• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Support level Resistance level Major trend Minor trend

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Support level Resistance level Major trend Minor trend"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

1

Valbury Daily Report

Valbury Asia Securities

HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Support level Resistance level Major trend Minor trend 3845/3803/3776 3871/3909/3936 Down Up

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE

CHANGE

VOLUME (Mn)

VALUE (Bn)

IHSG

3859.810

+19.601

8,707

8021.12

LQ-45

689.378

+4.853

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat sebesar 19,6 poin (0,51%) menuju level 3.859,81 dari posisi sebelumnya pada level 3.840,209. Dari eksternal perdagangan saham dipengaruhi oleh perkiraan bank sentral Inggris yang akan mempertahankan suku bunga pada level terendah di 0,5%. Dari Spanyol, membaiknya ekspor kuartal I-2011 turut memberikan sentimen positif bagi pergerakan pasar saham global. Indeks regional ditutup mixed. Indeks Nikkei ditutup melemah sebesar 41,26 poin (0,43%) ke level 9.620,82 dari posisi sebelumnya pada level 9.662,08 dan indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar 152,24 poin (0,66%) menuju level 23.163,38 dari posisi sebelumnya pada level 23.011,14. Dari internal, perdagangan saham dipengaruhi oleh spekulasi yang beredar mengenai kemungkinan naiknya rating utang Indonesia pada tahun ini. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp56,5 miliar dan sektor perdagangan saham ditutup beragam. Sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah sektor ragam industri yang menguat sebesar 1,95%. Kenaikan ini dipimpin oleh penguatan saham Astra International (ASII) yang menguat sebesar 2,3% hingga mencapai level tertinggi terbarunya pada angka 61.100. Sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah sektor properti yang turun sebesar 1,64% yang disebabkan oleh penurunan saham Lippo Karawaci (LPKR) sebesar 9,3% menyusul rencana penerbitan saham baru sebanyak 1,45 lembar di harga Rp660/lembar.

Dalam perdagangan akhir pekan ini IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan peluang menguat terbatas. Faktor eksternal yang diduga masih memiliki pengaruh bagi pergerakan indeks global dan regional dampak dari kontraksi perekonomian Jepang sebagai akibat dari gempa bumi dan tsunami yang melanda negeri Sakura ini. Selain itu, dampak bencana akan berpengaruh ke PDB dan pelemahan pendapatan korporasi Jepang. Faktor lain yang diperkirakan menjadi kendala bagi pergerakan IHSG, terkait dengan kekhawatiran pelaku pasar atas kenaikan inflasi dan krisis utang di Eropa. Kondisi dari krisis utang Eropa, telah berdampak pada usaha sektor perbankan di Denmark. Moodys Investor Services melakukan penurunan peringkat kepada enam bank di Denmark untuk peringkat jangka panjang. Dari AS, rencana dari Barack Obama mengajukan proposal guna mendukung pertumbuhan ekonomi di Timur Tengah dan Afrika Utara dengan perkiraan menelan biaya miliaran dolar. Sementara itu, AS sendiri tengah dihadapi beberapa masalah ekonomi. Dari dalam negeri yang diharapkan memberikan dorongan positif bagi IHSG data mengenai realisasi dari belanja negara selama catur wulan I 2011 mencapai Rp279,6 triliun dan dari pendapatan dan hibah mencapai Rp331 triliun. Pergerakan IHSG hari ini dalam rentang 3845-3871..

c

c

p

p

• TLKM bagikan dividen Rp 295,4 per saham

• Dividen final UNVR akan dibagikan Rp 334 per saham • UNVR akan naikan harga produknya 6%

• LPKR akan terbitkan saham baru di harga Rp 660 per saham • BBTN bagikan dividen Rp 31 per saham

• BJBR berniat terbitkan saham baru di akhir tahun 2012 • BJBR rencana akuisisi 63 BPR

• INTA tunda terbitkan obligasi USD 50 juta pada tahun ini • INTA laba 1Q201 naik 240% jadi Rp 34,7 miliar • BWPT akan bangun pabrik kelapa sawit ketiga • Boy Garibaldi Thohir akuisisi 45% saham BFIN

• HRUM rencana naikan kapasitas produksi 10 juta ton tahun ini • Merger TLKM-BTEL batal

• RUPS TLKM sepakat tambah volume saham buyback • TLKM cari pinjaman baru untuk mendanai akuisisi • MEDC berencana emisi obligasi hingga USD 150 juta • MEDC tingkatkan produksi minyak

• MEDC investasi USD 1,2 miliar

• MEDC bagi dividen USD 0,00748 per saham • UNVR bidik penjualan Rp 22 triliun

• KLBF investasi Rp180 miliar untuk teliti kanker • BSDE siap akusisi lahan Rp1 triliun

(2)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

2

Daily News

RUPST Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menyetujui untuk membagikan dividen dengan payout 55% dari laba bersih tahun 2010 atau dividen final Rp 295,4 per saham yang akan dibayarkan pada 1 Juli.

Sebelumnya Telkom telah membagikan dividen interim sebesar Rp 26,75 per saham, sehingga total dividen sebesar Rp 322,597 per saham.

RUPS Telekomunikasi Indonesia (TLKM) sepakat menambah volume saham publik yang akan dibeli kembali (buyback) dari rencana semula 2% atau setara 416,67 juta saham menjadi 3,2% sejumlah 645,16 juta saham. Patokan harga per saham sebesar

Rp 7.750/unit. Perseroan menambah dana buyback dari

rencana awal Rp 3 triliun menjadi Rp 5 triliun.

Setelah setahun negosiasi, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) akhirnya membatalkan merger dengan Bakrie Telecom (BTEL). Dalam hal ini, tidak terjadi kesepakatan antara ke-2 pihak terkait dengan kepemilikan mayoritas, karena posisinya BTEL mau mengambil alih Flexy, sementara TLKM ingin posisi mayoritas.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) membuka opsi untuk

mencari pinjaman baru untuk mendanai akuisisi operator seluler di Kamboja, CamGSM Ltd. Dana akuisisinya akan lebih dari Rp 1,5 triliun. Pinjaman baru dibutuhkan selain pendanaan internal. RUPST Unilever Indonesia (UNVR) memutuskan pembagian

dividen final sebesar Rp 334 per saham atau setara dengan

Rp 3,38 triliun pada 13 Juli 2011. Dalam situasi yang dinamik selama 2010, perseroan terus berinvestasi dengan belanja modal Rp 1,3 triliun guna peningkatan fasilitas produksi dan distribusi. Perseroan mengalokasikan belanja modal 300 juta euro hingga 350 juta euro sampai 2012.

EPS UNVR per Desember 2010 sebesar Rp 444. Perseroan sebelumnya telah membagikan dividen interim sebesar Rp 100 per saham.

Unilever Indonesia (UNVR) menargetkan perolehan penjualan

mampu tumbuh 10-15% mencapai Rp 22 triliun pada tahun ini, dibandingkan dengan penjualan tahun lalu sebesar Rp 19,7 triliun. Perseroan menyatakan kemungkinan adanya kenaikan harga dari produk perseroan sekitar 6% sesuai dengan kemampuan konsumen, karena imbas dari kenaikan harga pangan dan komoditi saat ini. Perseroan juga melakukan effectivenes cost sebesar 5% dari total supliying change cost serta melakukan control dalam perseroan sendiri. Perseroan menganggarkan belanja modal (capex) selama 3 tahun dari tahun 2010 - 2012 sebesar 300-350 juta euro atau sekitar Rp 3,6 triliun. Sumber dana dari capex adalah dari kas internal, tapi tidak menutup kemungkinan jika kekurangannya akan meminjam dari group atau meminjam dari bank.

Harum Energy (HRUM) secara bertahap merencanakan

kenaikan kapasitas produksi yakni sebesar 10 juta ton pada tahun 2011 dari posisi tahun 2010 sebesar 7,4 juta ton. Pada tahun 2011 perseroan menganggarkan belanja modal sebesar USD 30 juta yang digunakan untuk pengerasan jalan untuk meningkatkan kualitas jalan angkut, penyelesaian pembangunan unit penghancur batu bara baru, pembangunan fasilitas pelabuhan di PT TBH, dan penambahan armada kapal tunda dan tongkang. Penambahan belanja modal sebagian besar akan didanai dari internal karena kalaupun ada jumlahnya tidak besar. mengklaim dari total target produksi tahun 2011 sebesar 10 juta ton,

sebanyak 70% atau 7 juta ton sudah terkontrak. Untuk tahun 2012 perseroan menargetkan kenaikan produksi mencapai 14 juta ton. PT. Tambang Batubara Harum (TBH), anak usaha, diharapkan berproduksi sebelum akhir tahun 2011 sebanyak 500.000 ton. Target volume penjualan tahun 2011 bisa sedikit lebih tinggi dari target produksi perseroan. Tahun 2010 volume penjualan Harum mencapai 8,3 juta ton.

Medco Energi Internasional (MEDC) akan membagikan dividen sebesar USD 21,9 juta atau USD 0,00748 per saham

untuk tahun buku 2010. Jumlah tersebut merupakan 30% dari total laba bersih tahun lalu sebesar USD 83,05 juta. Dividen akan dibayarkan pada 1 Juni 2011.

Medco Energi Internasional (MEDC) akan menginvestasikan

USD 1,2 miliar di 10 proyek migas dalam 4 tahun ke depan. Investasi dibiayai dari pinjaman dan kas internal dengan porsi 70:30.

Medco Energi Internasional (MEDC) mengharapkan bisa

meningkatkan produksi minyak mencapai 90.000 barel pada 2014-2015 dengan mengandalkan beberapa lapangannya antara lain Bawean, Blok A Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Selatan. Selain itu, melalui anak perusahaannya, Medco Tunisia Anaguid, MEDC bermitra dengan OMV Anaguid telah mendapatkan hak konsesi pengembangan Lapangan Durra di wilayah kerja Anaguid, Tunisia.

Medco Energi Internasional (MEDC) berencana mencari

pendanaan dengan menerbitkan emisi obligasi dengan nilai maksimal hingga USD 150 juta. Perseroan telah menunjuk Bahana Securities sebagai penjamin emisi obligasi yang akan dikeluarkan akhir Juni. MEDC menganggarkan belanja modal untuk jangka 4 tahun mendatang sekitar USD 400 juta.

Intraco Penta (INTA) menunda penerbitan obligasi USD 50 juta

pada tahun 2011, karena bunga yang ditawarkan industri perbankan lebih menarik. INTA sempat mewacanakan penerbitan obligasi untuk mengakuisisi perusahaan tambang di Kalimantan Timur dan pengembangan usaha seperti pembiayaan alat berat. Sementara itu INTA tengah mengkaji kemungkinan anak usahanya, PT Intan Batuprana Finance (IBF) untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun. Perseroan tengah melakukan due diligence sampai bulan depan atau awal Juni. Rencana IPO IBF belum akan dilakukan dalam waktu dekat dan kemungkinan hanya akan dilakukan pada akhir tahun 2012 atau di awal tahun 2013. Sementara rencana akuisisi lahan batubara pada tahun 2011 memiliki cadangan terbukti batubara di atas 1 juta ton.

Tingkat penjualan Intraco Penta (INTA) pada kuartal I 2011 mencapai Rp 730 miliar atau naik 112% YoY dari kuartal I 2010 sebesar Rp 350 miliar. Pencapaian tersebut sudah mencapai 97% dari target kuartalan perseroan. Estimasi laba bersih per kuartal I 2011 sekitar Rp 34,7 miliar atau naik 240% YoY dibandingkan kuartal I 2010 yang sebesar Rp 10 miliar. Per Maret 2011 penjualan mencapai 304 unit. Sedang sales on hand per 15 April sekitar 593 unit. Sales on hand tersebut akan terdeliver kepada pelanggan pada Juni dan Juli ataupun bila mundur paling lambat pada Agustus tahun 2011. Hingga 17 Mei 2011, INTA telah membukukan penjualan dan order on hand alat berat merek Volvo, Bobcat, SDLG, Mahindra dan Ingersoll Rand mencapai lebih dari 879 unit atau hampir 70% dari total penjualan pada tahun 2011 yang mencapai 1.293 unit. Pertumbuhan INTA dalam

(3)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

3

industri alat berat di Indonesia juga ditopang oleh kontribusi anak perusahaan. Perseroan optimis target penjualan 2011 sebesar Rp 2,9 trliun dan target laba bersih sebesar Rp 155 miliar dapat tercapai.

BW Plantation (BWPT) siap mencairkan pinjaman Rp 1 triliun

untuk penanaman lahan sawit tahun 2011 seluas lebih dari 10 ha. Dana dipenuhi dari hasil obligasi tahun 2010 dan gabungan cashflow. Perseroan memperkirakan tahun ini ada kemungkinan tambahan pinjaman perbankan karena berkembang terus. Utang dari bank tersebut juga akan digunakan untuk mendirikan pabrik dalam rangka menambah kapasitas produksi dari saat ini 30 juta ton per tahun menjadi 45 juta ton per tahun. Selain itu perseroan berencana menambah luas lahannya dengan mengakuisi areal sawit baru. Perseroan menyatakan telah mendapat penawaran dari beberapa perusahaan yang siap menjual lahan berdasarkan informasi dari pemerintah setempat. Lahan yang diincar perseroan seluas 100-150 ribu hektar. Rencana itu dilakukan karena dalam 2-3 tahun mendatang seluruh lahan yang dimiliki perseroan akan habis ditanami. Proses due diligence terhadap akuisisi itu kini sedang berlangsung. Akuisisi lahan baru di targetkan akan diselesaikan tahun ini.

BW Plantation (BWPT) akan membangun pabrik kelapa sawit

ketiga dengan kapasitas 30 ton tandan buah segar per jam di wilayah Kalimantan. Dana untuk pembangunan pabrik kelapa sawit baru tersebut sekitar Rp 65 miliar dari pinjaman Bank Negara Indonesia. Pembangunan diperkirakan selesai pada awal tahun 2012.

BW Plantation (BWPT) menargetkan net profit margin (NPM)

pada kuartal II 2011 bisa mencapai 31%-34%. Indikator kenaikan NIM tersebut dikarenakan perseroan akan memaintain tandan buah segar (TBS) sebesar 55% - 60% pada kuartal II.

Boy Garibaldi Thohir mengakuisisi sekitar 45% saham BFI

Finance Indonesia (BFIN) melalui PT. Trinugraha Capital & Co.

(TC&C). Garibaldi Thohir memimpin konsorsium yang terdiri dari TPG Capital dan Northstar Equity Partners. Diberitakan pada Harian Bisnis Indonesia bahwa transaksi pembelian tersebut senilai Rp1.44 triliun atau dibeli pada harga Rp4209/saham. Dikatakan bahwa perubahan pemegang saham tersebut tidak akan berdampak pada operasional BFIN.

Mandala Multifinance (MFIN) akan mendapat pinjaman bank

senilai Rp450 miliar dari 32 bank, dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk memenuhi target pembiayaan motor tahun 2011 ini sebesar Rp5.5 triliun atau naik 48% YoY. Per Q1 2011 perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp898 miliar atau naik 33% YoY, sementara itu perseroan membukukan pendapatan Q1 2011 sebesar Rp276 miliar atau naik 60% YoY dengan laba bersih sebesar Rp 51 miliar atau naik 108% YoY.

Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan pembelian tiket online

Garuda tumbuh 40% dari total penjualan dalam 5 tahun ke depan. Saat ini penjualan tiket Garuda secara on line baru mencapai 7% dari total penjualan, dibandingkan Citilink telah 100% menjual tiket secara on line. Saat ini penjualan tiket Garuda secara on line Rp 4 miliar-Rp 5 miliar per hari, sekitar Rp120 miliar per bulan. Garuda baru menjual tiket on line sejak Mei 2010 dan telah meningkatkan penjualan on line dari Rp 200 juta per hari menjadi Rp 4 miliar per hari.

Bank Tabungan Negara (BBTN) membagikan 30% dari laba

bersih tahun buku 2010 yang mencapai Rp 915 miliar pada tahun 2010 sebagai deviden tunai senilai Rp 274,5 miliar. Dividen tersebut setara Rp 31 per saham. Perseroan juga kemungkinan berencana untuk melakukan rights issue pada 2013 guna

menjaga rasio CAR.

Bank Jawa Barat-Banten (BJBR) membuka peluang untuk

menerbitkan saham baru atau rights issue paling cepat di akhir tahun 2012. Hal ini dilakukan karena BJBR memprediksikan Rasio Kecukupan Modal (CAR) akan tergerus hingga posisi 15% pada periode tersebut. Di akhir tahun 2011 dengan asumsi target tercapai, CAR BJBR akan ada di level 17%. Dan di tahun 2012 ditargetkan kredit tumbuh di atas 20%, dan diperkirakan CAR di akhir tahun sebesar 15% dan rights issue tersebut akan dilakukan bilamana CAR BJBR ada di posisi 13-14%. BJBR optimis dapat merealisasikan pertumbuhan kredit di atas 30% pada tahun 2011. Hingga kuartal I 2011 pertumbuhan kredit BJBR mencapai 24,49% atau naik Rp 4,85 triliun dari Rp 19,81 triliun pada periode yang sama di 2010. Sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB), perseroan menargetkan kredit tumbuh di atas 30%. Upaya rights issue tersebut dilakukan untuk meningkatkan porsi saham yang dimilik publik menjadi maksimal 40%. Pemegang saham memutuskan setelah melepas saham seri B itu porsi dari portofolio saham maksimal 40%. Saat ini saham Seri A sebesar 75% dan 25% saham Seri B.

Bank Jawa Barat-Banten (BJBR) berencana mengakuisisi 63

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk memperluas jaringan bisnisnya. Perseroan telah menyiapkan dananya. Saat ini perseroan tengah masuk ke dalam tahapan pengukuran kesehatan dari setiap BPR tersebut. Pemerintah provinsi Jawa Barat telah mengizinkan BJBR untuk menjadi pemegang saham di setiap BPR dengan kepemilikan saham di atas 50% atau mayoritas.

Bank Nasional Indonesia (BBNI) menyatakan investor Timur

Tengah tertarik untuk membeli saham anak perusahaannya, yaitu BNI Life Insurance. Sementara program kredit partner BNI Securities dengan sebuah perusahaan electronical trading Jepang SBI Securities Co Ltd. sudah hampir final.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menempatkan dana di berbagai

surat utang dalam divisi treasury hingga Rp 37,7 triliun. Jumlah tersebut berkontribusi hingga 24% bagi pendapatan bunga. Interest income (pendapatan bunga) dari loan (kredit) 72%, dari treasury kira-kira 24%. Per kuartal I 2011 interest income mencapai 4,7%. Dari jumlah Rp 37,7 triliun tersebut, sebanyak Rp 29 triliun ditempatkan pada surat utang, dengan pembagian : surat utang dengan suku bunga tetap yaitu antara lain di obligasi valas, ORI (obligasi ritel Indonesia), sukuk, sukuk ritel, dan Reksadana Terproteksi sebesar Rp 14 triliun. Hingga saat ini interest income (pendapatan bunga) BNI mayoritas masih disumbangkan dari pinjaman kredit. Perseroan bergantung tetap dari loan dimana pada triwulan I mencapai Rp 130 triliun, dan perseroan mencoba menaikkan 20% ke Rp 156 triliun. Hingga triwulan I 2011, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 138,65 triliun, naik 16,6% dibandingkan triwulan I 2010 sebesar Rp 118,86 triliun.

Manajemen Elnusa (ELSA) mendesak Bank Indonesia untuk menjatuhkan sanksi kepada Bank Mega (MEGA) terkait pembobolan dana deposito perseroan yang sebesar Rp111 miliar pada bank tersebut. Menurut manajemen ELSA bahwa MEGA terbukti tidak mampu menjaga dana nasabahnya.

Bank Mandiri (BMRI) menyiapkan 150 kantor cabang guna

melayani pembayaran pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011. Diperkirakan sebanyak 800 ribu calon mahasiswa mendaftar untuk ujian tersebut pada 2-24 Mei 2011.

Bank OCBC NISP (NSIP) memperbaiki standard operating

procedure (SOP) pelayanan prioritas (priority banking), selama penghentian sementara (suspend) penambahan nasabah baru

(4)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

4

yang diperintahkan Bank Indonesia (BI) selama satu bulan.

Bank Permata (BNLI) akan melakukan penawaran umum

obligasi subordinasi II/2011 sebesar Rp1 triliun bertenor 7 tahun. Masa penawaran umum akan dilakukan pada 16-22 Juni 2011 dan tanggal pencatatan pada BEI 30 Juni 2011. Perseroan telah menunjuk PT Standard Chartered Securities, PT Danareksa Securitas dan PT NISP Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.

Lippo Karawaci (LPKR) akan menerbitkan 1,45 miliar saham baru dengan harga Rp 660 per saham, dengan total

nilai Rp 957 miliar (USD 112 juta). Saham ini tidak ditawarkan kepada pemegang saham lama atau non-HMETD, dan kemudian atas bantuan CLSA, Singapore Pte. Ltd. perseroan menawarkannya kepada investor strategis. Saham baru ini dimiliki oleh afiliasi LPKR, Pacific Asia Holdings Limited (PAH) dan ditawarkan pada harga yang sama. Hasil penerbitan saham baru akan digunakan sebagai dana akuisisi 27,24% saham Lippo-Mapletree Indonesia Retail Trust (LMIRT). Penerbitan saham ini juga sebagai bagian pembelian 40% kepemilikan asset manager Lippo Mapletree Indonesia Retail Trust Management Ltd (LMIRT Mgt). Perseroan menyiapkan kas internal sekitar USD 47,1 juta atau Rp 403 miliar karena masih ada kekurangan dana untuk pelunasan dua akuisisi ini.

Lippo Karawaci (LPKR) merampungkan penutupan atap

(topping off) apartemen eksklusif kedua, The Royal Suite Tower, di kawasan terpadu St Moritz Penthouses & Residence. Sebelumnya, perseroan juga telah menyelesaikan pengerjaan konstruksi apartemen the Ambassador Suite Tower pada Februari 2011.

Bumi Serpong Damai (BSDE) menyiapkan dana sebesar Rp1

triliun untuk mengakuisisi lahan seluas 300-400 hektare (ha) pada 2011. Lahan yang diincar masih berada di kawasan pengembangan BSD tahap kedua seluas 2.000 ha. Dana akuisisi lahan berada di luar dana belanja modal (capex) sebesar Rp2 triliun untuk 2011. Dana capex akan dipakai untuk pengembangan proyek properti. Pada kuartal pertama 2011, perseroan sudah menggunakan dana capex Rp400 miliar.

Kalbe Farma (KLBF) melalui divisi biopharmaceutical terus

mengembangkan dan menyempurnakan obat dan diagnostik yang

mampu meminimalisasi efek samping dalam pengobatan bagi penderita kanker. Perseroan telah menginvestasikan Rp180 miliar untuk pengembangan obat dan alat diagnostik untuk penyakit kanker yang saat ini telah memasuki tahun ke delapan.

Hanson International (MYRX) berencana melakukan transaksi

penarikan pinjaman dan transaksi akuisisi 60% saham De Petroleum International (sebelumnya Mitra Petroleum Indonesia) perusahaan terafiliasi; serta melepas kepemilikan 10% saham Hanson energy kepada pihak terafiliasi. Perseroan akan menarik pinjaman senilai Rp14.32 milyar dari Usahaprima Bhaktiputera (pemegang saham De Petroleum International) dan melakukan akuisisi De Petroleum International. Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham pada 17 Juni 2011.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) meluncurkan layanan

siaran televisi interaktif berbasis internet protocol atau IPTV awal Juni 2011. Telkom Vision menargetkan pelanggan IPTV mencapai 1 juta pada 2015. Sementara itu Telkomsel dan Flexi meluncurkan program baru “Call My Name”

(5)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

5

Market Data

COMMODITIES

DUAL LISTING

DESCRIPTION PRICE (USD) CHANGE DESCRIPTION PRICE (USD) PRICE (IDR) CHANGE (IDR)

CRUDE OIL (US$) / BARREL 98.44 -1.66 TLKM (US) 36 7,629 -17

NATURAL GAS (US$) / mmBtu 4.09 -0.10 ISAT (US) 31 6,650 274

GOLD (US$) / OUNCE 1493.35 -3.80 ANTM (GR) 0.18 2,201 12

NICKEL (US$) / MT 23555.00 -1120.00 BLTA (SP) 0.06 380 0

TIN (US$) / MT 28250.00 -105.00

COAL (NEWC) (US$) / MT * 118.74 --

COAL (RB) (US$) / MT* 121.12 --

CPO (ROTH) (US$) / MT 1145.00 -5.00

CPO (MYR) / MT 3398.00 18.50

Rubber (MYR/Kg) 1544.75 3.00

Pulp (BHKP) (US$) / per ton 876.61 0.17

* weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

PRICE CHANGE PER (X) PBV (X) MARKET CAP

COUNTRY INDICES

20-Mei-11 % Day % YTD 2011E 2012F 2011E 2012F (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 12605.32 0.36 8.88 12.64 11.43 2.57 2.29 3,838.8

USA NASDAQ COMPOSITE 2823.31 0.30 6.42 17.65 14.54 3.24 2.44 4,594.5

ENGLAND FTSE 100 INDEX 5955.99 0.55 0.95 10.48 9.44 1.87 1.54 1,159.5

CHINA SHANGHAI SE A SH 2994.60 -0.46 1.85 13.16 11.02 2.39 1.75 2,806.7

CHINA SHENZHEN SE A SH 1252.93 -0.44 -7.27 0.00 17.01 3.70 2.79 1,225.5

HONG KONG HANG SENG INDEX 23163.38 0.66 0.56 12.19 10.83 1.95 1.51 1,556.7

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 3859.81 0.51 4.22 15.24 12.87 3.89 2.74 384.1

JAPAN NIKKEI 225 9662.62 0.51 -5.46 16.72 13.14 1.27 1.09 2,337.2

MALAYSIA KLCI 1544.02 0.18 1.65 15.12 13.50 2.45 2.05 271.1

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3172.56 1.00 -0.55 14.59 13.15 1.77 1.50 409.3

FOREIGN EXCHANGE

DESCRIPTION RATE (IDR) CHANGE DESCRIPTION RATE (USD) CHANGE

USD/IDR 8,552.50 -10.50 1000 IDR/ USD 0.12 0.0001

EUR/IDR 12,161.63 -45.00 EUR / USD 1.43 -0.0003

JPY/IDR 104.67 -0.14 JPY / USD 81.71 0.1030

SGD/IDR 6,914.74 0.83 SGD / USD 1.24 -0.0002

AUD/IDR 9,120.61 -5.83 AUD / USD 1.07 0.0001

GBP/IDR 13,861.44 -25.81 GBP / USD 1.62 -0.0020

CNY/IDR 1,314.83 -1.64 GBP / USD 6.50 0.0002

MYR/IDR 2,834.54 11.00 MYR / USD 3.02 -0.0117

KRW/IDR 7.90 0.03 100 KRW / USD 10.83 -0.0360

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

DESCRIPTION COUNTRY RATE (%) DESCRIPTION COUNTRY RATE (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.89

BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.62

ECB Rate (%) Euro 1.25 SIBOR (USD) Singapore 0.20

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.18

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.18

(6)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

6

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

DESCRIPTION APRIL’11 MARCH’11 DESCRIPTION RATE (%)

Inflation YTD % 0.39 0.70 SBI (1M) 6.26

Inflation YOY % 6.16 6.65 SBI (3M) 6.37

Inflation MOM % -0.31 -0.32 SBI (6M) 6.08

Foreign Reserve (USD Bn) 113.8142 105.71

GDP (IDR Bn) 1,732,323 1,669,146

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

DATE AGENDA EXPECTATION

24 May* US New Home Sales Naik menjadi 305 ribu dari 300 ribu

25 May* US House Price Index --

Ket: (^) Waktu setempat. (*) Tentatif

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

STOCK PRICE CHANGE (%) INDEX pt STOCK PRICE CHANGE (%) INDEX pt

ASII IJ 61100 2.35 6.68 TLKM IJ 7600 -1.94 -3.56 BBRI IJ 6550 3.15 5.76 LPKR IJ 680 -9.33 -1.78 BMRI IJ 7250 2.11 4.08 EXCL IJ 6500 -2.26 -1.51 BBCA IJ 7250 1.40 2.88 UNTR IJ 22200 -1.33 -1.32 ITMG IJ 46850 3.08 1.86 EMTK IJ 1510 -11.70 -1.21 AMRT IJ 3300 10.00 1.21 PLIN IJ 3000 -6.25 -0.84 SMGR IJ 9600 1.59 1.05 SMMA IJ 2425 -3.96 -0.73 SMAR IJ 6400 4.92 1.02 GGRM IJ 44250 -0.67 -0.68 ADRO IJ 2375 1.06 0.94 BNII IJ 600 -1.64 -0.66 INCO IJ 4875 1.56 0.88 KLBF IJ 3500 -1.41 -0.60

(7)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag es | 7

Emiten Info

DIVIDEND

STOCK DPS (IDR) STATUS CUM DATE EX DATE RECORDING PAYMENT

MKPI 125.00 Cash Dividend 19-May-11 20-May-11 24-May-11 08-Jun-11

AALI 640.00 Cash Dividend 20-May-11 23-May-11 25-May-11 9-Jun-11

TOTL 14.67 Cash Dividend 20-May-11 23-May-11 25-May-11 8-Jun-11

BBLD 35.00 Cash Dividend 20-May-11 23-May-11 25-May-11 9-Jun-11

AUTO 434.00 Cash Dividend 23-May-11 24-May-11 26-May-11 10-Jun-11

TGKA 51.00 Cash Dividend 24-May-11 25-May-11 27-May-11 13-Jun-11

* USD

CORPORATE ACTIONS

STOCK ACTION RATIO EXC. PRICE (IDR) CUM DATE EX DATE TRADING PERIOD

AGRO Tender offer -- 182 -- -- 05 May – 24 May 2011

BRAU Tender offer -- 540 -- -- 11 May – 03 Jun 2011

INDS Rights Issue 1:5 1520 09-May-11 10-May-11 16 May - 23 May 2011

UNTR Rights Issue 33:4 15050 09-May-11 10-May-11 16 May - 30 May 2011

DOID Rights Issue 500:79-112 850-1200 20-Jun-11 21-Jun-11 27 Jun – 04 Jul 2011

DYNA Tender offer -- 4500 -- -- 25 May - 27 Jun 2011

UPCOMING IPO’S

COMPANY BUSINESS IPO PRICE

(IDR) SHARES (Mn) ISSUED OFFERING DATE LISTING UNDERWRITER

PT. Metropolitan

Land Property 240-300 2,273.8 TBA TBA • PT Danareksa Sekuritas • DBS Vickers Securities PT. Buana Listya

Tama Shipping 155 7260 12-16 May2011 23 May 2011 • PT Danatama Makmur • JP Morgan Securities PT. Jaya Agra

Wattie Agriculture 480-670 1,132.4 20, 23-24 May 2011 30 May 2011 • PT. Mandiri Sekuritas • PT. OSK Nusadana

GENERAL MEETING

EMITEN AGM/EGM DATE AGENDA

TBLA RUPST 20-May-11

PUDP RUPST/LB 20-May-11

TSPC RUPST 20-May-11

ESTI RUPST/LB 20-May-11

PEGE RUPST/LB 20-May-11

BUDI RUPST 20-May-11

SSIA RUPST/LB 23-May-11

BMRI RUPST 23-May-11

PLIN RUPST 24-May-11

CTRP RUPST 24-May-11

SMAR RUPST 24-May-11

PJAA RUPST 24-May-11

SOBI RUPST 24-May-11

GZCO RUPST/LB 24-May-11

CSAP RUPST 24-May-11

CTRS RUPST 24-May-11

(8)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

8

Technical Analysis

BUMI

TRADING BUY

S1

3500

R1

3550 TREND GRAFIK Major

UP

Minor

UP

S2

3400

R2

3600

Closing

Price 3525

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow dalam area

jenuh jual

• Candle chart menunjukan sinyal positif • Rsi sinyal uptrend dalam area neutral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp3500 – Rp3600 • Entry Rp3525, take Profit Rp3600

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD 66.1 Negatif

RSI 58.0 Positif

Stochastics 61.7 Negatif

Bollinger Band (Mid) 3473 Positif

MA5 3515 Positif 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600

December 2011 February March April May

BUMI - Daily 19/05/2011 Open 3500, Hi 3525, Lo 3475, Close 3525 (0.7%) Vol 62,166,500 MA(Close,5) = 3,515.00, Mid MA(Close,20) = 3,473.75, BBTop(Close,20,2) = 3,690.82, BBBot(Close,20,2) = 3,256.68, MA1(Close,7)

3,515 3,473.75 3,256.68 3,525 3,542.86 3,690.82 -83% 196% 100%

BUMI - MACD(13,26) = 66.05, Signal(13,26,9) = 77.50

66.054 77.4958 0.0 100.0 30.0 70.0 BUMI - %K(16,4) = 61.07, %D(16,4,4) = 68.60 61.0714 68.6012 0.0 100.0 30.0 70.0

December 2011 February March April May

BUMI - RSI(14) = 58.09

58.0924

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

BBNI

TRADING BUY

S1

3925

R1

3975 TREND GRAFIK Major

DOWN

Minor

UP

S2

3850

R2

4050

Closing

Price 3950

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • Rsi sinyal uptrend dalam area neutral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp3925 – Rp4050 • Entry Rp3950, take profit Rp4050

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD 0.99 Negatif

RSI 51.2 Positif

Stochastics 23.0 Positif

Bollinger Band (Mid) 3986 Positif

MA5 3915 Positif 3,200 3,600 4,000 4,400 4,800

December 2011 February March April May

BBNI - Daily 19/05/2011 Open 3950, Hi 3975, Lo 3925, Close 3950 (0.6%) Vol 17,523,000 MA(Close,5) = 3,915.00, Mid MA(Close,20) = 3,986.25, BBTop(Close,20,2) = 4,155.42, BBBot(Close,20,2) = 3,817.08, MA1(Close,7)

3,925 3,915 3,817.08 3,950 3,986.25 4,155.42 -153% 138% 100% -100%

BBNI - MACD(13,26) = 1.00, Signal(13,26,9) = 14.53

0.99507 14.5295 0.0 100.0 30.0 70.0 BBNI - %K(16,4) = 23.03, %D(16,4,4) = 21.26 21.2631 23.0332 0.0 100.0 30.0 70.0

December 2011 February March April May

BBNI - RSI(14) = 51.24

51.2445

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

c

c

p

p

(9)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

9

INTP

TRADING BUY

S1

16500

R1

16850 TREND GRAFIK Major DOWN Minor

UP

S2

16000

R2

17400

Closing

Price 16650

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow dalam area

jenuh jual

• Candle chart menunjukan sinyal positif • Rsi sinyal uptrend dalam area neutral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp16500 – Rp17050 • Entry Rp16650, take Profit Rp17000

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD +40.7 Negatif

RSI 49.4 Positif

Stochastics 14.4 Jenuh jual

Bollinger Band (Mid) 16970 Negatif

MA5 16580 Positif 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000

December 2011 February March April May

INTP - Daily 19/05/2011 Open 16550, Hi 16900, Lo 16550, Close 16650 (1.2%) Vol 3,696,500 MA(Close,5) = 16,580.00, Mid MA(Close,20) = 16,970.00, BBTop(Close,20,2) = 17,714.58, BBBot(Close,20,2) = 16,225.42, MA1(Close,

16,650 16,580 16,225.4 16,657.1 16,970 17,714.6 -666% 597% 100% -100%

INTP - MACD(13,26) = 40.38, Signal(13,26,9) = 141.09

40.3782 141.091 0.0 100.0 30.0 70.0 INTP - %K(16,4) = 14.47, %D(16,4,4) = 16.17 14.4665 16.1672 0.0 100.0 30.0 70.0

December 2011 February March April May

INTP - RSI(14) = 49.43

49.4254

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

BMRI

TRADING BUY

S1

7150

R1

7300 TREND GRAFIK Major

DOWN

Minor

UP

S2

6900

R2

7500

Closing

Price 7250

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Fast line & slow line indikasi positif • Candle chart indikasikan sinyal positif • RSI indikasi uptrend dalam area neutral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp7200 – Rp7500 • Entry Rp7250, take Profit Rp7450

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD +103.1 Negatif

RSI 59.3 Positif

Stochastics 61.3 Positif

Bollinger Band (Mid) 7117 Positif

MA5 7120 Positif 5,600 6,000 6,400 6,800 7,200

December 2011 February March April May

BMRI - Daily 19/05/2011 Open 7100, Hi 7250, Lo 7100, Close 7250 (2.1%) Vol 55,162,500 MA(Close,5) = 7,120.00, Mid MA(Close,20) = 7,117.50, BBTop(Close,20,2) = 7,327.92, BBBot(Close,20,2) = 6,907.08, MA1(Close,7)

7,117.5 7,114.29 6,907.08 7,120 7,250 7,327.92 -255% 235% 100% -100%

BMRI - MACD(13,26) = 103.12, Signal(13,26,9) = 123.08

103.118 123.079 0.0 100.0 30.0 70.0 BMRI - %K(16,4) = 61.36, %D(16,4,4) = 59.02 59.0199 61.3636 0.0 100.0 30.0 70.0

December 2011 February March April May

BMRI - RSI(14) = 59.37

59.3707

(10)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Page

s |

10

PGAS

TRADING BUY

S1

3950

R1

4000 TREND GRAFIK Major

DOWN

Minor

UP

S2

3875

R2

4075

Closing

Price 3975

Ulasan

• MACD line & signal line indikasi negatif • Fast line & slow line dalam indikasi negatif • Candle chart mengindikasikan trend positif • RSI sinyal uptrend dalam area neutral • Harga saham berada di area lower band

Prediksi • Trading range Rp3950 – Rp4075 • Entry Rp3975, take Profit Rp4075

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD +29.3 Negatif

RSI 44.6 Positif

Stochastics 26.5 Negatif

Bollinger Band (Mid) 4063 Negatif

MA5 4030 Negatif 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400 4,600

December 2011 February March April May

PGAS - Daily 19/05/2011 Open 3975, Hi 4000, Lo 3950, Close 3975 (0.0%) Vol 28,187,000 MA(Close,5) = 4,030.00, Mid MA(Close,20) = 4,063.75, BBTop(Close,20,2) = 4,267.14, BBBot(Close,20,2) = 3,860.36, MA1(Close,7)

4,030 3,975 3,860.36 4,063.75 4,067.86 4,267.14 -144% 114% 100% -100%

PGAS - MACD(13,26) = 29.38, Signal(13,26,9) = 52.04

29.3839 52.0427 0.0 100.0 30.0 70.0 PGAS - %K(16,4) = 26.52, %D(16,4,4) = 47.89 26.5247 47.8903 0.0 100.0 30.0 70.0

December 2011 February March April May

PGAS - RSI(14) = 44.61

44.6122

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

INCO

TRADING BUY

S1

4850

R1

4900 TREND GRAFIK Major

DOWN

Minor

UP

S2

4750

R2

4950

Closing

Price 4875

Ulasan

• MACD line & signal line indikasi negatif • Fast line & slow line dalam area jenuh jual • Candle chart mengindikasikan trend positif • RSI sinyal uptrend dalam area neutral • Harga saham berada di area lower band

Prediksi • Trading range Rp4850– Rp4950 • Entry Rp4875, take profit Rp4950

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD -3.6 Negatif

RSI 51.3 Positif

Stochastics 15.3 Jenuh jual

Bollinger Band (Mid) 4891 Negatif

Ma5 4830 Positif 4,500 4,600 4,700 4,800 4,900 5,000 5,100 5,200

December 2011 February March April May

INCO - Daily 19/05/2011 Open 4850, Hi 4875, Lo 4825, Close 4875 (1.6%) Vol 6,136,000 MA(Close,5) = 4,830.00, Mid MA(Close,20) = 4,891.25, BBTop(Close,20,2) = 5,025.67, BBBot(Close,20,2) = 4,756.83, MA1(Close,7)

4,846.43 4,830 4,756.83 4,875 4,891.25 5,025.67 -74% 86%

INCO - MACD(13,26) = -3.65, Signal(13,26,9) = 5.58

-3.64689 5.57902 0.0 100.0 30.0 70.0 INCO - %K(16,4) = 15.38, %D(16,4,4) = 19.71 15.3846 19.7115 0.0 100.0 30.0 70.0

December 2011 February March April May

INCO - RSI(14) = 51.38

51.3785

(11)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Page

s |

11

Trading View

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

19/05/11 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc * Boll ** High Low

AGRICULTURE

AALI Trading Buy 23850 23850 24050 23650 23800 23900 24050 Negatif Negatif Positif 24200 22350 LSIP Buy on Weakness 2375 2350 2400 2300 2350 2400 2500 Negatif Negatif Negatif 2525 2300 SGRO Trading Buy 3450 3450 3550 3325 3425 3500 3625 Negatif Positif Positif 3600 3075

MINING

BUMI Trading Buy 3525 3525 3600 3400 3500 3550 3600 Negatif Negatif Positif 3650 3150 PTBA Trading Buy 21050 21050 21550 20550 20950 21200 21550 Negatif Positif Negatif 22800 20600 ADRO Trading Sell 2375 2375 2300 2275 2350 2400 2475 Positif Positif Negatif 2375 2200 MEDC Buy on Weakness 2725 2700 2750 2625 2700 2750 2825 Positif Positif Negatif 2925 2675 INCO Trading Buy 4875 4875 4950 4750 4850 4900 4950 Negatif Negatif Negatif 5100 4675 ANTM Trading Buy 2225 2225 2300 2125 2200 2250 2325 Negatif Positif Negatif 2425 2175 TINS Trading Buy 2700 2700 2800 2600 2675 2725 2800 Negatif Positif Positif 2925 2575

BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS

SMGR Trading Buy 9600 9600 9900 9150 9450 9650 9950 Negatif Positif Positif 9800 9200 INTP Trading Buy 16650 16650 17000 16000 16500 16850 17400 Negatif Negatif Positif 17900 15800 SMCB Trading Buy 2150 2150 2225 2025 2100 2150 2225 Negatif Negatif Negatif 2300 1960

MISCELLANEOUS INDUSTRY

ASII Trading Sell 61100 61100 60350 58550 60350 61450 62950 Positif Positif Negatif 60000 53600 GJTL Trading Sell 3075 3075 3000 2900 3025 3125 3300 Positif Positif Negatif 3150 2250

CONSUMER GOODS INDUSTRY

INDF Trading Buy 5700 5700 5900 5400 5600 5750 6000 Negatif Positif Positif 5750 5200 GGRM Trading Sell 44250 44250 44000 43150 44050 44700 45750 Positif Positif Negatif 44700 40000 UNVR Trading Buy 14950 14950 15200 14700 14900 15050 15300 Negatif Positif Negatif 15400 14650 KLBF Trading Buy 3500 3500 3600 3325 3475 3550 3750 Negatif Positif Negatif 3725 3350

PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING CONSTRUCTION

BSDE Trading Sell 910 910 890 860 900 930 980 Negatif Negatif Negatif 960 810 ELTY Trading Sell 175 175 170 159 171 180 195 Positif Negatif Negatif 178 135 WIKA Buy on Weakness 690 680 700 670 690 700 710 Negatif Negatif Negatif 710 660 ADHI Trading Buy 800 800 820 750 790 810 830 Negatif Negatif Positif 900 780

INFRASTRUCTURE, UTILITIES & TRANSPORTATION

PGAS Trading Buy 3975 3975 4075 3875 3950 4000 4075 Negatif Negatif Negatif 4250 3775 JSMR Trading Buy 3500 3500 3550 3450 3500 3525 3550 Positif Positif Positif 3525 3250 ISAT Trading Buy 5350 5350 5450 5100 5300 5400 5500 Negatif Positif Positif 5500 5150 TLKM Buy on Weakness 7600 7500 7700 7250 7500 7700 8050 Negatif Positif Negatif 7850 6950 BLTA Trading Sell 405 405 390 385 400 410 430 Negatif Negatif Positif 435 360

FINANCE

BMRI Trading Buy 7250 7250 7450 6900 7150 7300 7500 Negatif Positif Positif 7350 6550 BBRI Trading Sell 6550 6600 6400 6350 6500 6600 6700 Negatif Positif Positif 6650 5650 BBNI Trading Buy 3950 3950 4050 3850 3925 3975 4050 Negatif Positif Positif 4175 3850 BBCA Trading Buy 7250 7250 7400 6900 7150 7350 7700 Negatif Negatif Negatif 7700 6800 BDMN Trading Sell 6050 6050 5900 5800 6000 6150 6400 Negatif Positif Negatif 6600 5950

TRADE, SERVICES & INVESTMENT

UNTR Trading Buy 22200 22200 22600 20550 21800 22650 23950 Negatif Positif Positif 23603 21007 MPPA Buy on Weakness 1360 1350 1370 1320 1350 1370 1400 Positif Positif Negatif 1450 1340 Support dan resistance hanya untuk jangka pendek dengan menggunakan ;

Pivot Point, dan/atau

Standard deviation (tingkat resiko)

Keterangan; *) Stochastics **) Bollinger band

c

c

p

p

(12)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Page

s |

12

RESEARCH TEAM VP Research & Analysis Nico Omer Jonckheere

Head of Research Alfiansyah Alfiansyah@valbury.com Research Analyst Reny Susanti reny.susanti@valbury.com Michael Handisurya michael.handisurya@valbury.com

Budi Rustanto budi.rustanto@valbury.com

Winny Rahardja winny.rahardja@valbury.com

Research Support Selly Handayani selly.handayani@valbury.com

PT. VALBURY ASIA SECURITIES (Member of Indonesia Stock Exchange) Menara Karya bldg 10th Floor. Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950 Telp : +6221- 255 33 600 (H), Fax : +6221- 255 33 662, E-mail : valburyriset@bloomberg.net

www.vas.co.id BRANCH OFFICES

JAWA

JAKARTA , Wisma Valbury Asia, Jl. Pluit Putra Raya No. 2, Jakarta 14450, (021) 669-2119 JAKARTA , Jl. Kencana Utama II Blok M8 No. 32 C, Puri Indah, Jakarta Barat. (021) 5835 6938 JAKARTA , Komplek Rukan Kelapa Gading Square, Blok D No. 028, Kelapa Gading, (021) 4586-7377,

JAKARTA , Gedung Niaga Mediterania (GNM), Blok M8L Pantai Indah Kapuk ,(021) 5596-4533 SURABAYA, Menara Mandiri, Lantai 7, Jl. Basuki Rakhmat No. 8A - 12A, (031) 295-5788

MALANG, Jl. Pahlawan Trip No. 7, (0341) 585-888 BANDUNG, Jl. Diponegoro No. 40, Bandung, (022) 872-55800 JEMBER, Gedung Telkom, Jl. Gajahmada No. 182 - 184 Lt. 6, (0331) 410-551

SEMARANG, Candi Plaza Building, Lantai Dasar, Jl. Sultan Agung No. 90-90A(024) 850-1122 YOGYAKARTA, Jl. Magelang KM 5.5 No. 75, (0274) 623-111

SOLO, Jl.Slamet Riyadi No.88, Solo, (0271) 632-888 BALI

DENPASAR, Komplek Teuku Umar Indah Blok 7, Jl. Teuku Umar No. 2-4, Denpasar – Bali 80114 (0361) 225-229

SUMATERA

MEDAN, Gedung Uniplaza Lt. 3, East Tower, Jl. M. T. Haryono No. A1, (061) 455-4635 PADANG, Jl. M. H. Thamrin No. 1 Petak 5 (0751) 841-888 PALEMBANG, Komplek Taman Mandiri Blok B1 No. 10-11 (0711) 359-319 PEKANBARU, Gedung Surya Dumai, Lantai 3, Jl. Jend. Sudirman No. 395, (0761) 344-93

KALIMANTAN

PONTIANAK, Jl. Tanjungpura No. 261, Pontianak (0561) 733-299, (0561) 735-468 BANJARMASIN, Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 218D, KM 3.5, (0511) 326-5918

GALERI VAS

• JAKARTA : Universitas Mercu Buana • BANDUNG : Universitas Sangga Buana (USB) YPKP • YOGYAKARTA : Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) • YOGYAKARTA : Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) • BANJARMASIN : Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)

• SAMARINDA : Universitas Mulawarman • PALEMBANG : STIE Musi • PEKANBARU : Poltek Caltex • PADANG : Universitas Negeri Padang

• MENADO : Universitas Klabat

PRODUK REKSA DANA

PASAR UANG CAMPURAN PENDAPATAN TETAP SAHAM

Gambar

GRAFIK  Major   DOWN Minor  UP
GRAFIK  Major   DOWN  Minor  UP
GRAFIK  Major   DOWN Minor  UP

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru Matematika terkait kemampuan siswa dalam menyelesaikan pembelajaran Matematika ke tahap yang lebih tinggi

Isu Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara, Kasus Terorisme, Polemik Penerimaan Peserta Didik Baru, Pesawat Jatuh di Papua, Alokasi Dana untuk Parpol, Korupsi Proyek KTP-el dan

Berat jenis sampah yang dihasilkan di kampus Teknik Lingkungan Universitas Andalas adalah 0,073 kg/liter, dengan komposisi paling tinggi adalah kertas yaitu

Persentase tingkat kelangsungan hidup ikan betta pada akhir pemeliharaan (umur 3 bulan) relatif lebih rendah lagi yaitu berkisar antara 31,0-44,8%. Persentase ikan

Suatu sampel random se&anyak 1 &uah, dari +enis produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan mempunyai &erat rata-rata 3011 gr dengan standar de/iasi !0HH1 gr0

Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup

Menimbang, bahwa sebagaimana gugatan Penggugat yang menyatakan rumah tangganya sudah tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang

Banggar - Rapat Badan Anggaran DPRD Provsu dan Pimpinan seluruh Tim Kunker bersama Sekdaprovsu dan seluruh Kepala SKPD Provsu.. 09.00 Aula