SISWA BERBASIS DESKTOP MENGGUNAKAN METODE K-MEANS
SKRIPSI
Disusun Oleh :
DWI AYU RAKHMAWATI
NPM : 0935010054
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
AKADEMIK BERBASIS DESKTOP MENGGUNAKAN
METODE K-MEANS
Disusun Oleh :
DWI AYU RAKHMAWATI
NPM : 0935010054
Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal 29 Desember 2013
PEMBIMBING :
1.
Dr. Ronny, S.Kom, M.Kom, MH. NPT. 3 7109 090 154 1
2.
Syurfah Ayu Ithri’ah, S.Kom NPT. 38501 100 294 1
TIM PENGUJI :
1.
Prof. Dr. Ir. H. Akhmad Fauzi, MMT NIP. 19651109 199103 1 002
2.
Dr. Ronny, S.Kom, M.Kom, MH. NPT. 3 7109 090 154 1
3.
Prisa Marga Kusumantara, S.Kom. M.Cs. NPT. 3 8211 060 206 1
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
i
Siswa Berbasis Desktop Menggunakan Metode K-Means
Dosen Pembimbing 1 : Dr.Ronny,S. Kom, M. Kom,MH Dosen Pembimbing 2 : Syurfah Ayu Ithri’ah, S. Kom.
.
ABSTRAK
Pembuatan data laporan (report) akademik menjadi hal yang sangat penting
di suatu sekolah, khususnya di SMA 17 Agustus 1945 Surabaya. Dimana dengan adanya data laporan informasi akademik ini dapat memudahkan tim eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan dan Wali Kelas)
untuk melihat atau mengecek informasi akademik melalui aplikasi desktop dengan
bermodelkan laporan data, laporan grafik dan kelompok prestasi siswa dengan menggunakan metode K-Means, dimana Sistem informasi eksekutif akademik siswa ini dibuat bertujuan untuk memudahkan tim eksekutif dalam pengecekan data laporan akademik siswa secara terkomputerisasi melalui model data, grafik dan pengelompokkan siswa berprestasi, sehingga tim eksekutif tidak akan mengalami kesulitan dalam pengecekan atau melihat laporan akademik siswa dan tim eksekutif sudah tidak lagi melihat data laporan akademik siswa secara manual.
Aplikasi ini menggunakan metode k-means, yaitu metode pengelompokkan
data dengan mengambil parameter sejumlah k cluster, dan mempartisi data ke
dalam cluster tersebut, dengan berpatokan pada kemiripan antar data dalam satu
cluster dan ketidakmiripan antar cluster yang berbeda, pusat dari cluster adalah
rata – rata dari nilai anggota cluster yang disebut centroid atau center of gravity.
Selain itu K-Means melakukan pengelompokan dengan meminimalkan jumlah
kuadrat dari jarak (distance) antaradata dengan centroid cluster yang cocok.
Aplikasi yang dihasilkan mampu memberikan kemudahan bagi tim eksekutif
untuk mengetahui data laporan (report) akademik siswa yang bermodelkan data,
grafik dan laporan kelompok siswa berprestasi dengan menggunakan metode K-Means.
Kata Kunci : Sistem Infor masi Eksekutif Akademik, laporan data, grafik,
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia dan kasih sayang Allah
SWT, sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran yang
dimiliki penulis, akhirnya Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Sistem
Infor masi Eksekutif Akademik Berbasis Desktop Menggunakan Metode
K-Means” dapat terselesaikan dengan baik.
Melalui Tugas Akhir ini, penulis merasa mendapat kesempatan besar untuk
memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di perkuliahan, terutama
berkenaan dengan implementasi teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari.
Namun demikian penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki
banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangatlah
diharapkan demi semakin baiknya kualitas.
Surabaya, 2013
iii
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan serta kerja sama
banyak pihak . Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan sebesar – besarnya kepada :
1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
2. Ayah Slamet dan Ibu Chanifatin selaku orang tua tersayang yang dengan
tulus membimbing dan banyak memberikan dukungan moril, materil, do’a
untuk penulis sehingga semua dapat berjalan dengan lancar.
3. David Abdul Rakhman, S.Ab dan Nurul Isnaini selaku kakak tersayang yang
telah banyak memberikan dukungan dan semangat.
4. Mama Towilah dan Papa Subadi, S.Pd orang tua tersayang yang telah banyak
memberikan dukungan dan nasehat untuk kemajuan Tugas Akhir ini.
5. Arvani Akbar Subadyo selaku kekasih tersayang yang dengan sabar
memberikan semangat, saran dan arahan untuk kemajuan Tugas akhir ini
supaya cepat terselesaikan.
6. Danish Tsaqiif Rakhman, Nadina Kayla Subadyo, Fiki Firmansyah Subadyo
selaku adik tersayang yang memberikan semangat kepada penulis.
7. Bapak Ir. Sutiyono MT. selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur .
8. Bapak Nur Cahyo Wibowo S.Kom M.Kom, selaku Ketua Jurusan Sistem
informasi UPN “Veteran” Jawa Timur.
9. Bpk. Ronny , S. Kom, M. Kom dan Ibu Syurfah Ayu Ithri’ah, S.Kom selaku
10. Bapak Drs. Prehantoro, S.H, M.Hum selaku Kepala Sekolah SMA 17
Agustus 1945 Surabaya dimana tempat penulis melakukan penelitian.
11. Buat Citra, Mega, Tyas, Christin, Ika, Rindha, Yoan, Eka, Amel, Arum,
Frisma, Heny yang selama ini memberikan semangat dan menjadi teman
sharing.
12. dan semua angkatan 2009 yang tak bisa di sebutkan namanya satu per satu
yang selalu memberikan support.
13. Petugas PIA 2013 dan Petugas Dikjar Jurusan Sistem Informasi, petugas TU
dan Petugas Dikjar Fakultas Teknik Industri UPN “VETERAN” JATIM,
terima kasih atas bantuannya.
Penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini. Namun penulis berusaha menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan sebaik mungkin. Segala kritik saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan dari semua pihak
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, Semoga Allah memberi balasan sebaik-baiknya. Amien.
Surabaya, 2013
v
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Metodologi Penelitian ... 5
1.7 Sistematika Pembahasan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Profil SMA 17 Agustus 1945 ... 8
2.1.1 Visi dan Misi SMA 17 Agustus 1945 ... 8
2.1.2 Struktur Organisasi SMA 17 Agustus 1945 ... 9
2.2 Sistem ... 10
2.3 Informasi ... 10
2.4 Sistem Informasi ... 10
2.5 Sistem Informasi Manajemen ... 10
2.5.1 Komponen SIM ... 11
2.7.2 Keuntungan Sistem Informasi Akademik ... 12
2.8 Data Mining ... 12
2.9 Clustering ... 13
2.10 K-Means Clustering ... 14
2.11 Eucledian Distance ... 14
2.11.1 Kelebihan dan Kekurangan K-Means ... 15
2.12 Aplikasi Berbasis Desktop ... 16
2.12.1 Pengertian Aplikasi Berbasis Desktop ... 16
2.12.2 Keunggulan Aplikasi Berbasis Desktop ... 17
2.12.3 Kekurangan Aplikasi Berbasis Desktop ... 17
2.13 Microsoft Visual Studio 2005 ... 17
2.13.1 Pengertian dan Cara Penggunaan Objek – Objek Pada Visual Basic .Net 2005 ... 19
2.13.2 Crystal Reports ... 24
2.13.3 Laporan Grafik dengan VB.Net 2005 ... 25
2.14 Database ... 25
2.15 MySQL ... 26
2.15.1 Kelebihan MySQL ... 27
2.16 ODBC (Open Database Connectivity) ... 30
2.16.1 Pengertian ODBC (Open Database Connectivity) ... 30
2.16.2 Tujuan ODBC ... 30
2.15.3 Manfaat ODBC ... 31
2.15.4 Fungsi ODBC ... 31
vii
3.3 Work Flow ... 34
3.3.1 Work Flow Administrator (Eksekutif) ... 34
3.3.2 Work Flow Kelompok Prestasi Siswa ... 35
3.4 Data Flow Diagram ... 37
3.4.1 Context Diagram ... 38
3.4.2 Diagram Level 0 ... 39
3.4.3 Diagram Level 1 ... 42
3.5 CDM (Conceptual Data Model) ... 43
3.6 PDM (Physical Data Model) ... 44
3.7 Struktur Tabel ... 45
3.8 Perancangan Arsitektur Interface ... 50
3.8.1 Perancangan Antar Muka Halaman Login ... 51
3.8.2 Perancangan Desain Antar Muka Halaman Guru (Eksekutif) ... 52
BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK ... 53
4.1 Lingkungan Pembuatan Perangkat Lunak ... 53
4.2 Uji Coba Aplikasi Antar Muka ... 53
4.3 Uji Coba Skenario ... 73
4.4 Implementasi Database ... 84
BAB V PENUTUP ... 92
5.1 Kesimpulan ... 92
5.2 Saran ... 93
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi SMA 17 AGUSTUS 1945 ... 9
Gambar 2.2 : Flowchart K-Means Clustering ... 15
Gambar 2.3 : Tampilan Awal Visual Studio .NET 2005 ... 24
Gambar 3.1 : Work Flow Menu Administrator ( Eksekutif ) ... 35
Gambar 3.2 : Work Flow Laporan Kelompok Siswa Berprestasi ... 36
Gambar 3.3 : Context Diagram Sistem Informasi Eksekutif Akademik Siswa ... 38
Gambar 3.4 : Diagram Level 0 ... 40
Gambar 3.5 : Diagram Level 1 Pengelompokkan Siswa Berprestasi ... 42
Gambar 3.6 : Conceptual Data Model (CDM) SIE akademik ... 43
Gambar 3.7 : Physical Data Model (PDM) SIE akademik ... 44
Gambar 3.8 : Desain Antar Muka Halaman Login ... 51
Gambar 3.9 : Desain Antar Muka Halaman Utama Administrator ... 52
Gambar 4.1 : Form Login ... 54
Gambar 4.2 : Peringatan Login Gagal ... 54
Gambar 4.3 : Peringatan Username dan Password Kosong ... 55
Gambar 4.4 : Form Halaman Utama ... 56
Gambar 4.5 : Form Laporan Data Ekstrakurikuler ... 56
Gambar 4.6 : Form Laporan Data Absensi Siswa Berdasarkan NIS ... 57
Gambar 4.7 : Form Laporan Data Absensi Siswa Berdasarkan Kelas ... 58
Gambar 4.8 : Form Laporan Data Nilai Kepribadian Siswa ... 58
Gambar 4.9 : Form Laporan Data Jadwal Belajar Mengajar Berdasarkan Hari .. 59
ix
Gambar 4.12 : Form Laporan Data Jadwal Belajar Mengajar Berdasarkan
Tampilkan Semua ... 61
Gambar 4.13 : Form Laporan Data Nilai Pelajaran Siswa Berdasarkan NIS ... 62
Gambar 4.14 : Form Laporan Data Nilai Pelajaran Siswa Berdasarkan Kelas ... 62
Gambar 4.15 : Form Laporan Data Raport Siswa ... 63
Gambar 4.16 : Form Laporan Grafik Ekstrakurikuler ... 64
Gambar 4.17 : Form Laporan Grafik Absensi Siswa Berdasarkan NIS ... 64
Gambar 4.18 : Form Laporan Grafik Absensi (Kehadiran) Siswa Berdasarkan Kelas ... 65
Gambar 4.19 : Form Laporan Grafik Absensi (Sakit) Siswa Berdasarkan Kelas ... 66
Gambar 4.20 : Form Laporan Grafik Absensi (Ijin) Siswa Berdasarkan Kelas .... 66
Gambar 4.21 : Form Laporan Grafik Absensi (Alpha) Siswa Berdasarkan Kelas 67 Gambar 4.22 : Form Laporan Grafik Nilai Pelajaran Siswa Berdasarkan NIS ... 67
Gambar 4.23 : Form Laporan Grafik Nilai Pelajaran Siswa (Nilai Harian 1) Berdasarkan kelas ... 68
Gambar 4.24 : Form Laporan Grafik Nilai Pelajaran Siswa (Nilai Harian 2) Berdasarkan kelas ... 69
Gambar 4.25 : Form Laporan Grafik Nilai Pelajaran Siswa (Nilai Harian 3) Berdasarkan kelas ... 69
Gambar 4.26 : Form Laporan Grafik Nilai Pelajaran Siswa (UTS) Berdasarkan kelas ... 70
Gambar 4.27 : Form Laporan Grafik Nilai Pelajaran Siswa (UAS) Berdasarkan kelas ... 71
Gambar 4.28 : Form Laporan Grafik Raport Siswa ... 71
Gambar 4.29 : Form Kelompok Siswa Berprestasi ... 72
Gambar 4.33 : Tabel Ekstrakurikuler ... 86
Gambar 4.34 : Tabel Jadwal Pelajaran ... 87
Gambar 4.35 : Tabel Kelas ... 87
Gambar 4.36 : Tabel Kepribadian ... 88
Gambar 4.37 : Tabel Hasil KMeans ... 88
Gambar 4.38 : Tabel Mata Pelajaran ... 89
Gambar 4.39 : Tabel Raport Siswa ... 90
Gambar 4.40 : Tabel Siswa ... 90
Gambar 4.41 : Tabel Pegawai ... 91
xi
Tabel 3.1 : Struktur Tabel Siswa ... 45
Tabel 3.2 : Struktur Tabel Pegawai ... 46
Tabel 3.3 : Struktur Tabel Absensi Siswa ... 46
Tabel 3.4 : Struktur Tabel Ekstrakurikuler ... 46
Tabel 3.5 : Struktur Tabel Tahun Pelajaran ... 47
Tabel 3.6 : Struktur Tabel Jadwal Pelajaran ... 47
Tabel 3.7 : Struktur Tabel Kelas ... 48
Tabel 3.8 : Struktur Tabel Mata Pelajaran ... 48
Tabel 3.9 : Struktur Tabel Kepribadian ... 49
Tabel 3.10 : Struktur Tabel Detail Nilai Pelajaran Siswa ... 49
Tabel 3.11 : Struktur Tabel Raport Siswa ... 50
Tabel 3.12 : Struktur Tabel Hasil Kmeans ... 50
Tabel 4.1 : Skenario Uji Coba “Login” ... 73
Tabel 4.2 : Skenario Uji Coba “Laporan Data Ekstrakurikuler” ... 74
Tabel 4.3 : Skenario Uji Coba “Laporan Data Absensi Siswa” ... 75
Tabel 4.4 : Skenario Uji Coba “Laporan Data Nilai Kepribadian Siswa” ... 76
Tabel 4.5 : Skenario Uji Coba “Laporan Data Jadwal Belajar Mengajar” ... 77
Tabel 4.6 : Skenario Uji Coba “Laporan Data Nilai Pelajaran Siswa” ... 78
Tabel 4.7 : Skenario Uji Coba “Laporan Data Raport” ... 79
Tabel 4.8 : Skenario Uji Coba “Laporan Grafik Nilai Pelajaran Siswa” ... 80
Tabel 4.9 : Skenario Uji Coba “Laporan Grafik Absensi Siswa” ... 81
Tabel 4.10 : Skenario Uji Coba “Laporan Grafik Raport Siswa” ... 82
Tabel 4.11 : Skenario Uji Coba “Kelompok Siswa Berprestasi” ... 82
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi yang semakin hari semakin
meningkat sesuai dengan kebutuhan manusia akan kemudahan dalam
memanfaatkan komputer untuk membantu pekerjaan. Perkembangan ini
berpengaruh besar terhadap aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktifitas
manusia banyak bergantung pada teknologi komputer. Teknologi komputer telah
banyak digunakan untuk mendukung pekerjaan dalam berbagai bidang kehidupan,
diantaranya dalam bidang administrasi, pembukuan/dokumentasi, akademik, dan
lain – lain. Adanya aplikasi yang sesuai maka pekerjaan yang sulit dapat
dikerjakan secara mudah dengan bantuan perangkat komputer, baik perangkat
lunak (software) maupun perangkat keras (hardware).
SMA 17 Agustus 1945 Surabaya adalah sekolah Sekolah Menengah Atas
swasta yang berdiri pada tahun 16 Agustus 1984 berlokasi di Jl.Semolowaru No.
45 Kecamatan Sukolilo Surabaya, terakreditasi A dan dalam naungan Yayasan
Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya. Selama ini kegiatannya masih berjalan
manual atau belum semuanya melalui sistem. Misalnya pengelompokkan siswa
berprestasi yang perhitungannya masih manual, laporan kehadiran siswa yang
masih manual, prioritas nilai siswa dan yang berkaitan dengan akademik.
Permasalahan yang timbul adalah eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek
Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Bendahara dan Wali Kelas)
pengelompokkan siswa berpretasi guna mengetahui siswa mana saja yang tepat
diberikan prestasi terbaik. Hal ini disebabkan karena jumlah siswa yang banyak
dan pihak eksekutif tidak tidak bisa melakukan pengecekan satu per satu terhadap
siswa karena selain akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga, prestasi siswa
juga menjadi tidak tepat sasaran.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut, diperlukan
sistem yang tepat yaitu sistem informasi eksekutif akademik yang dapat
memberikan laporan data – data akademik siswa dan pengelompokkan siswa
berprestasi yang dapat dilihat dari nilai absensi, nilai kepribadian dan nilai raport
siswa. Pengelompokkan siswa ini dilakukan dengan melihat nilai siswa
sebelumnya dengan seleksi berdasarkan absensi, nilai kepribadian, dan raport
yang selanjutnya akan dianalisa menggunakan metode pengelompokkan data
K-Means yang bertujuan untuk tidak lagi menghitung prestasi siswa secara manual.
Metode K-Means adalah metode pengelompokan data dengan mengambil
parameter sejumlah k cluster, dan mempartisi data kedalam cluster tersebut,
dengan berpatokan pada kemiripan antar data dalam satu cluster dan
ketidakmiripan di antar cluster yang berbeda, pusat dari cluster adalah rata-rata
dari nilai anggota cluster yang disebut centroid atau center of gravity (Kamber,
2007). Selain itu K-Means melakukan pengelompokan dengan meminimalkan
jumlah kuadrat dari jarak (distance) antara data dengan centroid cluster yang
cocok (Teknomo, 2006). Selain itu, metode ini bersifat fleksibel sebab pengguna
dapat menentukan jumlah cluster yang akan dibuat. Penentuan siswa berprestasi
Melihat keadaan tersebut, maka pembuatan sistem informasi eksekutif
akademik untuk perhitungan kelompok siswa berprestasi menggunakan metode
k-means untuk nilai – nilai siswa merupakan solusi yang dibutuhkan untuk
menangani permasalahan yang ada. Diharapkan dengan adanya sistem ini,
eksekutif sekolah dapat melihat laporan data – data siswa, laporan grafik, dan
pengelompokan siswa berprestasi di sekolah.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang
akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah mengimplementasikan sistem Informasi Eksekutif Akademik
siswa berbasis desktop bisa menggunakan metode k-means.
b. Bagaimana sistem bisa memberi informasi yang informatif untuk
Eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan,
Wakasek Bendahara dan Wali Kelas).
c. Bagaimana menentukan pengelompokkan siswa berprestasi dengan
metode K-Means.
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan rancang bangun sistem informasi eksekutif akademik
berbasis desktop menggunakan metode k-means, memiliki beberapa batasan
a. Memberikan informasi untuk Eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek
Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Bendahara dan Wali Kelas)
di SMA 17 Agutsus 1945 Surabaya yang berkaitan dengan laporan data
akademik, grafik ekstrakurikuler, grafik absensi, nilai pelajaran dan
raport serta kelompok siswa berprestasi.
b. Pengelompokkan siswa berprestasi di sistem informasi ini
menggunakan metode K-Means.
c. Parameter yang diapakai dalam perhitungan kelompok siswa berprestasi
terbatas pada data (kehadiran, kebersihan, tanggung jawab, sopan
santun, kedisiplinan, kejujuran, dan rata – rata nilai).
1.4 Tujuan
Merancang bangun sebuah sistem informasi eksekutif akademik, dimana
dalam sistem informasi tersebut, para eksekutif (kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, dan guru) dapat melakukan pengecekan laporan data akademik siswa,
grafik absensi, nilai pelajaran dan raport serta pengelompokkan siswa berprestasi .
1.5 Manfaat
Manfaat dalam pembuatan rancang bangun sistem informasi eksekutif
akademik berbasis desktop menggunakan metode K-Means ini, meliputi :
a. Mempermudah para eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum,
Wakasek Kesiswaan, dan Wali Kelas) untuk melihat laporan data
b. Mempermudah para eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum,
Wakasek Kesiswaan, dan Wali Kelas) dalam perhitungan kelompok
siswa berprestasi di setiap kelas.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir di SMA 17
Agustus (SMATAG) 1945 Surabaya adalah :
a. Observasi :
Dengan melakukan pengamatan / survei secara langsung ke SMA 17
Agustus (SMATAG) 1945 Surabaya. Tujuan observasi dilakukan agar
mendapatkan data-data dan informasi yang lebih lengkap dan akurat
serta memperoleh gambaran proses bisnis yang ada.
b. Wawancara :
Yaitu dengan melakukan tanya jawab (wawancara) dengan SMA 17
Agustus (SMATAG) 1945 Surabaya mengenai proses bisnis yang ada
dan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan SMA 17 Agustus
(SMATAG) 1945 Surabaya.
c. Studi Pustaka :
yaitu dengan cara membaca buku–buku literatur baik yang tersedia di
perpustakaan Universitas dan membuka situs - situs serta mempelajari
literatur yang ada hubungannya dengan pemecahan masalah.
d. Perancangan Sistem :
merancang desain sistem yang akan digunakan pada proses pembuatan
program.
e. Pembuatan Program :
Setelah proses perancangan sistem selesai, selanjutnya proses
pembuatan program dengan menggunakan aplikasi - aplikasi pembuat
program.
f. Implementasi :
Setelah program telah dibuat maka selanjutnya mengimplementasikan
aplikasi yang telah dibuat pada sistem baru yang telah dirancang
sebelumnya. Pada tahap implementasi biasanya masih terdapat
kesalahan yang nantinya akan diperbaiki pada metode revisi.
g. Revisi :
Yaitu proses memperbaiki kesalahan-kesalahan dari aplikasi yang telah
dibuat pada proses Implementasi sebelumnya.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika pada Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, Batasan Masalah, Tujuan TA, Sistematika Penulisan TA dan Manfaat
TA.
BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas secara singkat teori-teori yang berhubungan dan
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang analisa dan perancangan sistem untuk
membangun aplikasi yang akan dibuat.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini terdapat penjelasan pembuatan aplikasi serta output dari
aplikasi yang dibuat.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini terdapat kesimpulan dan saran dari hasil Tugas Akhir ini akan
dipaparkan pada bab ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bab ini terdapat semua referensi-referensi yang telah didapat dari
2.1 Pr ofil SMA 17 AGUSTUS 1945 Surabaya
SMA 17 Agustus 1945 Surabaya adalah SMA yang merupakan Sekolah
Standar Nasional (SSN) dengan status Terakreditasi “A”. SMA 17 Agustus 1945
Surabaya yang terletak di daerah Jl Semolowaru No. 45 Surabaya, bahkan
siswa-siswinya banyak dari daerah luar surabaya misalnya sidoarjo dan gresik.memiliki
gedung sekolah dengan 6 lantai yang didukung dengan tersedianya lift sekolah.
Setiap siswa bisa mengikuti berbagai pilihan Ekstrakuriluler yang ada di SMA 17
Agustus 1945 Surabaya.
2.1.1 Visi dan Misi SMA 17 AGUSTUS 1945 Sur abaya
Visi SMA 17 AGUSTUS 1945
“Menghasilkan lulusan yang berprestasi, berdaya saing tinggi dan berbudi
pekerti luhur..”
Misi SMA 17 AGUSTUS 1945
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga
siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
2. Membangun dan meningkatkan kedisiplinan segenap warga sekolah.
3. Menumbuhkan semangat bersaing yang sehat secara intensif kepada
seluruh siswa.
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
orang tua dan guru, menghargai sesama serta bebas narkoba dan
miras.
5. Menerapkan manajemen partisipasif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan
sekolah.
2.1.2 Struktur Organisasi SMA 17 Agustus 1945 Sur abaya
Bagan Struktur Organisasai SMA 17 Agustus 1945
2.2 Sistem
Menurut Gondodiyoto (2007), sistem adalah merupakan suatu kesatuan
yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
2.3 Infor masi
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti (bermanfaat) bagi penerimanya, menggambarkan suatu
kejadian dan kesatuan nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan, sekarang maupun masa depan (Gondodiyoto,2007).
2.4 Sistem Infor masi
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang
bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu (Jogiyanto,
1995).
2.5 Sistem Infor masi Manajemen
SIM (Sistem Informasi Manajemen) adalah kumpulan dari subsistem –
subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai suatu tujuan, yaitu mengolah data menjadi suatu
informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan
Karakteristik SIM :
a. Menyeluruh
b. Terkoordinasi
c. Terdiri atas bagian – bagian atau sub sistem
d. Terintegrasi secara rasional
e. Mampu menyajikan informasi dalam berbagai bentuk dan cara
2.5.1 Komponen SIM
Sistem Informasi Manajemen (SIM) terdiri atas beberapa komponen
yaitu input, model, output, database, teknologi dan control (audit).
2.6 Sistem Infor masi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif disebut sebagai sistem pendukung
eksekutif. Sistem ini merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas
yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal maupun
internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah. Sistem informasi
eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang
diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang
paling bermanfaat (Mc.leod,Raymond JR and George P.Schell.2006). pemakai
SIE dapat melakukan permintaan informasi, memilih sendiri format grafik,
tampilan informasi yang dikehendaki. Kemampuan drill down yang tersedia
pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat lebih rinci suatu
informasi. Drill down berarti eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas
2.7 Sistem Infor masi Akademik (Siamik)
2.7.1 Pengertian Sistem Infor masi Akademik
Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) merupakan sebuah aplikasi yang
mengintegrasikan seluruh proses inti sebuah bisnis pendidikan ke dalam sebuah
sistem informasi yang didukung oleh teknologi terkini. Dengan penerapan
SIAMIK akan mempengaruhi mutu layanan secara keseluruhan, yaitu layanan
yang berhubungan dengan pihak – pihak di luar lembaga penddidikan (Front
Office) dan satu lagi tentunya layanan yang berhubungan dengan intern lembaga
pendidikan itu sendiri (Back Office).
2.7.2 Keuntungan Sistem Infor masi Akademik
a. Meningkatkan kinerja : SIAMIK mampu memberikan informasi yang
realtime dengan waktu respon interaktif yang cepat untuk kebutuhan
banyak user
b. Mudah disesuaikan : modul SIAMIK yang ada dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan persyaratan yang beragam dari masing –
masing lembaga pendidikan
c. Arsitektur terbuka (modular & scalable) : aplikasi SIAMIK dibangun.
2.8 Data Mining
Faktor penentu bagi bentuk usaha atau bisnis apapun pada masa sekarang
ini adalah kemampuan untuk menggunakan informasi secara efektif mungkin.
Penggunaan data yang strategis ini bisa diakibatkan oleh kesempatan –
kesempatan yang dihasilkan atau ditimbulkan karena penemuan fakta – fakta
mengenai konsumen, retailer, dan supplier, tren – tren bisnis, dan faktor – faktor
petunjuk yang lain (Berson, 1997). Menurut Kamber (2007) secara sederhana data
mining mengacu kepada mengekstrak atau “menambang” pengetahuan dari
sekumpulan besar data. Menambang dalam hal ini bukan diibaratkan sebagai
menambang emas atau menambang pasir, tetapi lebih diibaratkan sebagai
“knowledge mining from data” atau lebih ringkasnya menambang pengetahuan.
Pengertian lain data mining juga dapat berarti proses untuk mempekerjakan satu
atau lebih teknik pembelajaran terkomputerisasi untuk mengotomasi analisa dan
mengekstrak pengetahuan dari data di dalam database (Roger and Geatz, 2003).
2.9 Clustering
Cluster adalah suatu kumpulan dari entitas yang hampir sama (Everit, 1993).
Pengertian lain menurut Kamber (2007), cluster adalah kumpulan objek yang
mirip dengan objek lainnya dan berada pada kelompok yang sama. Sedangkan
proses untuk mengelompokkan data baik itu bersifat fisik atau abstrak ke dalam
suatu kelompok atau kelas yang memiliki kesamaan sifat atau disebut clustering.
Clustering dikategorikan ke dalam teknik Undirect Knowledge atau
Unsupervised Learning karena tidak membutuhkan proses pelatihan untuk
klasifikasi awal data dalam masing – masing kelompok atau cluster. Tujuan utama
clustering adalah untuk menemukan atau mencari pola yang bermanfaat atau
berguna pada suatu database, kemudian merangkumnya dan membuat lebih
Dalam melakukan proses analisa terhadap cluster – cluster yang telah
terbentuk dan pencarian pengetahuan dengan metode tertentu disebut cluster
analyse (Kamber, 2007).
2.10 K-Means Clustering
Metode K-Means adalah metode pengelompokkan data dengan mengambil
parameter sejumlah k cluster, dan mempartisi data ke dalam cluster tersebut,
dengan berpatokan pada kemiripan antar data dalam satu cluster dan
ketidakmiripan antar cluster yang berbeda, pusat dari cluster adalah rata – rata
dari nilai anggota cluster yang disebut centroid atau center of gravity (Kamber,
2007).
Selain itu K-Means melakukan pengelompokkan data dengan
meminimalkan jumlah kuadrat dari jarak (distance) antar data dengan centroid
cluster yang cocok (Teknomo, 2006).
Algoritma K-Means adalah algoritma partitional (Non Hierarchical)
clustering yang mempartisi atau membagi sekumpulan data ke dalam sejumlah
cluster. Setiap cluster mempunyai titik pusat cluster / centroid. Centroid adalah
rata – rata (mean) dari setiap titik anggota cluster.
2.11 Eucledian Distance
Eucledian Distance adalah sebuah fungsi distance yang paling umum
digunakan. Nilai Eucledian Distance adalah akar dari kuadrat selisih koordinat
maka jarak antara 2 titik tersebut adalah ED = (X1-Y1)2 + (X2-Y2)2 + … +
(Xn-Yn)2.
Gambar 2.2 Flowchart K-Means Clustering
2.11.1 Kelebihan dan Kekur angan K-Means
Kelebihan K-Means :
a. Selalu konvergen atau mampu melakukan klasterisasi
b. Tidak membutuhkan operasi matematis yang rumit, bisa dibilang
c. Beban komputasi relatif lebih ringan sehingga klasterisasi bisa
dilakukan dengan cepat walaupun relatif tergantung pada banyak
jumlah data dan jumlah klaster yang ingin dicapai.
Kekurangan K-Means :
a. Jumlah klaster harus ditentukan
b. Nilai centroid yang yang diberikan di awal bisa mempengaruhi hasil
klasterisasi apabila nilainya berbeda (sensitif terhadap nilai centroid
awal)
c. Solusi klaster yang dihasillkan hanya bersifat lokal optimal sehingga
kita tidak tahu apakah itu sudah merupakan konfigurasi optimal atau
belum.
d. Tergantung pada mean (rata - rata)
e. Operasi matematisnya sangat sederhana.
2.12 Aplikasi Berbasis Desktop
2.12.1 Pengertian Aplikasi Berbasis Desktop
Aplikasi berbasis desktop merupakan aplikasi yang dijalankan pada
masing – masing komputer atau klien, tanpa adanya peran web browser dan
biasanya digunakan untuk tujuan tertentu. Aplikasi berbasis desktop harus
diinstall terlebih dahulu ke dalam komputer agar dapat digunakan.
Jenis Bahasa Pemrograman yang biasa digunakan pada aplikasi berbasis
desktop adalah Microsoft Visual Basic (MS VB) yang saat ini sudah berkembang
menjadi VB.net, Bahasa Pemrograman Borland Delphi, Java Netbeans dan
2.12.2 Keunggulan Aplikasi Berbasis Desktop
Beberapa macam keunggulan menggunakan aplikasi berbasis desktop,
diantaranya :
a. Dapat berjalan dengan independen, tanpa perlu menggunakan
browser.
b. Tidak perlu koneksi internet, karena semua file yang diperlukan untuk
menjalankan aplikasinya sudah terinstall sebelumnya.
c. Dapat dengan mudah memodifikasi settingnya.
d. Prosenya lebih cepat.
2.12.3 Kekur angan Aplikasi Berbasis Desktop
Beberapa macam kekurangan menggunakan aplikasi berbasis desktop,
diantaranya :
a. Apabila akan menjalankan aplikasi, harus diinstall terlebih dahulu di
komputer.
b. Bermasalah dengan lisensi. Hal ini membutuhkan lisensi yang banyak
pada setiap komputer.
c. Aplikasi tidak dapat dibuka komputer lain, jika belum diinstall.
d. Biasanya memerlukan hardware dengan spesifikasi tinggi.
2.13 Microsoft Visual Studio 2005
Program Visual Basic 2005 adalah versi terbaru dari program Visual
Basic saat buku ini dibuat. Program Visual Basic adalah bahasa pemprograman
yang paling mudah dikuasai oleh para pemula. Dalam versi yang terbaru ini,
lagi, dibandingkan versi-versi sebelumnya,antara lain teknik pemprogram dapat
dibuat lebih terstruktur dan lebih banyak bantuan dalam pemrograman.
Jauh lebih mudah untuk menguasainya dibandingkan dengan versinya
yang terdahulu, yaitu Visual Basic 6 (disingkat VB6). Ada banyak perubahan
dalam VB 2005 ini dibandingkan VB6, antara lain:
1. Bahasa pemrograman sekarang benar-benar bahasa berbasis objek (Object
Oriented Programming), sedangkan VB6 bukan bahasa berbasis obyek.
2. Aplikasi dan komponen yang ditulis di VB 2005 mempunyai akses penuh ke
.NET Framework. Sedangkan di VB6 tidak dikenal atau tidak digunakan .Net
Framework.
3. Semua aplikasi yang dibuat beroperasi dalam manajemen Common Language
Runtime (CLR). Net Framework sendiri, yang sekarang sudah versi 2.0 adalah
suatu himpunan data-data pustaka yang telah terorganisir dan berguna sebagai
fasilitas untuk sistem dan aplikasi. Sehingga seorang programmer dapat tidak
perlu lagi menghapal fungsi-fungsi Windows API untuk akses sistem, seperti
di dalam bahasa VB6 karena sudah diorganisir oleh .Net Framework.
Hampir semua fungsi Windows API tersebut telah dijadikan object-object
yang dapat dengan mudah digunakan dan ditemukan oleh programmer VB 2005.
Pemrograman berbasis objek (OOP) sendiri adalah suatu pendekatan ke arah
struktur pengembangan aplikasi berdasarkan objek. Objek tersebut dapat berupa
prosedur, event, ataupun variable. Object satu dapat menjadi bawahan object
lainnya berdasarkan susunan fungsinya. Artinya suatu object terdepan terdiri atas
beberapa object yang memiliki tugas lebih sempit, dan antar object dapat saling
OOP adalah: Dim Masukan as String= “Selamat Membaca” Dim nilai as String =
Strings.Left(Masukan, 3) Object Masukan bertipe string, yang isi text-nya adalah
“Selamat Membaca”. Kemudian pada baris berikutnya digunakan object Left
untuk memprosesnya. Object Left sendiri dapat diakses melalui object Strings.
Hasil proses Object Left terhadap object Masukan, yaitu mengambil 3 karakter
string kirinya untuk kemudian hasil proses tersebut dimasukkan dalam obyek nilai
yang bertipe string pula. Common Language Runtime (CLR) adalah suatu runtime
lingkungan yang memproses, melaksanakan, dan mengatur kode dasar Visual
Basic. Mirip dengan runtime Visual Basic tradisional, yaitu VBRUN300.dll atau
MSVBVM60.dll, tetapi kemampuannya saja lebih ditingkatkan sehingga jalannya
program yang dibuat lebih stabil dan penanganan kesalahan lebih baik dengan
tujuan supaya program dapat berjalan secara optimal.
2.13.1 Pengertian dan Cara Penggunaan Objek – Objek Pada Visual
Basic.Net 2005
Di dalam visual basic .net 2005 terdapat berbagai macam objek di di
dalamnya untuk mendukung jalannya program.
1. Obyek Conection
Obyek Conection digunakan untuk membuat koneksi database. Sebelum
melakukan koneksi ke database, tambahkan dahulu pernyataan imports ke
baris pertama jendela kode sebagai berikut :
Untuk sql server :
Imports system.data.sqlclient
Untuk MySQL connector ODBC :
2. Obyek Command
Obyek command dapat memanggil data dari sumber data. Perintah
ditentukan oleh property commandtext.properti command text berisi nama
table, pernyataan, atau nama dari stored procedure.
Untuk menjalankan perintah pertama kali deklarasikan variable obyek
command, sebagai berikut :
Odbc command = new odbccommand
a. OdbcCommand adalah suatu program yang menjalankan
perintah-perintah pada sumber data.
3. Obyek DataAdapter
Obyek dataadapter akan melakukan koordinasi antara representasi data
dalam memori dan sumber data permanen. Obyek data adapter bekerja
sebagai duta kita dengan mekanisme akses data, sehingga kita dapat
memanggil dan menyimpan data dari sumber data dan obyek dataset.
Data adapter berisi sebuah metode yang penting yaitu metode fill().
Metode fill akan melakukan populate atau mengisi suatu dataset dan
proses pengisian tersebut terjadi ketika dataset menyentuh secara langsung
koneksi database.
a) OleDbDataAdapter Merupakan komponen yang berfungsi sebagai
jembatan diantara database dan objek dataset dan akan mengambil data
yang telah ditentukan, lalu akan mempopulate dataset anda.
4. Obyek DataReader
Obyek datareader merupakan mekanisme secara tepat untuk memanggil aliran
data yang bersifat forward-only dan read-only. Kita dapat membuat obyek data
reader menggunakan metode executereader() dari objek command.
a) OleDbDataReader merupakan kumpulan record-record yang diambil
dari database yang berfungsi membaca data pada sumber data dengan sifat
forward only dan read only.
Cara menggunakannya biasanya digunakan pada tampilan control
tampilan data seperti DataGrid, GridView, dsb.
5. Obyek DataSet
Dataset merupakan pepresentasi data dalam memori yang memberikan
model pemrograman relational yang konsiten, tanpa mmemperhatikan asal
dari sumber data. Suatu data set mewakili serangkaian data secara lengkap
termasuk table yang berhubungan, constain(aturan), dan relasi antar table.
Ada beberapa cara untuk bekerja dengan dataset :
a. Menggunakan kode program dengan menggunakan datatable,
datarelation, contrain dalam dataset, dan populate dengan data.
b. Populate dataset dari system management database relational
menggunakan dataadapter.
c. Memanggil dataset menggunakan XLM.
Pengertian Data Set
DataSet merupakan perwujudan data dalam memori yang
memberikan model program relational yang konsisten tanpa
Digunakan Untuk mengatur sendiri query yang akan dijalankan
dengan menggunakan DataAdapter dalam menggunakan parameter dalam
pembuatan report.
Cara Menggunakannya :
1. Menggunakan kode program dengan membuat DataTable,
DataRelation dan Constrain dalam DataSet dan populate dengan data.
2. Populate DataSet dari sistem manajemen database relational dengan
menggunakan DataAdapter
3. Memanggil DataSet dengan menggunakan XML.
Langkah-langkah Membuat Data Set :
1. Klik objek OleDbDataAdapter 1 yang baru saja dibuat diatas. Klik
kanan kemudian pilih Generate DataSet
2. Sebuah jendela Generate DataSet akan ditampilkan. Pilih New untuk
membuat dataset baru. beri nama yang akan kamu pakai misal ds_barang.
3. Pilih tabel yang akan digunakan (tabel yang terdapat pada database
yang telah dipilih pada pembahasan DataAdapter diatas). Pilih/centang
Add this dataset to the designer.
4. Kemudian klik tombol OK.
5. Hasil akhir dari proses ini adalah dihasilkannya file skema XML (bila
kamu menggunakan nama ds_barang maka akan dihasilkan skema XML
dengan nama ds_barang.xsd)
6. Data Table
DataTable adalah komponen dimana baris data yang diperoleh dari sumber
direferensi melalui objek datatable. Perubahan yang terjadi pada data table
ditangani library.net.framework, jadi sumber data tidak terlibat lg.
a) Data table adalah suatu table yang berisi kumpulan-kumpulan data
yang saling terkait untuk membangun sebuah database.
Cara Menggunakannya bisa juga dengan table HTML biasa, dengan
meng-input coding-coding nya.
7. Data View
Data View adalah view yang digunakan untuk menampilkan data-data
yang berasal dari data source.
Cara Menggunakannya adalah jalankan preview dengan menekan tombol
F12.
8. Pengertian Import.Systemdata.Oledb
Suatu Sistem Data yang bertujuan agar kita bisa langsung memanggil
class-class yang berada pada namespace yang dimaksud tanpa menuliskan
namespacenya terlebih dahulu.
Imports System.Data.OleDb
Public Class formShow2Grid
Private oleDa As New OleDbDataAdapter("Select * from tbMataUang",
_ "Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=" & _
Application.StartupPath.ToString & "\dbTutorial.mdb")
Private dt As New DataTable
Private Sub formShow2Grid_Load(ByVal sender As System.Object, _
ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
dgvMataUang.DataSource = dt
dgvMataUang.Columns(0).Width = dgvMataUang.Width / 3
dgvMataUang.Columns(1).Width = dgvMataUang.Width * 2 / 3
End Sub
End Class
Gambar 2.3 Tampilan Awal Visual Studio .NET 2005
2.13.2 Crystal Reports
Salah satu komponen penting dalam pengolahan database adalah membuat
laporan / report. Sebuah laporan tidak hanya dapat ditampilkan dalam bentuk
tampilan layar (soft copy) tetapi juga harus dapat dicetak kedalam media output
lain, seperti kertas (hard copy). Ada banyak program aplikasi yang dapat
membantu kita dalam pembuatan laporan seperti Crystal Report, Quick Report,
pembuatan laporan pada program, yaitu komponen Data Report. Komponen Data
Report digunakan untuk mendesain tampilan laporan.
2.13.3 Laporan Grafik dengan VB.net 2005
Grafik merupakan suatu sajian data yang dituangkan dalam bentuk
diagram. Bentuk sajian semacam ini tentu akan lebih menarik dan informatif,
karena selain dapat diisi dengan kombinasi warana dan bentuk juga bersifat
uptodate yang langsung berubah jika terjadi perubahan data.
Ada berbagai macam jenis grafik yang disediakan crystal report, yang
dapat kamu gunakan untuk mendesain laporan dan grafik. Secara r umum terdapat
dua macam data yang dapat digunakan untuk membuat grafik, yaitu :
Data Tunggal
Data tungga hanya mempunyai satu data numerik yang akan dibandingkan
untuk banyak baris (record). Bentuk grafik yang mendukung data tunggal adalah
Pie dan Doughnout.
Data Banyak
Data banyak merupakan data numerik yang digunakan lebih dari satu yang
akan digunakan untuk banyak baris (record). Bentuk grafik yang menggunakan
data banyak antara lain Bar, Line, Area dan sebagainya.
2.14 Database
Suatu Database Management System (DBMS) berisi sesuatu koleksi data
yang saling berelasi dan satu set program pengelola untuk menambah data,
Database adalah kumpulan dari file yang saling berelasi, relasi tersebut bisa
ditunjukkan dengan kunci tiap file yang ada.suatu database menunjukkan satu
kumpulan data yang di pakai dalam satu lingkup perusahaan atau istansi.(Winarko
2006).
Dalam suatu file terdapat record yang sejenis, sama besar, sama bentuk,
merupakan suatu kumpulan entiti yang seragam.satu record terdiri dari fild yang
saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa fild tersebut dalam satu pengertian
lengkap dan direkam dalam satu record.untuk menyebut isi dari record digunakan
atribut atau merupakan judul dari satu kelompok entiti tertentu. entiti adalah satu
objek yang nyata dan akan di rekam.set program pengelola merupakan satu paket
program yang dibuat agar memudahkan dan mengefisiensikan pemasukan atau
perekaman informasi dan pengambilan atau pembacaan informasi ke dalam
database.
2.15 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat
MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General
Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi komersial
untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Relational Database Management System (RDBMS) MySQL adalah
gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas
untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang
bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep
utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).
SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk
pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian
data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database
(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses
perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program
aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul
dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk
query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali
lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.
2.15.1 Kelebihan MySQL
MySQL memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
a. Portabilitas
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti
Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih
b. Open Sour ce
MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL
sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
c. Multi User
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
d. Per formance Tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani
query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL
persatuan waktu.
e. J enis kolom
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed /
unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
f. Perintah dan fungsi
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung
perintah Select dan Where dalam perintah (query).
g. Keamanan
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang
h. Skalabilitas dan Pembatasan
MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan
jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5
milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32
indeks pada tiap tabelnya.
i. Lokalisasi
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa
Indonesia belum termasuk di dalamnya.
j. Konektivitas.
MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan
protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
k. Antar Muka
MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi
dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application
Programming Interface).
l. Klien dan Peralatan
MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat
digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang
m. Struktur tabel.
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani
ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam
PostgreSQL ataupun Oracle.
2.16 ODBC (Open Database Connectivity)
2.16.1 Pengertian ODBC (Open Database Connectivity)
Open Database Connectivity (ODBC) adalah sebuah standar terbuka untuk
konektivitas antar mesin basis data. Standar ini menyediakan API yang dapat
digunakan untuk menjalankan dan mengoneksikan sebuah aplikasi dengan sebuah
sistem manajemen basis data (SMBD). Para desainer ODBC membuatnya dengan
tujuan agar ODBC terbebas dari penggunaan bahasa pemrograman tertentu,
sistem manajemen basis data tertentu, dan sistem operasi tertentu. ODBC adalah
bagian database Microsoft Windows Open Services Architecture (WOSA),
sebuah interface yang memungkinkan aplikasi desktop berbasis yang terhubung
ke lingkungan komputasi tanpa harus menulis ulang aplikasi untuk setiap
platform.
2.16.2 Tujuan ODBC
Open Database Connectivity (ODBC) menyediakan perangkat lunak
metode API standard untuk menggunakan Sistem Manajemen Database (DBMS).
Para desainer ODBC bertujuan untuk membuatnya independent dari bahasa
Pengembangan membutuhkan fitur atau jenis tidak dapat diakses dengan
ODBC SQL dapat menggunakan API lainnya. Jika tidak bertujuan untuk platform
kemerdekaan, pengembang dapat menggunakan API milik, apakah DBMS
spesifik (seperti Transact-SQL) atau bahasa khusus (misalnya : JDBC untuk
aplikasi Java).
2.16.3 Manfaat ODBC
Pengguna sistem operasi Windows dapat mengonfigurasikan ODBC
dengan menggunakan utilitas ODBC yang terdapat di dalam Control Panel.
Utilitas ini mengizinkan mereka untuk mendefinisikan DSN (Data Source Name)
untuk basis data yang hendak diakses dan juga driver yang digunakan untuk
mengakses basis data tersebut. Untuk mengonfigurasikan ODBC dengan utilitas
ini, mereka dapat mengasosiasikan sebuah DSN dengan sebuah driver ODBC,
yang mengizinkan aplikasi untuk dapat berinteraksi dengan basis data yang
disimpan baik secara local di dalam mesin yang sama maupun di dalam server
jaringan.
Beberapa keuntungan dari ODBC adalah :
1. ODBC menyediakan antarmuka yang konsisten tanpa memperhatikan
jenis database server yang digunakan.
2. Dapat memiliki lebih dari satu koneksi konkruen.
3. Aplikasi tidak perlu terikat untuk setiap database yang akan berjalan.
2.16.4 Fungsi ODBC
Spesifikasi ODBC menawarkan API procedural untuk menggunakan
implementasi ODBC, akan menyediakan satu aplikasi atau lebih, pustaka inti
ODBC, dan juga ” driver basis data”. Pustaka inti ODBC, yang bersifat
independen terhadap aplikasi dan juga DBMS, bertindak sebagai interpreter antara
aplikasi dan juga driver basis data, sementara driver basis data mengandung detail
– detai mengenai SMBD tertentu. Sehingga dengan cara seperti ini, para
programmer dapat menulis aplikasi basis data, tanpa harus memahami sistem
manajemen basis data tertentu, mengingat semuanya telah ditangani oleh ODBC.
Akan tetapi, para pembuat driver basis data ODBC hanya harus mengetahui
bagaimana caranya memasukkan driver basis data ke dalam pustaka inti ODBC.
Dengan begitu, ODBC ini dapat disebut sebagai sistem yang modular. ODBC
memiliki beberapa komponen utama, yakni sebagai berikut :
1. ODBC API : sekumpulan panggilan fungsi, kode-kode kesalahan dan
sintaksis SQL yang mendefinisikan bagaimana data dalam sebuah DBMS
diakses.
2. Driver basis data ODBC : driver (yang berupa dynamic link library)
yang mampu memproses panggilan fungsi ODBC untuk sebuah DBMS
tertentu.
3. ODBC Driver Manager : yang bertugas untuk memuat driver basis data
3.1 Analisis Sistem
Dari analisis yang telah dilakukan, maka akan dirancang suatu sistem
informasi eksekutif akademik siswa berbasis desktop menggunakan metode
K-means pada SMA 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA untuk melakukan proses
pengecekan data akademik siswa dan kelompok siswa berprestasi melalui
program ini, maka dilakukan perancangan sistem dan pembuatan sistem untuk
mewujudkan sistem informasi eksekutif akademik. Hal tersebut dilakukan untuk
menggambarkan arus data dalam aplikasi secara terstruktur dan jelas, serta
menggambarkan proses yang terjadi pada aplikasi, sehingga dapat menjadi suatu
sistem informasi akademik yang diinginkan oleh para eksekutif (Kepala Sekolah,
Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan dan Wali Kelas) di sekolah SMA 17
AGUSTUS 1945 SURABAYA.
Dengan melihat aplikasi desktop ini eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek
Kurikulum, Wakasek Kesiswaan dan Wali Kelas) dapat dengan mudah
mengetahui lebih lanjut tentang informasi - informasi nilai akademik siswa. Selain
itu eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan dan
Wali Kelas) juga bisa melihat dengan mudah dan cepat kelompok siswa yang
berprestasi karena aplikasi ini di dalamnya terdapat metode K-means yang
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem yang yang dipakai pada aplikasi ini berisikan
penjelasan tentang deskripsi umum sistem, kebutuhan sistem meliputi kebutuhan
pengguna. Perancangan sistem meliputi pembuatan Data Flow Diagram (DFD),
pembuatan Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM). Untuk
membuat rancangan Database-nya dan Design Interface-nya dengan
menggunakan bahasa pemrograman desktop.
3.3 Wor k Flow
Work flow adalah suatu otomatisasi proses bisnis,secara menyeluruh atau
beberapa bagian saja yang berlangsung selama dokumen, informasi atau perintah
kerja dilewatkan (diproses) dari satu pengguna ke pengguna lainnya sesuai dengan
aturan dan prosedur yang berlaku.
3.3.1 Work Flow Administrator (Eksekutif)
Diawali dari admin (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek
Kesiswaan dan Wali Kelas) melakukan login ke sistem, jika waktu melakukan
login admin melakukan kesalahan dalam mengisi username dan password, maka
admin akan dimintai oleh sistem untuk melakukan login kembali, jika admin
benar dalam menginputkan username dan password, maka admin akan langsung
masuk pada halaman utama administrator. Setelah login sukses, admin dapat
memilih menu yang yang diinginkannya. Adapun menu yang disediakan pada
aplikasi desktop ini adalah menu laporan data (data ekstrakurikuler, nilai
siswa, data raport siswa), menu laporan grafik (grafik ekstrakurikuler, grafik nilai
pelajaran siswa, grafik absensi siswa, grafik raport siswa), menu kelompok
prestasi siswa dan menu keluar. Setelah itu admin keluar dari sistem.
Gambar 3.1 Work Flow Menu Administrator (Eksekutif)
3.3.2 Wor k Flow Kelompok Prestasi Siswa
Diawali dari admin (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek
Kesiswaan dan Wali Kelas) melakukan login ke sistem, jika waktu melakukan
admin akan dimintai oleh sistem untuk melakukan login kembali, jika admin
benar dalam menginputkan username dan password, maka admin akan langsung
masuk pada halaman utama administrator. Setelah login sukses, admin dapat
memilih menu Kelompok Siswa Berprestasi untuk melihat laporan data
Kelompok siswa Berprestasi. User (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum,
Wakasek Kesiswaan dan Wali Kelas) memilih salah satu kelas untuk ditampilkan
data kelompok siswa berprestasi di kelas tersebut. Kemudian admin keluar dari
sistem.
3.4 Data Flow Diagr am
DFD (Data Flow Diagram) merupakan alat perancangan sistem yang
berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisis maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan
oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. DFD juga
merupakan suatu model data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan
darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data
disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut interaksi antara data yang
tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Beberapa simbol yang digunakan dalam pendesainan DFD yaitu :
a. Eksternal Entity ( kesatuan Luar ) atau Boundary ( batas sistem ) batas
sistem yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya.
Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada
lingkungan luarnya.
b. Data Flow ( Arus Data )
Arus data mengalir diantara proses ( process ), simpanan data (data
story), dan kesatuan luar (entity).
c. Process ( Proses )
Suatu proses merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke
dalam proses untuk dihasilkan arus data yang keluar dari proses.
d. Data Story (Penyimpanan Data)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang menyimpan files
3.4.1 Context Diagram
Context Diagram atau Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari
suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks
merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem
atau output dari sistem. DFD akan memberi gambaran tentang keseluruhan
sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus).
Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam
diagram konteks. di dalam konteks diagram tersebut menggambarkan semua
interaksi dari pelaku dan aliran data i/o( input / output ) yang terlibat dengan
sistem secara keseluruhan, dengan begini maka entitas apa saja yang terkait
dengan sistem dapat di ketahui tidak hanya itu dalam konteks diagram ini kita
juga dapat mengetahui darimana asal data yang masuk kedalam sistem.
data tahun pelajaran laporan kepribadian siswa
data kepribadian siswa laporan mata pelajaran
data mata pelajaran
laporan data kelas data kelas
laporan raport
Pada Data Flow Diagram Gambar 3.3 menggambarkan bahwa pada DFD
level Context proses sistem informasi eksekutif akademik siswa terdapat 2
entitas, diantaranya:
1. Sistem Informasi Akademik : Memberikan beberapa data informasi
yaitu data siswa, data ekstrakurikuler, data absensi siswa, data guru,
data jadwal pelajaran, data kelas, data nilai pelajaran, data mata
pelajaran, data raport, dan data nilai kepribadian siswa.
2. Eksekutif : Dapat menerima informasi laporan data siswa, laporan data
ekstrakurikuler, laporan absensi siswa, laporan data guru, laporan
jadwal pelajaran, laporan data kelas, laporan nilai pelajaran, laporan
mata pelajaran, laporan raport, dan laporan nilai kepribadian siswa.
3.4.2 Diagra m Level 0
Setelah secara keseluruhan alur data yang ada dalam diagram konteks
digambarkan, maka dapat menarik beberapa alur proses yang ada pada
diagram level konteks untuk di decompose menjadi beberapa alur proses inti.
NIS
data guru laporan data guru
kode_raport
Gambar 3.4 Diagram level 0
Berdasarkan Gambar 3.4 dapat diketahui bahwa dalam pengelolahan
sistem informasi eksekutif akademik ini terdapat beberapa proses yang
mendukung kegiatan proses bisnisnya yaitu :
a. Menampilkan Laporan Data Ekstrakurikuler : proses yang digunakan
untuk melihat laporan data ekstrakurikuler siswa, dan proses ini dilakukan
oleh Eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek
b. Menampilkan Laporan Data Absensi Siswa : proses yang digunakan untuk
melihat laporan data absensi siswa, dan proses ini dilakukan oleh
Eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan dan
Wali Kelas).
c. Menampilkan Laporan Data Nilai Kepribadian Siswa : proses yang
digunakan untuk melihat laporan data nilai kepribadian siswa, dan proses
ini dilakukan oleh Eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum,
Wakasek Kesiswaan dan Wali Kelas).
d. Menampilkan Laporan Data Jadwal Pelajaran : proses yang digunakan
untuk melihat laporan data jadwal pelajaran siswa, dan proses ini
dilakukan oleh Eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek
Kesiswaan dan Wali Kelas).
e. Menampilkan Laporan Data Nilai Pelajaran Siswa : proses yang
digunakan untuk melihat laporan data nilai pelajaran siswa, dan proses ini
dilakukan oleh Eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek
Kesiswaan dan Wali Kelas).
f. Menampilkan Laporan Data Raport Siswa : proses yang digunakan untuk
melihat laporan data raport siswa, dan proses ini dilakukan oleh Eksekutif
(Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan dan Wali
Kelas).
g. Menghitung Kelompok Siswa Berprestasi: proses yang digunakan untuk
melihat laporan data kelompok siswa berprestasi, dan proses ini dilakukan
oleh Eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Wakasek
3.4.3 Diagram Level 1
Gambar 3.5 Diagram level 1 Pengelompokkan Siswa Berprestasi
Dapat diketahui pada Gambar 3.5 alur proses data pengelompokkan
siswa berprestasi dari data yang berasal dari proses perhitungan k-means,
kemudian di proses dengan langkah – langkah untuk perhitungan metode k-means
tersebut, sehinggan akhirnya mendapatkan hasil perhitungan pengeleompokkan
siswa berprestasi yang ditujukan untuk Eksekutif (Kepala Sekolah, Wakasek
3.5 CDM (Conceptual Data Model)
Gambar 3.6 Conceptual Data Model (CDM) SIE akademik
Gambar 3.6 adalah pemodelan struktur data perancangan database
3.6 PDM (Physical Data Model)
Gambar 3.7 Physical Data Model (PDM) SIE akademik
Gambar 3.7 menggambarkan perancangan database setelah pembuatan
CDM (Conceptual Data Model) dari sistem informasi eksekutif akademik siswa di
SMA 17 Agustus 1945 Surabaya. Pada aplikasi ini terdapat 12 tabel yaitu tabel
siswa, tabel pegawai, tabel hasil k-means, tabel mata pelajaran, tabel raport siswa,
tabel detail nilai pelajaran siswa, tabel ekstrakurikuler, tabel jadwal pelajaran,
3.7 Struktur Tabel
Berikut adalah struktur tabel siswa
Nama Tabel : Siswa
Isi Tabel : berisi field untuk data siswa
Primary key : NIS
Tabel 3.1 Struktur Tabel Siswa
Berikut adalah struktur tabel pegawai
Nama Tabel : Tabel Pegawai
2 Kode_kelas Integer
3 Id_ekstrakurikuler Integer
4 NISN Integer
12 No_telp_siswa Varchar 15
13 Tahun_diterima Varchar 10
14 Asal_sekolah(SMP) Varchar 30
15 Nama_ayah Varchar 50
16 Pekerjaan_ayah Varchar 20
17 Nama_ibu Varchar 50
18 Pekerjaan_ibu Varchar 20
19 No_tlp_orangtua Varchar 15
Tabel 3.2 Strukur Tabel Pegawai
Berikut adalah struktur tabel absensi siswa
Nama Tabel : Tabel Absensi
Isi Tabel : berisi field untuk data absensi
Primary key : Kode_absensi
Tabel 3.3 Struktur Tabel Absensi Siswa
Berikut adalah struktur tabel ekstrakurikuler
Nama Tabel : Ekstrakurikuler
Isi Tabel : berisi field untuk data Ekstrakurikuler
Primary key : Id_ekstrakurikuler
Tabel 3.4 Struktur Tabel Ekstrakurikuler
No Field Jenis Panjang Primary Key Foreign Key
1 Kode_guru Varchar 10
2 Kode_kelas Integer
3 Id_mapel Integer
1 Kode_absensi Integer
2 Kode_tahun Integer
3 NIS Varchar 6