• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pernikahan Ulang Bagi Wanita Hamil Karena Zina (Implementasi Mazhab Syafi’i Terhadap Perilaku Masyarakat Kota Medan) - Repository UIN Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pernikahan Ulang Bagi Wanita Hamil Karena Zina (Implementasi Mazhab Syafi’i Terhadap Perilaku Masyarakat Kota Medan) - Repository UIN Sumatera Utara"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Akibat hukum menikahi wanita hamil karena zina menurut Hukum Islam anak yang dilahirkan setelah enam bulan perkawinan memiliki hubungan nasab, perwalian, waris dan hak nafkah dari

Akibat hukum menikahi wanita hamil karena zina menurut Hukum Islam anak yang dilahirkan setelah enam bulan perkawinan memiliki hubungan nasab, perwalian, waris dan hak nafkah dari

Jadi, relevansi di dalam konteks masyarakat Islam Indonesia mengenai kasus pernikahan wanita hamil akibat zina, penulis menitik beratkan pada pendapat Imam Maliki yang

Akibat hukum menikahi wanita hamil karena zina menurut Hukum Islam adalah anak yang dilahirkan setelah enam bulan perkawinan memiliki hubungan nasab, perwalian, waris dan hak

Ibnu Abidin menyatakan tentang tidak adanya iddah untuk wanita hamil karena zina, dalam arti boleh dinikahi oleh orang lain akan tetapi dilarang untuk melakukan

Perbedaan pendapat ulama tentang menikahi wanita hamil karena zina sedikit membawa rahmat bagi ummat, karena dengan adanya pendapat boleh dinikahi oleh bukan orang yang

Perkawinan wanita hamil karena zina tidak boleh dilakukan, apabila tetap dilakukan perkawinannya tidak sah baik dengan laki-laki yang bukan menghamilinya,apa lagi dengan laki-laki

Sedangkan pendapat mazhab Hanafi tentang saksi yang menghadiri dan menyaksikan akad pernikahan tidak harus orang laki-laki semua, akan tetapi boleh diganti dengan wanita,