• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN GURU BIOLOGI DALAM ASESMEN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA SEKABUPATEN LABUHANBATU SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN GURU BIOLOGI DALAM ASESMEN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA SEKABUPATEN LABUHANBATU SELATAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

A

AN

NA

A

LI

L

IS

SI

IS

S

KE

K

EM

MA

AM

MP

PU

U

AN

A

N

G

G

UR

U

RU

U

B

BI

IO

OL

LO

OG

GI

I

D

DA

AL

LA

AM

M

A

AS

SE

ES

SM

ME

EN

N

P

PR

RO

OS

SE

ES

S

D

DA

AN

N

H

HA

AS

SI

IL

L

B

BE

EL

LA

AJ

JA

AR

R

S

SI

IS

SW

WA

A

D

DI

I

S

SM

MA

A

S

SE

E

K

K

AB

A

BU

UP

PA

AT

TE

EN

N

L

LA

AB

BU

UH

HA

AN

NB

BA

AT

TU

U

S

SE

EL

LA

AT

TA

AN

N

T TEESSIISS

O

O ll ee hh ::

SEWARNI

NAIBAHO

SEWARNI NAIBAHO

N

NIIMM.. 88112266117744001188

D

Di

ia

aj

ju

uk

ka

an

n

u

un

nt

tu

uk

k

M

Me

em

me

en

nu

uh

h

i

i

P

P

er

e

rs

sy

ya

ar

ra

at

ta

an

n

d

da

al

la

am

m

M

Me

em

mp

pe

er

ro

o

le

l

eh

h

G

Ge

el

la

ar

r

M

Ma

ag

gi

is

st

te

er

r

P

Pe

en

nd

di

id

di

ik

ka

an

n

P

Pr

ro

o

gr

g

ra

am

m

S

St

tu

ud

di

i

P

Pe

en

nd

di

id

di

ik

k

an

a

n

B

Bi

io

o

lo

l

og

gi

i

P

PR

R

OG

O

GR

RA

AM

M

P

PA

AS

SC

C

AS

A

SA

A

RJ

R

JA

AN

N

A

A

U

UN

N

IV

I

VE

ER

R

SI

S

IT

T

AS

A

S

N

N

EG

E

GE

ER

RI

I

M

ME

ED

DA

AN

N

M

ME

ED

D

AN

A

N

2

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Sewarni Naibaho: Analisis Kemampuan Guru Biologi dalam Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) pemahaman guru Biologi tentang asesmen; (2) kemampuan guru Biologi dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar siswa; (3) jenis asesmen yang digunakan guru Biologi; (4) hambatan yang dihadapi guru Biologi; dan (5) usaha guru Biologi untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar siswa. Pendekatan yang digunakan merupakan penelitian deskriptif non hipotesis menggunakan pendekatan survei. Sampel penelitian sebanyak 21 guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi, tes, wawancara dan studi dokumentasi. Data penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan persentase.

Hasil penelitian disimpulkan: (1) Pemahaman guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan tentang asesmen rata-rata tergolong baik (paham) dengan rata-rata skor pemahaman guru sebesar 33,6; (2) Kemampuan guru Biologi dalam melaksanakan asesmen proses dan asesmen hasil belajar rata-rata tergolong kategori baik dengan rata-rata skor hasil tes kemampuan guru sebesar 26,8 dan rata-rata skor hasil observasi sebesar 41,76; (3) Jenis asesmen yang digunakan guru dalam asesmen proses antara lain: penilaian sikap, penilaian diri, observasi, daftar check list, dan portofolio, sedangkan jenis asesmen hasil belajar antara lain: pilihan berganda, essai, penugasan, tes lisan dan isian; (4) Hambatan atau kesulitan yang dihadapi guru Biologi umumnya adalah kesulitan atau kerepotan dalam melaksanakan asesmen maupun memeriksa hasil tes siswa karena kurangnya waktu yang tersedia; dan (5) Usaha-usaha yang dilakukan guru, antara lain: memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dalam pelaksanaan maupun saat memeriksa hasil asesmen, memilih jenis instrumen yang lebih praktis dan mudah diterapkan, mendiskusikan dengan sesama guru untuk mencari solusi, melakukan penilaian secara berkesinambungan serta mencari informasi dari Internet untuk lebih meningkatkan wawasan dan kemampuan.

Kata Kunci: Kemampuan Guru Biologi, Asesmen Proses dan Hasil Belajar.

(6)

ABSTRACT

Sewarni Naibaho: Analysis of The Ability Biology Teachers In The Assessment Process and Student Learning Outcomes At High Schools In Labuhanbatu Selatan District. Thesis. Medan: Postgraduate Program of UNIMED, 2015.

This study aims to identify and describe: (1) understanding of the Biology teachers about assessment; (2) the ability of Biology teachers in the assessment process and student learning outcomes; (3) types of assessment used by teachers of Biology; (4) barriers experienced Biology teacher; and (5) attempts Biology teacher to overcome obstacles in the assessment process and student learning outcomes. The approach used is a descriptive study of non hypotheses using survey approach. The sample in this study was 21 high school biology teachers in Labuhanbatu Selatan District. The instrument used was a questionnaire, observation, tests, interviews and documentation. The research data was qualitative and quantitative data. The data analysis technique used is descriptive analysis with percentage.

The final conclusion: (1) Understanding the Biology teacher in High Schools in Labuhanbatu Selatan District on average assessment classified as good (understand) with an average score of 33.6; (2) Ability Biology teacher in the assessment process and the assessment of learning outcomes on average relatively good category with an average score of the results of the test by 26.8 and an average score of 41.76 on the observation; (3) This type of assessment used by teachers in the assessment process include: assessment of attitudes, self-assessment, observation, check list, and portfolio; while the types of assessment of learning outcomes include: multiple choice, essay, assignment, oral tests and stuffing; (4) Obstacles or difficulties experienced teacher of Biology, among others: the difficulty of the assessment due to the lack of time available or checking the results of the test; and (5) Efforts are made teachers, among others: use the time as well as possible in the implementation and assessment when examining the results, choose the type of instrument that is more practical and easy to apply, discussing with fellow teachers to find a solution, continuous assessment, and seeking information from the Internet to further improve the knowledge and ability.

Keywords: Teachers Ability, Assessment, Biology

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt

yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis berjudul “Analisis Kemampuan Guru Bologi dalam Asesmen

Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan”

dengan baik dan sesuai waktu yang direncanakan. Tesis ini disusun guna

memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi,

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam

dipersembahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat

bagi alam semesta.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak dapat diselesaikan

dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan

kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terimakasih

secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, dan

Bapak Prof. Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si., selaku Dosen Pembimbing

yang telah banyak memberikan motivasi, saran, arahan dan bimbingan kepada

penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu

Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., dan Bapak

Dr. Mahmud, M.Sc selaku nara sumber atau tim penguji yang telah memberikan

kritik, saran dan masukan untuk kesempurnan penulisan tesis ini. Ucapan

terimakasih juga disampaikan kepada kepala sekolah dan guru-guru Biologi di

(8)

iv

SMA Negeri se Kabupaten Labuhanbatu Selatan atas bantuan dan kerjasamanya.

Secara khusus penulis juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu mendoakan penulis agar dapat

menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar

Magister Pendidikan. Teristimewa terimakasih yang sedalam-dalamnya juga

diucapkan kepada suami dan anak-anakku tercinta, yang telah menjadi motivator

selama penulis menempuh studi hingga selesai. Terimakasih juga diucapkan

kepada rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Biologi

khususnya Erwina Laily Siagian yang telah memberikan motivasi kepada penulis

selama menyelesaikan tesis ini.

Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan

pada penulis mendapat balasan rahmat, hidayah dan limpahan rezeki di dunia dan

akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari

segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterimakasih untuk setiap

kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya isi tesis ini

dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara

khusus bagi dunia pendidikan. Amin.

Medan, Desember 2014 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Kemampuan Guru ... 11

2. Pengertian Hasil Belajar ... 13

3. Hakikat Penilaian ... 15

4. Pengertian Asesmen ... 18

5. Asesmen Proses dan Asesmen Hasil Belajar ... 21

6. Tujuan dan Prinsip Asesmen Proses dan Asesmen Hasil Belajar ... 23

7. Teknik Asesmen Proses dan Asesmen Hasil Belajar ... 26

a. Asesmen Proses ... 26

b. Asesmen Hasil Belajar ... 29

8. Domain Hasil Belajar ... 30

a. Ranah Kognitif ... 30

b. Ranah Afektif ... 32

c. Ranah Psikomotorik ... 38

B. Penelitian Relevan ... 39

C. Kerangka Berpikir ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

B. Pendekatan Penelitian ... 43

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

1. Populasi Penelitian ... 44

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 44

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 45

E. Prosedur Penelitian ... 42

F. Teknik Analisis Data ... 50

(10)

vi

Halaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian ... 53

1. Deskripsi Data Pemahaman Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tentang Asesmen ... 53

2. Deskripsi Data Kemampuan Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 54

3. Deskripsi Jenis Asesmen yang Digunakan Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 57

4. Deskripsi Hambatan yang Dihadapi Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 49

5. Deskripsi Usaha Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 62

B. Pembahasan ... 66

1. Pemahaman Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tentang Asesmen ... 66

2. Kemampuan Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 68

3. Jenis Asesmen yang Digunakan Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 71

4. Hambatan yang Dihadapi Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 73

5. Usaha Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 75

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 79

A. Simpulan ... 79

B. Implikasi ... 80

C. Saran ... 82

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Taksonomi Bloom yang Direvisi oleh Anderson ... 31

Tabel 3.1. Populasi Penelitian ... 44

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Angket ... 45

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Observasi ... 46

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ... 47

Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kecenderungan ... 51

Tabel 4.1. Deskripsi Data Pemahaman Guru Biologi Tentang Asesmen ... 53

Tabel 4.2. Deskripsi Data Kemampuan Guru Biologi dalam Melaksanan Asesmen Proses dan Hasil Belajar Berdasarkan Hasil Tes ... 55

Tabel 4.3. Deskripsi Data Kemampuan Guru Biologi dalam Melaksanan Asesmen Proses dan Hasil Belajar Berdasarkan Hasil Observasi ... 56

Tabel 4.4. Deskripsi Data Jenis Asesmen yang Digunakan Guru Biologi ... 58

Tabel 4.5. Deskripsi Hambatan Guru Biologi dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 60

Tabel 4.6. Deskripsi Usaha Guru Biologi Untuk Mengatasi Hambatan dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 62

Tabel 4.7. Deskripsi Dukungan Kepala Sekolah Terhadap Usaha Guru Mengatasi Hambatan dalam Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 64

Tabel 4.8. Deskripsi Harapan Guru Biologi Agar Pelaksanaan Asesmen Berjalan Baik dan Lancar ... 65

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Alur Kerangka Berpikir ... 42 Gambar 3.1. Alur Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 49

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Angket Pemahaman Guru Tentang Asesmen

Proses dan Hasil Belajar Siswa ... 88

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Instrumen Angket Pemahaman Guru

Tentang Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa ... 93

Lampiran 3. Tes Kemampuan Guru dalam Melakukan Asesmen Proses

dan Hasil Belajar Siswa ... 97

Lampiran 4. Instrumen Observasi Kemampuan Guru dalam Melakukan

Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa ... 104 Lampiran 5. Pedoman Wawancara ... 109

Lampiran 6. Tabulasi Data Hasil Angket Pemahaman Guru Tentang

Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa ... 110

Lampiran 7. Tabulasi Data Hasil Tes Kemampuan Guru Dalam

Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 111

Lampiran 8. Tabulasi Data Hasil Observasi Kemampuan Guru dalam

Melaksanakan Asesmen Proses dan Hasil Belajar ... 112 Lampiran 9. Deskripsi Hasil Wawancara ... 113 Lampiran 10.Dokumentasi Penelitian ... 125

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan ujung tombak untuk meningkatkan sumber daya

manusia, oleh karena itu pembangunan bidang pendidikan sangat penting.

Menurut UU No.20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan

nasional dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, mutu

kehidupan dan martabat bangsa, menghasilkan manusia terdidik yang beriman,

berbudi pekerti luhur, berketerampilan, berkepribadian serta bertanggung jawab.

Sistem pendidikan yang diberlakukan selama ini ternyata belum dapat

memenuhi harapan dari tujuan pendidikan nasional. Kualitas pendidikan kita

masih tergolong rendah. Salah satu kelemahan yang dirasakan dalam sistem

pendidikan adalah pelaksanaan proses pembelajaran yang kurang mendorong

terjadinya pengembangan siswa yang dinamis dan budaya berpikir kritis.

Guru yang profesional dituntut untuk memiliki beberapa kompetensi

diantarannya kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional. Salah satu indikator dalam kompetensi pedagogik

yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kemampuan dalam menilai hasil

belajar siswa.

(15)

2

Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai

penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) membawa akibat adanya

perubahan sistem penilaian sebelum diberlakukannya KBK yang diperbaharui

dengan penerapan KTSP, Sebelum KBK penilaian dilakukan pada setiap akhir

suatu pelaksanaan program. Penilaian dilakukan untuk menilai hasil yang telah

dicapai siswa dalam mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar. Dengan

diterapkannya KTSP, penilaian tidak lagi menekankan pada apa yang telah

dicapai tetapi lebih kepada bagaimana siswa mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Pergeseran yang terjadi mengharuskan diadakannya penyesuaian pada

tugas yang dilakukan oleh guru. Guru harus dapat mengumpulkan berbagai

informasi tentang siswa yang dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang

siswa. Keputusan yang dibuat guru secara spesifik adalah evaluasi. Evaluasi

secara spesifik menurut Anderson (2003) menuntut adanya standar. Judgement

yang diambil menyangkut kebermaknaan (worth or value). Guru harus memantau

setiap perkembangan siswa melalui evaluasi yang dilakukannya. Evaluasi

dilakukan pada setiap terjadinya proses pembelajaran. Evaluasi dilakukan tidak

hanya di akhir program tetapi pada setiap kesempatan dapat dilakukan.

Evaluasi yang dilakukan dalam implementasi KTSP mengenai

pembelajaran yang dilakukan tidak hanya berupa penilaian hasil tetapi juga

meliputi penilaian proses. Evaluasi lebih menunjuk pada penilaian hasil,

sedangkan penilaian proses disebut sebagai asesmen (assessment), seperti

(16)

3

…assessment is defined as an ongoing, developmental process to measure growth and change, and that provides information on areas that need further more development. Evaluation usually describes a final, summative process that includes multiple assessments and is akin to high-stakes test or recommendation for credentials, promotion, or graduation.

Asesmen menurut Anderson (2003) merupakan “gathering information

about students that can be used to aid teachers in the decision-making process”.

Asesmen merupakan kegiatan yang dilakukan guru dalam rangka mengambil

keputusan. Asesmen yang dilakukan oleh guru harus mencerminkan kompetensi

sebenarnya yang telah dicapai oleh peserta didik. Asesmen yang demikian

dinamakan asesmen sebenarnya (authentic assessment). Wiggins (1990)

berpendapat bahwa “assessment is authentic when we directly examine student

performance on worthy intellectual tasks”. Jadi asesmen dikatakan otentik

(merupakan penilaian yang sebenarnya) jika guru secara langsung menguji kinerja

peserta didik dengan tugas intelektual yang sepantasnya.

Namun, kondisi yang terjadi di lapangan menunjukkan adanya guru yang

mengalami kegagalan dalam melaksanakan asesmen. Menurut Afdhee (2007)

selama ini guru mengadakan penilaian hanya untuk mencari angka atau nilai

untuk anak didik. Apabila anak banyak memperoleh nilai di bawah 6 (enam),

maka guru menganggap bahwa anak didiklah yang gagal dalam menyerap materi

pelajaran atau materi pelajaran terlalu berat, sehingga sukar dipahami oleh anak.

Kalau anak yang memperoleh nilai di bawah 6 mencapai 50% dari jumlah anak

didik, hal ini sudah merupakan kegagalan guru dalam melaksanakan asesmen di

akhir pelajaran.

Kegagalan guru atau kurangnya kemampuan guru dalam melaksanakan

(17)

4

Selatan. Berdasarkan pengalaman penulis selama mengikuti Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) Biologi se Kabupaten Labuhanbatu Selatan, terungkap

bahwa dari 11 guru Biologi yang aktif mengikuti MGMP, seluruhnya masih

beranggapan cukup dengan memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran

melalui berbagai strategi dan pendekatan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Terkait dengan penilaian hasil belajar siswa, sebanyak 9 orang guru Biologi lebih

menitikberatkan penilaian pada aspek kognitif, sedangkan penilaian pada aspek

afektif dan psikomotorik masih jarang dilakukan dengan alasan padatnya materi

Biologi yang harus diajarkan sementara waktu yang tersedia sangat sedikit

sehingga guru cenderung melakukan penilaian pada aspek kognitif karena lebih

mudah dan sudah terbiasa dilakukan guru Biologi. Penilaian pada aspek kognitif

yang digunakan guru Biologi juga masih berfokus pada kognitif tingkat rendah.

Hal ini terbukti dari tes-tes yang dibuat guru Biologi se Kabupaten Labuhanbatu

Selatan baik tes tertulis maupun tes lisan lebih banyak mengarah pada

pengungkapan kemampuan aspek kognitif tingkat rendah.

Selain itu dari 2 kali pertemuan MGMP Biologi yang penulis ikuti juga

terungkap bahwa kemampuan guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu

Selatan dalam menyusun instrumen penilaian masih sangat rendah, kurang kreatif

dan kurang variatif dalam menyusun teknik penilaian. Penilaian yang dilakukan

guru Biologi cenderung monoton dengan hanya menggunakan tes pilihan

berganda maupun essay dengan mengadaptasi soal-soal dari buku-buku paket dan

buku bank soal Biologi. Tes yang digunakan untuk setiap sub materi Biologi dari

tahun ke tahun tetap sama tanpa adanya pengembangan. Bahkan 9 dari 11 guru

(18)

5

merencanakan, melaksanakan dan menindaklanjuti penilaian hasil belajar

siswanya. Indikasi lainnya dapat dilihat dari masih banyaknya guru Biologi di

SMA Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang kurang melaksanakan remedial dan

pengayaan sebagai tindak lanjut dari analisis hasil penilaian di sekolah, sehingga

tidak mengherankan kemampuan siswa dalam memahami Biologi juga cenderung

rendah.

Biologi sebagai salah satu bidang studi IPA atau sains merupakan ilmu

yang besar perannya dalam pendidikan, disamping itu juga belajar Biologi sangat

bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Hakikat IPA termasuk Biologi meliputi

empat unsur yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi. Dalam proses pembelajaran

Biologi keempat unsur itu diharapkan dapat muncul sehingga siswa dapat

mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam melalui

kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara ilmuan bekerja

dalam menemukan fakta baru. Hal ini berarti penilaian yang dilakukan guru dalam

pembelajaran Biologi tidak cukup hanya pada aspek kognitif saja tetepi juga

terintegrasi pada aspek afektif dan psikomotorik.

Pengajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) pada hakikatnya

juga bertujuan agar siswa dapat memahami konsep-konsep Biologi dan

keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan proses untuk

mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar serta mempunyai

minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan

sekitarnya. Oleh karena itu penilaian yang dilakukan guru hendaknya

mencerminkan penilaian yang sebenarnya (authenthic assessment) seperti yang

(19)

6

diharapkan dapat memilih beberapa teknik penilaian yang telah dijelaskan untuk

digunakan dalam mengukur ketuntasan belajar siswa sesuai dengan karakteristik

mata pelajaran Biologi.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, tampak begitu pentingnya asesmen hasil

belajar siswa dalam proses pembelajaran. Namun terlihat adanya kesenjangan

antara tataran teoritik ide dasar asesmen dengan praktek pelaksanaannya dalam

proses pembelajaran yang dilakukan guru khususnya dalam pembelajaran Biologi.

Oleh karena itu penulis merasa pengkajian secara mendalam terhadap persoalan

ini perlu dilakukan, dengan judul penelitian “Analisis Kemampuan Guru Biologi

dalam Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA se Kabupaten

Labuhanbatu Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa

masalah terkait pelaksanaan evaluasi dan asesmen pembelajaran Biologi di

sekolah, antara lain:

1. Guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan, masih beranggapan

cukup dengan memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran melalui

berbagai strategi dan pendekatan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

2. Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan guru Biologi lebih

menitikberatkan pada aspek kognitif, sedangkan penilaian pada aspek afektif

dan psikomotorik masih jarang dilakukan.

3. Penilaian pada aspek kognitif yang digunakan guru Biologi juga masih

(20)

7

4. Kemampuan guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam

menyusun instrumen penilaian masih rendah.

5. Guru Biologi masih belum maksimal dalam melaksanakan asesmen hasil

belajar siswanya.

6. Guru Biologi juga masih kurang kreatif dan kurang variatif dalam menyusun

teknik penilaian. Penilaian yang dilakukan guru cenderung monoton dengan

hanya menggunakan tes pilihan berganda maupun essay dengan mengadaptasi

dari buku-buku paket dan buku bank soal Biologi.

7. Tes yang digunakan guru Biologi untuk setiap sub materi Biologi dari tahun

ke tahun tetap sama tanpa adanya pengembangan.

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan sehingga terfokus dan

lebih spesifik maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada analisis

kemampuan guru Biologi dalam Asesmen Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA

se Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun Pelajaran 2013-2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan fokus penelitian yang telah

dijelaskan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini

antara lain adalah:

1. Bagaimanakah pemahaman guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu

Selatan tentang asesmen?

2. Bagaimanakah kemampuan guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu

(21)

8

3. Jenis asesmen apa saja yang digunakan guru Biologi di SMA se Kabupaten

Labuhanbatu Selatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar

siswa?

4. Hambatan apakah yang dihadapi guru Biologi di SMA se Kabupaten

Labuhanbatu Selatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar

siswa?

5. Bagaimanakah usaha guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu

Selatan untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan asesmen proses dan

hasil belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Pemahaman guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan tentang

asesmen.

2. Kemampuan guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam

melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar siswa.

3. Jenis asesmen yang digunakan guru Biologi di SMA se Kabupaten

Labuhanbatu Selatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar

siswa.

4. Hambatan yang dihadapi guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu

Selatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar siswa.

5. Usaha guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk

mengatasi hambatan dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar

(22)

9

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis

maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang

berkaitan dengan asesmen hasil belajar siswa, serta sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang lembaga

pendidikan dan peneliti selanjutnya, yang ingin mengkaji lebih mendalam

tentang kemampuan guru dalam asesmen hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan:

a. Bahan informasi dan masukan bagi guru pada umumnya dan khususnya

guru Biologi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk lebih

mengembangkan sistem asesmen hasil belajar siswa dalam pembelajaran

Biologi di SMA.

b. Bahan informasi dan dasar pertimbangan bagi kepala sekolah untuk

mengambil keputusan dalam perancangan dan pengembangan sistem

asesmen hasil belajar siswa di sekolah sebagai upaya menghasilkan

lulusan yang berkulitas dan kompeten.

c. Bahan informasi dan dasar pertimbangan bagi pengelola maupun

pengembang lembaga pendidikan dalam pengambilan kebijakan

(23)

10

peningkatan pemberdayaan guru dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan dan pengajaran di masa mendatang.

d. Bahan informasi dan refrensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin

(24)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis yang telah dilakukan,

diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pemahaman guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan tentang

asesmen rata-rata tergolong baik (paham). Hasil analisis menunjukkan

mayoritas guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki

pemahaman yang tergolong baik tentang asesmen.

2. Kemampuan guru Biologi di SMA se Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam

melaksanakan asesmen proses dan asesmen hasil belajar rata-rata tergolong

kategori baik. Hal ini ditunjukkan dari hasil tes kemampuan guru maupun

hasil observasi.

3. Jenis-jenis asesmen yang digunakan guru dalam pelaksanaan asesmen proses

antara lain: penilaian sikap, penilaian diri, observasi, daftar check list, dan

portofolio. Sedangkan jenis-jenis asesmen hasil belajar yang digunakan guru,

antara lain: pilihan berganda, essai, penugasan, tes lisan dan tes bentuk isian

atau melengkapi.

4. Hambatan atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru Biologi di SMA se

Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam melaksanan asesmen proses dan hasil

belajar antara lain: a) kesulitan dalam melaksanakan asesmen karena

kurangnya atau sedikitnya waktu yang tersedia; b) kerepotan atau menyita

waktu dalam memeriksa hasil tes siswa karena jumlah siswa sangat banyak; c)

kesulitan menentukan jenis asesmen yang akan digunakan; d) kesulitan atau

(25)

80

tidak melakukan ujicoba instrumen tes karena menyita waktu; e) kesulitan

menentukan waktu yang tepat untuk melakukan ulangan harian karena

padatnya materi yang harus diajarkan dalam satu semester.

5. Usaha-usaha yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan atau kesulitan

dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar, antara lain: a)

memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dalam pelaksanaan

asesmen maupun saat memeriksa hasil asesmen; b) melakukan apa yang sudah

terbiasa dilakukan dalam melaksanakan asesmen; c) memilih jenis instrumen

asesmen yang lebih praktis dan mudah diterapkan seperti tes essai dan pilihan

berganda; d) mendiskusikan dengan sesama guru untuk meencari solusi

mengatasi hambatan yang ada; e) untuk asesmen proses guru melakukan

penilaian secara berkesinambungan atau tidak hanya pada satu pertemuan saja;

f) mengadaptasi soal-soal tes dari bank-bank soal, LKS dan dari soal UN yang

sesuai dengan kompetensi dan indikator sehingga dianggap valid; g) soal-soal

tes yang disusun jumlahnya tidak terlalu banyak sehingga cukup waktu untuk

siswa menyelesaikannya; dan h) mencari informasi dari Internet untuk lebih

meningkatkan wawasan dan kemampuan.

B. Implikasi

Hasil penelitian yang telah dilakukan berimplikasi bagi pihak-pihak terkait

dengan pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran khususnya bagi guru-guru

Biologi. Dalam perannya sebagai evaluator kemajuan atau hasil belajar siswa,

guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik tentang asesmen dan

(26)

81

proses dan hasil belajar. Agar pelaksanaan asesmen dapat berjalan dengan

maksimal, guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan dalam

memilih dan menentukan prosedur, jenis dan bentuk instrumen asesmen yang

sesuai dengan kompetensi dan domain atau ranah hasil belajar yang dinilai, serta

dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan dalam mengolah,

menganalisis, menafsirkan dan menindaklanjuti hasil penilaian.

Selain itu, dalam menyusun instrumen penilaian guru juga harus

memenuhi kriteria yang harus dipenuhi dalam menyusun instrumen penilaian

seperti validitas, reliabilitas, objektif, terfokus pada kompetensi, komprehensif,

deskriminatif (daya pembeda tes), proporsional (mempertimbangkan jumlah soal

yang mudah, sedang dan sukar), serta kriteria mendidik. Instrumen penilaian yang

baik harus dapat memenuhi semua kriteria di atas, tidak cukup hanya memenuhi

kriteria valid dan reliabel saja. Oleh karena itu, guru perlu lebih meningkatkan

pemahamannya akan hal ini, agar pelaksanaan asesmen dapat berjalan dengan

baik dan maksimal serta dapat dipertanggungjawabakan kepada berbagai pihak.

Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai pendidik, guru

juga akan menghadapi berbagai hambatan atau kesulitan termasuk dalam

pelaksanaan asesmen proses dan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa hambatan yang dialami oleh guru secara umum adalah kesulitan dalam

menentukan instrumen asesmen dikarenakan banyaknya jenis asesmen yang dapat

digunakan dan kerepotan dalam melaksanakan maupun memeriksa hasil asesmen

dikarenakan waktu yang tersedia kurang memadai atau sangat sedikit sementara

materi atau beban belajar mata pelajaran Biologi cukup padat sehingga cukup

(27)

82

Sebagai pendidik yang profesional, guru dituntut untuk mampu mengatasi

hambatan atau kesulitan yang ada dengan berbagai usaha yang dilakukan. Oleh

karena itu, diharapkan kepada guru untuk dapat mencari solusi yang baik dalam

mengatasi hambatan yang ada misalnya dengan terlibat aktif dalam pertemuan

atau kegiatan MGMP, bekerjasama dengan sesama guru untuk saling bertukaran

pikiran dan saling mengisi kekurangan, serta mengikuti seminar, penataran dan

pelatihan untuk lebih meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam

pelaksanaan asesmen.

C. Saran

Saran-saran yang dapat diajukan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian,

simpulan dan implikasi yang telah diuraikan, antara lain:

1. Guru sebagai pendidik sekaligus sebagai evaluator kemajuan belajar dan hasil

belajar siswa, perlu membekali diri dengan pemahaman dan kemampuan

dalam melaksanakan asesmen proses dan hasil belajar. Agar guru memiliki

pemahaman dan kemampuan yang baik dalam melaksanakan asesmen proses

dan hasil belajar, maka diharapkan dan disarankan kepada guru: a) terlibat

aktif dalam pertemuan atau kegiatan MGMP dengan adanya motivasi,

keseriusan, dan tanggung jawab serta lebih terbuka mengenai kelemahan atau

masalah yang dihadapi khususnya dalam melaksanakan asesmen dan menjadi

bahan diskusi dalam upaya mengambil solusi sehingga hasil dari kegiatan

MGMP benar-benar sesuai dengan fungsi dan tujuannya, serta manfaatnya

dapat dirasakan guru dalam upaya memperbaiki kualitas dan kemampuan

(28)

83

kegiatan MGMP diharapkan untuk dapat berbagi pengetahuan dan

pengalamannya kepada guru lain yang belum mengikuti MGMP di sekolah

masing-masing sehingga penyebaran informasi merata untuk semua guru; c)

perlunya kerjasama dengan sesama guru untuk saling bertukar pikiran dan

saling mengisi kekurang termasuk dalam pelaksanaan asesmen; dan d)

mengikuti seminar, penataran dan pelatihan untuk lebih meningkatkan

kompetensi dan kemampuan dalam pelaksanaan asesmen.

2. Kepada pihak terkait baik Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, para

kepala sekolah serta komite sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan

permasalahan yang dihadapi guru termasuk dalam pelaksanaan asemen,

memberikan dukungan atas usaha guru mengatasi masalah yang dihadapi dan

diharapkan untuk dapat melakukan gerakan bersama dalam memberdayakan

MGMP sebagai forum atau wadah yang strategis untuk meningkatkan

kompetensi maupun profesionalisme guru dalam rangka meningkatkan mutu

sekolah atau pendidikan secara umum. Rekomendasi dan saran-saran yang

dapat dikemukakan sebagai langkah nyata dalam upaya meningkatkan

pemahaman dan kemampuan guru dalam melaksanakan asesmen antara lain:

a) perlunya perhatian dan langkah nyata baik dari Pemerintah Daerah dan

Pemerintah Pusat untuk lebih memberdayakan secara rutin kegiatan MGMP,

salah satunya dengan memberikan bantuan dana operasional yang lebih besar

serta adanya pembinaan dari Dinas Pendidikan Kabupaten, LPMP, Dinas

Pendidikan Provinsi, P4TK dan lainnya secara berkelanjutan terhadap MGMP;

b) memfasilitasi guru untuk lebih meningkatkan pemahaman dan

(29)

84

mengadakan atau melaksanakan kegiatan seminar dan pelatihan-pelatihan

secara berkelanjutan; c) tersedianya dokumen atau contoh-contoh jenis

instrumen penilaian yang jelas dan mudah dipahami guru untuk setiap mata

pelajaran termasuk Biologi sehingga guru tidak kesulitan memilih dan

menentukan jenis instrumen penilaian yang sesuai; dan d) perlunya

keterlibatan dan peran guru dalam penentuan kebijakan untuk menetapkan

prosedur penilaian, menentukan jenis dan bentuk instrumen penilaian proses

dan hasil belajar, serta menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata

pelajaran sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan karakteristik daerah maupun

masing-masing sekolah.

3. Kepada pemerhati pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat

dimasukkan dalam bentuk artikel ke dalam jurnal atau membuat dalam bentuk

buku serta disebarluaskan kepada komunitas pengguna hasil penelitian

pendidikan misalnya guru, kepala sekolah maupun mahasiswa kependidikan.

4. Kepada peneliti selanjutnya, karena penelitian ini baru sampai mengangkat

analisis kemampuan guru dalam asesmen proses dan hasil belajar siswa, maka

peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut tentang kemampuan guru

dalam asesmen proses dan hasil belajar. Peneliti juga menyarankan kepada

peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang peran MGMP

terhadap kemampuan guru dalam asesmen proses dan hasil belajar, misalnya

dengan cara membandingkan antara kemampuan guru yang mengikuti MGMP

dengan kemampuan guru yang tidak mengikuti MGMP dalam asesmen proses

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. 1981. Assesing Affective Characteristic in The Schools. Boston: Allyn and Bacon.

Anderson, L.W. 2003. Classroom Assessment: Enhancing The Quality of Teacher Decision Making. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.

Arifin, Z. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Balitbang Depdiknas. 2006. Panduan Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gabel, D.L. 1993. Handbook of Research on Science Teaching and Learning. New York: Maccmillan Company.

Gable, R.K. 1986. Instrument Development in The Affective Domain. Boston: Kluwer-Nijhoff Publishing.

Gagne, R.M. 1987. Intructional Technology: Foundations. London: LEA Publishers.

Gardner, J. 2006. Assessment and Learning. London: Sage Publiction, Ltd.

Griffin, P., dan Nix., P. 1991. Educational Assessment and Reporting. Sydney: Harcout Brace Javanovich, Publisher.

Guilford, J.P. 1982. Psychometric Methods. New York: McGraw-Hill Publishing Co.Ltd.

Herliani, E., dan Indrawati. 2009. Penilaian Hasil Belajar, Untuk Guru SD. Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Awal (PPPPTK IPA).

(31)

86

Johnson, R.S., Sabrina, M.J., & Adelaide, D.N. 2006. Developing Portofolios in Education: A Guide to Reflection, Inquiry, and Assessment. Thousan Oaks, California: Sage Publications.

Kurniawati, S.K., Budiono, J.D., dan Qomariyah, N. 2014. Analisis Profil Alat Evaluasi Siswa Buatan Guru Biologi. Bioedu. 3(1): 377-381.

Marzano, R.J. et al. 1994. Assessing Student Outcomes: Performance Assessment Using The Dimensions of Learning Model. Alexandria: Association for Supervison and Curriculum Development.

Mehrens, W.A, and Lehmann, I.J. 1991. Measurement and Evaluation in Education and Psychology. Fort Woth: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Moleong, J.L., (2005), Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nitko, A.J. 2007. Educational Assessment of Student. New Jersey: Pearson Education Inc.

Popham, W.J. 2004. Classroom Assessment, What Teachers Need to Know. Boston: Allyn and Bacon.

Reigeluth, C.M. 1983. Instructional-Design Theories and Models. Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc., Publishers.

Resnicik, D.P. and Resnick, L.B. 1985. Standar, Curriculum, adn Performance: A Historical and Comparative Perspektive. Educational Research. 2(9):5-19.

Romiszowski. 1981. Producing Instructional System. London: Kogan page Ltd.

Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.

Samidah. 2011 Analisis Kemampuan Guru Biologi dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa SMA Negeri di Kota Takengon. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(32)

87

Slameto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Stiggins, R.J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York: Macmillan College Publishing Company.

Sudjana, N. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: Alfabeta.

Tuckman, B.W. 1975. Measuring Educational Outcomes. Harcourt Brace Jovanovich Inc.

Uno, H.B., 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiggins, G. 1990. The Case for Authentic Assessment. Practical Assessment,

Research and Evaluation. Artikel. http://PAREonline.net/getvn.asp/

v=2&n=2, Diakses Februari 2014.

Yusrizal, Soewaro, S., dan Fitri, Z. 2011. Evaluasi Kinerja Guru Fisika, Biologi dan Kimia SMA yang Sudah Lulus Sertifikasi. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 15(2): 269-286.

Zamroni. 2004. Pengembangan Sistem Penilaian Pendidikan Menengah yang Menerapkan KBK dalam Kerangka Otonomi Daerah. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Rekayasa Sistem Penilaian dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) tanggal 26 dan 27 Maret 2004 di Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Alur Kerangka Berpikir ..............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kecerdasan emosional guru SMP ”X” Bandung, serta bertujuan untuk mengetahui secara lebih rinci dan

digunakan dalam menentukan masing- masing liabilitas manfaat polis masa depan, premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim, berdasarkan

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, kasih dan karuniaNya sehingga penyusunan naskah skripsi yang berjudul “Pengaruh kombinasi kaolin dan Kalsium fosfat dibasik

Hasil penelitihan ini tidak sama dengan penelitihan Hamzah dkk (2012) yang mendapatkan hasil bahwa pengeluaran sektor pendidkan berpengaruh negatif dan signifikan

Dari perkembangan tersebut maka dikenal jenis bilangan diantaranya: bilangan asalis bilangan cacahs bilangan bulats bilangan rasionals bilangan irrasinals bilangan reals

[r]

Kuat tekan pada beton yang dirawat dalam uap relative stabil pada beberapa umur pengujian, sedangkan pada beton referensi kuat tekannya meningkat. Kuat tekan

(2012), serangga yang banyak merusak hasil pertanian khususnya beras terutama dari jenis kumbang Coleoptera yaitu Sitophilus oryzae L. dan Tribolium castaneum Herbst.