PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU BAHASA INGGRIS
DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING
MELALUI SUPERVISI AKADEMIK OFFICE-CONFERENCE
DI SMK NEGERI 9 MEDAN
TESIS
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan
Oleh:
EMMA MALIA NIM: 8126132048
PROGRAM PASCASARJANA UNIMED
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
KONSENTRASI KEPENGAWASAN PENDIDIKAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU BAHASA INGGRIS
DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING
MELALUI SUPERVISI AKADEMIK OFFICE-CONFERENCE
DI SMK NEGERI 9 MEDAN
TESIS
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan
Oleh:
EMMA MALIA NIM: 8126132048
PROGRAM PASCASARJANA UNIMED
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
KONSENTRASI KEPENGAWASAN PENDIDIKAN
i
ABSTRACT
EMMA MALIA. The Skill Improvement of Teachers of English in Using Mind Mapping Media through Office-Conference Academic Supervision in SMK Negeri 9 Medan. Thesis. Postgraduate Program State University of Medan
(UNIMED). Medan. 2014.
The problem of this study is the low skill of teachers of English in using mind mapping media at SMK Negeri 9 Medan. The purpose of this research is to improve the skills of teachers of English through office-conference academic supervision. The kind of this research is Action Research held in SMK Negeri 9 with 5 teachers of English as the research subjects. The method used in this study is quantitative method by using two cycles which consists of 4 phases in each. The data analysis technique used is descriptive analysis, namely, the average score
and the percentage of the achievement of teachers’ skill which described the
activities of the researcher in office-conference academic supervision as well as the activities of teachers of English in instructional process. Before the action through office-conference academic supervision was carried out, the teachers of English were given pre-test to determine their preliminary abilities. Then they were trained the skill how to use mind mapping media through office-conference academic supervision. After it was completed, they were given post-test to find out
the upgrading of teachers of English’s skill in using mind mapping media. The
average score of pre-test of the research finding obtained was 36, 66 and it increased to 71, 42 in the first cycle, and then it increased to 86, 42 in the second cycle. After doing the action in cycle I, the skill level of teachers of English reached 20%. The result showed that teachers of English did not reach the standard achievement yet. Moving from the reflection performed in cycle I, after being given a more intensive and optimal action, it reached 100% of teachers of English have skill in using mind mapping media. With the standard achievement
of teachers of English reached ≥ 80 or meets the indicators of success, this
research is well done. Thus, it can be concluded that the application of office-conference academic supervision can improve the skill of teachers of English in using mind mapping in SMK Negeri 9 Medan. It is recommended to supervisors and principals to apply office-conference academic supervision in guiding teachers especially for teachers of English.
ii
ABSTRAK
EMMA MALIA. Peningkatan Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Melalui Supervisi Akademik
Office-Conference Di SMK Negeri 9 Medan. Tesis. Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2014.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Tesis berjudul “Peningkatan
Keterampilan Guru Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Melalui Supervisi
Akademik Office-Conference di SMK Negeri 9 Medan” disusun untuk memperoleh
gelar Magister Administrasi Pendidikan pada Program Pascasarjana UNIMED.
Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini Penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd selaku Direktur Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Dr. Arif Rahman, M. Pd selaku Asisten Direktur I dan Prof. Dr. Sahat Siagian,
M. Pd selaku Asisten Direktur II.
4. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd dan Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd selaku
Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs Universitas
Negeri Medan.
5. Dr. Darwin, M. Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Sukarman Purba, M. Pd
selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran yang
bermanfaat kepada Penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan tesis ini.
6. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd, Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd, serta
Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd selaku nara sumber dan penguji yang telah banyak
memberikan masukan dan saran kepada Penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
7. Para Dosen Program Studi Administrasi Pendidikan dan civitas akademika
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang berperan dalam memberikan ilmu
serta bantuan kepada penulis selama perkuliahan hingga selesai.
8. Drs. Purwadi Sutanto, M. Si selaku Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (P2TK
Dikmen) yang telah membantu Penulis dalam memfasilitasi pemberian beasiswa
iv
9. Abdul Johan, S. Pd selaku Kepala Bidang Program dan Pengembangan Mutu
Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Medan yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian di lapangan.
10. Sakti, S. Pd, M. Pd selaku Kepala sekolah SMK Negeri 9 Medan yang turut serta
membantu Penulis dalam melakukan penelitian hingga selesai.
11. Guru-guru SMK Negeri 9 Medan khususnya Ibu Florence Ambarita, S. Pd, Ibu
Nuraina, S. Pd, Ibu Annisa Nur Panggabean S. Pd, Ibu Endang Nasution, S. Pd,
Ibu Suci S. Liana, S. Pd, dan Ibu Dumaria Siagian yang telah membantu Penulis
dalam melakukan penelitian.
12. Kedua orang tua Bapak Saberi dan Ibu Jawaher serta Ibu mertua Berlian
Panjaitan dan semua saudara yang telah memotivasi Penulis dalam
menyelesaikan perkuliahan.
13. Suami tercinta Irwansyah Simatupang yang penuh kasih sayang dan kesabaran
mendampingi Penulis serta kedua putra tersayang Muhammad Army Ramadhan
Simatupang dan Muhammad Dhafi Wiryanata Simatupang yang telah merelakan
waktu dan jatah kasih sayangnya terpotong selama Penulis menjalani
perkuliahan.
14. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan Konsentrasi
Kepengawasan Angkatan I (XXI) yang memberikan banyak motivasi, semangat,
dan kontribusi yang berharga bagi Penulis selama perkuliahan.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini bisa bermanfaat bagi
para pembaca dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 3 Juni 2014
Penulis,
v
BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS TINDAKAN ... 13
A.Kajian Teori ... 13
C.Definisi Operasional Variabel ... 38
D.Prosedur Penelitian ... 39
vi
F. Teknik Analisis Data ... 44
G.Indikator Keberhasilan Tindakan ... 46
H.Jadwal Kegiatan/Skenario Kegiatan ... 47
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A.Hasil Penelitian ... 50
B. Pembahasan ... 76
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 79
A.Simpulan ... 79
B. Implikasi ... 79
C.Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 81
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 17
Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembuatan Materi dengan Media Mind
Mapping ... 25 Tabel 2.3 Langkah-langkah Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam
Menggunakan Media Mind Mapping Dalam Pembelajaran 27
Tabel 2.4 Tahapan Supervisi Akademik Office-Conference ... 35
Tabel 3.1 Data Guru Bahasa Inggris yang Menjadi Subyek Penelitian 38
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Butir Soal ... 42
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterampilan Guru Bahasa
Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping
Selama Supervisi Akademik Office-Conference ... 43
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Penilaian Kegiatan Supervisi Akademik
Office-Conference ... 44 Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Penilaian Keterampilan Guru Bahasa
Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping dalam
Pembelajaran ... 44
Tabel 3.6 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah ... 47
Tabel 3.7 Skenario Kegiatan Supervisi Akademik Office-Conference 48
Tabel 4.1 Nilai Pre-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam
Menggunakan Media Mind Mapping ... 51
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Pre-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris
Dalam Menggunakan Media Mind Mapping ... 53
Tabel 4.3 Nilai Pos-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris
Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus I 58
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Pos-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris
Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus I 60
Tabel 4.5 Perbandingan Ketuntasan Pada Pre-tes dan Pos-tes
Keterampilan Guru Bahasa Inggris Pada Siklus I ... 62
viii
Tabel 4.7 Deskripsi Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran
Pada Siklus I ... 64
Tabel 4.8 Analisis Butir Soal Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam
Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus II ... 70
Tabel 4.9 Nilai Pos-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam
Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus II ... 72
Tabel 4.10 Perbandingan Nilai Pre-tes, Pos-tes Siklus I dan Pos-tes
Keterampilan Guru Bahasa Inggris dalam Menggunakan
Media Mind Mapping Pada Siklus II ... 73
Tabel 4.11 Deskripsi Observasi Aktivitas Peneliti Pada Siklus II ... 73
Tabel 4.12 Deskripsi Aktivitas Guru Bahasa Inggris Dalam
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Contoh Media Mind Mapping yang Menggunakan
Program MindMaple ... 26
Gambar 3.1 Siklus Pelaksanaan Tindakan ... 39
Gambar 3.2 Tahapan Analisis Data ... 46
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Wawancara kepada Guru Bahasa Inggris tentang
Pengetahuan Mengenai Penggunaan Media Mind Mapping 84
Lampiran 2 Data Awal Pengetahuan Guru Bahasa Inggris tentang
Penggunaan Media Mind Mapping ... 85
Lampiran 3 Instrumen Telaah Kelengkapan Komponen RPP ... 86
Lampiran 4 Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Guru Bahasa
Inggris Dalam Menggunakan Media Mind Mapping ... 87
Lampiran 5 Lembar Observasi Kegiatan Supervisi Akademik
Office-Conference untuk Meningkatkan Keterampilan Guru
Bahasa Inggris Dalam Menggunakan Media Mind Mapping 89
Lampiran 6 Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Guru Bahasa
Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping
dalam Pembelajaran ... 91 Lampiran 7 Rencana Kegiatan Penelitian (RKP) ... 93
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rendahnya kualitas pendidikan pada suatu bangsa mencerminkan
rendahnya kinerja guru. Menurut catatan UNDP pada tahun 2008, HDI (Human
Development Index) Indonesia menempati peringkat 109. Kinerja guru yang
rendah juga dilihat dari kelayakan guru mengajar. Menurut Balitbang Depdiknas
(2003), guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat SD (21, 07%), SMP (54,
12%), SMA (65, 29%) dan SMK (55, 91%). Selain itu Ginting (2011: 2)
mengungkapkan bahwa nilai rata-rata nasional calon guru PNS untuk bidang studi
MM (27, 67%), Fisika (27, 35%), Biologi (44, 96%) dan Bahasa Inggris (37,
57%) dari skor 0-100. Ini berarti bahwa kualitas guru masih tergolong rendah
karena batas ideal agar guru dapat mengajar dengan baik minimal guru harus
menguasai 75% dari penguasaan bidang studi yang dikuasainya.
Untuk memperbaiki kualitas guru, pemerintah memperbaharui
kurikulum, diklat dan penataran guru, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan,
penggunaan metode, serta pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan
khususnya media pembelajaran. Ini sejalan dengan pendapat Arends (2012: 10)
yang menyatakan bahwa “….teachers could use technology to enhance teaching
and student learning and to apprise them of available computer related
resources”. Pendapat tersebut berarti bahwa guru bisa menggunakan teknologi
untuk meningkatkan pembelajaran dan menyediakan peserta didik dengan sumber
Guru sebagai pendidik perlu untuk mendukung berbagai program
pemerintah tersebut dengan memiliki keterampilan dasar mengajar yang salah
satunya yaitu keterampilan dalam mengadakan variasi mengajar. Arends dan
Kilcher (2010: 11) menegaskan bahwa “The efficiency dimension involves a teacher’s ability to retrieve and accurately apply knowledge and skills to specific
teaching situations.” Ini bisa bermakna bahwa dimensi pembelajaran yang efisien
mencakup kemampuan guru untuk menerapkan pengetahuan serta keterampilan
mengajar dalam pembelajaran.
Dalam variasi mengajar, guru perlu terampil dalam penggunaan media
pembelajaran yang dapat menimbulkan semangat peserta didik agar memberikan
seluruh perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran dan mengoptimalkan
hasil belajar mereka. Sebagai komponen yang sangat menentukan dalam
keberhasilan suatu pendidikan, guru merupakan ujung tombak yang berhubungan
langsung dengan peserta. Ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa
“Clearly, good teachers are concerned about what students get from their
teaching and the impact that they have on students’ understanding, knowledge
and critical engagement” (Eipstein, et al., 2005: 12). Ini bermakna bahwa guru
yang baik akan memperhatikan apa yang peserta didik peroleh dari pengajaran
yang diberikan oleh guru dan dampak yang guru berikan terhadap pemahaman,
pengetahuan serta hal-hal kritis dari peserta didik.
Pengertian di atas bermakna bahwa bagaimanapun bagus serta idealnya
kurikulum pendidikan dan betapapun lengkapnya sarana serta prasarana
dengan keterampilan guru dalam mengajar, khususnya dalam keterampilan
mengadakan variasi maka semuanya kurang berhasil.
Pembelajaran bahasa Inggris tidak hanya terbatas pada membaca buku dan
mendengar pengajaran atau memberikan latihan, namun pembelajaran harus
melibatkan pemikiran yang bekerja secara assosiatif untuk menguasai
keterampilan dalam mendengar (Listening), berbicara (Speaking), Membaca
(Reading) dan menulis (Writing). Agar peserta didik bisa menguasai keempat
keterampilan tersebut, maka guru bahasa Inggris harus memiliki keterampilan
dalam penggunaan media pembelajaran. Dalam pemilihan dan penggunaan media
pembelajaran, guru perlu menyadari bahwa setiap peserta didik lahir dengan
segala potensi yang dimiliki termasuk potensi pikiran. Untuk memaksimalkan
potensi pikiran dalam memahami materi bahasa Inggris, banyak syarat yang harus
dimiliki peserta didik diantaranya adalah kesiapan belajar, fasilitas, kemampuan
dasar, dan yang paling penting penggunaan otak yang maksimal. Pembelajaran
tidak hanya terbatas pada membaca buku dan mendengar pengajaran atau
memberikan latihan, namun pembelajaran harus melibatkan pemikiran yang
bekerja secara asosiatif. Ini berarti bahwa apabila kegiatan proses pembelajaran
bahasa Inggris dikaitkan dengan kegiatan sehari-hari, maka proses pembelajaran
akan serasa menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik sehingga
tertarik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran bahasa Inggris.
Guru bahasa Inggris sebagai pengelola pembelajaran harus dapat memilih
media pembelajaran yang tepat sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat
diterima peserta didik dengan baik. Media pembelajaran sangat bervariasi
pesan dari guru kepada peserta didik. Pesan tersebut merangsang pikiran,
perhatian dan minat peserta didik sehingga proses transformasi ilmu pengetahuan
dapat terjadi. Fungsi media sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran
di sekolah. Ini sesuai dengan pendapat Rabbinowitz, et al (2004: 20) yang
mengungkapkan bahwa “Media are technologically based systems of information
delivery”. Ini bisa diartikan bahwa media merupakan sistem pengiriman informasi
berbasis teknologi yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian peserta didik.
Ada beberapa jenis media yang dapat mendukung proses pembelajaran
antara lain media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio
semi-gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi-gerak, media
audio, dan media cetak. Media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai semestinya sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik. Agar peserta didik belajar secara efektif maka perlu
media pembelajaran yang dapat lebih menarik perhatian dan minat peserta didik
tanpa mengurangi fungsi media pembelajaran secara umum. Rabinowitz, et al
(2004: 21-22) menyimpulkan sebagai berikut:
I consider three ways that media forms can influence children’s learning: (a) as a way to get children to look at certain messages, thereby increasing the chances that they will process certain content; this is called the signal or marker function of formal features; (b) as a mode that children can use to represent content; and (c) as a way to foster active learning.
Kesimpulan di atas bermakna bahwa media memiliki tiga hal penting yang
berpengaruh terhadap pembelajaran peserta didik yaitu: (1) sebagai sebuah cara
meningkatkan kesempatan kepada peserta didik untuk memproses isi pesan
tersebut yang disebut signal atau fungsi penanda; (2) sebagai mode yang peserta
didik dapat gunakan untuk mewakili pesan media tersebut; dan (3) sebagai suatu
cara untuk membantu pengembangan pembelajaran aktif.
Dari sekian banyak media, media pembelajaran yang paling tepat yang
dapat dikonstruk oleh guru bahasa Inggris adalah peta pikiran (mind mapping).
Mind mapping sebagai media pembelajaran visual dapat membantu peserta didik
dalam proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas dengan meringkas
materi-materi pelajaran menjadi beberapa lembar mind mapping yang jauh lebih mudah
untuk dipelajari dan diingat oleh peserta didik.
Mind mapping merupakan pemanfaatan seluruh otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan.
Otak seringkali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara,
bentuk-bentuk, dan perasaan. Mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual
dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta
jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Mind
mapping dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu ingatan yang mudah.
Ini jauh lebih mudah daripada media pencatatan secara tradisional karena mind
mapping mengaktifkan kedua belahan otak sekaligus juga menenangkan,
menyenangkan, dan menimbulkan kreatifitas. Mind mapping merupakan sebuah
jalan pintas yang dituangkan dalam bentuk catatan yang membantu peserta didik
dalam mengingat materi pelajaran bahasa Inggris dan membantu dalam
mengerjakan tugas. Mind mapping merupakan salah satu sistem yang
tersembunyi. Dengan guru menggunakan media mind mapping diharapkan
membantu peserta didik dalam mengingat, menyelesaikan soal-soal dan
membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran bahasa Inggris. Media
ini cocok dipakai pada setiap mata pelajaran khususnya mata pelajaran bahasa
Inggris. Penggunaan media mind mapping yang tepat dalam kegiatan
pembelajaran bahasa Inggris membuat peserta didik tertarik mengikuti pelajaran
bahasa Inggris di kelas. Apabila peserta didik merasa senang dengan kegiatan
pembelajaran di kelas maka dapat dengan mudah memahami pelajaran dan
menguasai materi bahasa Inggris yang disampaikan oleh guru.
Salah satu program yang digunakan untuk membuat media mind mapping
adalah program MindMaple yaitu sebuah program yang diciptakan dari teori Mind
Map untuk membantu mengorganisasikan pikiran, dan berpikir secara terstruktur.
MindMaple merupakan program yang sangat efektif karena dapat memindahkan
informasi yang diperintah dengan mudah menggunakan fungsi-fungsi setting
kedalam bentuk files Microsoft Word, Excel dan PowerPoint. Selain itu
MindMaple dapat juga digunakan sebagai media pembelajaran dalam pendidikan
dengan berbagai jenis bahan rancangan yang menarik. Aini (2012: 7) dalam
penelitiannya membenarkan kalau piranti lunak mind mapping memberikan
pendekatan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan membuat ide,
memvisualisasikannya dan mengaturnya. Melalui mind mapping, seluruh
informasi-informasi kunci dan penting dari setiap bahan pelajaran bahasa Inggris
dapat diorganisir sesuai dengan mekanisme kerja alami otak sehingga lebih
mudah untuk dipahami dan diingat. Penggunaan mind mapping dapat gunakan
SMK Negeri 9 Medan sebagai salah satu dari sekian banyak sekolah
menengah kejuruan di Medan berusaha mencetak para lulusan yang siap bersaing
dalam mencapai prestasi yang diinginkan. Jurusan yang ada pada sekolah tersebut
ada tiga jurusan yaitu jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Rekayasa
Perangkat Lunak (RPL), dan Perawatan Sosial (Persos). Dalam menghadapi
tantangan yang ada, SMK Negeri 9 Medan berusaha meningkatkan kualitas
lulusannya melalui peningkatan keterampilan guru. Sesuai dengan tuntutan
sekolah menengah kejuruan menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun
2003 dalam penjelasan pasal 5 dikatakan bahwa pendidikan kejuruan itu
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang keahlian tertentu.
Sagala (2013: 150) juga menegaskan bahwa faktor kurikulum, proses belajar
mengajar, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembelajaran
merupakan faktor dominan menentukan kualitas tamatan SMK.
Pendapat di atas berarti bahwa untuk mempersiapkan peserta didik
tamatan SMK yang berkualitas maka diperlukan kurikulum, pembelajaran serta
fasilitas yang optimal. Untuk mewujudkan semua itu maka perlu ada usaha untuk
meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping.
Namun hasil data observasi di SMKN 9 Medan tanggal 1-2 Oktober 2013,
menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris belum melaksanakan tugasnya secara
maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini kelihatan dari hasil pengamatan
di kelas yang antara lain dibuktikan dengan pembelajaran masih terpusat pada
guru (teacher-centered learning), guru hanya melakukan teknik ceramah sebagai
pokok metode mengajar. Penggunaan media pembelajaran masih jarang
Sedangkan media tambahan yang disediakan dalam pembelajaran di sekolah
hanya in focus tetapi belum digunakan dalam pembelajaran.
Selain itu, dari hasil studi dokumentasi terhadap RPP yang dikumpulkan
dari guru mata pelajaran bahasa Inggris terlihat bahwa hasil telaah kelengkapan
komponen RPP guru persentasenya hanya 75%. Dari 5 RPP tersebut, semuanya
tidak mencantumkan penggunaan media dalam pembelajaran.
Dari hasil wawancara dengan 5 guru bahasa Inggris tentang pengetahuan
guru terhadap penggunaan media tanggal 1-2 Oktober 2013, hanya 60 % yang
menggunakan media dalam pembelajaran. Dalam penggunaan media mind
mapping, diketahui bahwa hanya 40 % yang tahu media mind mapping dalam
pembelajaran. Berdasarkan hasil pretes yang diberikan kepada guru menunjukkan
bahwa nilai keterampilan dalam penggunaan media mind mapping rata-rata
sebesar 36, 66 dengan kategori sangat kurang sehingga dapat dikatakan bahwa
keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping
masih sangat rendah.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan guru
bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping misalnya diklat,
seminar, workshop, pelatihan, supervisi, dll. Dari sekian banyak cara atau upaya
yang dilakukan ialah melalui supervisi akademik. Ini sejalan dengan pendapat
Sudjana dan Dharma (2013: 1) yang menyatakan bahwa salah satu bantuan
keahlian dari seorang pengawas dalam pengawasan akademik kepada guru ialah
berkisar pada penggunaan media serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas
pembelajaran yang baik.
Supervisi akademik dapat dilakukan dengan teknik kelompok maupun
teknik individual. Teknik kelompok artinya pengawas memberikan bantuan
kepada kelompok guru atau kelompok kepala sekolah yang menghadapi masalah
yang sama. Sedangkan teknik individual artinya bantuan dan layanan secara
individual yang diberikan pengawas kepada guru. Teknik individual yaitu berupa:
(1) kunjungan dan observasi kelas; (2) pertemuan individual; (3) observasi kelas;
(4) inter vitasi; (5) menilai diri sendiri (evaluasi diri); (6) supervisory bulletin; (7)
profesional reading; (8) profesional writing (Sagala, 2010: 173).
Salah satu jenis percakapan dalam teknik supervisi individual ialah
pertemuan individual. Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan,
dialog, dan tukar pikiran antara pengawas dengan guru atau guru dengan guru,
mengenai usaha meningkatkan kemampuan profesional guru. Sagala (2010: 173)
menegaskan bahwa teknik individual merupakan teknik supervisi yang sangat
menarik karena dapat memberi jalan kepada pengawas untuk menilai cara-cara
mereka bertindak. Dalam pertemuan individual, jenis percakapan individual
terbagi menjadi empat macam yaitu: (1) Classroom-conference; (2)
Office-conference; (3) Causal-Office-conference; dan (4) Observational visitation.
Office-conference sebagai salah satu jenis percakapan individual
merupakan percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau
ruang guru, yang sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan
untuk memberikan penjelasan pada guru. Office-conference merupakan pertemuan
guru sehingga antara pengawas dan guru bisa lebih intensif membahas
masalah-masalah yang dihadapi oleh guru khususnya penggunaan media mind mapping.
Office-conference merupakan alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping.
Ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyadi (2012) yang mengungkapkan
bahwa supervisi akademik memberikan peningkatan kompetensi ICT guru kelas
dalam proses belajar mengajar. Penelitian tentang efektifitas penggunaan media
mind mapping yang dilakukan Nanang Khoiruddin, dkk (2013) menyatakan
bahwa penggunaan media pembelajaran mind mapping sangat baik dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran karena dapat meningkatkan pemahaman peserta didik
serta dapat mengatasi kesalahpahaman konsep terhadap konsep materi Fisika
SMA kelas X. Penelitian yang dilakukan oleh Ramlan Silaban dan Masita
Anggraini Napitupulu (2012) juga menguatkan bahwa media mind mapping
memberikan pengaruh terhadap kreativitas dan hasil belajar Kimia peserta didik.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui bahwa keterampilan
guru dalam menggunakan media mind mapping dapat ditingkatkan dengan
berbagai cara, salah satu cara yang diduga lebih dominan adalah melalui supervisi
akademik office-conference. Untuk membuktikan hal tersebut perlu dilakukan
penelitian tindakan yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Guru Bahasa
Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping Melalui Supervisi Akademik
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat
diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya keterampilan guru
dalam menggunakan media mind mapping di SMK Negeri 9 Medan antara lain:
1. Penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.
2. Kurang tersedianya media pembelajaran di sekolah.
3. Belum optimalnya pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh
pengawas sekolah.
4. Kurangnya keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media
mind mapping.
5. Belum sesuainya model supervisi akademik yang diterapkan.
C. Fokus Area Penelitian
Dari sekian banyaknya identifikasi masalah, agar penelitian ini dapat
dilakukan dengan baik dan terarah, fokus area penelitian ini yaitu peningkatan
keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping melalui supervisi
akademik office-conference di SMK Negeri 9 Medan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan fokus area penelitian
di atas, dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah keterampilan
guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping dapat ditingkatkan
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan
media mind mapping melalui supervisi akademik office-conference di SMK
Negeri 9 Medan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan
terutama:
1. Bagi guru sebagai informasi untuk memperbaiki pembelajaran dengan
menerapkan media mind mapping dalam pembelajaran agar pembelajaran jadi
lebih menarik dan bervariasi.
2. Bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan ilmiah dalam pelaksanaan
supervisi akademik office-conference untuk peningkatan keterampilan guru
dalam menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran.
3. Bagi pengawas sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan supervisi
akademik office-conference dalam meningkatkan keterampilan guru binaannya
dalam menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran.
4. Bagi peneliti lain sebagai literatur sekaligus bahan perbandingan untuk
mengembangkan hasil penelitian ini dengan konsep yang berbeda di tempat
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
1. Media mind mapping merupakan media pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan
citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan karena otak seringkali
mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan
yang dapat meningkatkan kreatifitas dengan menggunakan pengingat-pengingat visual
dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang
digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan.
2. Supervisi akademik office-conference merupakan salah satu jenis percakapan dalam
supervisi akademik teknik individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau
ruang guru, dimana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk
memberikan penjelasan pada guru.
3. Keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping di SMK
Negeri 9 Medan dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik office-conference. Hal ini
tercermin dari persentase keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media
mind mapping yaitu 20% pada siklus I dan meningkat menjadi 100% pada siklus II.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian telah membuktikan bahwa supervisi akademik
office-conference dapat meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan
media mind mapping di SMKN 9 Medan. Hal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping
Supervisi akademik office-conference dapat meningkatkan keterampilan guru bahasa
Inggris dalam menggunakan media mind mapping karena supervisi akademik
office-conference merupakan jenis supervisi yang menciptakan suasana supervisi yang lebih
kondusif, terbuka dan intensif antara peneliti dan guru bahasa Inggris sehingga sangat
membantu guru bahasa Inggris mengikuti langkah-langkah dalam menggunakan media mind
mapping dengan program MindMaple dengan mudah. Dengan demikian jika ada yang ingin
menerapkan supervisi akademik office-conference dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
(1) Pra-observasi (Pertemuan awal), (2) Observasi (Pengamatan), (3) Pasca-observasi
(Pertemuan balikan).
C.Saran
Saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini yaitu:
1. Guru disarankan dapat menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran di
kelas.
2. Kepala Sekolah bisa memfasilitasi media pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru di
sekolah dalam menunjang keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
di kelas secara lebih optimal.
3. Pengawas sekolah sebaiknya dapat terus mengembangkan serta menerapkan supervisi
akademik office-conference dalam membina para guru terutama dalam menggunakan
media mind mapping di sekolah.
4. Peneliti lain di bidang pendidikan disarankan melakukan penelitian serupa dengan jenis
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Annisa, dkk. 2012. Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (Online), Vol 1, No. 1, (http: //www. universitas sebelas maret.ac.id, diakses 29 Oktober 2013)
Arends, Richard. 2012. Learning to Teach. 9thed. New York: McGraw-Hill Companies.
Arends, Richard, and Kilcher, Ann 2010. Teaching for Student Learning. Becoming an Accomplihed Teacher. New York: Routledge.
Balitbang Depdiknas. 2003. Data Kelayakan Mengajar Guru. Jakarta: Depdiknas
Buzan, Tony. 2009. MindMaps for Kids. An Introduction. The Shortcut to Success at School. United Kingdom: Buzan Center Ltd Headquarters
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan Nasional (DitPMPTK Kemendiknas). 2010. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Jakarta.
Eipstein, Debbie, et al. 2005. Teaching and Supervision. London: SAGE Publication Ltd.
Gelsthorpe, Tony. 2003. Engaging Communities and School. Dalam Tony Gelsthorpe dan John West-Burnham (Eds), Educational Leadership and the Community. Strategies for School Improvement through Community Engagement (hlm. 17). Great Britain: Pearson Education Limited.
Ginting, Bersita. 2011. Hubungan Budaya Organisasi Sekolah dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru SMAN Kota Binjai. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol 8 No. 1, (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 28 Juli 2013)
Gravemeijer, Koeno dan Cobb, Paul. 2006. Design Research from a Learning Design Perspective. Dalam Jan Van Den Akker, Koeno Gravemeijer, Susan McKenney dan Nienke Nievenne (Eds.), Educational Design Research. (hlm 18). New York. Routledge.
Heinich, Robert et al. 2002. Instructional Media and Technologies for Learning. Pearson Education, Inc. New Jersey: Merrill Prentice Hall.
Khorudin, Nanang, dkk. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Mindjet Mindmanager 9 untuk Siswa SMA pada Pokok Bahasa Alat Optik. Jurnal Pendidikan Fisika, (Online), Vol.1, No 1, (http://www.uns.ac.id, diakses 29 Oktober 2013)
MindMaple Inc. 2011. Mindmaple Lite 1.3//http:www.mindmaple.com.
Mulyadi. 2012. Peningkatan Kompetensi ICT Guru Kelas dalam Proses Belajar Mengajar Melalui Supervisi pada Guru Kelas Sekolah Dasar Negeri Cijoho Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi. Laporan PTS. (Online) diakses 5 November 2013.
Panjaitan, Tauhaposan. 2010. Pengaruh Supervisi Akademik dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Guru. (Studi Kasus Pada SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan). Disertasi. Medan. Program Pascasarjana UNIMED MEDAN.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005. Jakarta: CV. Eka Jaya.
Rabbinowitz, et al. 2004. The Design of Instruction and Evaluation. Affordance of Using Media and Technology. United States of America: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Rahmah, Maulida. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Elektronik Kimia Dalam Bentuk Penilaian Skala. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Kimia. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sagala, Syaiful. 2013. Spektrum 2008 SMK Bidang Keahlian Bisnis Manajemen Program Studi Administrasi Perkantoran dalam Buku Human Capital. Kepemimpinan Visioner dan Beberapa Kebijakan Pendidikan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat ASPAPI di UNIMED, Medan, 9 Juni 2012.
____________. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Pemberdayaan Guru, Tenaga Kependidikan dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah. Bandung: CV. Alfabeta.
____________. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Membantu Mengatasi Kesulitan Guru Memberikan Layanan Belajar yang Bermutu. Bandung: CV. Alfabeta.
____________. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Alfabeta.
Saragih, Abdul Hasan. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol 5 No1 29, (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 15 April 2013)
Silaban, Ramlan, dan Napitupulu, Masita Anggraini. 2012. Pengaruh Media Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA pada Pembelajaran Menggunakan Advance Organizer. (Online). Artikel UNIMED., (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 8 April 2013)
Sudjana, Nana dan Dharma, Surya. 2013. Menyusun Program Pengawasan. Panduan bagi Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.
Sudjana, dkk. 2012. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan (Panduan bagi Pengawas Sekolah). Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.
Sudjana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan. Memahami Tugas Pokok, Fungsi, Peran dan Tanggung Jawab Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.
____________.2011. Supervisi Pendidikan. Konsep dan Aplikasinya Bagi Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.
___________ .2010. Menyusun Karya Tulis Ilmiah Berbasis Penelitian Tindakan. Cikarang. Bekasi: Binamitra Publishing.
Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tapantoko, Agung Aji. 2011. Penggunaan Metode Mind Map (Peta Pikiran) untuk meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Depok. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta.