• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PRAKTIKUM DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PRAKTIKUM DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PRAKTIKUM DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI

LARUTAN ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA

Oleh: Susheila Yuliawati

NIM 4113131075

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat

rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelasaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning Berbasis Praktikum Dengan Media Powerpoint Pada Materi Larutan Asam Basa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Berfikir Kritis Siswa”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku dosen Pembimbing

Skripsi yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan, pengarahan, saran,

motivasi serta waktunya kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai

pada selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan

kepada Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S, Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd,

dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M. Si selaku

dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan

kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama

perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh guru-guru

yang telah mendidik penulis dari TK hingga lulus Perguruan Tinggi dan

mendapatkan gelar sarjana. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih

untuk Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai Bapak Rudi Hendra

Tarigan, M.Pd, Bapak Muhammad Suep, S.Pd sebagai PKS 1, Bapak Drs. Razali

sebagai guru bidang studi kimia kelas XI IPA, seluruh guru-guru dan staff Tata

Usaha, serta siswa-siswi SMA N 1 Kecamatan Binjai khusunya kelas XI IPA 1

dan XI IPA 3 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian

(4)

v

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya

kepada sosok yang tak pernah henti memberikan doa, kasih sayang, inspirasi, dan

motivasi, yang tak pernah letih bekerja keras demi membiayai perkuliahan penulis

hingga sampai sekarang ini, yakni Ibunda tersayang Omas Kasmiati dan

Ayahanda Akhiruddin Samosir. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada

Kakak tersayang Liza Nurlina, S.Pd dan Abang ipar Adianto Tanjung yang tak

pernah bosan memberikan doa, ilmu, dan memotivasi penulis. Juga tak lupa untuk

keponakan tercinta Alifa Liany Hibatillah Tanjung yang tingkah lakunya selalu

memberikan semangat kepada penulis. Serta ucapan terima kasih untuk Bou Butet

Samosir beserta keluarga yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yaitu

teman-teman Pendidikan Kimia Dik B 2011 yang telah banyak membantu, dan

menghibur penulis di kala lelah. Terima kasih juga disampaikan kepada

sahabat-sahabat terbaik Ayu Pees, Igapur, Septo, Jujun, Maktuo (Nurul), Ayu Bebe, dan

Nonox (Kartika) yang setiap harinya selalu memberikan lelucon segar penghilang

penat. Terima kasih kepada yang terkasih Ican, dan yoboh Nurlili Hafni Nst,

S.SosI yang telah tulus memberikan motivasi dan kasih sayangnya. Terima kasih

kepada seluruh teman-teman PPLT SMA N 1 Kecamatan Binjai 2014, terutama

Noveri Irawan yang telah menjadi observer penelitian, dan Ageng Pw.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2015

Penulis

(5)

iii

Susheila Yuliawati (NIM. 4113131075) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan model Problem Based Learning (PBL) berbasis praktikum dengan menggunakan media Powerpoint lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Instruksi Langsung menggunakan media Powerpoint pada materi larutan asam basa, dan apakah ada korelasi positif antara peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diterapkan dengan model Problem Based Learning (PBL) berbasis praktikum dengan menggunakan media Powerpoint serta seberapa besar kontribusinya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA N 1 Kecamatan Binjai, yang berjumlah 3 kelas sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak/random sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Data yang diamati berupa peningkatan hasil belajar siswa dan kemampuan berfikir krtitis siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes objektif berupa soal pilihan berganda berjumlah 21 soal yang telah diuji dengan validitas tes, tingkat kesukaran, daya beda, distruktor, dan reliabilitas tes, serta instrumen non tes berupa lembar observasi berfikir kritis. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji-t pihak kanan dan uji korelasi. Hasil uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 dan kriteria thitung

≥ ttabel, diperoleh sebesar 8,1641 > 1,6671, hal ini menunukkan Ha diterima dan

Ho ditolak yaitu peningkatan hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model Problem Based Learning (PBL) berbasis praktikum dengan menggunakan media Powerpoint lebih tinggi yaitu sebesar 78,57% dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa dengan model Instruksi Langsung menggunakan media Powerpoint yaitu sebesar 62,65% pada materi Larutan Asam Basa di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai. Uji korelasi menunjukan korelasi yang positif antara berfikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar dan diperoleh rhitung =0,493, rtabel = 0,312, maka rhitung > rtabel, indeks koefisien determinasi 24,31%.

Kata Kunci : Model Problem Based Learning (PBL), Metode Praktikum, Media Powerpoint, Berfikir Kritis, Larutan Asam Basa.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PRAKTIKUM DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Belajar Kimia 9

2.2 Hasil Belajar 10

2.3 Berfikir Kritis 11

2.4 Model Pembelajaran 15

2.4.1 Defenisi Model Pembelajaran 15

2.4.2 Defenisi Model Problem Based Learning 16

2.4.3 Ciri-Ciri Khusus Model Problem Based Learning 17

2.4.4 Langkah-Langkah Model Problem Based Learning 18

(7)

vii

2.5 Model Pengajaran Langsung 20

2.6 Metode Praktikum atau Eksperimen 21

2.7 Media Pembelajaran 23

2.7.1 Defenisi Media Pembelajaran 23

2.7.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran 24

2.7.3 Klasifikasi Media Pembelajaran 24

2.7.4 Manfaat Media Pembelajaran 26

2.7.5 Media Powerpoint 27

2.8 Larutan Asam dan Basa 29

2.9 Kerangka Berfikir 35

2.10 Hipotesis Penelitian 36

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 38

3.1.1 Lokasi Penelitian 38

3.1.2 Waktu Penelitian 38

3.2 Populasi dan Sampel 38

3.2.1 Populasi Penelitian 38

3.2.2 Sampel Penelitian 39

3.3 Variabel Penelitian 39

3.3.1 Variabel Bebas 39

3.3.2 Variabel Terikat 39

3.3.3 Variabel Kontrol 39

3.4 Instrumen Penelitian 39

3.4.1 Tes Objektif 39

3.4.2 Instrumen Non Tes 43

3.5 Rancangan Penelitian 45

3.6 Teknik Pengumpulan Data 46

3.7 Teknik Analisis Data 49

3.7.1 Uji Normalitas 49

(8)

viii

3.7.3 Uji Hipotesis 50

3.7.4 Uji Peningkatan Hasil Belajar 51

3.7.5 Pedoman Penilaian Instrumen Non Tes 51

3.7.6 Analisis Korelasi 52

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian 54

4.1.1. Validitas Isi dan Validitas Tes 54

4.1.2. Tingkat Kesukaran Tes 55

4.1.3. Daya Beda Tes 55

4.1.4. Distruktor 55

4.1.5. Reliabilitas Tes 55

4.2. Hasil dan Pembahasan Data Hasil Penelitian 56

4.2.1. Hasil Belajar Siswa 56

4.2.2. Persen Peningkatan Hasil Belajar 57

4.2.3. Nilai Sikap Berfikir Kritis 58

4.2.4. Uji Normalitas 59

4.2.5. Uji Homogenitas 60

4.2.6. Uji Hipotesis 61

4.2.7 Uji Korelasi 62

4.2.8 Pembahasan 62

BAB V.

5.1 Kesimpulan 69

5.2 Saran 69

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berfikir Kritis 13

Tabel 2.2 Sintaks Problem Based Learning 18

Tabel 2.3 Sintaks Model Pengajaran Langsung 21

Tabel 2.4 Contoh asam, nama asam, dan reaksi ionisasinya 29

Tabel 2.5 Beberapa contoh basa, nama basa, dan reaksi

ionisasinya

30

Tabel 2.6 Harga Kw pada berbagai suhu 32

Tabel 2.7 Trayek Perubahan Warna dari Beberapa Indikator 33

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian 38

Tabel 3.2 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes 42

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kritis 44

Tabel 3.4 Persentase Nilai Sikap Siswa 45

Tabel 3.5 Rancangan Penelitian 45

Tabel 3.6 Persentase Nilai Sikap Siswa 52

Tabel 3.7 Makna dari Koefisien Korelasi 52

Tabel 4.1 Persen Peningkatan Hasil Belajar 57

Tabel 4.2 Rata-Rata Standar Deviasi Data Gain 57

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Gain 59

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data Gain 60

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Data Gain 61

Tabel 4.6 Uji Korelasi 62

Tabel 4.7 Ringkasan Analisis Soal Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Desain Penelitian 48

Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa 56

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 73

Lampiran 2 RPP 75

Lampiran 3A Kisi-Kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi 103

Lampiran 3B Kisi-Kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi 116

Lampiran 4A Instrumen Soal Sebelum Validasi 123

Lampiran 4B Instrumen Soal Sesudah Validasi 130

Lampiran 5 Lembar Jawaban Instrumen Soal 134

Lampiran 6 Lembar Analisis Masalah 135

Lampiran 7 Jawaban Lembar Analisis Masalah 141

Lampiran 8 LKS Praktikum 146

Lampiran 9 Media Powerpoint 149

Lampiran 10 Jawaban Soal Tugas Belajar Siswa 153

Lampiran 11 Lembar Observasi Berfikir Kritis 156

Lampiran 12 Validitas Tes/Item 163

Lampiran 13 Tingkat Kesukaran Soal 165

Lampiran 14 Daya Pembeda Instrumen 168

Lampiran 15 Distruktor 171

Lampiran 16 Reliabilitas Tes 174

Lampiran 17 Rekap Instrumen Tes 177

Lampiran 18 Peningkatan Hasil Belajar 178

Lampiran 19 Analisis Soal Posttest Kelas Eksperimen I dan II 182

Lampiran 20 Varian dan Standar Deviasi Pretest-Posttest Kelas

Eksperimen I dan II

185

Lampiran 21 Varian dan Standar Deviasi Data Gain Kelas

Eksperimen I dan II

189

Lampiran 22 Uji Normalitas Data 193

Lampiran 23 Uji Homogenitas 199

(12)

xii

Lampiran 25 Lembar Nilai Berfikir Kritis 204

Lampiran 26 Perhitungan Korelasi 205

Lampiran 27 Nilai-Nilai r-Product Momen 209

Lampiran 28 Nilai Distribusi Chi Kuadrat 210

Lampiran 29 Nilai Distribusi t-Tabel 211

Lampiran 30 Nilai Persentil Distribusi F 212

Lampiran 31 Dokumentasi Penelitian 213

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 73

Lampiran 2 RPP 75

Lampiran 3A Kisi-Kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi 103

Lampiran 3B Kisi-Kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi 116

Lampiran 4A Instrumen Soal Sebelum Validasi 123

Lampiran 4B Instrumen Soal Sesudah Validasi 130

Lampiran 5 Lembar Jawaban Instrumen Soal 134

Lampiran 6 Lembar Analisis Masalah 135

Lampiran 7 Jawaban Lembar Analisis Masalah 141

Lampiran 8 LKS Praktikum 146

Lampiran 9 Media Powerpoint 149

Lampiran 10 Jawaban Soal Tugas Belajar Siswa 153

Lampiran 11 Lembar Observasi Berfikir Kritis 156

Lampiran 12 Validitas Tes/Item 163

Lampiran 13 Tingkat Kesukaran Soal 165

Lampiran 14 Daya Pembeda Instrumen 168

Lampiran 15 Distruktor 171

Lampiran 16 Reliabilitas Tes 174

Lampiran 17 Rekap Instrumen Tes 177

Lampiran 18 Peningkatan Hasil Belajar 178

(13)

xiii

Lampiran 20 Varian dan Standar Deviasi Pretest-Posttest Kelas

Eksperimen I dan II

185

Lampiran 21 Varian dan Standar Deviasi Data Gain Kelas

Eksperimen I dan II

189

Lampiran 22 Uji Normalitas Data 193

Lampiran 23 Uji Homogenitas 199

Lampiran 24 Uji Hipotesis 202

Lampiran 25 Lembar Nilai Berfikir Kritis 204

Lampiran 26 Perhitungan Korelasi 205

Lampiran 27 Nilai-Nilai r-Product Momen 209

Lampiran 28 Nilai Distribusi Chi Kuadrat 210

Lampiran 29 Nilai Distribusi t-Tabel 211

Lampiran 30 Nilai Persentil Distribusi F 212

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka memenuhi peserta didik

supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan

dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat

(Hamalik, 2008: 3). Upaya-upaya inovatif telah dilakukan oleh pemerintah untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia salah satunya dengan adanya

inovasi kurikulum. Kurikulum yang saat ini sedang diterapkan adalah Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Astika (2013: 2) menyatakan bahwa penerapan KTSP diharapkan mampu

mewujudkan pelaksanaan pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan dan

karakteristik sekolah. Paradigma dalam proses pembelajaran diharapkan

mengalami perubahan proses pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru

(teacher centered) berubah menjadi berpusat pada siswa (student centered). Untuk

perubahan ini paradigma pembelajaran tersebut diharapkan dapat mendorong

siswa agar terlibat aktif dalam membangun pengetahuan dan sikap. Salah satu

nilai dari pembangunan sikap adalah berfikir kritis.

Depdiknas dalam Adnyana (2012: 201) bahwa keterampilan berfikir

kritis siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, khususnya pelajaran kimia.

Hal ini karena pada hakikatnya aspek kimia ada yang bersifat kasat mata (visible)

dan tidak kasat mata (invisible). Aspek kimia yang bersifat kasat mata dapat

dibuat fakta konkritnya, sedangkan yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat

dibuat fakta konkritnya, tetapi harus bersifat kasat logika. Aspek kimia bersifat

kasat logika, artinya kebenarannya dapat dibuktikan dengan logika matematika

sehingga rasionalitasnya dapat dirumuskan/ diformulasikan.

(15)

2

Menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan (2007: 228) bahwa

pendidikan kimia di Indonesia bukan hanya terfokus pada penanaman

pengetahuan kimia, sebagaimana masih banyak dipahami oleh banyak praktisi

pendidikan kimia saat ini. Pendidikan kimia bertujuan mengembangkan

kemampuan memecahkan masalah dengan metode ilmiah, menumbuhkan sikap

ilmiah, membentuk sikap positif terhadap kimia, serta memahami dampak

lingkungan dan sosial dari aplikasi kimia.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Sunyono (2009: 2) bahwa

rendahnya hasil belajar kimia siswa disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan permasalahan reaksi kimia, hitungan kimia, rendahnya

pemahaman konsep-konsep kimia dan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran

kimia. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat dan hasil

belajar kimia siswa dalam Wasonowati (2014: 67), yaitu : 1) Penyajian materi

masih sering dilakukan dengan metode ceramah yang menjadikan guru sebagai

pusat belajar (teacher centered), 2) Keterlibatan siswa yang masih rendah dalam

kegiatan belajar, dimana siswa terbiasa hanya mencatat dan mendengarkan guru,

3) Kurangnya pemanfaatan laboratorium serta sarana prasarana lain yang ada, 4)

Kurangnya referensi dan sumber belajar yang baik bagi siswa, 5) Kurangnya

motivasi siswa dalam kegiatan belajar karena kegiatan yang berlangsung terkesan

monoton dan membosankan, 6) Konsep-konsep yang tertanam dalam diri siswa

lemah, karena mereka cenderung hanya menghafal konsep tanpa memahami.

Berdasarkan hasil pengalaman dan pengamatan peneliti selama masa

PPLT di SMA N 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat juga terjadi

permasalahan hasil belajar kimia siswa, yaitu nilai rata-rata Ulangan Harian mata

pelajaran kimia materi Hidrokarbon Dan Minyak Bumi 67, materi Termokimia

65, dan materi Laju Reaksi 70. Sedangkan nilai KKM untuk kelas XI adalah 80.

Berdasarkan informasi Guru Mata Pelajaran Kimia SMA N 1 Kecamatan Binjai

pada tahun ajaran 2013/2014 bahwa nilai rata-rata Ulangan Harian Materi Larutan

Asam Basa adalah 73. Maka dari kondisi itulah peneliti akan melakukan

(16)

3

memilih SMA N 1 Kecamatan Binjai sebagai tempat untuk melakukan penelitian,

yaitu : (1) Dengan pertimbangan bahwa SMA N 1 Kecamatan Binjai merupakan

sekolah dimana tempat peneliti melakukan Praktek Pengalaman Lapangan

Terpadu (PPLT) pada tahun 2014, sehingga peneliti sedikit banyak telah

mengetahui proses belajar mengajar serta minat belajar siswa di sekolah tersebut,

(2) Perlu dikembangkannya model, metode, dan media yang lebih aktif dan

inovatif, sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar kimia.

Penerapan model dan metode pembelajaran yang tepat berpengaruh

terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir siswa. Salah satu faktor penyebab

rendahnya hasil belajar siswa yang telah diuraikan sebelumnya adalah penyajian

materi masih sering dilakukan dengan metode ceramah yang menjadikan guru

sebagai pusat belajar (teacher centered). Metode ceramah termasuk strategi yang

melengkapi Model Pengajaran Langsung. Model Pengajaran Langsung

merupakan pengajaran yang kadar pembelajarannya berpusat pada guru dan

paling sering digunakan oleh pendidik (Listriani, 2013: 2). Model Pengajaran

Langsung pada umumnya diterapkan untuk menunjang proses belajar siswa yang

berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan prosedural. Dengan demikian

penerapan Model Pengajaran Langsung belum memberikan ruang lebih luas pada

siswa untuk lebih berifkir kritis melalui kegiatan eksplorasi, eksplanasi, dan

konfirmasi (Adnyana, 2012: 203). Model Pengajaran Langsung juga kurang tepat

digunakan untuk mata pelajaran kimia yang sifatnya teori, perhitungan, dan

aplikasi dalam kehidupan sehari-hari seperti materi Larutan Asam Basa.

Larutan Asam Basa merupakan salah satu materi ajar di kelas XI SMA.

Materi ini memiliki beberapa pokok bahasan, yaitu teori asam basa, indikator

asam basa, dan perhitungan derajat keasaman. Pada pokok bahasan ini siswa

dituntut untuk mampu memahami konsep asam-basa, menghitung, dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu adanya

upaya peningkatan penguasaan kimia larutan melalui model pembelajaran yang

dapat mendorong siswa untuk bergairah dalam kegiatan belajar mengajar. Salah

(17)

4

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model

pembelajaran yang berdasarkan pada konstruktif suatu masalah yang ada di

kehidupan nyata dan dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut

siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan

pengalaman belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk

pengetahuan dan pengalaman baru (Fadliana, 2013: 159). Oleh karena itu dengan

adanya penerapan Model PBL, diharapkan siswa dapat menemukan konsep

pH/pOH melalui lembar analisis masalah dan menganalisis aplikasi dari larutan

asam basa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibantu melalui kegiatan

praktikum.

Dewasa ini penerapan dan pengadaan praktikum kimia di tingkat SMA

sangatlah minim, atau hampir dikatakan tidak ada, khususnya untuk daerah

pedalaman sehingga pembelajaran banyak dilakukan dengan Model Pengajaran

Langsung dimana siswa menjadi kurang aktif. Menurut Sagala (2009: 220)

metode praktikum adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan

percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau

hipotesis yang dipelajari. Dengan adanya integrasi metode Praktikum dengan

Model PBL pada materi larutan asam basa, siswa dapat memikirkan dan

membuktikan setiap permasalahan yang diberikan oleh guru, sehingga siswa tidak

hanya menghafal materi namun memahami konsep larutan asam basa.

Pemahaman konsep itulah yang menjadi indikator dari berfikir kritis.

Salah satu media yang digunakan dalam Model PBL berbasis praktikum

ini adalah media Powerpoint. Media Powerpoint merupakan program aplikasi

presentasi yang popular dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai

kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar,

lokakarya dan sebagainya (Susilana, 2009: 100). Dengan media powerpoint reaksi

asam basa dan rumus-rumus derajat keasaman dapat dibuat secara bergerak,

gambar/foto perubahan warna larutan dari berbagai indikator juga dapat

(18)

5

dalam menyampaikan materi, juga dapat memudahkan siswa untuk mengingat

konsep awal larutan asam basa.

Penelitian sehubungan dengan pengaruh PBL dengan media power point

terhadap peningkatan hasil belajar telah dilakukan oleh Simanjuntak (2014) dari

hasil penelitian diperoleh bahwa PBL memiliki pengaruh terhadap peningkatan

hasil belajar siswa sebesar 73,86%. Selanjutnya penelitian dilakukan oleh

Budiman (2012) menyimpulkan penerapan model PBL yang di integrasikan

dengan media komputer memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil

belajar kimia siswa sebesar 60%. Trihatmo (2012) juga melakukan penelitian

sehubungan dengan penggunaan model Problem Based Learning pada Materi

Larutan Penyangga dan Hidrolisis memiliki kontribusi sebesar 33,69%. Serta

penelitian Nafiah (2014) terkait penerapan model PBL dalam peningkatan

berfikir kritis dan hasil belajar memiliki kontribusi sebesar 24,2% untuk

peningkatan berfikir kritis, dan 31,03% untuk peningkatan hasil belajar.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning Berbasis

Praktikum Dengan Media PowerPoint Pada Materi Larutan Asam Basa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Berfikir Kritis Siswa”.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah :

1. Model Pengajaran Langsung dengan penyajian materi melalui metode

ceramah lebih sering digunakan oleh pendidik pada saat ini sehingga

pembelajaran lebih dominan berpusat pada guru (teacher centered).

2. Minimnya penerapan dan pengadaan praktikum di sekolah.

3. Penggunaan model yang kurang variatif sehingga tidak memaksimalkan

pengetahuan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

4. Keterlibatan siswa masih rendah dalam kegiatan belajar, dimana siswa

(19)

6

sehingga siswa tidak mampu mengembangkan sikap berifkir kritis dalam

memecahkan masalah pada materi pembelajaran.

1.3.Batasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah dibatasi pada :

1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model Problem Based

Learning.

2. Media pembelajaran adalah Microsoft Office Powerpoint.

3. Materi yang diajarkan adalah Larutan Asam Basa dibatasi dari Teori Asam

Basa sampai kepada Derajat Keasaman (pH).

4. Objek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 1

Kecamatan Binjai Tahun Pelajaran 2014/2015.

1.4.Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan model Problem Based

Learning berbasis praktikum menggunakan media Powerpoint lebih tinggi

dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

model instruksi langsung menggunakan media Powerpoint?

2. Berapa nilai rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa yang diterapkan

dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan

media Powerpoint?

3. Apakah ada korelasi yang positif antara peningkatan kemampuan berfikir

kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diterapkan

dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan

(20)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan model

Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan media

Powerpoint lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan model instruksi langsung dengan media Powerpoint.

2. Untuk mengetahui nilai rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa yang

diterapkan dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum

menggunakan media Powerpoint.

3. Untuk mengetahui korelasi antara peningkatan kemampuan berfikir kritis

siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diterapkan dengan

model Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan media

Powerpoint, serta mengetahui berapa kontribusi yang diberikannya.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber referensi terhadap perkembangan model, metode, dan

media pembelajaran untuk perkembangan ilmu pendidikan.

2. Memberi informasi kepada guru dalam memilih model, metode dan media

pebelajaran yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar bidang

studi kimia.

3. Meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi larutan asam basa yang

diberikan oleh guru.

4. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem pengajaran dalam

proses belajar mengajar.

5. Meningkatkan wawasan, pengalaman dan meningkatkan kompetensinya

sebagai calon guru.

(21)

8

1.7.Defenisi Operasional 1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya.

2. Berfikir Kritis

Kemampuan berfikir kritis adalah proses terorganisasi yang melibatkan

aktivitas mental seperti dalam pemecahan masalah, pengambilan

keputusan, analisis asumsi, dan inkuiri sains.

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang

berdasarkan pada konstruktivis suatu masalah yang ada di kehidupan nyata

dan dapat dilaksanakan secara kooperatif

4. Metode Praktikum

Metode Praktikum adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa

melakukan percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri suatu

pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.

5. Media Powerpoint

Media Powerpoint adalah suatu media berbasis komputer yang digunakan

untuk membuat persentasi yang fungsinya menyampaikan materi dan

dilengkapi dengan gambar, grafik dan animasi yang dapat digerakkan.

6. Larutan Asam Basa

Asam adalah suatu spesies yang jika dilarutkan ke dalam air akan

menghasilkan ion H+. Basa adalah suatu spesies yang jika dilarutkan ke

(22)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan

menerapkan model Problem Based Learning berbasis praktikum dengan

media powerpoint memberikan hasil yang lebih tinggi yakni sebesar

78,57%, daripada peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan

dengan model Intruksi Langsung dengan media powerpoint sebesar

69,31%.

2. Nilai rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas eksperimen I (Model

Problem Based Learning berbasis praktikum denga media powerpoit)

sebesar 64,81

3. Hubungan sikap berfikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar

berkolerasi positif pada kelas eksperimen I, yaitu siswa yang dibelajarkan

dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum dengan media

powerpoint, serta kontribusi yang diberikan sikap berfikir kritis terhadap

peningkatan hasil belajar sebesar 24,31%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai

beberapa saran :

1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan

model Problem Based Learning berbasis praktikum dengan media

powerpoint karena mampu meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

Problem Based Learning berbasis praktikum agar lebih memperhatikan

kelemahan – kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh

hasil yang lebih baik.

(23)

70

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, G.P., (2012), Keterampilan Berfikir Kritis dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Model Siklus Belajar Hipotesis Deduktif, Jurnal Pendidikan

dan Pengajaran, Vol 45 No 3 : 201-209

Anggraini, Yelsi., (2012), Penerapan Media Power Point Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal Bagi Anak Tunarungu, Jurnal

Ilmiah Pendidikan Khusus, Vol 1 No 1 : 211-224

Arsyad, Azhar., (2013), Media Pembelajaran, RajaGrafindo Persada, Jakarta

Astika, Urip., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Sikap Ilmiah Dan Keterampilan Berpikir Kritis, E-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Vol

3: 1-10

Fadliana, H.N., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode Pbl (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks (Lembar Kerja Siswa)Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas Vii Smp Negeri 1 Jaten Karanganyartahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (Jpk), Vol 2 No 3: 158-165

Ghufroni, M.Y., (2013), Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Dan Interaksi Sosial Siswa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Problem Posing Dilengkapi Media Power Point Pada Materi Pokok Stoikiometri Kelas X Sma Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan

Kimia, Vol 2 No 3: 114-121

Hamalik, Oemar., (2008), Kurikulum Dan Pembalajaran, Bumi Aksara, Bandung

Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Kowiyah., (2012), Kemampuan Berfikir Kritis, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol 3 No 5: 175-179

Liberna, Hawa., (2012), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, Jurnal Formatif 2, vol 3: 190-197

Listriani, Ayu., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct Intruction) Berbantuan LKS Bergambar Disertai Teks Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa SMP/MTS, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Vol 1: 7-9

(24)

71

Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta

Purba, Michael., (2006), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Rahardjo, S.B., (2013), Kimia Berbasis Eksperimen, Platinum, Solo

Rusman., (2011), Model Model Pembelajaran Mengembangkan Profesioanalisme

Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sagala, Syaiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Sanjaya, Wina., (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Kencana, Jakarta

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan

Sudarmo, Unggul., (2013), Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Sugiharti, Gulmah., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, FMIPA UNIMED, Medan

Sunyono., (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan Dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X Di Propinsi Lampung, Jurnal Pendidikan MIPA

Universitas Lampung, Vol 1: 1-12

Susilana, Rudi., dan Riyana., (2009), Media Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung

Syahrianda, Mhd., (2014), Perbedaan Hasil Belajar, Berfikir Kritis, dan

Kerjasama Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division Pada Pokok Bahasan Stokiometri., Skripsi, FMIPA, UNIMED,

Medan

Tambunan, M, M dan Amser Simanjuntak., (2013), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA UNIMED, Medan

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan., (2007), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Imperial Bhakti Utama, Bandung

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inivatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

(25)

72

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun sirih, maka konsistensi salep dengan basis larut air yang ditambahkan semakin sedikit, sehingga viskositas salep rendah, daya sebar

Meningkatkan kreativitas pada pelajaran matematika tentang bilangan pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Mranggen Kecamatan Jatinom dengan menggunakan strategi

[r]

Apabila melihat kegunaan dari beton berpori sebagai beton multifungsi, pengaplikasian beton berpori diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pembangunan prasarana

Pembuatan GO dilakukan dengan metode Hummer yang dimodifikasi menggunakan bahan dasar grafit dari limbah baterai primer Zink-Karbonb. Analisis hasil sintesis dibandingkan dengan

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Perancangan Proses Produksi Surfaktan Non Ionik Alkil Poliglikosida (APG) Berbasis Pati Sagu dan Dodekanol serta Karakterisasinya

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kesetaraan gender dalam pelaksanaan program pembangunan kelautan dan perikanan Kabupaten Subang saat ini, (2) menganalisis

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,