• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 MELALUI PELATIHAN DI SMAN 1 KLUET UTARA ACEH SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 MELALUI PELATIHAN DI SMAN 1 KLUET UTARA ACEH SELATAN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DALAM

KURIKULUM 2013 MELALUI PELATIHAN

DI SMAN 1 KLUET UTARA

ACEH SELATAN

TESIS

Oleh :

MUHAMMAD SIDDIQ RIZKI PURNAMA

NIM: 8126132060

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister

Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DALAM

KURIKULUM 2013 MELALUI PELATIHAN

DI SMAN 1 KLUET UTARA

ACEH SELATAN

TESIS

Oleh :

MUHAMMAD SIDDIQ RIZKI PURNAMA

NIM: 8126132060

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister

Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRACT

Muhammad Siddiq Rizki Purnama, 8126132060. 2014. Increasing Mathematic Teachers’s Ability In Doing Learning Process In Kurikulum 2013 Through Training At SMAN 1 Kluet Utara Aceh Selatan. Thesis, Medan. Educational Administration Education Graduate Studies Program, State University of Medan ( UNIMED).

The teacher's role in the implementation of kurikulum 2013 is planing and implementing kurikulum 2013 in learning aktivity in the classroom. Planing and implementing mean teachers make preparation and carry out the kurikulum 2013 according to the rule of latest curriculum. It is based on the assumtion that if teachers donot have good preparation, the oppurtunities to teach undirected learning open widely, perhaps their improve it by their own style without any class reference

This research purpose is to describe the increasing of mathematic

teacher’s is ability indoing learning activity according to kurikulum 2013

through, training in SMAN 1 Kluet Utara Aceh Selatan. A hypotheis is formulated to answer the research problem : training can increase mathematic teacher’s ability in SMAN 1 Kluet Utara in doing learning activity based on kurikulum 2013.

Subject of this research consist of 5 mathematic teacher’s. The tehnik of data gathering is by using research instruments : instrument for asses the RPP (lesson plan) kurikulum 2013 with maximum score 100%, instrument for asses the implement learning with maximum score 100%, instrument for asses the activity of teacher’s with maximum score 40, and instrument for asses the teacher’s

responses toward the training it self with maximum score 75. Teacher’s consisted succes if their reached good catagory score appropriate criteria that have been defined.

The procedure of this research consists of planing, action, observation and reflection that procedure can be recycled or cycle. The result of 1st observation which have been suitable to the criteria of succes that have been defined, it maintened or enhanced. The result of observation wich have not suitable with criteria of success will be improved in the second cycle. This research done in two cycles.

The result of the research show that training toward mathematic teacher’s

SMAN 1 Kluet Utara can increase the ability of mathematic teacher’s in arrange the RPP (lesson plan) and implement learning activity in kutikulum 2013. It is shown from comparisor of the results in the first an second observation phase, in the first cycle in preparing lesson plan of the 2013 curriculum, their score is 4,37 and in second cycle become 4,7 or increase 0,33 point. While the result of

assesment in implementing the learing activity in first cycle teacher’s get score

3,71 and in second cycle become 4,63 or increase 92 point.

The result of this research indicate that the ability of matemathic teacher’s

(7)

ABSTRAK

Muhammad Siddiq Rizki Purnama, 8126132060. 2014. Meningkatkan Kemampuan Guru Matematika Melaksanakan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Melalui Pelatihan Di SMAN 1 Kluet Utara Aceh Selatan. Tesis, Medan. Program Studi Administrasi Pendidikan. Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Peranan guru berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum 2013 adalah guru berperan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai kurikulum 2013. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran maksudnya adalah guru membuat persiapan dan melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan kurikulum terbaru. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa jika guru tidak mempunyai persiapan sesuai kurikulum maka peluang untuk tidak terarah dalam melaksanakan pembelajaran terbuka lebar, bahkan mungkin cenderung untuk melakukan improvisasi sendiri tanpa acuan yang jelas.

Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan peningkatan kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013 melalui pelatihan di SMA Negeri 1 Kluet Utara Aceh Selatan. Untuk menjawab permasalahan penelitian, diajukan hipotesis yaitu : pemberian pelatihan dapat meningkatkan kemampuan guru matematika SMAN 1 Kluet Utara melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013.

Subjek penelitian ini terdiri dari 5 orang guru matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yaitu : instrumen penilaian RPP kurikulum 2013 dengan skor maksimal 100%, instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 dengan skor maksimal 100%, instrumen penilaian aktivitas guru dengan skor maksimal 40, dan instrumen penilaian respon guru terhadap pelaksanaan pelatihan dengan skor maksimal 75. Guru dianggap berhasil jika mencapai nilai dalam rentang kategori baik sesuai kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan.

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang bersifat daur ulang atau siklus. Hasil tahap observasi pada siklus ke satu yang sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan dipertahankan atau ditingkatkan lagi. Hasil dalam tahap observasi yang belum sesuai kriteria keberhasilan akan diperbaiki pada siklus ke dua. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kebijaksanaan, kekuatan dan kelimpahan berkatNya kepada penulis

sehingga tesis ini dapat diselesaiakan. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis

banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Namun berkat bimbingan, arahan,

dan motivasi dosen pembimbing dan nara sumber akhirnya penulisan tesis ini

dapat diselesaikan.

Penulisan tesis ini dilaksanakan untuk memenuhi sebagian persyaratan

menyelesaikan perkuliahan memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi

Administrasi Pendidikan pada Program Pasca Sarjana (S2) Universitas Negeri

Medan. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan

penghargaan setinggi tingginya

Kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Pd. Selaku Rektor Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

mengikuti pendidikan Program pasca Sarjana di Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M. Pd. Selaku Direktur Program

Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk mengikuti pendidikan Program Pasca

Sarjana di Universitas Negeri Medan dan mendukung diri penulis

(9)

3. Bapak Dr. Ir. Darwin, M. Pd. Selaku ketua Program Studi Administrasi

Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai

narasumber yang banyak memberikan masukan dan saran yang sangat

berarti bagi penulis sehingga hasil penelitian ini sudah lebih baik.

4. Bapak Dr. Arif Rahman, M. Pd. Selaku pembimbing I dan Asisten

Direktur I Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, dimana

ditengah kesibukan beliau telah meluangkan waktu untuk memberikan

masukan yang sangat berguna dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.

Beliau juga memberikan motivasi pengarahan dan bimbingan pada penulis

sehingga dalam tesis ini, penulis memperoleh banyak masukan yang

sifatnya membangun sehingga menjadikan penelitian ini menjadi lebih

baik.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M. Pd. Selaku pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan terhadap pelaksanaan

penelitian yang penulis lakukan sehingga tesis yang penulis sajikan

menjadi lebih baik.

6. Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd. Selaku nara sumber yang telah

banyak memberikan masukan dan saran yang sangat berarti bagi penelitian

ini, sehingga penulis merasa hasil penelitian ini sudah lebih baik.

7. Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd. Selaku nara Sumber yang memberikan

masukan dan sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan

(10)

8. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M. Pd. Selaku nara sumber yang telah

memberikan masukan dan sumbangan pemikiran sehingga menambah

wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan tesis ini.

9. Bapak Muhibul Rahman, S. Pd. Selaku kepala sekolah SMAN 1 Kluet

Utara Aceh Selatan, yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

10.Bapak Dr. Arif Rahman, M. Pd. Selaku Asisten Direktur I, Bapak

Direktur, serta seluruh Dosen juga staf PPs Program Studi Administrasi

Pendidikan UNIMED yang telah memberikan bantuan dan kesempatan

kepada penulis untuk menyelesaikan studi di PPs UNIMED tepat waktu.

11.Bapak/Ibu pegawai yang ada di sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri

Medan terkhusus kepada Bapak Munjir selaku pegawai di program studi

administrasi pendidikan yang telah memberikan banyak masukan dan

bantuan kepada penulis selama masa perkuliahan dan penyelesaian tesis

ini.

12.Orangtuaku tercinta. Ayahanda Drs. Muhammad Ali dan Ibunda Roslinar

yang telah memberikan motivasi, dorongan moral, material dan doa

selama Penulis mengikuti perkuliahan dan penulisan tesis ini, inilah

perjuangan dan hasil karya terbaik penulis dengan izin Tuhan Yang Maha

Esa, dipersembahkan buat kedua orang tua yang sangat penulis banggakan.

13.Istriku tercinta dr. Warisa Nuhurridha yang telah memberikan motivasi,

semangat dan doa selama penulis mengikuti perkuliahan dan penulisan

(11)

14.Rekan-rekan kuliah mahasiswa program Pasca Sarjana Program Studi

Administrasi Pendidikan kususnya rekan-rekan di Konsentrasi

Kepengawasan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu

memberikan dorongan dan kontribusi selama masa perkuliahan dan

penyelesaian tesis ini.

Akhir kata penulis dengan sepenuh hati juga mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu pesatu yang telah membantu

penyelesaian tesis ini dengan baik. Penulis menyadari masih terdapat kelemahan

dan kekurangan karena keterbatasan penulis secara pribadi. Oleh karena itu,

penulis mohon saran dan kritikan yang membangun guna perbaikan tulisan ini.

Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kasih dan

rahmatNya bagi kita semua.

Medan, Juni 2014

Peneliti,

(12)

DAFTAR ISI

1. Kemampuan Menyusun RPP dan Melaksanakan pembelajaran ... 11

2. Kompetensi Guru Matematika ... 30

3. Pelatihan ... 41

C. Definisi Operasional Variabel penelitian ... 54

D. Prosedur Penelitian Tindakan Sekolah ……… ... 55

E. Teknik Analisis Data ... 58

(13)

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 60

1. Deskripsi Kondisi Awal ... 60

2. Deskripsi Siklus I ... 62

3. Deskripsi Siklus II ... 73

4. Respon Guru ... 82

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 53

Tabel 3.2 Kriteria Capaian Nilai Guru Melaksanakan Pembelajaran ... 58

Tabel 3.3 Kriteria Capaian Nilai Observasi Aktivitas Guru ... 59

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Aktivatas Guru Siklus I ... 65

Tabel 4.2 Nilai Kemampuan Guru menyusun RPP 2013 Siklus I ... 66

Tabel 4.3 Nilai Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus I 67

Tabel 4.4 Aspek Penilaian yang Masih Memperoleh Nilai Cukup ... 72

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Aktivatas Guru Siklus II . ... 75

Tabel 4.6 Nilai Kemampuan Guru menyusun RPP 2013 Siklus II ... 77

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Interelasi Komponen Pengajaran ... 24

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen penilaian RPP 2013 ... 91

Lampiran 2 Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ... 93

Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 95

Lampiran 4 Instrumen Respon Guru ... 96

Lampiran 5 Tabel Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II ... 99

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pelatihan Siklus I ... 100

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pelatihan Siklus II ... 102

Lampiran 8 Tabel Uji t Test ... 104

Lampiran 9 Surat Izin Melakukan Penelitian ... 111

Lampiran 10 Surat Undangan Untuk Subjek Penelitian ... 112

Lampiran 11 Daftar Hadir Peserta Pelatihan ……… ... 113

Lampiran 12 Surat Selesai Melaksanakan Penelitian ... 114

Lampiran 13 Foto Kegiatan Siklus I ... 115

Lampiran 14 Foto Kegiatan Siklus II ... 117

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan

nasional adalah aspek kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu (BSNP,2006). Lebih lanjut Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) nomor 20 tahun 2003 kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan/kompetensi, isi, dan bahan

pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (dalam Sagala, 2010:

34).

Dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan memasuki era

globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian, pemerintah melalui

kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter dijadikan acuan dan

pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah

pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam seluruh jenjang dan

jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah menengah atas

(SMA). Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pasal 1 ayat (2)

nomor 70 tahun 2013 dijelaskan bahwa struktur kurikulum SMA menggambarkan

konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran yang terdiri dari

(18)

2

mata pelajaran wajib yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang

bangsa, bahasa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk

mengembangkan logika dan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan

bangsa, pengenalan lingkungan fisik dan alam, kebugaran jasmani, serta seni

budaya daerah dan nasional. Sedangkan mata pelajaran peminatan bertujuan (1)

memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam

kelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi,

dan (2) mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan

tertentu. Muara keberhasilan kurikulum secara aktual akan ditentukan oleh

implementasi kurikulum. Implementasi kurikulum pada satuan pendidikan,

dijawantahkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran serta berdasarkan pada desain

atau rencana pembelajaran yang telah ditetapkan. Pada pelaksanaannya sering

terjadi implementasi kurikulum yang tidak sesuai dengan desain pembelajaran

sehingga mengakibatkan ketidak tercapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi

dan karakter agar sesuai dengan rancangan, dibutuhkan beberapa kesiapan,

terutama kesiapan pelaksana. Sebagus apapun desain atau rancangan kurikulum

yang dimiliki tetapi keberhasilannya bergantung kepada guru. Kurikulum yang

sederhana pun apabila gurunya memiliki kemampuan, semangat, dan dedikasi

yang tinggi hasilnya akan lebih baik daripada desain kurikulum yang hebat tetapi

kemampuan, semangat, dan dedikasi gurunya rendah. Guru adalah kunci utama

keberhasilan pendidikan. Sumber daya yang lain pun merupakan kunci

(19)

3

kurikulum sesungguhnya terjadi pada saat proses belajar mengajar. Proses belajar

mengajar dalam kurikulum 2013 merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih lanjut di

dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan pasal 1ayat (1) nomor 81A

tahun 2013 tentang implimentasi kurikulum 2013 dijelaskan bahwa proses belajar

mengajar perlu menggunakan prinsip yang (1) berpusat pada peserta didik; (2)

mengembangkan kreativitas peserta didik; (3) menciptakan kondisi

menyenangkan dan menantang; (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan

kinestetika; dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui

penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,

kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Prinsip-prinsip proses pembelajaran

kurikulum 2013 menuntut semua mata pelajaran berkontribusi terhadap

pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Hal ini jelas

berbeda dengan kurikulum KTSP yang menuntut pemisahan mata pelajaran

pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan dalam

proses belajar mengajar. Rusman (2011:474-475) menjelaskan bahwa KTSP

dikembangkan berdasarkan prinsip (1) berpusat pada potensi, perkembangan,

kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; (2)beragam dan

terpadu; (3) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni; (4) relevan dengan kebutuhan kehidupan; (5) menyeluruh dan

berkesinambungan; (6) belajar sepanjang hayat; (7) seimbang antara kepentingan

(20)

4

Dalam proses belajar mengajar terkandung multi peran guru. Peran guru

berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran yang berbasis karakter dan

kompetensi adalah guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan

melaksanakannya di kelas. Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan nomor 70 tahun 2013 dijelaskan bahwa rencana pelaksanaan

pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari

suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. Sedangkan

pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut

langkah – langkah tertentu agar pelaksanaan pembelajaran mencapai hasil yang

diharapkan (Nana Sudjana, 2010 : 136 ). Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa

jika tidak mempunyai persiapan pembelajaran yang baik, maka peluang untuk

tidak terarah terbuka lebar, bahkan mungkin cenderung untuk melakukan

improvisasi sendiri tanpa acuan yang jelas sehingga pelaksanaan pembelajaran

guru di kelas tidak efektif . Mengacu pada hal tersebut, guru diharapkan mampu

melakukan persiapan pembelajaran, baik menyangkut materi pembelajaran

maupun kondisi psikis dan psikologis yang kondusif bagi berlangsungnya proses

pembelajaran. Kegiatan merencanakan pembelajaran meliputi aspek ; penentuan

identitas mata pelajaran, perumusan indikator, perumusan tujuan pembelajaran,

pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar,

menentukan model pembelajaran, kesesuaian skenario pembelajaran, dan

melakukan penilaian (Kemendikbud, 2013: 37).

Kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dalam

(21)

5

pembelajaran. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik diharapkan akan

mempermudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dalam membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran harus dituangkan model-model pembelajaran yang

sesuai dengan kurikulum 2013. Ada berbagai model pembelajaran yang dapat

digunakan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

kompetensi dan karakter antara lain model pembelajaran kontekstual (contextual

teaching and learning) ,model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran

tuntas dan model pembelajaran berbasis masalah (Mulyasa, 2013: 109). Guru

yang mampu melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang dibuatnya merupakan harapan bagi pemimpin

pada tingkat satuan pendidikan. Akan tetapi, pada kenyataannya masih saja

ditemukan adanya guru-guru khususnya guru matematika yang memperoleh nilai

kurang dalam melaksanakan pembelajaran. Satuan pendidikan yang guru

matematikanya belum mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuatnya adalah SMA Negeri 1 Kluet

Utara Kabupaten Aceh Selatan.

Berdasarkan kajian awal yang peneliti lakukan terhadap kemampuan guru

matematika dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013

di SMAN 1 Kluet Utara dengan menggunakan instrumen yang meliputi aspek :

(1) penentuan identitas mata pelajaran; (2) perumusan indikator; (3) perumusan

tujuan pembelajaran; (4) pemilihan materi ajar; (5) pemilihan sumber belajar; (6)

pemilihan media belajar (7) menentukan model pembelajaran; (8) skenario

(22)

6

sudah mampu menyusun RPP sesuai dengan langkah-langkah penyusunan RPP

kurikulum 2013 namun ada 3 komponen RPP yang masih kurang dipahami guru

matematika yakni komponen perumusan indikator, pemilihan sumber belajar dan

skenario pembelajaran. Hal ini di buktikan dari hasil persentase nilai peraspek

yang masih berkisar < 70% atau dalam kategori kurang. Selanjutnya peneliti juga

melakukan kajian awal tentang kemampuan guru melaksanakan pembelajaran

dalam kurikulum 2013. Hasil kajian awal tersebut menunjukkan bahwa

kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013

di SMAN 1 Kluet Utara masih dikategorikan kurang, penilaian dilakukan dengan

menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran yang meliputi

aspek: (1) Apersepsi dan motivasi; (2) penyampaian kompetensi dan rencana

kegiatan; (3) penguasaan bahan ajar; (4) penerapan strategi pembelajaran yang

mendidik;(5)menerapkan pendekatan scientific; (6)menerapkan pembelajaran

tematik terpadu; (7) pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran; (8)

melibatkan peserta didik dalam pembelajaran; (9) menggunakan bahasa yang

benar dan tepat dalam pembelajaran; dan (10) (Kemendikbud, 2013: 38 – 40).

Dari hasil kajian awal terhadap 5 orang guru matematika di peroleh data semua

guru matematika kemampuan melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013

masih memperoleh nilai kategori kurang dan nilai rata-rata persentase peraspek

juga masih < 70%.

Berdasarkan keterangan dari 5 orang guru matematika tersebut terungkap

bahwa guru matematika di SMAN 1 Kluet Utara mendapat sosialisasi yang

(23)

7

2013 melalui MGMP yang diadakan oleh sekolah dan hasil diskusi yang tidak

jelas dengan pengawas sekolah mengenai langkah-langkah yang digunakan pada

model-model pembelajaran yang inkonvensional, waktu luang banyak tersita

dirumah sebagai ibu rumah tangga dan guru malas membaca serta mencari tahu

tentang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru.

Dokumen yang diperoleh dari wakil kurikulum juga memperlihatkan hasil belajar

siswa kelas X tahun pelajaran 2013 / 2014 pada mata pelajaran matematika masih

belum mencapai KKM.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru matematika

SMAN 1 Kluet Utara dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, sekolah harus

melakukan pembinaan melalui MGMP secara rutin , diskusi, supervisi edukatif

dan pelatihan. Berdasarkan hasil kesepakatan antara peneliti, kepala sekolah dan

guru matematika maka tindakan pemberian pelatihan menjadi pilihan yang akan

dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru matematika

dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 di SMAN 1 Kluet

Utara. Pemberian pelatihan dikarenakan guru matematika sebelumnya sudah

pernah mengikuti MGMP, diskusi, dan disupervisi edukatif namun kemampuan

guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran masih kurang. Lebih lanjut

Fatimah (2012) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa “ pelatihan

pembelajaran kolaboratif berbasis asesmen otentik dapat meningkatkan

pembelajaran guru-guru matematika di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

Mustofa Kamil (2012: 9) menjelaskan bahwa pelatihan lebih berkaitan dengan

(24)

8

psikomotor.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang timbul

dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Kemampuan guru matematika SMAN 1 Kluet Utara dalam melaksanakan

pembelajaran masih memperoleh nilai kategori kurang dan belum sesuai

kurikulum 2013

2. Guru matematika mendapat sosialisasi yang kurang tepat mengenai

langkah-langkah melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 melalui

MGMP yang diadakan oleh sekolah

3. Guru matematika malas membaca dan mencari tahu tentang model-model

pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru

4. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika masih belum

mencapai KKM

5. waktu luang banyak tersita dirumah sebagai ibu rumah tangga.

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan peneliti meliputi waktu, tenaga dan alokasi dana

yang tersedia maka perlu pembatasan masalah. Bedasarkan identifikasi masalah

di atas banyak tindakan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan

guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, namun dalam

(25)

9

Guru Matematika Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

Melalui Pelatihan di SMAN 1 Kluet Utara”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka masalah

pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah pemberian

pelatihan dapat meningkatkan kemampuan guru matematika melaksanakan

pembelajaran dalam kurikulum 2013?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah pemberian pelatihan dapat meningkatkan

kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran dalam

kurikulum 2013.

2. Untuk mengetahui langkah yang tepat untuk meningkatkan kemampuan

guru matematika melaksnakan pembelajaran dalam kurikulum 2013.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan informasi tentang peningkatan kemampuan guru

matematika melaksnakan pembelajaran dalam kurikulum 2013 melalui

(26)

10

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut

dalam rangka pengembangan penelitian tindakan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kepala sekolah SMAN 1 Kluet Utara, secara praktis dapat

digunakan sebagai evaluasi program serta dapat merancang model

pelatihan lainnya guna meningkatkan kemampuan guru dibidang

tertentu.

b. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan evaluasi diri dalam

melaksanakan tugas agar terdorong untuk terus meningkatkan

kemampuan melaksanakan pembelajaran di kelas dalam rangka

mencerdaskan peserta didik.

c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

referensi untuk melakukan penelitian lanjutan yang relevan dikemudian

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan seperti yang telah dipaparkan pada

bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Proses peningkatan kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran

melalui pelatihan dilakukan dimulai dari kajian awal. Kajian awal dilakukan

untuk mengenali masalah yang ada pada guru dalam melaksanakan

pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil kajian awal,

kemudian ditindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan. Pelatihan dilakukan

dengan menggunakan tahapan-tahan yang lebih menekankan pada

pengetahuan praktis sehingga mudah dicerna oleh guru matematika.

Selanjutnya adalah memberikan praktek menyusun RPP sesuai dengan format

kurikulum 2013. Untuk melihat pemahaman guru maka peneliti melakukan

penilaian terhadap kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran,

setiap guru diminta melaksanakan pembelajaran di kelas. Peneliti mengamati

dan menilai kemampuan guru melaksanakan pembelajaran. Dari penilain

tersebut kemudian dievaluasi bagian yang mana yang belum sesuai dengan

kriteria keberhasilan, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan. Melalui

tahapan tersebut kemampuan guru matematika dalam melaksanakan

pembelajaran meningkat.

(28)

2. Terjadi peningkatan aktivitas peserta dalam kegiatan pelatihan di SMAN 1

Klurt Utara. Di samping itu juga, terjadi peningkatan kemampuan guru dalam

menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013

melalui pelatihan di SMAN 1 Kluet Utara dari siklus I ke siklus II dan

melampaui nilai minimal yang telah ditetapkan yakni dalam rentang 70% < C

≤ 80%, artinya 100% guru telah efektif dalam melaksanakan pembelajaran

sesuai masing-masing aspek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

melalui pelatihan dapat meningkatkan kemampuan guru matematika

melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMAN 1 Kluet Utara.

3. Guru matematika memberikan respon sangat positif terhadap kegiatan

peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui

pelatihan. Dengan demikian kegiatan pelatihan memberikan dampak positif

terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disarakan beberapa hal,

antara lain: (1) para guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran

kurikulum 2013 senantiasa memperhatikan aspek-aspek yang harus dikuasai saat

proses pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan cara mengikuti pelatihan dan

mengimplimentasikannya di kelas, (2) agar pembinaan melalui pelatihan dapat

berjalan secara efektif, maka semua guru harus mampu bekerjasama dengan

peserta lain yang bersifat kolaboratif konsultatif, (3) peningkatan

(29)

efektif bila semua komponen sekolah memfasilitasi kegiatan tersebut secara

rutin, (4) sebaiknya pemerintah senantiasa memfasilitasi dalam semua

kegiatan dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran, (5) membiasakan untuk mengembangkan budaya mutu di

sekolah sehingga target dalam peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai ,

dan (6) penelitian tindakan terhadap guru matematika guna meningkatkan

kemampuan melaksanakan pembelajaran melalui pelatihan, dapat dijadikan

salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan guru dalam

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Alan Cowling & Philips james. 1996. The Essence Of Personnel Management an Industrial Relation (terjemahan) . Yogyakarta : ANDI

Anwar, Moch. Idochi. (2004). Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusia. Jakarta:

Rineka Cipta.

Kamil, Mustofa. 2012. Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta.

Marwansyah dan Mukaram. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pusat Penerbit Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung.

Mulyasa, E. 2011. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru.Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2013. Kurikulum 2013. Bandung : remaja Rosda Karya.

Nawawi, Hadari. 1983. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University press.

Permendikbud. 2013. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah. Jakarta: Kemendikbud

Permendikbud. 2013. Implimentasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

(31)

Robbins, S.P.2001. Organizational Bahavior. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan profesionalisme

Guru.Raja Grafindo Persada.

Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Siagian, Sondang . 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan Ketujuh, Jakarta: Radar Jaya Offset.

Spencer, Lyle M. dan Signe M. Spencer. 1993. Competence Work : Model for Superior performance. New York : Jhon Wiley and Sons, Inc.

Sudjana, Nana. 2010.Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Surya, Muhammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.

Tim UPPL UNY. 2011. Panduan Pengajaran Mikro. Yogya Karta: UPPL UNY

Gambar

Tabel  3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian  .....................................................
Gambar 1 Interelasi Komponen Pengajaran .................................................

Referensi

Dokumen terkait

Jakarta : Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Cetakan Kedua.. Jakarta :

Peran orang tua sangatlah penting dalam proses perawatan anak tunagrahita, karena antara orang tua dan anak mempunyai ikatan emosional yang lebih besar

Dari data diatas terlihat bagaimana kurangnya dalam pengupdatean pada Aset Tetap padahal hal ini penting dilakukan karena untuk mengetahui banyak jumlah aset yang masih

Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diungkapkan dalam rumusan masalah. Misalnya, rumusan masalah yang kita sampakan adalah bagaimana

Frekuensi Kabupaten Menurut Tingkat Produktivitas Potensial dan Indeks Mutu Usahatani Padi Sawah Pada Musim Tanam MH dan MK di Jawa, Rata-Rata 1996-2000. Pengelompokkan

• racun, menunjukkan aktivitas phisiologi yang luas, bersifat basa, lazimnya mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik yang diturunkan dari asam

Semangat kerja ini akan merangsang seseorang untuk berkarya dan berkreativitas dalam pekerjaannya”, dengan semangat kerja yang tinggi maka kinerja pegawai akan meningkat

Menjelaskan fungsi – fungsi peripheral Input (keyboard, mouse, touchscreen, barcode reader, image scanner, webcam), peripheral Output (monitor, LCD, printer,