• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN: SainTech. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Udayana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ISSN: SainTech. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Udayana"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SainTech

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Udayana

ISSN: 2541-0636

Penguatan Riset Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Sains dan Teknologi yang Berkelanjutan”

Bukit Jimbaran, 19 November 2016

(2)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTECH 2016 ISSN: 2541-0636

Bukit Jimbaran – 19 November 2016 | i

TIM PROSIDING

Penanggung Jawab:

Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si.

Pengarah:

Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si.

Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si.

Drs. I Wayan Santiyasa, M.Si.

Editorial Team Chief-in-Editor

Dr. Dra. Wiwik Susanah Rita, M.Si.

Associate Editor

Desak Putu Eka Nilakusmawati, S.Si., M.Si.

Editorial Board:

Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si. (UNAIR) Prof. Dr. I Nyoman Budiantara (ITS)

Dr. I Ketut Gede Suhartana, S.Kom., M.Kom. (UNUD) Dr. Dra. Ni Wayan Bogoriani, M.Si. (UNUD)

Dr. Drs. I Made Oka Adi Parwata, M.Si. (UNUD) Made Susilawati, S.Si., M.Si. (UNUD)

Ir. I Komang Dharmawan, M.Math., Ph.D. (UNUD) Ir. G.K. Gandhiadi, M.T. (UNUD)

Dr. rer.nat. Drs. I Made Agus Gelgel Wirasuta, Apt., M.Si. (UNUD) Dr. Sagung Chandra Yowani, S.Si., Apt., M.Si. (UNUD)

Dr. Dra. Putu Adriani Astiti, M.Si. (UNUD)

Dr. Dra. Meitini Wahyuni Proborini, M.Sc.St. (UNUD) Dr. Drs. Anak Agung Ngurah Gunawan, M.Si. (UNUD) Dr. Ir. Herry Suyanto, M.T. (UNUD)

Dra. Luh Gede Astuti, M.Kom. (UNUD)

I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan, S.Kom., M.Cs. (UNUD) Sekretariat:

Dr. I Nengah Wirajana, S.Si., M.Si.

Dr. I Ketut Ginantra, S.Pd., M.Si.

I Gusti Ayu Made Srinadi, S.Si., M.Si.

Agus Muliantara, S.Kom., M.Kom.

Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Farm., Apt.

I Gusti Agung Adnyana Putra, S.Si., M.Si.

Desain Grafis:

I Komang Ari Mogi, S.Kom., M.Si.

I Gede Artha Wibawa, S.T., M.Kom.

(3)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTECH 2016 ISSN: 2541-0636

ii | Bukit Jimbaran, Bali – 19 November 2016

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat_Nyalah maka Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SainTech) yang pertama (I) dapat selesai sesuai dengan harapan. Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SainTech) yang pertama (I) ini mengambil tema “Penguatan Riset Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Sains dan Teknologi yang Berkelanjutan” yang diselenggarakan oleh Fakultas MIPA Universitas Udayana pada tanggal 19 November 2016, bertempat di Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran.

Saat ini, kesadaran akan pentingnya publikasi untuk pengembangan ilmu melalui berbagai penelitian khususnya bidang sains dan teknologi masih dipandang rendah.

Sebagai pendidik, salah satu tugas pokok dan fungsi adalah melakukan penelitian yang kemudian dipublikasikan untuk dapat disebarkan kepada masyarakat luas. Sebagai mahasiswa salah satu syarat untuk dapat merah gelar S1 wajib mempunyai publikasi ilmiah. Oleh karena itu Fakultas MIPA yang bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa melaksanakan kegiatan pendidikan kepada masyarakat dalam bentuk seminar nasional SainTech ini .

Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu: meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang keilmuan sains dan teknologi; meningkatkan kepedulian tentang pentingnya publikasi dari hasil penelitian Hibah Unggulan Program Studi (HUPS) dan dosen muda;

memberikan wahana dalam publikasi ilmiah bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa; dan sebagai sarana untuk lebih mempererat civitas akademika dan masyarakat lain.

Peserta kegiatan seminar nasional ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan peneliti lain yang berjumlah 60 pemakalah pendamping dan 300 peserta dan tamu undangan.

Invited speaker dalam seminar ini mengundang Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si. (UNAIR) dan Prof. Dr. I Nyoman Budiantara (ITS). Atas nama panitia, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan beliau semua hadir dalam acara ini.

Kami dari pihak panitia mengucapkan terima kasih kepada semua peserta dan pemakalah yang telah mengirimkan makalahnya untuk diterbitkan pada prosiding seminar ini. Terima kasih pula kepada Rektor Universitas Udayana, pihak Fakultas MIPA Universitas Udayana, pihak sponsor dan panitia baik dari staf dosen, staf pegawai, panitia mahasiswa, serta semua pihak yang turut memberikan kontribusi atas suksesnya pelaksanaan kegiatan ini.

Ketua Panitia

Dr. I Ketut Gede Suhartana, S.Kom., M.Kom

(4)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTECH 2016 ISSN: 2541-0636

Bukit Jimbaran, Bali – 19 November 2016 | iii

DAFTAR ISI

Halaman Tim Prosiding... ... i Kata Pengantar... ... ii Daftar Isi ... iii BIDANG MATEMATIKA, STATISTIKA, DAN KOMPUTASI

MERANCANG DAN MEMBUAT GAME SEDERHANA FROZEN LINUX DENGAN TEKNOLOGI GIDEROS

Nico Prasetya Sukamuljo, I Wayan Santiyasa . ... 1-5 PERAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE BALI

MENGGUNAKAN MODEL DERET WAKTU MULTIVARIAT

I Wayan Sumarjaya, Ni Ketut Tari Tastrawati ... 6-12 STUDI MODEL PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA BERDASARKAN

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI

Made Susilawati, Desak Putu Eka Nilakusmawati ... 13-20 REKOMENDASI MUSIK BERDASARKAN KEMIRIPAN AUDIOMENGGUNAKAN

K-NEAREST NEIGHBOR

Gst. Ayu Vida Mastrika Giri ... 21-26 ANALISIS STRUKTURAL MODEL KUNJUNGAN ULANG WISATAWAN

KE KABUPATEN BADUNG

Eka N. Kencana, Trisna Darmayanti... 27-36 ANALISIS AVERAGE CASE RUNNING TIME ALGORITMA QUICKSORT

Kadek Arya Saputra, I Gusti Ngrh. Lanang Wijayakusuma ... 37-44 IMPLEMENTASI ALGORITMA MODERATE MULTIPLE REGRESSIONS

(MMR) DALAM OPTIMALISASI PEMBERIAN BEASISWA BANTUAN PENDIDIKAN DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

I Wayan Santiyasa, I Komang Ari Mogi ... 45-52 APLIKASI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE

PENALARAN FORWARD CHAINNING BERBASIS WEB (STUDI KASUS SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS KEHAMILAN EKTOPIK) Luh Gede Astuti, Luh Arida Ayu Rahning Putri ... 53-58 PERSEPSI UMAT HINDU BALI TERHADAP KARAKTERISTIK PURA SAD

KAHYANGAN

Ketut Jayanegara, Eka N. Kencana, Komang Gde Sukarsa ... 59-66 RESEARCH CHALENGE PADA ELECTROENCEPHALOGRAPHY (EEG)

Agus Muliantara, I Made Widiartha, I Putu Gede Hendra Suputra,

G.A. Vida Mastrika Giri... 67-75

(5)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTECH 2016 ISSN: 2541-0636

iv | Bukit Jimbaran, Bali – 19 November 2016

BIDANG LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

EFEK RADIASI GAS RADON DARI BANGUNAN BERBAHAN GYPSUM BERPOTENSI MENIMBULKAN KANKER PARU-PARU

Gusti Agung Ayu Ratnawati, Ni Nyoman Ratini... 76-82 KADAR GLUKOSA DARAH ANAK TIKUS JANTAN SETELAH PEMBERIAN SEDUHAN DAUN KELOR

Ida Bagus Made Suaskara, Martin Joni, Putu Ariwati ... 83-87 ANALISIS ARSEN PADA MINYAK GORENG DENGAN

SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

A.A. Bawa Putra, I W. Suarsa, I P.P. Darmayuda, I P. Juan Dirga Atmaja

Suartama, Komang Swandiyasa, P.Ayu Erna Mahayani ... 88-92 PEMBUATAN PROTOTYPE ALAT UKUR KEKERUHAN AIR BERBASIS

ARDUINO UNO DENGAN TAMPILAN LCD LMB16A I Made Satriya Wibawa, I Ketut Putra, Bhaksti Hardian Yusuf,

Cici Izzah Afkarina ... 93-97 BIDANG ENERGI DAN MATERIAL

PEMISAHAN MINERAL KAOLIN DARI TANAH LEMPUNG LOKAL BALI SECARA FRAKSINASI UKURAN PARTIKEL

I Made Sutha Negara, I Nengah Simpen... 98-105 KARAKTERISTIK REFLEKTAN SPEKTRAL VEGETASI CENGKEH

MENGGUNAKAN LANDSAT 8 DI KABUPATEN BULELENG BALI

Yuliara, A. Kasmawan ... 106-112 PENGARUH SUBSTITUSI UNSUR Eu PADA PARAMETER KISI

SUPERKONDUKTOR Y3Ba5Cu8O18

I Gusti Agung Putra Adnyana, Putu Suardana, Wayan Gede Suharta ... 113-118 PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR Gd PADA UKURAN PARTIKEL

SUPERKONDUKTOR Bi-2212

Ida Bagus Alit Paramarta, I Gusti Agung Ayu Ratnawati,

Wayan Gede Suharta... 119-124 ANALISA UKURAN NANOPARTIKEL PERAK HASIL BIOSINTESIS

DENGAN RUMUS SCHERRER

Nyoman Wendri, Ni Nyoman Rupiasih, Made Sumadiyasa ... 125-129 ANALISIS KUALITATIF UNSUR-UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM

BODY KERAMIK STONEWARE DENGAN LIBS

Erwin Jayadi, Hery Suyanto, Komang Nelly Sundari ... 130-136

(6)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTECH 2016 ISSN: 2541-0636

Bukit Jimbaran, Bali – 19 November 2016 | v

SIFAT FISIS DAN ANALISIS KUALITATIF GUGUS FUNGSI KERAMIK (STONEWARE) BL-1 MENGGUNAKAN FTIR

I Gede Windrawan, Wayan Gede Suharta, Totok Nugroho ... 137-143 ANALISIS KARAKTERISTIK KERAMIK STONEWARE YANG

DISINTESIS DENGAN SUHU SINTERING 12000C

Ni K. Lisna D.S., P. Suardana, I.G.A. Suradharmika, M. Sumadiyasa ... 144-149 PEMANTAUAN KUALITAS UDARA MELALUI UJI EMISI DI WILAYAH

KOTA DENPASAR

Ni Made Ayu Mega Trisnayani Putri, I Gusti Ayu Yuliastini,

Ni Nyoman Rupiasih... 150-156

BIDANG BIOMOLEKULER, BIOTEKNOLOGI, DAN BIOINFORMATIKA KONSENTRASI RADIOISOTOP 32P PADA DAUN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis) DENGAN TEKNIK PERUNUT

Gusti Ngurah Sutapa, I B. Made Suryatika ... 157-164 PERUBAHAN PARAMETER KISI AKIBAT DOPING Eu PADA

KRISTAL STRONTIUM CUPRUM OXIDE

Putu Suardana, Komang Ngurah Suarbawa, Wayan Gede Suharta ... 165-170

BIDANG BIODIVERSITAS

JENIS-JENIS BURUNG YANG DITERMUKAN DI KAWASAN JATILUWIH, TABANAN-BALI

Anak Agung Gde Raka Dalem, Job Nico Subagyo ... 171-179 ANALISA GENOTYPE ABCB1 VARIAN C1236T PASIEN LLA

DI RSUP SANGLAH

Inna Narayani, Rasmaya Niruri, Ni Nengah Dwi Fatmawati ... 180-184

(7)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTECH 2016, pp. 59-66 ISSN: 2541-0636

59

PERSEPSI UMAT HINDU BALI TERHADAP KARAKTERISTIK PURA SAD KAHYANGAN

Ketut Jayanegara, Eka N. Kencana2, Komang Gde Sukarsa3

1 Kelompok Bidang Keahlian Matematika Terapan–Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS UDAYANA Email: [email protected]

2 Kelompok Studi Sosiometrika–Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS UDAYANA Email: i.putu,[email protected]

3 Kelompok Bidang Keahlian Statistika–Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS UDAYANA Email: [email protected]

§ Penulis Korespondesi

ABSTRACT

Bali is well-known around the world for its unique culture as well as its Hindu’s tradition and rituals. Claimed as ‘an island of thousand temples’, Bali is rich with Hindu’s ceremonies and rituals which are performed at Hindu’s temples. In spite of the existence of many temples in Bali, according to lontar (old Balinese’

manuscript) Dewa Purana Bangsul, six temples are assumed to have central position in Hindu Bali’s constellation. These temples are called Pura Sad Kahyangan. This work is aimed to classify the characteristics of Pura Besakih and Pura Gua Lawah – the members of Pura Sad Kahyangan – in more interpretable dimensions. A hundred questionnaires with scale-based option were distributed among adult Balinese people in September 2016. By applying factor analysis, we found 3 and 2 dimensions which formed Balinese people regarding their perceptions on Pura Besakih and Pura Gua Lawah, respectively. These dimensions counted for 79 percent and 76 percent of data varieties, respectively.

Keywords: Besakih, factor analysis, Gua Lawah, Hindu, Sad Kahyangan.

1. PENDAHULUAN

Pulau Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata Indonesia dan dunia dikenal memiliki banyak keunikan yang bersifat eksotik ditinjau dari tradisi, ritual, adat istiadat, dan budaya setempat. Sebagai pulau dalam wilayah negara Indonesia, penduduk Pulau Bali dominan ber- agama Hindu. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menyebutkan, dari jumlah penduduk Bali pada tahun 2010 (Sensus Penduduk 2010) sebesar 3 890 756 jiwa, 3 247 283 jiwa (sekitar 83.46 persen) beragama Hindu [1]. Dominannya pemeluk agama Hindu di Bali

(8)

Ketut Jayanegara, Eka N. Kencana, K. G. Sukarsa Persepsi Umat Hindu Bali Terhadap Karakteristik …

60

menyebabkan semaraknya ritual Hindu yang dilangsungkan masyarakat, baik di lingkup keluarga, di pura-pura dalam lingkup desa, maupun di pura-pura yang tergolong sebagai pura kahyangan jagat – pura yang dipuja oleh umat Hindu yang tinggal di Bali, pun di luar Bali.

Salah satu kelompok pura yang tergolong ke dalam pura kahyangan jagat, adalah pura- pura yang dikelompokkan sebagai Pura Sad Kahyangan. Menurut lontar Dewa Purana Bang- sul, terdapat 6 pura yang tergolong ke dalam Pura Sad Kahyangan, yaitu (1) Pura Besakih di Kabupaten Karangasem; (2) Pura Lempuyang Luhur di Kabupaten Karangasem; (3) Pura Gua Lawah di Kabupaten Klungkung; (4) Pura Uluwatu di Kabupaten Badung; (5) Pura Batukaru di Kabupaten Tabanan; dan (6) Pura Pusering Jagat (Pusertasik) di Kabupaten Gianyar. Selain berbeda menurut lokasi geografis, keenam pura Sad Kahyangan tersebut juga memiliki perbedaan karakteristik. Sebagai misal, Pura Uluwatu merupakan salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Badung yang dikunjungi oleh banyak wisatawan [2]. Hal ini dapat menyebabkan kurang khusuknya para pemedek yang akan melakukan upacara/ritual keagamaan di pura ini. Ilustrasi lainnya, Pura Gua Lawah berlokasi di pinggir jalan Denpasar – Karangasem yang juga diduga mengurangi kenyamanan pemedek melakukan kegiatannya.

Memperhatikan adanya perbedaan karakteristik pura-pura dalam kelompok Pura Sad Kahyangan, maka persepsi pemedek pura menjadi penting dijadikan acuan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas ritual yang dilakukan penduduk Bali beragama Hindu. Menggunakan karakteristik Pura Besakih serta Pura Gua Lawah, dua pura yang diyakini sebagai lingga yoni Pulau Bali, riset ini ditujukan untuk:

1) Mengetahui dimensi dari karakteristik Pura Besakih dan Pura Gua Lawah sebagai dua pura dalam kelompok Pura Sad Kahyangan; dan

2) Mengidentifikasi karakteristik penciri dari masing-masing dimensi yang terbentuk.

Penciri ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sraddha (keyakinan) dan bakti penduduk Bali dalam hubungannya dengan Sang Pencipta.

Kedua tujuan riset tersebut dielaborasi menggunakan pendekatan kuantitatif melalui aplikasi analisis faktor yang tergolong sebagai salah satu teknik pada analisis peubah ganda (APG) statistika.

2. DATA DAN METODE PENELITIAN

Data primer pada penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada penduduk Kota Denpasar yang beragama Hindu. Pemilihan Kota Denpasar sebagai lokasi studi dilakukan mempertimbangkan Denpasar merupakan ibukota Provinsi Bali dengan penduduk yang heterogen ditinjau dari karakteristik sosio-demografinya. Penduduk Denpasar berasal dari berbagai kabupaten, bukan hanya yang berasal dari Provinsi Bali, juga dari daerah-daerah di luar Bali. Seratus responden dipilih melalui accidental sampling, yang memenuhi persyaratan berikut:

(9)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTECH 2016, pp. 59-66 ISSN: 2541-0636

61

1. Berusia sekurang-kurangnya 25 tahun saat pengambilan data dilakukan;

2. Pernah melakukan sembahyang ke kedua pura setidak-tidaknya dalam kurun waktu 2 tahun terakhir; dan

3. Secara sukarela bersedia berpartisipasi pada penelitian ini.

Sebelum didistribusikan, kuesioner yang dirancang diperiksa validitas dari item-item penyusunnya dan reliabilitasnya. Validitas masing-masing item diperiksa dengan mencermati nilai koefisien korelasi, dan reliabilitas kuesioner diuji dengan memeriksa nilai alpha Cron- bach. Kedua uji dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 21.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Kelayakan Kuesioner

Sebuah kuesioner diasumsikan bisa dipercaya (valid) bila nilai korelasi dari item tersebut dengan nilai total seluruh item pada kelompok pernyataan yang sama ≥ 0.3 [3] dan kelompok item dianggap reliabel untuk mengukur sebuah konsep bila nilai koefisien alpha Cronbach setidak-tidaknya bernilai 0.6 [4]. Kedua persyaratan ini harus dipenuhi agar interpretasi data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner bisa dipercaya. Item-item yang valid dan konsep yang reliabel selanjutnya digunakan sebagai penyusun kuesioner akhir. Tabel 1 menunjukkan hasil uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner yang dirancang.

Pemeriksaan terhadap nilai koefisien korelasi item dengan total yang dikoreksi pada Tabel 1 menunjukkan terdapat 3 pernyataan yang memiliki nilai < 0.30 sebagai batas bawah yang dipersyaratkan. Item-item tersebut adalah BB1, GL1, dan GL2. Memperhatikan hal tersebut, maka ketiga item dieliminasi dari daftar pernyataan pada kuesioner dan uji diulang.

Pada uji kedua diperoleh masih terdapat sebuah pernyataan yang memiliki nilai korelasi di bawah nilai ambang yang dipersyaratkan, yaitu item BB2. Seperti tindakan sebelumnya, item BB2 dieliminasi dan analisis diulang kembali. Hasil pengujian menunjukkan, 24 item yang tersisa – dengan dieliminasinya BB1, BB2, GL1, dan GL2 – telah memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0.30 seperti yang dipersyaratkan oleh Churchill [3]. Nilai alpha Cronbach yang menunjukkan reliabilitas akhir dari kuesioner sebesar 0.947 membuktikan kuesioner sangat layak digunakan sebagai instrumen pengumpul data pada penelitian ini. Kuesioner selanjutnya didistribusikan kepada 100 orang penduduk Kota Denpasar yang terpilih sebagai responden pada penelitian ini.

(10)

Ketut Jayanegara, Eka N. Kencana, K. G. Sukarsa Persepsi Umat Hindu Bali Terhadap Karakteristik …

62

Tabel 1. Hasil Uji Kelayakan Kuesioner

No

Item Pernyataan Nilai

Korelasi Item – Total Dikoreksi

Nilai alpha Cronbach (bila dikeluarkan) Kode Uraian

1 BB1 Pura Besakih: aksesibilitas dari Denpasar 0.191 0.937 2 BB2 Pura Besakih: aksesibilitas dari daerah asal 0.352 0.934

3 BB3 Pura Besakih: kemudahan lokasi parkir 0.474 0.933

4 BB4 Pura Besakih: keamanan parkir kendaraan 0.767 0.929 5 BB5 Pura Besakih: kenyamanan di nista mandala 0.704 0.929 6 BB6 Pura Besakih: ketertiban di utama mandala 0.731 0.928 7 BB7 Pura Besakih: ketersediaan tempat banten 0.451 0.932

8 BB8 Pura Besakih: sikap pemangku 0.735 0.930

9 BB9 Pura Besakih: kesediaan untuk makemit 0.508 0.931

10 BB10 Pura Besakih: kesediaan medana punya 0.750 0.930

11 BB11 Pura Besakih: kesediaan untuk ngayah 0.351 0.934

12 BB12 Pura Besakih: ketenangan yang dirasakan 0.636 0.930 13 BB13 Pura Besakih: keheningan yang dirasakan 0.803 0.927

14 BB14 Pura Besakih: kesucian yang dirasakan 0.732 0.929

15 GL1 Pura Gua Lawah: aksesibilitas dari Denpasar 0.276 0.934 16 GL2 Pura Gua Lawah: aksesibilitas dari daerah asal 0.213 0.936 17 GL3 Pura Gua Lawah: kemudahan lokasi parkir 0.770 0.928 18 GL4 Pura Gua Lawah: keamanan parkir kendaraan 0.802 0.929 19 GL5 Pura Gua Lawah: kenyamanan di nista mandala 0.685 0.929 20 GL6 Pura Gua Lawah: ketertiban di utama mandala 0.785 0.929 21 GL7 Pura Gua Lawah: ketersediaan tempat banten 0.615 0.930

22 GL8 Pura Gua Lawah: sikap pemangku 0.701 0.930

23 GL9 Pura Gua Lawah: kesediaan untuk makemit 0.445 0.933 24 GL10 Pura Gua Lawah: kesediaan medana punya 0.648 0.930 25 GL11 Pura Gua Lawah: kesediaan untuk ngayah 0.342 0.934 26 GL12 Pura Gua Lawah: ketenangan yang dirasakan 0.601 0.930 27 GL13 Pura Gua Lawah: keheningan yang dirasakan 0.771 0.928 28 GL14 Pura Gua Lawah: kesucian yang dirasakan 0.770 0.928 Sumber: data primer (2016)

B. Kelayakan Analisis Faktor

Sebagai teknik analisis yang tergolong ke dalam kelompok analisis peubah ganda (multi- variate analysis), analisis faktor membutuhkan pemenuhan asumsi-asumsi yang dipersyaratkan agar hasil analisis layak diintepretasikan. Salah satu indikator yang menyatakan analisis faktor layak digunakan untuk sebuah matriks data adalah ukuran Kaiser- Meyer-Olkin dan signifikansi dari uji Bartlett. Merujuk pendapat Hair et al. [4], ukuran Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) yang mengindikasikan matriks data layak dianalisis dengan analisis faktor bila KMO lebih besar dari 0.50; dan uji Bartlett (Bartlett’s test of sphericity) yang menyatakan matriks data berkorelasi signifikan pada taraf uji yang dipilih.

(11)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTECH 2016, pp. 59-66 ISSN: 2541-0636

63

Memperhatikan terdapat dua sub-matriks data yang masing-masing merepresentasikan persepsi responden terhadap Pura Besakih dan Pura Gua Lawah, pemeriksaan dilakukan terpisah dengan hasil diperlihatkan pada Tabel 2. Memperhatikan hasil uji, maka analisis faktor layak digunakan untuk menentukan dimensi-dimensi yang menjadi penciri masing- masing pura berdasarkan persepsi pemedek.

Tabel 2. Hasil Uji Kelayakan Analisis Faktor

Sub-Matriks Data Indikator Kelayakan Nilai Simpulan Persepsi Pemedek

pada Karakteristik Pura Besakih

Ukuran Kaiser-Meyer-Olkin 0.711

Layak dianalisis dengan Analisis Faktor

Uji Bartlett

Nilai Chi-square 277.711

Nilai p 0.000

Persepsi Pemedek pada Karakteristik Pura Gua Lawah

Ukuran Kaiser-Meyer-Olkin 0.626

Layak dianalisis dengan Analisis Faktor

Uji Bartlett

Nilai Chi-square 254.280

Nilai p 0.000

Sumber: data primer (2016)

C. Hasil Analisis Faktor

Memperhatikan masing-masing item pernyataan pada kuesioner diukur pada skala rasio, maka metode ekstraksi faktor yang dipilih adalah metode principal component dengan jumlah faktor yang dibentuk ditentukan oleh nilai eigen melebihi 1. Sebelum faktor-faktor diekstraksi dari matriks data, dilakukan pemeriksaan nilai measures of sampling adequacy (MSA) yang menunjukkan variasi data pada sebuah variabel layak untuk disertakan pada analisis faktor. Nilai MSA minimum bagi sebuah variabel dapat disertakan adalah 0.50 [4].

Tabel 3 memperlihatkan nilai-nilai MSA untuk 12 variabel dari masing-masing pura:

Tabel 3. Nilai MSA untuk Masing-masing Variabel Pura

No Variabel

Nilai MSA Pura

Besakih Pura

Gua Lawah

1 Kemudahan lokasi parkir 0.766 0.569

2 Keamanan parkir kendaraan 0.706 0.567

3 Kenyamanan di nista mandala 0.624 0.719

4 Ketertiban di utama mandala 0.797 0.923

5 Ketersediaan tempat banten 0.653 0.470

6 Sikap pemangku 0.697 0.563

7 Kesediaan untuk makemit 0.701 0.418

8 Kesediaan medana punya 0.700 0.911

9 Kesediaan untuk ngayah 0.673 0.474

10 Ketenangan yang dirasakan 0.719 0.659

11 Keheningan yang dirasakan 0.788 0.686

12 Kesucian yang dirasakan 0.670 0.557

Sumber: data primer (2016)

(12)

Ketut Jayanegara, Eka N. Kencana, K. G. Sukarsa Persepsi Umat Hindu Bali Terhadap Karakteristik …

64

Pada kelompok variabel sebagai karakteristik Pura Besakih, seluruh variabel memiliki nilai MSA > 0.50 seperti yang dipersyaratkan, sedangkan pada karakteristik Pura Gua Lawah terdapat 3 variabel (GL7, GL9, dan GL11) yang memiliki nilai MSA di bawah nilai ambang yang dipersyaratkan. Mencermati hal ini, maka penentuan dimensi pada Pura Besakih dan Pura Gua Lawah dilakukan mencermati masing-masing 12 dan 9 variabel karakteristik pura.

Tabel 4 dan Tabel 5 memperlihatkan hasil ekstraksi faktor sebagai dimensi penciri pura dengan memilih teknik rotasi varimax untuk memudahkan interpretasi faktor:

Tabel 4. Nilai Factor Loading untuk Masing-masing Karakteristik Pura Besakih

No Variabel Dimensi yang Terbentuk

Dimensi I Dimensi II Dimensi III

1 Ketenangan yang dirasakan 0.960

2 Keheningan yang dirasakan 0.901

3 Kesucian yang dirasakan 0.884

4 Ketertiban di utama mandala 0.877

5 Sikap pemangku 0.876

6 Kesediaan medana punya 0.633

7 Ketersediaan tempat banten 0.872

8 Kemudahan lokasi parkir 0.768

9 Kenyamanan di nista mandala 0.704

10 Keamanan parkir kendaraan 0.612

11 Kesediaan untuk ngayah 0.817

12 Kesediaan untuk makemit 0.793

Nilai Eigen 6.463 1.620 1.401

Total Keragaman yang Dijelaskan (persen) 41.80 20.80 16.44 Sumber: data primer (2016)

Pada Tabel 4 terdapat 3 dimensi yang diekstraksi dari 12 variabel karakteristik Pura Besakih dengan nilai eigen lebih dari 1. Ketiga dimensi ini mampu menjelaskan variasi dari persepsi pemedek tentang karakteristik pura sebesar 79.04 persen. Dimensi pertama berkaitan dengan ‘rasa’ yang ada pada setiap pemedek sewaktu bersembahyang di Pura Besakih;

dimensi kedua berhubungan dengan persiapan bersembahyang, termasuk keamanan dan kemudahan menemukan lokasi parkir; dan dimensi ketiga berhubungan dengan kesediaan untuk berkontribusi secara fisik dalam bentuk ngayah dan makemit menjelang dan atau selama upacara keagamaan dilangsungkan.

Terkait dengan persepsi pemedek terhadap karakteristik Pura Gua Lawah, proses ekstraksi dimensi pura dilakukan hanya berdasarkan kepada 9 variabel yang memiliki nilai MSA melebihi 0.50 seperti diperlihatkan pada Tabel 3. Hasil analisis faktor menunjukkan terdapat sebuah dimensi yang memiliki nilai eigen lebih besar dari 1, dan dimensi kedua memiliki nilai eigen sebesar 0.975; sedikit lebih kecil dari nilai yang dipersyaratkan. Untuk dapat dilakukan rotasi, maka ekstraksi dimensi penciri karakteristik Pura Gua Lawah dilakukan dengan menetapkan secara priori jumlah faktor yang diekstraksi sebanyak 2 dimensi. Hasil analisis faktor ditunjukkan pada Tabel 5:

(13)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTECH 2016, pp. 59-66 ISSN: 2541-0636

65

Tabel 5. Nilai Factor Loading untuk Karakteristik Pura Gua Lawah

No Variabel Dimensi yang Terbentuk

Dimensi I Dimensi III

1 Sikap pemangku 0.892 0.217

2 Ketenangan yang dirasakan 0.856 0.282

3 Keheningan yang dirasakan 0.779 0.398

4 Kesucian yang dirasakan 0.650 0.538

5 Kesediaan medana punya 0.637 0.341

6 Kemudahan lokasi parkir 0.330 0.865

7 Keamanan parkir kendaraan 0.263 0.863

8 Kenyamanan di nista mandala 0.284 0.782

9 Ketertiban di utama mandala 0.557 0.733

Nilai Eigen 5.888 0.975

Total Keragaman yang Dijelaskan (persen) 65.42 10.84 Sumber: data primer (2016)

Berbeda dengan jumlah dimensi yang diekstraksi pada karakteristik Pura Besakih, karakteristik Pura Gua Lawah hanya terekstraksi ke dalam 2 dimensi dengan total keragaman yang terjelaskan sebesar 76.26 persen. Dimensi pertama menunjukkan ‘rasa’ yang dimiliki pemedek sewaktu sembahyang di Pura Gua Lawah, dan dimensi kedua mewakili kenyamanan saat akan memulai sembahyang.

D. DISKUSI

Mencermati dimensi yang berhasil diekstraksi pada karakteristik Pura Besakih dan Pura Gua Lawah seperti ditampilkan pada Tabel 4 dan 5, maka ada kecendrungan pemedek di Pura Besakih lebih siap untuk berkontribusi secara fisik dalam bentuk ngayah dan makemit yang menyusun dimensi ketiga pura ini. Hal ini tidak terlihat pada sikap pemedek terhadap Pura Gua Lawah. Pada dimensi ‘rasa’, sikap para pemedek Pura Besakih didominasi oleh kete- nangan dan keheningan suasana pura, masing-masing dengan nilai factor laoding sebesar 0.960 dan 0.901; sedangkan pada Pura Gua Lawah dicirikan oleh sikap pemangku dan ketenangan yang dirasakan pemedek. Memperhatikan hal ini, ada kecendrungan perbedaan karakteristik antar Pura Besakih dengan Pura Gua Lawah berdasarkan kekhusukan saat para pemedek melakukan persembahyangan.

Dimensi kedua yang berhubungan dengan kesiapan pemedek untuk memulai upacara persembahyangannya, hasil analisis faktor yang terefleksikan pada dimensi kedua masing- masing pura menunjukkan kemiripan satu dengan lainnya. Kemudahan dalam menemukan lokasi parkir kendaraan serta keamanan di tempat parkir merupakan penciri dari dimensi ini.

(14)

Ketut Jayanegara, Eka N. Kencana, K. G. Sukarsa Persepsi Umat Hindu Bali Terhadap Karakteristik …

66 4. SIMPULAN

Analisis faktor yang digunakan sebagai teknik kuantitatif untuk menganalisis persepsi pemedek terhadap karakteristik Pura Besakih dan Pura Gua Lawah sebagai lingga yoni Pulau Bali memberikan simpulan berikut:

1. Karakteristik Pura Besakih terekstrasi ke dalam 3 dimensi dengan total keragaman persepsi pemedek yang mampu dijelaskan sebesar 79.04 persen. Ketiga dimensi tersebut – berturut-turut berdasarkan nilai keragaman yang diekstraksi – adalah ‘rasa’

yang ada di hati pemedek saat melakukan persembahyangan, persiapan menjelang upacara sembahyang, dan kesediaan berkontribusi secara fisik dalam bentuk ngayah dan makemit;

2. Karakteristik Pura Gua Lawah terekstraksi ke dalam 2 dimensi dengan total keragaman yang terjelaskan sebesar 76. 26 persen. Kedua dimensi ini tidak berbeda dengan dua dimensi pertama dari karakteristik Pura Besakih; dan

3. Mengacu kepada nilai dari factor loading terbesar pada dimensi pertama kedua pura, disimpulkan terdapat perbedaan persepsi pemedek tentang ketenangan yang dirasakan saat melakukan persembahyangan di Pura Besakih dengan di Pura Gua Lawah.

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Universitas Udayana, khususnya kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang membiayai penelitian ini berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian HUPS No. 2745/UN14.1.28/LT/2016 tanggal 27 Juni 2016.

DAFTAR PUSTAKA

[1] BPS Provinsi Bali, Bali Dalam Angka 2016, Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, Ed. Denpasar, Bali: BPS Provinsi Bali, 2016.

[2] BPS Kabupaten Badung, Badung Dalam Angka 2016. Mangupura, Bali: BAPPEDA LITBANG Kabupaten Badung, 2016.

[3] Gilbert A. Churchill, "A Paradigm for Developing Better Measures of Marketing Constructs,"

Journal of Marketing Research, vol. 16, no. 1, pp. 64-73, February 1979.

[4] Joseph F. Hair, Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, and William C. Black, Multivariate Data Analysis with Readings, 4th ed. New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 1995.

Gambar

Tabel 1.  Hasil Uji Kelayakan Kuesioner
Tabel 3 memperlihatkan nilai-nilai MSA untuk 12 variabel dari masing-masing pura:
Tabel  4  dan  Tabel  5  memperlihatkan  hasil  ekstraksi  faktor  sebagai  dimensi  penciri  pura  dengan memilih teknik rotasi varimax untuk memudahkan interpretasi faktor:
Tabel 5.  Nilai Factor Loading untuk Karakteristik  Pura Gua Lawah

Referensi

Dokumen terkait

Penyimpangan terdiri dari penyimpangan yang direncanakan (misalnya ketersediaan bahan awal yang tidak mencukupi untuk proses produksi, sehingga dilakukan penyesuaian

Berdasarkan Pasal 22 ayat (2) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-545/PJ/2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak

Seluruh jumlah yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara

Secara definisi, yoghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, bau, dan

Suatu konsep dasar pemograman atau juga yang di sebut dengan PERULANGAN adalah suatu cara untuk mengulang satu atau sekumpulan perintah sampai mencapai kondisi

menimpali, &#34;Tentu saja, tidak ada seorang pun berharap demikian.&#34; Beliau melanjutkan, &#34;Apakah kamu rela melakukan perzinaan dengan anak perempuanmu?&#34;

(Doc.Widi,30 Mei 2016) Tata rias juga memiliki bagian penting terkait pengungkapan isi dan memepertegas garis-garis wajah di atas panggung dengan jarak pandang

Jarak genetik digunakan untuk melihat kedekatan hubungan genetik antar individu badak Sumatera dan spesies badak lain melalui penggunaan analisis perhitungan Pairwie Distance