Serpong,
20 -21 Oktober 1998
ISSN 1410-2897PENGARUH PARAMETER PENYINTERAN TERHADAP
KARAKTERISTIK
E-J ZoO DAN VARISTOR ZoO-Bi203
:36
Dani Gustaman Syarif', Saeful Hidayatl, Engkir Sukirman2 , Ari Handayani2
) h t ~Pusat
Penelitian
Teknik
Nuklir-BATAN,
JI. Tamansari
71, Bandung
40132,
Indonesia
;-:.
I \0
%sat Penelitian
gains
Materi-BATAN,
Puspiptek,
Serpong,
Tangerang
ABSTRAK
PENGARUH PARAMETER PENYINTERAN TERHADAP KARAKTERISTIK E-J ZoO DAN VARISTOR
ZoO-B~03. Pengaruh parameter penyinteran yaitu suhu clan waktu penyinteran (suhu clan waktu sinter) terhadap karakteristik E-J pelet sinter ZoO daD varistor ZnO-BiZO] telah dipelajari dengan menganalisis karakteristik E-J clan data struktur mikro pelet ZoO clan ZnO+O,5 % mol BiZO] yang disinter pads suhu 900OC-II00.C selama 1-4 Jam. Hasit analisis memperlihatkan bahwa peningkatan suhu sinter clan penambahan waktu sinter meningkatkan konduktifitas listrik pelet sinter ZoO karena kedua langkah ini meningkatkan derajat penyinteran (degree of sintering) yang memungkinkan konduktifitas listrik (0-) untuk naik. Namun pengaruh kedua langkah tersebut terhadap faktor kenon-linearan (a.) tidak terlihat. Sementara itu penambahan BiZO] menurunkan konduktifitas listrik, tetapi menaikkan faktor kenon-linearan(a.) ZoO. Pengaruh kuantitas lapisan batas butir, yang dibentuk BizOv terhadap a. tidak terlihat.
ABSTRACT
THE EFFECT OF SINTERING PARAMETERS ON E-J CHARACTERISTIC OF ZoO AND 7nO-BizOJ
VARIS-TOR. The effect of sintering parameters i.e. sintering temperature and time on E-J characteristic of ZnO and ZnO-Bi o varistor2 ] had been studied by analyzing E-J characteristic and microstructure data of ZnO and 0.5 mole % Bi1O] added-ZnO sintered at 900OC-II00.C for 1-4 Hours. The analyses results shown that the increasing of sintering temperature and time increased an electrical conductivity of ZnO sintered pellet because the two steps increased degree of sintering. However, the effect of the two steps on non-linear factor was not seen. On the other hand, the addition of Bi2O] decreased the electrical conductivity but increased non-linear factor. The effect of quantity of grain boundary layer formed by Bi2O] on a was not seen.
KATA KUNCI
Penyinteran,
Karakteristik E-J, Varistor, Faktor kenon-linearan,
Konduktifitas listrik, Derajat penyinteran
PENDAHULUAN
suhu dan waktu sinter sangat berpengaruh terhadap
pembentukan
struktur mikro yang mencakup
butir dan
lapisan batas butir. Diduga pembahan stmktur mikro
karena pembahan subu dan waktu sinter ini berkaitan
erat dengan pembahan
karakteristik E-J. Oleh karena
itu pengaruh subu dan waktu sinter terhadap karak.
teristik E-J ZoO daD varistor ZnO-Bi2O) dipelajari
pada penelitian ini sebagai
kelanjutan dari penelitian
terdahulu [7].
PERCOBAAN
Serbuk ZoO (99,5 mol %) dicampur dengan
serbuk Bi2O) (0,5 mol %) dan diaduk di dalam media
aceton selama 1 jam. Untuk mengeringkan serbuk
campuran kemudian dipanaskan pada suhu 60°C
selama 24 jam. Serbuk campuran yang telah kering
kemudian digerus dan diaduk di dalam mortar untuk
menjamin serbuk Bi2O) tercampur homogen dengan
serbuk
ZoO. Serbuk ini dipres dengan
tekanan 2,5 ton/
cm2 untuk mendapatkan
pelet mentah. Pelet mentah
yang dihasilkan kemudian disinter pada suhu ll00°C
selama 1 sampai dengan 4 jam di dalam atmosfir
ZoO adalah salah satu keramik oksida logam
yang mempunyai
karnkteristik listrik yang khas karena
bahan ini rnempunyai sifat seperti semikonduktor
[I J.
Bahan ZoO saat ini rnerupakan bahan utama
pem-buatan varistor yaitu salah satu komponen
yang dapat
digunakan sebagai
pelindung peralatan
elektronik dan
listrik dari tegangan berlebih daD sebagai penyetabil
tegangan
[2-6J. Kemampuan varistor untuk berfungsi
seperti di atas tirnbul karena berubahnya sifat listrik
ZoO akibat penarnbahan
zat tertentu sebagai dopan
kedalam ZoO yang tersegregasi
di batas butir selarna
penyinteran
dan rnenjadi lapisan batas butir di dalam
pelet sinter (sintered pellet). Lapisan batas butir ini
kemudian rnengakibatkan
karnkteristik E-J (atau V-I)
pada ZoO menjadi non-linear. ZoO dengan
karak-teristik dernikian disebut sebagai
varistor.
Teknik fabrikasi terutarna penyinteran
sangat
berpengarnh
terhadap sifat listrik (karakteristik E-J
(Medan listrik-Rapat arns)) varistor ZoO. Parameter
penyinteran
yang berpengarnh
itu di antaranya
adalah
suhu dan waktu penyinteran (suhu dan waktu sinter).
Hasil penelitian terdahulu [7J memperlihatkan
bahwa
Prosiding Pertemuan Ilmiah Sains Materi III
Serpong,
20 -21 Oktober 1998
ISSN1410-2897
udarn. Perlakuan yang sarna dilakukan pula kepada bahan ZoO murni (tanpa B~OJ)' Pendinginan dilakukan dengan menunmkan subu hingga 700°C. lalu diikuti dengan penarikan sarnpel keluar dari tungku dengan cepat (Quench udara). Penyinteran dengan pola yang sarna dilakukan pula untuk sampel yang sarna (ZnO murni dan ZnO+Bi2OJ) pada subu 900°C dan IOOO°C selarna 1 jam. Untuk mengetahui karakteristik E-J. maka dilakukan pengukuran V (tegangan) dan I (aros listrik) serta dimensi sampel khususnya diameter daD tebal sarnpeI (BertJentuk silinder). ~ V kemudian diubah menjadi E dengan membagi V dengan tebal sampel daD besaran I diubah menjadi J dengan membagi I dengan luas penarnpang sampel. Data struktur mikro diambil dari penelitian terdahulu [7] yang sarnpelnya dibuat dengan proses yang sarna dan diambil dari "Batch" yang sarna dengan sarnpel pada penelitian ini. Secara garis besar langkah-langkah percobaan diperlihatkan pada gam~ 1.
Gambar 2. Karakteristik E-J ZoO sinter pada suhu yang berbeda
10 f.UD
(a)
Garnbar I Diagram alir percobaan.
BASIL DAN PERCOBAAN
Gambar 3. Struktur mikro ZnO sinter.. (a). Disinter 900 .C/I jam. (b). Disinter 1100 OC/IPengaroh Suhu Sinter Terhadap Karakteristik E-J
ZnO Sinter
Pengaruh
suhu sinter terhadap
karakteristik E-J
pelet ZoO (tanpa Bi2OJ sinter diperlihatkan pada
Gambar 2. Seperti terlihat pada Gambar 2 tersebut,
posisi kurva berubah mengikuti perubahan suhu
sin-ter. Pada subu rendah kurva berada
berada
pada daerah
E besar dan J kecil. Sementara
pada suhu tinggi kurva
berada pada daerah E kecildan J tinggi. Hal ini
menunjukkan
bahwa makin tinggi subu sinter, makin
tinggi pula konduktifitas listriknya. Jika dibandingkan
dengan data struktur mikro pada Gambar 3, penyebab
peningkatan konduktifitas listrik pada saat suhu sinter dinaikkan adalah adanya peningkatan derajat penyinteran (degree of sintering ) pada suhu sinter yang
lebih tinggi. Terjadinya peningkatan derajat penyinteran dikOnfimlaSi oleh adanya pembesaran ukuran butir dan berkurangnya pori pada saat suhu sinter dinaikkan seperti diperlihatkan pada Gambar 3 [7].
Pengaruh Waktu Sinter Terhadap Karakteristik E-J ZnO Sinter
Seperti terlihat pada gambar 4, terdapat ke{:endenmgan penambahan waktu sinter menye-babkan
Se,pong, 20 -2l Oktobe,1998
ISSN 1410-2897
peningkatan konduktifitas listrik ZoO sinter. Hal ini ditandai dengan posisi kurva yang relatif bergeser ke arab E kecil dan J besar untuk waktu sinter yang besar. Tetapi perubahan konduktifitas listrik akibat perubahan waktu sinter tidak signifikan seperti ditunjukkan oleh berimpitnya kurva-kurva untuk waktu sinter lebih besar daTi pada I jam. Jika kurva Gambar 4 dibandingkan
dengan data struktur mikro pada Gambar 3b daD 5, terdapat hubungan antara pengaruh waktu sinter terhadap karakteristik E-J daD pengaruh waktu sinter terhadap struktur mikro dan pori. Penambahan waktu sinter relatif mempertinggi derajat penyinteran tetapi tidak signifikan, demikian pula waktu sinter mengubah karakteristik E-J tetapi tidak signifikan.
1000000 1000.00
~
~
,..-
~
,.
10000~
~
wI
w
1000 ",n., ",..., ""n, ",n., .",n, ""n, "".. 000 000 OOt 010 100 10.00 10000 10000 J (mA/cm2)Gambar 6. Karakteristik E-J ZnO dan ZnO+Bi20, sinter pada berbagai suhu sinter.
Tabel 1. Faktor kenon-linearan daD tahanan non-linear ZnO dan ZoO Bi,O, pada berbagai suhu sinter.
~
=
c~
w I. ZnO 900 2 30 2. -ZnO 1000 2 20 3. znO 1100 2 15 4. ZnO-Bi2~ 900 4,1 1000 5. ZnO-Bi2~ 1000 4,2 400 6. ZnO-Bi2~ -- 1100 4,2 300Gambar 4 Karakteristik E-] ZnO yang disinter pada suhu IIOO.C dengan berbagai waktu sinter.
Gambar 5. Struktur mikro ZnO yang disinter pada
PengarohPenambahan
Bi2OJ
Terhadap
Karak-teristik
E-J ZoO Sinter
pada Gambar 6 terletak pada daerah E besar dan J kecil (Kiri alas) sementara kurva untuk ZoO terletak pada daerah E kecil daD J besar (kanan bawah). Posisi kurva seperti ini menunjukkan bahwa penambahan Bi2O) menunmkan konduktifitas listrik ZoO. Hal ini ditlmjukkan secara kuantitatif oleh lebih besarnya Ilk daTi pe~ (1) [2,3,5J untuk sampel ZnO+O,5 % mol B~O3 dari pada Ilk untuk sampel ZoO seperti tertera pada Tabel 1. Konstanta k adalah konduktifitas listrik. Data Ilk pada tabel 1 ditentukan daTi Gambar 6 dengan mendefinisikannya sebagai harga E pada J = 1 mAlcm2 [2J. Data ini menunjukkan bahwa penambahan Bi2O3 menumnkan konduktifitas listrik ZoO.
Pembawa muatan menjadi lebih sukar me-ngalir pada ZoO yang ditambahi Bi2O3. Hambatan bagi pembawa muatan (arus Iistrik) datang dari lapisan barns butir yang dibentuk oleh Bi2O3 Lapisan ini terbentuk karena selama penyinteran, Bi2O3 tidak lamt padat di dalam ZoO tetapi tersegregasi di batas butir dan meleleh. Terbentuknya lapisan batas butir ( warDa putih mengelilingi butir) dikonfirmasi oleh data analisis SEMI EDAX pada Gambar 7 [7J.
Jika dikaitkan dengan persamaan (1) [2,3,5J yang mengekspresikan hubungan antara E daD J untuk varis-tor, penambahan B~O3 telah meningkatkan harga faktor Pengamh penambahan BizO3 sebesar 0,5 % mol
kedalam ZoO terhadap karakteristik E-] ZnO sinter diperlihatkan pada Gambar 6. Kurva untuk ZnO+BizO3
Prosiding Pertemuan Ilmiah Sains Materi III
Serpong, 20 -21 Oktober 1998
ISSN 1410-2897
Garnbar 7 Struktur mikro ZnO+O.5 % mol BiZO) yang disinter IIOO.C/I Jam. ( Dipotret menggunakan fasilitas BSE(Back Scattered
kenon/inearan (a ). Hal ini berarti bahwa dengan adanya Bi2O] hubungan antara E daD J semakinnon-linear. Untuk varistor semakin besar a, semakin baik, karena kinelja varistor akan meningkat jika a meningkat (2]. Peningkatan harga a karena penambahan Bi2O] dapat dilihat pada tabel I yang dihitung pada J = 1 mAl crn2 dari kurva Gambar 6 menggunakan persamaan (2)
(2].
Pengamh Waktu Sinter Terhadap Karakteristik E-J ZnO-Bi2OJ Sinter
Seperti diperlihatkan pada Gambar 10, pe-nambahan waktu sinter membuat konduktifitas listrik pelet sinter ZnO+Bi2O) menjadi lebih tinggi. Kecenderungan ini diperlihatkan oleh posisi kurva karakteristik E-J yang terletak di daerah E kecil daD J besar untuk waktu sinter besar dan sebaIiknya kurva terletak di daerah E besar dan J kecil untuk waktu sin-ter yang kecil. Seperti juga subu sinsin-ter, waktu sinsin-ter sangat berpengaruh terhadap keberadaan lapisan batas butir. Semakin lama penyinteran ( semakin besar waktu
sinter), semakin berkurang kuantitas lapisan batas butir. Berkurangnya kuantitas lapisan batas butir
menyebabkan konduktifitas listrik meningkat. Berkurangnya lapisan batas butir dikonfirmasi oleh Tabel 2. Jumlah awal Bi2O) yang ditambahkan adalah dengan E I dan E2 = medan listrik pada rapat arus J I daD
J2.
Pengaruh Suhu Sinter Terhadap Karakteristik E-J
ZoO-Bi2°;!
Sinter
Dari Gambar 6 terlihat bahwa pengaruh suhu terhadap karakteristik E-J ZnO-Bi203 tampak identik dengan pengaruh suhu terhadap karakteristik E-J ZoO. Peningkatan suhu sinter menyebabkan peningkatan konduktifitas listrik (cr) ZnO-Bi2O3 seperti di-perlihatkan pada Gambar 8 daD pergeseran posisi kurva ke arab E kecil daD J besar (kanan bawah). Tetapi perubahan suhu sinter tampak tidak ber-pengaruh terhadap faktor kenon-linearan (lihat Tabel I).
Jika dibandingkan dengan data kehilangan masa, terlihat adanya hubungan antara konduktifitas listrik dan keberadaan lapisan batas butir. Pengurangan kuantitas lapisan batas butir karena peningkatan suhu, yang ditandai oleh penambahan kehilangan masa, dikuti oleh peningkatan konduktifitas listrik ZnO-Bi203 seperti diperlihatkan pada Gambar 9.
Serpong,
20 -21 Oktober 1998
ISSN 1410-2897
khusus dengan mengubah
kualitas Iapisan barns butir
misalnya dengan
menam-bahkan
dopantertentu perin
dilakukan.2,8%. Secara kuantitatif hubungan antara waktu sinter dan konduktifitas listrik diperlihatkan pada Gambar 11.
Dengau mempelt1atikan data Tabell dan Gambar 11, tampak bahwa waktu sinter lebih berpengaruh pada konduktifitas dari pada <x.. Hal ini dikonfirnlaSi pula oleh kecenderongan kurva yang relatif sarna untuk setiap waktu sinter. Diduga <x. lebih dipengarohi oleh jenis lapisan batas butir dari pada oleh kuantitas lapisan batas butir. Untuk membuktikan dugaan tersebut penelitian
KESIMPULAN
Tabel 2. Faktor kenon-linearan ZnO-Bi1O] yang disinter pada berbagai waktu sinter.
Waktu sinter (Jam)
Keterangan
No. a
1. Peningkatan suhu sinter dan penambahan waktusin-ter meningkatkan konduktifitas listrik pelet sinwaktusin-ter ZoO karena kedua langkah ini meningkatkan derajat
penyinteran (degree of sintering) yang
me-mungkinkan konduktifitas listrik untuk naik. Namun pengaruh kedua langkah tersebut terhadap faktor kenonlinearan (a.) tidak terlihat.
2. Penambahan Bi2O3 menurunkan konduktifitas listrik, tetapi meningkatkan faktor kenon- linearan (a.) ZoO (Varistor ZnO-Bi2O3)' Tetapi pengaruh kuantitas lapisan batas butir terhadap a. tidak terlihat.
Disinter pada suhu 11OO.C 4,2 4,2 4,1 4,1 1.
2.
3.~
2 3 4UCAPAN TERIMA KASm
"...~ J J.,...~..""J., J"Penelitian ini dibiyai oleh Dewan Riset Nasional
melalui LIPI di bawah kontrak perjanjian no. 37/SPI
RUT I 1998. 100000DAFTAR PUSTAKA
[1).
IDODOI
0 2:-w/
/
,:
[2].
~
10.00[3).
[4].
."n.,
,
, " , "".., " , ,
000 000 001 010 100 1000 10000 10000 J (mAJcm2)Gambar 10. Karakteristik E-J ZnO-Bi2O, pada berbagai waktu sinter.
[5].
(6}.
TAKATAM., TSUBONE D., YANAGillAH.," Dependence of Electrical Conductivity of ZoO
on Degree of Sintering", J.Am. Ceram.Soc. (Jan-Foo.1976)4.
MATSUOKA M., "Nonohmic Properties of Zinc OxideCeramics",Jap.J.App/. Phys., 10(1971)736 WONG J., "Microstructure and phase transfonnation in a highly non-ohmic metal Oxide VdristorCeramic",J.App/. Phys.,46(1975)1653 LEVINSON L.M., PHll..IPP H.R, "The Physics of Metal Oxide Varistors", J.App/. Phys,46(1975) 1332.
LEVINSON L.M., PHll..IPP H.R., "Metal Oxide Varistor- A Multijunction Thin-Film Device", App/. Phys.Lett., 24(1974).
PHILIPP H.R., LEVINSON L.M., "Tunneling of Photoexited Carriers in Metal Oxide Varistors",.J: Appl..Phys., 46 (1975).
DANI GUS TAMAN SYARIF, BAMBANG ARIWAHJOEDI, ENGKIR SUKIRMAN, "Stodi pengaruh Parameter Penyinteran Terhadap Struktur Mikro Vdristor ZnO-B~O3 Menggunakan SEM", Prosiding Seminar Nasional Mikroskopi daD Mikroanalisis-lI, Puspiptek, Serpong 3-4 Agustus, 1998, Jurna/ Mikroskopi dan Mikroana/isis, Edisi Khusus.