• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS INDONESIA PERANAN KERETA API BAWAH TANAH TOKYO METRO SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI WISATA KOTA TOKYO SKRIPSI DINA HARIANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS INDONESIA PERANAN KERETA API BAWAH TANAH TOKYO METRO SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI WISATA KOTA TOKYO SKRIPSI DINA HARIANI"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS INDONESIA

PERANAN KERETA API BAWAH TANAH TOKYO METRO SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI WISATA KOTA TOKYO

SKRIPSI

DINA HARIANI 0906535416

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JEPANG

DEPOK JANUARI 2012

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Humaniora Program Studi Jepang pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

(1) Bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A. selaku Koordinator Program Studi Jepang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dan selaku ketua sidang dan dewan penguji;

(2) Bapak Didit Dwi Subagio, M.Hum. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;

(3) Ibu Ermah Mandah, M.A. selaku penguji yang telah memberikan banyak masukan serta saran yang bermanfaat bagi skripsi ini;

(4) Seluruh dosen Program Studi Jepang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang telah memberikan banyak ilmu yang sangat berharga;

(5) Keluarga saya, terutama kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan dan bantuan material maupun moral kepada saya selama penulisan skripsi ini;

(6) Teman-teman seperjuangan yang menulis skripsi pada semester ini yang terus memberikan dukungan satu sama lain;

(7) Teman-teman dari D3 angkatan 2006 dan S1 paralel 2009 jurusan satra Jepang yang telah memberikan dukungan dan terus menyemangati saya untuk tidak menyerah dan menyelesaikan penelitian ini;

(8) Sahabat-sahabat baik yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan selama proses pengerjaan penelitian ini yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

(6)

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu hingga skripsi ini dapat selesai. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan mengenai negara Jepang.

Depok, 18 Januari 2012

(7)
(8)

ABSTRAK

Nama : Dina Hariani Program Studi : Jepang

Judul : Peranan Kereta Api Bawah Tanah Tokyo Metro Sebagai Sarana Transportasi Wisata Kota Tokyo

Skripsi ini membahas tentang peranan kereta api bawah tanah Tokyo Metro sebagai sarana transportasi wisata kota Tokyo. Kereta api bawah tanah merupakan sarana transportasi yang dipilih oleh masyarakat Tokyo dan wisatawan yang datang ke Tokyo untuk menuju suatu lokasi. Tokyo Metro sebagai perusahaan yang menangani sebagian besar jalur kereta api bawah tanah menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang diperlukan oleh para pengguna kereta api termasuk wisatawan agar perjalanan mereka dapat berjalan dengan lancar. Skripsi ini membahas peranan kereta api bawah tanah Tokyo Metro dalam mendukung pariwisata kota Tokyo. Sembilan jalur Tokyo Metro dan lokasi-lokasi wisata yang dilaluinya akan menjadi fokus penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kereta api bawah tanah Tokyo Metro berperan besar dalam mendukung pariwisata kota Tokyo.

Kata kunci: kereta api; tokyo; transportasi; wisata.

ABSTRACT

Name : Dina Hariani Study Program : Japanese

Title : The Role of Tokyo Metro Subways as Transportation for Tokyo City Tourism

The focus of this study is the role of Tokyo Metro subways for transportation of Tokyo city tourism. Subways are the most chosen transportation by the people of Tokyo and tourist who come to Tokyo to get to a location. Tokyo Metro as a company that handles most of the underground railway lines provides a range of facilities and infrastructure needed by the passengers including tourists so that they travel can run smoothly. Nine lines of Tokyo Metro and tourist sites in its path will be the focus of this research. The results of this study indicate that the subways of Tokyo Metro plays a major role in supporting the city tourism of Tokyo.

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME……… ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS……….. iii

HALAMAN PENGESAHAN………... iv

KATA PENGANTAR………... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……….. vii

ABSTRAK………. viii DAFTAR ISI……….. ix 1. PENDAHULUAN………... 1 1.1 Latar Belakang……… 1 1.2 Masalah Penelitian……….. 2 1.3 Tujuan Penelitian……… 3 1.4 Kerangka Teori………... 3 1.5 Metode Penelitian………... 4

1.6 Ruang Lingkup Penelitian………...4

1.7 Sistematika Penulisan………. 4 2. LANDASAN TEORI 6 2.1 Pariwisata 6 2.1.1 Prasarana Kepariwisataan 7 2.1.2 City Tour 8 2.2 Transportasi 9 2.2.1 Syarat-Syarat Transportasi 10 2.2.1.1 Kenyamanan Transportasi 10 2.2.1.2 Waktu Perjalanan 12 2.2.1.3 Biaya Perjalanan 13 2.2.2 Peranan Transportasi dalam Kepariwisataan 13 2.2.3 Bentuk Wisata Menurut Transportasi 14 2.3 Kereta Api di Jepang 15 2.3.1 Awal Mula Kereta Api di Jepang 15

2.3.2 Japan Railways (JR) 16 2.3.3 Shinkansen 17 2.3.4 Kereta Api Bawah Tanah di Jepang 18 3. KERETA API BAWAH TANAH TOKYO METRO 21

3.1 Kereta Api Bawah Tanah Tokyo Metro 21

3.1.1 Jalur Tokyo Metro 21 3.1.1.1 Jalur Ginza 21 3.1.1.2 Jalur Marunouchi 22 3.1.1.3 Jalur Hibiya 22 3.1.1.4 Jalur Tozai 23 3.1.1.5 Jalur Chiyoda 23

(10)

3.1.1.6 Jalur Yurakucho 24

3.1.1.7 Jalur Hanzomon 24

3.1.1.8 Jalur Namboku 25

3.1.1.9 Jalur Fukutoshin 25

3.1.2 Cara Penggunaan Kereta Api Bawah Tanah Tokyo Metro 26 3.1.2.1 Konfirmasi Pintu Masuk dan Pintu Keluar 26

3.1.2.2 Konfirmasi Harga Tiket 26

3.1.2.3 Cara Membeli Tiket 27

3.1.2.4 Pintu Pemeriksaan Tiket 28

3.1.2.5 Cara Naik Kereta Api Bawah Tanah 29 3.1.2.6 Cara Menemukan Pintu Keluar 30

3.2 Sarana Pendukung Wisata 31

3.2.1 Fasilitas Umum 31

3.2.2 Informasi Untuk Wisatawan Asing 32 3.3 Peranan Tokyo Metro dalam Wisata 33

4. JALUR WISATA TOKYO METRO 34

4.1 Daerah Tujuan Wisata Jalur Ginza 35

4.1.1 Shibuya 35

4.1.2 Ginza 36

4.1.3 Asakusa 37

4.1.4 Ueno Koen 38

4.2 Daerah Tujuan Wisata Jalur Marunouchi 39

4.2.1 Shinjuku 39

4.2.2 Tokyo Imperial Palace 41

4.3 Daerah Tujuan Wisata Jalur Hibiya 41

4.3.1 Roppongi 42

4.3.2 Tokyo Tower 43

4.3.3 Tsukiji 44

4.3.4 Akihabara 45

4.4 Daerah Tujuan Wisata Jalur Tozai 46

4.4.1 Nihombashi 46

4.5 Daerah Tujuan Wisata Jalur Chiyoda 47

4.5.1 Kuil Meiji Jingu 47

4.5.2 Harajuku 48

4.6 Daerah Tujuan Wisata Jalur Yurakucho 49

4.6.1 Gedung Diet 49

4.7 Daerah Tujuan Wisata Jalur Hanzomon 50

4.7.1 Omotesando 50

4.8 Daerah Tujuan Wisata Jalur Namboku 51

4.8.1 Tokyo Dome City 51

4.9 Daerah Tujuan Wisata Jalur Fukutoshin 53

4.9.1 Ikebukuro 53

5. KESIMPULAN 55

DAFTAR PUSTAKA 58

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kereta api merupakan transportasi utama yang digunakan oleh wisatawan yang berkunjung ke Jepang. Hal ini dikarenakan kereta api merupakan transportasi yang murah, cepat, dan praktis. Tiket kereta api di Jepang memang tidak bisa dikatakan murah tetapi dibanding transportasi yang lain seperti bus dan taksi, kereta api menjadi transportasi termurah di Jepang apalagi jika menggunakan tiket sepanjang hari (one day pass) dapat menghemat uang untuk biaya transportasi. Kereta api menjadi transportasi yang cepat karena tidak terkena macet dan jarang terlambat. Kereta api di Jepang merupakan transportasi yang praktis karena penumpang kereta api cukup membeli tiket dan langsung dapat naik kereta, walaupun harga tiket kereta api tidak cukup, di pintu keluar akhir dapat dikalkulasi kekurangannya. Misalnya, pengguna kereta api akan pergi ke stasiun Ayase dari stasiun Omotesando menggunakan jalur Chiyoda. Pengguna kereta api membeli tiket termurah yaitu 160 yen, ketika sampai di stasiun Ayase ternyata harga tiketnya adalah 230 yen sehingga pengguna kereta api harus membayar kekurangannya sebesar 70 yen. Alasan-alasan ini menjadi faktor yang mendorong kereta api menjadi transportasi yang dipilih wisatawan yang datang ke Jepang, terutama wisatawan yang datang berkunjung ke kota-kota besar di Jepang seperti Tokyo dan Osaka yang memiliki jalur kereta api yang paling banyak.

Jepang terkenal dengan jaringan perkeretaapian yang menghubungkan pelosok negerinya. Saat ini terdapat 27.268 kilometer rel yang membentang di seluruh wilayah Jepang, sebagian besar dikelola oleh grup Japan Railways (JR), dan sekitar 7.133 kilometer sisanya dipegang oleh ratusan perusahaan swasta lain.

Di Tokyo ada beberapa perusahaan yang menangani kereta api, yaitu: JR (Japan Railway); Private Railways; Toei Line yang menangani jalur Shinjuku, Asakusa, Mita, dan Oedo; Tokyo Metro yang menangani jalur Ginza, Marunouchi, Hibiya, Tozai, Chiyoda, Yurakucho, Hanzomon, Namboku, dan Fukutoshin; dan beberapa perusahaan kereta lainnya.

(12)

Penelitian ini membahas peranan kereta api sebagai sarana transportasi di Tokyo khususnya kereta api bawah tanah Jepang yang ditangani oleh Tokyo Metro. Awal dari Tokyo Metro didirikan pada tahun 1920 yang pada awalnya bernama Tokyo Underground Railways. Pada tahun 1919 perusahaan Tokyo Underground Railways mendapatkan izin untuk mengerjakan jalur kereta api bawah tanah, dan akhirnya pada tahun 1927 dibuka jalur kereta bawah tanah pertama di Jepang antara Ueno sampai Asakusa sepanjang 2,2 km1. Kemudian dibukalah jalur-jalur lainnya seperti Shibuya-Asakusa, Shibuya-Oshiage, Yoyogi Uehara-Ayase, NakaMeguro-Kita Senju, dan beberapa jalur lainnya.

Jalur-jalur Tokyo Metro melewati banyak lokasi wisata di kota Tokyo seperti Ueno Koen, Ginza, Shibuya, Asakusa, Tokyo Tower, Akihabara, dan lain-lain. Hal ini memudahkan wisatawan yang datang ke Jepang mencapai lokasi wisata. Wisatawan dapat turun di stasiun dekat lokasi wisata apalagi banyak lokasi wisata memiliki nama yang sama dengan nama stasiun sehingga mudah dicari. Misalnya untuk berkunjung ke Akihabara, wisatawan dapat menggunakan kereta api bawah tanah Tokyo Metro jalur Hibiya dan turun di stasiun Akihabara. Di setiap stasiun pun ada petunjuk lokasi dan arah yang ditulis dengan bahasa Jepang dan bahasa Inggris yang dapat membantu wisatawan mencari lokasi tertentu.

Saat ini, Tokyo Metro merupakan perusahaan yang menangani transportasi kereta api bawah tanah dan bus di wilayah Tokyo. Penelitian ini akan membahas peranan kereta api bawah tanah Tokyo Metro dalam bidang wisata.

Tokyo Metro merupakan perusahaan kereta api bawah tanah di bawah pengawasan departemen transportasi pemerintah Tokyo Metropolitan.

1.2 Masalah Penelitian

Berdasarkan data yang diteliti, penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan sebagai berikut.

1. Apa peranan kereta api bawah tanah Tokyo Metro dalam memajukan wisata kota Tokyo?

1

(13)

2. Kenapa Tokyo Metro menjadi sarana transportasi yang lebih praktis dibandingkan kereta api lainnya?

3. Bentuk pelayanan seperti apakah yang diberikan oleh kereta api bawah tanah Tokyo Metro untuk para wisatawan yang berkunjung ke Tokyo? 4. Tempat-tempat wisata seperti apakah yang dipromosikan secara tidak

langsung oleh Tokyo Metro? 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan data yang diteliti, tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan peranan kereta api bawah tanah Tokyo Metro dalam memajukan pariwisata kota Tokyo.

1.4 Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan teori transportasi dalam bidang wisata. Transportasi menghubungkan berbagai tujuan dan membawa orang, barang, dan jasa. Pariwisata adalah tentang perjalanan dan peranan transportasi dalam bidang ini adalah penting. Peningkatan dan perkembangan transportasi menyebabkan kemajuan bidang pariwisata . Munculnya penerbangan telah mengurangi jarak antarnegara, dan kendaraan bermotor memungkinkan untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Kenyataan ini ditambah dengan perubahan pola kerja dan pemasaran yang inovatif telah mendorong massa pariwisata internasional selama bertahun-tahun.

Culpan (1987, p 546) identified transportation modes and management as the “important ingredients of the international tourism system,” acknowledging that linkage by air, sea and land modes is essential for the operations as well as the availability of support services such as fuel stations, auto repair, motels and rest facilities for land travel.2

2Sorupia, Eden. 2005. ―Rethingking the Role of Transportation in Tourism‖ . http://

www .easts .info/on-line/proceedings_05/1767.pdf diunduh pada 1 September 2011 pukul 17.05

(14)

Culpan (1987: 546) mengidentifikasi moda dan manajemen transportasi sebagai " bahan penting dari sistem pariwisata internasional " , menyadari keterkaitan transportasi mode udara, laut ,dan darat adalah mutlak untuk operasi serta ketersediaan layanan dukungan tersebut seperti stasiun bahan bakar , perbaikan mobil, motel, dan fasilitas istirahat untuk perjalanan darat.

1.5 Metode Penelitian

Untuk meneliti masalah peranan transportasi kereta api bawah tanah Tokyo Metro sebagai sarana transportasi wisata kota Tokyo, peneliti menggunakan metode observasi dan pengumpulan data secara langsung serta mencari sumber-sumber rujukan lain seperti buku, majalah, brosur, dan internet. Dari data yang didapat akan diuraikan, dijelaskan, dan dipaparkan.

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti antara lain:

1. Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dengan mencari buku-buku, majalah, brosur, selebaran, yang berkaitan dengan Tokyo Metro dan lokasi wisata Tokyo

2. Mencari hubungan antara peranan kereta api bawah tanah Tokyo Metro dan lokasi wisata Tokyo

3. Mencari landasan teori dan argumen yang sesuai yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara transportasi dan wisata

4. Menganalisa data. 5. Membuat kesimpulan. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Kereta api yang dibahas adalah kereta api bawah tanah yang ditangani oleh Tokyo Metro dengan lokasi-lokasi wisata yang dilalui oleh jalur kereta Tokyo Metro. Data yang digunakan adalah buku-buku yang berkaitan dengan Tokyo Metro dan brosur-brosur yang dikeluarkan oleh Tokyo Metro yang berisi tentang lokasi-lokasi wisata di Tokyo.

(15)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi lima bagian. Berikut ini adalah susunan penulisan penelitian:

Bab I: Pendahuluan. Pada bab ini akan dibahas mengenai pokok-pokok pembahasan berupa latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori yang digunakan untuk menganalisa masalah yang ada, metode penelitian yang digunakan,ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II: Landasan Teori. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung argumentasi dalam membahas persoalan yang diteliti.

Bab III: Tokyo Metro. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jalur-jalur kereta api bawah tanah Tokyo Metro.

Bab IV: Analisa data. Pada bab ini dibahas tentang lokasi wisata dari jalur-jalur kereta api bawah tanah Tokyo Metro.

Bab V: Kesimpulan. Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan yang didapat setelah menganalisa data.

(16)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pariwisata erat hubungannya dengan transportasi. Pariwisata yang baik harus didukung dengan sarana dan prasarana yang baik, salah satunya adalah transportasi.

Kedatangan kereta api pada abad ke-19 merupakan faktor yang penting sekali dalam perkembangan pariwisata. Kereta api merupakan sarana angkutan yang relatif cepat, kapasitas angkutnya besar sehingga tarifnya relatif rendah.3

Transportasi di Jepang khususnya Tokyo didominasi oleh kereta api sehingga banyak wisatawan yang menggunakan jasa kereta api ketika sedang berwisata di Tokyo.

2.1 Pariwisata

Ada beberapa pengertian pariwisata dari ahli Indonesia maupun ahli-ahli luar negeri.

Menurut A.J. Burkart dan S. Medik (1987), pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan - tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.

Menurut Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994, 116.) pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri, meliputi tempat tinggal orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.

A working party for the proposed Institute of Tourism in Britain (which later became the Tourism Society) attempted to clarify the issue and reported, in 1976:

(17)

Tourism is the temporary short-term movement of people to destinations outside the places where they normally live and work, and activities during their stay at these destinations; it includes movement for all purposes, as well as day visits or excursions.4

Menurut kelompok dari Institute of Britain pada tahun 1976 menyatakan bahwa pariwisata adalah perpindahan sementara orang ke tempat di luar tempat mereka biasa menetap dan bekerja,dan aktivitas yang mereka lakukan di tempat itu mencakup berbagai tujuan seperti kunjungan sehari atau wisata.

UN’s Statistical Commission in 1993 following an International Government Conference held in Ottawa, Canada, in 1991: Tourism comprises the activities of persons travelling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business or other purposes.5

Menurut UN‘s Statistical Commission di tahun 1993 sebagai konfrensi lanjutan dari International Government Conference yang diadakan di Ottawa, Kanada pada tahun 1991, pariwisata terdiri dari aktivitas perjalanan dan menetap di luar lingkungan mereka tinggal tidak lebih dari setahun untuk tujuan wisata, bisnis, atau tujuan lainnya.

2.1.1 Prasarana Kepariwisataan

Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata (1985: 181), mengatakan : ―Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkin-kan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam‖.

4 Holloway, J Christopher. Humphreys, Claire. Davidson, Rob. 2008. The Business of Tourism. Ed ke-8. England: Pearson Education Limited.

(18)

Prasarana tersebut antara lain:

a. Perhubungan: jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut, dan terminal.

b. Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.

c. Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televisi, atau kantor pos.

d. Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.

e. Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.

f. Pelayanan wisatawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata.

g. Pom bensin. h. Dan lain-lain.

Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan (Yoeti, 1984: 184-185).

Sarana kepariwisataan tersebut adalah :

a. Perusahaan akomodasi: hotel, losmen, dan bungalow.

b. Perusahaan transportasi: Pengangkutan udara, laut, kereta api dan bus. c. Rumah makan, restoran, depot atau warung-warung yang berada di

sekitar daerah tujuan wisata.

d. Toko-toko penjual cenderamata khas dari obyek wisata. e. Dan lain-lain.

2.1.2 City Tour

Ada berbagai macam daerah tujuan wisata, yaitu daerah pantai, kota, pedesaan atau pulau. Saat ini city tour atau wisata kota adalah salah satu daerah tujuan wisata yang banyak diminati oleh wisatawan. Hal ini didorong oleh minat

(19)

dilakukan dengan kegiatan seperti kunjungan ke teater, museum dan galeri seni, bangunan bersejarah, arsitektur modern, dan pusat perbelanjaan sebagai kegiatan rekreasi. City Tour mengacu pada konsumsi wisata atraksi dalam kota seperti arsitektur, monumen, dan taman dan fasilitas-fasilitas budaya seperti museum, restoran, dan pertunjukan yang dilakukan oleh wisatawan.

Ada beberapa elemen penting yang dapat meningkatkan wisatawan dalam city tour, yaitu distrik bersejarah, tepi sungai, konvensi dan pameran, serta festival dan acara.6

Atribut dari bangunan bersejarah, lingkungan sekitar, dan landmark dari daerah lokal menekankan karakter dari suatu daerah. Distrik bersejarah umumnya menyediakan atraksi dan fasilitas pejalan kaki yang mudah diakses. Tepi sungai menjadi salah satu daya tarik city tour, perairan dalam kota selalu menarik orang karena kebutuhan atau kesenangan. Pusat Konvensi dan pameran juga menjadi salah satu elemen penting dalam city tour. Pusat konvensi dan pameran dianggap sebagai salah satu sektor yang meningkatkan jumlah wisata dalam kota. Para peserta konvensi dan pameran tidak hanya mencari hiburan dari kunjungan ke konvensi tetapi juga mencari atraksi yang terdapat dalam kota tersebut. Festival dan acara telah menjadi daya tarik populer untuk menarik wisatawan dalam kota. Acara seperti olimpiade, pameran berskala dunia telah menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia untuk mendatangi acara tersebut.

Kota-kota besar sudah sejak lama menjadi tujuan wisatawan asing. Akan tetapi, promosi tiket pesawat yang murah tidak hanya menarik wisatawan untuk mengunjungi kota-kota besar tetapi juga kota-kota kecil yang ada di seluruh dunia.

2.2. Transportasi

Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari satu tempat ke tempat lainnya.7

6 Ruetshe, Judith. 2006. ―Urban Tourism‖. http://www.uwex.edu/ces/ cced/ downtowns/ltb/lets/LTB0506.pdf diakses pada 29 Desember 2011.

72009. ―Peranan Transportasi Darat Dalam Menunjang Industri Pariwisata‖. http://www.scribd.

com/doc/58228719/Peranan-Transportasi-Darat-Dalam-Menunjang-Industri-Pariwisata-Studi-Kasus-Pada-Provinsi-Sulawesi-Tenggara-Tahun-2009 diakses pada 2 November 2011

(20)

Unsur-unsur transportasi meliputi, manusia yang membutuhkan, barang yang dibutuhkan, kendaraan sebagai alat atau sarana, jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi, dan pengelola transportasi.

Transportasi memiliki beberapa fungsi, yaitu melancarkan arus barang dan jasa, menunjang perkembangan pembangunan, dan menunjang industri pariwisata. Tanpa dihubungkan oleh jaringan transportasi, tidak mungkin sesuatu objek mendapat kunjungan wisatawan. Daerah tujuan wisata merupakan akhir perjalanan wisata dan harus memenuhi syarat aksesibilitas, artinya daerah tujuan wisata harus mudah dicapai dan dengan sendirinya juga mudah ditemukan. Oleh karena itu, harus selalu ada jalan menuju ke daerah tujuan wisata. Jalan merupakan jalan akses ke tujuan wisata, dan jalan akses itu harus berhubungan dengan jalan prasarana umum. Kondisi jalan umum dan jalan akses menentukan aksesibilitas suatu daerah tujuan wisata. Aksesibilitas ini merupakan syarat yang penting sekali untuk daerah tujuan wisata.

2.2.1 Syarat-Syarat Transportasi

Adanya sarana transportasi belum menjamin adanya tranferabilitas. Untuk menjamin adanya orang bepergian dari daerah yang satu ke daerah yang lain sarana transportasi harus memenuhi syarat. Setelah sarana transportasi memenuhi syarat barulah dapat terjadi lalu lintas wisatawan.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh transportasi agar dapat berfungsi dengan baik adalah kenyamanan, waktu, dan biaya.

2.2.1.1 Kenyamanan Transportasi

Orang akan merasa nyaman kalau segala sesuatu di sekitarnya dan apa yang dibutuhkannya dalam keadaan seperti yang diinginkannya atau mungkin melebihi. Faktor kenyamanan berkaitan erat dengan jasa kepariwisataan yang diterima wisatawan selama melakukan perjalanan. Dalam hal ini, ada tiga bagian dari jasa kepariwisataan yang dapat membuat kenyamanan transportasi. Tiga hal itu adalah fasilitas, pelayanan, dan keramahtamahan. Fasilitas yang baik harus memenuhi empat kelompok persyaratan, yaitu persyaratan bentuk, fungsi, lokasi, dan mutu.

(21)

Berdasarkan syarat yang pertama, yaitu syarat bentuk, fasilitas harus dapat dikenal oleh yang akan menggunakan jasa fasilitas. Tidak ada gunanya taksi bagus, bus cepat, kereta api atau pesawat terbang mewah untuk wisatawan, kalau wisatawan tidak dapat mengenalnya. Oleh karena itu, harus ada tanda-tanda atau tulisan-tulisan tertentu sebagai petunjuk atau pemberitahuan. Tanpa tanda-tanda tersebut fasilitas angkutan tidak akan dikenal oleh pemakai jasa. Di stasiun, harus ada penjelasaan posisi keberadaan kereta api dan pemberitahuan tujuan kererta api tersebut, di bandara orang mudah mendapatkan informasi keberangkatan dan kedatangan pesawat terbang. Tanpa petunjuk-petunjuk seperti itu pemakai jasa akan sulit mengetahui mengenai fasilitas kendaraan tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka.

Syarat kedua adalah syarat fungsi, untuk memenuhi syarat ini, kendaraan pertama-tama harus berjalan dengan baik dan dapat diharapkan akan mencapai tujuan tanpa kerusakan mesin. Selain itu, penumpang diharapkan dapat duduk dengan nyaman selama perjalanan sehingga tempat duduk kendaraan harus memenuhi syarat, yaitu cukup luas dan nyaman untuk diduduki dengan ruang gerak yang cukup longgar.

Syarat ketiga adalah syarat lokasi, memudahkan untuk mendapatkan jasa transportasi tersebut. Jasa transportasi itu diselenggarakan antara tempat pemberangkatan dan tempat tujuan. Penempatan lokasi angkutan tergantung pada letak lokasi dan tempat pemberhentian sebagai awal dan akhir perjalanan. Akan menyenangkan sekali bagi pemakai jasa atau wisatawan apabila letaknya berdekatan dengan tempat kediamannya. Sebaliknya, terminal sebagai tempat akhir perjalanan sebaiknya terletak berdekatan dengan tujuan perjalanan atau dengan atraksi wisata. Inilah syarat sentralitas terminal, sebagai tempat awal perjalanan harus sentral terhadap kediaman penumpang, dan sebagai tempat akhir perjalanan harus sentral terhadap tujuan perjalanan.

Syarat terakhir atau syarat mutu, dalam hal ini pun mutu kendaraan itu tergantung dari bahan yang digunakan untuk membuat kendaraan, terutama interiornya dan kebersihannya.

(22)

Kebutuhan untuk pelayanan dalam perjalanan itu sangat luas. Ada jasa-jasa yang dapat diberikan kepada wisatawan yang belum tersedia sebelumnya sehingga orang yang jeli dapat menciptakan perusahaan-perusahaan baru.

Misalnya, terlalu sulit dan berbahaya bagi wisatawan untuk membawa uang banyak kemana-mana. Terciptalah perusahaan jasa traveler‘s cheque dan credit card yang dapat digunakan sebagai pengganti uang tunai dan lebih aman.

Untuk memenuhi syarat kenyamanan dalam perjalanan, jasa berupa keramahtamahan juga dibutuhkan. Wisatawan tidak hanya mempunyai kebutuhan-kebutuhan fisik tetapi juga mempunyai kebutuhan sosial budaya. Tindakan keramahmatahan menunjukkan sikap penghargaan kepada penumpang atau wisatawan.

Dalam pesawat, tindakan keramahtamahan dipercayakan kepada pramugari atau pramugara. Mereka menginformasikan apa yang harus diketahui dan apa yang dalam keadaan tertentu harus dilakukan oleh penumpang. Melayani kebutuhan penumpang untuk makan dan minum, membantu menggunakan fasilitas tidur, dan sebagainya.

2.2.1.2 Waktu Perjalanan

Waktu perjalanan adalah determinan perjalanan, makin singkat waktu perjalanan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan makin baik, artinya: makin besar harapannya bahwa orang akan mengadakan perjalanan ke tujuan. Waktu perjalanan itu sama dengan jarak dibagi kecepatan. Oleh karena itu, waktu perjalanan dipengaruhi oleh jarak dan kecepatan kendaraannya.

Jarak tergantung kepada tiga fasilitas: tempat pemberangkatan dari kediaman, tempat akhir perjalanan, dan jarak yang membentang di antara keduanya. Jarak juga tergantung kepada cara memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut, jangan mengambil jalan memutar dan kembali melalui jalan yang sama.

Kecepatan perjalanan juga tergantung kepada kemampuan melaju kendaraan yang digunakan dan fasilitas jalan. Jalan yang kurang memenuhi syarat, yaitu terlalu sempit dan bergelombang atau berlubang, tidak halus akan menghambat kecepatan. Untuk kereta api yang harus diperhatikan adalah rel

(23)

kereta api yang harus lurus, rata, dan terpasang kuat-kuat dan waktu pemberangkatan yang sesuai jadwal.

2.2.1.3 Biaya Perjalanan

Selain kenyamanan dan waktu yang merupakan syarat perjalanan, biaya perjalanan juga merupakan salah satu syarat transportasi. Tinggi-rendahnya biaya transportasi akan menentukan moda transportasi yang akan digunakan oleh pemakai jasa.

Biaya itu hanya salah satu faktor determinan transferabilitas, maka faktor-faktor determinan lainnya (kenyamanan, waktu, dan konektivitas) tetap, sehingga semakin kecil biaya perjalanan yang harus dikeluarkan semakin baiklah transferabilitasnya.

2.2.2 Peranan Transportasi dalam Kepariwisataan

Transportasi menempati kedudukan yang vital sebagai prasyarat, faktor dominan, dan pembentuk jaringan antar daerah-wisata. Pola aliran wisatawan adalah ‗turunan‘ atau diakibatkan oleh sistem distribusi sarana jalan dan terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara.

Pengembangan kepariwisataan tanpa pengembangan sistem transportasi yang menyangkut tiga matra angkutan (darat, laut, udara) adalah upaya yang tidak mungkin mencapai hasil optimal. Salah satu fungsi perangkutan adalah meningkatkan mobilitas orang atau barang yang amat besar artinya dalam pengembangan kepariwisataan.

Pengelolaan yang baik dan benar atas sistem perangkutan antarnegara, antardaerah, antarkota, akan menjamin layanan perangkutan yang andal sehingga wisatawan dapat melakukan rencana perjalanan dengan pasti. Ketidakpastian akan waktu dapat mengakibatkan pembatalan rencana perjalanan 8.

8 Warpani, Suwardjoko P dan Warpani, Indira P. 2006. Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung: Penerbit ITB.

(24)

2.2.3 Bentuk Wisata Menurut Transportasi

Ada beberapa jenis wisata berdasarkan transportasi yaitu, jalan kaki, kafilah, kereta api, mobil, kapal laut, dan pesawat terbang.

Jalan kaki adalah cara yang paling sederhana dan mudah untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Saat ini wisata jalan kaki banyak dilakukan ketika wisatawan sedang melakukan wisata kota atau city tour. Namun, hiking yang merupakan wisata jalan kaki ke gunung sudah dilakukan sejak dahulu.

Wisata kafilah adalah perjalanan wisata dengan menunggang unta, kerbau, atau binatang lain, atau dengan menggunakan kendaraan yang ditarik dengan binatang. Di daerah Kutub Utara orang Eskimo menggunakn kereta seluncur yang ditarik oleh anjing-anjing untuk berdagang (wisata bisnis).

Kereta api mempunyai keuntungan membuat perjalanan menjadi lebih cepat, dan daya angkut yang lebih besar karena kereta api dapat mengangkut beberapa ratus orang sekaligus. Gerbong kereta api yang semula tidak lebih dari semacam bak truk telah berubah menjadi gerbong yang nyaman dengan pendingin udara dan bangku yang nyaman. Banyak juga kereta api yang dikhususkan untuk wisata sehingga memiliki fasilitas tidur dan gerbong yang mewah dan nyaman.

Perjalanan wisata dengan mobil memiliki untung dan rugi apabila dibandingkan dengan kereta api. Perjalanan dengan mobil lebih banyak membutuhkan jasa pendukung berupa pompa bensin, rumah makan, penginapan dan sebagainya. Akan tetapi lebih fleksibel karena wisatawan bisa mengatur waktu keberangkatan dan pemberhentian.

Wisata kapal laut adalah wisata yang menggunakan sarana angkutan air, khususnya di laut. Dibanding sarana angkutan lain, kapal laut memang sangat lamban dan menyita waktu. Akan tetapi, kapal laut memiliki kelebihan-kelebihan yang menarik, seperti fasilitas-fasilitasnya dan atraksi di dalam kapal laut.

Kemunculan pesawat jet pada tahun 1959 sangat mempersingkat waktu perjalanan dan ditambah dengan kenyamanan yang besar, angkutan udara berhasil mendesak sarana angkutan jarak jauh lainnya. Untuk perjalanan wisata, wisatawan dapat menggunakan penerbangan berjadwal (scheduled flight) atau penerbangan tak berjadwal (unscheduled flight).

(25)

2.3 Kereta Api di Jepang

Jepang memiliki salah satu sistem transportasi massal perkotaan terbaik di dunia. Ada kereta api bawah tanah di sembilan kota di Jepang. Kereta api di kota-kota lain yang juga berfungsi sebagai sistem transportasi massal. Selain kereta api, Jepang juga memiliki moda transportasi lain, yaitu jaringan bis yang baik. Lokasi stasiun kereta api yang strategis memungkinkan seseorang pergi ke banyak tempat tanpa menggunakan mobil. Jika semua cara gagal masih ada taksi yang dapat ditemukan dengan mudah di Jepang.

2.3.1 Awal Mula Kereta Api di Jepang

Di masa lalu, orang berjalan jauh untuk mencapai suatu tempat. Kuda tidak banyak digunakan, hanya digunakan untuk membawa barang-barang.

Pesta pembukaan jalur kereta api pertama Jepang diadakan pada tanggal 14 Oktober 1872. Jalur ini mencakup jalan kereta api sepanjang 29 kilometer (18 mil) dengan 6 buah stasiun dan dapat ditempuh selama kurang dari satu jam. Lokomotif bertenaga uap yang merupakan kereta api pertama adalah lokomotif uap tipe tank yang dibuat di perusahaan mesin Lancashire-Yorkshire dan dipilih dari 10 buah lokomotif impor yang disediakan.

Mula-mula lokomotif ini dioperasikan oleh seorang insinyur Inggris dengan para pembantu orang-orang Jepang. Jalur yang pertama ini membuktikan betapa besar popularitas dan minat para penumpang Jepang walaupun biaya tiket saat itu relatif mahal. Perusahaan dengan cepat menjadi kaya dan biaya konstruksi dapat segera ditutup dalam waktu kurang dari delapan tahun.

Stasiun Tokyo dibuka pada tahun 1914. JR Yamanote adalah jalur lokomotif pertama yang berada di atas tanah, jalur ini dibuka pada tahun 1925 di Tokyo dua tahun setelah Gempa Besar Kanto. Pada tahun 1970 semua perusahaan lokomotif di Tokyo ditutup. Lokomotif yang tersisa di Jepang hanya dapat ditemukan di Hiroshima, Sapporo, dan Kumamoto.

Pada awal tahun 1950 hanya ada 25 kilometer jalur kereta api bawah tanah di Jepang. Pada tahun 50-an, 60-an dan 70-an ada banyak konstruksi kereta api bawah tanah. Pada akhir 1960-an Tokyo memiliki 110 kilometer jalur kereta

(26)

api bawah tanah. Kereta api bawah tanah di Jepang terdapat di delapan kota yang tersebar di seluruh Jepang dengan total jalur hampir 700 kilometer.9

Sembilan kota yang memiliki kereta api bawah tanah di Jepang adalah, Tokyo, Yokohama, Nagoya, Sendai, Sapporo, Kyoto, Osaka, Kobe dan Fukuoka yang memiliki jaringan kereta api bawah tanah kota yang terhubung dengan sistem rel lainnya termasuk JR Yamanote di Tokyo, JR Loop Osaka dan JR Shinkansen.

2.3.2 Japan Railways (JR)

Japan Railways 「国鉄」atau sistem perkeretaan nasional Jepang menjaga kedudukannya sebagai kereta api yang paling tepat waktu, aman, dan cepat di dunia. Mereka mengoperasikan lebih dari 25.000 kereta api setiap hari termasuk kereta api super cepat atau shinkansen. JR yang lebih lambat menghubungkan hampir semua tujuan-tujuan utama di dalam negeri. JR juga merupakan salah satu cara untuk mengenal daerah pedesaan Jepang.

Pembagian dan privatisasi JNR (Japan National Railways) pertama kali diusulkan dalam proposal yang disajikan pada tahun 1982 oleh Komisi Ad Hoc Reformasi Administrasi, dan Komite Pengawas untuk JNR Rekonstruksi yang didirikan pada tahun 1983. Panitia mengumumkan sebuah laporan pada tahun 1985, Kokutetsu Kaikaku ni Kansuru Iken (pendapat mengenai restrukturisasi JNR) yang berkata, ―keuangan JNR runtuh karena gagal merespon dengan benar terhadap perubahan waktu dengan mereformasi manajemen atau meningkatkan produktivitas untuk memenuhi perubahan dalam struktur transportasi. Penyebab kegagalan untuk memenuhi perubahan dalam struktur transportasi dengan benar ditemukan dalam isu struktural yang terkandung dalam gaya manajemen itu sendiri; JNR mengandalkan manajemen terpusat dari semua kereta api di negara ini di bawah organisasi besar perusahaan umum‖.

Laporan itu juga mengatakan, ―rekonstruksi di bawah sistem yang sudah ada tidak mungkin lagi ...‖. Hal ini mendesak privatisasi dan pembagian untuk memecahkan masalah. Proposal direkomendasikan privatisasi dan membagi

(27)

menjadi enam perusahaan JNR kereta api penumpang daerah (JR) dan sebuah perusahaan pengiriman (JR Freight), dan sejumlah perusahaan lain yang lebih kecil di bidang informasi dan telekomunikasi. Pemerintah sadar bahwa JR Hokkaido, JR Shikoku, dan JR Kyushu, serta JR Freight, akan memiliki masalah mempertahankan profitabilitas karena basis pelanggan kecil mereka, sedangkan JR East, JR Central, dan JR West akan menguntungkan karena banyaknya penumpang dan pelanggan yang menggunakan shinkansen. 10

Walaupun pada awalnya berniat untuk mendaftarkan semua saham JR dalam saham, hanya JR East dan JR West yang terdaftar saat ini, dan JR Cenral masih dalam persiapan untuk didaftarkan.

Japan Railways mengoperasikan lima jenis utama dari kereta api penumpang. Kereta api tersebut diurutkan berdasarkan kecepatan dan harga. 1) Shinkansen 「新幹線」 (bullet train atau kereta api super cepat); 2) Tokkyu 「特 急 」 (limited express atau kereta cepat terbatas); 3) Kyuko [ 急 行 ] (Limited express atau kereta cepat terbatas); 4) Kaisoku 「快速列車」 (rapid train atau kereta cepat); 5) Futsu 「普通列車」 (local train atau kereta lokal).

JR Yamanote adalah kereta api lingkar di Tokyo. Kereta api ini melalui stasiun Shinjuku – Yoyogi – Harajuku – Shibuya – Ebisu – Meguro – Gotanda – Osaki – Shinagawa – Tamachi – Hamamatsucho – Shimbashi – Yurakucho – Tokyo – Kanda – Akihabara – Okamachi – Ueno – Uguisudani – Nippori – Nishi-Nippori – Tabata – Komagome – Sugamo – Otsuka – Ikebukuro – Mejiro – Takadanobaba – Shin-okubo – Shinjuku .

2.3.3 Shinkansen

Shinkansen 「新幹線」 adalah kereta api super cepat yang merupakaan kebanggaan Jepang. Konstruksi rute pertama shinkansen adalah rute Tokyo hingga Osaka yang dimulai pada tahun 1959. Jalur Shinkansen pertama dibuka pada 1 Oktober 1964 bersamaan dengan berlangsungnya Olimpiade Tokyo. Jalur ini langsung sukses dan mencapai angka 100 juta penumpang dalam waktu 3 tahun dan satu milyar penumpang pada tahun 1976. Pada tahun 1983, jaringan

10 Imashiro, Mitsuhide. ―Changes in Japan's Transport Market and JNR Privatization‖

http://www.jrtr.net/history/index_history.html diakses 14 Desember 2011.

(28)

shinkansen ini telah diperluas meliputi sepanjang Pantai Pasifik Honshu menuju wilayah lain bagian utara Kyushu, laut Jepang, dan terus ke utara menuju wilayah provinsi Iwate.

Shinkansen pertama berlari dengan kecepatan 200km/jam, kemudian meningkat menjadi 220km/jam. Saat ini, shinkansen berjalan teratur dengan kecepatan 300km/jam yang menempatkan shinkansen ke dalam salah satu kereta tercepat di dunia.

Pada tahun 2003, JR Central melaporkan bahwa waktu kedatangan rata-rata shinkansen adalah 0,1 detik sampai 6 detik dari waktu yang dijadwalkan. Ini sudah termasuk semua kecelakaan alami atau yang disebabkan kelalaian manusia dan dikalkulasikan dari 160.000 perjalanan shinkansen. Sebelumnya, pada tahun 1997 waktu kedatangannya 0.3 detik sampai 18 detik dari jadwal. 11

Harga tiket shinkansen hampir sama dengan harga tiket pesawat, keuntungan dengan naik shinkansen adalah tempat keberangkatan dan kedatangannya ada di pusat kota.

Ada tiga jenis kereta shinkansen, yaitu Nozomi, Hikari, dan Kodama. Nozomi adalah tipe shinkansen tercepat dan termahal. Pemegang Japan Rail Pass tidak bisa menggunakan shinkansen ini. Semua tempat duduknya telah dipesan. Hikari adalah shinkasen tercepat kedua setelah Nozomi. Kodama adalah shinkansen yang berhenti di banyak tempat dan hanya menangani rute shinkansen yang kecil.

2.3.4 Kereta Api Bawah Tanah di Jepang

Kereta api bawah tanah 「地下鉄」 yang juga dikenal sebagai Metro atau Underground adalah bentuk yang mudah dan ekonomis dari moda transportasi cepat di 160 kota di dunia. Setelah membeli tiket dan melihat peta kereta api bawah tanah, pengguna kereta api bisa dengan cepat melakukan perjalanan ke rumah, hotel, kantor, atau sekolah. Wisatawan bisa pergi ke gedung-gedung pemerintahan, lokasi bisnis, lembaga keuangan, fasilitas kesehatan, atau

11 Shinkansen History. http://www.japaneselifestyle.com.au/travel/shinkansen_history. htm. Diakses pada 12 Desember 2011.

(29)

pusat-pusat ibadah. Orang-orang juga dapat pergi ke bandara, restoran, acara olahraga, pusat perbelanjaan, museum, dan taman. Pemerintah daerah mengawasi dengan ketat sistem kereta api bawah tanah untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kebersihan pengguna kereta api. Beberapa kereta api bawah tanah di dunia sangat sibuk dan ramai terutama saat jam sibuk.

Menurut situs About.com, peringkat pertama kereta api bawah tanah tersibuk di dunia adalah kereta api bawah tanah Tokyo dengan jumlah penumpang 3,16 milyar penumpang per tahun. Peringkat kedua diduduki oleh kereta api bawah tanah yang ada di Moscow, Rusia dengan jumlah penumpang 2,4 milyar penumpang per tahun. Peringkat ketiga diduduki oleh kereta api bawah tanah yang ada di Seoul, Korea Selatan dengan jumlah penumpang 2,04 milyar penumpang per tahun. Diikuti oleh kereta api bawah tanah lainnya yang terdapat di Shanghai, New York, Paris, Meksiko, dan lain sebagainya.

Kereta api bawah tanah di Jepang dimulai pada pukul 05.00 pagi dan terakhir berangkat sampai tengah malam, kira-kira pukul 24.00. Lewat tengah malam hanya taksi menjadi pilihan terakhir jika pulang larut malam. Akan tetapi, pada akhir pekan dan hari libur nasional jumlah layanan transportasi berkurang.

Beberapa jalur kereta api bawah tanah di Jepang memiliki gerbong khusus wanita pada waktu jam sibuk untuk mencegah tindakan pelecehan yang dilakukan oleh laki-laki yang dikenal dengan nama ―chikan‖.

Pada saat jam sibuk pihak stasiun menyediakan ―tushy pusher‖ atau petugas yang mendorong pengguna kereta api agar dapat masuk ke dalam kereta api yang penuh. Akan tetapi, beberapa tahun ini kereta api tidak terlalu penuh, masih penuh tapi tidak sepenuh dahulu. Jumlah penumpang kereta pada jam sibuk bisa mencapai 183%, tapi hal ini masih lebih baik dibandingkan jam sibuk pada tahun 1975 yang jumlah penumpangnya mencapai 221%. Salah satu petugas kereta mengatakan dahulu mereka harus menarik kembali penumpang karena tidak bisa masuk ke dalam kereta api, tetapi sekarang mereka bisa mendorong semua penumpang agar bisa naik kereta.

Alasan kenapa kereta api tidak terlalu penuh dibandingkan beberapa tahun yang lalu dikarenakan adanya pembukaan jalur kereta api yang baru, penambahan

(30)

jumlah kereta, angka kelahiran rendah, dan peningkatan jumlah pekerja part-time yang bisa bekerja dengan waktu yang fleksibel.

Kereta api bawah tanah Jepang memiliki pengumuman di dalam kereta dalam bahasa Jepang dan kadang diikuti dengan bahasa Inggris. Stasiun berikutnya sering ditampilkan di papan elektronik yang terpasang di dalam kereta yang ditulis dalam bahasa Jepang dan Inggris sehingga memudahkan pengguna kereta api.

(31)

BAB III

KERETA API BAWAH TANAH TOKYO METRO

3.1 Kereta Api Bawah Tanah Tokyo Metro

Tokyo sebagai ibukota Jepang memiliki sistem perkeretaapian yang modern dan lengkap. Ada beberapa perusahaan kereta api baik yang nasional atau swasta untuk menangani kereta api di Tokyo karena banyaknya jalur kereta yang terdapat di sana. Beberapa perusahaan kereta api yang memegang peranan penting dalam perkeretaapian Tokyo adalah JR Yamanote Line, JR Line, Private Railways, Toei Streetcar Arakawa Line, Nippori-toneri Liner.

Tokyo memiliki dua perusahaan kereta api bawah tanah, yaitu Toei Subway yang memiliki 4 jalur dengan jarak total 107 km dan Tokyo Metro yang memiliki 9 jalur dengan total jarak 195,4 km, total keseluruhan kereta api bawah tanah Tokyo ada 302,4 km. Jalur-jalur ini banyak yang terdapat di area JR Yamanote Line (kereta lingkar dalam Tokyo).

3.1.1 Jalur Tokyo Metro

Ada 9 jalur kereta api bawah tanah yang ditangani oleh Tokyo Metro untuk menghubungkan wilayah-wilayah dalam Tokyo. 9 Jalur tersebut adalah Ginza Line, Marunouchi Line, Hibiya Line, Tozai Line, Chiyoda Line, Yurakucho Line, Hanzomon Line, Namboku Line, dan Fukutoshin Line.

3.1.1.1 Jalur Ginza

Jalur Ginza 「銀座線」 menangani rute dari Asakusa sampai Shibuya. Jalur ini melewati stasiun Shibuya — Omotesando — Gaienmae — Aoyama-itchome — Akasaka-mitsuke — Tameike-sanno — Toranomon — Shimbashi — Ginza — Kyobashi — Nihombashi — Mitsukoashimae — Kanda — Suehirocho — Ueno-hirokoji — Ueno — Inaricho — Tawaramachi — Asakusa.

Jarak jalur kereta api bawah tanah 14,3 km (0,3 km di atas tanah). Jumlah stasiun jalur ini ada 19 stasiun (1 stasiun di atas tanah). Tanggal pembukaan jalur ini adalah 15 Januari 1939. Panjang gerbong kereta api 16 m. Jumlah gerbong dalam satu kereta api ada 6 gerbong. Kecepatan rata-rata 34,2 km/jam. Kecepatan

(32)

maksimal adalah 65 km/jam. Jumlah penumpang jalur ini dalam satu hari rata-rata berjumlah 1.020.000 orang. Jumlah kereta api jalur ini ada 228 kereta.

3.1.1.2 Jalur Marunouchi

Jalur Marunouchi 「 丸 の 内 線 」 terbagi menjadi dua, satu jalur menangani rute Ikebukuro sampai Ogikubo dan jalur yang lain menangani rute Nakano-sakaue sampai Honancho. Rute Ikebukuro melewati stasiun Ogikubo — Minami-asagaya — Shin-koenji — Higashi-koenji — Shin-nakano — Nakano-sakaue — Nishi-shinjuku — Shinjuku-nishiguchi —Shinjuku-sanchome — Shinjuku-gyoemmae — Yotsuya-sanchome — Yotsuya — Akasaka-mitsuke — Kokkai-gijidomae — Kasumigaseki — Ginza — Tokyo — Otemachi — Awajicho — Ochanomizu — Hongo-sanchome — Korakuen — Myogadani — Shin-otsuka — Ikebukuro. Honancho melewati stasiun Nakano-sakaue — Nakano-shimbashi — Nakano-fujimicho — Honancho.

Jalur rute Ikebukuro memiliki jarak 24,2 km (2,2 km di atas tanah). Jalur rute Nakano-sakaue memiliki jarak 3,2 km di bawah tanah. Jumlah stasiun rute Ikebukuro ada 25 stasiun (3 stasiun di atas tanah), jumlah stasiun rute Nakana-sakaue ada 3 stasiun yang semuanya ada di bawah tanah. Tanggal pembukaan rute Ikebukuro adalah 23 Januari 1962 sedangkan rute Nakano-sakaue tanggal 23 Maret 1962. Panjang gerbong kedua rute ini sama-sama 18 m. Jumlah gerbong untuk rute Ikebukuro adalah 6 gerbong dan rute Nakano-sakaue ada 3 gerbong. Kecepatan rata-rata rute Ikebukuro adalah 37,2 km/jam dan rute Nakano-sakaue adalah 34,9 km/jam. Kecepatan maksimal rute Ikebukuro adalah 75 km/jam dan rute Nakano-sakaue adalah 65 km/jam. Jumlah rata-rata penumpang jalur Marunouchi per hari adalah 1.090.000 orang. Jalur ini memiliki 336 kereta api.

3.1.1.3 Jalur Hibiya

Jalur Hibiya 「 日 比 谷 線 」 menangani rute Kita-senju sampai Naka-meguro. Jalur ini melewati stasiun Naka-meguro — Ebisu — Hiro-o — Roppongi — Kamiyacho — Kasumigaseki — Hibiya — Ginza — Higashi-ginza — Tsukiji — Hatchobori — Kayabacho — Ningyocho — Kodemmacho — Akihabara — Naka-okachimachi — Ueno — Iriya — Minowa — Minami-senju — Kita-senju.

(33)

Jalur ini memiliki jarak 20,3 km (2,9 km di atas tanah). Jalur ini memiliki 21 stasiun (3 stasiun ada di atas tanah). Tanggal pembukaan rute ini adalah 29 Agustus 1964. Panjang gerbong kereta api adalah 18 m. Jumlah gerbong dalam satu kereta api ada 8 gerbong. Kecepatan rata-rata jalur ini adalah 34,3 km/jam. Kecepatan maksimal jalur ini adalah 80 km/jam. Jumlah rata-rata penumpang jalur ini dalam satu hari ada 1.090.000 orang. Jumlah kereta api jalur ini ada 336 kereta.

3.1.1.4 Jalur Tozai

Jalur Tozai 「東西線」 menangani rute Nakano sampai Nishi-funabashi. Jalur ini melewati stasiun Nakano — Ochiai — Takadanobaba — Waseda — Kagurazaka — Iidabashi — Kudanshita — Takebashi — Otemachi — Nihombashi — Kayabacho — Monzen-nakacho — Kiba — Toyocho — Minami-sunamachi — Nishi-kasai — Kasai — Urayasu — Minami-gyotoku — Gyotoku — Myoden — Baraki-nakayama — Nishi-funabashi.

Jarak jalur ini adalah 30,8 km (13,8 km di atas tanah). Jumlah stasiun jalur ini ada 23 stasiun (9 stasiun ada di atas tanah). Tanggal pembukaan jalur ini adalah 29 Maret 1969. Panjang kereta api adalah 20 m. Jumlah gerbong ada 10 gerbong. Kecepatan rata-rata untuk kecepatan tinggi jalur ini adalah 49,4 km/jam sedangkan kecepatan rata-rata biasa adalah 43,7 km/jam. Kecepatan maksimal adalah 100 km/jam dan untuk di bawah tanah 80 km/jam. Jumlah rata-rata penumpang per hari ada 1.320.000 orang. Jumlah kereta api jalur ini ada 490 kereta.

3.1.1.5 Jalur Chiyoda

Jalur Chiyoda 「千代田線」 terbagi menjadi dua, satu jalur menangani rute Ayase sampai Yoyogi-uehara, jalur lainnya Kita-ayase sampai Ayase. Rute Ayase melewati stasiun Yoyogi-uehara — Yoyogi-koen — Meiji-jingumae — Omotesando — Nogizaka — Akasaka — Kokkai-gijidomae — Kasumigaseki — Hibiya — Nijubashimae — Otemachi — Shin-ochanomizu — Yushima — Nezu — Sendagi — Nishi-nippori — Machiya — Kita-senju — Ayase. Rute Kita Ayase melewati stasiun Ayase — Kita-ayase.

(34)

Rute Ayase memiliki jarak 21,9 km ( 2,9 km ada di atas tanah). Rute Kita Ayase memiliki jarak 2,1 km di atas tanah. Rute Ayase memiliki 19 stasiun ( 2 stasiun ada di atas tanah). Rute Kita-ayase memiliki satu stasiun yang berada di atas tanah. Tanggal pembukaan rute Ayase adalah 31 Maret 1978 dan rute Kita-ayase adalah 20 Desember 1979. Panjang gerbong adalah 20 m baik untuk rute Ayase maupun Kita-ayase. Jumlah gerbong untuk rute Ayase ada 10 gerbong dan rute Kita-ayase ada 3 gerbong. Kecepatan rata-rata rute Ayase adalah 42,2 km/jam dan rute Kita-ayase 30,2 km/jam. Kecepatan maksimal rute Ayase adalah 80 km/jam dan rute Kita-ayase adalah 60 km/jam. Jumlah rata-rata penumpang jalur ini dalam satu hari adalah 1.140.000 orang . Jumlah kereta api untuk jalur ini 369 kereta api.

3.1.1.6 Jalur Yurakucho

Jalur Yurakucho 「有楽町線」 menangani jalur Wakoshi sampai Shin-kiba. Jalur ini melewati stasiun Wakoshi — narimasu — Chikatetsu-akatsuka — Heiwadai — Hikawadai — Kotake-mukaihara — Senkawa — Kanamecho — Ikebukuro — Higashi-ikebukuro — Gokokuji — Edogawabashi — Iidabashi — Ichigaya — Kojimachi — Nagatacho — Sakuradamon — Yurakucho — Ginza-itchome — Shintomicho — Tsukishima — Toyosu — Tatsumi — Shin-kiba.

Jarak jalur ini adalah 28,3 km (2,3 km ada di atas tanah). Jumlah stasiun jalur ini ada 24 stasiun (2 stasiun ada di atas tanah). Tanggal pembukaan jalur ini adalah 8 Juni 1988. Panjang gerbong kereta adalah 20 m. Jumlah gerbong dalam satu kereta api 10 gerbong. Kecepatan rata-rata kereta dalam jalur ini adalah 41,3 km/jam. Kecepatan maksimal kereta api adalah 80 km/jam. Jumlah rata-rata penumpang per hari adalah 920.000 orang. Jumlah kereta api ada 570 (termasuk jumlah kereta api jalur Fukutoshin).

3.1.1.7 Jalur Hanzomon

Jalur Hanzomon 「半蔵門線」menangani rute Shibuya sampai Oshiage. Jalur ini melewati stasiun Shibuya — Omotesando — Aoyama-itchome — Nagatacho — Hanzomon — Kudanshita — Jimbocho — Otemachi —

(35)

Mitsukoshimae — Suitengumae — Kiyosumi-shirakawa — Sumiyoshi — Kinshicho — Oshiage.

Jarak jalur kereta api ini adalah 16,8 km. Jumlah stasiun jalur ini 14 stasiun. Tanggal pembukaan jalur ini adalah 19 Maret 2003. Panjang gerbong kereta api adalah 20 m. Jumlah gerbong kereta api ada 10 gerbong. Kecepatan rata-rata kereta api adalah 39 km/jam. Kecepatan maksimal adalah 80 km/jam. Jumlah rata-rata penumpang dalam satu hari ada 860.000 orang. Jumlah kereta api jalur ini ada 250 kereta api.

3.1.1.8 Jalur Namboku

Jalur Namboku 「单北線」 menangani rute Meguro sampai Akabane-iwabuchi. Jalur ini melewati stasiun Meguro — Shirokanedai — Shirokane-takanawa — Azabu-juban — Roppogi-itchome — Tameike-sanno — Nagatacho — Yotsuya — Ichigaya — Iidabashi — Korakuen — Todaimae — Hon-komagome — Komagome — Nishigahara — Oji — Oji-kamiya — Shimo — Akabane-iwabuchi.

Jarak jalur kereta api ini adalah 21,3 km. Jumlah stasiun ada 19 stasiun. Tanggal pembukaan jalur ini adalah 26 September 2000. Panjang gerbong 20 m. Jumlah gerbong dalam satu kereta api ada 6 gerbong. Kecepatan rata-rata kereta api di jalur ini 40,6 km/jam. Kecepatan maksimal 80 km/jam. Jumlah rata-rata penumpang per hari ada 450.000 orang. Jumlah kereta api ada 138 kereta api.

3.1.1.9 Jalur Fukutoshin

Jalur Fukutoshin 「 副 都 心 線 」 menangani rute Kotake-mukaihara sampai Shibuya. Jalur ini melewati stasiun Kotake-mukaihara — Senkawa — Kanamecho — Ikebukuro — Zoshigaya — Nishi-waseda — Higashi-shinjuku — Shinjuku-sanchome —Kita-sando — Meiji-jingumae — Shibuya.

Jarak jalur kereta api ini adalah 11,9 km. Jumlah stasiun yang dilewati ada 11 stasiun. Tanggal pembukaan jalur ini 14 Juni 2008. Panjang gerbong adalah 20 m. Jumlah gerbong kereta api biasa (berhenti setiap stasiun) ada 8 gerbong dan untuk kereta api ekspress ada 10 gerbong. Kecepatan rata-rata untuk kereta api biasa adalah 40,2 km/jam dan untuk kereta api ekspress 50,4 km/jam. Kecepatan

(36)

maksimal kereta api biasa dan ekspress sama-sama 80 km/jam. Jumlah rata-rata penumpang per hari ada 310.000 orang. Jumlah kereta api ada 570 kereta api (termasuk kereta api jalur Yurakucho).

3.1.2 Cara Penggunaan Kereta Api Bawah Tanah Tokyo Metro

Kereta api bawah tanah Jepang khususnya di kota Tokyo memiliki sistem yang cukup merepotkan bagi orang yang baru pertama kali naik kereta api di Jepang seperti wisatawan yang datang ke Jepang. Akan tetapi, Tokyo Metro telah membuat brosur yang berjudul Tokyo Metro Guide yang ditulis dengan empat bahasa, yaitu bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Cina, dan bahasa Korea untuk membantu wisatawan yang ingin naik kereta api bawah tanah di Tokyo. Di dalam brosur ini terdapat berbagai petunjuk bagaimana cara menggunakan kereta api bawah tanah seperti cara membeli tiket, mengkonfirmasi harga tiket, menaiki kereta, mencari pintu keluar, dan sebagainya.

3.1.2.1 Konfirmasi Pintu Masuk dan Pintu Keluar

Stasiun kereta api bawah tanah di Jepang khususnya di Tokyo memiliki beberapa pintu masuk sekaligus pintu keluar. Di semua pintu masuk stasiun ada tanda yang menunjukkan kereta api bawah tanah dan nama stasiun.

Foto 3.1: Pintu masuk dan pintu keluar di stasiun Omote-sando

3.1.2.2 Konfirmasi Harga Tiket

Pengguna kereta api atau wisatawan bisa mencari harga tiket dengan melihat tabel harga yang ada di stasiun. Pengguna kereta api harus melihat stasiun yang akan dituju dan disebelahnya akan ditulis harga tiket tujuan stasiun tersebut.

(37)

Tabel tersebut ditulis dengan bahasa Inggris sehingga memudahkan wisatawan yang tidak bisa membaca huruf Jepang.

Foto 3.2: Tabel harga tiket Tokyo Metro dalam huruf alfabet.

3.1.2.3 Cara Membeli Tiket

Pengguna kereta api dapat membeli tiket kereta api di mesin penjual tiket. Mesin ini bisa digunakan untuk membeli tiket regular (tiket satu kali jalan), tiket kupon (paket tiket yang berisi 11 sampai 14 tiket), tiket satu hari (tiket untuk satu hari penuh), dan kartu PASMO (kartu langganan yang bisa digunakan berkali-kali).

Foto 3.3: Tiket reguler Foto 3.4: Tiket Kupon

(38)

Foto 3.7: Mesin Penjual Tiket

Selain itu, ada juga tiket satu hari Tokyo Metro dan Toei Line seharga 1000 yen, dan tiket satu hari Tokyo yang mencakup Tokyo Metro, Toei Line, JR dalam kota, dan bis dalam kota seharga 1580 yen

Untuk membeli tiket pengguna kereta api harus memasukkan uang kertas atau koin. Uang kertas yang umumnya digunakan adalah ¥1000 (beberapa mesin tidak bisa menerima ¥2000, ¥5000, atau ¥10,000). Setelah memasukkan uang, pengguna kereta api memilih harga yang sesuai dengan tujuan. Jika tidak yakin dengan harga yang dipilih, pengguna kereta api bisa memilih harga yang paling murah. Saat tiba di tempat tujuan harga tiket kurang, ada mesin yang akan menghitung kekurangannya atau bisa langsung ke pengawas pintu keluar untuk membayar kekurangan tiket. Setelah memilih harga, tiket akan keluar dan dapat segera digunakan.

3.1.2.4 Pintu Pemeriksaan Tiket

Pengguna kereta api harus memasukkan tiket mereka ke dalam slot yang tersedia di pintu pemeriksaan tiket. Pengguna kereta api harus mengambil kembali tiket yang telah dimasukkan. Jika menggunakan kartu PASMO, sentuh layar biru yang ada di bagian atas gerbang tiket.

(39)

Foto 3.8: Pintu Pemeriksaan Tiket

Ketika akan keluar dari stasiun, pengguna kereta api akan menemukan pintu pemeriksaan tiket yang sama ketika mereka masuk stasiun. Masukkan kembali tiket agar dapat keluar. Jika menggunakan tiket regular, tiket tidak akan kembali sedangkan jika menggunakan tiket satu hari, tiket akan kembali.

3.1.2.5 Cara Naik Kereta Api Bawah Tanah

Pengguna kereta api harus mencari jalur yang akan mereka gunakan. Misalnya, pengguna kereta api berada di stasiun Omotesando dan akan pergi ke stasiun Ueno. Maka, pengguna kereta api harus mencari jalur Ginza. Setelah menemukan jalur Ginza, pengguna kereta api harus menunggu di peron tujuan Asakusa. Umumnya terdapat dua peron dalam satu jalur. Dalam contoh ini, satu peron tujuan Shibuya dan peron lainnya tujuan Asakusa karena stasiun Ueno satu arah dengan stasiun Asakusa maka pengguna kereta api harus menunggu di peron Asakusa.

Pihak stasiun pun telah menuliskan stasiun-stasiun yang akan dilewati oleh kereta api yang akan melewati peron tersebut di tiang yang berada di dekat peron tersebut sehingga memudahkan pengguna kereta api agar tidak salah naik.

(40)

Foto 3.9: Peron Kereta Bawah Tanah Tokyo Metro Jalur Ginza

3.1.2.6 Cara Menemukan Pintu Keluar

Setelah keluar dari pintu pemeriksaan tiket, pengguna kereta api harus mencari nomor pintu keluar di papan petunjuk yang berwarna kuning. Setelah turun dari kereta api, ada papan petunjuk yang menuliskan nama-nama tempat dan nomor pintu keluar terdekat. Setelah menemukan nomor pintu keluar, pengguna kereta api tinggal mengikuti petunjuk yang sesuai dengan nomor pintu keluar. Misalnya, ketika berada di stasiun Kokkai-gijidomae, jika ingin pergi ke Gedung Diet atau Perpustakaan Nasional keluar dari pintu 1, jika ingin ke Gumi-zaka keluar dari pintu 2, jika ingin ke Diet Press Hall keluar dari pintu nomor 3, dan jika ingin ke Second Annex of the House of Representation keluar dari pintu nomor 4.

(41)

Foto 3.10: Papan Petunjuk Arah dan Peta

3.2 Sarana Pendukung Wisata

Tokyo Metro menyadari peranannya sebagai transportasi massal di Tokyo dan banyak wisatawan yang menggunakan jasa mereka untuk menuju lokasi wisata. Oleh karena itu, Tokyo Metro membuat beberapa sarana yang bisa mendukung pariwisata di Tokyo.

3.2.1 Fasilitas Umum

Stasiun-stasiun di Tokyo memiliki fasilitas umum seperti toilet, telepon umum, loker, ATM, dan kios. Toilet di stasiun bawah tanah sangat bersih sehingga membuat pengguna kereta api maupun wisatawan nyaman menggunakan toilet umum. Jepang juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang yang memiliki kekurangan sehingga disediakan toilet untuk orang yang menggunakan kursi roda. Telepon umum di Jepang bisa menggunakan koin atau kartu telepon. Telepon umum ini bisa digunakan untuk menelepon ke dalam maupun luar negeri. ATM yang ada di stasiun umumnya adalah ATM dari bank-bank besar di Jepang yang sebagian bisa digunakan untuk mengambil uang dari luar negeri. Stasiun di Jepang juga memiliki kios-kios kecil yang menjual berbagai macam barang mulai dari permen, majalah, tas, sepatu, dan lain-lain.

Pihak stasiun juga menyediakan brosur wisata , peta, dan katalog gratis bagi pengguna kereta api. Brosur wisata umumnya menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Brosur ini berisikan lokasi-lokasi wisata yang dilalui kereta api di Tokyo.

(42)

Foto 3.11: Brosur Wisata dalam Bahasa Jepang Foto 3.12: Brosur Wisata dalam Bahasa Inggris

Peta yang terdapat di stasiun umumnya berisi peta perjalanan kereta api di Tokyo, tidak hanya perjalanan kereta api bawah tanah Tokyo Metro dan Toei Subway tapi juga terdapat perjalanan JR terutama JR Yamanote Line yang merupakan kereta api lingkar Tokyo.

Katalog gratis yang ada di stasiun bernama Coupon Land yaitu katalog yang berisi restoran, salon, toko baju, dan lain-lain. Informasi yang ada di katalog ini adalah jam buka-tutup toko, lokasi, diskon. Akan tetapi, katalog ini ditulis dengan huruf Jepang sehingga akan sulit dibaca oleh wisatawan asing yang tidak bisa berbahasa Jepang.

3.2.2 Informasi Untuk Wisatawan Asing

Di beberapa stasiun Tokyo Metro ada tourist information center yang dapat digunakan oleh wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang. Wisatawan dapat bertanya mengenai lokasi dan tujuan tertentu dan akan dijelaskan oleh petugas yang sedang berjaga.

Beberapa tahun terakhir ini, jumlah wisatawan asing yang berasal dari Cina dan Korea terus meningkat. Sebenarnya petunjuk jalan dan layanan manajer sudah terdapat dalam bahasa Inggris, tetapi untuk membantu wisatawan yang menggunakan bahasa Cina dan Korea dibentuklah Layanan Penerjemahan Metro 「メテロ通訳サービス」. Wisatawan dapat memanggil penerjemah dari telepon genggam mereka ke call centre yang tersedia, penerjemah yang sedang bertugas akan menerjemahkan pembicaraan wisatawan dan layanan manajer. 12

(43)

3.3 Peranan Tokyo Metro dalam Wisata

Tokyo Metro menyediakan sembilan jalur kereta api bawah tanah yang menghubungkan daerah-daerah di Tokyo menjadikan Tokyo Metro sebagai sarana transportasi pilihan masyarakat Tokyo dan wisatawan yang datang ke Tokyo. Lokasi-lokasi stasiun yang strategis, sarana dan prasarana yang baik di stasiun membuat pengguna kereta api bawah tanah nyaman dalam menggunakan transportasi ini. Fasilitas seperti toilet, atm, loker, layanan penerjemahan, kios, mesin penjual otomatis, dan sebagainya sangat membantu wisatawan dan pengguna kereta api. Tokyo Metro juga menyediakan variasi tiket untuk wisatawan, misalnya, tiket satu hari yang jauh lebih murah dibandingkan tiket biasa jika pergi ke banyak lokasi sekaligus.

Jalur-jalur Tokyo Metro, yaitu jalur Ginza, Marunouchi, Hibiya, Tozai, Chiyoda, Yurakucho, Hanzomon, Namboku, dan Fukutoshin melewati banyak lokasi wisata terkenal di Tokyo sehingga memudahkan wisatawan untuk menuju lokasi-lokasi wisata di Tokyo.

(44)

BAB IV

JALUR WISATA TOKYO METRO

Tokyo adalah ibukota Jepang dan kota terbesar di Jepang dalam hal populasi dan area. Tokyo adalah salah satu dari 47 perfektur yang ada di Jepang, yang terdiri dari 23 pusat distrik kota (区=ku) dan beberapa kota lainnya. Tokyo terletak di dataran Kanto, menghadap Teluk Tokyo. Area Tokyo yang lebih besar terdiri dari Tokyo dan tiga perfektur yang berdekatan yaitu Chiba, Saitama, dan Kanagawa. Di daerah-daerah ini terdapat 26% dari total penduduk di Jepang.

Sebelum tahun 1868, Tokyo dikenal dengan nama Edo. Edo adalah sebuah benteng kecil di abad 16, Edo menjadi pusat politik Jepang ketika Tokugawa Ieyasu mendirikan pemerintahan feodal di sana. Beberapa tahun kemudian, Edo tumbuh menjadi kota yang paling padat penduduknya. Restorasi Meiji pada tahun 1868 membuat kaisar dan ibukota Jepang pindah dari Kyoto ke Edo yang berganti nama menjadi Tokyo 「東京」. Sebagian besar daerah Tokyo hancur akibat Gempa Besar Kanto pada tahun 1923 dan serangan udara pada Perang Dunia II tahun 1945.

Saat ini, Tokyo menawarkan pilihan wisata yang tak terbatas, mulai dari wisata hiburan, sejarah dan budaya untuk wisatawan. Sejarah mengenai kota Tokyo dapat ditemukan di distrik seperti Asakusa, museum, kuil bersejarah, taman, dan tempat-tempat lainnya. Untuk mengunjungi lokasi ini salah satu sarana transportasi yang dapat digunakan adalah kereta api bawah tanah.

Kereta api bawah tanah Tokyo Metro melalui beberapa lokasi wisata terkenal di Tokyo seperti Akihabara, Ginza, Ueno, Shibuya, Roppongi, Asakusa, dan lain sebagainya. Lokasi wisata di Tokyo dapat dilihat di dalam brosur-brosur yang dapat ditemukan di stasiun, misalnya brosur Tokyo Metro yang menuliskan lokasi-lokasi wisata dan stasiun terdekat untuk membantu wisatawan mencari lokasi wisata yang diminati. Dalam subbab berikutnya saya akan membahas beberapa lokasi wisata terkenal di Tokyo.

(45)

4.1 Daerah Tujuan Wisata Jalur Ginza

Jalur Ginza merupakan salah satu jalur Tokyo Metro yang melalui tempat-tempat wisata. Daerah tujuan wisata yang dilalui jalur ini antara lain Shibuya, Omotesando, Ginza, Asakusa, dan Ueno. Nama-nama lokasinya sama dengan nama stasiun yang dilewati sehingga memudahkan wisatawan untuk mengunjungi lokasi-lokasi tersebut. Shibuya, Omotesando, Asakusa, dan Ginza terkenal sebagai pusat perbelanjaan. Di tempat ini banyak dijual barang-barang bermerk dari luar negeri. Ueno memiliki berbagai macam wisata yang menarik, terdapat museum, taman, dan kebun binatang. Bila ingin melihat salah satu keunikan yang ada di wilayah ini, ada juga Ameyoko (アメ横), pusat penjualan berbagai produk mulai dari makanan, sepatu, hingga pakaian. Omotesando akan dibahas pada subbab daerah tujuan wisata jalur Hanzomon.

4.1.1 Shibuya

Selain jalur Ginza, Shibuya juga dapat ditempuh dengan menggunakan kereta api bawah tanah jalur Hanzomon dan jalur Fukutoshin, serta JR Yamanote

Shibuya 「渋谷」 adalah salah satu daerah wisata belanja yang populer di Tokyo. Stasiun Shibuya adalah salah satu stasiun tersibuk di wilayah Tokyo, seperti halnya stasiun Shinjuku yang merupakan stasiun utama tempat orang naik dan turun kereta api.

Shibuya adalah pusat dari tren-tren terbaru di Jepang. Selain fashion, daerah ini juga merupakan tempat untuk berbagai macam hal terbaru dalam berbagai bentuk seperti musik dan film.

Shibuya 109 adalah salah satu bangunan mode yang populer di kalangan remaja-remaja perempuan Jepang. Shibuya 109 juga merupakan tempat orang-orang membeli gyaru fashion atau gaya yang dikenal dengan sebutan ‗gal‘. Di daerah ini juga banyak terdapat club dan live music. Salah satu ikon Shibuya adalah patung Hachiko yang sering dijadikan tempat orang-orang Jepang berjanji dengan seseorang.

Gambar

Foto 3.1:  Pintu masuk dan pintu keluar di stasiun Omote-sando
Tabel  tersebut  ditulis  dengan  bahasa  Inggris  sehingga  memudahkan  wisatawan  yang tidak bisa membaca huruf Jepang
Foto 3.8:  Pintu Pemeriksaan Tiket
Foto 3.9: Peron Kereta Bawah Tanah Tokyo Metro Jalur Ginza
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian diatas, pada daerah Istora atau Semanggi (kelurahan Senayan) dibutuhkan suatu fasilitas stasiun transit sebagai pendukung system sarana kereta bawah tanah yang

*MAKALAH PENGETAHUAN TENTANG STASIUN, FASILITAS & JALAN REL KERETA API* 22 Intinya lapisan ballast harus rapat, bersih tidak bercampur tanah dan lumpur, harus ada di bawah bantalan