EFEKTIVITAS MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI PADA
SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 STABAT
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
PARAMITA
NIM 209311057
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Skripsi ini
merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Bahasa dan Seni. Selain persyaratan
akademisi, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi,
melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Apa yang dilakukan melalui penelitian ini mungkin belum mencapai hasil
yang maksimal. Untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat
diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi konstribusi terhadap khasanah
pengetahuan dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan
penelitian-penelitian relevan selanjutnya.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang didapatkan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan dan kemudahan-kemudahan yang diperoleh.
Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
5. Prof. Dr. Binner Ambarita, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
6. Drs. Sanggup Barus, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan, bimbingan dan motivasi.
7. Drs. Basyaruddin, M.P.d. selaku Dosen Penguji serta seluruh Bapak/ Ibu
Dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
8. Kepala Sekolah dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 1 Stabat yang telah
banyak memberikan kemudahan dalam mengumpulkan data penelitian.
9. Keluarga tercinta, Ayahanda Paino, Ibunda Tuginem, Adikku Wulan
Dari, Putri Ameylia dan Abangnda Ulfan serta seluruh keluarga tercinta
yang telah mencurahkan kasih sayang, doa, motivasi dan dukungan
materil serta moril kepada penulis.
10.Sahabat tersayang Dik Ekstensi 2009 A yang selalu ada dalam suka dan
duka. Terimakasih atas persahabatan yang manis ini.
Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang Bapak
dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT, amin.
Medan, Januari 2014
Penulis
Paramita
i ABSTRAK
Paramita, NIM 209311057. Efektivitas Model Picture And Picture terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Narasi pada Siswa SMA Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model picture and picture terhadap kemampuan menulis paragraf narasi pada siswa SMA Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014. Sampel penelitian ini berjumlah 32 orang di kelas eksperimen dan 32 orang di kelas kontrol, dari 257 populasi yang terdiri dari 7 kelas. Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel adalah teknik sampel acak kelas. Sampel tersebut akan dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dikenai perlakuan dengan menggunakan model picture and picture, sedangkan kelas kontrol dikenai perlakuan dengan menggunakan model pengajaran langsung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian two group post test desaign. Instrumen yang digunakan adalah tes penugasan menulis paragraf narasi. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 78,75 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 69,84. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai tes kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 4,03. Pada taraf
signifikan α = 5% , maka diperoleh ttabel = 2,00. Jadi, thitung > ttabel = 2,00 < 4,03 >
2,65. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima, artinya penggunaan model picture and picture efektif dalam menulis paragraf narasi.
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Stabat ... 34
Tabel 3.2 Desain Eksperimen Posttest Control Only Desaign ... 36
Tabel 3.3 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Narasi dengan Menggunakan Model Picture And Picture ... 37
Tabel 3.4 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Narasi dengan Menggunakan Model Pengajaran Langsung ... 39
Tabel 3.5 Aspek Penilaian Kemampuan Menulis Paragraf Narasi ... 43
Tabel 3.6 Rentang Skor Dan Kategori Penilaian ... 44
Tabel 4.1 Hasil Post-Test Menggunakan Model Picture and Picture ... 48
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ... 50
Tabel 4.3 Identifikasi Kecendrungan Kelas Eksperimen ... 43
Tabel 4.4 Hasil Post-Test Menggunakan Model Pengajaran Langsung ... 54
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Kelas Kontrol ... 56
Tabel 4.6 Identifikasi kecendrungan Kelas Kontrol ... 59
Tabel 4.7 Analisis Data Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 60
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen ... 61
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol ... 63
Tabel 4.10 Pengujian Normalitas Data Penelitian ... 64
Tabel 4.11 Harga-Harga yang Perlu untuk Uji Barlett ... 65
Tabel 4.12 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 67
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Histogram Kelas Eksperimen ...52
Gambar 4.2 Identifikasi Kecendrungan Kelas Eksperimen ... 54
Gambar 4.3 Histogram Kelas Kontrol ... 58
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 87
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 88
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol... 94
Lampiran 4 LKS Kelas Eksperimen ... 99
Lampiran 5 LKS Kelas Kontrol ... 100
Lampiran 6 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 101
Lampiran 7 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 102
Lampiran 8 Nukilan Tabel Nilai “t” untuk berbagai df ... 103
Lampiran 9 Hasil Post-test Rata-rata Menulis Paragraf Narasi dengan Model Pengajaran Langsung ... 104
Lampiran 10 Hasil Post-test Rata-rata Skor dan NIlai Menulis Paragraf Narasi dengan Model Picture and Picture ... 106
Lampiran 11 Hasil Penilaian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Narasi ... 107
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,
mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat
berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu berbahasa yang baik dan benar.
Oleh karena itu, pembelajaran bahasa disertakan dalam kurikulum disetiap
jenjang pendidikan di sekolah. Dalam pembelajaran bahasa ada empat aspek
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yakni, keterampilan membaca,
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis.
Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis
merupakan keterampilan bahasa yang paling sulit dikuasai oleh seseorang.
Tarigan (2005: 40), “ketrampilan menulis merupakan suatu kegiatan yang
produktif dan ekspresif.” Maka tidak mengherankan apabila banyak yang
beranggapan bahwa menulis adalah kegiatan yang sulit karena penulis harus
terampil dalam memanfaatkan struktur bahasa, dan kosakata agar tulisanya
menjadi pengungkapaan gagasan dan pikiran yang baik.
Salah satu bentuk kegiatan menulis adalah menulis narasi. Menulis
paragraf narasi adalah bagian dari ragam ketrampilan menulis yang diajarakan di
sekolah menengah atas (SMA/MAN) sebagaimana tercantum dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa Indonesia, yakni
dengan Kompetensi Dasar 4.1 menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan
2
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis
siswa rata- rata masih rendah. Hal ini sesuai degan penelitian yang dilakukan oleh
Wulandari (2004: 13) yang berjudul “Kemampuan Merangkai Peristiwa dalam
Paragraf Narasi dengan Teknik Ingatan Bayangan maju oleh Siswa Kelas X SMK
Negeri 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2004/2005.” hasil penelitiannya
menemukan bahwa rata-rata hasil menulis paragraf narasi siswa adalah 5,74 masih
jauh dengan apa yang diharapkan. Selain itu, berdasarkan wawancara yang
penulis lakukan dengan guru bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 1 Stabat,
diperoleh informasi kemampuan menulis paragraf narasi masih rendah. Dari hasil
observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran menulis
paragraf narasi masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM,
KKM untuk menulis paragraf narasi adalah 75.
Demikian juga penelitian yang dilakukan Bernardi Helena Munthe yang
berjudul “Efektivitas Teknik Ingatan Bayangan Maju Terhadap Kemampuan
Menulis Karangan Narasi oleh Siswa kelas XI SMA Parulian 2 Medan Tahun
Pembelajaran 2008/2009,” hanya mendapat nilai 6,5. Hal ini mengindikasikan
bahwa pembelajaran menulis karangan narasi perlu ditingkatkan.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Debora Septryani (dalam Yuma:
3) pada tahun 2008 di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa menemukan fakta bahwa
kemampuan menulis narasi siswa masih rendah. Hal ini senada dengan penelitian
yang dilakukan oleh Yuma (2011: 2), “pembelajaran menulis narasi pada siswa
SMA Negeri 1 Gebang kelas X masih termasuk rendah dan kurang. Hal ini
3
bentuk tulisan atau paragraf narasi….” Temuan-temuan penelitian tersebut
membuktikan bahwa kemampuan menulis karangan narasi siswa masih rendah
dan menulis merupakan materi pelajaran yang tidak disukai oleh siswa.
Rendahnya hasil belajar siswa dalam menulis paragraf, khususnya paragraf
narasi disebabkan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada saat membuat
paragraf narasi. Salah satunya adalah siswa kurang mampu menggunakan bahasa
yang baik dan benar serta pemilihan diksi yang kurang tepat. Hal ini disebabkan
kurangnya perbendaharaan kata yang dimiliki siswa akibat rendahnya minat baca.
Hal ini diperkuat oleh pernyataaan Trimantara (http://www.bpkpenabur.or. id),
dalam jurnalnya disebutkan:
“Beberapa faktor yang oleh kebanyakan pengajar dianggap memberikan andil terhadap tidak tercapainya tujuan pembelajaran menulis adalah 1) rendahnya tingkat penguasaan kosa kata sebagai akibat rendahnya minat baca; 2) kurangnya penguasaan keterampilan mikrobahasa, seperti penggunaan tanda bahasa, kaidah-kaidah penulisan, penggunaan kelompok kata, penyusunan klausa dan kalimat dengan struktur yang benar, sampai penyusunan paragraf.”
Rendahnya keterampilan siswa dalam menulis paragraf narasi karena
adanya beberapa kendala dan hambatan yang timbul, seperti dalam proses
pembelajaran menulis paragraf narasi selama ini kurang inovatif. Guru hanya
memberi contoh yang ada dibuku ajar sehingga siswa kurang antusias saat
pembelajaran. Selain itu guru tidak bisa menggunakan model lain, selain model
pengajaran langsung. Model ini dominan satu arah (one-way communication).
Model yang digunkan guru sangat monoton sehingga menimbulakn rasa bosan
bahkan ada siswa yang mengantuk ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
4
rendahnya hasil belajar adalah : (1) tidak bisa konsentrasi; (2) tidak paham tentang
apa yang dipelajari; (3) mudah lupa apa yang diingat sebelumnya; (4) otak
menjadi jenuh sehingga tidak bisa belajar lebih banyak lagi.”
Menulis merupakan suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta
memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis.
Pembelajaran menulis akan lebih menyenangkan jika siswa dengan mudah
menuangkan ide-ide cemerlangnya ke dalam bentuk tulisan. Model yang dipilih
diharapkan dapat membuat siswa mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu
belajar untuk menulis paragraf narasi. Selain itu, dalam memberikan tugas dalam
rangka melatih siswa untuk praktik menulis, sebaiknya guru membimbing dan
mengarahkan siswa sehingga hasilnya optimal. Guru terlibat langsung dalam
proses menulis sehingga mengetahui kemampuan dan kesulitan yang dihadapi
siswa dalam menulis paragraf narasi. Salah satu model yang dapat digunakan
dengan kondisi pembelajaran tersebut adalah model Picture and Picture.
Asyirint (2010: 79), “model Picture and Picture adalah model
pembelajaran menggunakan gambar dan diurutkan menjadi urutan logis.” Model
Picture and Picture merupakan model pembelajaran yang mementingkan
permainan dengan gambar tentang pelajaran yang bersangkutan. Pada model
pembelajaran ini siswa diharapkan bisa belajar dengan rasa senang. Model
pembelajaran ini menggunakan alat bantu gambar untuk menerangkan sebuah
materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar sehingga siswa menjadi lebih
mudah untuk menuliskan paragraf narasi. Dengan adanya variasi gambar dalam
5
hubungan sebab akibat, kaitan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain
yang mengikutinya. Dalam model Picture and Picture ini terdapat kronologis
peristiwa yang memudahkan siswa menangkap ide yang akan dituangkan saat
menulis paragraf narasi.
Pada model Picture and Picture, bahan utama dari model ini adalah
gambar-gambar yang menyangkut materi pembelajaran. Tanpa ada gambar, tidak
mungkin bisa dilakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan model
Picture and Picture. Gambar tersebut untuk menstimulus siswa agar menyukai
pembelajaran menulis, khususnya menulis paragraf narasi. Karena dengan media
pembelajaran yang menarik, tentunya akan menarik minat siswa pula untuk
belajar menulis paragraf narasi. Dengan melihat gambar-gambar yang telah
ditunjukkan guru, siswa langsung terarah untuk menulis paragraf narasi sesuai
dengan gambar yang berurutan. Sehingga dalam praktiknya siswa dapat membuat
alur cerita yang menarik dalam karangan narasi tersebut . Model Picture and
Picture mempunyai kelebihan yaitu guru lebih mengetahui kemampuan
masing-masing dari peserta didiknya, melatih berfikir secara logis dan sistematis.
Berbeda dengan model yang dikembangkan secara konvensional selama
ini, model Picture and Picture membantu siswa dalam menuangkan ide/gagasan
sehingga mampu menulis paragraf narasi dengan baik. Selain itu juga dapat
meningkatkan minat dan motivasi mereka dalam mengikuti pembelajaran menulis
serta meningkatkan keaktifan siswa selama pembelajaran dan kemampuan siswa
dalam menulis paragraf narasi. Menurut Uno (2012: 118), “model pembelajaran
6
langsung oleh guru kepada siswa.” Model konvensional seperti model pengajaran
langsung ini menuntut guru menyampaikan materi pelajaran secara verbal, yaitu
bertutur secara lisan sehingga model ini sering diidentikan dengan ceramah. Dari
sisi lain, gaya komunikasi model ini dominan satu arah (one-way communication)
sehingga siswa cenderung pasif. Selain itu, model ini juga memberikan tekanan
mental pada siswa secara tidak langsung sebab siswa dituntut untuk mampu
langsung memahami apa yang disampaikan guru melalui bahasa lisan dan juga
dituntut untuk menemukan materi pelajaran tersebut. Akibatnya, siswa merasa
jenuh dan kurang tertarik terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga
siswa tidak mampu mencapai syarat ketuntasan yang telah ditetapkan.
Bertitik tolak dari uraian latar belakang di atas maka penulis mengangkat
judul penelitian “Efektivitas Model Picture and Picture Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Narasi Siswa Kelas X Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis
mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Kurangnya minat siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat untuk menulis
pargraf narasi.
2. Kemampuan menulis paragraf narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat
7
3. Minimnya minat membaca sehingga kosa kata dalam menulis paragraf
narasi masih rendah.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru masih kurang efektif dalam
menulis pargraf narasi.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini mencapai sasaran yang tepat dan terarah maka perlu
dibatasi permasalahan yang akan diteliti. Pada penelitian ini, permasalahan
dibatasi dan difokuskan untuk melihat keefektifan model Picture and Picture
terhadap kemampuan menulis paragraf narasi dengan menggunakan pola urutan
waktu dan tempat dengan topik “kecelakaan lalu lintas” siswa kelas X Negeri 1
Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Agar penelitian lebih terarah perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan menulis paragraf narasi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan
Model Picture and Picture?
2. Bagaimana kemampuan menulis paragraf narasi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan
8
3. Apakah Model Picture and Picture lebih efektif dibandingkan model
pengajaran langsung dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf
narasi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran
2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu mempunyai tujuan tertentu.
Dengan adanya tujuan tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan dapat
terarah secara efektif dan efisien. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini, berdasarkan rumusan masalah di atas adalah.
1. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat
Tahun Pembelajaran 2013/2014 dalam menulis paragraf narasi dengan
menggunakan model Model Picture and Picture.
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat
Tahun Pembelajaran 2013/2014 dalam menulis paragraf narasi dengan
menggunakan model ekspositori.
3. Mengetahui keefektifan penggunaan Model Picture and Picture dengan
Smodel ekspositori dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf
narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran
9
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitaan ini adalah:
1. Manfaat secara teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan teori dan penggunaan model Picture and Picture dalam
menulis paragraf narasi.
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi peneliti: penelitian ini dapat memberikan pengalaman serta
bermanfaat dalam hal memantapkan ilmu yang selama ini diperoleh
secara teoretis. Teori mengenai pembelajaran menulis paragraf narasi
dan teori mengenai penelitian akhirnya dapat diimplementasikan oleh
penulis dalam penelitian ini.
b. Bagi guru: penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru
sebagai alternatif pembelajaran yang digunakan dalam pelajaran
menulis paragraf narasi sehingga pembelajaran menjadi lebih
bervariasi, menarik dan menyenangkan.
c. Bagi siswa: dengan penelitian ini, siswa memperoleh pengetahuan dan
pengalaman dalam menulis paragraf narasi. Selain dapat menggali
kreativitas siswa, penelitian ini diharapkan dapat menghapus anggapan
83
BAB V
PENUTUP
A. SimpulanBerdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh model picture and picture
terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat, terdapat
tiga simpulan berikut ini.
1. Kemampuan menulis paragaraf narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat
Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan model pembelajaran pengajaran
langsung tergolong cukup, dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 55,
nilai rata-rata 69,84 dan standart deviasi 8,52.
2. Kemampuan menulis paragraf narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat
Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan model picture and picture
tergolong baik dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 60, nilai
rata-rata 78,75 dan standart deviasi 8,92.
3. Pembelajaran dengan model picture and picture lebih efektif
dibandingkan dengan model pengajaran langsung dalam meningkatkan
kemampuan menulis paragraf narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat
tahun pembelajaran 2013/2014.
B. Saran
Sesuai dengan simpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut.
1. Karena penerapan model picture and picture dalam menulis paragraf
84
menggunakan model ini dalam pembelajaran khususnya dalam menulis
paragraf narasi. Walaupun pencapaian siswa dalam hal ini sudah berada
pada kategori sangat baik, namun kemampuan siswa dalam hal ini perlu
ditingkatkan lagi.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna memberi
masukan yang bersifat membangun bagi dunia pendidikan khususnya
85
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiyah, Sabarti, dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Anggun, Windha Ningrum. 2009. Model Pembelajaran Picture and Picture. MIPA IKIP. Madiun
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asyirint, Gustaf. 2010. Langkah Cerdas menjadi Guru Sejati Berprestasi. Yogyakarta: Bahtera Buku.
Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: indeks.
Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Pustaka
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: Balai Pustaka.
Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia.
Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia.
Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV.Yrama. Widya
Manurung, P. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Halaman Moeka Publising.
Marahimin, Ismail. 2009. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Munthe, Bernardi Helena. 2009. Efektivitas Teknik Ingatan Bayangan Maju Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi oleh Siswa kelas XI SMA Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009. Skripsi UNIMED
Nurhadi, Sofyan. 2012. Keefektifan Media Lagu Karya “Charly ST12 dalam Pembelajan Menulis Karangan Narasi. Skripsi. repository.upi.edu
86
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Semi, Atar. 1989. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Sudjono. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudrajat, Akhmad. 2011. Model Pembelajaran Langsung (Direct Intruction).
(online)http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung. Diakses 21 januari 2013
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sulistianingsih, Eny. 2010. Penigkatan Kemampuan MenulisNarasi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping). Srakarta: Skripsi USM
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learnig Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Uno, Hamzah B. 2001. Belajar dan pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Windura, Susanto. 2008. Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta: Gramedia.
Wulandari. 2004. Kemampuan Merangkai Peristiwa dalam Pembelajaran Paragraf Narasi dengan Teknik Ingatan Bayangan maju oleh Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2004/2005. Skripsi: UNIMED