A
AN
NA
A
LI
L
IS
SI
IS
S
KE
K
EM
MA
AM
MP
PU
U
AN
A
N
G
G
UR
U
RU
U
B
BI
IO
OL
LO
OG
GI
I
D
DA
AL
LA
AM
M
A
AS
SE
ES
SM
ME
EN
N
P
PR
RO
OS
SE
ES
S
D
DA
AN
N
H
HA
AS
SI
IL
L
B
BE
EL
LA
AJ
JA
AR
R
S
SI
IS
SW
WA
A
D
DI
I
S
SM
MA
A
S
SE
E
K
K
AB
A
BU
UP
PA
AT
TE
EN
N
L
LA
AB
BU
UH
HA
AN
NB
BA
AT
TU
U
S
SE
EL
LA
AT
TA
AN
N
T TEESSIISS
O
O ll ee hh ::
SEWARNI
NAIBAHO
SEWARNI NAIBAHO
N
NIIMM.. 88112266117744001188
D
Di
ia
aj
ju
uk
ka
an
n
u
un
nt
tu
uk
k
M
Me
em
me
en
nu
uh
h
i
i
P
P
er
e
rs
sy
ya
ar
ra
at
ta
an
n
d
da
al
la
am
m
M
Me
em
mp
pe
er
ro
o
le
l
eh
h
G
Ge
el
la
ar
r
M
Ma
ag
gi
is
st
te
er
r
P
Pe
en
nd
di
id
di
ik
ka
an
n
P
Pr
ro
o
gr
g
ra
am
m
S
St
tu
ud
di
i
P
Pe
en
nd
di
id
di
ik
k
an
a
n
B
Bi
io
o
lo
l
og
gi
i
P
PR
R
OG
O
GR
RA
AM
M
P
PA
AS
SC
C
AS
A
SA
A
RJ
R
JA
AN
N
A
A
U
UN
N
IV
I
VE
ER
R
SI
S
IT
T
AS
A
S
N
N
EG
E
GE
ER
RI
I
M
ME
ED
DA
AN
N
M
ME
ED
D
AN
A
N
2
ABSTRAK
Sewarni Naibaho: Analisis Kemampuan Guru Biologi dalam Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) pemahaman guru Biologi tentang asesmen; (2) kemampuan guru Biologi dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar siswa; (3) jenis asesmen yang digunakan guru Biologi; (4) hambatan yang dihadapi guru Biologi; dan (5) usaha guru Biologi untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar siswa. Pendekatan yang digunakan merupakan penelitian deskriptif non hipotesis menggunakan pendekatan survei. Sampel penelitian sebanyak 21 guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi, tes, wawancara dan studi dokumentasi. Data penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan persentase.
Hasil penelitian disimpulkan: (1) Pemahaman guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan tentang asesmen rata-rata tergolong baik (paham) dengan rata-rata skor pemahaman guru sebesar 33,6; (2) Kemampuan guru Biologi dalam melaksanakan asesmen proses dan asesmen hasil belajar rata-rata tergolong kategori baik dengan rata-rata skor hasil tes kemampuan guru sebesar 26,8 dan rata-rata skor hasil observasi sebesar 41,76; (3) Jenis asesmen yang digunakan guru dalam asesmen proses antara lain: penilaian sikap, penilaian diri, observasi, daftar check list, dan portofolio, sedangkan jenis asesmen hasil belajar antara lain: pilihan berganda, essai, penugasan, tes lisan dan isian; (4) Hambatan atau kesulitan yang dihadapi guru Biologi umumnya adalah kesulitan atau kerepotan dalam melaksanakan asesmen maupun memeriksa hasil tes siswa karena kurangnya waktu yang tersedia; dan (5) Usaha-usaha yang dilakukan guru, antara lain: memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dalam pelaksanaan maupun saat memeriksa hasil asesmen, memilih jenis instrumen yang lebih praktis dan mudah diterapkan, mendiskusikan dengan sesama guru untuk mencari solusi, melakukan penilaian secara berkesinambungan serta mencari informasi dari Internet untuk lebih meningkatkan wawasan dan kemampuan.
Kata Kunci: Kemampuan Guru Biologi, Asesmen Proses dan Hasil Belajar.
ABSTRACT
Sewarni Naibaho: Analysis of The Ability Biology Teachers In The Assessment Process and Student Learning Outcomes At High Schools In Labuhanbatu Selatan District. Thesis. Medan: Postgraduate Program of UNIMED, 2015.
This study aims to identify and describe: (1) understanding of the Biology teachers about assessment; (2) the ability of Biology teachers in the assessment process and student learning outcomes; (3) types of assessment used by teachers of Biology; (4) barriers experienced Biology teacher; and (5) attempts Biology teacher to overcome obstacles in the assessment process and student learning outcomes. The approach used is a descriptive study of non hypotheses using survey approach. The sample in this study was 21 high school biology teachers in Labuhanbatu Selatan District. The instrument used was a questionnaire, observation, tests, interviews and documentation. The research data was qualitative and quantitative data. The data analysis technique used is descriptive analysis with percentage.
The final conclusion: (1) Understanding the Biology teacher in High Schools in Labuhanbatu Selatan District on average assessment classified as good (understand) with an average score of 33.6; (2) Ability Biology teacher in the assessment process and the assessment of learning outcomes on average relatively good category with an average score of the results of the test by 26.8 and an average score of 41.76 on the observation; (3) This type of assessment used by teachers in the assessment process include: assessment of attitudes, self-assessment, observation, check list, and portfolio; while the types of assessment of learning outcomes include: multiple choice, essay, assignment, oral tests and stuffing; (4) Obstacles or difficulties experienced teacher of Biology, among others: the difficulty of the assessment due to the lack of time available or checking the results of the test; and (5) Efforts are made teachers, among others: use the time as well as possible in the implementation and assessment when examining the results, choose the type of instrument that is more practical and easy to apply, discussing with fellow teachers to find a solution, continuous assessment, and seeking information from the Internet to further improve the knowledge and ability.
Keywords: Teachers Ability, Assessment, Biology
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt
yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis berjudul “Analisis Kemampuan Guru Bologi dalam Asesmen
Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan”
dengan baik dan sesuai waktu yang direncanakan. Tesis ini disusun guna
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi,
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam
dipersembahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat
bagi alam semesta.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak dapat diselesaikan
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan
kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terimakasih
secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, dan
Bapak Prof. Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si., selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak memberikan motivasi, saran, arahan dan bimbingan kepada
penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., dan Bapak
Dr. Mahmud, M.Sc selaku nara sumber atau tim penguji yang telah memberikan
kritik, saran dan masukan untuk kesempurnan penulisan tesis ini. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada kepala sekolah dan guru-guru Biologi di
iv
SMA Negeri se Kabupaten Labuhanbatu Selatan atas bantuan dan kerjasamanya.
Secara khusus penulis juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu mendoakan penulis agar dapat
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar
Magister Pendidikan. Teristimewa terimakasih yang sedalam-dalamnya juga
diucapkan kepada suami dan anak-anakku tercinta, yang telah menjadi motivator
selama penulis menempuh studi hingga selesai. Terimakasih juga diucapkan
kepada rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Biologi
khususnya Erwina Laily Siagian yang telah memberikan motivasi kepada penulis
selama menyelesaikan tesis ini.
Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan
pada penulis mendapat balasan rahmat, hidayah dan limpahan rezeki di dunia dan
akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterimakasih untuk setiap
kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya isi tesis ini
dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara
khusus bagi dunia pendidikan. Amin.
Medan, Desember 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 11
A. Kerangka Teoritis ... 11
1. Kemampuan Guru ... 11
2. Pengertian Hasil Belajar ... 13
3. Hakikat Penilaian ... 15
4. Pengertian Asesmen ... 18
5. Asesmen Proses dan Asesmen Hasil Belajar ... 21
6. Tujuan dan Prinsip Asesmen Proses dan Asesmen Hasil Belajar ... 23
7. Teknik Asesmen Proses dan Asesmen Hasil Belajar ... 26
a. Asesmen Proses ... 26
b. Asesmen Hasil Belajar ... 29
8. Domain Hasil Belajar ... 30
a. Ranah Kognitif ... 30
b. Ranah Afektif ... 32
c. Ranah Psikomotorik ... 38
B. Penelitian Relevan ... 39
C. Kerangka Berpikir ... 41
BAB III METODE PENELITIAN ... 43
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43
B. Pendekatan Penelitian ... 43
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 44
1. Populasi Penelitian ... 44
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 44
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 45
E. Prosedur Penelitian ... 42
F. Teknik Analisis Data ... 50
vi
Halaman
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
A. Hasil Penelitian ... 53
1. Deskripsi Data Pemahaman Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tentang Asesmen ... 53
2. Deskripsi Data Kemampuan Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 54
3. Deskripsi Jenis Asesmen yang Digunakan Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 57
4. Deskripsi Hambatan yang Dihadapi Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 49
5. Deskripsi Usaha Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 62
B. Pembahasan ... 66
1. Pemahaman Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tentang Asesmen ... 66
2. Kemampuan Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 68
3. Jenis Asesmen yang Digunakan Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 71
4. Hambatan yang Dihadapi Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 73
5. Usaha Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 75
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 79
A. Simpulan ... 79
B. Implikasi ... 80
C. Saran ... 82
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Taksonomi Bloom yang Direvisi oleh Anderson ... 31
Tabel 3.1. Populasi Penelitian ... 44
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Angket ... 45
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Observasi ... 46
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ... 47
Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kecenderungan ... 51
Tabel 4.1. Deskripsi Data Pemahaman Guru Biologi Tentang Asesmen ... 53
Tabel 4.2. Deskripsi Data Kemampuan Guru Biologi dalam Melaksanan Asesmen Proses dan Hasil Belajar Berdasarkan Hasil Tes ... 55
Tabel 4.3. Deskripsi Data Kemampuan Guru Biologi dalam Melaksanan Asesmen Proses dan Hasil Belajar Berdasarkan Hasil Observasi ... 56
Tabel 4.4. Deskripsi Data Jenis Asesmen yang Digunakan Guru Biologi ... 58
Tabel 4.5. Deskripsi Hambatan Guru Biologi dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 60
Tabel 4.6. Deskripsi Usaha Guru Biologi Untuk Mengatasi Hambatan dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 62
Tabel 4.7. Deskripsi Dukungan Kepala Sekolah Terhadap Usaha Guru Mengatasi Hambatan dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 64
Tabel 4.8. Deskripsi Harapan Guru Biologi Agar Pelaksanaan Asesmen Berjalan Baik dan Lancar ... 65
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Alur Kerangka Berpikir ... 42 Gambar 3.1. Alur Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 49
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Angket Pemahaman Guru Tentang Asesmen
Proses dan Hasil Belajar Siswa ... 88
Lampiran 2. Rubrik Penilaian Instrumen Angket Pemahaman Guru
Tentang Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa ... 93
Lampiran 3. Tes Kemampuan Guru dalam Melakukan Asesmen Proses
dan Hasil Belajar Siswa ... 97
Lampiran 4. Instrumen Observasi Kemampuan Guru dalam Melakukan
Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa ... 104 Lampiran 5. Pedoman Wawancara ... 109
Lampiran 6. Tabulasi Data Hasil Angket Pemahaman Guru Tentang
Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa ... 110
Lampiran 7. Tabulasi Data Hasil Tes Kemampuan Guru Dalam
Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 111
Lampiran 8. Tabulasi Data Hasil Observasi Kemampuan Guru dalam
Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 112 Lampiran 9. Deskripsi Hasil Wawancara ... 113 Lampiran 10.Dokumentasi Penelitian ... 125
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan ujung tombak untuk meningkatkan sumber daya
manusia, oleh karena itu pembangunan bidang pendidikan sangat penting.
Menurut UU No.20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan
nasional dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, mutu
kehidupan dan martabat bangsa, menghasilkan manusia terdidik yang beriman,
berbudi pekerti luhur, berketerampilan, berkepribadian serta bertanggung jawab.
Sistem pendidikan yang diberlakukan selama ini ternyata belum dapat
memenuhi harapan dari tujuan pendidikan nasional. Kualitas pendidikan kita
masih tergolong rendah. Salah satu kelemahan yang dirasakan dalam sistem
pendidikan adalah pelaksanaan proses pembelajaran yang kurang mendorong
terjadinya pengembangan siswa yang dinamis dan budaya berpikir kritis.
Guru yang profesional dituntut untuk memiliki beberapa kompetensi
diantarannya kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional. Salah satu indikator dalam kompetensi pedagogik
yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kemampuan dalam menilai hasil
belajar siswa.
2
Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai
penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) membawa akibat adanya
perubahan sistem penilaian sebelum diberlakukannya KBK yang diperbaharui
dengan penerapan KTSP, Sebelum KBK penilaian dilakukan pada setiap akhir
suatu pelaksanaan program. Penilaian dilakukan untuk menilai hasil yang telah
dicapai siswa dalam mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar. Dengan
diterapkannya KTSP, penilaian tidak lagi menekankan pada apa yang telah
dicapai tetapi lebih kepada bagaimana siswa mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Pergeseran yang terjadi mengharuskan diadakannya penyesuaian pada
tugas yang dilakukan oleh guru. Guru harus dapat mengumpulkan berbagai
informasi tentang siswa yang dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang
siswa. Keputusan yang dibuat guru secara spesifik adalah evaluasi. Evaluasi
secara spesifik menurut Anderson (2003) menuntut adanya standar. Judgement
yang diambil menyangkut kebermaknaan (worth or value). Guru harus memantau
setiap perkembangan siswa melalui evaluasi yang dilakukannya. Evaluasi
dilakukan pada setiap terjadinya proses pembelajaran. Evaluasi dilakukan tidak
hanya di akhir program tetapi pada setiap kesempatan dapat dilakukan.
Evaluasi yang dilakukan dalam implementasi KTSP mengenai
pembelajaran yang dilakukan tidak hanya berupa penilaian hasil tetapi juga
meliputi penilaian proses. Evaluasi lebih menunjuk pada penilaian hasil,
sedangkan penilaian proses disebut sebagai asesmen (assessment), seperti
3
…assessment is defined as an ongoing, developmental process to measure growth and change, and that provides information on areas that need further more development. Evaluation usually describes a final, summative process that includes multiple assessments and is akin to high-stakes test or recommendation for credentials, promotion, or graduation.
Asesmen menurut Anderson (2003) merupakan “gathering information
about students that can be used to aid teachers in the decision-making process”.
Asesmen merupakan kegiatan yang dilakukan guru dalam rangka mengambil
keputusan. Asesmen yang dilakukan oleh guru harus mencerminkan kompetensi
sebenarnya yang telah dicapai oleh peserta didik. Asesmen yang demikian
dinamakan asesmen sebenarnya (authentic assessment). Wiggins (1990)
berpendapat bahwa “assessment is authentic when we directly examine student
performance on worthy intellectual tasks”. Jadi asesmen dikatakan otentik
(merupakan penilaian yang sebenarnya) jika guru secara langsung menguji kinerja
peserta didik dengan tugas intelektual yang sepantasnya.
Namun, kondisi yang terjadi di lapangan menunjukkan adanya guru yang
mengalami kegagalan dalam melaksanakan asesmen. Menurut Afdhee (2007)
selama ini guru mengadakan penilaian hanya untuk mencari angka atau nilai
untuk anak didik. Apabila anak banyak memperoleh nilai di bawah 6 (enam),
maka guru menganggap bahwa anak didiklah yang gagal dalam menyerap materi
pelajaran atau materi pelajaran terlalu berat, sehingga sukar dipahami oleh anak.
Kalau anak yang memperoleh nilai di bawah 6 mencapai 50% dari jumlah anak
didik, hal ini sudah merupakan kegagalan guru dalam melaksanakan asesmen di
akhir pelajaran.
Kegagalan guru atau kurangnya kemampuan guru dalam melaksanakan
4
Selatan. Berdasarkan pengalaman penulis selama mengikuti Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) Biologi se Kabupaten Labuhanbatu Selatan, terungkap
bahwa dari 11 guru Biologi yang aktif mengikuti MGMP, seluruhnya masih
beranggapan cukup dengan memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran
melalui berbagai strategi dan pendekatan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Terkait dengan penilaian hasil belajar siswa, sebanyak 9 orang guru Biologi lebih
menitikberatkan penilaian pada aspek kognitif, sedangkan penilaian pada aspek
afektif dan psikomotorik masih jarang dilakukan dengan alasan padatnya materi
Biologi yang harus diajarkan sementara waktu yang tersedia sangat sedikit
sehingga guru cenderung melakukan penilaian pada aspek kognitif karena lebih
mudah dan sudah terbiasa dilakukan guru Biologi. Penilaian pada aspek kognitif
yang digunakan guru Biologi juga masih berfokus pada kognitif tingkat rendah.
Hal ini terbukti dari tes-tes yang dibuat guru Biologi se Kabupaten Labuhanbatu
Selatan baik tes tertulis maupun tes lisan lebih banyak mengarah pada
pengungkapan kemampuan aspek kognitif tingkat rendah.
Selain itu dari 2 kali pertemuan MGMP Biologi yang penulis ikuti juga
terungkap bahwa kemampuan guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu
Selatan dalam menyusun instrumen penilaian masih sangat rendah, kurang kreatif
dan kurang variatif dalam menyusun teknik penilaian. Penilaian yang dilakukan
guru Biologi cenderung monoton dengan hanya menggunakan tes pilihan
berganda maupun essay dengan mengadaptasi soal-soal dari buku-buku paket dan
buku bank soal Biologi. Tes yang digunakan untuk setiap sub materi Biologi dari
tahun ke tahun tetap sama tanpa adanya pengembangan. Bahkan 9 dari 11 guru
5
merencanakan, melaksanakan dan menindaklanjuti penilaian hasil belajar
siswanya. Indikasi lainnya dapat dilihat dari masih banyaknya guru Biologi di
SMA Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang kurang melaksanakan remedial dan
pengayaan sebagai tindak lanjut dari analisis hasil penilaian di sekolah, sehingga
tidak mengherankan kemampuan siswa dalam memahami Biologi juga cenderung
rendah.
Biologi sebagai salah satu bidang studi IPA atau sains merupakan ilmu
yang besar perannya dalam pendidikan, disamping itu juga belajar Biologi sangat
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Hakikat IPA termasuk Biologi meliputi
empat unsur yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi. Dalam proses pembelajaran
Biologi keempat unsur itu diharapkan dapat muncul sehingga siswa dapat
mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam melalui
kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara ilmuan bekerja
dalam menemukan fakta baru. Hal ini berarti penilaian yang dilakukan guru dalam
pembelajaran Biologi tidak cukup hanya pada aspek kognitif saja tetepi juga
terintegrasi pada aspek afektif dan psikomotorik.
Pengajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) pada hakikatnya
juga bertujuan agar siswa dapat memahami konsep-konsep Biologi dan
keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar serta mempunyai
minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan
sekitarnya. Oleh karena itu penilaian yang dilakukan guru hendaknya
mencerminkan penilaian yang sebenarnya (authenthic assessment) seperti yang
6
diharapkan dapat memilih beberapa teknik penilaian yang telah dijelaskan untuk
digunakan dalam mengukur ketuntasan belajar siswa sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran Biologi.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, tampak begitu pentingnya asesmen hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran. Namun terlihat adanya kesenjangan
antara tataran teoritik ide dasar asesmen dengan praktek pelaksanaannya dalam
proses pembelajaran yang dilakukan guru khususnya dalam pembelajaran Biologi.
Oleh karena itu penulis merasa pengkajian secara mendalam terhadap persoalan
ini perlu dilakukan, dengan judul penelitian “Analisis Kemampuan Guru Biologi
dalam Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA se Kabupaten
Labuhanbatu Selatan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah terkait pelaksanaan evaluasi dan asesmen pembelajaran Biologi di
sekolah, antara lain:
1. Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan, masih beranggapan
cukup dengan memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran melalui
berbagai strategi dan pendekatan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2. Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan guru Biologi lebih
menitikberatkan pada aspek kognitif, sedangkan penilaian pada aspek afektif
dan psikomotorik masih jarang dilakukan.
3. Penilaian pada aspek kognitif yang digunakan guru Biologi juga masih
7
4. Kemampuan guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam
menyusun instrumen penilaian masih rendah.
5. Guru Biologi masih belum maksimal dalam melaksanakan asesmen hasil
belajar siswanya.
6. Guru Biologi juga masih kurang kreatif dan kurang variatif dalam menyusun
teknik penilaian. Penilaian yang dilakukan guru cenderung monoton dengan
hanya menggunakan tes pilihan berganda maupun essay dengan mengadaptasi
dari buku-buku paket dan buku bank soal Biologi.
7. Tes yang digunakan guru Biologi untuk setiap sub materi Biologi dari tahun
ke tahun tetap sama tanpa adanya pengembangan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan sehingga terfokus dan
lebih spesifik maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada analisis
kemampuan guru Biologi dalam Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA
se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun Pelajaran 2013-2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan fokus penelitian yang telah
dijelaskan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
antara lain adalah:
1. Bagaimanakah pemahaman guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu
Selatan tentang asesmen?
2. Bagaimanakah kemampuan guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu
8
3. Jenis asesmen apa saja yang digunakan guru Biologi di SMA se Kabupaten
Labuhanbatu Selatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar
siswa?
4. Hambatan apakah yang dihadapi guru Biologi di SMA se Kabupaten
Labuhanbatu Selatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar
siswa?
5. Bagaimanakah usaha guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu
Selatan untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan asesmen proses dan
hasil belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pemahaman guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan tentang
asesmen.
2. Kemampuan guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam
melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar siswa.
3. Jenis asesmen yang digunakan guru Biologi di SMA se Kabupaten
Labuhanbatu Selatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar
siswa.
4. Hambatan yang dihadapi guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu
Selatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar siswa.
5. Usaha guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk
mengatasi hambatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar
9
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang
berkaitan dengan asesmen hasil belajar siswa, serta sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang lembaga
pendidikan dan peneliti selanjutnya, yang ingin mengkaji lebih mendalam
tentang kemampuan guru dalam asesmen hasil belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan:
a. Bahan informasi dan masukan bagi guru pada umumnya dan khususnya
guru Biologi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk lebih
mengembangkan sistem asesmen hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Biologi di SMA.
b. Bahan informasi dan dasar pertimbangan bagi kepala sekolah untuk
mengambil keputusan dalam perancangan dan pengembangan sistem
asesmen hasil belajar siswa di sekolah sebagai upaya menghasilkan
lulusan yang berkulitas dan kompeten.
c. Bahan informasi dan dasar pertimbangan bagi pengelola maupun
pengembang lembaga pendidikan dalam pengambilan kebijakan
10
peningkatan pemberdayaan guru dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan dan pengajaran di masa mendatang.
d. Bahan informasi dan refrensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis yang telah dilakukan,
diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Pemahaman guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan tentang
asesmen rata-rata tergolong baik (paham). Hasil analisis menunjukkan
mayoritas guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki
pemahaman yang tergolong baik tentang asesmen.
2. Kemampuan guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam
melaksanakan asesmen proses dan asesmen hasil belajar rata-rata tergolong
kategori baik. Hal ini ditunjukkan dari hasil tes kemampuan guru maupun
hasil observasi.
3. Jenis-jenis asesmen yang digunakan guru dalam pelaksanaan asesmen proses
antara lain: penilaian sikap, penilaian diri, observasi, daftar check list, dan
portofolio. Sedangkan jenis-jenis asesmen hasil belajar yang digunakan guru,
antara lain: pilihan berganda, essai, penugasan, tes lisan dan tes bentuk isian
atau melengkapi.
4. Hambatan atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru Biologi di SMA se
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam melaksanan asesmen proses dan hasil
belajar antara lain: a) kesulitan dalam melaksanakan asesmen karena
kurangnya atau sedikitnya waktu yang tersedia; b) kerepotan atau menyita
waktu dalam memeriksa hasil tes siswa karena jumlah siswa sangat banyak; c)
kesulitan menentukan jenis asesmen yang akan digunakan; d) kesulitan atau
80
tidak melakukan ujicoba instrumen tes karena menyita waktu; e) kesulitan
menentukan waktu yang tepat untuk melakukan ulangan harian karena
padatnya materi yang harus diajarkan dalam satu semester.
5. Usaha-usaha yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan atau kesulitan
dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar, antara lain: a)
memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dalam pelaksanaan
asesmen maupun saat memeriksa hasil asesmen; b) melakukan apa yang sudah
terbiasa dilakukan dalam melaksanakan asesmen; c) memilih jenis instrumen
asesmen yang lebih praktis dan mudah diterapkan seperti tes essai dan pilihan
berganda; d) mendiskusikan dengan sesama guru untuk meencari solusi
mengatasi hambatan yang ada; e) untuk asesmen proses guru melakukan
penilaian secara berkesinambungan atau tidak hanya pada satu pertemuan saja;
f) mengadaptasi soal-soal tes dari bank-bank soal, LKS dan dari soal UN yang
sesuai dengan kompetensi dan indikator sehingga dianggap valid; g) soal-soal
tes yang disusun jumlahnya tidak terlalu banyak sehingga cukup waktu untuk
siswa menyelesaikannya; dan h) mencari informasi dari Internet untuk lebih
meningkatkan wawasan dan kemampuan.
B. Implikasi
Hasil penelitian yang telah dilakukan berimplikasi bagi pihak-pihak terkait
dengan pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran khususnya bagi guru-guru
Biologi. Dalam perannya sebagai evaluator kemajuan atau hasil belajar siswa,
guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik tentang asesmen dan
81
proses dan hasil belajar. Agar pelaksanaan asesmen dapat berjalan dengan
maksimal, guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan dalam
memilih dan menentukan prosedur, jenis dan bentuk instrumen asesmen yang
sesuai dengan kompetensi dan domain atau ranah hasil belajar yang dinilai, serta
dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan dalam mengolah,
menganalisis, menafsirkan dan menindaklanjuti hasil penilaian.
Selain itu, dalam menyusun instrumen penilaian guru juga harus
memenuhi kriteria yang harus dipenuhi dalam menyusun instrumen penilaian
seperti validitas, reliabilitas, objektif, terfokus pada kompetensi, komprehensif,
deskriminatif (daya pembeda tes), proporsional (mempertimbangkan jumlah soal
yang mudah, sedang dan sukar), serta kriteria mendidik. Instrumen penilaian yang
baik harus dapat memenuhi semua kriteria di atas, tidak cukup hanya memenuhi
kriteria valid dan reliabel saja. Oleh karena itu, guru perlu lebih meningkatkan
pemahamannya akan hal ini, agar pelaksanaan asesmen dapat berjalan dengan
baik dan maksimal serta dapat dipertanggungjawabakan kepada berbagai pihak.
Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai pendidik, guru
juga akan menghadapi berbagai hambatan atau kesulitan termasuk dalam
pelaksanaan asesmen proses dan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hambatan yang dialami oleh guru secara umum adalah kesulitan dalam
menentukan instrumen asesmen dikarenakan banyaknya jenis asesmen yang dapat
digunakan dan kerepotan dalam melaksanakan maupun memeriksa hasil asesmen
dikarenakan waktu yang tersedia kurang memadai atau sangat sedikit sementara
materi atau beban belajar mata pelajaran Biologi cukup padat sehingga cukup
82
Sebagai pendidik yang profesional, guru dituntut untuk mampu mengatasi
hambatan atau kesulitan yang ada dengan berbagai usaha yang dilakukan. Oleh
karena itu, diharapkan kepada guru untuk dapat mencari solusi yang baik dalam
mengatasi hambatan yang ada misalnya dengan terlibat aktif dalam pertemuan
atau kegiatan MGMP, bekerjasama dengan sesama guru untuk saling bertukaran
pikiran dan saling mengisi kekurangan, serta mengikuti seminar, penataran dan
pelatihan untuk lebih meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam
pelaksanaan asesmen.
C. Saran
Saran-saran yang dapat diajukan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian,
simpulan dan implikasi yang telah diuraikan, antara lain:
1. Guru sebagai pendidik sekaligus sebagai evaluator kemajuan belajar dan hasil
belajar siswa, perlu membekali diri dengan pemahaman dan kemampuan
dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar. Agar guru memiliki
pemahaman dan kemampuan yang baik dalam melaksanakan asesmen proses
dan hasil belajar, maka diharapkan dan disarankan kepada guru: a) terlibat
aktif dalam pertemuan atau kegiatan MGMP dengan adanya motivasi,
keseriusan, dan tanggung jawab serta lebih terbuka mengenai kelemahan atau
masalah yang dihadapi khususnya dalam melaksanakan asesmen dan menjadi
bahan diskusi dalam upaya mengambil solusi sehingga hasil dari kegiatan
MGMP benar-benar sesuai dengan fungsi dan tujuannya, serta manfaatnya
dapat dirasakan guru dalam upaya memperbaiki kualitas dan kemampuan
83
kegiatan MGMP diharapkan untuk dapat berbagi pengetahuan dan
pengalamannya kepada guru lain yang belum mengikuti MGMP di sekolah
masing-masing sehingga penyebaran informasi merata untuk semua guru; c)
perlunya kerjasama dengan sesama guru untuk saling bertukar pikiran dan
saling mengisi kekurang termasuk dalam pelaksanaan asesmen; dan d)
mengikuti seminar, penataran dan pelatihan untuk lebih meningkatkan
kompetensi dan kemampuan dalam pelaksanaan asesmen.
2. Kepada pihak terkait baik Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, para
kepala sekolah serta komite sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan
permasalahan yang dihadapi guru termasuk dalam pelaksanaan asemen,
memberikan dukungan atas usaha guru mengatasi masalah yang dihadapi dan
diharapkan untuk dapat melakukan gerakan bersama dalam memberdayakan
MGMP sebagai forum atau wadah yang strategis untuk meningkatkan
kompetensi maupun profesionalisme guru dalam rangka meningkatkan mutu
sekolah atau pendidikan secara umum. Rekomendasi dan saran-saran yang
dapat dikemukakan sebagai langkah nyata dalam upaya meningkatkan
pemahaman dan kemampuan guru dalam melaksanakan asesmen antara lain:
a) perlunya perhatian dan langkah nyata baik dari Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Pusat untuk lebih memberdayakan secara rutin kegiatan MGMP,
salah satunya dengan memberikan bantuan dana operasional yang lebih besar
serta adanya pembinaan dari Dinas Pendidikan Kabupaten, LPMP, Dinas
Pendidikan Provinsi, P4TK dan lainnya secara berkelanjutan terhadap MGMP;
b) memfasilitasi guru untuk lebih meningkatkan pemahaman dan
84
mengadakan atau melaksanakan kegiatan seminar dan pelatihan-pelatihan
secara berkelanjutan; c) tersedianya dokumen atau contoh-contoh jenis
instrumen penilaian yang jelas dan mudah dipahami guru untuk setiap mata
pelajaran termasuk Biologi sehingga guru tidak kesulitan memilih dan
menentukan jenis instrumen penilaian yang sesuai; dan d) perlunya
keterlibatan dan peran guru dalam penentuan kebijakan untuk menetapkan
prosedur penilaian, menentukan jenis dan bentuk instrumen penilaian proses
dan hasil belajar, serta menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata
pelajaran sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan karakteristik daerah maupun
masing-masing sekolah.
3. Kepada pemerhati pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat
dimasukkan dalam bentuk artikel ke dalam jurnal atau membuat dalam bentuk
buku serta disebarluaskan kepada komunitas pengguna hasil penelitian
pendidikan misalnya guru, kepala sekolah maupun mahasiswa kependidikan.
4. Kepada peneliti selanjutnya, karena penelitian ini baru sampai mengangkat
analisis kemampuan guru dalam asesmen proses dan hasil belajar siswa, maka
peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut tentang kemampuan guru
dalam asesmen proses dan hasil belajar. Peneliti juga menyarankan kepada
peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang peran MGMP
terhadap kemampuan guru dalam asesmen proses dan hasil belajar, misalnya
dengan cara membandingkan antara kemampuan guru yang mengikuti MGMP
dengan kemampuan guru yang tidak mengikuti MGMP dalam asesmen proses
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W. 1981. Assesing Affective Characteristic in The Schools. Boston: Allyn and Bacon.
Anderson, L.W. 2003. Classroom Assessment: Enhancing The Quality of Teacher Decision Making. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.
Arifin, Z. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Balitbang Depdiknas. 2006. Panduan Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gabel, D.L. 1993. Handbook of Research on Science Teaching and Learning. New York: Maccmillan Company.
Gable, R.K. 1986. Instrument Development in The Affective Domain. Boston: Kluwer-Nijhoff Publishing.
Gagne, R.M. 1987. Intructional Technology: Foundations. London: LEA Publishers.
Gardner, J. 2006. Assessment and Learning. London: Sage Publiction, Ltd.
Griffin, P., dan Nix., P. 1991. Educational Assessment and Reporting. Sydney: Harcout Brace Javanovich, Publisher.
Guilford, J.P. 1982. Psychometric Methods. New York: McGraw-Hill Publishing Co.Ltd.
Herliani, E., dan Indrawati. 2009. Penilaian Hasil Belajar, Untuk Guru SD. Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Awal (PPPPTK IPA).
86
Johnson, R.S., Sabrina, M.J., & Adelaide, D.N. 2006. Developing Portofolios in Education: A Guide to Reflection, Inquiry, and Assessment. Thousan Oaks, California: Sage Publications.
Kurniawati, S.K., Budiono, J.D., dan Qomariyah, N. 2014. Analisis Profil Alat Evaluasi Siswa Buatan Guru Biologi. Bioedu. 3(1): 377-381.
Marzano, R.J. et al. 1994. Assessing Student Outcomes: Performance Assessment Using The Dimensions of Learning Model. Alexandria: Association for Supervison and Curriculum Development.
Mehrens, W.A, and Lehmann, I.J. 1991. Measurement and Evaluation in Education and Psychology. Fort Woth: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Moleong, J.L., (2005), Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nitko, A.J. 2007. Educational Assessment of Student. New Jersey: Pearson Education Inc.
Popham, W.J. 2004. Classroom Assessment, What Teachers Need to Know. Boston: Allyn and Bacon.
Reigeluth, C.M. 1983. Instructional-Design Theories and Models. Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc., Publishers.
Resnicik, D.P. and Resnick, L.B. 1985. Standar, Curriculum, adn Performance: A Historical and Comparative Perspektive. Educational Research. 2(9):5-19.
Romiszowski. 1981. Producing Instructional System. London: Kogan page Ltd.
Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.
Samidah. 2011 Analisis Kemampuan Guru Biologi dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa SMA Negeri di Kota Takengon. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
87
Slameto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Stiggins, R.J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York: Macmillan College Publishing Company.
Sudjana, N. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: Alfabeta.
Tuckman, B.W. 1975. Measuring Educational Outcomes. Harcourt Brace Jovanovich Inc.
Uno, H.B., 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiggins, G. 1990. The Case for Authentic Assessment. Practical Assessment,
Research and Evaluation. Artikel. http://PAREonline.net/getvn.asp/
v=2&n=2, Diakses Februari 2014.
Yusrizal, Soewaro, S., dan Fitri, Z. 2011. Evaluasi Kinerja Guru Fisika, Biologi dan Kimia SMA yang Sudah Lulus Sertifikasi. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 15(2): 269-286.
Zamroni. 2004. Pengembangan Sistem Penilaian Pendidikan Menengah yang Menerapkan KBK dalam Kerangka Otonomi Daerah. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Rekayasa Sistem Penilaian dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) tanggal 26 dan 27 Maret 2004 di Yogyakarta.