• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.05/III/2204.1/2011 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.05/III/2204.1/2011 TENTANG"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Kesehatan RI

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

(2)
(3)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN

Jl.Hang Jebat III/F.3 Kebayoran Baru Kotak Pos No. 6015/JKS/GN Jakarta 12120 Telepon : (021) 7245517 – 72797302 Fax : (021) 72797508 Website : www.bppsdmk.depkes.go.id

Telepon : Pusdiknakes (021) 7256720 Pusrengun SDM Kes (021) 7258830 Puspronakes LN (021) 7257822 Pusdiklat SDM Kes (021) 7262977

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.05/III/2204.1/2011

TENTANG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN UNTUK DIPLOMA III AKUPUNKTUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Kementerian Kesehatan bertanggungjawab melakukan pembinaan teknis penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan dalam rangka pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan;

b. bahwa dalam rangka pengadaan, peningkatan mutu dan mengantisipasi era globalisasi dibutuhkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing maka Kementerian Kesehatan perlu membuat Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

4. Peraturan Pemerintahan Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;

9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Oranisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1988/Menkes/Per/IX/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan.

(4)

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR

KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN UNTUK DIPLOMA III AKUPUNKTUR

Kedua : Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu, tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Ketiga : Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur sebagaimana dimaksud digunakan untuk Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Jenjang Diploma III Akupunktur.

Keempat

Kelima

:

:

Konsep Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk D.III Akupunktur terdiri dari : a. Perumusan Kompetensi Lulusan;

b. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetensi.

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur terdiri dari Pelaksana layanan asuhan Akupunktur, pendidikan pada layanan asuhan Akupunktur serta pengelola pelayanan akupunktur

Keenam : Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur sebagaimana dimaksud dalam Penetapan profil lulusan dan perumusan standar kompetensi lulusan serta Pengkajian Kandungan Elemen Kompetensi terdiri dari Profil/Peran Lulusan dan Kompetensi

Ketujuh : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTA

Pada Tanggal : 23 NOPEMBER 2011

An. MENTERI KESEHATAN

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kepala,

dr. Bambang Giatno.R, MPH NIP. 195205011980011002

Tembusan :

1. Menteri Kesehatan;

2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan; 3. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan; 4. Para Dirjen di Lingkungan Kementerian Kesehatan;

5. Para eselon II di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan;

6. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan; 7. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi seluruh Indonesia;

8. Para Direktur Politeknik Kesehatan Seluruh Indonesia;

(5)

Standar Kompetensi Lulusan Diploma III Akupunktur i

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa ”Standar Kompetensi Lulusan Diploma III Akupunktur” telah selesai disusun. Standar kompetensi lulusan ini disusun untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, ketrampilan, kemandirian dan sikap untuk menemukan, mengembangkan serta menerapkan ilmu, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan yang sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Pendidikan Diploma III Akupunktur merupakan pendidikan tinggi yang mempunyai tujuan menghasilkan Ahli Madya Akupunktur sehingga sangat diperlukan standar kompetensi lulusan sebagai pedoman dan arah dalam interaksi mahasiswa dengan seluruh sumber-sumber belajar agar dapat dicapai kualitas lulusan yang kompeten dan handal.

Diharapkan standar kompetensi lulusan ini dapat menjadi acuan bagi mahasiswa, dosen serta pengelola institusi pendidikan Akupunktur sesuai dengan peran dan fungsi serta kompetensi yang ditetapkan.

Penghargaan dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan Standar Kompetensi lulusan ini dan kami tetap mengharapkan masukan-masukan dari semua pihak agar dimasa depan standar kompetensi Akupunktur ini dapat ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat baik pada tingkat nasional maupun internasional.

Jakarta, Desember 2011

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

Dr. Asjikin Iman H. Dachlan, MHA NIP. 195912131985121002

(6)

ii

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Assalammu’alaikum wr.wb

Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia kesehatan. Tenaga kesehatan yang bermutu harus tersedia secara mencukupi, terdistribusi secara adil, serta termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya guna.

Tujuan utama dari penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan adalah untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri, mampu mengembangkan diri dan beretika. Kriteria kelulusan mahasiswa dari Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan lazimnya dirumuskan dalam bentuk Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan sesuai dengan kategori pendidikan tenaga kesehatan itu sendiri.

Saya menyambut baik terbitnya Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan ini, sebagai acuan dan pedoman yang berperan dalam menjaga mutu pendidikan tenaga kesehatan, terutama mutu lulusan yang menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional, kompeten, berkualitas dan beretika.

Kami menyadari bahwa standar ini belum sepenuhnya mengakomodasi semua ketentuan, tetapi saya berharap standar ini dapat memacu pengelola pendidikan tenaga kesehatan untuk dapat meningkatkan mutu lulusan.

Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan aktif dan memberikan masukan serta berkontribusi positif dalam penyusunan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amin .

Jakarta, Desember 2011 Kepala Badan PPSDM Kesehatan

Dr. Bambang Giatno Rahardjo, MPH NIP. 195205011980011002

(7)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Dasar Hukum ... 2

D. Pengertian ... 4

BAB II KONSEP KOMPETENSI LULUSAN A. Perumusan Kompetensi Lulusan ... 6

B. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetensi ... 7

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN A. Profil Lulusan dan Perumusan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan D III Akupunktur ... B. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetensi Pendidikan D III Akupunktur ... 10 12 BAB IV PENUTUP ... 15

(8)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Matriks Hubungan Antara Profil dan Kompetensi Lulusan ... 7 Tabel 2. Matriks Antara Rumusan Kompetensi dengan Elemen Kompetensi

dalam SK Mendiknas NO.045/U/2002 ... 8 Tabel 3. Profil dan Rumusan Kompetensi Diploma III Akupunktur... 8 Tabel 4. Identifikasi Elemen Kompetensi Terhadap Profil/Peran Sebagai

Pelaksana Layanan Asuhan Akupunktur ... 12 Tabel 5. Identifikasi Elemen Kompetensi Terhadap Profil/Peran Sebagai Pendidik

pada Layanan Asuhan Akupunktur ... 13 Tabel 6. Identifikasi Elemen Kompetensi Terhadap Profil/Peran Sebagai

(9)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam RPJPN Tahun 2005-2025 dinyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya beli keluarga/ masyarakat merupakan tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Meskipun upaya pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan telah dilakukan dengan menempatkan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, namun masih belum mencukupi dari segi jumlah, jenis dan kualitas tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk dapat tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pendidikan Tenaga Kesehatan (Diknakes) bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri, mampu mengembangkan diri dan beretika. Untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan tersebut, diperlukan acuan dasar bagi setiap Institusi Diknakes yang meliputi serangkaian kriteria dan kriteria minimal sebagai pedoman sesuai amanat Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Pasal 1 butir 4 Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, menyebutkan bahwa “Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan”. Kemudian, dalam pasal 25 ayat 1 sampai dengan 4 dari peraturan yang sama disebutkan bahwa :

(10)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 2

(1) Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

(2) Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran dan mata kuliah atau kelompok mata kuliah.

(3) Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan. (4) Kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) mencakup

sikap, pengetahuan dan keterampilan”.

Di dalam pasal 26 ayat (4) disebutkan bahwa “Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan”.

Sekaitan dengan hal tersebut di atas, maka sangat diperlukan adanya Standar Kompetensi Lulusan bagi pendidikan tenaga kesehatan khususnya pendidikan Diploma III Akupunktur guna menghasilkan lulusan tenaga Akupunktur yang berkualitas dan profesional.

B. Tujuan

Standar Kompetensi Lulusan Diloma D III Akupunktur bertujuan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik Diploma III Akupunktur, serta pengembangan kurikulum Diploma III Akupunktur.

C. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara No. 4301);

(11)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 3

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara No. 5063);

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara No. 3637);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105);

6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyususunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1277/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Tenaga Akupunktur.

(12)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 4

D. Pengertian

1. Kompetensi adalah Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

2. Standar Kompetensi Lulusan adalah Kualifikasi Kemampuan Lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Akupunktur Terapis merupakan salah satu tenaga kesehatan yang masuk dalam kelompok keterapian fisik.

4. Asuhan Akupunktur adalah semua tindakan akupunktur yang meliputi pemeriksaan, terapi, dan pemberian saran dan anjuran.

5. Teknik Akupunktur adalah tindakan terapi akupunktur menggunakan jarum akupunktur secara manual.

6. Rangsangan termik adalah rangsangan tambahan pada tindakan akupunktur berupa pemanasan.

7. Rangsangan elektrik adalah rangsangan tambahan pada tindakan akupunktur berupa pemberian arus listrik lemah.

(13)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 5

BAB II

KONSEP KOMPETENSI LULUSAN

Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi yang sering disebut dengan standar kompetensi adalah kemampuan yang secara umum harus dikuasai lulusan. Kompetensi lulusan merupakan modal utama untuk bersaing ditingkat global, karena persaingan yang terjadi adalah pada kemampuan sumber daya manusia. Oleh karena itu, penerapan pendidikan berbasis kompetensi diharapkan akan menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat global. Implikasi pendidikan berbasis kompetensi adalah pengembangan silabus dan sistem penilaian berbasis kompetensi.

Paradigma pendidikan berbasis kompetensi yang mencakup kurikulum, pembelajaran dan penilaian, menekankan pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar kompetensi. Kurikulum berisi bahan ajar yang diberikan kepada mahasiswa melalui proses pembelajaran.

Berdasarkan Keputusan Mendiknas Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti Pendidikan Tinggi pasal 1 Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dalam bidang tertentu.

Kompetensi yang dikembangkan untuk program pendidikan diploma tiga adalah kompetensi yang mendukung pekerjaan yang bersifat rutin, maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun konstekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.

(14)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 6

A. Perumusan Kompetensi Lulusan

Penetapan kompetensi lulusan dibuat berdasarkan profil lulusan yang telah dicanangkan sebelumnya. Profil adalah peran yang diharapkan dapat dilakukan oleh lulusan program studi di masyarakat/dunia kerja. Profil ini adalah outcome pendidikan yang akan dituju. Dengan menetapkan profil, perguruan tinggi dapat memberikan jaminan pada calon mahasiswanya akan bisa berperan menjadi apa saja setelah ia menjalani semua proses pembelajaran di program studinya.

Setelah menetapkan profil lulusan program studi sebagai outcome pendidikan, maka selanjutnya adalah menentukan kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh lulusan program studi sebagi output pembelajarannya. Untuk menetapkan kompetensi lulusan, dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan : “ untuk menjadi profil (...yang ditetapkan) lulusan harus mampu melakukan apa saja?” Pertanyaan ini diulang untuk setiap profil sehingga diperoleh daftar kompetensi lulusan dengan lengkap.

Kompetensi lulusan bisa didapat lewat kajian terhadap tiga unsur yaitu : 1) nilai-nilai yang dicanangkan oleh perguruan tinggi, 2) visi keilmuan dari program studinya, dan 3) kebutuhan masyarakat pemangku kepentingan. Kompetensi terbagi dalam tiga kategori yaitu :

1. Kompetensi utama merupakan penciri lulusan sebuah program studi;

2. Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang ditambahkan oleh program studi sendiri untuk memperkuat kompetensi utamanya dan memberi ciri keunggulan program studi tersebut;

3. Kompetensi lain adalah kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi/program studi sendiri sebagai ciri lulusannya dan untuk memberi bekal lulusan agar mempunyai keleluasaan dalam memilih bidang kehidupan serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

(15)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 7

Tabel 1. Matrik hubungan antara Profil dan Kompetensi Lulusan

B. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetensi

Setelah semua kompetensi lulusan terumuskan, langkah selanjutnya adalah mengkaji apakah kompetensi tersebut telah mengandung kelima elemen kompetensi seperti yang diwajibkan dalam Kepmendiknas No.045/U/2002. Kelima elemen kompetensi tersebut adalah :

a. Landasan Kepribadian;

b. Penguasaan ilmu dan keterampilan; c. Kemampuan Berkarya;

d. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian ilmu berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai;

e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai denganpilihan keahlian dalam berkarya.

Setiap kompetensi lulusan dianalisis apakah mengandung satu atau lebih elemen-elemen kompetensi tersebut. Untuk menganalisis adanya muatan elemen-elemen kompetensi di setiap kompetensi, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah

PROFIL/ PERAN LULUSAN KOMPETENSI YANG SEHARUSNYA DIMILIKI

KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI

PENDUKUNG

(16)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 8

dengan mengecek kemungkinan strategi pembelajaran yang akan diterapkan untuk mencapai kompetensi tersebut.

Jika kompetensi tersebut mengandung elemen (1) landasan kepribadian yang lebih bersifat softskills, nantinya bisa diselipkan dalam bentuk hidden curriculum. Jika kompetensi tersebut mengandung elemen (2) penguasaan ilmu dan keterampilan, maka bisa diajarkan dalam bentuk mata kuliah. Jika kompetensi mengandung elemen (3) kemampuan berkarya, maka kompetensi tersebut bisa ditempuh dengan praktek kerja tertentu, dan bila kompetensi tersebut mengandung elemen (4) sikap dan perilaku dalam berkarya, maka didalam praktek kerja tersebut harus bermuatan sikap dan perilaku. Terakhir, bila kompetensi tersebut mengandung elemen (5) pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat, maka kompetensi tersebut bisa diperoleh dengan strategi praktek kerja di masyarakat.

Pemeriksaan keterkaitan rumusan kompetensi lulusan dengan elemen kompetensi ini dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa kurikulum yang kita susun telah mempertimbangkan unsur-unsur dasar dari kurikulum yang disarankan UNESCO (learning to know, lerning to do, lerning to be dan lerning to live together) dan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Agar dapat lebih mudah dalam menganalisis elemen kompetensi ini dapat digunakan matriks pada tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Matriks antara Rumusan Kompetensi dengan Elemen Kompetensi dalam SK Mendiknas No. 045/U/2002

KELOMPOK

KOMPETENSI RUMUSAN KOMPETENSI KOMPETENSI ELEMEN

a b c d e

UTAMA 1 V

2

3 V

(17)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 9 KELOMPOK

KOMPETENSI RUMUSAN KOMPETENSI KOMPETENSI ELEMEN

a b c d e 5 6 7 8 9 PENDUKUNG 10 11 12 13 LAIN 14 15

(18)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 10

BAB III

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) DIPLOMA III AKUPUNKTUR

A. Profil Lulusan dan Perumusan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Diploma III Akupunktur

Lulusan pendidikan Diploma III Akupunktur mempunyai 3 profil/peran, yaitu : 1. Pelaksana Layanan Asuhan Akupunktur

Mampu berperan sebagai pelaksana asuhan akupunktur secara kompeten pada gangguan sistem muskuloskeletal, syaraf, pernafasan, kardiovaskuler, pencernaan, reproduksi, endokrin, dan kulit berdasarkan filosofi dasar akupunktur dan ilmu biomedik di tingkat pelayanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier. 2. Pendidik pada Layanan Asuhan Akupunktur

Mampu berperan sebagai pendidik (penyuluhan, anjuran, dan saran) pada pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan rehabilitatif.

3. Pengelola Pelayanan Akupunktur

Mampu berperan sebagai pengelola sarana dan prasarana pelayanan asuhan akupunktur tingkat pertama (klinik, Puskesmas) dan tingkat lanjutan (Rumah Sakit).

Untuk mewujudkan ketiga profil/peran tersebut, lulusan pendidikan Diploma III Akupunktur harus mempunyai kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain. Antara ketiga profil /peran lulusan Diploma III Akupunktur dimungkinkan adanya kompetensi yang sama, baik pada kompetensi utama maupun kompetensi pendukung, dan kompetensi utama.

Keterkaitan dari Profil atau peran, kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain untuk lulusan pendidikan Diploma III Akupunktur diuraikan dalam matriks berikut.

(19)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 11

Tabel 3. Profil dan Rumusan Kompetensi Diploma III Akupunktur

No. PROFIL /PERAN LULUSAN KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI YANG SEHARUSNYA DIMILIKI KOMPETENSI KOMPETENSI LAIN PENDUKUNG

A. Pelaksana Layanan Asuhan Akupunktur

1. Mampu mengumpulkan data umum dan keluhan utama

2. Mampu melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit pasien

3. Mampu melakukan pemeriksaan fisik Inspeksi 4. Mampu melakukan

pemeriksaan fisik dengan cara mendengar dan membau

5. Mampu melakukan pemeriksaan fisik Palpasi 6. Mampu menganalisa hasil

pemeriksaan dalam rangka menegakkan asuhan akupunktur 7. Mampu menyusun rencana tindakan berdasarkan penegakan asuhan akupunktur 8. Mampu menetapkan titik

akupunktur sesuai hasil asuhan akupunktur 9. Mampu menetapkan alat

akupunktur sesuai hasil asuhan akupunktur 10. Mampu melakukan teknik

akupunktur 11. Mampu melaksanakan rangsangan termik 12. Mampu melaksanakan rangsangan elektrik 13. Mampu melakukan

evaluasi dalam rangka menilai hasil tindakan asuhan akupunktur 14. Mampu melakukan

komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga 15. Mampu mengidentifikasi

tanda dan gejala

kegawatdaruratan akibat tindakan asuhan

1. Melakukan bantuan hidup dasar kegawat daruratan (Basic Life Support)

2. Merujuk pasien sesuai

kebutuhan 3. Memanfaatkan hasil penelitian bidang Akupunktur 1. Penguasaan bahasa asing 2. Mampu memahami aspek kebudayaan klien

(20)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 12

No. PROFIL /PERAN LULUSAN KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI YANG SEHARUSNYA DIMILIKI KOMPETENSI KOMPETENSI LAIN PENDUKUNG

akupunktur

16. Mampu melakukan kolaborasi pemberian asuhan akupunktur dengan tenaga kesehatan lain

B. Pendidik pada Layanan Asuhan Akupunktur

1. Mampu memberikan anjuran dan saran sesuai dengan kondisi pasien 2. Mampu memberikan

informasi tentang latihan fisik sesuai dengan kondisi pasien 3. Mampu melakukan

penyuluhan kesehatan yang berhubungan dengan akupunktur terapi

1. Mampu memahami aspek kebudayaan klien C. Pengelola Pelayanan Akupunktur 1. Mampu mempersiapkan sarana dan prasarana pelayanan akupunktur 2. Mampu membuat

rekapitulasi hasil asuhan akupunktur

1. Mampu menggunakan Teknologi Informasi

B. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetensi Diploma III Akupunktur

Identifikasi elemen kompetensi dari tiap-tiap kelompok kompetensi (utama, pendukung, dan lain) dan rumusan kompetensi, diuraikan secara mendalam untuk tiap-tiap profil atau peran lulusan pendidikan Diploma III Akupunktur. Matriks uraian tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Identifikasi Elemen Kompetensi Terhadap Profil/Peran Sebagai Pelaksana Layanan Asuhan Akupunktur

KELOMPOK

KOMPETENSI RUMUSAN KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI a b c d e UTAMA 1 Mampu mengumpulkan data umum dan keluhan utama     

2 Mampu melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit

pasien     

(21)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 13

KELOMPOK

KOMPETENSI RUMUSAN KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI a b c d e

4 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dengan cara

mendengar dan membau     

5 Mampu melakukan pemeriksaan fisik Palpasi     

6 Mampu menganalisa hasil pemeriksaan dalam rangka

menegakkan asuhan akupunktur  

7 Mampu menyusun rencana tindakan berdasarkan

penegakan asuhan akupunktur  

8 Mampu menetapkan titik akupunktur sesuai hasil asuhan

akupunktur  

9 Mampu menetapkan alat akupunktur sesuai hasil asuhan

akupunktur  

10 Mampu melakukan teknik akupunktur    

11 Mampu melaksanakan rangsangan termik    

12 Mampu melaksanakan rangsangan elektrik    

13 Mampu melakukan evaluasi dalam rangka menilai hasil

tindakan asuhan akupunktur   

14 Mampu melakukan komunikasi efektif dengan pasien

dan keluarga     

15 Mampu mengidentifikasi tanda dan gejala

kegawatdaruratan akibat tindakan asuhan akupunktur   16 Mampu melakukan kolaborasi pemberian asuhan

akupunktur dengan tenaga kesehatan lain    

PENDUKUNG 1 Mampu melakukan bantuan hidup dasar

kegawatdaruratan (Basic Life Support)  

2 Mampu merujuk pasien sesuai kebutuhan    3 Mampu memanfaatkan hasil penelitian bidang

Akupunktur  

LAIN 1 Penguasaan bahasa asing    

2 Mampu memahami aspek kebudayaan klien    

Tabel 5. Identifikasi Elemen Kompetensi Terhadap Profil/Peran Sebagai Pendidik Pada Layanan Asuhan Akupunktur

KELOMPOK

KOMPETENSI RUMUSAN KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI a b c d e UTAMA 1 Mampu memberikan anjuran dan saran sesuai dengan

kondisi pasien     

2 Mampu memberikan informasi tentang latihan fisik sesuai

dengan kondisi pasien     

3 Mampu melakukan penyuluhan kesehatan yang

berhubungan dengan akupunktur terapi     

PENDUKUNG 1 Mampu memahami aspek kebudayaan klien   

(22)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 14

Tabel 6. Identifikasi Elemen Kompetensi Terhadap Profil/Peran Sebagai Pengelola Pelayanan Akupunktur

KELOMPOK

KOMPETENSI RUMUSAN KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI a b c d e UTAMA 1 Mampu mempersiapkan sarana dan prasarana pelayanan

akupunktur   

2 Mampu membuat rekapitulasi hasil asuhan akupunktur   

PENDUKUNG

(23)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur 15

BAB IV PENUTUP

Keberhasilan penyelenggaraan proses pembelajaran untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan Diploma III Akupunktur sangat tergantung kepada perencanaan program yang akurat, pelaksanaan yang berkualitas dan penilaian yang berkesinambungan secara priodik di dalam menerapkan kurikulum pendidikan.

Untuk mendapatkan lulusan yang berkualitas maka perlu pengaturan pengajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang didukung oleh dosen berdasarkan keahlian dalam bidangnya masing-masing.

Pendekatan proses pembelajaran diwajibkan menggunakan pendekatan berdasarkan kompetensi. Untuk pencapaian kompetensi ini diperlukan suatu penilaian yang terus menerus berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki.

Akhirnya keberhasilan pencapaian standar kompetensi lulusan Diploma III Akupunktur ini sangat tergantung pada pengelolaan pendidikan secara profesional, dosen yang berkualitas, dukungan sarana prasarana yang memadai serta tersedianya lahan praktik sesuai tuntutan kompetensi.

(24)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen Dikti Kemendiknas, Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi (Sebuah Alternatif Penyusunan Kurikulum), tahun 2008.

Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tenaga Kesehatan, tahun 2009.

Dirjen Dikti Kemendiknas, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Tahun 2010. Dirjen Dikti Kemendiknas, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Kajian tentang

(25)

Standar Kompetensi Lulusan D.III Akupunktur

KONTRIBUTOR

Standar Kompetensi Lulusan Diploma III Akupunktur ini berhasil disusun atas partisipasi aktif dan kontribusi positif dari berbagai pihak, antara lain:

Tingkat Pusat : Dr. Asjikin Iman H.Dachlan, MHA; Dra. Trini Nurwati, M.Kes; Nusli Imansyah, SKM, M.Kes; Asep Fithri Hilman, S.Si, M.Pd; Drg. Rosita Gusfourni MM; Ismawiningsih, SKM, MKM; Yuyun Widianingsih, S.Kep, MKM; Eric Irawati, S.Si.T; Ns. I Ratnah, S.Kep; Dora Handyka, SST; Sugiharto, SKM.MM; Matadih, S.Sos; Anjung Trisnawati, AMd; Verdhany Puspitasari, S.Kep; Rika Melianita, SST.

Tingkat Daerah : Hanung Prasetya , SKp, M.Si (Poltekkes Kemenkes Surakarta) ; Jatmiko Rinto W, AMd.Akp (Poltekkes Kemenkes Surakarta); dr. Thomas Cahyono Sutrisno (Akademi Akupunktur Surabaya); Amal Prihatono, S.Ked (Poltekkes RS Dr. Soepraoen Malang) ; Ikhwan Abdullah, AMd.Akp (Poltekkes RS Dr.Soepraoen Malang).

Dan semua individu/pihak yang telah membantu penyusunan Standar Kompetensi Lulusan Diploma III Akupunktur

(26)

Gambar

Tabel 1. Matrik hubungan antara Profil dan Kompetensi Lulusan
Tabel 2. Matriks antara Rumusan Kompetensi dengan Elemen Kompetensi dalam  SK Mendiknas No
Tabel 3. Profil dan Rumusan Kompetensi Diploma III Akupunktur
Tabel 4. Identifikasi Elemen Kompetensi Terhadap Profil/Peran  Sebagai Pelaksana Layanan Asuhan Akupunktur
+3

Referensi

Dokumen terkait

Titik akhir titrasi adalah titik dimana terjadi perubahan warna pada indikator yang menunjukkan titik ekuivalen reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar.. Ketelitian

penyuluh tidak boleh memiliki sifat antagonis, yang mana tidak peduli dengan masyarakat. Hal ini karena petugas penyuluh dituntut untuk menemukan permasalah di dalam

3.3 cacat sangat kecil cacat yang tidak mempengaruhi mutu dan penampilan buah secara umum 3.4 cacat kecil cacat yang sedikit mempengaruhi mutu dan penampilan buah secara umum

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, bahwa yang di maksud dengan internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan

Ada beberapa pihak yang mengharamkan jual-beli ASI karena berpengaruh pada status mahram anak ada pula yang membolehkan jual-beli ASI karena tidak berpengaruh

Hal tersebut telah diamati pada studi sekarang ini bahwa recovery dari initial shrinkage dari sitoplasma lebih rendah pada oosit yang diekspose dengan gliserol

Menurunnya fungsi Ts ini akan menyebabkan penurunan hambatan terhadap autoreaktivitas dari limfosit T helper (Th), sehingga terjadi peningkatan aktivitas Th, yang secara spesifik

Untuk memenuhi tugas accurate yang ditujukan kepada dosen pembimbing yaitu Ibu Koesheryatin..