• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN P E N G A N T A R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN P E N G A N T A R"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 1 of 20

P E N G A N T A R

Yuridiksi

Kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016 mengacu dan mengadopsi dari sebagian Buku Peraturan Kejuaraan Nasional Drifting 2014, terkait hal Keselamatan / Safety dan Peraturan Lomba. Adapun pembagian Kategori Peserta mengacu kepada Peraturan Perlombaan, Peraturan Tambahan dan berikut semua lampiran terkait, yang dikeluarkan oleh Penyelenggara termasuk Buletin Lomba.

Interprestasi

Apabila ada salah satu interprestasi atau penafsiran terhadap pasal-pasal dari Peraturan Perlombaan, Peraturan Tambahan maka Hak Interprestasi ada pada Pimpinan Perlombaan (COC) dibawah pengawasan dari Steward Of The Meeting.

D E F I N I S I K E J U A R A A N Jargon – Istilah dan Singkatan

Jargon – Istilah dan singkatan di bawah ini adalah seperti yang tercantum di dalam Peraturan Olahraga Bermotor jenis Drifting. Jargon – Istilah dan singkatan ini juga akan dipergunakan dan berlaku pada Peraturan Tambahan (Supplementary Regulation), Briefing, Buletin Lomba dan lain lain.

IMI : Ikatan Motor Indonesia

COC : Clerck Of Course – Pimpinan Perlombaan

ST : Steward Of The Meeting – Pengawas Perlombaan SOM : Secretary Of Meeting – Sekretaris Perlombaan SC : Scrutineering – Pemeriksaan Teknis Kendaraan TR : Technical Regulation – Regulasi Tekhnis

SR : Supplementary Regulation – Peraturan Tambahan / Pelengkap JUDGES : Juri Perlombaan

OMT : One More Time - Pengulangan Babak Tandem Clipping Point : Titik Penilaian

Inner Clipping : Titik Penilaian bagian Dalam Outter Clipping : Titik Penilaian bagian Luar

RWD : Rear Wheel Drive – Penggerak Roda Belakang

Kendaraan

Semua Kendaraan Roda 4 yang telah di produksi untuk di konsumsi umum sebagai sarana transportasi untuk mengangkut penumpang saja.

Kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan STNK resmi yang di keluarkan oleh Kepolisian RI dan atau Surat Keterangan lain sebagai identitas yang sah dari kendaraan tersebut. Kendaraan hanya dapat di pandu / dikemudikan oleh 1 (satu) orang saja dan dilengkapi oleh 1 (satu) mesin dan perlengkapan lainnya sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh masing-masing produsen.

(2)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 2 of 20 Kelas Kendaraan

Adalah kelompok Kendaraan dibagi menurut jenis mesin yang mempunyai kesamaan kapasitas silinder kubik (Cubic Cylinder / CC), Penggerak Roda atau dapat dibagi menurut ketentuan khusus lainnya.

Kategori

Adalah pengelompokan sejumlah Peserta, dengan ketentuan yang di keluarkan oleh Pengurus Pusat IMI / PP. IMI berdasarkan keahlian (Skill), pengalaman (tahun), riwayat kejuaraan (pencapaian juara) dan umur.

Manufaktur

Badan hukum yang berada di dalam atau luar negeri, yang telah memiliki ijin untuk memproduksi kendaraan bermotor dengan spesifikasi tertentu. Badan hukum tersebut juga memiliki sertifikasi kelayakan jalan untuk masing – masing tipe kendaraan yang akan dipasarkan untuk umum.

Merek

Nominasi nama yang diberikan oleh produsen kepada suatu produk dan dengan segala arti, untuk dipakai oleh satu atau lebih model, tipe, dan versi.

PengProv IMI

Adalah Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia.

Drifting

Drifting mengacu pada teknik mengemudi di mana pengemudi sengaja oversteers, menyebabkan hilangnya traksi di roda belakang, sambil mempertahankan kontrol dari entri untuk keluar dari sudut. Sebuah mobil melayang ketika sudut slip belakang lebih besar dari sudut slip depan, sedemikian rupa bahwa roda depan menunjuk ke arah yang berlawanan dengan gilirannya (mobil misalnya berputar ke kiri, roda menunjuk kanan atau sebaliknya).

P E R A T U R A N U M U M

 Kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016 ini diselenggarakan oleh PT. Dyandra Promosindo

 Kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016 ini masuk kategori KEJUARAAN KLUB.

 Kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016 ini mendapat rekomendasi oleh PengProv IMI DKI Jakarta.

 Kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016 adalah “All Make Tyres”.

1.

PERLOMBAAN

Kategori Peserta Kejuaraan Drifting yang dipertandingkan di dalam DRIFT WAR IV – IIMS 2016 ini adalah sebagai berikut :

a. Perlombaan Kategori UMUM atau PRO.

b. Perlombaan Kategori ROOKIE.

(3)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 3 of 20 2. WAKTU DAN TANGGAL PELAKSANAAN

DRIFT WAR IV – IIMS 2016” dilaksanakan pada :

Hari Jum’at, 15 April 2016 - Sesi Latihan Resmi [Official Practise] - Sesi Kualifikasi [Qualification Time Trial]

Hari Sabtu, 16 April 2016 - Sesi Tandem [Battle Session]

3. KATEGORI DAN SYARAT PESERTA

 Kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016 ini terbuka untuk Masyarakat Umum.

 Peserta yang dapat mengikuti Kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016 adalah sebagai berikut :

 Peserta WAJIB memiliki Kartu Izin Start (KIS) dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang masih berlaku dalam Kategori Drifting (B6).

 Peserta dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu :

a. Kategori PRO – Adalah Pe-drifter yang masuk dalam Susunan Daftar PRO Drifter yang dikeluarkan oleh PP. IMI 2015.

b. Kategori ROOKIE – Adalah Pe-drifter yang TIDAK termasuk dalam Susunan Daftar PRO Drifter.

c. Kategori DRIFTSTAR – Adalah Pe-drifter PEMULA dan Pe-drifter ROOKIE yang menggunakan Kendaraan dengan Peraturan Terbatas (Peraturan Kategori Driftstar) sesuai dengan Peraturan Kejuaraan Nasional Drifting Indonesia.

Catatan: Pe-drifter yang memiliki International Licence dianggap sebagai kategori PRO.

4. PERSYARATAN PESERTA

Peserta yang dapat mengikuti Kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016 :

 Peserta WAJIB memiliki Kartu Izin Start (KIS) dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang masih berlaku dengan Kategori DRIFTING (B6) – Sanksi Tidak diizinkan Start.

 Peserta WAJIB memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) Jenis A atau setingkat diatasnya, atau Surat Izin Orang Tua (SIOT), bagi peserta di bawah batas minimum pesyaratan pemilikan SIM, dimana akan menjadi pertimbangan oleh Pimpinan Perlombaan (COC).

 Peserta adalah yang TELAH mengisi, menandatangani, membayar biaya pendaftaran lunas dan melengkapi dengan 1 (satu) lembar pasphoto berwarna ukuran 4x6 dan disetujui oleh Panitia Penyelenggara.

 Peserta TIDAK dibenarkan mengikuti lomba lebih dari 1 (satu) kali dalam 1 (satu) kategori.

 1 (satu) Kendaraan maksimal digunakan oleh 1 (satu) peserta.

 Biaya Pendaftaran berlaku untuk 6 (enam) orang, yaitu 1 (satu) pe-drifter, 1 (satu) manajer team dan 3 (tiga) crew.

 Peserta WAJIB hadir pada saat BRIEFING yang waktunya telah ditentukan dan dijelaskan di Rundown, apabila TIDAK HADIR akan dikenakan penalti, yaitu TIDAK START atau DENDA uang sebesar Rp. 500,000,- (lima ratus ribu rupiah).

(4)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 4 of 20  Bagi Peserta yang telat hadir pada saat Briefing yang waktunya telah ditentukan

dan dijelaskan di Rundown, dikenakan penalti yang ditentukan oleh keputusan bersama dari Peserta lain dan atau Panitia Pelaksana Kejuaraan (RC).

 Peserta HARUS berpenampilan bersih dan rapi setiap saat.

 DIANJURKAN memiliki Asuransi Kecelakaan Jiwa.

 Membayar Pendaftaran :

ENTRANT :

EARLY BIRD :

Tanggal 1 Februari ~ 28 Februari 2016

JADEBOTABEK : IDR 400,000,-

Outside JADEBOTABEK : IDR 350,000,-

NORMAL REGISTRATION : Tanggal 1 Maret ~ 30 Maret 2016

Kategori PRO – ROOKIE – DRIFTSTAR : IDR 600,000,-

LATE REGISTRATION :

Tanggal 1 April – 10 April 2016

Kategori PRO – ROOKIE – DRIFTSTAR : IDR 750,000,-

BLANK STICKER : EARLY BIRD :

Tanggal 1 Februari ~ 28 Februari 2016 : IDR 2,000,000,- / Car NORMAL REGISTRATION :

Tanggal 1 Maret ~ 10 April 2016 : IDR 3,000,000,- / Car

5. PERGANTIAN KENDARAAN

Pergantian Kendaraan di WAJIB kan lapor 1 (satu) jam sebelum Scrutineering dimulai, di saat sebelum LATIHAN RESMI / Official Practise, dengan melapor dan membuat Surat Resmi kepada Pimpinan Perlombaan (COC).

6. TATA CARA PELAKSANAAN LOMBA

 Pada waktu kejuaraan berlangsung, setiap peserta WAJIB memakai Helm, Sarung tangan, Racing Suite (Baju Balap) dan menggunakan Sepatu yang terpasang dengan kuat.

 Peserta tidak diberikan kesempatan untuk mengulang Start bila telah dilepas oleh petugas start, kecuali terjadi kesalahan fatal dalam proses start oleh petugas yang diputuskan oleh Pimpinan Perlombaan (COC).

 Selama Kejuaraan berlangsung, peserta drifting, crew dan personal terkait, DILARANG

KERAS mengkonsumsi minuman keras dan Narkoba, termasuk perbuatan yang

(5)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 5 of 20  Hukuman atas pelanggaran peraturan tersebut diatas adalah pemecatan kepada

peserta tanpa kecuali.

 Seluruh peserta WAJIB menghadirkan kendaraan beserta drifter nya kepada petugas pemeriksa teknis (Scrutineers) sesuai dengan jadwal acara yang ditentukan oleh panitia penyelenggara, kendaraan yang tidak lulus pemeriksaan teknis tidak di izinkan untuk mengikuti kejuaraan dan latihan resmi.

 Panitia Penyelenggara berhak melarang suatu kendaraan untuk mengikuti / melanjutkan kejuaraan dengan alasan keselamatan.

 Peserta WAJIB mengenakan atau menempelkan Sticker Sponsor DRIFT WAR IV – IIMS 2016, dimana letak dan posisi pemasangan akan ditentukan oleh Panitia Penyelenggara.

 BLANK STICKER, WAJIB memasang Sticker Even DRIFT WAR IV – IIMS 2016, dimana letak dan posisi pemasangan telah ditentukan oleh Panitia Penyelenggara.

 Peserta WAJIB memasang atau memakai Atribut dari Panitia Penyelenggara (Sanksi tidak boleh start)

 Apabila peserta bermaksud tidak memasang atau memakai Atribut tersebut, di kenakan biaya blank sticker sebesar yang ditentukan oleh Panitia Penyelenggara.

 Seluruh Peserta WAJIB hadir dalam acara Briefing sesuai dengan jadwal acara yang telah ditentukan oleh Panitia Penyelenggara.

7. KATEGORI KENDARAAN

Kendaraan yang diperlombakan dalam perlombaan ini adalah HANYA :

Kendaraan dengan jenis RWD (Rear Wheel Drive) / Penggerak Roda Belakang. 8. PERSYARATAN KENDARAAN

Kendaraan yang mengikuti Kejuaraan Umum, atau Kategori Pro, Rockie dan Driftstar, berdasarkan Ketentuan yang berlaku sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perlombaan Drifting Nasional 2014 yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat IMI.

9. SUSUNAN PANITIA

PANITIA PELAKSANA EVEN (ORGANIZING COMMITEE) :

A. Ketua Pelaksana / Chief Of Operation : Dudy P. Zarius B. Wakil Ketua Pelaksana / Deputy COO : Andry A. Adrian C. Sekretaris / Secretary Of Event : Irza

D. Bendahara / Treasury : Agit Ramadhanus E. Koordinator Perizinan / Licensing Coordinator : Agit Ramadhanus F. Koordinator Lapangan / Venue Coordinator : Frederik F. Siwabessy G. Koordinator Humas / PR Coordinator : Feldany

H. Koordinator Logistik / Logistic Coordinator : Krisyanto

PANITIA PELAKSANA KEJUARAAN (RACING COMMITTE)

A. Pimpinan Perlombaan / Clerk Of Course (COC) : Amroe Wahyudi B. Wakil Pimpinan Perlombaan / Deputy COC : Teguh Prabowo C. Sekretaris Perlombaan / Secretary Of Meeting (SOM) : Heru Hairudin D. Koordinator Kamar Hitung / Time Keeper Coordinator : Agus Cakil

(6)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 6 of 20

E. Koordinator trek / Track Coordinator : Denni Pribadi F. Koordinator Lapangan / Venue Coordinator : Arie Sinyo G. Koordinator Perlengkapan / Logistic Coordinator : Yudhi Pakpahan H. Koordinator Marshall / Marshall Coordinator : Lucky Lukman I. Koordinator Registrasi / Registration Coordinator : Joice TEJO

J. Koordinator Pemeriksaan Kendaraan / Scrutinueer Coord. : Rusdianda NANDUS

PERATURAN KEJUARAAN

(Mengacu pada Buku Peraturan Perlombaan Drifting IMI edisi 2014)

1. PERSYARATAN PESERTA

PENDAFTAR

 Perlombaan ini terbuka bagi mereka yang telah memiliki SIM untuk kendaraan roda 4 (empat) yang masih berlaku serta memiliki Kartu Izin Start (KIS) Regional atau Internasional yang dikeluarkan oleh PengProv IMI atau PP. IMI yang sesuai dengan perlombaan ini.

 Manager pe-drifter harus didaftarkan sebagai orang yang memiliki hak untuk mewakili pe-drifter. [memiliki Entrant Licence].

PENJENJANGAN

PRO (Professional) adalah peserta yang telah tertera namanya di daftar yang dikeluarkan oleh PP. IMI tahun 2015, dan atau Surat Ketentuan Resmi tertanggal sebelum pelaksanaan kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016”.

ROOKIE adalah seluruh peserta yang tidak tertera namanya di daftar yang dikeluarkan PP. IMI tahun 2015, dan atau Surat Ketentuan Resmi tertanggal sebelum pelaksanaan kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016”.

DRIFTSTAR adalah peserta yang tidak tertera namanya di daftar yang dikeluarkan PP. IMI tahun 2015, dan atau Surat Ketentuan Resmi tertanggal sebelum pelaksanaan kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016”.

 Peserta lokal yang memiliki International Competition Licence dianggap sebagai PRO.

 Peserta Asing yang mengikuti Kejuaraan DRIFT WAR IV – IIMS 2016 dianggap sebagai PRO, atau berdasarkan Surat Keterangan Resmi dari Lembaga Resmi [ASN] yang menjelaskan Jenjang peserta tersebut serta sesuai dengan Ketentuan Jenjang yang berlaku di Indonesia.

2. BIAYA PENDAFTARAN

(7)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 7 of 20

3. TANGGUNG JAWAB PENDAFTAR DAN PESERTA

1. Pendaftar bertanggung jawab dan menjamin bahwa seluruh nama-nama yang didaftarkan akan mentaati hukum dan peraturan yang ada. Jika pendaftar berhalangan hadir baik secara perorangan maupun badan hukum, maka pendaftar wajib menunjuk wakilnya secara tertulis dengan disertai seluruh kekuasaan dari pendaftar.

2. Panitia Perlombaan akan memeriksa Dokumen pendaftar dan harus disampaikan pada saat pemeriksa administrasi ini. Pemeriksaan juga meliputi Dokumen Pendaftaran, Bukti Pembayaran / Bukti Transfer, SIM Nasional / International, KIS, KTP dan kendaraan yang akan dipakai oleh pendaftar.

3. Pendaftar yang masih di bawah umur harus melengkapi dengan Surat Izin Orang Tua (SIOT) Form IMI.

4. Pendaftaran dianggap sah apabila formulir pendaftaran yang telah di isi dengan nama lengkap, data-data yang benar serta ditanda tangani oleh peserta diatas materai secukupnya dan dikembalikan kepada Panitia Penyelenggara up. Bagian registrasi berikut pelunasan biaya pendaftaran dan melampirkan 1 (satu) buah pas photo terbaru ukuran 4x6.

5. Nama Peserta yang tertera di formulir pendaftaran harus sama dengan nama yang tertulis / terpasang di kaca pintu belakang kanan-kiri, kaca depan serta nama yang tercatat di KIS.

6. Setiap peserta yang telah mengisi formulir pendaftaran ini bertanggung jawab penuh yang seluas-luasnya atas kebenaran isi formulir yang telah di isinya (sanksi pemecatan). 7. Peserta hanya dapat mendaftarkan dirinya untuk mengikuti 1 (satu) kategori dalam

kejuaraan umum.

8. Peserta yang telah membayar biaya pendaftaran akan tetapi kemudian sebelum pelaksanaan perlombaan dimulai (batas akhir H-5), peserta tersebut mengundurkan diri, maka biaya pendaftaran akan dikembalikan setelah di potong 25%. Biaya Pendaftaran akan hangus setelah batas akhir H-5.

9. Biaya pendaftaran sudah termasuk biaya premi asuransi yang menjamin kepentingan peserta untuk diri masing-masing maupun kewajiban pihak ketiga yang berlaku pada saat perlombaan berlangsung.

10. Asuransi yang di keluarkan oleh Panitia Penyelenggara dengan alasan apapun, tidak boleh merugikan asuransi yang di buat oleh peserta.

11. Panitia Penyelenggara berhak menolak suatu pendaftaran tanpa wajib memberikan suatu alasan tertentu.

12. Setiap kendaraan WAJIB untuk mengikuti SCRUTINEERING, oleh karena itu kendaraan yang TIDAK mengikuti Scrutineering, TIDAK DIPERBOLEHKAN untuk mengikuti kejuraan drifting ini.

13. Bila saat Scrutineering ternyata kendaraan tidak sesuai dengan teknis keselamatan, maka atas usul dari Petugas Pemeriksa dan di setujui oleh Pemimpin Perlombaan (COC), beserta Pengawas Perlombaan, kendaraan tersebut dapat mengikuti kejuaraan.

14. Pada saaat peserta telah lulus dari Scrutineering maka Panitia Penyelenggara akan memberikan Tanda Lulus Scrutineering dan Kartu Identitas untuk setiap peserta. Tanda ini WAJIB ditempelkan pada kendaraan berikut photo dari peserta di tempat yang

(8)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 8 of 20

ditentukan oleh Panitia, Petugas Scrutineer berhak memeriksa kendaraan pada saat perlombaan berjalan.

15. Pendaftar harus menjamin bahwa seluruhnya sesuai dengan kondisi dan kabsahan serta keselamatan selama latihan dan perlombaan. Dengan menghadirkan kendaraan untuk Pemeriksaan Teknis adalah merupakan pernyataan bahwa yang disampaikannya sesuai dengan kebenaran.

16. Selama perlombaan, Peserta atau orang lainnya yang membantu kendaraan yang terdaftar tidak terlepas dari tanggung jawab atas ketaatan nya terhadap peraturan yang juga merupakan bagian dari tanggung jawab pendaftar atau wakil yang di tunjuk.

17. Pendaftar, Crew, Mekanik atau Tamu harus setiap saat wajib mengenakan tanda pengenal yang dikeluarkan Panitia untuk yang bersangkutan apabila di sediakan. Tanda Pengenal ini hanya berlaku untuk yang namanya tertera.

18. Peserta yang belum terdaftar dan belum lulus Pemeriksaan Administrasi (Registrasi) dan Teknis Kendaraan (Scrutineering), TIDAK DIPERBOLEHKAN mengikuti latihan resmi. 19. Pendaftar, Peserta, Mekanik, Manager Team, Orang tua/Wali Peserta atau Tamu tidak

diperkenankan bertindak tidak sopan, bertengkar atau melakukan tindak kekerasan fisik terhadap Peserta, Anggota Team lain, maupun Panitia Penyelenggara. Peserta, Manager dan Team bertanggung jawab atas setiap insiden yang dilakukan oleh Pihak ke-3 pendukung Team tersebut. Sanksi berupa DISKUALIFIKASI dapat dijatuhkan pada Peserta yang bersangkutan.

4. PEMERIKSAAN ADMINISTRASI

1. Seluruh Pendaftar, Peserta atau Pengurus yang ditunjuk WAJIB hadir pada tempat Pemeriksaan Administrasi (Registrasi) dan Pemeriksaan Kendaraan (Scrutineering) yang akan dilaksanakan sebelum latihan tidak resmi pertama atau ditentukan sesuai dengan Jadwal Panitia. Drifter WAJIB datang.

2. Pendaftar, Manajer atau Wali yang ditunjuk, termasuk pe-Drifter yang TIDAK melapor untuk Pemeriksaan baik Administrasi maupun Teknis Kendaraan, TIDAK DIIZINKAN

mengikuti latihan, Kualifikasi, maupun Perlombaan, dan dianggap Mengundurkan diri dari perlombaan.

3. Jadwal Pemeriksaan sesuai dengan jadwal perlombaan yang di keluarkan oleh Panitia Penyelenggara.

4. Peserta yang dipanggil nomornya atau namanya di saat Pemeriksaan dan tidak bisa hadir setelah 3 (tiga) kali panggilan maka Peserta tersebut akan kehilangan kesempatan untuk melakukan Official Practise.

5. PELAKSANAAN PERLOMBAAN

A. Perlombaan Drifting DRIFT WAR IV – IIMS 2016 dilaksanakan di lintasan aspal dengan panjang dan lebar nya disesuaikan dengan keadaan lokasi (sirkuit) yang tersedia dan atas persetujuan Pengawas Lomba dan Pengamat Lomba dengan mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan.

B. Setiap Peserta DIWAJIBKAN memakai HELMET, SARUNG TANGAN, BAJU BALAP dan

SEPATU yang terikat dengan baik dan memenuhi standar, pada waktu perlombaan. Hukuman atas pelanggaran peraturan ini adalah Pemecatan kepada Peserta tersebut.

(9)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 9 of 20 C. Perlombaan Drifting DRIFT WAR IV – IIMS 2016 ini akan terdiri dari 1 (satu) kali

kualifikasi (QTT) dengan 3 (tiga) kali run, 32 (tigapuluh dua) terbaik dari babak kualifikasi lanjut ke babak tandem

D. Babak Tandem akan menggunakan Bracket 32 dan menggunakan Sistem Gugur, di babak tandem peserta akan mendapatkan kesempatan 2 (dua) kali run, 1 (satu) kali sebagai Lead Car dan 1 (satu) kali sebagai Chase Car.

E. Apabila Peserta Tandem kurang dari 32 Peserta, tetap menggunakan Bracket 32 dan salah satu atau lebih peserta akan mendapatkan BYE.

F. Pemenang pada Babak Tandem dinyatakan sebagai pemenang dalam Perlombaan Drifting DRIFT WAR IV – IIMS 2016.

G. Layout Track beserta daftar peserta, diberikan kepada Peserta pada hari H, paling lambat 3 (tiga) jam sebelum Latihan / Babak Kualifikasi dimulai.

H. Bentuk Layout Track dalam Perlombaan Drifting DRIFT WAR IV – IIMS 2016 ini mempunyai minimum Track Lurus 50 M dari tikungan pertama, minimum 3 (tiga)

Corner, menggunakan Cone sebagai pembatas dan tetap berpedoman pada segi

keselamatan / keamanan baik bagi Peserta maupun Penonton.

I. Untuk menghafal Route / Track pada hari perlombaan, peserta tidak diperkenankan untuk mencoba Route / Track tersebut dengan memakai kendaraan bermotor / bermesin / Baterai maupun sepeda.

J. Peserta tidak dibenarkan mengikuti lebih dari 1 (satu) kali dalam kategori yang sama, walaupun dengan kendaraan lain. Hukuman atas pelanggaran peraturan ini berupa pemecatan terhadap peserta tersebut pada kategori dimana pelanggaran terjadi.

K. 1 (satu) nomor Start hanya untuk 1 (satu) peserta saja. Hukuman atas pelanggaran peraturan ini pemecatan.

L. Start dilakukan dengan posisi kendaraan diam / berhenti dan mesin dalam keadaan hidup (Standing Start), dan finish kelitka melewati garis finish.

M. Seluruh peserta harus mengikuti babak kualifikasi (QTT), 32 terbaik dari babak Kualifikasi berhak mengikuti babak Tandem.

N. Babak Tandem adalah babak penyisihan 1 (satu) lawan 1 (satu) sesuai dengan Bracket yang sudah disusun berdasarkan hasil kualifikasi.

O. Ketika menjalani Kualifikasi dan Tandem, HANYA peserta pengemudi yang berada di dalam kendaraan (tidak di izinkan menggunakan penunjuk jalan / navigator). Hukuman atas pelanggaran peraturan ini berupa pemecatan.

P. Pergantian / Perubahan kendaraan hanya dilakukan sampai pada saat 1 (satu) jam sebelum Scrutineering. Penggantian kendaraan yang terpaksa dilakukan peserta, misal ; dikarenakan kendaraan mogok atau mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, dapat dilakukan paling lambat 2 (dua) jam sebelum Kualifikasi, atas seizin Pimpinan Perlombaan dengan membayar denda yang besarnya ditentukan oleh Panitia Penyelenggara dan kendaraan yang akan dipakai untuk berlomba harus menjalani Scrutineering terlebih dahulu dan Lulus. Pelanggaran atas peraturan ini berupa pemecatan terhadap peserta.

Q. Hanya Lintasan Pacu / Track yang di izinkan untuk dipakai pada latihan maupun perlombaan.

R. Selama Perlombaan dan latihan, Pe-drifter DILARANG melakukan penambahan bahan bakar di areal Pit Lane / Paddock Area, Panitia akan menyediakan tempat untuk pengisian bahan bakar.

(10)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 10 of 20 S. Pada waktu pengisian Bahaan Bakar, Drifter dan atau Team nya harus menyediakan

Pemadam Api yang bekerja baik pada sisi Kendaraan nya.

T. Hanya penambahan air / Intercooler Spraying dan penggantian ban yang diperkenankan di daerah Clear Area yang telah ditentukan oleh Panitia Penyelenggara.

U. Seluruh Instruksi dari Petugas Marshall kepada peserta, dilakukan dengan menggunakan bendera. Peserta dan seluruh team nya tidak diperkenan menggunakan bendera, yang dianggap dapat menimbulkan salah pengertian terhadap peserta yang lainnya.

V. Peserta DILARANG untuk mengemudikan kendaraannya secara berlawanan arah dengan arah lomba, TERKECUALI sangat diperlukan untuk memindahkan kendaraanya yang berada di posisi berbahaya. Kendaraan hanya dapat di dorong untuk menghindar dari posisi yang berbahaya, sesuai dengan arahan Petugas Marshall.

W. Peserta yang akan meninggalkan kendaraannya, harus meninggalkan kendaraannya dalam posisi Netral (transmisi gigi Netral). Kunci kontak tetap pada tempatnya dan dalam posisi unlock.

X. Pimpinan Perlombaan, Pengawas Perlombaan dan petugas Medical, dapat meminta untuk mengadakan Pemeriksaaan Kesehatan, setiap waktu selama perlombaan berlangsung tanpa perlu adanya pemberitahuan sebelumnya, apabila di perlukan.

Y. Untuk keselamatan bersama, Peserta DILARANG melakukan gerakan zig-zag selama berada di daerah sepanjang Paddock Area / Pit Line, keluar dari Pit Exit dan di track (Lintasan). Areal BURN-OUT di sediakan dan ditentukan lokasinya atas instruksi dari petugas marshall.

Z. Seluruh peserta harus menjunjung tinggi Sportifitas Olah Raga, Etika dalam berlomba serta mengutamakan keselamatan bersama. Sanksi denda sebesar Rp. 500,000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap kejadian nya dan atau pemecatan.

AA. Selama berada di Track / Lintasan, peserta dilarang dengan sengaja menghentikan kendaraan-nya di sepanjang track / lintasan dengan alsan apapun juga dan atau melakukan latihan Start. Sanksi berupa denda sebesar Rp. 500,000,- (lima ratus ribu rupiah). Bila kendaraan nya mogok, maka peserta harus segera menepikan kendaraan nya, sehingga kendaraan nya dalam posisi aman.

BB. Panitia Penyelenggara wajib memperlihatkan hasil kualifikasi pada papan pengumuman resmi (Notice Board) setelah peserta melakukan babak kualifikasi.

CC. Pimpinan Perlombaan atas seizin Pengawas Perlombaan, bilamana di rasa perlu, dapat memerintahkan peserta mengulangi Start, apabila terjadi kesalahan dalam proses start.

DD. Apabila peserta tidak finish (DNF), yang dikarenakan kendaraan mogok astau hal lainnya, maka tidak berhak mendapatkan point kejuaraan.

EE. Pengawas Perlombaan melalui Pimpinan Perlombaan dapat menunda / memberhentikan perlombaan sehubungan dengan FORCE MAJEURE dan keadaan-keadaan lain yang dapat mengancam Keselamatan, keamanan / ketentraman perlombaan.

FF. KEPUTUSAN JURI ADALAH MUTLAK. PROTES AKAN HASIL KEPUTUSAN JURI TIDAK

(11)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 11 of 20

PERATURAN TEKNIK PERLOMBAAN DRIFTING

1.

PERATURAN TEKNIK UNTUK KENDARAAN LOMBA DRIFTING

PRO, ROOKIE dan DRIFTSTAR

A. Hanya Modifikasi yang diperbolehkan secara jelas dalam peraturan ini, segala bentuk modifikasi lain yang tidak tertulis berarti tidak diizinkan.

B. Bagi peserta yang terbukti melanggar peraturan teknik ini akan diberikan sanksi berupa DISKUALIFIKASI.

C. Kendaraan yang diperbolehkan dilombakan adalah yang di pasarkan kepada khalayak umum.

D. Jadwal Pemeriksaan Teknis akan dilaksanakan sebagaimana jadwal yang dikeluarkan oleh Panitia.

E. Seluruh kewajiban yang ditentukan oleh panitia, misalnya; nomor Peserta, Sponsor Sticker, dan lain-lain sudah harus terpasang sebelum Pemeriksaan Teknis ini dilakukan. Kendaraan yang tidak melakukan Pemeriksaan Teknis tidak diijinkan untuk mengikuti perlombaan, QTT maupun latihan.

F. Barang-barang yang berstandard FIA adalah asli bukan barang imitasi.

2.

PEMERIKSAAN TEKNIS DAN SAFETY

1. Pemeriksaan Teknis (Scrutineering) WAJIB dilakukan pada tanggal dan tempat yang ditentukan sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan oleh Panitia.

2. Peserta yang menghadirkan kendaraannya guna pemeriksaan teknis maupun administrasi berarti menyatakan bahwa ia telah mengetahui dan mengerti secara keseluruhan peraturan perlombaan, sanksi-sanksi, jadwal dan lain-lainnya yang dikeluarkan oleh panitia untuk kepentingan Peserta.

3. Pemeriksaan Teknis sebelum perlombaan dapat dilakukan terpisah atau bersamaan dengan Pemeriksaan Administrasi.

4. Pemeriksaan Teknis dapat dilakukan setiap saat tanpa menjelaskan alasannya dan keputusan ini sepenuhnya merupakan hak Panitia dan Pimpinan Perlombaan, dan diketahui oleh Pengawas Perlombaan.

5. Pemeriksaan kendaraan diluar jadwal yang telah ditentukan/dikeluarkan oleh Panitia akan dikenakan denda Rp. 500,000,- (lima ratus ribu rupiah) per kendaraan.

3.

PERSYARATAN KENDARAAN PRO / ROOKIE / DRIFTSTAR

1) Kendaraan yang diperlombakan adalah kendaraan jenis SEDAN, yang memenuhi kriteria sesuai dengan persyaratan Peraturan Bidang Teknik yang dikeluarkan oleh Penyelenggara

(12)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 12 of 20

Kelas PRO dan ROOKIE adalah :

A. Mesin bebas

B. Rem Bebas C. Gearbox Bebas D. Ban dan Velg bebas E. Body styling :

I. Material bebas, KECUALI Pintu driver TIDAK BOLEH menggunakan bahan FIBERGLASS.

II. Kaca POLYCARBONAT diperbolehkan untuk mengganti seluruh kaca kendaraan KECUALI Kaca depan.

F. Roll Cage :

I. MINIMUM BOLD-ON dengan tatakan plat double dibawah MAINCAGE dan Pengemudi (foto TERLAMPIR).

II. Design minimum harus mengikuti standarisasi yang dikeluarkan buku ini (foto TERLAMPIR).

III. Mobil “OPEN TOP” harus mengikuti design Roll Cage sesuai dengan standarisasi dalam buku ini (foto TERLAMPIR).

IV. Bahan dasar adalah pipa SEAMLESS dengan minimun diameter 38 mm. V. Cross Bar “X” atau “F” WAJIB terpasang dikedua posisi pintu depan.

G. Mobil dengan tangki belakang disarankan menggunakan pelindung tangki berupa rollcage samping.

Kelas DRIFT STAR adalah :

A. Mesin :

I. Engine tipe apapun dan modifikasi Mesin bebas kecuali penggunaan

NOS dan Water Injection DILARANG.

II. Untuk seluruh tipe mesin PIPING bebas namun dari down pipe sampai ke pembuangan akhir dibelakang (WAJIB), diameter max 2.25 inch

(lingkar luar) dan besar tabung maximum 40 cm. III. Mesin Turbo HARUS MEMAKAI RESTRICTOR 32 mm.

IV. Jika menggunakan External Wastegate pipa Wastegate harus masuk ke knalpot utama (2,25 inch).

B. Rem Bebas

C. Gearbox - Harus menggunakan “H” pattern dengan Syncromesh, namun ratio gigi bebas.

(13)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 13 of 20

D. Ban dan Velg :

I. Ukuran Maximum ban adalah : Lebar : 215

II. Ring : 17 inch. III. Profile bebas. IV. Lebar velg bebas.

E. Body Styling :

I. Material bebas, KECUALI Pintu driver TIDAK BOLEH menggunakan bahan FIBERGLASS.

II. Kaca POLYKARBONAT diperbolehkan untuk mengganti seluruh kaca kendaraan KECUALI Kaca depan.

F. Roll Cage :

I. Design minimum harus mengikuti standarisasi yang dikeluarkan buku Peraturan Kejuaraan Drifting 2015, (foto terlampir).

II. Mobil “OPEN TOP” harus mengikuti design Roll Cage sesuai dengan standarisasi dalam buku Peraturan Kejuaraan Drifting 2014,(foto terlampir). III. Bahan dasar adalah pipa SEAMLESS dengan minimun diameter 38 mm.

IV. Untuk KEJURNAS, Minimum BOLD ON dengan tatakan plat double di bawah MainCage dan Supir (foto terlampir).

V. Untuk KEJURNAS, Cross Bar “X” atau “F”, WAJIB terpasang di kedua sisi Pintu Depan.

VI. MINIMUM SIDE BAR, dengan bahan dasar Pipa SEAMLESS, diameter 38mm, di baut dengan baut 14’ ke Double Plat dengan susunan tebal : 5mm – 2mm, yang di Las ke Pilar A dan Pilar B (Diagram terlampir).

VII. Bracket Baut dibuat dengan potongan Pipa SEAMLESS, diameter 38mm, di las ke Pipa yang melintang dari Pilar A ke Pilar B, kemudian di tutup dengan Pelat dengan tebal minimum 4mm yang di las ke Bracket Baut.

(14)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 14 of 20 G. Mobil dengan tangki belakang disarankan menggunakan pelindung tangki

berupa rollcage samping.

3) Kendaraan Wajib mengunakan 2 (dua) buah Safety Belt minimum 4 titik, le b a r 3 inch dengan minimum titik jangkar 4 titik. Penempatan titik jangkar / Safety Belt Anchor dapat menggunakan titik jangkar Safety Belt asli yang ada di setiap kendaraan kecuali titik tersebut dianggap kurang tepat penempatannya oleh petugas Scrutineering maka peserta wajib membuat titik jangkar yang baru. Untuk Safety Belt belakang boleh dililitkan ke Roll Cage Bar bagian belakang.

4) Setiap kendaraan diwajibkan memasang ROLL CAGE minimum 6 titik dengan Cross Bar ‘X’ disisi pintu maupun penumpang depan dan diperbolehkan menembuskan Roll Cage ke suspensi support depan, selama celah antara Firewall dan Pipa Rollcage tertutup rapat dengan alasan Keselamatan.

5) Ukuran Minimum Diameter Roll Cage adalah 38 mm, besi Seamless untuk keseluruhan konstruksi.

6) Bangku pengemudi W A J I B memakai jenis B u c k e t S E A T dan d i a n j u r k a n berstandard FIA.

7) B angku penumpang disarankan memakai Bucket Seat namun minimum memakai Bangku Standard.

8) Bagi Kelas DRIFTSTAR, Bangku Penumpang harus terpasang.

9) Bangku P e n g e m u d i diwajibkan menggunakan fix braket tanpa mekanisme geser maju mundur aslinya mobil, kecuali bangku penumpang.

10) Diwajibkan memasang Towing Eye /strap dibagian depan dan belakang disetiap kendaraan.

11) Keadaan ban yang sesuai adalah keadaan ban yang layak pakai.

12) Wajib mengunakan ban jalanan. ban slick tidak diperbolehkan.

13) Sistem Kaki-kaki / sistem suspensi kendaran diwajibkan dalam kondisi baik.

14) Ban Belakang TIDAK DIPERBOLEHKAN keluar dari Badan Kendaraan, Pemakaian OVER FENDER diperkenankan. Sanksi Tidak Diperbolehkan Start. Ban Depan maksimum 20 mm dari batas fender.

15) Sistem rem kendaran diwajibkan dalam kondisi baik.

16) Hanya air biasa yang diperbolehkan diisi kedalam radiator. Radiator Coolant tidak diperbolehkan dengan alasan keselamatan.

17) Wajib menyediakan minimal 1 (Satu) buah pemadam api yang bekerja dengan

baik dan kapasitas minimal masing-masing 2,5 Kg di dalam kabin dengan posisi yang mudah dijangkau (dengan kondisi Safety Belt terbuka) , disarankan di posisi kaki penumpang depan).

18) Kendaraan harus menggunakan engine CUT OFF dengan tujuan memutuskan aliran listrik utama kendaraan. Titik engine cut off harus ada di luar dan di dalam kendaraan.

19) Di WAJIB kan untuk memasang Brake Lamp depan (posisi di atas kaca depan) dan belakang.

20) Kendaraan diwajibkan menggunakan tutup aki berbahan teflon.

21) Bonnet pin harus terpasang dan sistem pengait standard ditinggalkan. Disarankan memakai produk yang asli.

(15)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 15 of 20 22) Fungsi lampu standard harus berjalan dengan baik dan WAJIB menyala saat di

perlukan.

23) Tidak diperkenankan untuk memasang aksessoris yang dapat mengganggu peserta lain.

24) Untuk mobil hatchback yang menggunakan tangki dalam harus dibuatkan sekat pemisah antara kabin dalam dan tangki tersebut.

25) Selang bensin dianjurkan di luar kabin.

26) Pada mobil Drifting tidak diperkenankan memasang sticker yang sama dengan panitia misal: Fast Doctor, Safety Car, Course Marshall dan lain sebagainya. (sanksi tidak diperbolehkan mengikuti QTT/Race).

27) Nama dari Peserta dengan warna Putih harus terpasang pada kaca pintu belakang kiri kanan dan harus jelas terpasang. Nama yang tertera dikaca harus sama dengan nama yang tertulis di formulir pedaftaran. Dengan tinggi huruf minimum 7 cm dan

maksimum 8 cm.

4.

KETENTUAN TEKNIK PESERTA

A. Peserta wajib menggunakan helm full face dengan minimum sertifikasi SNI dan diverifikasi oleh petugas Scrutineering.

B. Peserta wajib menggunakan sepatu balap atau sepatu lainnya yang sejenis / (Sepatu kets beralas tipis).

C. Peserta wajib menggunakan sarung tangan dengan bahan yang elastis dan tidak licin.

D. Peserta wajib menggunakan Baju Balap / Racing Suits walaupun tidak bersertifikasi FIA.

E. Peserta yang melanggar aturan kejuaraan DRIFTSTAR dikenakan denda Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan tidak akan boleh start di perlombaan “DRIFT WAR IV – IIMS 2016”, apabila uang sanksi tersebut belum dibayar.

5.

PERATURAN TAMBAHAN

1. Setiap kendaraan yang telah mendapatkan tanda Lulus Pemeriksaan Teknis, jika dibongkar/diubah yang menyebabkan perubahan pada keselamatan kendaraan atau menimbulkan pertanyaan atas keabsahan, atau terlibat kecelakaan, wajib menyampaikan permohonan ulang Pemeriksaan Teknis dan persetujuan dari petugas

Scrutineering.

2. Setiap kendaraan dapat dilarang ikut perlombaan dengan alasan keselamatan oleh pimpinan perlombaan.

3. Pimpinan Perlombaan dapat meminta kendaraan yang terlibat kecelakaan untuk berhenti guna Pemeriksaan Teknis kembali atas kendaraannya dan Pemeriksaan Medis atas Pesertanya. Hasil Pemeriksaan Teknis ini akan diserahkan kepada Pengawas Perlombaan.

4. Pengawas Perlombaan dan Petugas Pemeriksa Teknis dapat melakukan hal- hal sebagai berikut: Memeriksa kondisi keabsahan dari kendaraan ataupun Peserta setiap saat. Kecuali dalam keadaan diluar kekuasaan (force majeure), Peserta disarankan untuk hal ini, waktu dan tempat untuk pemeriksaan tidak dengan kemufakatan atas keikut sertaan Peserta dan kendaraannya pada perlombaan ini.

(16)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 16 of 20 5. Meminta kepada Peserta waktu pemeriksaan agar kendaraan dibongkar oleh

peserta guna memastikan bahwa kendaraan memenuhi persyaratan yang ditentukan.

KODE ETIK & PERILAKU DI LINTASAN DRIFTING

1.

KODE ETIK DAN PERILAKU PESERTA

A. Peserta yang mengikuti Perlombaan Drifting Dilarang keras Mengkonsumsi Minuman Keras, Sanksi Hukuman atas pelanggaran peraturan ini adalah pemecatan kepada peserta tersebut.

B. Peserta yang mengikuti Perlombaan Drifting Dilarang keras Mengkonsumsi Narkoba, Sanksi Hukuman atas pelanggaran peraturan ini adalah peserta, tidak bisa mengikuti kegiatan otomotif selama 3 (tiga) tahun dan PP.IMI akan melaporkan kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk pemeriksaan selanjutnya.

C. Peserta yang mengalami sakit (masih dalam perawatan dokter), Hamil, Wajib

memberitahukan kepada Panitia Penyelenggara dan membuat surat pernyataan kepada Panitia Penyelenggara, Sanksi Hukuman atas pelanggaran peraturan ini adalah pemecatan kepada peserta tersebut.

D. Dengan turut sertanya Peserta dalam acara ini maka secara sadar tunduk pada semua ketentuan dan syarat yang tertera dalam peraturan perlombaan ini serta peraturan tambahan maupun ketentuan-ketentuan yang diberikan Panitia.

E. Semua peserta dianggap mengetahui dan mengerti tentang peraturan perlombaan ini serta peraturan tambahannya.

F. Peserta sebagai olahragawan harus bersifat sportif sebelum / sesudah maupun selama perlombaan berlangsung dan panitia berhak untuk memecat setiap peserta bagi peserta yang bertindak kurang sportif.

G. Peserta bertanggung jawab atas musibah yang dialaminya selama berlomba termasuk akibat dan kerugian yang ditimbulkan selama berlomba terhadap pihak ketiga diluar batasan asuransi yang diberikan/disediakan dengan perlombaan ini. H. Peserta tidak akan melakukan tuntutan hukum dalam bentuk apapun terhadap

Panitia Penyelenggara mengenai akibat dari dan berhubungan dengan perlombaan.

2.

KODE ETIK PESERTA / ENTRANT DALAM TRACK

A. Tingkah laku Peserta yang dapat dianggap membahayakan:

1. Melakukan benturan/senggolan yang berulang kali dengan kendaraan yang lain.

2. Memaksa kendaraan lain keluar dari track.

3. Melakukan blocking terhadap kendaraan lain ataupun merubah line secara tiba-tiba (sanksi pemecatan).

(17)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 17 of 20 5. Menabrak kendaraan lain dari belakang sampai menyebabkan kendaraan

tersebut langsung kehilangan line.

6. Melakukan bloking. Kejadian ini dapat dianggap sebagai kejadian yang berpotensi membahayakan (dangerous behavior), meskipun tidak terjadi benturan.

B. Racing Accident lainnya yang tidak termasuk adalah:

1. Apabila kejadian (spin or crashes) yang terjadi ditrack merupakan kejadian kesalahan sendiri.

2. Jika posisi dari kendaraan yang menyebabkan ”kerugian” berada dibelakang kendaraan lainnya, maka akan dianggap sebagai penyebab kecelakaan.

C. Saat di trek, Peserta TIDAK DIPERBOLEHKAN melakukan kontak fisik dengan Peserta lain dari arah belakang dengan alasan apa pun. Sanksi selain diskualifikasi, akan dijatuhkan oleh penyelenggara berdasarkan masukan dari Pengawas Perlombaan yang bertugas saat insiden terjadi.

D. Peserta dan team manager akan diskualifikasi apabila melakukan tindakan penyuapan.

E. Peserta bertanggung jawab yang seluas luasnya atas seluruh pembayaran denda yang timbul yang diakibatkan oleh dirinya sendiri ataupun anggota team nya.

3.

KODE ETIK DAN PERILAKU PIMPINAN LOMBA DAN JURY

A. Pimpinan Perlombaan dan Jury harus bersikap netral.

B. Pimpinan Perlombaan dan Jury terbukti merima suap berupa uang atau barang dari salah satu peserta, maka PP.IMI akan memberikan sanksi Pencabutan sertifikasi dan tidak bisa mengikuti kegiatan otomotif selama 5 (Lima Tahun).

C. Pimpinan Perlombaan dan Jury terbukti mengkonsumsi alkohol saat melakukan tugas, maka PP IMI akan memberikan sanksi Pencabutan Sertifikasi dan tidak bisa mengikuti kegiatan otomotif selama 5 (Lima Tahun).

D. Pimpinan Perlombaan dan Jury terbukti mengkonsumsi Narkoba saat melakukan tugas, maka PP IMI akan memberikan sanksi Pencabutan Sertifikasi dan tidak bisa mengikuti kegiatan otomotif selamanya. PP.IMI akan melaporkan kepada pihak kepolisian Republik Indonesia untuk pemeriksaaan selanjutnya.

E. Pimpinan Perlombaan dan Jury terlibat dalam kontak fisik dengan peserta atau penonton saat melakukan tugas, maka PP IMI akan memberikan sanksi Pencabutan Sertifikasi dan tidak bisa mengikuti kegiatan otomotif selama 5 (Lima Tahun).

4.

KODE ETIK DAN PERILAKU PANITIA PENYELENGGARA

A. Panitia Penyelenggara harus bersikap netral.

B. Panitia Penyelenggara terbukti menerima suap berupa uang atau barang dari salah satu peserta, maka PP.IMI akan memberikan sanksi pencabutan izin kegiatan otomotif dan tidak bisa mengikuti kegiatan otomotif selama 5 (Lima Tahun).

(18)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 18 of 20

C. Panitia Penyelenggara mengkonsumsi alkohol saat melakukan tugas, maka PP IMI akan memberikan sanksi Pencabutan Izin kegiatan dan tidak bisa mengikuti kegiatan otomotif selama 5 (Lima Tahun).

D. Panitia Penyelenggara terbukti mengkonsumsi Narkoba saat melakukan tugas, maka PP IMI akan memberikan sanksi Pencabutan Izin kegiatan dan tidak bisa mengikuti kegiatan otomotif selamanya. PP.IMI akan melaporkan kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk pemeriksaaan selanjutnya.

E. Panitia Penyelenggara terlibat dalam kontak fisik dengan peserta atau penonton saat melakukan tugas, maka PP IMI akan memberikan sanksi Pencabutan Izin

kegiatan dan tidak bisa mengikuti kegiatan otomotif selama 5 (Lima Tahun).

PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN

1. Kategori DRIFTSTAR (KHUSUS – NON ROLLCAGE – NON SIDE BAR)

1. Ketentuan Persyaratan Teknis, Keselamatan dan Aturan Perlombaan TETAP berpedoman kepada Buku PERATURAN KEJUARAAN DRIFTING 2015, yang diterbitkan oleh PP. IMI. 2. Peserta Kategori KHUSUS ini, DIIZINKAN mengikuti Kejuaraan Drifting DRIFT WAR IV –

IIMS 2016, akan tetapi WAJIB mengikuti peraturan sebagai berikut :

I. HANYA sampai babak Kualifikasi (QTT).

II. Menanda tangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab, yang telah disediakan oleh Panitia Penyelenggara dan di serahkan pada saat Registrasi Ulang.

III. Melapor kepada Petugas Scrutineering, Pimpinan Perlombaan dan di infokan kepada Pengawas Perlombaan.

IV. TIDAK DIPERBOLEHKAN mengikuti Babak Tandem / BATTLE, termasuk

pada waktu Latihan Resmi Tandem.

V. Semua Aspek Teknis dan Keselamatan berpedoman pada Buku Peraturan Kejuaran Drifting 2015 terbitan PP. IMI dan Buku Peraturan Perlombaan Kejuaraan Drfiting DRIFT WAR IV – IIMS 2016. Pelanggaran ketentuan ini dikenakan sanksi tidak boleh Start / Latihan.

3. Hasil Kualifikasi / QTT, tidak mempengaruhi ketentuan-ketentuan ke 5 (lima) point di atas.

2. Tata Tertib PADDOCK AREA

a) Peserta Kejuaraan Drifting DRIFT WAR IV – IIMS 2016 TIDAK DIPERBOLEHKAN

mempergunakan Area PADDOCK untuk mencoba kendaraan Drift nya, baik untuk pemanasan Ban (Burn Out) maupun mencoba mesin sambil berjalan, Lokasi Uji Coba / Pengetesan / Setting kendaraan Drift akan di siapkan oleh Panitia Penyelenggara, apabila memungkinkan / tersedia tempat. Pelanggaran dikenakan DENDA sebesar Rp. 500,000.- / pelanggaran.

b) PADDOCK AREA adalah NO SMOKING AREA, Panitia Penyelenggara sudah menyiapkan Area Smoking di Lokasi tertentu.

(19)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 19 of 20

c) PADDOCK AREA adalah Clean Area, diharapkan Seluruh Peserta dan pihak terkait dapat menjaga kebersihan Paddock Area, Tempat Sampah telah disediakan oleh Panitia Penyelenggara.

d) PADDOCK AREA adalah OPEN AREA, Pengunjung dan Penonton DRIFT WAR IV – IIMS 2016” diperbolehkan berada di PADDOCK AREA selama Kejuaraan berlangsung, akan tetapi PADDOCK masing masing peserta adalah Mutlak menjadi wawasan peserta masing masing, dan Peserta berhak atas keamanan PADDOCK nya.

e) Kendaraan Pribadi DILARANG berada di PADDOCK AREA. Kendaraan yang diperbolehkan hanya DRIFTCAR dan SERVICE CAR. Masing masing peserta HANYA diperbolehkan menempatkan 1 (satu) SERVICE CAR. Kendaraan selain tersebut ditempatkan di lokasi yang telah ditentukan oleh Panitia Penyelenggara. Sanksi Pelanggaran TIDAK DIPERKENAN START.

f) Panitia Penyelenggara TIDAK BERTANGGUNG JAWAB atas kehilangan apapun di dalam PADDOCK masing masing peserta. Selama Perlombaan berlangsung, Masing masing Peserta wajib menjaga dan mengawasi barang dan peralatan nya masing masing.

g) Seluruh Peserta dan Pihak yang teribat didalamnya DISARANKAN tidak meninggalkan, menyimpan, meletakkan barang barang berharga dalam bentuk apapun, termasuk uang dan perhiasan, tanpa pengawasan. Kehilangan menjadi resiko dan tanggung jawab pemilik barang tersebut.

3. Tata Tertib LINE-UP AREA

a) Peserta Kejuaraan Drifting DRIFT WAR IV – IIMS 2016 TIDAK DIPERBOLEHKAN

mempergunakan Area LINE-UP untuk mencoba kendaraan Drift nya, baik untuk pemanasan Ban (Burn Out) maupun mencoba mesin sambil berjalan, Lokasi Uji Coba / Pengetesan / Setting kendaraan Drift akan di siapkan oleh Panitia Penyelenggara, apabila memungkinkan / tersedia tempat. Pelanggaran dikenakan DENDA sebesar Rp. 500,000.- / pelanggaran.

b) LINE-UP AREA harus bersih dari Peralatan (Tools / Equipment / Spareparts) bentuk apapun, Setiap Peserta dan Crew nya WAJIB mematuhi ketentuan ini tanpa kecuali. c) LINE-UP AREA adalah NO SMOKING AREA, ketentuan ini berlaku untuk Peserta, Manajer

Team, Crew atau Mekanik serta Petugas RC tanpa terkecuali.

d) LINE-UP AREA adalah Clean Area, diharapkan Seluruh Peserta dan pihak terkait dapat menjaga Kebersihan LINE-UP area. Tempat sampah akan disediakan oleh Panitia Penyelenggara di tempat tertentu.

e) LINE-UP AREA adalah RESTRICTED AREA bagi Suporter Peserta atau Kolega nya, Peserta diperbolehkan didampingi oleh Manajer Team dan Crew atau Mekanik dengan total maksimum 4 orang Crew / 1 Manajer + 3 Crew. Petugas LINE-UP area berhak menghalau Pihak lain yang berada di LINE-UP AREA tanpa terkecuali.

f) Di dalam LINE-UP AREA akan disediakan SPRAYING ZONE, Peserta dapat melakukan Spraying di zona tersebut. Di luar zona tersebut TIDAK DIPERBOLEHKAN.

4. Tata Tertib HOT ZONE AREA

a) Peserta Kejuaraan Drifting DRIFT WAR IV – IIMS 2016” DIPASTIKAN sudah memakai perlengkapan keselamatan nya (Safety Equipment) saat memasuki HOT ZONE AREA, seperti Helmet, Sarung Tangan, Safety Belt, Sepatu dan memastikan Peralatan lainnya

(20)

DRIFT WAR IV

IIMS – 2016

PERATURAN UMUM DAN PERATURAN KEJUARAAN

Page 20 of 20 sudah terpasang dan di set dengan baik dan aman, seperti Kamera Tempel, Kamera Kabin dan lain lain.

b) Peserta DIPERBOLEHKAN melakukan pemanasan ban (Burn Out Tyres), dengan

sebelumnya memberi Info atau tanda kepada Petugas Line Up dan Petugas HotZone Area.

c) Peserta DILARANG melakukan “Spraying” di HOT ZONE AREA.

d) HOT ZONE AREA adalah “CLEAR AREA”, Hanya Petugas Marshall, Line Up, Petugas HOT

ZONE AREA dan Petugas RC yang diizinkan berada di HOT ZONE AREA. Manajer Team dan Crew tidak diperkenankan berada di area ini, terkecuali terjadi sesuatu kendala pada kendaraan Peserta dan mendapat Izin dari Petugas RC.

JUNJUNG TINGGI SPORTIFITAS

DAN

SELAMAT BERLOMBA

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan kuesioner disusun secara khusus agar dapat dipergunakan untuk mengukur indeks kepuasan masyarakat (IKM) dan indeks integritas pelayanan publik (IIPP)

Proyek Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan dan Seleksi Pegawai Menggunakan Metode Management By Objective ini diprediksi akan berlangsung selama

Maka berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi yang terjadi di Jawa Tengah

[r]

[r]

Pasca irradiasi dengan sinar gamma, umbi bibit ditanam secara hidroponik pada media tanam steril yang terdiri dari campuran top soil dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 (v/v)

“Ajang UOB Painting of the Year merupakan ajang seni bergengsi dan saya merasa terhormat karya seni saya yang dimulai dan diakhiri pada masa solidaritas dalam kesendirian

Walau pun banyak jenis penjerap telah dipakai untuk kolom, alumina dan silika gel adalah penjerap yang paling berguna dan mudah didapat.Fraksi kolom yang