 308

10 TB Paru 244

Jumlah 9516

Analisa data:

Dari data 10 penyakit terbesar tahun 2011 pada bulan Januari sampai bulan Oktober 2011 terlihat bahwa penyakit terbesar adalah penyakit Saluran Pernafasan Atas dengan 3570 kasus, dan penyakit yang terendah adalah TB paru dengan 224

(46)

46 Tabel 4.8

Data Penyakit ISPA di Wilayah Kerja

Puskesmas Kota Matsum Dari Bulan Januari-Oktober Tahun 2011

No Kegiatan

Bulan

Jlh Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt 1 Pneumonia

Balita Dirujuk Kader

5 10 3 6 4 3 3 5 3 5 47

Analisa data : Penyakit ISPA yang dirujuk kader hanya Pneumonia yang berjumlah 47 orang.

Tabel 4.9

Data DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No Kegiatan Target Cakupan %

1 Kasus 5% 49 - 2 ABJ 95% 4820/6004 80,3% 3 Kematian <1% 2 - 4 Abatisasi - 75 lingkungan - 5 Foging Fokus 100% 27 100% Analisa data:

(47)

47 Tabel 5.0

Data DBDPuskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Kegiatan

Bulan

Jlh Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

1 Penderita DBD 6 3 0 0 2 1 1 0 3 5 21 2 Fogging Fokus 6 3 0 0 2 1 1 0 3 4 20 3 Abatasi 3 2 0 0 2 1 1 0 1 2 12 4 PSN 3 2 0 0 2 1 1 0 1 2 12 5 Pemeriksaan Jentik 120 0 0 0 40 20 20 0 60 100 420 6 Ada Jentik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Analisa data:

Dari pemeriksaan jentik dan PSN yang dilakukan dari bulan Januari-Oktober tidak ditemukan adanya jentik, namun masih ada penderita DBD sebanyak 21 orang.

4.2.5.1. Program Imunisasi Pengertian:

Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit tertentu.

Sasaran:

Bayi, Balita, Ibu hamil, Anak Sekolah, dan Pasangan Usia Subur (PUS) Tujuan:

1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian

2. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil, dan pencegahan penyakit. 3.

(48)

48 Macam-macam Imunisasi :

a. BCG

Gunanya: menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC terhadap anak.

Cara pemberian:

- Diberikan pada bayi 0-11 bulan, sebanyak 1 kali - Lokasi pemberian pada lengan kanan atas - Dengan injeksi IC

- 0,05 cc b. DPT

Gunanya: untuk mencegah difetri, pertusi dan tetanus Cara pemberian:

- Diberikan pada bayi pada usia 2-11 bulan, sebanyak 3 kali - Dosis 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali - Daerah suntikan di paha luar

- Injeksi IM c. Polio

Gunanya: memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polio Cara pemberian:

- Diberikan pada bayi pada usia 2-11 bulan, sebanyak 4 kali

- Diberikan dengan cara menetaskan ke dalam mulut dengan jumlah 2 tetes d. Campak

Gunanya: memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak Cara pemberian:

- Diberikan pada bayi pada usia 9-11 bulan, sebanyak 1 kali - Lokasi pemberian pada lengan atas sebelah kiri

- Dengan injeksi SC - Dosis 0,5 ml

e. Hepatitis B

Gunanya: memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B Cara pemberian:

(49)

49 - Kemudian pemberian ke 2 pada bulan kedua - Pemberian ke 3 pada bulan ke 3

- Pemberian ke 4 pada bulan ke 4 dan pemberian dengan interval 4 minggu - Diberikan secara Im

Tabel 5.1

Data Pencapaian Kegiatan dan Penyakit Diare Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011

No Kegiatan

Imunisasi Target Sasaran Cakupan

1 BCG 1025 97% Bayi 993 96,8% 2 DPT 1 1025 97% Bayi 1002 97,8% 3 DPT 2 1025 97% Bayi 998 97,4% 4 DPT 3 1025 97% Bayi 937 91,4% 5 Polio 1 1025 97% Bayi 1022 99,7% 6 Polio 2 1025 97% Bayi 1006 98,4% 7 Polio 3 1025 97% Bayi 1048 102,2% 8 Polio 4 1025 97% Bayi 941 91,8% 9 Campak 1025 97% Bayi 939 91,6% 10 Hepatitis 1 1025 90% Bayi 994 97% 11 Hepatitis 2 1025 90% Bayi 994 97% 12 Hepatitis 3 1025 90% Bayi 994 97,5% 13 TT 1 4893 - Bayi 865 17,7% 14 TT 2 4893 - WUS 794 16,3% 15 TT 3 4893 - WUS 74 15,1% 16 BIAS 2272 90% WUS 1879 82,7% 17 DT 751 100% Kelas I 635 84,6% 18 TT 1521 100% Kelas 2 dan 3 1244 81,8% 19 Diare 1437 100% Masyarakat 469 32.6%

(50)

50 Analisa data:

Hasil pencapaian imunisasi dan Penyakit Diare pada tahun 2011: Cakupan imunisasi telah mencapai target.

Tabel 5.2

Pencapaian Imunisasi di Wilayah Kerja

Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Kegiatan Sasaran

Bulan

Jlh Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

1 Campak Bayi 9-11 bln 80 83 72 72 53 53 68 72 60 65 678 2 DPT 1 Bayi 2-11 bln 81 86 75 75 67 36 67 70 66 115 738 3 Hepatitis B1 Bayi 0-11 bln 81 87 72 772 64 38 67 65 66 117 1429 4 Hepatitis B3 Bayi 0-11 bln 0 87 0 0 85 38 77 65 0 85 437 5 TT I Bumil 82 92 88 23 86 75 74 82 91 87 780 6 TT II Bumil 80 93 89 27 75 81 79 78 81 0 680 7 TT Boster Bumil 82 0 0 0 0 0 0 0 0 0 82 8 TT I WUS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 DT I SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 DT II SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 TT I SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 TT II SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Analisa data:

Dari data diatas program imunisasi dari bulan Januari-Oktober telah mencapai target. Tetapi untuk imunissi TT I, DT I, DT II, TT I, TT II, masih belum tercapai

(51)

51 Tabel 5.3

Data Kegiatan Penderita Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Kegiatan

Bulan

Jlh Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt 1 Penderita diare dpt oralit 37 42 32 38 54 48 55 43 66 52 467 2 Penderita Diare dpt Infus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Penderita Diare dapat antibiotik 9 9 6 6 8 8 11 7 10 6 80

Analisa data:Kegiatan diare dari bulan januari – oktober telah menapai target ,tapi untuk penderita yang dapat diinfus tidak ada,karena puskesmas tidak ada menyediakan infus bagi penderita diare.

Tabel 5.4

Data Kegiatan TB Paru

Puskesmas Kota Matsum Januari-Februari Tahun 2011

No Kegiatan Target Cakupan Keterangan

1 Suspek 750 70% 11 13,5% 2 BTA (+) 75 70% 19 25,3% 3 Konversi 39 80% 17 38,5% 4 Sembuh 32 85% 12 13,5% 5 BTA (-) - - 4 - Analisa data:

Dari data diatas kegiatan TB Paru Puskesmas Kota Matsum belum mencapai target pada tahun 2010.

(52)

52 Tabel 5.5

Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Kegiatan

Bulan

Jlh Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

1 BTA (+) 3 2 2 3 2 3 1 1 0 0 17 2 BTA (-) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3 Mengikuti pengobatan lengkap 31 33 33 33 38 32 0 37 20 10 318 4 Sembuh 4 2 0 0 0 5 0 1 2 2 16 5 Kambuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Analisa data :

Dari data diatas penderita yang mengikuti pengobatan lengkap adalah orang, tapi hanya sembuh 16 orang, jadi kegiatan tersebut belum mencapai target untuk pengobatan TB Paru yang ada di Puskesama Kota Matsum Tahun 2011.

4.2.6. Upaya Pengobatan

Dalam usaha pengobatan penderita tidaklah diobati secara kuratif, melainkan juga memberikan pengertian tentang preventif terhadap penyakit. Di Puskesmas Kota Matsum dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar bagi pasien rawat jalan dan menolong penderita gawat darurat baik tindakan operasi terbatas maupun rawat inap sementara seperti kecelakaan lalu lintas, persalinan dan lain-lain.

Pemeriksaan kesehatan masyarakat Puskesmas, kegiatan yang dilakukan meliputi:

1. Pemeriksaan mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui apotik yang ada di Puskesmas.

2. Penyuluhan kepada pasien pada saat melakukan pemeriksaan

3. Mengirim penderita yang tidak mampu untuk melanjutkan pengobatan setelah penderita di kembalikan.

(53)

53

Perawatan dan pengobatan pasien Puskesmas Kota Matsum meliputi pasien umum, AKES, dan aggota Dana Sehat.

Tabel 5.6

Data Kunjungan Pasien di Wilayah Kerja

Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Bulan

Askes Jamkesmas Medan Sehat

Umum Gigi Umum Gigi Umum Gigi

1 Januari 60 12 160 15 2 0 2 Februari 48 11 112 19 2 4 3 Maret 93 15 152 19 1 3 4 April 38 12 153 32 3 13 5 Mei 59 19 135 15 18 12 6 Juni 65 13 146 13 8 1 7 Juli 47 14 158 9 1060 138 8 Agustus 58 5 98 9 8 6 9 September 47 15 127 22 8 2 10 Oktober 61 16 106 20 9 9 Jumlah 576 132 1347 173 1272 188 Analisa data:

Dari data diatas jumlah kunjungan Medan Sehat dari bulan Januari-Oktober lebih banyak dibandingkan dengan kunjungan ASKES, Jamkesmas di Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011.

(54)

54 Tabel 5.7

Data Kunjungan Pasien

Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Bulan Kartu Sehat Rawat Jalan RJ gol > 60 thn Rawat Jalan Gigi 1 Januari 175 1405 375 199 2 Februari 185 1412 246 256 3 Maret 171 1226 247 181 4 April 131 1217 308 194 5 Mei 175 1405 375 199 6 Juni 159 1319 348 167 7 Juli 167 1475 267 199 8 Agustus 107 1120 221 119 9 September 149 1386 280 183 10 Oktober 126 3975 233 237 Jumlah 1445 15940 3100 1934 Analisa data:

Dari data diatas jumlah kunjungan rawat jalan dari bulan Januari-Oktober lebih banyak dibandingkan jumlah kunjungan yang lain di Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011.

(55)

55 Tabel 5.8

Data Kunjungan dan Rujukan Pasien

Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Bulan

Kunjungan Rujukan

Gratis Bayar

Askes Jamkesmas Medan Sehat Umum Gigi Umum Gigi

1 Januari 980 142 4 30 95 100 25 2 Februari 133 856 27 5 51 73 21 3 Maret 959 163 3 36 80 78 51 4 April 963 143 7 29 65 57 59 5 Mei 928 120 5 20 81 56 36 6 Juni 794 118 5 26 66 89 24 7 Juli 1060 138 5 33 71 67 34 8 Agustus 5 86 832 13 75 51 29 9 September 1014 118 7 26 75 62 51 10 Oktober 934 155 7 37 88 92 48 Jumlah 7740 2039 902 255 747 612 264 Analisa data:

1. Dari data diatas jumlah kunjungan gratis lebih banyak dibandingkan jumlah kunjungan bayar di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum Tahun 2011.

2. Jumlah Rujukan Askes lebih banyak dibanding rujukan dengan Jamkesmas dan Medan Sehat

(56)

56 Tabel 5.9

Data Kegiatan Pelayanan JPKM

Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Bulan Peserta Askes Peserta Asuransi

1 Januari 167 0 2 Februari 110 0 3 Maret 174 0 4 April 130 0 5 Mei 143 0 6 Juni 78 0 7 Juli 132 0 8 Agustus 138 0 9 September 137 0 10 Oktober 165 0 Jumlah 1374 0 Analisa data:

Dari data diatas jumlah peserta Askes lebih banyak dibanding peserta Asuransi karena Puskesmas Kota Matsum tidak melayani Peserta Asuransi.

4.2.7. Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Pelaporan Informasi Kesehatan

Tujuan:

1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan

2. Untuk dipergunakan sebagai bahan di dalam menyusun Rencana Kerja Pembagian:

Pencatatan:

1. Kegiatan administrasi 2. Registrasi Family Forder

(57)

57 3. Registrasi kegiatan lain

Pelaporan:

1. Laporan kejadian luar biasa

2. Laporan biasa yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas 3. Laporan mingguan yaitu mencatat kegiatan Puskesmas dan rencana kerja selama

triwulan.

4. Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil dari laporan bulanan.

5. Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat

Tabel 6.0

Data Kegiatan-Kegiatan Program Yang Dilaksanakan Puskesmas Kota Matsum Januari-Oktober Tahun 2011

No Program Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1 Gizi Monev + Balita Gizi Buruk Juni s/d Juli 2 TB Monev + PMT Pendertita TB Maret dan Desember 3 UKS Penjaringan SD, SMP, dan SMA

serta penilaian lomba sekolah sehat

Desember

4 KIA Penyakit PHBS Agustus

Analisa data:

Ada beberapa kegiatan Puskesmas Kota Matsum di Tahun 2011 tidak mencapai target.

No Program Masalah

1 KIA - Hasil pencapaian DRT Bumil 7,7% (target: 20%) - Hasil pencapaian kegiatan KP-KIA 25x kunjungan

(58)

58 (target: 36 x)

2 GIZI - Hasil pencapaian kegiatan ASI Eksklusif 1,6%

3 TB - Hasil pencapaian pemerksaa BTA (+) 23,5% (target: 70%)

- Hasil pencapaian pemeriksaan konversi 38,5% (target: 80%)

4 Kesehatan Lingkungan

- Hasil pencapaian pemeriksaan sanitasi terhadap perumahan, air bersih, jamban, dan SPAL 80,3% (target: 100%). Penyuluhan PHBS masih belum sesuai harapan

5 Obat - Pengadaan obat tertentu belum mencukupi

4.3. Program Pengembangan Puskesmas Kota Matsum 4.3.1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Kegiatan UKS di Puskesmas Kota Matsum: 1. Mendata jumlah murid sekolah

2. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler (dokter kecil/remaja).

3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan, P2M, Imunisasi, P3K, dan lain-lain.

4. Membuat rencana kerja dan membuat laporan kerja bulanan, triwulan dan tahunan. Sebagian dari tersebut tidak mempunyai fasilitas UKS dan guru Pembina UKS dibawah pengawasan dan pembinaan tenaga kesehatan dari Puskesmas Kota Matsum.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara pola asuh orangtua dengan sikap anak terhadap makanan pada anak usia prasekolah dengan

Hasil Penelitian: Ada hubungan antara sikap perawat dengan kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah dengan kekuatan hubungan adalah kuat..

Untuk mengetahui pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi dilakukan uji paired T-test dengan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi aktivitas bermain mewarnai gambar terhadap penurunan kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia

Perilaku yang diobservasi pada usia prasekolah pada fase putus asa yaitu: anak menjadi tidak aktif, anak menarik diri dari orang lain, anak terlihat depresi atau sedih, anak

Perilaku yang diobservasi pada usia prasekolah dalam fase putus asa, yaitu; anak menjadi tidak aktif, anak menarik diri dari orang lain, anak terlihat depresi atau

2016 ‘PENGARUH AROMATERAPI ROSEMARY Rosmarinus officinalis TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH’, Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 31, pp..

Selama hospitalisasi anak usia prasekolah paling takut dengan lingkungan asing, perasaan ditinggalkan, nyeri dan keterbatasan pada diri sendiri terutama anak takut kepada tenaga