• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI IBU RUMAH TANGGA BELAJAR BAHASA ARAB DAN PENGARUHNYA DALAM MEMPELAJARI AL-QUR’AN Motivasi Ibu Rumah Tangga Belajar Bahasa Arab dan Pengaruhnya Dalam Mempelajari Al-Quran (Studi Kasus Ibu Rumah Tangga Mustawa Tsalits Mahad Abu Bakar Ash-Shiddiq U

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIVASI IBU RUMAH TANGGA BELAJAR BAHASA ARAB DAN PENGARUHNYA DALAM MEMPELAJARI AL-QUR’AN Motivasi Ibu Rumah Tangga Belajar Bahasa Arab dan Pengaruhnya Dalam Mempelajari Al-Quran (Studi Kasus Ibu Rumah Tangga Mustawa Tsalits Mahad Abu Bakar Ash-Shiddiq U"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

MOTIVASI IBU RUMAH TANGGA BELAJAR BAHASA ARAB DAN

PENGARUHNYA DALAM MEMPELAJARI AL-QUR’AN (Studi Kasus Ibu Rumah Tangga Mustawa Tsalits Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Pelajaran 2015-2016)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada

Program Studi Magister Pendidikan Islam

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I)

Disusun oleh:

ANISA FITRI SHOFIYANI O 100130018

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

i

MOTIVASI IBU RUMAH TANGGA BELAJAR BAHASA ARAB DAN

PENGARUHNYA DALAM MEMPELAJARI AL-QUR’AN

(Studi Kasus Ibu Rumah Tangga Mustawa Tsalits Ma’had Abu Bakar Ash

-Shiddiq Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Pelajaran 2015-2016)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada

Program Studi Magister Pendidikan Islam

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I)

Disusun Oleh:

Nama :Anisa Fitri Shofiyani NIM : O 100 130 018

Naskah Publikasi ini telah disetujui oleh: Pembimbing

(3)
(4)

iii

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Anisa Fitri Shofiyani

NIM : O 100 130 018

Program Studi : Magister Pendidikan Islam

Judul : Motivasi Ibu Rumah Tangga Belajar Bahasa Arab dan Pengaruhnya dalam Mempelajari

Al-Qur’an (Studi Kasus Ibu Rumah Tangga

Mustawa Tsalits Ma’had Abu Bakar Ash

-Shiddiq Universitas Muhammadiyah

Surakarta Tahun Pelajaran 2015-2016)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Naskah Publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang telah saya jelaskan sumbernya. Apabila di kemudian hari terbukti tesis ini jiplakan, gelar yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakara batal saya terima.

Surakarta, 13 Juni 2016 Yang membuat pernyataan,

(5)

1

MOTIVASI IBU RUMAH TANGGA BELAJAR BAHASA ARAB DAN PENGARUHNYA DALAM MEMPELAJARI AL-QUR’AN (Studi Kasus Ibu Rumah Tangga Mustawa Tsalits Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Pelajaran 2015-2016)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan motivasi ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar serta untuk mengetahui pengaruh belajar bahasa Arab dalam mempelajari al-Qur’an. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi. Penelitian ini dilakukan di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan menggunakan teknik trianggulasi metode atau tehnik.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq terbagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq antara lain: 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar bahasa Arab, 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar bahasa Arab, 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. Sedangkan motivasi ekstrinsik ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq antara lain: karena adanya nasihat atau motivasi dari para pengajar, dorongan dari suami, adanya hadiah atau ganjaran, lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan, serta pembelajaran yang intensif, sehingga memudahkan dalam mempercepat penguasaan bahasa Arab. Pengaruh Belajar Bahasa Arab dalam Mempelajari Al-Qur’an antara lain: 1) Pengaruh belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam membaca al-Qur’an yaitu memperbaiki makhraj dan tajwid. 2) Pengaruh belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam mempelajari tafsir yaitu mempermudah dalam memahami tafsir, 3) Pengaruh belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam menghafal al-Qur’an yaitu mempermudah dalam menghafal al-Qur’an.

(6)

2

MOTIVATION OF HOUSEWIFES IN LEARNING ARABIC AND EFFECT IN UNDERSTANDING AL-QURAN (Study Case Housewife Mustawa Tsalits Ma'had Abu Bakar Ash -Siddiq Surakarta Muhammadiyah

University in the academic year 2015-2016)

ABSTRACT

This research has aims to describe the motivation of housewives in learning Arabic in Ma'had Abu Bakar and to know deeply the influencing of learning Arabic in understanding Qur’an. The type of research used by the writer is field research, that is qualitative research. The approach was used is psychological approaches. This research was done in Ma'had Abu Bakar Muhammadiyah University of Surakarta. The writer used observation, interviews, and documentation as the method of collecting the data. Where as, the data analysis of this research includes data reduction, data presentation and drawing conclusion. The validity of the data have been tested by triangulation techniques.

The conclusion of the research is that housewives who learn Arabic in Ma'had Abu Bakar is divided into two categories. Firstly, housewive who has an intrinsic motivation. Secondly, housewive who has an extrinsic motivation. The intrinsic motivation in learning Arabic in Ma'had Abu Bakar are: 1) Passion or willingness to success in learning Arabic, 2) Motivation and need to success in learning Arabic, 3) Hope and prospects of their future. While, the extrinsic motivation includes suggestion and motivation from the teachers, motivation from husbands, reward in learning, conducive and enjoy learning environment, and intensive learning process which makes easier in mastering Arabic language.

The influencing of learning Arabic in understanding Qur’an are: 1) The influencing in reading Qur’an with a proper pronunciation and tajwid. 2) The influence in interpretation of Qur’an is to make easier in understanding it. 3) The influence in memorizing Qur’an is to make easier in memorizing.

(7)

3 1. PENDAHULUAN

Dalam catatan sejarah, bahasa Arab masuk ke wilayah Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Islam. Dibandingkan dengan bahasa-bahasa asing lainnya seperti Belanda, Inggris, Perancis, dan lain-lain, bahasa-bahasa Arab jauh lebih dahulu dikenal oleh bangsa Indonesia.1 Namun demikian, perkembangannya tidak menunjukkan pada tingkat yang baik. Dorongan atau motivasi untuk mempelajari bahasa Arab dikalangan masyarakat Indonesia dirasakan masih kurang dibandingkan dengan bahasa-bahasa asing lainnya. Padahal, mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, seharusnya bahasa arab lebih banyak diminati, dipelajari dan digunakan dibandingkan dengan bahasa asing lainnya.

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.2 Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan, kekuatan ini dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti: keinginan yang hendak dipenuhi, tingkah laku, tujuan dan umpan balik. Dengan kata lain, motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi belajar merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.3 Peran motivasi dalam kegiatan belajar sangatlah penting, karena dengan adanya motivasi siswa tidak hanya akan belajar dengan giat tetapi juga menikmatinya.4

Menurut Muhbib A. Wahab, salah satu tantangan pengembangan pendidikan bahasa Arab di Indonesia adalah rendahnya minat dan motivasi belajar bahasa Arab, serta kecenderungan pelajar atau mahasiswa bahasa Arab untuk “mengambil jalan yang serba instan” tanpa melalui proses ketekunan

1

Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2004), hlm. 21

2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm.114.

3

Nyayu Khajijah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm.150-151.

4 Muhammad Fathurrohman & Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta:

(8)

4

dan kesungguhan. Mahasiswa yang sudah berada di jurusan bahasa Arab seakan tidak betah dan ingin mencari “dunia lain”. Indikatornya, tidak sedikit mahasiswa yang mengeluh bahwa jurusan bahasa Arab itu sebetulnya bukan “habitat” mereka yang sesungguhnya.5

Ma'had Abu Bakar As-Shiddiq Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah lembaga pendidikan bahasa Arab dan studi Islam yang didirikan atas program kerjasama Pimpinan Muhammadiyah dan Asian Moeslem Charity Foundation (AMCF). AMCF telah berkiprah di Indonesia

sejak tahun 1992 sebagai organisasi sosial, nirlaba dan nonpolitik, dan resmi dibentuk pada tahun 2002 dengan nama Yayasan Muslim Asia yang berkantor pusat di Jakarta.

Tujuan utama pendirian Ma'had Abu Bakar As-Shiddiq Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah menghasilkan sarjana muslim yang berkompeten dalam ilmu Islam, terampil berkomunikasi dalam bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur'an dan as-Sunnah, serta ahli dalam mengembangkan dan menyebarkan nilai-nilai keislaman dan bahasa Arab untuk memecahkan masalah-masalah keagamaan di Indonesia. Saat ini jumlah mahasiswi yang belajar di ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq terdiri dari 200 mahasiswi. Yang menarik bagi penulis, mahasiswi yang belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq bukan hanya fatayãt (wanita yang belum menikah) tetapi ada juga ummahãt (ibu rumah tangga).

Ibu rumah tangga merupakan seorang wanita yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga, atau istri (ibu) yang hanya mengurusi berbagai pekerjaan di rumah tangga (tidak bekerja di kantor).6 Sedangkan menurut W.J.S. Poerwandarminta, seorang ibu rumah tangga adalah wanita yang sudah bersuami.7 Tanggung jawab seorang ibu rumah tangga dalam rumah tangga yang utama ada dua yaitu sebagai

5

Maswani, Problematika Pembelajaran Bahasa Arab bagi Mahasiswa Prodi Umum FITK UIN Jakarta, Jurnal Afaq Arabiyyah (Online), Vol. V, No. 1, Juni 2010, hlm.31-38.

6

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia , (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm 147.

7 W.J.S. Poerwandarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia , (Jakarta: Balai Pustaka,

(9)

5

pendamping suami dan pemelihara anak-anak. Sebagai pendamping suami, istri berkewajiban untuk taat dan berbakti kepadanya dalam kebaikan, berusaha mencari keridhaannya, serta bersungguh-sungguh tidak bermalas-malasan dalam mengurus dan menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.8 Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi Saw. berikut ini:

“Kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan diminta pertanggungjawaban, seorang imam adalah pemimpin dan ia nanti akan diminta pertanggungjawaban, seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia nanti akan diminta pertanggung jawabannya, seorang wanita adala pemimpin di rumah suaminya dan ia nanti akan diminta pertanggungjawabannya.” (HR. Bukhari Muslim).

Seorang wanita adalah seorang pemimpin rumahnya dan ia bertanggung jawab terhadapnya, berusaha memperindahnya untuk menyenangkan hati suaminya. Diantara kewajiban ibu rumah tangga lainnya yaitu mendidik anak-anaknya dengan tarbiyah solihah. Sebagaimana seorang penyair berkata:

“Ibu adalah sekolah (guru) yang pertama, jika engkau menyiapkan mereka (dengan baik), maka mereka akan menyiapkan (melahirkan generasi-generasi) yang baik untukmu”.

Dengan demikian, tugas seorang ibu yang șolihah adalah mendidik anak-anaknya, menjaga kesucian dan kebersihan, menjaga kehormatan dan keberanian, serta meninggalkan gemerlap perhiasan dan kesenangan dunia.

8 Muhammad Ali Al-Hasyimi, Jati Diri Wanita Muslimah, (Jakarta: Al-Kautsar, 2012),

(10)

6

Semua itu agar anak-anaknya tumbuh sebagai anak yang hanya hidup dengan Islam dan untuk Islam. 9

Menjadi seorang ibu rumah tangga bukanlah hal yang mudah, apalagi dibarengi dengan belajar bahasa Arab yang membutuhkan konsentrasi dan ketekunan dalam belajar. Namun para ibu rumah tangga yang belajar di Ma’had ini begitu semangat dalam belajar bahasa Arab sampai ada beberapa ibu yang membawa putranya ke sekolah demi belajar bahasa Arab.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1) Apa motivasi ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di ma’had Abu Bakar? 2) Bagaimana pengaruh belajar bahasa Arab dalam mempelajari al-Qur’an?

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mendiskripsikan motivasi ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di ma’had Abu Bakar. 2) Untuk mendiskripsikan pengaruh belajar bahasa Arab dalam mempelajari al-Qur’an.

2. METODE PENELITIAN

a. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq Universitas Muhammadiyah Surakarta yang beralamat di Jalan Ahmad Yani 1, Pabelan, Kartasura, Surakarta.

Subyek dalam penelitian ini adalah para ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Mustawa Ṣaliș Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq Universitas Muhammadiyah Surakarta.

b. Pendekatan dan Metode Pengumpulan Data

Pendekatan yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah pendekatan psikologis. Pendekatan psikologis digunakan untuk meneliti

9 Muhammad Jamil Zainu, Penghormatan Islam terhadap Kaum Wanita, (Solo: Pustaka

(11)

7

sisi dalam manusia yang melahirkan perbuatan yang nampak lahiriyahnya karena dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya.10

Melalui pendekatan psikologis, penelitian ini diharapkan dapat mengetahui tentang motivasi ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data di lapangan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. c. Teknik Analisis

Setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah melakukan reduksi data yaitu menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan pengorganisasian sehingga data terpilah-pilah. Kedua, data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi. Ketiga, penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap kedua. Metode berfikir yang penulis gunakan untuk menganalisa penelitian ini adalah metode penelitian induktif. Metode induktif yaitu suatu cara penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan umum menuju pada pernyataan yang sifatnya khusus.11

3. PEMBAHASAN

a. Motivasi Belajar Bahasa Arab

Motivasi ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq terbagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq antara lain:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar bahasa Arab

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar bahasa Arab. Dorongan dan kebutuhan tersebut yaitu:

a) Kebutuhan akan riḍa Allah, sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Erlina: “Motivasi terbesar yang menggerakan saya belajar

10 Sudarsono Shobron dkk, Pedoman Penulisan Tesis, (Surakarta: Pasca UMS, 2014),

hlm.14.

11 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 1, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), hlm.97

(12)

8

bahasa Arab di ma’had ini yaitu ingin mencari riḍa Allah, sebab dengan mempelajari bahasa Arab maka ibadah akan lebih bermakna, lebih menghayati karena selain tahu dasarnya juga tahu maknanya.” 12

b) Kebutuhan akan rasa aman, sebagaimana yang diungkapkan ibu Rahayu Sriwiyati:

“Saya belajar bahasa Arab karena orang-orang kafir sekarang banyak yang mempelajari bahasa Arab dengan tujuan untuk menjatuhkan Islam. Sebagai umat Islam hendaknya kita bisa dan faham tentang bahasa Arab agar tidak mudah ditipu oleh orang-orang kafir”.13

c) Kebutuhan terhadap pengetahuan Islam. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Rina:

“Motivasi saya ingin bisa bahasa Arab yaitu untuk bisa memahami ilmu-ilmu agama, sebab bahasa Arab adalah kunci dari segala ilmu agama, dengan memahami bahasa Arab akan mudah memahami ilmu agama seperti hadits, tafsir dan lain-lain”.

d) Kebutuhan aktualisasi diri untuk bisa mengajarkan ajaran Islam kepada anak-anak, keluarga dan masyarakat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Erlina Kusmardiana:

“Motivasi saya belajar bahasa Arab, karena ingin bisa dan faham tentang bahasa Arab, sebab dari kecil saya belum pernah belajar bahasa Arab. Selama ini saya belajar Islam hanya dari ustadz atau ustadzah, dan saya ingin belajar tentang Islam langsung dari maroji’nya (al-Qur’an dan Sunnah), sedangnya kedua sumber hukum Islam tersebut tertulis dalam bahasa Arab, buku-buku ulama juga tertulis dalam bahasa Arab, maka dari itu saya ingin bisa bahasa Arab supaya bisa memahami Islam langsung dari maroji’nya, bukan dari kata orang. Sehingga saya bisa mengajarkannya kepada anak-anak, keluarga dan masyarakat”.14

12 Hasil wawancara dengan ibu Erlina, pada tanggal 06 Agustus 2016, pukul 13.00 WIB

13

Hasil wawancara dengan ibu Rahayu Sriwiyati, pada tanggal 10 Mei 2016, pukul 12.00 WIB

14 Hasil wawancara dengan ibu Erlina Kusmardiana, pada tanggal 12 Mei 2016, pukul

(13)

9

e) Kebutuhan untuk bisa membaca al-Qur’an.

f) Kebutuhan untuk membantu kesulitan anak-ananya dalam belajar bahasa Arab.

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. Harapan dan cita-cita tersebut antara lain: ingin mengikuti kajian di tempat lain dan ingin melanjutkan sekolah ke Mesir atau Madinah.

Motivasi intrinsik ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq antara lain:

1) Lingkungan belajar yang kondusif, sebab bahasa pengantar yang digunakan selama pembelajaran langsung menggunakan bahasa Arab. 2) Dorongan suami, sebagaimana yang diungkapkan ibu Rina Sofiyana:

“Saya belajar bahasa Arab di Mah’ad ini karena dorongan dari suami saya. Sebab beliau melihat keinginan saya yang begitu besar untuk bisa bahasa Arab. Beliau juga mempercayakan saya untuk mendidik anak-anak dengan belajar ilmu agama terutama bahasa Arab karena bahasa Arab adalah kunci dari segala ilmu agama”.15

3) Para Pengajar lulusan Timur Tengah

4) Pembelajaran yang intensif sehingga mempercepat penguasaan bahasa Arab.

5) Metode yang dipakai dalam pembelajaran mudah difahami.

6) Motivasi dari para pengajar tentang pentingnya bahasa Arab untuk memahami ilmu-ilmu agama.

7) Adanya hadiah dan ganjaran bebas SPP bagi yang mendapat nilai mumtaz.

8) Ingin mendapatkan formalitas atau ijazah sebagai persyaratan mengajar. b. Pengaruh Belajar Bahasa Arab dalam Mempelajari Al-Qur’an

Pengaruh yang dirasakan oleh para ibu rumah tangga setelah mempelajari bahasa Arab yaitu membantu mereka memperbaiki makhraj dan tajwid dalam membaca al-Qur’an karena ada salah satu pembahasan dalam pelajaran bahasa Arab yang fokus mengajarkan cara pelafalan huruf

15 Hasil wawancara dengan ibu Rina Sofiyana, pada tanggal 11 Mei 2016, pukul 10.00

(14)

10

hijaiyyah berdasarkan makhraj dan tajwidnya. Selain itu pelajaran bahasa

Arab juga memudahkan para narasumber dalam mempelajari tafsir dan memahami makna dari ayat yang mereka baca karena semua pelajaran bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq menuntut mahasiswa untuk membaca dan memperbanyak mufrodat, serta ada salah satu pelajaran yang mengajarkan mahasiswa tentang i’rab suatu kalimat. Sehingga dengan seringnya membaca, banyaknya mufrodat dan mengetahui kedudukan suatu kalimat, maka memudahkan mahasiswa dalam memahami makna juga memudahkan menghafal al-Qur’an.

c. Analisis Data

1) Motivasi ibu rumah tangga belajar bahasa

Motivasi ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq terbagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Hal tersebut selaras dengan pendapat Djamrah bahwa motivasi dalam belajar terbagi menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik menurut Hamzah B Uno adalah adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, serta adanya harapan dan cita-cita masa depan. Motivasi instrinsik ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq antara lain:

a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar bahasa Arab b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar bahasa

c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

(15)

11

yang berupa bebas SPP bagi yang mendapat nilai mumtâz dan adanya ijazah yang diakui.

Menurut Hamzah B Uno faktor yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik yaitu adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang dapat belajar dengan baik. Faktor yang menimbulkan motivasi ekstrinsik ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq antara lain:

a) Lingkungan belajar yang kondusif, menyenangkan, tertib dan islami, sehingga memudahkan dalam menguasai bahasa Arab. b) Pembelajaran yang intensif, sehingga mempercepat penguasaan

bahasa Arab.

c) Metode pembelajaran yang mudah difahami.

2) Pengaruh belajar bahasa Arab dalam dalam mempelajari al-Qu’an

Pengaruh belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam membaca al-Qur’an adalah memperbaiki makhraj dan tajwid, karena pelajaran așwat, tahsin, dan pelajaran qirâ’ah sangat membantu mahasiswa dalam melancarkan bacaan al-Qur’an, dan pelajaran tersebut menuntut mahasiswa untuk banyak membaca tulisan-tulisan Arab, baik mufrodat, bacaan cerita dan lain-lain, sehingga dengan terbiasanya

membaca mufrodat, dan bacaan Arab akan melancarkan bacaan al-Qur’an. Hal tersebut selaras dengan tujuan metode muțâla’ah atau membaca yaitu 1) Melatih anak didik terampil membaca huruf Arab dan al-Qur’an dengan memperhatikan tanda-tanda baca misalnya tanda baca ḍammah, tanda fathah, tanda kasrah, saddah, dan tanwîn dan lain-lain. 2) Dapat membedakan bacaan antara huruf satu dengan huruf yang lainnya, dan antar kalimat bahasa Arab yang samar, sehingga fasih lafaẓnya, lancar membacanya, benar dalam pemakaiannya, dan tepat bacaannya.

(16)

12

mempelajari tafsir al-Qur’an, karena semua mata pelajaran bahasa Arab terutama ta’bîr dan qirâ’ah banyak mengajarkan tentang kosa kata baru dan menuntut mahasiswa untuk menghafalnya. Hal tersebut selaras dengan tujuan metode menghafal yaitu memperkaya perbendaharaan kata dan percakapan. Sehingga dengan bertambahnya kosa kata yang mereka miliki, maka akan mempermudah mereka dalam memahami tafsir.

Pengaruh belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam dalam menghafal al-Qur’an yaitu mempermudah menghafal al -Qur’an, karena semua mata pelajaran bahasa Arab terutama ta’bîr dan qirâ’ah banyak mengajarkan tentang kosa kata baru dan menuntut mahasiswa untuk menghafalnya. Hal tersebut selaras dengan tujuan metode menghafal yaitu memperkaya perbendaharaan kata dan percakapan. Sehingga dengan bertambahnya kosa kata yang mereka miliki, maka akan mempermudah mereka dalam memahami maknanya. Dengan mengetahui maknanya, maka akan mempermudah dalam menghafal al-Qur’an. Menurut Bobby Herwibowo menjelaskan dalam bahwa salah satu jurus yang mempermudah dalam menghafal al-Qur’an yaitu hendaknya memahami arti dari ayat yang dihafal. Hal ini cukup membantu, karena akan tahu kaitan ayat satu dengan lainnya.

4. SIMPULAN

(17)

13

kesulitan anak-ananya dalam belajar bahasa Arab. c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan, antara lain: keinginan mengikuti kajian di tempat lain dan keinginan melanjutkan sekolah ke Mesir atau Madinah. Sedangkan motivasi ekstrinsik ibu rumah tangga belajar bahasa Arab di Ma’had Abu Bakar Ash -Shiddiq antara lain: karena adanya nasihat atau motivasi dari para pengajar, dorongan dari suami, karena adanya hadiah atau ganjaran yang berupa bebas SPP bagi yang mendapat nilai mumtaz dan adanya ijazah yang diakui serta karena lingkungan belajar yang kondusif, menyenangkan, tertib, islami dan pembelajaran yang intensif, sehingga memudahkan dalam mempercepat penguasaan bahasa Arab.

(18)

14

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasyimi, Muhammad Ali. 2012. Jati Diri Wanita Muslimah. Jakarta: Al-Kautsar.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Edidarmo, Toto. Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Arab Berdasarkan Hierarchy Of Need Maslow. Jurnal Afaq ‘Arabiyyah (Online) Vol.VIII, No.1, Juni 2013.

Effendi, Ahmad Fuad. 2004. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.

Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset. Khadijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Maswani. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab bagi Mahasiswa Prodi

Umum FITK UIN Jakarta. Jurnal Afaq Arabiyyah (Online), Vol. V, No. 1, Juni 2010.

Muhammad Fathurrohman & Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

Poerwandarminta, W.J.S. 2011. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudarsono Shobron dkk. 2014. Pedoman Penulisan Tesis. Surakarta: Pasca UMS. Zainu, Muhammad Jamil. 2002. Penghormatan Islam terhadap Kaum Wanita.

Referensi

Dokumen terkait

INDEKS PRESTASI KERJA HARIAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT. BULAN : JANUARI

Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and  Learning (CTL) merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia

Upaya lain yang dilakukan dosen STAI Al-Amin Dompu dalam menerapkan prinsip pendidikan kritis dalam pendidikan Islam di STAI Al-Amin Dompu adalah dengan cara

Pengaruh Masa Kerja Terhadap Pembentukan Mikronukleus Akibat Paparan Timbal Pada Pedagang Kaki Lima

khalifah mendeklarasikan dirinya sebagai “Tukang Jagal” dan para gubernur menyebut dirinya “Ular Anak Si Ular”, apakah masih tersisa dalam benak kita prasangka bahwa

Berdasarkan nilai t-hitung hasil estimasi pada masing-masing variabel pada tingkat kepercayaan 95% (α= 5%) didapat bahwa Variabel harga gabah kering giling (GKG),

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat setempat (Gambar 4), diketahui bahwa sebagian besar berpendapat bahwa Pantai Bilato cukup baik jika di lihat dari segi daya

tidak sedang dalam penelitian peneliti lain, memilih instruktur pelatihan. Masalah yang akan diteliti adalah mengenai pengaruh metode. latihan neuralactivation