• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah Sosial dan Budaya di Lingkungan Sekitar Pencemaran Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Masalah Sosial dan Budaya di Lingkungan Sekitar Pencemaran Lingkungan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Masalah Sosial dan Budaya di Lingkungan Sekitar

“Pencemaran Lingkungan”

Dosen pembimbing :

Disusun Oleh : TITO BAHTIAR ALFIAN

Prodi :

PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 2017

(2)

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sesuai waktu yang telah direncanakan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Penyusunan makalah ini merupakan tugas pendidikan pancasila di semester 1 tahun akademik 2017/2018

Dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Bapak ?????????????????selaku dosen pembimbing matakuliah ini.

2. Ucapan terima kasih peneliti kepada semua sahabat yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga makalah ini dapat terselesasikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah...1

1.3. Tujuan... 1

BAB II PEMBAHASAN 2.1.Masalah Sosial...2

2.2. Pencemaran Lingkungan Sebagai Salah Satu Masalah Sosial Budaya...2

2.3. Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan...3

2.4. Dampak Pencemaran Lingkungan...3

2.5. Penanganan dan Penanggulangan Masalah Pencemaran Lingkungan...4

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan...6

3.2. Saran...6

DAFTAR PUSTAKA...7

LAMPIRAN...8

ii BAB I

PENDAHULUAN

(4)

1.1.Latar Belakang

Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir.

Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak positif maupun negatif.

Hubungan antara budaya dan kebersihan sangatlah erat hubungannya. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap kebersihan dan pencemaran dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya. Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air, tanah, dan sungai, pencemaran udara, dan lain-lain. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah masalah sosial dan budaya di lingkungan sekitar yang mengambil tema

“Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya.

1.2.Rumusan Masalah a. Apa itu masalah sosial?

b. Bagaimana pencemaran lingkungan menjadi salah satu masalah sosial budaya?

c. Apa faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?

d. Apa dampak pencemaran lingkungan?

e. Bagaimana penanganan dan penanggulangan masalah pencemaran lingkungan?

1.3.Tujuan

a. Untuk mengetahui apa itu masalah sosial.

b. Untuk memahami pencemaran lingkungan sebagai salah satu masalah sosial budaya.

c. Untuk memahami apa penyebab terjadinya pencemaran lingkungan.

d. Untuk mengetahui dampak pencemaran lingkungan.

e. Untuk mengetahui cara penanganan dan penanggulangan masalah pencemaran lingkungan.

1

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Masalah Sosial

Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan hidup kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Dalam keaadaan normal terdapat interaksi serta keadaan yang sesuai pada hubungan- hubungan antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Kepincangan-kepincangan yang dianggap sebagai masalah sosial oleh masyarakat tergantung dari sistem nilai sosial dalam masyarakat Oleh karena itu, ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat yang pada umumnya sama salah satunya yaitu pencemaran lingkungan.

Secara singkat masalah sosial adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Adapun indikator masalah sosial, yaitu :

a. Ketidaksesuain dengan norma dan nilai yang ada

b. Masyarakat tidak menyukai tindakan yang menyimpang c. Masyarakat tidak berdaya mengatasinya

Yang menentukan masalah adalah masyarakat itu sendiri.

2.2. Pencemaran Lingkungan sebagai Salah Satu Masalah Sosial Budaya

Pencemaran lingkungan atau polusi adalah perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena dapat memengaruhi kegiatan, kesehatan dan keselamatan makhluk hidup. Perubahan tersebut disebabkan oleh suatu zat pencemar yang disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila bahan atau zat asing tersebut melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak semestinya dan berada pada waktu yang tidak tepat.

Lingkungan yang tercemar, keadaan ekosistemnya tidak seimbang akibat masuknya polutan ke dalam lingkungan tersebut. Sedangkan lingkungan alami memiliki ekosistem yang seimbang. Seperti contoh, udara di desa terasa segar karena banyak ditumbuhi pepohonan hijau. Hal ini menunjukkan di desa itu udaranya belum tercemar. Adapun di kota yang padat penduduknya, udara akan terasa panas dan pernapasan menjadi tidak nyaman. Hal ini menunjukkan udara sudah

tercemar. Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi: Pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah.

Budaya dan tradisi masyarakat bisa jadi mendukung bagi upaya pelestarian lingkungan hidup, namun budaya dan tradisi masyarakat juga bisa berakibat buruk bagi lingkungan. Budaya masyarakat yang berupa hukum-hukum adat dalam kebijaksanaan mengelola lahan biasa disebut dengan

kearifan lingkungan. Jika kearifan lingkungan itu dapat diterapkan secara turun temurun hal ini tentu baik bagi lingkungan.

(6)

2 Akan tetapi tidak sedikit pula tradisi atau budaya masyarakat tradisional yang justru dapat

merusak lingkungan. Misalnya, masih adanya pandangan masyarakat bahwa sungai adalah tempat pembuangan. Sehingga sampai detik ini masih banyak masyarakat yang secara sembarangan membuang sampah ke sungai/kali. Tidak hanya di kota, bahkan di desa pun dijumpai kasus-kasus pencemaran air sungai/kali akibat pembuangan limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah industri. Contohnya di Desa Palang, salah satu kali yang terhubung dengan laut menjadi tempat pembuangan limbah. Berawal dari kebiasaan warga di desa itu, sehingga warga dari desa lain pun ikut membuang limbah di kali tersebut. Tentu saja karena tradisi membuang limbah sembarangan ini, selain mengakibatkan masalah bagi lingkungan, juga dapat merugikan warga di desa itu.

2.3. Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia.

Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi diperairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita. Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidakmampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah : 1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.

2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.

3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.

2.4. Dampak Pencemaran Lingkungan

1. Dampak Terhadap Kesehatan

o Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.

Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :

Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

3

(7)

o Penyakit jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ).

o Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira – kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa ( Hg ). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

2. Dampak Terhadap Lingkungan

Cairan terhadap rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air.

Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

3. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi - Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk

lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana – mana.

2.5. Penanganan dan Penanggulangan Masalah Pencemaran Lingkungan

1. Penanganan

a. Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari

pembersihan,venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan dibak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

b. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

2. Penanggulangan

a. Penanggulangan secara administratif

Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan tugas

pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain sebagai berikut :

(8)

4

Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan. Misalnya,

pabrik pembat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratofer.

Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah yang

dibuang ke lingkungansudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan.

Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh dari

pemukiman.

Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan analisis

mengenai dampak lingkungan (AM-DAL).

Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan mutu suatu

lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air , sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku mutu.

b. Penanggulangan secara teknologis

Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insenerator.

c. Penanggulangan secara Edukatif

Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup kedalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama.

Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan.

Dengan penyuluhan dan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran baik secara individu maupun secara berkelompok untuk memahami pentingnya kelestarian lingkungan.

(9)

5

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Masalah sosial adalah Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan hidup kelompok sosial. Ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat yang pada umumnya sama salah satunya yaitu

pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukakannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehinnga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Fakta-fakta pencemaran lingkungan yang terjadi di masyarakat yang dapat dengan mudah disaksikan adalah pencemaran air yaitu dengan banyaknya sampah yang dibuang ke perairan seperti sungai/kali. Pencemaran lingkungan berdampak pada kesehatan, lingkungan, dan sosial- ekonomi. Penanganan masalah pencemaran lingkungan ada dua cara, yaitu remediasi dan bioremediasi. Sedangkan penanggulangannya ada tiga cara, yaitu penanggulangan secara administratif, teknologis, dan edukatif.

3.2. Saran

Agar Semua masyarakat baik dari kalangan industri,pendidikan maupun umum, mampu bekerja sama dalam menjalankan peraturan yang berkaitan dengan upaya menangani pencemaran

lingkungan agar dapat terlaksana dan diterapkan dengan baik dan seksama. Dengan menjaga kebersihan lingkungan diharapkan akan mampu mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang membawa akibat buruk tidak hanya terhadap lingkungan namun terhadap kelangsungan hidup manusia.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai penulis dalam segala proses pembelajaran di Universitas Kristen Satya Wacana selama 4 tahun dan juga dalam

As we see from the cumulative cash flow series in Figure 5.2(b), the total investment is recovered at the end of year 4. If the firm's stated maxi- mum payback period is

Selain itu guru praktikan memperoleh gambaran langsung mengenai pembelajaran di dalam kelas, karakteristik anak didik, cara berinteraksi antara guru dengan siswa, cara

kembali materi yang telah diajarkan (apersepsi). Komunikasi Dengan Siswa.. Komunikasi antara siswa dengan guru adalah yang terpenting selama. PBM karena dengan komunikasi

Salah satu metode yang sudah dikenal selama ini adalah memasang isolasi antara bangunan atas dan bangunan bawah (pondasi) untuk meredam energi gempa sehingga membatasi beban

PKM-M yang berjudul “Revitalisasi Minat Baca Al-Qur’an untuk Terciptanya Remaja yang Cinta al-Qur’an” ini diharapkan bisa menjadi sarana bagi remaja di desa Tugu

[r]

Penelitian tentang pertumbuhan dan hasil cabe keriting (C.annuum.) pada tanah yang diberi perlakuan kerapatan gulma Simaih (A.conyzoides.) yang berbeda didapatkan