• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MESIN PRODUKSI DALAM BIDANG TEKNIK PEMESINAN DI SMK SWASTA PEMDA KISARAN T. A. 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MESIN PRODUKSI DALAM BIDANG TEKNIK PEMESINAN DI SMK SWASTA PEMDA KISARAN T. A. 2014."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS XI MESIN PRODUKSI DALAM BIDANG TEKNIK PEMESINAN DI SMK SWASTA

PEMDA KISARAN.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

Andri Wijaya NIM 5103121007

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Andri Wijaya. 5103121007. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi Dalam Bidang Teknik Pemesinan Di SMK Swasta Pemda Kisaran T. A. 2014. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Hubungan Motivasi Belajar Siswa (X1) dengan Prestasi Belajar Siswa (Y) , 2) Hubungan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru (X2) dengan Prestasi Belajar Siswa (Y), 3) Hubungan Antara Motivasi Belajar (X1) dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru (X2) dengan Prestasi Belajar Siswa (Y). Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik Total Sampling yaitu jumlah sampel merupakan seluruh anggota populasi siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan SMK Swasta Pemda Kisaran T. A. 2014 yang berjumlahkan 35 orang siswa.

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data variabel Motivasi Belajar (X1) memiliki distribusi normal dengan perolehan skor X2hitung (6,889) < X2tabel (11,04), data pada variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru (X2) memiliki distribusi normal dengan perolehan skor X2hitung (6,988) < X2tabel (11,04), dan data pada variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) memiliki distribusi normal degan perolehan skor X2hitung (7,05) < X2tabel (11,04). Hasil uji linieritas menunjukkan bahwa variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) memiliki hubungan yang signifikan dan linier dengan variabel Motivasi Belajar (X1) dengan perolehan skor Fhitung (1,43) < Ftabel (2,25), dan hasil uji linieritas juga menunjukkan bahwa variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) memiliki hubungan yang signifikan dan linier dengan variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru (X2) dengan perolehan skor Fhitung (2,03) < Ftabel (2,27). Hasil uji hipotesis variabel penelitian Motivasi Belajar (X1) dengan variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) menunjukkan hubungan yang signifikan dengan perolehan skor skor rhitung (0,369) > rtabel (0,334) dan thitung (2,281) > ttabel (1,692), dan uji hipotesis variabel penelitian Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru (X2) dengan variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan perolehan skor rhitung (0,370) > rtabel (0,334) dan thitung (3,379) > ttabel (1,692),

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi Belajar Siswa Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan Tahun Ajaran 2014, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan Tahun Ajaran 2014, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi Belajar Siswa dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru secara bersama-sama dengan Prestasi belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan Tahun Ajaran 2014.

(5)

ii ABSTRACT

Andri Wijaya. 5103121007. Relationship Between Motivation Learning and Student Perceptions About the Teacher Competency With Class Class XI Production Engineering in Engineering Machining in SMK Swasta Pemda Kisaran A.Y. 2014 Thesis range. Faculty of Engineering, State University of Medan. 2015.

This study aims to determine: 1) Relations Student Motivation (X1) with Student Achievement (Y), 2) Relations Student Perceptions of Teacher Competence (X2) with Student Achievement (Y), 3) Relationship Between Motivation (X1) and Student Perceptions of Teacher Competence (X2) with Student Achievement (Y). Determination of the sample using total sampling technique that is the number of samples are all members of the Class XI Production Engineering in Engineering Machining in SMK Swasta Pemda Kisaran with range 35 students.

Normality test results indicate that the variable data Motivation (X1) has a normal distribution with the acquisition X2hitung score (6.889) <X2table (11.04), the data on the variable Student Perceptions of Teacher Competence (X2) has a normal distribution with the acquisition X2arithmetic score (6.988 ) < X2table (11.04), and data on Student Achievement variable (Y) has a normal distribution degan acquisition X2 arithmetic score (7.05) < X2tabel (11.04). Linearity test results indicate that the variable Student Achievement (Y) has a significant and linear relationship with learning motivation variables (X1) with a score acquisition of F (1,43) <F table (2.25), and the linearity test results also showed that the variables Student Achievement (Y) has a linear relationship with a significant and variable Student Perceptions of Teacher Competence (X2) with a score acquisition of F (2,03) <F table (2.27). Results of hypothesis testing Motivation research variables (X1) with variable Student Achievement (Y) showed a significant association with the acquisition scores rhitung score (0.369)> rtable (0.334) and t count (2,281)> t table (1.692), and hypothesis testing Student Perceptions of research variables on Teacher Competence (X2) with variable Student Achievement (Y) shows a positive and significant relationship with the acquisition rhitung score (0.370)> rtabel (0.334) and t count (3.379)> t table (1.692),

From the results of research and discussion, it can be concluded that (1) there is a significant relationship between motivation Class XI Production Engineering in Engineering Machining Academic Year 2014, (2) there is a positive and significant relationship between Student Perceptions About Competence Master Class XI Production Engineering in Engineering Machining Academic Year 2014, and (3) there is a positive and significant relationship between motivation Student and Teacher Student Perceptions of competence together with a Class XI Production Engineering in Engineering Machining Academic Year 2014.

(6)

vi A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 12

1. Hakikat Motivasi Belajar Siswa ... 12

a. Pengertian Motivasi Belajar ... 12

b. Ciri – ciri Motivasi Belajar ... 16

c. Fungsi Motivasi Dalam Belajar ... 17

d. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi belajar ... 18

2. Hakikat Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 21

a. Hakikat Persepsi Siswa ... 21

1) Pengertian Persepsi ... 21

2) Proses Terjadinya Persepsi... 22

3) Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 26

b. Hakikat Kompetensi Guru ... 30

1) Kompetensi Paedagogik ... 31

(7)

vii

3) Kompetensi sosial ... 34

4) Kompetensi profesional ... 34

c. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 35

3. Hakikat Prestasi Belajar ... 36

a. Pengertian prestasi belajar ... 36

b. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... 38

B. Penelitian Yang Relevan...39

C. Kerangka Berfikir... 41

D. Hipotesis Penelitian ... 43

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 44

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 44

C. Operasionalisasi Variabel Penelitian... 45

D. Teknik Pengumpulan Data ... 46

E. Instrumen Penelitian... 47

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 49

G. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 58

B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 61

C. Uji Persyaratan Analisis ... 64

D. Pengujian Hipotesis ... 67

E. Temuan Penelitian ... 71

F. Pembahasan Penelitian ... 72

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 75

B. Implikasi ... 76

C. Saran ... 77

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 45

Tabel 2. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Motivasi Belajar ... 48

Tabel 3. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 48

Tabel 4. Kategori harga Rata – rata Skor Ideal (Mi) dan Deviasi Ideal (SDi) ... 52

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Siswa (X1) ... 58

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru (X2) ... 59

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) ... 61

Tabel 8. Analisa Tingkat Kecenderungan Motivasi Belajar Siswa (X1) ... 62

Tabel 9. Analisa Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru (X2) ... 63

Tabel 7. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Variabel Penelitian ... 63

Tabel 10. Analisa Tingkat Kecenderungan Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) ... 63

Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Variabel Penelitian... 64

Tabel 12. Ringkasan Anava Untuk Persamaan Y Atas X1 ... 65

Tabel 13. Ringkasan Anava Untuk Persamaan Y Atas X2 ... 66

Tabel 14. Ringkasan Koefisien Korelasi Parsial Variabel Penelitian ... 68

Tabel 15. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda ... 70

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Stimulus Respon ... 24 Gambar 2. Paradigma Penelitian ... 42 Gambar 3. Diagram Batang Distribusi Nilai Variabel Motivasi \

Belajar Siswa (X1) ... 59 Gambar 4. Diagram Batang Distribusi Nilai Variabel Persepsi Siswa

Tentang Kompetensi Guru (X2) ... 60 Gambar 5. Diagram Batang Distribusi Nilai Variabel Prestasi

Belajar Siswa ... 61 Gambar 6. Gambaran Umum Hubungan Variabel Bebas Dengan

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket Motivasi Belajar (X1) ... 81

Lampiran 2. Angket Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru (X2) ... 84

Lampiran 3. Tabel Nilai Chi Kuadrat ... 87

Lampiran 4. Tabel Product Moment (R) ... 88

Lampiran 5. Tabel Distribusi (T) ... 89

Lampiran 6. Tabel Distribusi F Probabilitas = 0,005 ... 90

Lampiran 7. Hasil Uji Coba Angket Perhitungan Validitas Angket Motivasi Belajar Siswa (X1) ... 91

Lampiran 8. Hasil Uji Coba Angket Perhitungan Validitas Angket Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 95

Lampiran 9. Data Hasil Penelitian Motivasi Belajar Siswa (X1), Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru (X2) Dan Prestasi Belajar (Y) ... 100

Lampiran 10. Perhitungan Distribusi Frekuensi Dari Data Variabel Penelitan ... 101

Lampiran 11. Uji Normalitas Sebaran Data Masing – Masing Variabel Penelitian ... 105

Lampiran 12. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Data Variabel ... 108

Lampiran 13. Perhitungan Persamaan Regresi, Uji Kelinieran Dan Persamaan Regresi Prestasi Belajar Siswa Dalam Bidang Teknik Pemesinan (Y) Dan Motivasi Belajar Siswa (X1) ... 112

Lampiran 14. Perhitungasn Persamaan Regresi, Uji Kelinieran Dan Persamaan Regresi Prestasi Belajar Siswa (Y) Dan Persepsi SiswaTentang Kompetensi Guru ... 119

Lampiran 15. Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 125

Lampiran 16. Perhitungn Kooefisien Korelasi Parsial Dan Uji Keberartian Korelasi Parsial ... 128

(11)

xi

Lampiran 18. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda Dan Uji Keberartian

Koefisien Korelasi Ganda ... 135 Lampiran 19. Perhitungan Sumbangan Relatif Dan Sumbangan Efektif

Variabel Motivasi Belajar Siswa (X1) Dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru (X2) Terhadap

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan antara lain : guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan dan kurikulum. Dari beberapa faktor tersebut, guru dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah menempati kedudukan yang sangat penting dan tanpa mengabaikan faktor penunjang yang lainnya, guru sebagai subyek pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri. Seorang pendidik harus memperlihatkan bahwa ia mampu mandiri, tidak bergantung pada orang lain. Ia harus mampu membentuk dirinya sendiri. Dia juga bukan saja dituntut bertangung jawab terhadap anak didik, namun dituntut pula bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Tanggungjawab ini didasarkan atas kebebasan yang ada pada dirinya untuk memilih perbuatan yang terbaik menurutnya. Apa yang dilakukannya menjadi teladan bagi masyarakat (Hasbullah, 2006). Biasanya guru yang memiliki sikap yang baik lebih banyak disukai siswa sehingga dapat menciptakan keakraban baik saat belajar didalam kelas maupun diluar kelas. Hal ini dapat mempermudah hubungan antara guru dengan siswa didalam kelas, sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat lebih mudah diterima oleh siswa. Guru yang aktif dalam kelas membuat suasana kelas hidup dan ramai, seperti guru yang suka membuat media – media kreatif sebagai media mengajar agar lebih mudah dipahami oleh siswa

(13)

2

sehingga membuat suasana lebih hidup dengan melibatkan siswanya dalam proses belajar mengajar.

Dalam Undang – Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal (1) ayat (1) dinyatakan, “ Guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” Pendidikan merupakan aspek terpenting untuk dimiliki oleh setiap umat manusia.

Karena dengan pendidikan dapat menciptakan perubahan sikap yang baik pada diri seseorang. Pendidikan mempunyai dua proses utama yaitu mengajar dan diajar. Mengajar ditingkat pendidikan formal biasanya dilakukan oleh seorang guru. Guru mengembangkan tugas sebagaimana dinyatakan dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) tahun 2003, dalam pasal 39 ayat 1. Tenaga pendidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Ayat 2, Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

(14)

3

kecerdasan yang dimiliki siswa. Sedangkan faktor ekstern adalah lingkungan, tingkat ekonomi dan orang tua.

Setiap peserta didik mempunyai karakter dan kemampuan yang berbeda – beda untuk dapat menerima materi pelajaran yang disampaikan guru tersebut ada yang cepat namun ada juga yang lambat. Kemampuan dan karakteristik siswa tersebut akan mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Seorang peserta didik yang memiliki motivasi yang bagus dalam dirinya baik itu motivasi dari luar maupun dari dalam dunia pendidikan akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik tersebut, demikian juga sebaliknya. Beberapa kesalahan pendidik adalah mengecap peserta didik yang berbeda tersebut adalah bodoh dan lambat menerima yang kemudian disebut keterbelakangan mental. Motivasi belajar peserta didik yang berbeda – beda ini menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran yang khusus pula sesuai kebutuhan.

Motivasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intern (internal motivation) dan motivasi ekstern (eksternal motivation). Motivasi intern muncul karena adanya faktor dari dalam, yaitu karena adanya kebutuhan,sedangkan motivasi ekstern karena adanya motivasi dari luar, terutama dari lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran faktor eksternal yang mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah kinerja guru.

(15)

4

faktor di atas yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan dengan keterampilan mengajar yang perlu dimiliki oleh seorang guru, seperti instruksi langsung dan pemberian umpan balik.

Karakteristik motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa berbakat berkaitan dengan konsistensi dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi minatnya, senang mengerjakan tugas secara independen dimana mereka hanya memerlukan sedikit pengarahan, serta ingin belajar, menyelidiki, dan mencari lebih banyak informasi. Siswa-siswi berbakat memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam hal pembelajaran, seperti mudah menangkap pelajaran, memiliki ketajaman daya nalar, daya konsentrasi baik, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, guru yang berperan dalam menangani siswa berbakat, terutama bagi mereka yang ditempatkan dalam kelas akselerasi, lebih berperan sebagai fasilitator, sedangkan tanggungjawab belajar ada pada peserta didik.

Stipek dalam Sudjana (2004) mengatakan bahwa setiap perbuatan guru memiliki potensi untuk meningkatkan motivasi siswa. Dengan demikian, tidak hanya perbuatan memberikan reward kepada siswa yang dapat meningkatkan motivasi siswa, melainkan perbuatan seperti perencanaan pembelajaran dan manajemen kelas juga dapat meningkatkan motivasi siswa.

(16)

5

kompetensi yang seharusnya dimiliki seorang guru. Semua itu menjadi sangat penting dalam proses pendidikan. Untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas, guru harus menguasai 4 kompetensi. Keempat kompetensi yang harus dikuasai guru untuk meningkatkan kualitasnya tersebut adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Guru harus sungguh-sungguh dan baik dalam menguasai 4 kompetensi tersebut agar tujuan pendidikan bisa tercapai

.

Adapun keempat kompetensi guru tersebut adalah:

1) Kompetensi Paedagogik yang berarti adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.

2) Kompetensi Profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam.

3) Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, masyarakat lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.

4) Kompetensi Kepribadian yakni kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang dewasa, stabil, arif dan bijaksana, berwibawa, mantap, berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.

(17)

6

mengembalikan diri, (3) menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha industri pada saat ini maupun yang akan datang, dan (4) menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang produktif, adaftif dan kreatif.

Oemar (1990) mengemukakan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan yakni mendidik siswa untuk menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai juru teknik dalam bidangnya sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. Namun tujuan Sekolah Menengah Kejuruan diatas sulit terealisasi dengan baik bila mana unsur siswa tidak menjadi perhatian utama. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data hasil observasi pertama nilai siswa Kelas X Mesin Produksi Bidang Teknik Pemesinan dalam menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar di SMK Swasta Pemda Kisaran Tahun Ajaran 2014 masih berada dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya persentasi kelulusan siswa yang berada pada standar KKM yaitu sebesar 40% dan besarnya persentasi siswa yang berada dibawah standar KKM yaitu sebesar 60%. Tingginya angka ketidaklulusan tersebut tidak terlepas dari semangat dan motivasi belajar siswa itu sendiri dan guru yang memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas kependidikannya.

(18)

7

Dalam proses pembelajaran kemampuan siswa dalam menerima menangkap pelajaran berbeda – beda tergantung tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa juga persepsi yang dimiliki siwa terhadap pengajar dan pelajaran tertentu. Adanya perbedaan persepsi siswa yang dimiliki oleh siswa terhadap guru yang berkompeten akan berpengaruh pada perbedaan motivasi belajar dan prestasi atau hasil belajar pada masing – masing siswa dikelas. Siswa yang cukup termotivasi terhadap suatu pelajaran maka dia akan mempunyai dorongan yang tinggi terhadap suatu pelajaran, sedangkan siswa yang tidak termotivasi maka dorongan belajarnya cenderung akan menurun. Sejalan siswa yang memiliki persepsi yang baik terhadap guru yang berkompetensi pasti mempunyai prestasi belajar yang bagus dikarenakan mereka merasa puas dan senang terhadap suatu proses pembelajaran di dalam kelas tersebut, sedangkan siswa yang memiliki persepsi yang kurang baik terhadap guru yang tidak mengusai kompetensi sebagai pengajar pasti memperoleh prestasi/hasil belajar yang rendah dikarenakan siswa merasa tidak puas terhadap suatu pemebelajaran dikelas tersebut.

Dari hasil observasi awal pada siswa kelas X Mesin Produksi Bidang Teknik Pemesinan ada beberapa siswa yang menyukai guru dengan cara mengajarnya dan merasa puas dengan cara penyampaian pembelajaran dari guru mata pelajaran tersebut, namun ada juga beberapa siswa yang tidak menyukai guru dengan cara mengajarnya dan merasa tidak puas dengan cara penyampaian dari guru mata pelajaran tersebut.

(19)

8

prestasi belajar siswa. Dan guru – guru yang memiliki kompetensi yang baik dalam melakasanakan tugas kependidikannya akan mentransfer pengetahuan dan mendidik serta membimbing siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini akan menjadi stimulus bagi siswa yang sebagai respon pada diri siswa apakah siswa tersebut akan menyikapi sebagai hal yang positif atau menyikapi sebagai hal yang negatif.

Untuk mengungkap motivasi belajar siswa dan kompetensi guru disekolah tersebut, maka akan dilakukan penilitian dikelas XI semester 3 yang dahulunya kelas X pada Bidang Teknik Pemesinan dalam Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut yang berjudul : “Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan di SMK Swasta Pemda Kisaran T.A. 2014”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Motivasi Belajar siswa kelas XI Mesin Produksi ?

2. Bagaimana persepsi siswa tentang kompetensi guru di SMK Swasta Pemda Kisaran ?

3. Apakah guru telah memiliki kompetensi keguruan yang baik ?

(20)

9

5. Bagaimana hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi siswa kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan di SMK Swasta Pemda Kisaran tahun ajaran 2014?

6. Faktor apa saja yang berpengaruh untuk meningkatakan prestasi belajar siswa? C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas penulis memberikan batasan – batasan agar tidak terjadi bias dan permasalahan yang dikaji lebih terarah. Adapun pembatasan permasalahan penelitian ini adalah :

1. Motivasi Belajar siswa kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan.

2. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dalam Bidang Teknik Pemesinan. 3. Prestasi Belajar Siswa kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik

Pemesinan.

4. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan di SMK Swasta Pemda Kisaran T.A 2014.

D.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah yang penulis uraikan diatas maka dapat dirumuskan masalah hal tersebut sebagai berikut :

(21)

10

2. Bagaimanakah hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan di SMK Swasta Pemda Kisaran tahun ajaran 2014?

3. Bagaimanakah hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan di SMK Swasta Pemda Kisaran tahun ajaran 2014 ?

E.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan sasaran utama yang akan dicapai peneliti melalui kegiatan meneliti yang akan dilakukan, sebab tanpa tujuan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan tidak mempunyai arah yang jelas. Sesuai dengan judul peneliti, maka yang menjadi tujuannya adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan di SMK Swasta Pemda Kisaran tahun ajaran 2014.

2. Untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan di SMK Swasta Pemda Kisaran tahun ajaran 2014.

(22)

11

F.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka manfaat penelitian ini adaah : 1. Bagi guru

Sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya prestasi belajar siswa.

2. Bagi sekolah

Meningkatkan mutu sekolah khususnya dalam bidang prstasi belajar. 3. Bagi peneliti

(23)

76

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV, maka dapat disimpulkan :

1.Terdapat hubungan yang positif dan signifikaN antara Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan tahun ajaran 2014. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi antar variabel yang memberikan hasil nilai rx1y = 0,369 oleh karena rx1y = (0,369 > 0,334), maka dapat disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan antara Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa .

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan Tahun Ajaran 2014. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi antar variabel yang memberikan hasil nilai rx2y = 0,370 oleh karena rx2y = (0,370 > 0,334), maka dapat disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar.

3.

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi Belajar Siswa dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru secara bersama-sama dengan Prestasi belajar Siswa Kelas XI Mesin Produksi dalam Bidang Teknik Pemesinan Tahun Ajaran 2014. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi antar variabel yang memberikan hasil nilai rx1,2y = 0,9890 oleh

(24)

77 karena rx1,2y = (0,9890 > 0,2316), maka dapat disimpulkan antar variabel yang memberikan hasil nilai rx1,2y = 0,491 oleh karena rx1,2y = (0,491 > 0,334), maka dapat disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan secara bersama-sama antara Motivasi Belajar Siswa Siswa dan Persepsi Siswa Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut :

1. Diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak guru SMK untuk senantiasa mempertahankan Motivasi Belajar (X1) belajar yang menyenangkan agar Motivasi Belajar (X1) belajar siswa yang tinggi dapat dipertahankan.

2. Diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak guru SMK untuk senantiasa mempertahankan kompetensi guru yang mendukung dalam proses belajar mengajar agar siswa tetap berpersepsi terhadap para guru.

(25)

78

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas, maka sebagai tindak lanjut peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mempertahankan Motivasi Belajar Siswa yang tinggi diharapkan kepada guru pengajar untuk senantiasa memberikan motivasi belajar yang lebih baik lagi agar dapat mempertahankan Motivasi Belajar yang tinggi.

2. Kepada guru teknik pemesinan agar senantiasa meningkatkan kompetensi keguruan untuk menjadi guru yang benar-benar kompeten dan selalu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk belajar dan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi

(26)

78

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi Dan Widodo Supriyono. (1990). Psikologi Belajar Dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Dahnita Adiningsih (2012) : Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru (X2) Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012.

(http://journal.uny.ac.id/index.php/jkpai/article/view/876) diakses tanggal 13 Desember 2014

Atkinson dkk.( 1987). Pengantar Psikologi Jilid II. Interaksa Batam

Bimo Walgito. (1986). “Pengantar Psikologi Umum”. Yogyakarta: Andi Offset

Budiningsih, C. Asri. (2005). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Davidoff Linda. (1988). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga

Dimyati Mahmud. (1990). Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta : BPFE

Dewi. (2012). “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Mengajar Guru dengan Hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Budi Satria Medan”. (Skripsi)

Djohar. (2006). Guru, Pendidikan Dan Pembinaanya. (Penerapannya Dalam Pendidikan Dan Undang – Undang Guru). Yogyakarta : Sinar Grafika

Hasbullah. (2006). Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Hamzah B. Uno. (2006). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Dibidang Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Jalalludin Rahmat. (1984). Psikologi Umum. Alumni Bandung Kamus Umum Bahasa Indonesia . (1991).

(27)

79

Mc Donald. (1959). Educational Pshycology. San Fransisco : Wadsworth Publishing. Inc

M. Dahlan Al-Barry. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya : Arkola

Muhibbin Syah. (2000). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik, Dan

Implementasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Ngainun Naim. (2009). Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta : Pustaka Belajar Oemar Hamalik. (1996). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Oemar Hamalik. (1990). Psikologi Belajar Dan Megajar. Bandung : Sinar Baru

Algensindo

Oemar Hamalik . (1994). Media Pendidikan. Bandung : Citra Aditya Bakti

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal 4 Mei 2007

Raini Prasetyawati (2006) : “Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang

Profesionalisme Guru dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Mata Diklat Akuntansi Siswa Jurusan Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Diklat 2005/2006).

(http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=3959) diakses tanggal 28 Agustus 2014

Raymond J. dan Judith H. (2004). Hasrat Untuk Belajar. Pustaka Pelajar

Sardiman A.M.. (2007). Interaksi Dan Motivasi Belajar Dengan Mengajar . Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sarlito Wirawan Sarwono. (1976). Pengantar Psikologi. Jakarta : Bulan Bintang

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. (2004). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

(28)

80

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sriyati. (2012). “Pengaruh Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Paedagogik Guru Pai dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dikeas

IV SDN 1 Rejosari Brangsong Kendal”. (Skripsi)

(http://eprints.walisongo.ac.id/1103/) diakses tanggal 30 September 2014

Syaiful Bahri Djamarah. (1994). Prestasi Belajar Siswa (Y) Belajar Dan Kompetensi Guru. Jakarta : Rineka Cipta

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wasty Soemanto. (1990). Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan). Jakarta : Rineka Cipta

Gambar

Gambar 1. Stimulus Respon ..................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hakekat ilmu tasawuf adalah pengetahuan yang membahas pembersihan hati dari hal- hal selain Allah menurut jalan Islam cara dan tahapan-tahapannya dengan filosofi para tokoh

(1) Kecuali bilamana ada peraturan yang secara tegas telah menentukan bahwa biaya yang diperlukan untuk suatu Panitya Pemeriksaan tanah/rumah dibebankan kepada fihak yang akan

Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.. Jakarta: Departemen Kesehatan

Penulisan Ilmiah ini berisikan mengenai pembuatan website untuk rumah sakit mom yang bertujuan membantu rumah sakit tersebut dalam menyampaikan informasi mengenai fasilitas

pengendalian Kredit Cepat Aman (KCA) pada Lembaga Keuangan

Memahami perintah-perintah DDL untuk pemetaan dari model data konseptual (ERD) ke model data DBMS (MySQL) dan perintah-perintah DML untuk memasukkan dan mengambil atau

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Produksi