UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENERAPAN METODE BAGIAN PADA
SISWA KELAS VII SMP JOSUA MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
NANDA AULIA SIREGAR NIM. 6103111070
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas
segala nikmat dan karuniya yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul " Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak
Peluru Melalui Penerapan Metode Bagian Pada Siswa Kelas VII SMP Josua Medan
Tahun Ajaran 2014/2015 ".
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak
terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun
materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini, secara khusus
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes sebagai Dekan FIK Unimed.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, sebagai Wakil Dekan I FIK Unimed.
4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO sebagai Wakil Dekan II FIK Unimed.
5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, Sebagai Wakil Dekan II FIK Unimed.
6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes sebagai Ketua Jurusan PJKR dan
sebagai Dosen Pembimbing skripsi penulis yang telah banyak meluangkan
waktu, memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam
penulisan skripsi ini.
7. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd. sebagai Sekretaris Jurusan PJKR.
8. Bapak Drs. M. Yusuf dan Bapak Drs. Suharjo, M.Pd yang telah menjadi
pengarah I dan II.
9. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan di
lingkungan FIK Universitas Negeri Medan.
10.Terimakasih kepada Ibu Kepala Sekolah SMP Josua Medan Ibu Berta Lena
Purba, BA yang telah memberikan izin melakukan penelitian disekolah
Dewan Guru dan Staf Tata Usaha yang telah banyak membantu selama
melakukan penelitian.
11.Teristimewa untuk Ayahanda (Yusron Siregar) dan Ibunda (Amrida Kurniati)
Terima kasih yang telah membesarkan, membimbing, dan membiayai serta
mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan studi ini. Dan juga
Terimakasih untuk Opa (H. Mahmud Hayat) dan Oma (Hj. Zainah S) yang
selalu memberikan semangat, nasehat dan dukungan serta doa dalam
penulisan skripsi ini.
12.Kepada Adik tersayang Nindy Chairunnisah Siregar, Dinda Audina Siregar
dan Devi Ananda Siregar yang telah menyemangati dan memberikan
motivasi.
13.Untuk seseorang yang selalu setia menunggu Ria Pratiwi begitu banyak
membantu dan memberikan motivasi dan dukungan kepada peneliti, sehingga
skripsi ini selesai.
14.Semua teman-teman mahasiswa PKR A Reg 2010, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu dan juga kepada Tim Konyenk FC yang memberikan
semangat dan dukungan sehingga penulisan ini dapat selesai.
Akhirnya, semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Selanjutnya tulisan ini
dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Maret 2015
i
ABSTRAK
NANDA AULIA SIREGAR. NIM : 6103111070. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Melalui Penerapan Metode Bagian Pada Siswa Kelas VII SMP Josua Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
(Pembimbing : SURYADI DAMANIK)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tolak
peluru melalui penerapan metode bagian pada siswa kelas VII SMP Josua Medan
Tahun Ajaran 2014/2015. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII SMP Josua Medan yang berjumlah 21 orang, yang diberikan tindakan berupa
pengajaran tolak peluru melalui penerapan metode bagian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dapat dianalisis. Untuk memperoleh data dalam
penelitian ini dilakukan tes hasil belajar tolak peluru diakhir setiap siklus yang
berbentuk aplikasi penilaian berupa portofolio dengan hasil belajar ini
dilaksanakan selama dua minggu atau dua kali pertemuan.
Setelah data terkumpul dilakukan analisis, maka diperoleh hasil
analisisnya : dengan diberikan penerapan metode bagian maka diperoleh tes hasil
belajar pada siklus I sebanyak 10 orang siswa yaitu 47,61% telah mencapai
tingkat ketuntasan belajar dan 11 orang siswa yaitu 52,39% belum mencapai
tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 66,47 (tidak
tuntas). Namun pada siklus I belum dapat memenuhi kriteria ketuntasan secara
klasikal seperti yang diharapkan yaitu 85%. Maka dilakukanlah tes hasil belajar
siklus II dengan memperoleh data sebanyak 18 orang siswa yaitu 85,71% yang
telah mencapai ketuntasan belajar dan 3 orang lainnya masih belum tuntas dengan
nilai sebesar 14,29% dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 75,33 (tuntas).
Dengan kata lain terdapat peningkatan klasikal siklus I 47,61% menjadi 85,71%
pada siklus II, jumlah peningkatan kalsikal dari siklus I ke tahap siklus II sebesar
38,1%.Berdasarkan hasil data analisis dapat disimpulkan bahwa melalui
penerapan metode bagian dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada
DAFTAR ISI
1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 9
2. Hakikat Hasil Belajar Pendidikan Jasmani ... 13
3. Hakikat Atletik ... 15
4. Hakikat Pembelajaran Tolak Peluru... 17
5. Hakikat Metode Bagian... 29
B. Kerangka Berfikir... 32
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 35
C. Metode Penelitian... 35
D. Desain Penelitian ... 36
E. Instrumen Penelitian... 41
F. Teknik Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Deskripsi Data Penelitian ... 47
B. Hasil Penelitian ... 48
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Fortopolio Penilaian ... 43
3.2 Format Penilaian ... 45
4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru ... 47
4.2 Data Hasil Belajar Tolak Peluru ... 47
4.3 Hasil Tes Tolak Peluru Siklus I ... 51
4.4 Hasil Tes Tolak Peluru Siklus II ... 59
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Lapangan Tolak Peluru ... 18
2.2 Bola Tolak Peluru ... 19
2.3 Cara Memegang Peluru ... 20
2.4 Cara Meletakkan Peluru ... 21
2.5 Sikap Badan Menyamping Saat Akan Menolak Peluru ... 22
2.6 Sikap Badan Membelakangi Saat Akan Menolak Peluru ... 22
2.7 Cara Menolak Peluru Posisi Menyamping ... 23
2.8 Cara Menolak Peluru Posisi Membelakangi ... 24
2.9 Sikap Badan Setelah Menolak Peluru ... 25
2.10 Cara Memegang Tolak Peluru ... 26
2.11 Sikap Awalan / Persiapan ... 27
2.12 Cara menolak Peluru ... 28
2.13 Sikap Akhir / Gerak Lanjut ... 29
3.1 Desain Penelitian ... 36
4.1 Grafik Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar Tolak peluru Siklus I ... 52
4.2 Grafik Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar Tolak peluru Siklus II ... 59
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. RPP Siklus I ... 66
2. RPP Siklus II ... 69
3. Lembar Observasi Pengamatan Kriteria Bagi Guru Siklus I ... 72
4. Lembar Observasi Pengamatan Kriteria Bagi Siswa Siklus I ... 73
5. Lembar Observasi Pengamatan Kriteria Bagi Guru Siklus II ... 74
6. Lembar Observasi pengamatan Kriteria Bagi Siswa Siklus II ... 75
7. Lembar Portofolio Penelitian Proses Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus I ... 76
8. Lembar Portofolio penelitian Proses Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus II ... 79
9. Data Awal Hasil Belajar Tolak Peluru ... 82
10.Data Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus I ... 83
11.Data Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus II ... 84
12.Portofolio Penilaian Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus I... 85
13.Portofolio penilaian Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus II ... 91
14.Data Hasil Presentasi Ketuntasan Klasikal Siswa ... 97
15.Perbandingan Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus I dan II ... 98
16.Rumus Presentase Indikator Lembar Portofolio Siklus I dan II ... 99
17.Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data ... 102
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang
bertujuan mengarahkan siswa pada perubahan tingkah laku yang diinginkan.
Pengertian ini cukup simpel dan sederhana, akan tetapi bila pengertian ini ditelaah
lebih jauh dan mendasar, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu kompleksnya
sehingga lebih dituntut dalam pengelolaan pembelajaran itu sendiri. Hal tersebut
bias dipahami karena mengarahkan siswa menuju sebuah perubahan dan
merupakan suatu pekerjaan yang berat. Pekerjaan ini membutuhkan suatu
perencanaan yang mantap, berkesinambungan serta cara penerapan yang baik
kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan seperti
yang diinginkan.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan
kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara
sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar melalui proses
pembelajaran pendidikan jasmani dengan mengajarkan berbagai keterampilan
gerak dasar, tekhnik dan strategi permainan olahraga, internalisasi nilai – nilai
2
Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran di dalam kelas yang bersifat kajian
teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual emosional dan sosial.
Disinilah pentingnya peranan seorang guru dalam proses belajar siswa.
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuaan.
Namun dalam kenyataannya masih banyak para guru pendidikan jasmani yang
masih terbatas dalam mengajarkan pembalajaran praktek pendidikan jasmani
dikarenakan berbagai macam keterbatasan dalam menyediakan sarana untuk
penunjang dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, sehingga kadang-kadang
pembelajaran pendidikan jasmani hanya dilaksanakan secara teori saja dan tidak
seperti yang kita harapkan. Terkait dengan hal tersebut ternyata pembelajaran
tolak peluru dalam pembelajaran pendidikan jasmani juga belum dapat
dilaksanaka secara tepat dan lengkap yakni teori dan juga praktek yang
dikarenakan terbatasnya sarana ataupun prasarana yang tersedia.
Pembelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kemampuan gerak dasar anak. Dalam pembelajaran pendidikan
jasmani bagi siswa sekolah dasar hendaknya harus disesuaikan dengan
karakteristik dan perkembangannya agar kemampuan gerak dasarnya berkembang
dengan baik. Pada umumnya pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah
termasuk sekolah dasar didasarkan pada keterampilan yang sebenarnya atau
menggunakan peralatan yang sebenarnya. Dari pembelajaran keterampilan yang
sebenarnya, ternyata pada siswa sekolah dasar mengalami kendala atau kesulitan.
3
maka seorang guru harus mampu mencarikan solusi yang tepat agar tujuan
pembelajaran pendidikan jasmani tercapai.Memodifikasi dan memvariasikan
sarana atau alat pembelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu solusi
untuk mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara
perbaikan proses belajar mengajar. Pencapaian keberhasilan seorang guru dalam
mengajar didukung oleh beberapa keterampilan dasar mengajar diantaranya yaitu
menerapkan metode bagian atau tahapan pembelajaran, keterampilan mengadakan
variasi pembelajaran, modifikasi alat pembelajaran, dan metode pembelajaran
yang dapat diterima oleh peserta didik. Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan
bahwa variasi mengandung makna perbedaan. Dimana dalam kegiatan
pembelajaran tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan
pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa. Selaku calon pendidik, kita
harus mempersiapkan pendekatan pembelajaran yang tidak saja membuat proses
pembelajaran menarik, tapi juga memberikan ruang bagi murid untuk
berkreativitas dan terlibat secara aktif sepanjang proses pembelajaran.
Atletik merupakan cabang olahraga yang didalamnya mencakup semua
aspek gerak manusia, seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. Gerakan-gerakan
yang terdapat dalam cabang olahraga atletik merupakan dasar dari cabang
olahraga lainnya. Atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga. Dalam
kegiatannya, olahraga atletik mempunyai nomor-nomor yang diperlombakan pada
umumnya adalah jalan, lari, lompat, dan lempar. Setiap nomor yang
4
dengan gerakan yang dilakukan. Gerakannya pun semakin lama semakin baik dan
efesien seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang mendukung prestasi
maksimal.
Dalam pembelajaran atletik siswa hanya diajarkan materi yang berupa
teori khususnya tolak peluru, sehingga proses KBM yang semestinya harus
dilakukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani melalui media gerakan,
akhirnya harus terhambat karena disebabkan faktor sarana belajar yang kurang
mendukung tersebut. Jika kita telusuri lebih dalam mengenai pelaksanaan
pembelajaran tolak peluru dalam kurikulum 2013 dalam bidang studi pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
khususnya kelas VII dimana pelaksanaannya harus dilakukan melalui praktek
bukan hanya teori, yakni mempraktekkan tekhnik-tekhnik dasar dalam
pelaksanaan pembelajaran tolak peluru. Untuk menunjang pelaksanaan
pembelajaran tolak peluru tersebut, kreativitas dari seorang guru sangatlah
dibutuhkan, sehingga proses pembelajarannya dapat memberi pengalaman belajar
yang baik serta lengkap kepada siswa. Hal ini merupakan sebuah masalah yang
mengakibatkan kurangnya kemampuan sebagai guru pendidikan jasmani dalam
memanfaatkan perannya sebagai guru yang memiliki potensi sesuai dengan
tuntutan target kurikulum dan juga daya serap, terlebih sebagai pendidik yang
kreatif dalam mengaktifkan proses kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di
5
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti yang dilakukan di SMP Josua
Medan pada jam pelajaran pendidikan jasmanai, masih ada beberapa siswa yang
belum mengetahui apa itu tolak peluru, sehingga membuat mereka bingung dalam
mempelajari pembelajaran tolak peluru, peralatan tolak peluru di sekolah tersebut
terbatas hanya ada 6 buah peluru, lapangan di sekolah tersebut cukup luas, tetapi
yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran materi tolak peluru hanya
sebagian kecil. Dan strategi belajar yang belum mempunyai metode dan variasi
pembelajaran dari guru. Pengaruh dari kurangnya sarana prasarana atau fasilitas
tolak peluru itu menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran tolak peluru di
SMP Josua Medan tersebut adalah siswa menjadi pasif dalam proses penerimaan
materi pelajaran dari guru pendidikan jasmani yang disebabkan minimnya fasilitas
atau alat yang digunakan dalam proses pembelajaran tolak peluru di sekolah
tersebut yang dikarenakan siswa harus lama menunggu antrian untuk bergantian
ketika akan mempraktekkan apa yang telah diajarkan oleh guru penjaskesnya.
Pada pokok bahasan atletik khususnya tolak peluru, pada saat siswa
mempraktekkan apa yang telah dijelaskan oleh gurunya, masih banyak ditemukan
siswa yang mengalami kesulitan pada tekhnik dasar penolakan peluru, hal itu
terbukti karena banyak siswa yang belum memahami cara memegang peluru
dengan benar, cara meletakkan peluru dileher, posisi badan saat menolak, cara
menolak, hingga sikap badan setelah melakukan tolakan pada gerak akhir kurang
tepat. Informasi yang diperoleh dari guru penjas, dari 21 siswa yang ada di kelas
VII hanya ada 4 siswa yang tau tentang tekhnik dasar tolak peluru. Berarti, dari
6
berhasil memahami mengenai tentang cara memegang peluru yang benar, sikap
awal saat menolak hingga posisi badan setelah melakukan tolakan pada materi
tolak peluru. Namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang
ditetapkan sekolah yaitu 85 % dari keseluruhan siswa. Hasil yang diperoleh ini
cukup rendah sehingga peneliti berusaha untuk memperbaiki permasalahan yang
terjadi di kelas tersebut.
Menurut peneliti, melihat kondisi tersebut perlu adanya solusi yang tepat
dalam menyikapi masalah proses pembelajaran penjas, terutama pada materi tolak
peluru. Dalam hal ini, salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk
memecahkan masalah tersebut adalah memodifikasi pembelajaran tolak peluru.
Melalui penerapan metode bagian tolak peluru, ini diharapkan proses
pembelajaran tolak peluru dapat berjalan dengan lancar dan menarik minat siswa.
Penerapan metode bagian tolak peluru ini akan dapat membantu siswa dalam
memahami keterampilan gerak dasar tolak peluru sehingga para siswa dapat
melakukan tolakan pada peluru dengan baik dan benar.
Berdasarkan permasalahan dalam pembelajaran tolak peluru di SMP Josua
Medan, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan menerapkan metode bagian.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas ada
beberapa masalah yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Adapun masalah
tersebut yang dapat diidentifikasikan adalah masih adanya beberapa siswa yang
7
saat melakukan pembelajaran tolak peluru. Kurangnya alat / sarana prasarana
untuk pembelajaran tolak peluru disekolah tersebut sehingga membuat siswa
bergantian untuk melakukan pembelajaran tolak peluru. Strategi pembelajaran
tidak memakai metode dan variasi pembelajaran yang diterapkan oleh guru
disekolah tersebut hingga kurangnya minat dari siswa-siswi di kelas VII SMP
Josua Medan.
C. Pembatasan Masalah
Karena hasil yang diteliti dan diidentifikasi cukup luas, maka perlu
ditentukan pembatasan masalah. Dalam hal ini peneliti membahas hal yang pokok
saja untuk mempertegas sasaran yang ingin dicapai yaitu : penerapan metode
bagian untuk memperbaiki proses pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VII
SMP Josua Medan T.A.2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat
merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu : Bagaimanakah penerapan metode
bagian pada materi pembelajaran tolak peluru dapat memperbaiki proses
pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Josua Medan
8
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yakni : Untuk
mengetahui perubahan proses pembelajaran tolak peluru melalui metode bagian
pada siswa kelas VII SMP Josua Medan T.A.2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani agar dapat memperbaiki
proses pembelajaran tolak peluru.
2. Dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca atau peneliti lain terkait
dengan pembelajaran tolak peluru.
3. Meningkatkan penguasaan teknik dasar tolak peluru dalam mengatasi
kesukaran belajar melalui penerapan metode bagian / tahapan
pembelajaran.
4. Menambah wawasan bagi peneliti tentang penerapan metode bagian /
63 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil penelitian setelah memberikan perlakuan dari siklus I
sampai dengan siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode
bagian dapat memberikan peningkatan terhadap hasil belajar tolak peluru pada
siswa kelas VII SMP Josua Medan Tahun Ajaran 2014-2015. Dengan PKK pada
siklus I adalah 47,62% kemudian meningkat menjadi 85,71% pada siklus II dari
keseluruhan siswa sebanyak 21 siswa.
B. Saran
Adapun saran dari peneliti sebagai berikut :
1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMP Josua Medan untuk
mempertimbangkan penggunaan permainan dalam pembelajaran dengan
materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat
siswa.
2. Disarankan kepada siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar
agar lebih giat belajar dan lebih memahami materi yang diajarkan oleh
guru pendidikan jasmani.
3. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian kiranya
dapat mencoba dengan materi yang lainnya dengan lebih baik lagi.
4. Dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi acuan panduan bagi
rekan-rekan mahasiswa berikutnya dalam penelitian tindakan kelas (PTK)
64
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kristiyanto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga. Surakarta
Agus Suprijono, 2009. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi Paikem, Yogyakarta. Pustaka Belajar.
Aip Syarifuddin 1992. Atletik, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd, 2010. Mengajar dan Melatih Atletik.
Bandung : Rosdakarya.
Drs. Yoyo Bahagia, dkk 1999. Atletik, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta.
Giri Wiarto 2013. Atletik. Yogyakarta. Graha Ilmu
Ika Kusumasari, 2012. Diktat Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Ika Kusumasari, 2012. Diktat Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani.
Tim Abdi Guru, 2009. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta. Erlangga.
Tim Dosen FIP UNIMED, 2011. Psikologi Pendidikan. Medan. Pps Unimed.
Tim Pengajar FIP UNIMED, 2012. Diktat Filsafat Pendidikan. Medan.
Winendra Adi, dkk 2008. Seri Olahraga Atletik. Yogyakarta. Pustaka Insan mandiri
http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/
http://budsport.blogspot.com/2012/10/hakikat-pendidikan-jasmani.html
65
http://keajaibanikhlas.blogspot.com/2013/02/hakikat-pendidikan.html
http://kumpulan-contoh-ptk.blogspot.com/2014/01/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli.html
https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+tolak+peluru&client
http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html.