• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP – CAKAP PADA KELOMPOK B Upaya Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Anak Melalui Metode Bercakap – Cakap Pada Kelompok B Di Ra Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP – CAKAP PADA KELOMPOK B Upaya Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Anak Melalui Metode Bercakap – Cakap Pada Kelompok B Di Ra Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2012"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN AJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Sarjana S- 1 Pendidikan Anak Usia Dini

DEWI RAHAYU A 520 080 087

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting dalam perkembangan adalah aspek perkembangan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena disamping berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain juga sekaligus sebagai alat untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

(3)

Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.

Pendidikan RA merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum dan pendidikan keagamaan islam bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

Dimasa Kanak-Kanak adalah usia yang paling tepat untuk mengembangkan bahasa. Karena pada masa ini sering disebut masa “ golden age ” dimana anak sangat peka mendapatkan rangsangan-rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek fisik motorik, intelektual, sosial, emosi maupun bahasa. Menurut Guilford (Hildebrand, 1986:216), untuk membantu perkembangan kognitif anak perlu memperoleh pengalaman belajar yang dirancang melalui kegiatan mengobservasi dan mendengarkan secara tepat.

Berbicara sebagai suatu proses komunikasi, proses perubahan wujud ujaran atau bunyi bahasa yang bermakna, yang disampaikan kepada orang lain. Berbicara merupakan suatu peristiwa penyampaian maksud (ide, pikiran, perasaan) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan (ujaran) sehingga maksud.

(4)

3

perkembangan anak. Selain berperan pada kemampuan individunya, anak yang memiliki kemampuan berbicara ini pun berpengaruh pada penyesuaian diri dengan lingkungan sebaya, agar dapat diterima sebagai anggota kelompok. Kemampuan berbicara anak juga akan berdampak pula pada kecerdasan. Biasanya anak yang memiliki kecerdasan yang tinggi akan belajar berbicara dengan mudah, cepat memahami pembicaraan orang lain dan mempunyai kosa kata yang lebih banyak. Namun, kemampuan untuk menguasai keterampilan berbicara ini tidak akan tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus melalui proses pembelajaran dan stimulus dari lingkungan terdekat anak dapat dipahami orang lain.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Isah Cahyani (2004:65), bahwa "Anak belajar berbicara dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya, selain itu lingkungan memberikan pelajaran pula terhadap tingkah-laku, ekspresi, dan menambah perbendaharaan kata

Menurut Berelson dan Steiner (Fajar, 2009:32) Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.

Menurut Webster New Collogiate Dictionary (Fajar, 2009:27) Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui system lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku.

(5)

sharing of symbol in such away as to help another elicit from his own

experiences a meaning or respons similar to that intended by the source”( proses interaksional yang meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama lambang secara cognitive, sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan pengalamannya sendiri arti atau respons yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber.

Pengembangan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif, dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia.

Menurut Santrock “Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi entah itu lisan, tertulis atau isyarat yang berdasarkan pada suatu system dari symbol-simbol yang meliputi fonologi (unit suara), morfologi (unit arti), sintaksis (tata bahasa), semantic (variasi arti), dan pragmatic (penggunaan bahasa), (Santrock, 2007:353-355).

Menurut Santrock (2007:358-359) penguasaan bahasa melalui beberapa tahap. Celoteh terjadi pada usia kira-kira 3 sampai 6 bulan, kata pertama muncul pada usia 10 – 13 bulan, dan pengucapan dua kata terjadi pada usia 18 sampai 24 bulan, saat anak melampaui tahap pengucapan dua kata ini, mereka dapat menunjukkan bahwa mereka menguasai beberapa aturan morfologi seperti didokumentasikan studi Berko-Gleason.

(6)

5

kemampuan bahasa usia 3 – 5 tahun. Menurut mereka pada usia 4 tahun anak mulai bercakap-cakap memberi nama, alamat, usia dan mulai memahami waktu. Perkembangan anak semakin meningkat usia 5 tahun dimana anak sudah dapat berbicara lancar dengan menggunakan berbagai kosa kata baru.

Bahasa adalah kunci untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Pada masa peka belajar ini, anak anak usia Taman Kanak Kanak perlu mengembangkan kemampuan berkomunikasinya agar mereka dapat saling berinteraksi dengan dunia disekelilingnya. Dengan bahasa anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pikiran, maupun perasaannya dengan orang lain.

Gangguan bicara dan bahasa salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Keterlambatan bicara adalah keluhan utama yang sering dicemaskan dan dikeluhkan orang tua kepada dokter.

Menurut Dhieni, dkk (2005) Perkembangan bahasa anak usia Taman Kanak Kanak memang masih jauh dari sempurna. Namun demikian potensinya dapat dirangsang lewat komunikasi yang aktif dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kualitas bahasa yang digunakan orang orang yang dekat dengan anak anak akan mempengaruhi keterampilan anak dalam berbicara / berbahasa. Di Taman Kanak Kanak, guru merupakan salah seorang yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak.

(7)

tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas, berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang komplek terdiri dari 5-6 kata, mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut, mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri (4-6) gambar.

Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa guru kelas B RA Nurul Hikmah Ringinharjo mengenai kemampuan berkomunikasi, mereka mengatakan bahwa anak anak kesulitan dengan kemampuan berkomunikasi terutama dalam menjawab pertanyaan, apa, bagaimana, mengapa, dimana dan berapa.

Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk mengajarkan kemampuan berkomunikasi pada anak didiknya di Taman Kanak Kanak, salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai. Metode untuk mengembangkan bahasa di Taman Kanak Kanak antara lain metode tanyajawab, bercakap-cakap, sosio drama, bermain peran, bercerita, karyawisata dan pemberian tugas.

Hasil supervisi kelas oleh kepala sekolah dilihat masih banyaknya guru kelas B yang menggunakan metode pemberian tugas dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping itu beberapa faktor seperti kurangnya aktifitas yang melibatkan siswa pada proses pembelajaran berlangsung.

(8)

7

anak yang lambat dalam menyelesaikan tugas, apakah kondisi kelas pada saat tugas dilaksanakan itu menyenangkan. Sehingga perlu digunakan metode pembelajaran yang mungkin dapat mengatasi masalah tersebut dengan metode bercakap-cakap.

Moeslichatoen (2004:91) menuliskan bahwa bercakap-cakap merupakan salah satu metode pembelajaran di Taman Kanak Kanak yang dilaksanakan dengan cara saling mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan kebutuhan secara verbal serta mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif.

Peranan metode bercakap-cakap untuk pengembangan berkomunikasi anak Taman Kanak Kanak yaitu dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain, meningkatkan keterampilan dalam melakukan kegiatan bersama, untuk meningkatkan perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa, meningkatkan keterampilan menyatakan perasaan, serta menyatakan gagasan atau pendapat secara verbal.

(9)

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat di kaji lebih mendalam maka di perlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang di kaji dalam penelitian ini adalah :

1. Komunikasi dibatasi pada mengungkapkan ide atau gagasan.

2. Kegiatan bercakap-cakap dibatasi dalam bercakap-cakap bebas dengan menggunakan gambar seri.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut :

Apakah metode bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak kelompok B di RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas,maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berkomunikasi anak.

2. Khusus

(10)

9

E. Manfaat Penelitian

Suatu bentuk penelitian yang baik harus melahirkan suatu manfaat,tidak menjadi persoalan apakah manfaat yang dihasailkan itu bersifat praktis yang berjangka pendek ataupun manfaat secara teoritis yang hanya bisa dilihat wujudnya jauh dimasa depan.

1. Manfaat Teoritis

a. Menemukan pengetahuan baru tentang upaya meningkatkan kemampuan berkomunikasi melalui metode bercakap-cakap.

b. Memperluas wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak.

2. Manfaat Praktis

Setelah menerapkan penggunaan metode bercakap-cakap secara umum diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Bagi Anak didik

Para peserta didik dapat merasakan betapa besar pengaruh metode bercakap-cakap dalam upaya peningkatan kemampuan berkomunikasi. b. Bagi Guru

Memberikan masukan bagi guru bahwa metode bercakap-cakap sangat membantu dalam rangka peningkatan kemampuan berkomunikasi dalam kegiatan belajar mengajar,

c. Bagi Sekolah

(11)

1) Meningkatkan kualitas pendidikan untuk anak didiknya.

Referensi

Dokumen terkait

Entrepreneurial marketing merupakan sebuah ilmu baru dalam penelitian pemasaran yang merupakan refleksi dari sikap proaktif pelaku usaha dalam mengidentifikasi dan

Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa F hitung (30.500) lebih besar dari pada F tabel (19.330) yang berarti bahwa adanya variasi ekstrak etanol kelopak bunga rosella

Sedangkan para pedagang Jawa bergerak di bidang makanan jadi (warung, penjaja makanan). Para petani di Kupang agak kurang , hal ini disebab- kan sempitnya tanah

Kepemimpinan era milenial memiliki pendekatan yang berbeda dari kepemimpinan konvensional.Hal ini karena digitalisasi, sehingga kepemimpinan yang masih konvensional

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39

Waktu fermentasi terbaik 28 hari urin sapi sebagai pupuk organik cair dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit karet pada pengamatan tinggi tanaman, diameter batang,

2) Al-Dārimī tidak menyatakan secara eksplisit kriteria-kriteria tertentu yang ia pakai untuk menyaring hadis-hadis yang ia masukan kedalam kitabnya tersebut. 3) Imam al-Dārimī

Nilai kecernaan nutrisi yang diperoleh dari penelitian ini semakin memperjelas bahwa dengan teknologi pembuatan silase pada daun singkong, walaupun terjadi penurunan