• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN DAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN DAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN DAN MEDIA GAMBAR PADA

M A T E R I P O K O K S I S T E M E K S K R E S I M A N U S I A D I K E L A S X I I P A S M A N E G E R I 1 B A L I G E

T A H U N P E M B E L A J A R A N 2 0 1 3 / 2 0 1 4

Oleh:

Jhon Heri Manurung NIM 4103341024

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Video Pembelajaran Dan Media Gambar Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014”, disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih bapak Drs. Tonggo Sinaga, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si Ibu Dr. Fauziah Harahap, M.Si dan Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si, sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si, selaku Ketua Jurusan Biologi dan juga seluruh Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED. Terima kasih penulis ucapkan juga kepada Bapak Makmur Siahaan, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balige dan Ibu Dra. Masnawati Purba selaku Guru Biologi di SMA Negeri 1 Balige, juga seluruh staf pegawai SMA Negeri 1 Balige serta siswa-siswi SMA Negeri 1 Balige yang mendukung penyusunan skripsi ini.

(4)

ii

terkasih yang telah memberikan bimbingan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga saya yaitu Jenni Ratna Marni Manurung, S.Pd, Sihar Marpaung, ST, Jerry Osver Manurung, Amd, Steven Herman Manurung, SE, Ronald Jaya Manurung dan Robbi Chandra Manurung dan teman-teman sekelas, teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Balige dan teman-teman lainnya yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu yang telah banyak mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan pembaca sekalian.

Medan, Juli 2013 Penulis

Jhon Heri Manurung

(5)

iv

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN DAN MEDIA GAMBAR PADA

MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BALIGE T.P 2013/2014

Jhon Heri Manurung ( Nim 4103341024)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media video pembelajaran dan media gambar pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 165 orang yang terdiri dari 5 kelas. Sedangkan sampel penelitian ini diambil secara purposive sampling yaitu sebanyak 2 kelas dengan perincian, kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen media video pembelajaran (eksprimen I) dan kelas XI IPA 2 (eksperimen II) sebagai kelas ekperimen media gambar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data yang digunakan berdistribusi normal dan memiliki varians yang seragam (homogen). Setelah mendapat perlakuan, nilai rata-rata postes siswa dikelas media video pembelajaran (� = 74,91 ; SD= 12,82) lebih tinggi dibanding kelas media gambar ( � = 59,88 ; SD= 9,77). Dari uji t diperoleh thitung(6,204 ) >ttabel(1,672) pada hasil postes kedua kelas pada α = 0,05 yang berarti dalam penelitian ini H0 ditolak sekaligus menerima Ha. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan media video pembelaran dan media gambar pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige T.P 2013/2014.

(6)

v

DIFFERENCES IN STUDENT LEARNING OUTCOMES BY USING OF MEDIA VIDEO LEARNING AND MEDIA PICTURE ON SUBJECT MATTER OF

HUMAN EXCRETORY SYSTEM IN CLASS XI SCIENCE OF SMA NEGERI 1 BALIGE LEARNING YEAR 2013/2014

John Heri Manurung (Nim 4103341024)

ABSTRACT

This research aims to determine differences in student learning outcomes by using the media video learning and media picture on the subject matter of human excretory system in class XI Science of SMA Negeri 1 Balige T.P. 2013/2014. The population in this study was all students of class XI Science of SMAN 1 Balige learning year 2013/2014, amounting to 165 people consisting of five classes. While the research sample is taken by purposive sampling with the details as much as two classes, a Science class XI1 as a experimental class of media video learning (experiment I) and Science class XI2 (experiment II) as an experimental class of media picture. This research is a quasi experimental study. Based on the test results data requirements, it is known that the data is normally distributed and has a variance that is uniform (homogeneous). After treatment, the average post-test score of students in the class media video learning (X= 74.91; SD = 12.82) is higher than the class of media picture (X= 59.88; SD = 9.77). From the t-test obtained tcount (6,204)>ttable (1.672) on the post-test results from the both of class at α = 0.05, which means that H0 is rejected in this study as well accept Ha. So it can be concluded that there is significant differences in learning outcomes between students who are taught using media video learning and media picture on the subject matter of the human excretory system in class XI Science SMAN 1 Balige learning year 2013/2014.

(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Kerucut Pengalaman Edgar Dale 12

Gambar 2.2. Sayatan melintang kulit manusia. 24

Gambar 2.3. Skabies 25

Gambar 2.4. Gejala eksim 26

Gambar 2.5. Jerawat pada wajah 26

Gambar 2.6. Gejala ringworm dan jamur penyebabnya 27

Gambar 2.7. Psoriasis pada lengan 27

Gambar 2.8. Struktur paru-paru dan alveoli. 28

Gambar 2.9. Asma 29

Gambar 2.10. Hati termasuk organ pada sistem ekskresi 30

Gambar 2.11 Virus Hepatitis B 31

Gambar 2.12. Penyakit kuning 32

Gambar 2.13. Manusia memiliki 2 buah ginjal 33

Gambar 2.14. Sayatan melintang ginjal 33

Gambar 2.15. Pergerakan cairan dan ion yang terjadidalam filtrat dan lingkungan sekelilingnya sebagaiperpindahan

filtrat dalam nefron. 34

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 42

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 64

Lampiran 2. RPP Menggunakan Media Video Pembelajaran 66

Lampiran 3. RPP Menggunakan Media Gambar 71

Lampiran4. Soal Tes Hasil Belajar 76

Lampiran 5. Kunci Jawaban 81

Lampiran 6. Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas 82

Lampiran 7. Perhitungan Validitas 83

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas 86

Lampiran 9. Tabel Taraf Kesukaran dan Daya Beda 88

Lampiran 10. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 89

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 92

Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 95

Lampiran 13. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Varian

Nilai Pretes 96

Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Varian

Nilai Postes 98

Lampiran 15. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Siswa 100 Lampiran 16. Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menjawab

Benar (Postest) Ditinjau dari Aspek Kognitif (C1 – C6) 101

Lampiran 17. Uji Normalitas 102

Lampiran 18. Uji Homogenitas 109

Lampiran 19. Uji Hipotesis 112

Lampiran 20. Dokumentasi 116

Lampiran 21. Tabel r product moment 122

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan proses perubahan seseorang menuju perubahan positif. Dalam belajar diharapkan dapat mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik, adanya perubahan yang menunjukkan timbulnya keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran siswa harus dinilai melalui proses yang dibuat sesuai dengan standar nasional pendidikan. Termasuk didalamnya penggunaan media pembelajaran.

Dick & Carey dalam Riandi (2010) mengatakan, satu hal utama dan menantang dalam memutuskan rancangan mengajar adalah menentukan media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pengajaran. Penentuan media yang akan digunakan didasarkan pada apa yang akan diajarkan dan bagaimana akan dievaluasi sehingga akan terwujud peningkatan mutu, baik pada proses maupun hasil belajar.

Media merupakan alat penunjang bagi berbagai bentuk pendidikan. Media dapat digunakan untuk memperjelas suatu keterangan, memberi tekanan pada bagian-bagian yang dianggap penting, memberi variasi dalam penyajian dan merupakan cara yang baik untuk menyampaikan suatu informasi. Dengan menggunakan media pembelajaran, guru sebagai tenaga pengajar dapat

memperdalam proses mengajar di dalam kelas, misalnya untuk membangkitkan motivasi, memberikan orientasi dan ringkasan. Dengan demikian, media pembelajaran dapat berfungsi dalam keseluruhan proses pembelajaran, namun tetap berperan sebagai salah satu komponen penunjang yang dapat meningkatkan interaksi guru dan siswa serta meningkatkan keaktifan siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

(10)

2

proyeksi. Demikian juga dengan gerak atau suatu proses yang terlalu cepat atau terlalu lambat dapat diatasi dengan mengatur kecepatan penampilannya di kelas. (Riandi, 2010).

Sistem serta sarana dan prasarana yang kuranglah yang menjadikan siswa menjadi jenuh dan bosan, sehingga pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Seperti dalam Harian Umum Pelita Edisi 2009, Rabu 15 Juli diberitahukan bahwa

Dirjen Dikti Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam temu muka bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Prancis di Paris pun mengakui bahwa posisi

Pendidikan di Indonesia masih kurang di kawasan Asia. Menurut Satryo Pendidikan Indonesia sudah mengarah ke posisi ideal dalam tingkat dunia, juga posisi di Asia cukup bersaing hanya saja kondisinya belum optimal, masih banyak infrastruktur, sarana, dan prasarana yang belum dibenahi. Penilaian tersebut merupakan hasil survei Badan UNESCO PBB. Dikatakan oleh UNESCO kualitas pendidikan Indonesia di Asia masih kurang, walaupun sudah mengalami peningkatan sejak tahun 2001 s/d 2008. Dari 193 negara anggota UNESCO, posisi kualitas Pendidikan Indonesia berada pada tingkat menengah ke atas (http://www.pelita.or.id.). Hal tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian PISA (Programme for International Student Assessment) pada tahun 2012 yang

menempatkan indonesia pada posisi 64 dari 65 peserta PISA dan indonesia hanya ada satu peringkat di atas Peru, hal tersebut juga tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dari hasil-hasil penelitian PISA terdahulu dimulai dari tahun 2000 indonesia berada pada peringkat 38 dari 41 peserta, pada tahun 2003 indonesia berada pada peringkat 38 dari 40 peserta, pada tahun 2006 indonesia berada pada peringkat 50 dari 57 peserta, dan yang terakhir pada tahun 2009 indonesia berada pada peringkat 66 dari 74 peserta. (http://www.wikipedia.com)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru biologi (M. Purba)

(11)

3

(jumlah siswa yang tuntas) dibagi 34 (jumlah murid di dalam kelas) dikali 100 % dengan hasil 52,94 %. Selain itu, peneliti juga mendapatkan informasi bahwa penggunaan media yang inovatif belum pernah dilakukan untuk menyampaikan materi tersebut. Masih menggunakan media powerpoint sehingga siswa kurang berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

Salah satu media yang berkembang saat ini adalah media video

pembelajaran. Media video pembelajaran dapat menampilkankan gambar yang bergerak bersama-sama dengan suara yang alamiah atau suara yang sesuai.

Penggunaan media video membuat siswa dapat melihat dan mendengarkan secara langsung bagaimana proses itu terjadi serta teraplikasi dengan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian penggunaan media video dapat memotivasi siswa agar belajar lebih serius untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian Putri (2012) mengenai “Perbandingan Penggunaan Media Audio-Visual dan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia di SMA Negeri 2 Kisaran T.P. 2011/2012” yang mengatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media audio-visual lebih tinggi dengan rata-rata nilai 80,25, daripada hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan menggunakan media gambar dengan rata-rata nilai 75,25. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Siti (2012) mengenai “Perbandingan Hasil Belajar Biologi Siswa Menggunakan Media Animasi dengan Media Gambar Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012” yang mengatakan perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan media animasi dan media gambar berbanding 1,13:1 dengan rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan media animasi adalah 86,11 dan media gambar adalah 80,11.

(12)

4

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu, sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang rendah dikarenakan tingkat pemahaman siswa yang masih kurang terhadap konsep-konsep dalam pelajaran biologi.

2. Media sebagai alat bantu untuk mentransformasikan konsep abstrak menjadi

konkret masih kurang dimanfaatkan secara efektif.

3. Materi pembelajaran biologi yang terdiri dari konsep abstrak menjadi hal

yang sulit untuk dipahami siswa, jika tidak didesain dengan media pembelajaran yang sesuai.

1.3. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus dan dapat dijangkau oleh peneliti, maka peneliti perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut yaitu perbedaaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media video pembelajaran dan media gambar pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige T.P. 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat dikemukakan rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan media video pembelajaran pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige T.P. 2013/2014?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige

T.P. 2013/2014?

(13)

5

1.5. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media video pembelajaran pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI SMA

Negeri 1 Balige T.P 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI SMA Negeri 1 Balige

T.P 2013/2014.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan media video pembelajaran dan media gambar pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige T.P. 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya guru biologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih media yang tepat.

2. Sebagai bahan bandingan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang relevan.

(14)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media video pembelajaran

pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige T.P. 2013/2014 memiliki rata-rata nilai sebesar 74,91.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige T.P. 2013/2014 memiliki rata-rata nilai sebesar 59,88.

3. Ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran dan media gambar pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige T.P. 2013/2014 yaitu sebesar 10,9%.

B. Saran

1. Dalam proses pembelajaran sebaiknya menggunakan media video pembelajaran yang berguna untuk memotivasi siswa dan juga mengaktifkan penggunaan indera-indera lain siswa selama proses belajar mengajar berlangsung untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. 2. Bagi guru bidang studi biologi di SMA Negeri 1 Balige agar berkenan

mencoba menggunakan media video pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi dan sumber informasi

bagi pembaca yang ingin mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional.

(15)

62

DAFTAR PUSTAKA

Alaku, P.O. 1998. Instructional Strategies and Audio-Visual Aids for Teachers Effectiveness, Bichi Journal of Education 2(1), 114-117.

Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Bumi Aksara: Jakarta

Arsyad. 2003. Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Arsyad. 2008. Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Asnawir & Basyiruddin usman. 2002. Media Pemabelajaran. Ciputat Pers. Jakarta

Ayinde, A.T. 1999. Resources for Effective Teaching and Learning of Agricultural Science, Bichi Journal of Education and Planning 1(1), 6-8.

Berk, R. A. 2009. Multimedia Teaching With Video Clips: Tv, Movies, Youtube, And Mtvu In The College Classroom. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 5(1), 1–21.

D. Zhang et al. 2006. Instructional Video In E-Learning: Assessing The Impact Of Interactive Video On Learning Effectiveness. International journal of Information & Management 43, 15–27

Dimyati, dan Mudjiono. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta

Edu. 2008. Berbagai Jenis Media Pembelajaran, http://edu-articles.com diakses tanggal 06 Februari 2014

Fakunle, I. 2008. Enhancing the Teaching and Learning of Mathematics through Effective Utilization of Instructional Materials, Journal of Teacher Education 9(1) 102-111.

Fatunmbi, O.O. 2005. Effect of Video Tape Presentation on Senior Secondary School Students Attitudes Towards Physical Education, Journal of Teacher Education 8(1), 56-64.

Hasan, chalidjah. 2000. Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. Al-ikhlas: Surabaya

(16)

63

Mohebbi. 2013. The Effect Of Video-Based And Text-Based Instruction On Enhancing L2 Vocabulary Learning. Basic Research Journal of Education Research and Review 2(7). 99-103

Munadi,Y. 2008. Media Pembelajaran. Penerbit Gaung Persada Press: Jakarta

Pelita. 2009. http://www.pelita.or.id/posisipendidikanindonesia diakses tanggal 8 Maret 2014

Riandi. 2010. Media Pembelajaran Biologi.

http://file.upi.edu/Direktori/FMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196305011

988031-RIANDI/Bahan_Kuliah/Media Pembelajaran Biologi.pdf.

diakses tanggal 8 Maret 2014

Riyanto,Y. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Penerbit Kencana: Jakarta

Sardiman, A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo: Jakarta

Siti. 2012. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Siswa Menggunakan Media Animasi dengan Media Gambar Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012. Skripsi Jurusan Biologi FMIPA UNIMED: Medan

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta

Sudjana, N. 2005. Metode Statistika. Tarsito: Bandung

Suryabrata, Sumadi. 2003. Psikologi Pendidikan. PT. Gramedia: Jakarta

Syah, M. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Tjahyo Soebroto, dkk. 2009. Pengaruh Media Visual Di Ruang Kelas Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 3(1), 400-405

Warsita,B. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan aplikasinya. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian terdapat empat kelebihan dari pengering semprot dibandingkan dengan jenis alat pengering lainnya, yaitu: (1) produk akan menjadi kering tanpa bersentuhan

[r]

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan tingkat pengetahuan ibu tentang garam beryodium dengan pemilihan garam di Kelurahan

pendukung proses meliputi penyediaan air 22.500 kg per jam yang di peroleh dari air laut, penyediaan saturated steam sebesar 1.580,5446 kg per jam, yang diperoleh dari

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dapat diperkaya

tujuan khusus penelitian ini adalah: mendapatkan metode induksi kalus embriogenik, embrio somatik dan proliferasi dari tiga varietas gandum (Dewata, Selayar dan Nias),

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep tentang fotosintesis melalui penggunaan media audio visual pada siswa kelas V SD Negeri 1 Gerdu

Melihat fenomena dan realitas tersebut di atas bahwa perilaku minum- minuman keras yang dilakukan oleh remaja pada mulanya merupakan perilaku imitasi yang