• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT ASURANSI JASA TANIA Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT ASURANSI JASA TANIA Tbk"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

PT ASURANSI JASA TANIA Tbk

L A P O R A N K E U A N G A N/

F I N A N C I A L S T A T E M E N T S

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015/ FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015

DAN/AND

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

(2)

Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Arus Kas

Catatan atas Laporan Keuangan

Ekshibit/ Exhibit A B C D E Director’s Statement

Independent Auditors’ Report

Statement of Financial Position

Statement of Comprehensive Income

Statement of Changes in Equity

Statement of Cash Flows

(3)
(4)
(5)
(6)

Efek utang tersedia untuk dijual 7a,37a,37b,40b,40c,40d 33.941.558.000 25.255.922.000 30.832.652.000 Available-for-sale debt securities Efek ekuitas tersedia untuk dijual 7b,37a,37b 144.200.000 144.200.000 144.200.000 Available-for-sale equity security

Piutang premi Premium receivables

Setelah dikurangi cadangan kerugian net allowance for impairment

penurunan nilai sebesar losses of

Rp 7.288.925.930 pada 31 Desember 2015, Rp 7,288,925,930 as of 31 December 2015,

2014 dan Rp 6.451.391.245 pada 2014 and Rp 6,451,391,245 as of

31 Desember 2013 8,36,39,40c 61.634.371.612 49.476.492.785 39.629.974.789 31 December 2013

Piutang reasuransi Reinsurance receivables

Setelah dikurangi cadangan kerugian net allowance for impairment

penurunan nilai sebesar losses of

Rp 11.921.209.421 pada 31 Desember 2015, Rp 11,921,209,421 as of 31 December 2015,

Rp 7.423.162.714 pada 31 Desember 2014, dan Rp 7,423,162,714 as of 31 December 2014, and

Rp 4.107.001.800 pada 31 Desember 2013 9,39,40c 23.980.235.694 15.560.947.743 21.142.033.790 Rp 4,107,001,800 as of 31 Desember 2013 Piutang hasil investasi 10,37a 649.017.620 527.158.598 363.314.535 Investment income receivables Pajak dibayar dimuka 21a - 2.381.824.995 3.909.248.955 Prepaid taxes Uang muka dan biaya dibayar dimuka 3.112.978.373 3.008.865.811 5.839.008.614 Advance and prepaid expenses Aset tetap tersedia untuk dijual 11 713.988.216 899.086.266 - Available for sale-Fixed Assets Piutang lain-lain 13,37a 4.256.684.098 2.153.639.550 2.997.986.958 Other receivables

Aset reasuransi Reinsurance assets

Estimasi klaim reasuransi 17 48.791.822.193 8.571.291.901 1.801.975.524 Estimated reinsurance claims Premi reasuransi yang belum merupakan

pendapatan 18 8.040.497.176 7.894.869.074 8.979.010.939 Unearned reinsurance premiums

Aset tetap Fixed assets

Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar net of accumulated depreciation of

Rp 16.918.162.731 pada 31 Desember 2015, Rp 16,918,162,731 as of 31 December 2015,

Rp 16.133.380.842 pada 31 Desember 2014, dan Rp 16,133,380,842 as of 31 December 2014, and

Rp 20.436.922.194 pada 31 Desember 2013 14 66.401.864.758 61.968.314.059 14.088.722.967 Rp 20,436,922,194 as of 31 Desember 2013 Aset pajak tangguhan 21e 5.298.089.917 4.756.132.431 2.885.761.924 Deferred tax assets Aset lain-lain 15,40c 2.378.393.996 1.838.093.036 2.078.942.572 Other assets

JUMLAH ASET 390.083.140.109 315.391.712.193 202.853.451.026 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali (Catatan 43) *) As restated (Note 43)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan which are an integral part of

(7)

Utang reasuransi 19,39,40d 11.554.802.600 9.224.149.982 11.720.617.725 Reinsurance payables Utang komisi 20,39,40d 15.451.689.804 13.715.848.679 11.503.279.763 Commision payables Utang pajak 21c,40d 3.424.585.619 1.656.822.563 720.783.064 Taxes payables Biaya yang masih harus dibayar 22,40d 1.364.280.431 1.422.615.627 1.999.037.600 Accrued expenses Liabilitas imbalan pascakerja 35 4.118.418.076 4.053.878.908 4.605.907.616 Employee benefits liabilities Utang lain-lain 23,40d 6.231.304.760 4.694.808.206 2.242.298.144 Other payables

Jumlah Liabilitas 223.866.654.659 162.581.210.904 118.214.989.060 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 100 Share capital - Rp 100

(2014: Rp 200) per saham (2014: Rp 200) par value per share

Modal dasar - 1.000.000.000 saham Authorized - 1,000,000,000 shares

telah ditempatkan dan disetor penuh issued and paid-up capital

600.000.000 (2014: 300.000.000) saham 24 60.000.000.000 60.000.000.000 60.000.000.000 600,000,000 (300,000,000) shares Tambahan modal disetor 25 2.770.781.054 2.770.781.054 2.770.781.054 Additional paid-in capital

Komponen ekuitas lainnya: Other equity component:

Revaluasi Aset Tetap 50.325.456.934 50.325.456.934 - Asset Revaluation Cadangan tersedia untuk dijual (725.942.000) (1.733.609.491) (1.390.346.156) Available-for-sale reserves Keuntungan (kerugian) aktuaria (1.503.585.360) (1.789.759.239) (2.330.009.644) Gain (loss) actuarial

Saldo laba Retained earnings

Yang ditentukan penggunaannya 31.202.893.091 19.361.684.473 19.361.684.473 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 24.146.881.731 23.875.947.558 6.226.352.239 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 166.216.485.450 152.810.501.289 84.638.461.966 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 390.083.140.109 315.391.712.193 202.853.451.026 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*) Disajikan kembali (Catatan 43) *) As restated (Note 43)

dari Laporan Keuangan secara keseluruhan the Financial Statements taken as a whole

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E

(8)

Premi reasuransi (46.044.777.083) (35.394.523.331) Reinsurance premiums

(Kenaikan) penurunan Premi yang belum (Increase) decrease in unearned

merupakan pendapatan (4.231.863.115) (12.056.710.033) premiums

Jumlah Pendapatan Underwriting - bersih 211.075.124.109 202.652.531.652 Total Underwriting Income - net

Beban Underwriting 38 Underwriting Expenses

Beban Klaim 28,36 Claim Expenses

Klaim bruto (111.103.282.634) (84.398.421.954) Gross claims

Klaim reasuransi 31.158.766.167 9.632.867.434 Reinsurance claims

Kenaikan (penurunan) estimasi klaim Increase (decrease) in estimated

retensi sendiri (11.107.287.815) (19.255.369.081) own retention

Jumlah Beban Klaim (91.051.804.282) (94.020.923.601) Total Claims Expenses

Beban Komisi - bersih 29 (46.349.771.417) (47.857.961.982) Commision Expenses - net

Beban Underwriting Lain - bersih (3.575.036.060) (2.143.592.147) Other Underwriting Expense

Jumlah Beban Underwriting (140.976.611.759) (144.022.477.730) Total Underwriting Expenses

Hasil Underwriting 70.098.512.350 58.630.053.922 Underwriting Results

Hasil Investasi - Bersih 30,38 9.020.405.162 8.887.193.979 Investment Income - Net

Beban Usaha 31,38 (63.868.712.973) (58.485.530.205) Operating Expenses

Laba Usaha 15.250.204.539 9.031.717.696 Operating Income

Penghasilan (Beban) Lain-lain 32,38 6.836.117.410 9.055.702.396 Other Income (Expense) - net

Laba Sebelum Pajak 22.086.321.949 18.087.420.092 Profit Before Income Tax

Beban Pajak 21b,38 Tax Expenses

Pajak Kini (4.910.205.250) (2.488.278.750) Current Tax

Pajak Tangguhan 637.348.777 2.050.453.977 Deferred Tax

Laba Tahun Berjalan 17.813.465.476 17.649.595.319 Profit for The Year

Penghasilan Komprehensif Lain 33 Other Comprehensive Income

Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss:

Keuntungan revaluasi aset tetap - 50.325.456.934 Gain on revaluation of fixed asset

Keuntungan (kerugian) aktuaria 381.565.172 720.333.873 Gain (loss) actuarial

Pajak terkait dengan pos yang Tax relating to items that

tidak direklasifikasi (95.391.293) (180.083.468) will not be reclassified

Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that may be reclassified

ke laba rugi: to profit or loss:

Investasi tersedia untuk dijual 1.007.667.497 (343.263.335) Available-for-sale investments

Pendapatan Komprehensif Lain 1.293.841.376 50.522.444.004 Other Comprehensive Income

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 19.107.306.852 68.172.039.322 Total Comprehensive Income for The Year

Laba per Saham 34 30 29 Earnings per Share

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir

dari Laporan Keuangan secara keseluruhan the Financial Statements taken as a whole

See accompanying Notes to Financial Statements on

(9)

Saldo 31 Desember 2014 60.000.000.000 2.770.781.054 50.325.456.934 (1.733.609.491) (1.789.759.239) 23.875.947.558 19.361.684.473 152.810.501.289 Balance as of 31 December 2014

Dividen 26 - - - - - (5.262.759.386) - (5.262.759.386) Dividends Pembentukan Dana Sosial 26 - - - - - (438.563.299) - (438.563.299) Appropriated for Social Funds Pembentukan Cadangan Umum 26 - - - - - (11.841.208.618) 11.841.208.618 - Appropriated for General Reserves Surplus revaluasi asset tetap - - - - - - - Asset revaluation Keuntungan (kerugian) aktuaria 35 - - - - 286.173.879 - - 286.173.879 Gain (loss) actuarial Rugi belum direalisasikan 7a - - - 1.007.667.491 - - - 1.007.667.491 Unrealized loss Laba Bersih Tahun Berjalan - - - - - 17.813.465.476 - 17.813.465.476 Net income for the year Saldo 31 Desember 2015 60.000.000.000 2.770.781.054 50.325.456.934 (725.942.000) (1.503.585.360) 24.146.881.731 31.202.893.091 166.216.485.450 Balance as of 31 December 2015

dari Laporan Keuangan secara keseluruhan the Financial Statements taken as a whole

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E

(10)

Penerimaan lain-lain 19.178.469.519 7.579.506.326 Other receipts

Pembayaran premi reasuransi (37.973.225.458) (28.414.948.936) Payment for reinsurer

Pembayaran klaim (106.398.515.302) (78.282.664.913) Payment for claims

Pembayaran komisi (41.374.004.965) (44.002.912.696) Payment for commissions

Pembayaran beban usaha (50.524.337.480) (44.606.873.553) Payment for operating expenses

Pembayaran pajak (6.555.892.378) (5.340.349.559) Payment for tax

Pembayaran beban lain-lain (1.706.821.647) (687.472.354) Payment for others

Kas bersih diperoleh dari Cash provided by

aktivitas operasi 5.738.109.796 39.499.859.799 operating activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flows From Investing Activities

Penerimaan hasil investasi 9.404.259.683 7.512.338.060 Net investment income

Pencairan deposito 288.744.956.500 242.623.135.021 Time deposit withdrawals

Hasil penjualan saham 76.772.675 605.013.668 Proceeds from equity securities

Hasil penjualan aset tetap 3.493.673.294 9.575.670.600 Proceeds from disposal of fixed assets

Penjualan saham 2.286.112.825 8.578.699.450 Equity securities

Penjualan obligasi 20.157.975.000 43.756.500.000 Bond sale

Penempatan deposito (281.520.096.500) (303.203.154.167) Time deposit investment

Pembelian obligasi (27.537.500.000) (37.852.500.000) Purchases of bonds

Pembelian saham (4.068.971.000) (7.803.805.875) Purchases of Equity securities

Pembelian aset tetap (5.691.711.760) (908.623.830) Purchases of fixed assets

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Cash provided by (used in)

aktivitas investasi 5.345.470.717 (37.116.727.073) investing activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Cash Flows From Financing Activities

Pembayaran dividen (5.262.759.386) - Payment for dividend

Kas bersih digunakan untuk Cash used in

aktivitas pendanaan (5.262.759.386) - financing activities

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Bank 5.820.821.127 2.383.132.726 Net Increase (Decrease) in Cash on Hand and in Banks

Saldo Kas dan Bank awal tahun 10.848.201.707 8.465.068.981 Cash on Hand and in Banks at Beginning of year

Saldo Kas dan Bank akhir tahun 16.669.022.834 10.848.201.707 Cash on Hand and Banks at End of year

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan which are an integral part of

(11)

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT Asuransi Jasa Tania Tbk (“Perusahaan”)

didirikan berdasarkan akta No. 133 tanggal 25 Juni 1979 dari Kartini Mulyadi, SH Notaris di

Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan

Surat Keputusan No. Y.A.5/328/11 tanggal 13 Agustus 1979 dan telah diumumkan dalam

Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 1979. Akta pendirian

telah mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir berdasarkan akta No. 41 tanggal 15 Juni 2015, tentang perubahan nilai nominal

saham (stock split), dari Aryanti Artisari, S.H.,

M.Kn, notaris di Jakarta. Akta ini

telah mendapat persetujuan dari Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0946580 tanggal 29 Juni

2015 dan dicatat dalam Daftar Perseroan No. AHU-3526195.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal

29 Juni 2015.

PT Asuransi Jasa Tania Tbk (“Company”) was

established based on Notarial Deed

No. 133 dated 25 June 1979 of Kartini Mulyadi, SH, notary in Jakarta. The Deed of establishment had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/ 328/11 dated 13 August 1979 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia, Supplement No. 87 dated 31 October 1979. The Company's deed of establishment have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 41 dated 15 June 2015, regarding change of the par value of stock (stock split), of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, notary in Jakarta. This deed had been approved by the Minister of law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0946580 dated 29 June 2015

and were recorded in Company List

No. AHU-3526195.AH.01.11.Tahun 2015 dated 29 June 2015.

Perubahan akta pendirian ini sehubungan

dengan perubahan nilai nominal saham dari

Rp 200 menjadi Rp 100 (stock split) (Catatan

24).

The amended of the deed of establishment regarding decrease of the par value of the stock from Rp 200 to Rp 100 (stock split) (Note 24). Pada tahun 2003, Perusahaan melakukan

Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak 50 juta Saham Biasa Atas Nama atau 16,67% dari 300 juta saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 200 setiap saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 300 setiap saham. Penawaran Umum Saham ini telah didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 4 Nopember 2003 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 29 Desember 2003. Penawaran Umum Saham ini telah memperoleh izin dari ketua BAPEPAM-LK dengan No. S-3079/PM/2003 tanggal 8 Desember 2003.

In 2003, The Company held an Initial Public Offering of 50 millions of it‟s common stock or 16.67% of 300 million of the issued and fully

paid up shares with par value of

Rp 200 per share with offering price of Rp 300 per share. This Initial Public Offering was registered in the Capital Market and

Financial Institution Supervisory Agency

(BAPEPAM-LK) on 4 November 2003 and listed in

the Indonesia Stock Exchange (IDX) on 29 December 2003. The Initial Public Offering

was approved by Director of BAPEPAM-LK with

its letter No. S-3079/PM/ 2003 dated 18 December 2003.

(12)

a. Pendirian dan informasi umum (Lanjutan) a. Establishment and general information

(Continued) Berdasarkan akta No 272 tanggal 29 Mei 2008

oleh Sutjipto, SH.M.Kn notaris di Jakarta tentang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyatakan bahwa pemegang saham telah mengesahkan Anggaran Dasar yang disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diaktakan berdasarkan akta No. 33 tanggal 27 Juni 2008 oleh Wahyu Nurani, SH notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No: AHU-52208. A.H.01.02 Tahun 2008 tanggal 19 Agustus 2008.

Based on Notarial deed No. 272 dated 29 May 2008 of Sutjipto, SH. M.Kn notary in Jakarta regarding Extra Ordinary Sharholders General Meeting stated that the Shareholders been approved the amendments of the articles of association in complying with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Company. Those amendments of the articles of association were legalized based on notarial deed No. 33 dated 27 June 2008 of Wahyu Nurani, SH. notary in Jakarta and were approved by The Ministry of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia No. AHU-52208. A.H.01.02 Year 2008, dated 19 August 2008.

Sesuai dengan izin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-3104/MP/1979 dan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan menjalankan usaha bidang asuransi kerugian. Kegiatan komersial Perusahaan dimulai pada bulan Juni 1979.

In accordance with operational license of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-3104/MP/1979 and article 3 of the Company's scope of activities are in general insurance service. The Company started its commercial operations on June 1979.

Perusahaan berkantor pusat di Wisma Jasa Tania Jalan Teuku Cik Ditiro No. 14 Jakarta.

The Company‟s head office is located at Wisma Jasa Tania, Teuku Cik Ditiro Street No. 14, Jakarta.

b. Dewan komisaris, direksi, komite audit dan

sekretaris perusahaan

b. Board of commissioners, board of directors,

audit commissioners and corporate secretary

Berikut ini adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014:

The Composition of the Company‟s Board of

Commissioners and Board of Directors as at 31 December 2015 and 31 December 2014:

De wa n Komisa ris 2 0 1 5 2 0 1 4 Boa rd of Commissione r

Komisaris Utama : Ir. Ac hmad Mangga Barani, MM 2) Ir. Dahlan Harahap, Msi 1) : President Commissioner

Komisaris Independen : Ir. Fauzi Yusuf, MM 2) - : Independent Commissioner

Komisaris Independen : H. Darwin Noor, SH., MM., MH., AAIK H. Darwin Noor, SH., MM., MH., AAIK : Independent Commissioner

Dire ksi 2 0 1 5 2 0 1 4 Dire c tors

Direktur Utama : H. Basran Damanik, SE., MM. H. Basran Damanik, SE., MM. : President Commissioner

Direktur : Ade Zulfikar, SE., Dipl.Ins., ACII Ade Zulfikar, SE., Dipl.Ins., ACII : Direc tor

Direktur : Megang Kac aribu, SE 2) Buyung Sembiring, SH. 1) : Direc tor

Direktur : Teddy Sastra, SE 2) Slamet Solikhun 1) : Direc tor

1)

Masa tugas berakhir berdasarkan akta notaris Aryanti Artisari, SH, MKn 1) Assignments ending by notarial deed of Aryanti Artisari, SH, MKn

No. 40 tanggal 15 Juni 2015 No. 40 dated 15 June 2015

2)

Diangkat berdasarkan akta notaris Aryanti Artisari, SH, MKn 2) Appointed by notarial deed Aryanti Artisari, SH, Mkn

(13)

b. Dewan komisaris, direksi, komite audit dan

sekretaris perusahaan (Lanjutan)

b. Board of commissioners, board of directors,

audit commissioners and corporate secretary

(Continued)

Susunan Komite Audit per tanggal

31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Audit Committee as at 31 December 2015 and 31 December 2014 are as follows:

Komite Audit 2 0 1 5 2 0 1 4 Audit Committee

Ketua : H. Darwin Noor, SH., MM., MH., AAIK H. Darwin Noor, SH., MM., MH., AAIK : Chairman

Anggota : Dr. Ermanto Fahamsyah, SH, MH Kondar Sinaga : Member

Anggota : Drs. H. Sujadi, MM, QIA, AAAIK Edison Idrus, SE : Member

Sekretaris Perusahaan per tanggal

31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Hasbi Ashsiddiqi.

Corporate Secretary of the Company as at 31 December 2015 and 31 December 2014 is Hasbi Ashsiddiqi.

Berikut ini jumlah kompensasi yang diberikan kepada Direksi dan Komisaris berupa gaji, tunjangan dan tunjangan lainnya, dengan rincian sebagai berikut:

The compensation for commissioners and directors in the form of salary, allowance and other benefits are as follows:

31 Desember 2015 31 December 2014

Direksi 5.301.511.328 3.282.756.044 Directors

Dewan Komisaris 1.977.290.762 1.440.989.866 Board of Commissioners

J u m l a h 7.278.802.091 4.723.745.910 T o t a l

Jumlah karyawan Perusahaan sebanyak 254 per

31 Desember 2015 dan 252 orang per 31 Desember 2014.

The number of employees are 254 in 31 December 2015 and 252 employees, in 31 December 2014.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

The principle accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:

a. Pernyataan kepatuhan a. Statements of compliance

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies‟ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012.

(14)

b. Dasar penyusunan b. Basis of preparation

Prinsip kebijakan akuntansi yang diadopsi

dalam penyusunan laporan keuangan

dinyatakan dalam Catatan 2. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten

untuk setiap tahun penyajian, kecuali

dinyatakan lain.

The principal accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are set out in Note 2. The policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.

Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Indonesia Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional Entitas. Laporan keuangan ini telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK).

The financial statements are presented in Indonesian Rupiah (Rp) which is also the Entity‟s functional currency. These financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Statement of Financial Accounting Standards (collectively PSAK). Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK

mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam penyusunan

laporan keuangan beserta dampaknya

diungkapkan dalam Catatan 3.

The preparation of financial statements in compliance with SAK requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Company‟s management to exercise judgment in applying the Company‟s accounting policies. The areas where significant judgments and estimates have been made in preparing the financial statements and their effect are disclosed in Note 3.

c. Dasar pengukuran c. Basis of measurement

Laporan keuangan perusahaan telah disusun berdasarkan biaya historis, kecuali untuk hal-hal di bawah ini (lihat kebijakan akuntansi terkait untuk lebih rinci):

 Instrumen keuangan - nilai wajar melalui

laporan laba rugi

 Instrumen keuangan - tersedia untuk dijual

 Kontinjensi

 Properti investasi

 Revaluasi aset tetap

 Liabilitas imbalan pasti bersih

 Liabilitas pembayaran berbasis saham yang

diselesaikan dengan kas.

The financial statements have been prepared on a historical cost basis, except for the following items (refer to individual accounting policies for details):

Financial instruments – fair value through

profit or loss

Financial instruments – available for sale

Contingent consideration

Investment property

Revalued property and equipment

Net defined benefit liability

Cash settled share-based payment

liabilities.

Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policies

Standar, interpretasi dan amandemen yang berlaku efektif 1 Januari 2015

New standards, interpretations, and

amendments effective from 1 January 2015

Sejumlah standar dan interpretasi baru yang berlaku efektif untuk pertama kali untuk periode yang dimulai pada (atau setelah) tanggal 1 Januari 2015, telah diadopsi dalam laporan keuangan ini. Sifat dan dampak dari setiap standar, interpretasi dan amandemen baru yang diadopsi oleh Entitas dijelaskan sebagai berikut:

A number of new standards and interpretations effective for the first time for periods beginning on (or after) 1 January 2015, have been adopted in these financial statements. The nature and effect of each new standard, interpretation and amendment adopted by the Entity is detailed below:

(15)

c. Dasar pengukuran (Lanjutan) c. Basis of measurement (Continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) Changes in Accounting Policies (Continued)

Standar, interpretasi dan amandemen yang

berlaku efektif 1 Januari 2015 (Lanjutan)

New standards, interpretations, and

amendments effective from 1 January 2015

(Continued)

 PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan

Keuangan”

 PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan keuangan

tersendiri”

 PSAK 15 (Revisi 2013), “Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

 PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”

 PSAK 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”

 PSAK 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai

Aset”

 PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”

 PSAK 55 (Revisi 2014), “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

 PSAK 60 (Revisi 2014), “Instrumen

Keuangan: Pengungkapan”

 PSAK 65, “Laporan keuangan konsolidasian”

 PSAK 66, “Pengaturan bersama”

 PSAK 67, “Pengungkapan kepentingan dalam

entitas lain”

 PSAK No. 68, “Pengukuran nilai wajar”

 PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan

Dalam Entitas Lain”

 PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”

SFAS 1 (Revised 2013), “Presentation of

Financial Statements”

SFAS 4 (revised 2013), “Separate financial

statements”

SFAS 15 (Revised 2013), “Investments in

Associates and Joint Ventures”

SFAS 24 (Revised 2013), “ Employee

Benefits”

SFAS 46 (Revised 2014), “Income Tax”

SFAS 48 (Revised 2014), “Impairment of

Assets”

SFAS 50 (Revised 2014), “Financial

Instrument: Presentation”

SFAS 55 (Revised 2014), “Financial

Instrument: Recognition and Measurements”

SFAS 60 (Revised 2014), “Financial

Instrument: Disclosures”

SFAS 65, “Consolidated financial statements”

SFAS 66, “Joint arrangements”

PSAK 67, “Disclosure of interest in other

entities”

PSAK 68, “Fair value measurements”

SFAS 67, “Disclosure of Interest in Other

Entities”

SFAS 68, “Fair Value Measurement”

Penundaan Postponement

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk menunda berlakunya ISAK 21 “Perjanjian konstruksi real estat” dan PPSAK 7 “Pencabutan PSAK 44: Akuntansi aktivitas pengembangan real estat paragraf 08 (b)”, yang sebelumnya berlaku efektif pada periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada tanggal laporan keuangan perusahaan, penundaan tersebut masih berlaku.

Financial Accounting Standards Board of The Indonesian Institute of Accountants decided to postpone the effectiveness of ISAK 21 „Real estate construction agreement‟ and PSAK 7 „Withdrawal of PSAK 44 – Accounting for real estate development activities paragraph 08 (b)‟, which was previously effective for the period beginning at and or after 1 January 2013. As of the date of financial statements, the postponement is still in effect.

(16)

c. Dasar pengukuran (Lanjutan) c. Basis of measurement (Continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) Changes in Accounting Policies (Continued)

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan PSAK 1 Presentation of Financial Statements

Perubahan ini mensyaratkan pos-pos

penghasilan komprehensif lain dikelompokkan ke dalam dua bagian:

This amendment requires that items of other comprehensive income must be grouped together into two sections:

 Yang akan atau mungkin direklasifikasi ke

laba rugi

Those that will or may be reclassified into

profit or loss

 Yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi  Those that will not reclassified into profit or

loss Perubahan ini hanya mempengaruhi penyajian

laporan keuangan, tidak berpengaruh terhadap laporan posisi keuangan atau kinerja Entitas.

This amendment only affects presentation of financial statement there is no effect on the Entity‟s financial position or performance.

PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 Fair Value Measurement

PSAK 68 menyatakan suatu kerangka untuk menentukan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan informasi terkait pengukuran nilai wajar, ketika pengukuran nilai wajar dan/atau pengungkapannya disyaratkan atau diperkenankan oleh PSAK lain.

PSAK 68 sets out the framework for determining the measurement of fair value and the disclosure of information relating to fair value measurement, when fair value measurements and/or disclosures are required or permitted by other PSAKs.

Sebagai akibatnya, panduan dan persyaratan yang berkaitan dengan pengukuran nilai wajar yang sebelumnya diatur dalam PSAK lain sekarang telah diatur dalam PSAK 68.

As a result, the guidance and requirements relating to fair value measurement that were previously located in other PSAKs have now been relocated to PSAK 68.

Meskipun terdapat beberapa perubahan pada panduan sebelumnya, terdapat perubahan pada

persyaratan pengukuran nilai wajar

sebelumnya. Oleh karena itu, PSAK 68 diintensikan untuk memberikan klarifikasi

tujuan pengukuran, mengharmonisasikan

persyaratan pengungkapan, dan meningkatkan konsistensi dalam penerapan pengukuran nilai wajar.

While there has been some rewording of the previous guidance, there are few changes to the previous fair value measurement requirements. Instead, PSAK 68 is intended to clarify the

measurement objective, harmonise the

disclosure requirements, and improve

consistency in application of fair value measurement.

PSAK 68 tidak secara material mempengaruhi pengukuran nilai wajar aset atau liabilitas Entitas, dengan perubahan yang terbatas pada penyajian dan pengungkapan, dan oleh karena itu tidak berdampak pada laporan posisi keuangan atau kinerja Entitas.

PSAK 68 did not materially affect any fair value measurements of the Entity‟s assets or liabilities, with changes being limited to presentation and disclosure, and therefore has no effect on the Entity‟s financial position or performance.

Sebagai tambahan, PSAK 68 ini diterapkan secara prospektif dan pengungkapan informasi komparatif tidak disajikan.

In addition, PSAK 68 is to be applied

prospectively and therefore comparative

(17)

c. Dasar pengukuran (Lanjutan) c. Basis of measurement (Continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) Changes in Accounting Policies (Continued)

PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan) PSAK 68 Fair Value Measurement (Continued)

Lihat Catatan 3 tentang pertimbangan, estimasi, dan asumsi akuntansi signifikan untuk lebih rinci terkait dengan pengukuran nilai wajar.

See Note 3 Critical accounting estimates and judgements for more details and further references related to fair value measurement.

PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja PSAK 24 (Revised 2013) Employee Benefits

Perubahan utama sebagai akibat dari revisian PSAK 24 termasuk:

The main changes as a consequence of the revision of PSAK 24 include:

 Eliminasi pendekatan „koridor‟ untuk

menangguhkan keuntungan/kerugian

program manfaat pasti

Elimination of the „corridor‟ approach for

deferring gains/losses for defined benefit plans

 Keuntungan/kerugian aktuaris dalam

pengukuran kembali atas kewajiban (aset) program manfaat imbalan pasti untuk diakui

dalam penghasilan komprehensif lain

daripada dalam laba rugi, dan tidak direklasifikasi pada periode berikutnya

Actuarial gains/losses on remeasuring the

defined benefit plan obligation/asset to be recognised in other comprehensive income rather than in profit or loss, and cannot be reclassified in subsequent periods

 Langsung mengakui biaya jasa lalu dalam

laba rugi  Immediately recognised all past service cost in profit or loss

 Amendemen periode pengakuan liabilitas

untuk pesangon 

Amendments to the timing of recognition for liabilities for termination benefits

 Imbalan kerja yang dapat diselesaikan

(bukan jatuh tempo untuk diselesaikan) seluruhnya dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan adalah imbalan jangka pendek dan tidak terdiskonto

Employee benefits expected to be settled

(as opposed to „due to be settled‟) wholly within 12 months after the end of the reporting period are short-term benefits, and are not discounted

 Beban/penghasilan bunga neto yang

diperhitungkan sebagai produk liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang ditentukan pada awal periode. Dampaknya adalah untuk menghapuskan konsep sebelumnya dari pengakuan imbalan yang diharapkan atas aset.

Net interest expense/income to be

calculated as the product of the net defined benefit liability asset and the discount rate as determined at the beginning of the year. The effect of this is to remove the previous concept of recognising an expected return on plan assets.

Dampak dari revisi standar ini terhadap program manfaat pasti Entitas dijelaskan dalam Catatan 35.

The effect of the revision in relation to the Entity‟s defined benefit schemes is detailed in Note 35.

(18)

c. Dasar pengukuran(Lanjutan) c. Basis of measurement (Continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) Changes in Accounting Policies (Continued)

Standar dan interpretasi baru yang disahkan tahun 2015 yang akan berlaku efektif 1 Januari 2016 dan 1 Januari 2017:

New standards and interpretations adopted in 2015 that will be effective 1 January 2016 and 1 January 2017:

 Amandemen PSAK 1, “Penyajian laporan

keuangan”

Amandement PSAK 1, "Presentation of

financial statements "

 Amandemen PSAK 4, “Laporan keuangan

tersendiri” 

Amandement PSAK 4, "Separate financial statements”

 Amandemen PSAK 15, “Investasi pada

entitas asosiasi dan ventura bersama” 

Amandement PSAK 15, "Investments in associates and joint ventures"

 Amandemen PSAK 16, “Aset tetap”  Amandement PSAK 16, "Property and

equipment "

 Amandemen PSAK 19, “Aset tak berwujud”  Amandement PSAK 19, "Intangible asset"

 Amandemen PSAK 24, “Imbalan kerja”  Amandement PSAK 24,"Employee benefits"

 Amandemen PSAK 65, “Laporan keuangan

konsolidasian”

Amandement PSAK 65, "The consolidated

financial statements"

 Amandemen PSAK 66, “Pengaturan

bersama”

Amandement PSAK 66, "Joint arrangement"

 Amandemen PSAK 67, “Pengungkapan

kepentingan dalam entitas lain”

Amandement PSAK 67, "Disclosure of interests

in other entities"

 PSAK 5 (penyesuaian 2015), “Segmen

operasi”

PSAK 5 (revised 2015), "Operating segments"

 PSAK 7 (penyesuaian 2015), “Pengungkapan

pihak-pihak berelasi” 

PSAK 7 (revised 2015), "Disclosure of related parties"

 PSAK 13 (penyesuaian 2015), “Properti

investasi” 

PSAK 13 (revised 2015), "Investment property"

 PSAK 22 (penyesuaian 2015), “Kombinasi

bisnis” 

PSAK 22 (revised 2015), "Business

combinations"

 PSAK 25 (penyesuaian 2015), “Kebijakan

akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan”

PSAK 25 (revised 2015), "Accounting policies,

changes in accounting estimates and errors"

 PSAK 53 (penyesuaian 2015), “Pembayaran

berbasis saham”  PSAK 53 (revised 2015), "Share-based payment"

 PSAK 68 (penyesuaian 2015), “Pengukuran

nilai wajar”  PSAK 68 (revised 2015), "Fair value measurement"

(19)

c. Dasar pengukuran(Lanjutan) c. Basis of measurement (Continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) Changes in Accounting Policies (Continued)

 ISAK 31, “Interpretasi atas ruang lingkup

PSAK 13 : Properti investasi” 

Interpretation of PSAK 31, "The interpretation of the scope of PSAK 13: Investment property" Pada tanggal otorisasi laporan keuangan,

Perusahaan masih mengevaluasi dampak

potensial PSAK baru dan revisian.

As at authorization date of this financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.

d. Aset keuangan d. Financial assets

Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan menjadi pihak di dalam provisi kontraktual instrumen keuangan.

Financial assets are recognized in the statement of financial position if and only if, the Company becomes a party of contractual provisions of the financial instrument.

Selain dari aset keuangan di dalam hubungan lindung nilai kualifikasian, kebijakan akuntansi Perusahaan untuk setiap kategori adalah sebagai berikut:

Other than financial assets in a qualifying hedging relationship, the Company accounting policy for each category is as follows:

Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement

Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang langsung dapat

diatribusikan. Perusahaan menentukan

klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The Company determines the classification of its financial assets at initial

recognition and, where allowed and

appropriate, re-evaluates this designation at the end of each reporting period.

Perusahaan mengklasifikasikan aset ke dalam satu kategori sebagai diungkapkan dibawah ini, tergantung pada tujuan aset diperoleh.

The Company classifies its financial assets into one of the categories discussed below, depending on the purpose for which the asset was acquired.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi 1. Financial assets at fair value through profit or loss

Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal

penentuan. Suatu aset keuangan

diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dijual dalam jangka pendek.

This category includes financial assets “held for trading” and those designated at fair value through profit or loss at inception. A financial asset is classified as held for trading if acquired principally for the purpose of selling in the short term.

(20)

d. Aset keuangan (Lanjutan) d. Financial assets (Continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

(Lanjutan)

Subsequent measurement (Continued)

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi (Lanjutan)

1. Financial assets at fair value through profit

or loss (Continued) Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang

dikelola, dan kinerjanya dievaluasi

berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan

suatu strategi investasi yang

terdokumentasi.

Financial assets designated at fair value through profit or loss at inception are those that are managed, and their performance evaluated on a fair value basis,

in accordance with a documented

investment strategy. Aset yang termasuk dalam kategori ini

diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila

aset tersebut baik dimiliki untuk

diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 (dua

belas) bulan setelah akhir periode

pelaporan. Segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.

Assets in this category are classified as current assets if they are either held for trading or are expected to be realized within 12 (twelve) months after the end of the reporting period. Any fair value changes are recognized in profit or loss.

Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi yang terdiri dari efek ekuitas untuk diperdagangkan dan reksadana.

The Company have financial assets classified as financial assets at fair value through profit or loss consists of equity securities for trading and mutual funds.

2. Pinjaman dan piutang 2. Loans and receivables

Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap dan dapat ditentukan dan tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Secara mendasar, pinjaman dan piutang muncul dari pemberian barang dan jasa kepada para pelanggan (misalnya, piutang dagang), namun juga terkait dengan jenis lain aset moneter kontraktual.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They arise principally through the provision of goods and services to customers

(e.g. trade receivables), but also

incorporate other types of contractual monetary asset.

Aset tersebut diukur dengan menggunakan

biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi provisi bagi penurunan nilai aset.

Such assets are carried at amortized cost using the effective interest method less provision for impairment

Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Dari waktu ke waktu, Perusahaan memilih untuk menegosiasi ulang persyaratan piutang dagang kepada pelanggan yang memiliki transaksi masa lalu yang baik.

From time to time, the Company elects to renegotiate the terms of trade receivables due from customers with which it has previously had a good trading history.

(21)

d. Aset keuangan (Lanjutan) d. Financial assets (Continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

(Lanjutan)

Subsequent measurement (Continued)

2. Pinjaman dan piutang (Lanjutan) 2. Loans and receivables (Continued)

Negosiasi ulang tersebut cenderung

mengubah jangka waktu pembayaran dibandingkan dengan jumlah yang terutang

dengan konsekuensi arus kas yang

diharapkan di masa depan akan

didiskontokan pada suku bunga efektif awal dan segala perbedaan yang timbul terhadap nilai tercatat akan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai laba operasi.

Such renegotiations will lead to changes in the timing of payments rather than changes to the amounts owed and, in consequence, the new expected cash flows are discounted at the original effective interest rate and any resulting difference to the carrying value is recognised in the statement of comprehensive income (operating profit).

Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang terdiri dari piutang premi, piutang reasuransi dan piutang lain-lain.

The Company have financial assets classified as loans and receivables consists of premium receivables, reinsurance receivables and other receivables.

3. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo 3. Held-to-maturity investments

Aset keuangan „dimiliki sampai jatuh tempo‟ merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dengan jatuh tempo tetap di mana manajemen Perusahaan memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk memiliki investasi sampai jatuh tempo.

Financial assets "held-to-maturity" are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments or fixed maturities that the Company's management has the positive intention and ability to hold the investment to maturity.

Investasi dimiliki sampai jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat investasi dimiliki sampai jatuh tempo dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi.

Held-to-maturity investments are measured at amortized cost using the effective interest method, less any impairment losses. Gains and losses are recognized in profit or loss when the held-to-maturity investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Perusahaan tidak memilki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki sampai jatuh tempo.

The Company does not have any financial assets classified as held-to-maturity.

(22)

d. Aset keuangan (Lanjutan) d. Financial assets (Continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

(Lanjutan)

Subsequent measurement (Continued)

4. Aset keuangan tersedia untuk dijual 4. Available-for-sale financial assets

Aset keuangan non derivatif yang tidak termasuk ke dalam kategori-kategori di atas, diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual yang terdiri terutama di dalam investasi stratejik Perusahaan di dalam perusahaan yang bukan merupakan entitas anak, perusahaan asosiasi maupun perusahaan sepengendali.

Non-derivative financial assets not included in the above categories are classified as available-for-sale and comprise principally the Company‟s strategic investments in entities not qualifying as subsidiaries, associates or jointly controlled entities.

Investasi tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar, selain dari perubahan nilai wajar yang timbul dari fluktuasi nilai tukar dan bunga dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif, yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain dan diakumulasikan ke dalam cadangan investasi tersedia untuk dijual.

They are carried at fair value with changes in fair value, other than those arising due to exchange rate fluctuations and interest calculated using the effective interest rate, recognised in other comprehensive income and accumulated in the available-for-sale reserve.

Perubahan nilai tukar pada investasi didenominasi di dalam mata uang asing dan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif, diakui di dalam laporan laba rugi.

Exchange differences on investments

denominated in a foreign currency and interest calculated using the effective interest rate method are recognised in profit or loss.

Investasi di dalam instrumen ekuitas dengan nilai wajar yang tidak dapat diukur dengan andal, diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai.

Investments in equity instruments whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less impairment loss. Pada saat penjualan investasi tersedia

untuk dijual, keuntungan atau kerugian kumulatif yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain, direklasifikasi dari investasi tersedia untuk dijual ke laba rugi.

On sale, the cumulative gain or loss recognised in other comprehensive income is reclassified from the available-for-sale reserve to profit or loss.

Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang terdiri dari efek utang tersedia untuk dijual dan efek ekuitas tersedia untuk dijual.

The Company have financial assets classified as available-for-sale debt securities and available-for-sale equity securities.

(23)

d. Aset keuangan (Lanjutan) d. Financial assets (Continued)

Penghentian pengakuan Derecognition

Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas aset telah berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang akan diterima dan semua kumulatif keuntungan atau kerugian yang telah diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi.

A financial asset is derecognized when the rights to receive cash flows from the asset have expired. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of the consideration received and any cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss.

Semua penjualan dan pembelian yang lazim

aset keuangan diakui dan dihentikan

pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company commits to purchase or sell the asset.

Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset

keuangan berdasarkan kontrak yang

mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.

Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned.

Saling hapus Offsetting

Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersih yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika, ada hak

hukum saat ini dilaksanakan untuk

mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk

merealisasikan aset dan menyelesaikan

liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the statements of financial position when, and only when, the Company has a legal right to set-off the amounts and intends either to settle on net basis or realizes the asset and settles the liability simultaneously.

(24)

d. Aset keuangan (Lanjutan) d. Financial assets (Continued)

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Perusahaan menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.

1. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan

diamortisasi 1. Assets carried at amortized cost

Perusahaan menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual, untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, pertama.

For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Apabila Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif.

If the Company and determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai.

Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Perusahaan mempertimbangkan

faktor-faktor seperti kemungkinan

ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran, untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi.

To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Company considers few factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.

(25)

d. Aset keuangan (Lanjutan) d. Financial assets (Continued)

Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Impairment of financial assets (Continued)

1. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan

diamortisasi (Lanjutan)

1. Assets carried at amortized cost (Continued)

Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat

tanggal pembalikkan. Jumlah yang

dibalikkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss.

2. Aset yang dinilai pada biaya perolehan 2. Assets carried at cost

Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana

perusahaan penerbit menjalankan

bisnisnya, kemungkinan ketidak- mampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan perusahaan penerbit, dan lain-lain) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat

dibalikkan nilainya pada periode

berikutnya.

If there is objective evidence (such as significant adverse changes in the business environment where the issuer operates, probability of insolvency or significant financial difficulties of the issuer) that an impairment loss on financial assets carried at cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses are not reversed in subsequent periods.

3. Aset keuangan tersedia untuk dijual 3. Available-for-sale financial assets

Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan perusahaan penerbit atau perusahaan peminjam, dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami penurunan nilai. “Signifikansi” akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan “jangka panjang” dievaluasi terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya.

Significant or prolonged decline in fair value below cost, significant financial difficulties of the issuer or obligor, and the disappearance of an active trading market

are objective evidence that equity

investments classified as available-for-sale

financial assets may be impaired.

“Significant” is to be evaluated against the original cost of the investment and “prolonged” against the period in which the fair value has been below its original cost.

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak 12 orang (80%) dari 15 beauty therapist yang bekerja di Klinik Kecantikan “X” Cimahi mengatakan bahwa kegagalan yang mereka lakukan pada saat memberikan treatment,

Peningkatan penerimaan sinyal modem dapat dibantu menggunakan antena dengan reflektor wajanbolik yang mendapatkan kenaikan sinyal terendah pada pengujian dalam keadaan indoor

Hasil penelitian menunjukan meskipun secara keseluruhan perilaku prososial siswa XI IPS berada dalam katagori sedang, namun masih adanya item- item yang memiliki nilai

Virgin Cake & Bakery mengusahakan penyimpanan pada bahan baku diletakkan di atas pallet kayu bertujuan untuk pencegahan terjadinya kontaminasi atau cemaran pada bahan baku

Secara komersial dibuat dalam skala kecil dengan elektrolisis leburan Stronsiun klorida, SrCl 2. Untuk mendapatkan Strontium (Sr), kita bisa mendapatkannya dengan

Sistem manajemen K3 dan kinerja karyawan adalah dua hal yang saling berpengaruh satu sama lain, Pada dasarnya setiap karyawan sangat membutuhkan adanya sistem

Data yang diperoleh dari hasil observasi pada The Jayakarta Bandung Boutique Suite Hotel & Spa menghasilkan beberapa faktor yang menyebakan kurang optimalnya proses

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008, disebutkan bahwa proporsi ruang terbuka hijau (RTH) paling sedikit 30% dari luas wilayah