22 3.1 Setting dan Subjek Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
Penelitian mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu di kelas 5 SD Negeri Kupang 03 Ambarawa Kabupaten Semarang. Dengan pertimbangan karena lokasi penelitian dekat dan mudah untuk meminta bantuan pada pihak sekolah dan juga pada guru kelas.
3.1.2. Subjek Penelitian
Waktu penelitian ini adalah pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 yang berjumlah 40 orang terdiri dari laki-laki 18 anak dan perempuan 22 anak.
3.1.3. Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan tema bumi dan alam semesta dengan subtopik daur air semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.
3.1.4 Waktu Penelitian
Penelitian tindakan lanjut dilaksanakan selama empat bulan yaitu pada bulan Januari, Februari, Maret dan April. Berikut ini adalah tabel 2 kegiatan yang dilakukan selama empat bulan sebagai berikut:
Tabel 2 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Waktu
Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan
Proposal 2 Penyusunan
rancangan penelitian 3 Pelaksanaan
Siklus 1 4 Analisis hasil
siklus 1 5 Pelaksanaan
Siklus 2 6 Analisis hasil
siklus 2 7 Pembahasan
dan penulisan hasil penelitian
3.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai pemberi ide serta obsever dan guru kelas yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya Arikunto (2007: 58).
Sementara Suparno dalam Trianto (2009: 15) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai salah satu cara pengembangan profesionalitas guru dengan jalan memberdayakan mereka untuk memahami kinerjanya sendiri dan menyusun rencana untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.
Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Arikunto (2007: 63) kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti sangat penting dalam bersama menggali permasalahan nyata yang dihadapi. Terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan kelas adalah penelitian yang berawal dari adanya permasalahan nyata yang yang dihadapi dalam proses pembelajaran dalam kelas tersebut. Dimana tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dan peneliti untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran.
3.3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan Farhadi dalam Sugiyono (2011).
Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu:
a. Variabel bebas
Variebel bebas ádalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).Variebel bebasnya ádalah model pembelajaran Cooperative script.
b. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikatnya yaitu hasil
belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri 03 Ambarawa Kecamatan Ambawara Kabupaten Semarang.
3.4. Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus.
Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2007: 97) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi:
perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Gambar 1
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2007: 16)
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2007) yaitu melalui empat tahap meliputi:
(1) Perencanaan
Peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
Perencanaan
Siklus II Pengamatan
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
?
Siklus I
(2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
(3) Pengamatan (observing)
Tindakan pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan sedang dilakukan, dan pengamatan ini dilakukan oleh pengamat untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
(4) Refleksi (reflecting)
Merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Tindakan ini dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
Adapun rencana tindakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 (Dua) siklus dan direncanakan akan dilaksanakan dengan langkah- langkah sebagai berikut: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
3.4.1. Siklus 1
1. Perencanaan a. Menyusun RPP b. Media
c. Menyusun lembar observasi
d. Menyampaikan ide yang terkandung dalam penelitian kepada kepala sekolah tempat dilaksanakannya penelitian
e. Observasi 2. Tindakan
a. Guru melakukan apersepsi.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c. Guru melakukan tanya jawab materi yang akan disampaikan.
d. Guru menyampaikan materi IPA dengan model pembelajaran cooperative script
e. Guru memberikan tugas berpasangan.
f. Presentasi hasil diskusi dan penarikan kesimpulan.
g. Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa.
h. Melakukan observasi pada pembelajaran IPA
i. Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran IPA yang bertugas sebagai observer selama proses penelitian berlangsung.
3. Observasi
Observasi pada siklus 1 diamati guru kelas sebagai obsever. Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaran, dengan penggunaan model pembelajaran Cooperative script termasuk hasil yang dicapai siswa.
4. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada siklus 1 dilaksanakan segera setelah tahap implementasi/tindakan dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil evaluasi siswa maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil refleksi dari siklus 1 digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan merencanakan siklus berikutnya apabila peneliti merasa belum adanya peningkatan seperti yang diharapkan.
3.4.2. Siklus 2
Berdasarkan analisa pada pembelajaran siklus 1, maka perencanaan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Mengidentifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 b. Menentukan indikator pencapaian hasil belajar c. Mengembangkan program siklus 2
2. Tindakan
Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui:
a. Guru melakukan apersepsi.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c. Guru melakukan tanya jawab materi yang akan disampaikan.
d. Guru menyampaikan materi IPA dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script
e. Guru memberikan tugas berpasangan.
f. Presentasi hasil diskusi dan penarikan kesimpulan.
g. Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa.
h. Melakukan observasi pada pembelajaran IPA
i. Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran IPA yang bertugas sebagai observer selama proses penelitian berlangsung.
3. Observasi
Observasi pada siklus 2 diamati Guru kelas sebagai observer.
Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan penggunaan model pembelajaran cooperative script, melakukan observasi sesuai dengan format yang disiapkan dan mencatat semua hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung, dan menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada siklus 2 dilaksanakan segera setelah tahap implementasi/tindakan dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data maupun hasil evaluasi siswa maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil refleksi dari siklus 2 ini diharapkan dapat memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan, ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Kupang 03 Ambarawa Kabupaten Semarang dapat meningkat.
3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian perlu dilakukan untuk memperoleh data atau informasi. Proses pengumpulan data diperlukan sebuah instrument atau alat pengumpul data. Teknik dan instrument pengumpulan data memiliki makna yang berbeda. Teknik pengumpulan data dapat berarti cara atau prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan data.
Instrument pengumpul data berarti instrument atau perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Menurut suharsimi, Arikunto (2007) Instrumen adalah alat atau fasilitas yang dipergunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan hasilnya baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 teknik yaitu:
a. Teknik Tes
Menurut Arikunto (2007) menegaskan bahwa teknik tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Menurut Safari (2003:8) jenis tes tertulis secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Tes obyektif, misalnya bentuk uraian ganda, jawaban singkat atau isian, benar salah dan bentuk menjodohkan.
2. Tes uraian, yang terbagi atas tes uraian obyektif (penskorannya dapat dilakukan secara obyektif) dan tes uraian non obyektif (penskorannya sulit dilakukan karena non obyektif.
Berdasarkan uraian para ahli, instrumen dalam penelitian ini digunakan teknik tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda.
b. Observasi
Observasi lapangan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru SD Negeri 03 Ambarawa Kabupaten Semarang selama proses pembelajaran.
lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru, dan lembar observasi guru untuk memperoleh data tentang jalannya proses pembelajaran sesuai dengan rpp yang dan juga melihat tingkat efektifitas proses serta hasil pembelajaran.
c. Wawancara
Wawancara yang dilakukan kepada guru kelas dan siswa kelas 5 SD Negeri 03 Ambarawa Kabupaten Semarang. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara dilakukan berulang kali yang bertujuan untuk mendapatkan informasi pada setiap proses pembelajaran yang dapat dijadikan refleksi untuk perbaikan pada proses pembelajaran.
d. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data atau keterangan-keterangan yang relevan dan dibutuhkan dalam penelitian. Data ini diperoleh dari dokumen yang dimiliki guru kelas. Metode ini digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa dan nilai ulangan harian semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran IPA.
3.5.2. Alat Pengumpulan Data
Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas di buat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi tindakan dalam PTK seperti Rencana Pelaksanan. Selain itu juga dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) Lembar diskusi, (2) Lembar observasi kegiatan mengajar guru, (3) lembar observasi kegiatan siswa dan (3) lembar evaluasi.
Tabel 3
Kisi-kisi observasi aktivitas guru
Skor :
4 = melakukan dengan baik 3 = melakukan dengan cukup baik 2 = melakukan dengan kurang baik 1 = tidak melakukan
Nilai akhir = jumlah skor Kriteria Penilaian :
Tabel 4 Kriteria penilaian
No Jumlah Skor Kualifikasi
1 91 – 124 A
2 76 – 90 B
3 51 – 75 C
4 < 50 D
No Aspek yang diamati Nomor Item
1. Pra pembelajaran 1, 2
2. Pembukaan 3, 4
3. Kegiatan inti
a. Penguasaan materi 5, 6, 7, 8
b. Pendekatan/ strategi 9, 10, 11, 12, 13,
14 c. Pemanfaat media pembelajaran/sumber belajar 15, 16, 17, 18 d. Pembelajaran yang menantang dan memacu
keterlibatan siswa 19, 20, 21, 22, 23
e. Penilaian proses dan hasil belajar 24, 25
f. Penggunaan bahasa 26, 27, 28
4 Penutup 29, 30, 31
Tabel 5
Kisi-kisi observasi aktivitas siswa
No Aspek yang diamati Nomor Item
1. Pra pembelajaran 1, 2
2. Kegiatan awal pembelajaran 3, 4
3. Kegiatan inti pembelajaran
a. Penjelasan materi pembelajaran 5, 6, 7, 8 b. Pendekatan/strategi pembelajaran 9, 10, 11, 12, 13, 14 c. Pemanfaatan media
pembelajaran/ sumber belajar
15, 16, 17 d. Penilaian proses dan hasil belajar 18, 19
e. Penggunaan bahasa 20, 21
4. Penutup 22, 23
Keterangan :
1. Skor 1 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh kurang dari 10%
seluruh siswa
2. Skor 2 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 11%
tidak lebih dari 40% seluruh siswa.
3. Skor 3 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 41% tidak lebih dari 70% seluruh siswa.
4. Skor 4 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 71%
tidak lebih dari 100% seluruh siswa.
Skor Aktivitas Siswa
Tabel 6 Kriteria Penilaian
No Skor Kualifikasi
1 83 – 92 A
2 70 – 82 B
3 47 – 69 C
4 24– 46 D
5 23 – 35 E
Tabel 7
Kisi-kisi soal evaluasi siklus 1
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator Siklus 2 Nomer
Item Memahami
perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
7.4 Mendeskrip sikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengar uhinya
1. Menjelaskan pentingnya
air bagi manusia 1, 2, 3 2. Menjelaskan pengertian
daur air 4, 5, 6, 7
3. Memahami proses daur air
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 4. Menjelaskan macam-
macam daur air
15, 16, 17,18 5. Menyebutkan tindakan
manusia yang
mempengaruhi daur air
19, 20, 21, 22 6. Menyebutkan gejala alam
yang mempengaruhi daur air
23, 24, 25
Tabel 8
Kisi-kisi soal evaluasi siklus 2
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator Siklus 1 Nomer
Item Memahami
perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
7.5 Mendeskrips ikan
perlunya penghematan air
1. Memahami bahwa air tidak akan habis karena adanya daur air
1, 2, 3, 4 2. Memahami bahwa
persediaan air bersih semakin berkurang.
5, 6, 7, 8 3. Menyebutkan cara yang
dapat dilakukan untuk memudahkan dalam pemanfaatan air dengan dibuatnya bendungan
9, 10, 12, 13
4. Menjelaskan pengertian penghematan air
11, 14, 15, 17 5. Menyebutkan cara
menghemat air
16, 18, 19, 20 6. Menjelaskan dampak
akibat tidak adanya air bersih
21, 22, 23, 24, 25
3.6. Analisis Data
3.6.1. Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative script. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 6 SD Negeri Kupang 03 Ambarawa. Menurut Sudjana, 2008:12) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Langkahnya adalah dengan memasukkan item-item dan total seluruh item ke dalam jendela variable.
Kemudian dengan membandingkan item dan totalnya tekan tombol “OK”, maka hasil validitas akan keluar.
Kriteria instrumen menurut Saifuddin Azwar dalam Sugiyono (2011) menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,25.
Berikut ini tabel hasil uji validitas soal yang valid dan yang tidak valid sebagai berikut:
Tabel 9
Validitas soal pada Siklus 1
Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30
3, 10, 14, 22, 27
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Dari tabel 3.9 dapat dilihat item soal tidak valid dikarenakan nilai koefisiennya < 0,25.
Tabel 10
Validitas soal pada Siklus 2
Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14,
15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
2, 11, 17
Dari tabel 3.9 dapat dilihat item soal tidak valid dikarenakan nilai koefisiennya < 0,25.
3.6.2. Uji Reliabilitas Soal
Reliabiltas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan dalam menilai apa yang dinilainya. Suatu instrumen yang reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Adapun pedoman koefisien uji reliabilitas menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 98) sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
Berikut ini hasil uji reliabilitas instrumen siklus I dan siklus 2 dari SPSS for windows 16.00
Tabel 11
Hasil uji reliabilitas siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.862 .868 30
Tabel 12
Hasil uji reliabilitas siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.897 .903 70
3.7. Indikator Keberhasilan
Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas, tolok ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapain nilai KKM = 60. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai KKM = 60 maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 80% siswa telah mencapai nilai KKM = 60 maka dikatakan tuntas secara klasikal.