• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU BAHASA INGGRIS DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING MELALUI SUPERVISI AKADEMIK OFFICE-CONFERENCE DI SMK NEGERI 9 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU BAHASA INGGRIS DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING MELALUI SUPERVISI AKADEMIK OFFICE-CONFERENCE DI SMK NEGERI 9 MEDAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU BAHASA INGGRIS

DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING

MELALUI SUPERVISI AKADEMIK OFFICE-CONFERENCE

DI SMK NEGERI 9 MEDAN

TESIS

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

Konsentrasi Kepengawasan

Oleh:

EMMA MALIA NIM: 8126132048

PROGRAM PASCASARJANA UNIMED

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

KONSENTRASI KEPENGAWASAN PENDIDIKAN

(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU BAHASA INGGRIS

DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING

MELALUI SUPERVISI AKADEMIK OFFICE-CONFERENCE

DI SMK NEGERI 9 MEDAN

TESIS

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

Konsentrasi Kepengawasan

Oleh:

EMMA MALIA NIM: 8126132048

PROGRAM PASCASARJANA UNIMED

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

KONSENTRASI KEPENGAWASAN PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRACT

EMMA MALIA. The Skill Improvement of Teachers of English in Using Mind Mapping Media through Office-Conference Academic Supervision in SMK Negeri 9 Medan. Thesis. Postgraduate Program State University of Medan

(UNIMED). Medan. 2014.

The problem of this study is the low skill of teachers of English in using mind mapping media at SMK Negeri 9 Medan. The purpose of this research is to improve the skills of teachers of English through office-conference academic supervision. The kind of this research is Action Research held in SMK Negeri 9 with 5 teachers of English as the research subjects. The method used in this study is quantitative method by using two cycles which consists of 4 phases in each. The data analysis technique used is descriptive analysis, namely, the average score

and the percentage of the achievement of teachers’ skill which described the

activities of the researcher in office-conference academic supervision as well as the activities of teachers of English in instructional process. Before the action through office-conference academic supervision was carried out, the teachers of English were given pre-test to determine their preliminary abilities. Then they were trained the skill how to use mind mapping media through office-conference academic supervision. After it was completed, they were given post-test to find out

the upgrading of teachers of English’s skill in using mind mapping media. The

average score of pre-test of the research finding obtained was 36, 66 and it increased to 71, 42 in the first cycle, and then it increased to 86, 42 in the second cycle. After doing the action in cycle I, the skill level of teachers of English reached 20%. The result showed that teachers of English did not reach the standard achievement yet. Moving from the reflection performed in cycle I, after being given a more intensive and optimal action, it reached 100% of teachers of English have skill in using mind mapping media. With the standard achievement

of teachers of English reached ≥ 80 or meets the indicators of success, this

research is well done. Thus, it can be concluded that the application of office-conference academic supervision can improve the skill of teachers of English in using mind mapping in SMK Negeri 9 Medan. It is recommended to supervisors and principals to apply office-conference academic supervision in guiding teachers especially for teachers of English.

(7)

ii

ABSTRAK

EMMA MALIA. Peningkatan Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Melalui Supervisi Akademik

Office-Conference Di SMK Negeri 9 Medan. Tesis. Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2014.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulisan tesis ini dapat

diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Tesis berjudul “Peningkatan

Keterampilan Guru Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Melalui Supervisi

Akademik Office-Conference di SMK Negeri 9 Medan” disusun untuk memperoleh

gelar Magister Administrasi Pendidikan pada Program Pascasarjana UNIMED.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini Penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd selaku Direktur Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Arif Rahman, M. Pd selaku Asisten Direktur I dan Prof. Dr. Sahat Siagian,

M. Pd selaku Asisten Direktur II.

4. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd dan Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd selaku

Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs Universitas

Negeri Medan.

5. Dr. Darwin, M. Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Sukarman Purba, M. Pd

selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran yang

bermanfaat kepada Penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan tesis ini.

6. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd, Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd, serta

Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd selaku nara sumber dan penguji yang telah banyak

memberikan masukan dan saran kepada Penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

7. Para Dosen Program Studi Administrasi Pendidikan dan civitas akademika

Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang berperan dalam memberikan ilmu

serta bantuan kepada penulis selama perkuliahan hingga selesai.

8. Drs. Purwadi Sutanto, M. Si selaku Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (P2TK

Dikmen) yang telah membantu Penulis dalam memfasilitasi pemberian beasiswa

(9)

iv

9. Abdul Johan, S. Pd selaku Kepala Bidang Program dan Pengembangan Mutu

Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Medan yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian di lapangan.

10. Sakti, S. Pd, M. Pd selaku Kepala sekolah SMK Negeri 9 Medan yang turut serta

membantu Penulis dalam melakukan penelitian hingga selesai.

11. Guru-guru SMK Negeri 9 Medan khususnya Ibu Florence Ambarita, S. Pd, Ibu

Nuraina, S. Pd, Ibu Annisa Nur Panggabean S. Pd, Ibu Endang Nasution, S. Pd,

Ibu Suci S. Liana, S. Pd, dan Ibu Dumaria Siagian yang telah membantu Penulis

dalam melakukan penelitian.

12. Kedua orang tua Bapak Saberi dan Ibu Jawaher serta Ibu mertua Berlian

Panjaitan dan semua saudara yang telah memotivasi Penulis dalam

menyelesaikan perkuliahan.

13. Suami tercinta Irwansyah Simatupang yang penuh kasih sayang dan kesabaran

mendampingi Penulis serta kedua putra tersayang Muhammad Army Ramadhan

Simatupang dan Muhammad Dhafi Wiryanata Simatupang yang telah merelakan

waktu dan jatah kasih sayangnya terpotong selama Penulis menjalani

perkuliahan.

14. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan Konsentrasi

Kepengawasan Angkatan I (XXI) yang memberikan banyak motivasi, semangat,

dan kontribusi yang berharga bagi Penulis selama perkuliahan.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini bisa bermanfaat bagi

para pembaca dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 3 Juni 2014

Penulis,

(10)

v

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS TINDAKAN ... 13

A.Kajian Teori ... 13

C.Definisi Operasional Variabel ... 38

D.Prosedur Penelitian ... 39

(11)

vi

F. Teknik Analisis Data ... 44

G.Indikator Keberhasilan Tindakan ... 46

H.Jadwal Kegiatan/Skenario Kegiatan ... 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A.Hasil Penelitian ... 50

B. Pembahasan ... 76

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 79

A.Simpulan ... 79

B. Implikasi ... 79

C.Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 17

Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembuatan Materi dengan Media Mind

Mapping ... 25 Tabel 2.3 Langkah-langkah Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam

Menggunakan Media Mind Mapping Dalam Pembelajaran 27

Tabel 2.4 Tahapan Supervisi Akademik Office-Conference ... 35

Tabel 3.1 Data Guru Bahasa Inggris yang Menjadi Subyek Penelitian 38

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Butir Soal ... 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterampilan Guru Bahasa

Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping

Selama Supervisi Akademik Office-Conference ... 43

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Penilaian Kegiatan Supervisi Akademik

Office-Conference ... 44 Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Penilaian Keterampilan Guru Bahasa

Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping dalam

Pembelajaran ... 44

Tabel 3.6 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah ... 47

Tabel 3.7 Skenario Kegiatan Supervisi Akademik Office-Conference 48

Tabel 4.1 Nilai Pre-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam

Menggunakan Media Mind Mapping ... 51

Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Pre-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris

Dalam Menggunakan Media Mind Mapping ... 53

Tabel 4.3 Nilai Pos-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris

Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus I 58

Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Pos-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris

Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus I 60

Tabel 4.5 Perbandingan Ketuntasan Pada Pre-tes dan Pos-tes

Keterampilan Guru Bahasa Inggris Pada Siklus I ... 62

(13)

viii

Tabel 4.7 Deskripsi Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Pada Siklus I ... 64

Tabel 4.8 Analisis Butir Soal Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam

Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus II ... 70

Tabel 4.9 Nilai Pos-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam

Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus II ... 72

Tabel 4.10 Perbandingan Nilai Pre-tes, Pos-tes Siklus I dan Pos-tes

Keterampilan Guru Bahasa Inggris dalam Menggunakan

Media Mind Mapping Pada Siklus II ... 73

Tabel 4.11 Deskripsi Observasi Aktivitas Peneliti Pada Siklus II ... 73

Tabel 4.12 Deskripsi Aktivitas Guru Bahasa Inggris Dalam

(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Contoh Media Mind Mapping yang Menggunakan

Program MindMaple ... 26

Gambar 3.1 Siklus Pelaksanaan Tindakan ... 39

Gambar 3.2 Tahapan Analisis Data ... 46

(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Wawancara kepada Guru Bahasa Inggris tentang

Pengetahuan Mengenai Penggunaan Media Mind Mapping 84

Lampiran 2 Data Awal Pengetahuan Guru Bahasa Inggris tentang

Penggunaan Media Mind Mapping ... 85

Lampiran 3 Instrumen Telaah Kelengkapan Komponen RPP ... 86

Lampiran 4 Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Guru Bahasa

Inggris Dalam Menggunakan Media Mind Mapping ... 87

Lampiran 5 Lembar Observasi Kegiatan Supervisi Akademik

Office-Conference untuk Meningkatkan Keterampilan Guru

Bahasa Inggris Dalam Menggunakan Media Mind Mapping 89

Lampiran 6 Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Guru Bahasa

Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping

dalam Pembelajaran ... 91 Lampiran 7 Rencana Kegiatan Penelitian (RKP) ... 93

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rendahnya kualitas pendidikan pada suatu bangsa mencerminkan

rendahnya kinerja guru. Menurut catatan UNDP pada tahun 2008, HDI (Human

Development Index) Indonesia menempati peringkat 109. Kinerja guru yang

rendah juga dilihat dari kelayakan guru mengajar. Menurut Balitbang Depdiknas

(2003), guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat SD (21, 07%), SMP (54,

12%), SMA (65, 29%) dan SMK (55, 91%). Selain itu Ginting (2011: 2)

mengungkapkan bahwa nilai rata-rata nasional calon guru PNS untuk bidang studi

MM (27, 67%), Fisika (27, 35%), Biologi (44, 96%) dan Bahasa Inggris (37,

57%) dari skor 0-100. Ini berarti bahwa kualitas guru masih tergolong rendah

karena batas ideal agar guru dapat mengajar dengan baik minimal guru harus

menguasai 75% dari penguasaan bidang studi yang dikuasainya.

Untuk memperbaiki kualitas guru, pemerintah memperbaharui

kurikulum, diklat dan penataran guru, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan,

penggunaan metode, serta pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan

khususnya media pembelajaran. Ini sejalan dengan pendapat Arends (2012: 10)

yang menyatakan bahwa “….teachers could use technology to enhance teaching

and student learning and to apprise them of available computer related

resources”. Pendapat tersebut berarti bahwa guru bisa menggunakan teknologi

untuk meningkatkan pembelajaran dan menyediakan peserta didik dengan sumber

(17)

Guru sebagai pendidik perlu untuk mendukung berbagai program

pemerintah tersebut dengan memiliki keterampilan dasar mengajar yang salah

satunya yaitu keterampilan dalam mengadakan variasi mengajar. Arends dan

Kilcher (2010: 11) menegaskan bahwa “The efficiency dimension involves a teacher’s ability to retrieve and accurately apply knowledge and skills to specific

teaching situations.” Ini bisa bermakna bahwa dimensi pembelajaran yang efisien

mencakup kemampuan guru untuk menerapkan pengetahuan serta keterampilan

mengajar dalam pembelajaran.

Dalam variasi mengajar, guru perlu terampil dalam penggunaan media

pembelajaran yang dapat menimbulkan semangat peserta didik agar memberikan

seluruh perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran dan mengoptimalkan

hasil belajar mereka. Sebagai komponen yang sangat menentukan dalam

keberhasilan suatu pendidikan, guru merupakan ujung tombak yang berhubungan

langsung dengan peserta. Ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa

Clearly, good teachers are concerned about what students get from their

teaching and the impact that they have on students’ understanding, knowledge

and critical engagement” (Eipstein, et al., 2005: 12). Ini bermakna bahwa guru

yang baik akan memperhatikan apa yang peserta didik peroleh dari pengajaran

yang diberikan oleh guru dan dampak yang guru berikan terhadap pemahaman,

pengetahuan serta hal-hal kritis dari peserta didik.

Pengertian di atas bermakna bahwa bagaimanapun bagus serta idealnya

kurikulum pendidikan dan betapapun lengkapnya sarana serta prasarana

(18)

dengan keterampilan guru dalam mengajar, khususnya dalam keterampilan

mengadakan variasi maka semuanya kurang berhasil.

Pembelajaran bahasa Inggris tidak hanya terbatas pada membaca buku dan

mendengar pengajaran atau memberikan latihan, namun pembelajaran harus

melibatkan pemikiran yang bekerja secara assosiatif untuk menguasai

keterampilan dalam mendengar (Listening), berbicara (Speaking), Membaca

(Reading) dan menulis (Writing). Agar peserta didik bisa menguasai keempat

keterampilan tersebut, maka guru bahasa Inggris harus memiliki keterampilan

dalam penggunaan media pembelajaran. Dalam pemilihan dan penggunaan media

pembelajaran, guru perlu menyadari bahwa setiap peserta didik lahir dengan

segala potensi yang dimiliki termasuk potensi pikiran. Untuk memaksimalkan

potensi pikiran dalam memahami materi bahasa Inggris, banyak syarat yang harus

dimiliki peserta didik diantaranya adalah kesiapan belajar, fasilitas, kemampuan

dasar, dan yang paling penting penggunaan otak yang maksimal. Pembelajaran

tidak hanya terbatas pada membaca buku dan mendengar pengajaran atau

memberikan latihan, namun pembelajaran harus melibatkan pemikiran yang

bekerja secara asosiatif. Ini berarti bahwa apabila kegiatan proses pembelajaran

bahasa Inggris dikaitkan dengan kegiatan sehari-hari, maka proses pembelajaran

akan serasa menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik sehingga

tertarik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran bahasa Inggris.

Guru bahasa Inggris sebagai pengelola pembelajaran harus dapat memilih

media pembelajaran yang tepat sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat

diterima peserta didik dengan baik. Media pembelajaran sangat bervariasi

(19)

pesan dari guru kepada peserta didik. Pesan tersebut merangsang pikiran,

perhatian dan minat peserta didik sehingga proses transformasi ilmu pengetahuan

dapat terjadi. Fungsi media sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran

di sekolah. Ini sesuai dengan pendapat Rabbinowitz, et al (2004: 20) yang

mengungkapkan bahwa “Media are technologically based systems of information

delivery”. Ini bisa diartikan bahwa media merupakan sistem pengiriman informasi

berbasis teknologi yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian peserta didik.

Ada beberapa jenis media yang dapat mendukung proses pembelajaran

antara lain media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio

semi-gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi-gerak, media

audio, dan media cetak. Media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai semestinya sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik. Agar peserta didik belajar secara efektif maka perlu

media pembelajaran yang dapat lebih menarik perhatian dan minat peserta didik

tanpa mengurangi fungsi media pembelajaran secara umum. Rabinowitz, et al

(2004: 21-22) menyimpulkan sebagai berikut:

I consider three ways that media forms can influence children’s learning: (a) as a way to get children to look at certain messages, thereby increasing the chances that they will process certain content; this is called the signal or marker function of formal features; (b) as a mode that children can use to represent content; and (c) as a way to foster active learning.

Kesimpulan di atas bermakna bahwa media memiliki tiga hal penting yang

berpengaruh terhadap pembelajaran peserta didik yaitu: (1) sebagai sebuah cara

(20)

meningkatkan kesempatan kepada peserta didik untuk memproses isi pesan

tersebut yang disebut signal atau fungsi penanda; (2) sebagai mode yang peserta

didik dapat gunakan untuk mewakili pesan media tersebut; dan (3) sebagai suatu

cara untuk membantu pengembangan pembelajaran aktif.

Dari sekian banyak media, media pembelajaran yang paling tepat yang

dapat dikonstruk oleh guru bahasa Inggris adalah peta pikiran (mind mapping).

Mind mapping sebagai media pembelajaran visual dapat membantu peserta didik

dalam proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas dengan meringkas

materi-materi pelajaran menjadi beberapa lembar mind mapping yang jauh lebih mudah

untuk dipelajari dan diingat oleh peserta didik.

Mind mapping merupakan pemanfaatan seluruh otak dengan

menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan.

Otak seringkali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara,

bentuk-bentuk, dan perasaan. Mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual

dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta

jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Mind

mapping dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu ingatan yang mudah.

Ini jauh lebih mudah daripada media pencatatan secara tradisional karena mind

mapping mengaktifkan kedua belahan otak sekaligus juga menenangkan,

menyenangkan, dan menimbulkan kreatifitas. Mind mapping merupakan sebuah

jalan pintas yang dituangkan dalam bentuk catatan yang membantu peserta didik

dalam mengingat materi pelajaran bahasa Inggris dan membantu dalam

mengerjakan tugas. Mind mapping merupakan salah satu sistem yang

(21)

tersembunyi. Dengan guru menggunakan media mind mapping diharapkan

membantu peserta didik dalam mengingat, menyelesaikan soal-soal dan

membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran bahasa Inggris. Media

ini cocok dipakai pada setiap mata pelajaran khususnya mata pelajaran bahasa

Inggris. Penggunaan media mind mapping yang tepat dalam kegiatan

pembelajaran bahasa Inggris membuat peserta didik tertarik mengikuti pelajaran

bahasa Inggris di kelas. Apabila peserta didik merasa senang dengan kegiatan

pembelajaran di kelas maka dapat dengan mudah memahami pelajaran dan

menguasai materi bahasa Inggris yang disampaikan oleh guru.

Salah satu program yang digunakan untuk membuat media mind mapping

adalah program MindMaple yaitu sebuah program yang diciptakan dari teori Mind

Map untuk membantu mengorganisasikan pikiran, dan berpikir secara terstruktur.

MindMaple merupakan program yang sangat efektif karena dapat memindahkan

informasi yang diperintah dengan mudah menggunakan fungsi-fungsi setting

kedalam bentuk files Microsoft Word, Excel dan PowerPoint. Selain itu

MindMaple dapat juga digunakan sebagai media pembelajaran dalam pendidikan

dengan berbagai jenis bahan rancangan yang menarik. Aini (2012: 7) dalam

penelitiannya membenarkan kalau piranti lunak mind mapping memberikan

pendekatan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan membuat ide,

memvisualisasikannya dan mengaturnya. Melalui mind mapping, seluruh

informasi-informasi kunci dan penting dari setiap bahan pelajaran bahasa Inggris

dapat diorganisir sesuai dengan mekanisme kerja alami otak sehingga lebih

mudah untuk dipahami dan diingat. Penggunaan mind mapping dapat gunakan

(22)

SMK Negeri 9 Medan sebagai salah satu dari sekian banyak sekolah

menengah kejuruan di Medan berusaha mencetak para lulusan yang siap bersaing

dalam mencapai prestasi yang diinginkan. Jurusan yang ada pada sekolah tersebut

ada tiga jurusan yaitu jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Rekayasa

Perangkat Lunak (RPL), dan Perawatan Sosial (Persos). Dalam menghadapi

tantangan yang ada, SMK Negeri 9 Medan berusaha meningkatkan kualitas

lulusannya melalui peningkatan keterampilan guru. Sesuai dengan tuntutan

sekolah menengah kejuruan menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun

2003 dalam penjelasan pasal 5 dikatakan bahwa pendidikan kejuruan itu

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang keahlian tertentu.

Sagala (2013: 150) juga menegaskan bahwa faktor kurikulum, proses belajar

mengajar, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembelajaran

merupakan faktor dominan menentukan kualitas tamatan SMK.

Pendapat di atas berarti bahwa untuk mempersiapkan peserta didik

tamatan SMK yang berkualitas maka diperlukan kurikulum, pembelajaran serta

fasilitas yang optimal. Untuk mewujudkan semua itu maka perlu ada usaha untuk

meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping.

Namun hasil data observasi di SMKN 9 Medan tanggal 1-2 Oktober 2013,

menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris belum melaksanakan tugasnya secara

maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini kelihatan dari hasil pengamatan

di kelas yang antara lain dibuktikan dengan pembelajaran masih terpusat pada

guru (teacher-centered learning), guru hanya melakukan teknik ceramah sebagai

pokok metode mengajar. Penggunaan media pembelajaran masih jarang

(23)

Sedangkan media tambahan yang disediakan dalam pembelajaran di sekolah

hanya in focus tetapi belum digunakan dalam pembelajaran.

Selain itu, dari hasil studi dokumentasi terhadap RPP yang dikumpulkan

dari guru mata pelajaran bahasa Inggris terlihat bahwa hasil telaah kelengkapan

komponen RPP guru persentasenya hanya 75%. Dari 5 RPP tersebut, semuanya

tidak mencantumkan penggunaan media dalam pembelajaran.

Dari hasil wawancara dengan 5 guru bahasa Inggris tentang pengetahuan

guru terhadap penggunaan media tanggal 1-2 Oktober 2013, hanya 60 % yang

menggunakan media dalam pembelajaran. Dalam penggunaan media mind

mapping, diketahui bahwa hanya 40 % yang tahu media mind mapping dalam

pembelajaran. Berdasarkan hasil pretes yang diberikan kepada guru menunjukkan

bahwa nilai keterampilan dalam penggunaan media mind mapping rata-rata

sebesar 36, 66 dengan kategori sangat kurang sehingga dapat dikatakan bahwa

keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping

masih sangat rendah.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan guru

bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping misalnya diklat,

seminar, workshop, pelatihan, supervisi, dll. Dari sekian banyak cara atau upaya

yang dilakukan ialah melalui supervisi akademik. Ini sejalan dengan pendapat

Sudjana dan Dharma (2013: 1) yang menyatakan bahwa salah satu bantuan

keahlian dari seorang pengawas dalam pengawasan akademik kepada guru ialah

berkisar pada penggunaan media serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

(24)

meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas

pembelajaran yang baik.

Supervisi akademik dapat dilakukan dengan teknik kelompok maupun

teknik individual. Teknik kelompok artinya pengawas memberikan bantuan

kepada kelompok guru atau kelompok kepala sekolah yang menghadapi masalah

yang sama. Sedangkan teknik individual artinya bantuan dan layanan secara

individual yang diberikan pengawas kepada guru. Teknik individual yaitu berupa:

(1) kunjungan dan observasi kelas; (2) pertemuan individual; (3) observasi kelas;

(4) inter vitasi; (5) menilai diri sendiri (evaluasi diri); (6) supervisory bulletin; (7)

profesional reading; (8) profesional writing (Sagala, 2010: 173).

Salah satu jenis percakapan dalam teknik supervisi individual ialah

pertemuan individual. Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan,

dialog, dan tukar pikiran antara pengawas dengan guru atau guru dengan guru,

mengenai usaha meningkatkan kemampuan profesional guru. Sagala (2010: 173)

menegaskan bahwa teknik individual merupakan teknik supervisi yang sangat

menarik karena dapat memberi jalan kepada pengawas untuk menilai cara-cara

mereka bertindak. Dalam pertemuan individual, jenis percakapan individual

terbagi menjadi empat macam yaitu: (1) Classroom-conference; (2)

Office-conference; (3) Causal-Office-conference; dan (4) Observational visitation.

Office-conference sebagai salah satu jenis percakapan individual

merupakan percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau

ruang guru, yang sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan

untuk memberikan penjelasan pada guru. Office-conference merupakan pertemuan

(25)

guru sehingga antara pengawas dan guru bisa lebih intensif membahas

masalah-masalah yang dihadapi oleh guru khususnya penggunaan media mind mapping.

Office-conference merupakan alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping.

Ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyadi (2012) yang mengungkapkan

bahwa supervisi akademik memberikan peningkatan kompetensi ICT guru kelas

dalam proses belajar mengajar. Penelitian tentang efektifitas penggunaan media

mind mapping yang dilakukan Nanang Khoiruddin, dkk (2013) menyatakan

bahwa penggunaan media pembelajaran mind mapping sangat baik dimanfaatkan

sebagai media pembelajaran karena dapat meningkatkan pemahaman peserta didik

serta dapat mengatasi kesalahpahaman konsep terhadap konsep materi Fisika

SMA kelas X. Penelitian yang dilakukan oleh Ramlan Silaban dan Masita

Anggraini Napitupulu (2012) juga menguatkan bahwa media mind mapping

memberikan pengaruh terhadap kreativitas dan hasil belajar Kimia peserta didik.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui bahwa keterampilan

guru dalam menggunakan media mind mapping dapat ditingkatkan dengan

berbagai cara, salah satu cara yang diduga lebih dominan adalah melalui supervisi

akademik office-conference. Untuk membuktikan hal tersebut perlu dilakukan

penelitian tindakan yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Guru Bahasa

Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping Melalui Supervisi Akademik

(26)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat

diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya keterampilan guru

dalam menggunakan media mind mapping di SMK Negeri 9 Medan antara lain:

1. Penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.

2. Kurang tersedianya media pembelajaran di sekolah.

3. Belum optimalnya pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh

pengawas sekolah.

4. Kurangnya keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media

mind mapping.

5. Belum sesuainya model supervisi akademik yang diterapkan.

C. Fokus Area Penelitian

Dari sekian banyaknya identifikasi masalah, agar penelitian ini dapat

dilakukan dengan baik dan terarah, fokus area penelitian ini yaitu peningkatan

keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping melalui supervisi

akademik office-conference di SMK Negeri 9 Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan fokus area penelitian

di atas, dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah keterampilan

guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping dapat ditingkatkan

(27)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui peningkatan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan

media mind mapping melalui supervisi akademik office-conference di SMK

Negeri 9 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan

terutama:

1. Bagi guru sebagai informasi untuk memperbaiki pembelajaran dengan

menerapkan media mind mapping dalam pembelajaran agar pembelajaran jadi

lebih menarik dan bervariasi.

2. Bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan ilmiah dalam pelaksanaan

supervisi akademik office-conference untuk peningkatan keterampilan guru

dalam menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran.

3. Bagi pengawas sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan supervisi

akademik office-conference dalam meningkatkan keterampilan guru binaannya

dalam menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran.

4. Bagi peneliti lain sebagai literatur sekaligus bahan perbandingan untuk

mengembangkan hasil penelitian ini dengan konsep yang berbeda di tempat

(28)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

1. Media mind mapping merupakan media pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan

citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan karena otak seringkali

mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan

yang dapat meningkatkan kreatifitas dengan menggunakan pengingat-pengingat visual

dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang

digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan.

2. Supervisi akademik office-conference merupakan salah satu jenis percakapan dalam

supervisi akademik teknik individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau

ruang guru, dimana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk

memberikan penjelasan pada guru.

3. Keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping di SMK

Negeri 9 Medan dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik office-conference. Hal ini

tercermin dari persentase keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media

mind mapping yaitu 20% pada siklus I dan meningkat menjadi 100% pada siklus II.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian telah membuktikan bahwa supervisi akademik

office-conference dapat meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan

media mind mapping di SMKN 9 Medan. Hal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping

(29)

Supervisi akademik office-conference dapat meningkatkan keterampilan guru bahasa

Inggris dalam menggunakan media mind mapping karena supervisi akademik

office-conference merupakan jenis supervisi yang menciptakan suasana supervisi yang lebih

kondusif, terbuka dan intensif antara peneliti dan guru bahasa Inggris sehingga sangat

membantu guru bahasa Inggris mengikuti langkah-langkah dalam menggunakan media mind

mapping dengan program MindMaple dengan mudah. Dengan demikian jika ada yang ingin

menerapkan supervisi akademik office-conference dapat dilakukan dengan langkah-langkah:

(1) Pra-observasi (Pertemuan awal), (2) Observasi (Pengamatan), (3) Pasca-observasi

(Pertemuan balikan).

C.Saran

Saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini yaitu:

1. Guru disarankan dapat menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran di

kelas.

2. Kepala Sekolah bisa memfasilitasi media pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru di

sekolah dalam menunjang keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

di kelas secara lebih optimal.

3. Pengawas sekolah sebaiknya dapat terus mengembangkan serta menerapkan supervisi

akademik office-conference dalam membina para guru terutama dalam menggunakan

media mind mapping di sekolah.

4. Peneliti lain di bidang pendidikan disarankan melakukan penelitian serupa dengan jenis

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Annisa, dkk. 2012. Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (Online), Vol 1, No. 1, (http: //www. universitas sebelas maret.ac.id, diakses 29 Oktober 2013)

Arends, Richard. 2012. Learning to Teach. 9thed. New York: McGraw-Hill Companies.

Arends, Richard, and Kilcher, Ann 2010. Teaching for Student Learning. Becoming an Accomplihed Teacher. New York: Routledge.

Balitbang Depdiknas. 2003. Data Kelayakan Mengajar Guru. Jakarta: Depdiknas

Buzan, Tony. 2009. MindMaps for Kids. An Introduction. The Shortcut to Success at School. United Kingdom: Buzan Center Ltd Headquarters

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan Nasional (DitPMPTK Kemendiknas). 2010. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Jakarta.

Eipstein, Debbie, et al. 2005. Teaching and Supervision. London: SAGE Publication Ltd.

Gelsthorpe, Tony. 2003. Engaging Communities and School. Dalam Tony Gelsthorpe dan John West-Burnham (Eds), Educational Leadership and the Community. Strategies for School Improvement through Community Engagement (hlm. 17). Great Britain: Pearson Education Limited.

Ginting, Bersita. 2011. Hubungan Budaya Organisasi Sekolah dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru SMAN Kota Binjai. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol 8 No. 1, (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 28 Juli 2013)

Gravemeijer, Koeno dan Cobb, Paul. 2006. Design Research from a Learning Design Perspective. Dalam Jan Van Den Akker, Koeno Gravemeijer, Susan McKenney dan Nienke Nievenne (Eds.), Educational Design Research. (hlm 18). New York. Routledge.

Heinich, Robert et al. 2002. Instructional Media and Technologies for Learning. Pearson Education, Inc. New Jersey: Merrill Prentice Hall.

(31)

Khorudin, Nanang, dkk. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Mindjet Mindmanager 9 untuk Siswa SMA pada Pokok Bahasa Alat Optik. Jurnal Pendidikan Fisika, (Online), Vol.1, No 1, (http://www.uns.ac.id, diakses 29 Oktober 2013)

MindMaple Inc. 2011. Mindmaple Lite 1.3//http:www.mindmaple.com.

Mulyadi. 2012. Peningkatan Kompetensi ICT Guru Kelas dalam Proses Belajar Mengajar Melalui Supervisi pada Guru Kelas Sekolah Dasar Negeri Cijoho Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi. Laporan PTS. (Online) diakses 5 November 2013.

Panjaitan, Tauhaposan. 2010. Pengaruh Supervisi Akademik dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Guru. (Studi Kasus Pada SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan). Disertasi. Medan. Program Pascasarjana UNIMED MEDAN.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005. Jakarta: CV. Eka Jaya.

Rabbinowitz, et al. 2004. The Design of Instruction and Evaluation. Affordance of Using Media and Technology. United States of America: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Rahmah, Maulida. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Elektronik Kimia Dalam Bentuk Penilaian Skala. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Kimia. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sagala, Syaiful. 2013. Spektrum 2008 SMK Bidang Keahlian Bisnis Manajemen Program Studi Administrasi Perkantoran dalam Buku Human Capital. Kepemimpinan Visioner dan Beberapa Kebijakan Pendidikan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat ASPAPI di UNIMED, Medan, 9 Juni 2012.

____________. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Pemberdayaan Guru, Tenaga Kependidikan dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah. Bandung: CV. Alfabeta.

____________. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Membantu Mengatasi Kesulitan Guru Memberikan Layanan Belajar yang Bermutu. Bandung: CV. Alfabeta.

____________. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Alfabeta.

(32)

Saragih, Abdul Hasan. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol 5 No1 29, (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 15 April 2013)

Silaban, Ramlan, dan Napitupulu, Masita Anggraini. 2012. Pengaruh Media Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA pada Pembelajaran Menggunakan Advance Organizer. (Online). Artikel UNIMED., (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 8 April 2013)

Sudjana, Nana dan Dharma, Surya. 2013. Menyusun Program Pengawasan. Panduan bagi Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.

Sudjana, dkk. 2012. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan (Panduan bagi Pengawas Sekolah). Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.

Sudjana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan. Memahami Tugas Pokok, Fungsi, Peran dan Tanggung Jawab Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.

____________.2011. Supervisi Pendidikan. Konsep dan Aplikasinya Bagi Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.

___________ .2010. Menyusun Karya Tulis Ilmiah Berbasis Penelitian Tindakan. Cikarang. Bekasi: Binamitra Publishing.

Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tapantoko, Agung Aji. 2011. Penggunaan Metode Mind Map (Peta Pikiran) untuk meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Depok. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Gambar

Tabel 4.7 Deskripsi Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran
Gambar 2.1 Contoh Media Mind Mapping yang Menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

PK 5 Mencerminkan kondisi bank yang secara umum tidak sehat sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan

Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, maka dalam rangka penanganan tindak pidana di bidang perikanan perlu dibentuk Forum Koordinasi Penanganan Tindak Pidana di

[r]

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS X IIS 1 SMAN 17.. BANDUNG TAHUN

Tanaman contoh Ill telah berhasil ditularkan secara penyambungan dan hasil uji ELlSA menunjukkan adanya infeksi tomato mosaic virus (ToMV) dan pepper mild mottle virus

Ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang rokok terhadap keinginan merokok di masa depan pada siswa Madrasah Ibtidaiyah YAPPI Paliyan Gunungkidul, hal ini

227, Bila bentuk ini terletak pd salah satu bidang sadkonanya, tampak atas berupa dwidasakona.. Bila terletak pd salahsatu bidang astakona, tampak atas berupa astakona dg

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2016, Anies Baswedan dalam pidatonya memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2016 mengungkapkan