• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Hand Hygiene

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Hand Hygiene"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN HAND HYGIENE

PUSKESMAS HALMAHERA

PUSKESMAS HALMAHERA KOTA

SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH

2016

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Health care associated infection (HCAI) merupakan sebuah isu

global pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Diestimasikan lebih dari 1,4 juta pasien di seluruh dunia baik di negara maju maupun di negara berkembang yang terkena HCAI4. Infeksi yang terkait

pelayanan kesehatan (HCAI) adalah problem utama untuk keselamatan pasien dan HCAI mengakibatkan pasien dirawat lebih lama di Puskesmas , mengalami disabilitas permanen, meningkatnya resistensi kuman terhadap antibiotik, beban keuangan yang berat, biaya perawatan tinggi dan berakibat kematian. Insiden HCAI di negara maju terdapat 5-15% dari pasien rawat inap, dan 9-37% terjadi pada pasien Intensive Care Unit (ICU). Di Eropa, prevalensi rate HCAI adalah 4,6%-9,3%, data dari Hospitals in Europe Link for Infection Control (HELICS), lebih kurang 5 juta HCAI per tahun di ICU yang membawa dampak ekstra 25 juta hari rawat inap dengan tambahan beban/biaya ekonomi 13-24 milyar Euro. Kematian di Eropa disebabkan HCAI adalah 2,7% dari kasus (135.000 kematian per tahun).

Di negara berkembang, ribuan infeksi, terutama hepatitis B, C dan transmisi HIV, tidak saja berasal dari pasien, melainkan juga ditularkan dari pekerja kesehatan melalui pemakaian jarum suntik yang tidak aman, produk kesehatan dan darah yang terkontaminasi, prosedur bedah yang tidak adekuat dan defisiensi pada manajemen pembuangan limbah biomedik.1

Pada satu dekade terakhir, terjadi tren peningkatan HCAI akibat organisme resisten antibiotik. Pada akhir tahun 2007, WHO (World Health Organization) membentuk Tim Tantangan Keselamatan Pasien Global untuk membuat Guideline (Panduan) on Hand hygiene in

Health Care. Pada awal 2009 WHO mencanangkan Clean Care is

Safer Care (Pelayanan Bersih adalah Pelayanan Aman) setelah

(3)

acuan pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Dalam Panduan ini, digarisbawahi pentingnya upaya pencegahan dengan memprioritaskan pelayanan kesehatan yang lebih aman. Tindakan preventif yang telah dibuktikan efektif adalah tindakan yang sederhana untuk dilakukan yaitu HAND HYGIENE (cuci tangan).

1.1 DEFINISI

Hand hygiene adalah istilah umum yang merujuk pada semua tindakan cuci tangan.

1.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum:

Meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan Puskesmas Halmahera Kota Semarang dengan mengadopsi Panduan Hand hygiene terbaru dari WHO untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan mengurangi mikroorganisme sementara (Clean hands save lives)

b. Tujuan Khusus:

1. Memberi pemahaman pada semua petugas Puskesmas Halmahera Kota Semarang tentang manfaat cuci tangan untuk eliminasi infeksi dalam semua bentuk pelayanan kesehatan maupun infeksi lain

2. Memastikan bahwa aspek pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan upaya pengurangan secara berkelanjutan dari risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

3. Mengimplementasikan Hand hygiene oleh seluruh petugas medis, paramedis dan non medis di Puskesmas Halmahera Kota Semarang.

4. Menyediakan standar prosedur operasional yang jelas untuk petugas dalam melakukan Hand Hygiene

(4)

BAB II RUANG LINGKUP

Panduan ini ditujukan kepada semua petugas dan staf termasuk dokter, perawat, petugas pelaksana, tenaga outsourcing (Security, Cleaning Service) dan manajemen di Puskesmas Halmahera Kota Semarang.

2.1 SIAPA YANG WAJIB MELAKUKAN HAND HYGIENE

a. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya (laboratorium) b. Setiap orang yang kontak tidak langsung dengan pasien seperti

ahli gizi, farmasi dan petugas lainnya

c. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien

d. Setiap orang yang bekerja di Puskesmas Halmahera Kota Semarang

e. Setiap pasien, keluarga pasien dan pengunjung pasien

2.2 BATASAN OPERASIONAL

Hand hygiene (=cuci tangan) adalah suatu tindakan melakukan cuci tangan sesuai panduan World

Health Organization (WHO) memakai sabun cair (handwash) atau desinfektan (handru)

2.3 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang digunakan adalah:

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Puskesmas .

c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Puskesmas .

(5)

d. Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor 270/Menkes/2007 tentang Pedoman Manajerial PPI di Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lain

e. Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor 382/Menkes/2007 tentang Pedoman PPI di Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lain

f. Surat Edaran Dirjen Bina Yanmed nomor HK.03.01/III/3744/08 tentang Pembentukan Komite PPI Puskesmas & Tim PPI Puskesmas (Revisi)

2.4 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN PASIEN DI

UNIT KERJA

Semua Penanggung Jawab Keselamatan Pasien di tiap Unit bertugas untuk:

a. Menyebarluaskan dan menerapkan Panduan ini secara optimal di

unit tanggung jawabnya

b. Memastikan staf untuk melakukan Hand hygiene secara tepat

dan akurat sesuai Panduan WHO

c. Melakukan monitoring dan evaluasi bulanan terhadap

pelaksanaan Hand Hygiene

d. Menerapkan tindakan yang diperlukan atau pelatihan tambahan

untuk menangani ketidakmampuan petugas untuk melakukan

Hand Hygiene

2.5 WAKTU MELAKUKAN HAND HYGIENE

a. Untuk petugas Kesehatan cuci tangan dilakukan pada saat: 1) Sebelum kontak dengan pasien.

2) Sebelum melakukan tindakan aseptik atau kontak dengan benda yang yang terkontaminasi cairan tubuh pasien.

3) Setelah kontak dengan pasien.

4) Setelah melakukan tindakan aseptik atau setelah kontak dengan benda yang terkontaminasi cairan tubuh pasien.

5) Setelah meninggalkan lingkungan/ ruang perawatan pasien. b. Untuk pasien dan pengunjung cuci tangan dilakukan pada saat:

(6)

2) Sebelum dan sesudah menyentuh pasien 3) Setelah menyentuh lingkungan pasien 4) Setelah dari toilet

5) Setelah batuk/ bersin

6) Sebelum dan sesudah makan

BAB III TATA LAKSANA

3.1 Hand wash (cuci tangan dengan sabun cair): 40-60

detik

1) Lepaskan cincin, gelang atau jam tangan yang dipakai (kuku jari tangan harus dipotong pendek)

2) Lakukan cuci tangan memakai sabun cair (hand wash) bila tangan dalam kondisi kotor

3) Basahi tangan dengan air mengalir, kemudian tutup keran 4) Semprotkan secukupnya sabun cair di telapak tangan

5) Gosok kedua telapak tangan dengan gerakan memutar sebanyak 8 kali

6) Gosok telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan menjepit jari-jari, dan lakukan sebaliknya masing-masing 8 kali.

7) Satukan kedua telapak tangan melalui sela-sela jari, kemudian gosok sela-sela jari sebanyak 8 kali.

8) Gosok ruas tangan dengan jari saling mengunci (tangan kanan di atas tangan kiri) dan lakukan sebaliknya, masing-masing sebanyak 8 kali

9) Genggam jempol kiri dengan telapak tangan kanan, kemudian gosok dengan gerakan memutar, dan lakukan sebaliknya masing-masing 8 kali

(7)

10) Gosok secara melingkar ujung jari tangan kanan yang menguncup di atas telapak kiri (dan sebaliknya) masing-masing 8 kali.

11) Buka keran

12) Bilas kedua tangan dengan air sampai sabun cair hilang

13) Keringkan tangan dengan tisu, gunakan tisu untuk menutup keran

3.2 Handrub (cuci tangan dengan larutan desinfektan):

20-30 detik

1) Lepaskan cincin, gelang atau jam tangan yang dipakai (kuku jari tangan harus dipotong pendek)

2) Lakukan cuci tangan memakai desinfektan (handrub) bila tangan dalam kondisi bersih

3) Semprotkan secukupnya desinfektan ke telapak tangan kiri 4) Gosok kedua telapak tangan dengan gerakan memutar

sebanyak 4 kali

5) Gosok telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan menjepit jari-jari (dan lakukan sebaliknya) masing-masing 4 kali.

6) Satukan kedua telapak tangan melalui sela-sela jari, kemudian gosok sela-sela jari sebanyak 4 kali.

7) Gosok ruas tangan dengan jari saling mengunci (tangan kanan di atas tangan kiri) dan lakukan sebaliknya, masing-masing sebanyak 4 kali

8) Genggam jempol kiri dengan telapak tangan kanan, kemudian gosok dengan gerakan memutar (dan sebaliknya) masing-masing 4 kali.

9) Gosok secara melingkar ujung jari tangan kanan yang menguncup di atas telapak kiri (dan sebaliknya) masing-masing 4 kali

3.3 PENERAPAN HAND HYGIENE PADA UNIT KERJA a. Rawat Jalan

(8)

c. Instalasi Gawat Darurat d. Laboratorium

e. Farmasi f. Rekam Medik

g. Pemeliharaan Sarana & Sanitasi h. Tata USaha

Semua Penanggung Jawab Keselamatan Pasien di tiap Unit Kerja melakukan evaluasi hand hygiene minimal 2 kali dalam sebulan kepada seluruh pelaksana yang berada di lingkungan kerjanya.

KKPRS mengumpulkan laporan monitoring dan melakukan analisis laporan setiap 1 bulan sekali.

Laporan monitoring evaluasi menggunakan formulir dibawah ini:

CECKLIS MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN HAND

HYGIENE

SASARAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG

Nama petugas : ____________________ Unit Kerja : ____________________

NO .

(9)

sesuai Panduan yang ditetapkan

2. Lama handrub 20-30 detik 3. Langkah-langkah handwash

sesuai Panduan yang ditetapkan

4. Lama handwash 40-60 detik 5. Dapat menjawab kapan

handrub dilakukan

6. Dapat menjawab kapan

handwash dilakukan

7. Dapat menjawab tujuan hand

hygiene dan kapan 5 momen hand hygiene

EVALUATOR

3.4 PENYEBAB KETIDAKPATUHAN MELAKUKAN HAND HYGIENE

a. Tidak tersedia sarana/fasilitas hand hygiene b. Bila sering cuci tangan, maka tangan rusak c. Sikap tidak peduli

d. Pemahaman salah dari petugas yang berfikir bahwa pasienlah yang membawa kuman di badan pasien

e. Petugas kurang pengetahuan/infomasi mengenai manfaat hand hygiene

f. SOP tidak dipatuhi

g. Tidak ada dukungan, kontroling, monitoring

3.5 TINDAKAN MENGATASI KETIDAKPATUHAN

a. Melakukan edukasi, informasi dan komunikasi dengan mengadakan pelatihan dan up date informasi tentang hand hygiene, baik internal maupun eksternal.

b. Memberi umpan balik kepada petugas

(10)

d. Melakukan kampanye hand hygiene dengan pengadaan banner, brosur, video tarian hand hygiene.

BAB IV PENUTUP

Salah satu international patient safety goals (6 sasaran keselamatan pasien) adalah pengurangan risiko infeksi yang terkait pelayanan

(11)

Hand hygiene (cuci tangan) wajib dilakukan oleh semua petugas

kesehatan, pasien bahkan keluarga pasien dan pengunjung Puskesmas..

KEPALA PUSKESMAS HALMAHERA

……….

LAMPIRAN

a. Teknik Desinfeksi Tangan yang Efektif memakai sabun cair

(12)
(13)

Teknik Desinfeksi Tangan yang Efektif memakai desinfektan

(14)
(15)

c. PETUNJUK PELAKSANAAN HAND HYGIENE 1. PETUNJUK UMUM

1.1 Hand hygiene terdiri atas 6 langkah

1.2 Terdiri dari 9 gerakan (karena ada 3 langkah yang bergantian kiri dan kanan)

1.3 Dalam pelaksanaan hand rub, setiap langkah/ gerakan dilakukan 4 kali (dalam waktu 20-40 detik)

1.4 Dalam pelaksanaan hand wash, setiap langkah/ gerakan dilakukan 8 kali (dalam waktu 40-60 detik)

1.5 Kecepatan gerakan sama dengan RJP (100 kali/menit), satu gerakan sama dengan 0,6 detik

1.6 Perhatikan tanda panah pada gambar petunjuk hand hygiene karena tanda panah menunjukkan arah gerakan tangan.

1.7 Khusus untuk langkah ke-1 dan ke-6, arah gerakan berlawanan arah dengan arah jarum jam

2. PETUNJUK KHUSUS 2.1 Langkah awal

1. Lepas semua perhiasan (gelang, cincin) dan jam tangan

2. Semprotkan/ tuangkan cairan desinfektan ke mangkuk telapak tangan dan memenuhi seluruh permukaan mangkuk telapak tangan

2.2 Langkah Pertama

Telapak tangan kedua tangan saling menempel sampai ke ujung jari tanpa celah, gosok berputar berlawanan arah jarum jam secara menyeluruh.

(gerakan ini untuk membersihkan telapak tangan) 2.3 Langkah Kedua

Telapak tangan kanan menempel ke punggung tangan kiri , jari-jari saling menjepit, lalu gosok bolak-balik sebanyak 4 kali. Lakukan bergantian dengan telapak tangan kiri menempel pada punggung tangan kanan.

(gerakan ini untuk membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari tangan)

2.4 Langkah Ketiga

Pertemukan kedua telapak tangan dengan jari-jari saling menjepit, gosokkan ke arah luar, satu arah.

(16)

2.5 Langkah Keempat

Pertemukan bagian punggung jari tangan kanan ke telapak tangan kiri, jari-jari saling mengunci, gosok dengan arah bolak-balik. Lakukan langkah ini satu kali saja.

(gerakan ini untuk membersihkan punggung jari tangan) 2.6 Langkah Kelima

Menggosok rotasi ibu jari kiri dari arah dalam ke luar dengan gengaman telapak tangan kanan dan sebaliknya

(gerakan ini untuk membersihkan sela antara telunjuk dan ibu jari serta membersihkan ibu jari).

2.7 Langkah Keenam

Letakkan ujung jari tangan kanan ke telapak tangan kiri, gosok memutar berlawanan arah jarum jam, dan sebaliknya.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengembangkan sistem tes diagnostik diagnostik kesulitan belajar kompetensi dasar kejuruan, b) mengetahui kinerja sistem tes

Peran ahli pikir Islam ini besar sekali, tidak hanya dalam pemikiran filsafat saja, akan tetapi juga memberi sumbangan yang tidak kecil bagi bangsa Eropa, yaitu dalam bidang ilmu

Berbagai proses interaksi sosial yang dilakoninya selama ini, baik sebagai pemain Opera Batak (aktor dan penari) di era tahun 1960-an, pemain musik gondang hasapi dari tahun 1984,

Dengan ketentuan membawa semua berkas / dokumen asli atau salinan yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sebagaimana yang telah dicantumkan dalam dokumen Penawaran

Seperti yang dikatakan oleh Ranupandojo dan Husnan (1996:197) bahwa menjadi salah satu tugas dari seorang pemimpin untuk bisa memberikan motivasi (dorongan) kepada bawahannya

Kajian ini sangat penting untuk memberikan pendedahan serta pengetahuan kepada masyarakat Islam, khususnya wanita Islam dalam penjagaan aurat yang sebenarnya

Implemenatasi program generasi berencana pada remaja sekolah melalui wadah PIK-R masih kurang berhasil dikarenakan kurangnya komunikasi, pengetahuan sumber daya manusia

Inge Hutangalung, Msi, Teori-Teori Komunikasi dalam Pengaruh Psikologi ,(Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media 2015), h.. Prespektif ini tentunya yang memberikan ciri