• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Media Sosial

Media Sosial adalah sesuatu yang dapat menjadi ruang untuk melakukan interaksi satu sama lain. Media sosial itu sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi seperti blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain juga mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.1 Salah satu media sosial yang populer yaitu OmeTV.

OmeTV memiliki beberapa kelebihan seperti dapat diakses secara gratis, dapat diakses melalui web maupun aplikasi, dan dapat terhubung dengan orang lain dalam bentuk videocall sehingga para penggunanya dapat mengobrol secara tatap muka. Selain kelebihan tersebut OmeTV memiliki kelebihan yang tidak dimiliki media sosial lainnya yaitu menghubungkan dengan lawan bicara untuk memulai videocall secara acak (random) kita tidak dapat mengetahui dengan siapa kita akan terhubung. Dari kelebihan yang dimiliki itulah yang menjadi daya tarik. Daya Tarik adalah kemampuan untuk menarik perhatian.

2.2 Toeri Kekayaan Media

Untuk menganalisis daya tarik OmeTV peneliti menggunakan teori Kekayaan Media (Media Richness Theory). Media Richness Theory menempatkan media pada “kesempurnaan” mereka.

Kesempurnaan ini digambarkan sebagaimana potensi media tersebut dalam menyampaikan informassi (Daft dan Lengel, 1984:196). Percaakaapan face to face adalah media yang paling kaya.

Pengirim dapat dengan mudah menerima umpan balik dengan cepat dan penerima dapat dengan cepat mendengar dan memahami pesan yang disampaikan tersebut. Ketika melakkan percakapan face to face, baik komunikator dan komunikan dapat memperlihatkan bahasa tubuh, mimik wajah, atau isyarat lainnya sehingga dapat mempermudah pemahaman akan apa yang disampaikan.

(2)

10

Daft dan Lengel mengusulkan empat kriteria untuk menilai media, yaitu :

1. Kesegeraan (immediacy) : kemampuan media dalam menyediakan informasi secara berkala dan memungkinkan umpan balik secara cepat.

2. Keragaman Isyarat (multiple cues) : kemampuan untuk mengomunikasikan pesan melalui pendekatan yang berbeda-beda, seperti tubuh, bahasa, suara, dan intonasi.

3. Variasi Bahasa (language variety) : kemampuan dalam menggunakan kata dan bahasa yang berbeda untuk meningkatkan pemahaman dalam berkomunikasi satu sama lain.

4. Sumber Personal (personal source) : kemampuan untuk menunjukkan perasaan dan emosi.

Sumber personal ini penting dalam penyampaian pesan kepada pengguna akhir.

Media Richness Theory merupakan anggapan sebuah “kekayaan” dari suatu media terkait dengan kehadiran sosial secara fisik. Meskipun komunikasi yang dapat terjadi secara tatap muka adalah penting untuk dianggap kaya, tetapi ada bentuk lain yang ada pada media yang juga patut untuk diperhitungkan. Terutama media komunikasi yang dapat diakses dengan komputer atau telepon genggam seperti surat elektronik (email), pesan suara (telepon), videocall dan yang lama kelamaan makin tersedia setelah munculnya Media Richness Theory.

2.3 Teori Komunikasi Interpersonal

Dengan menggunakan OmeTV yang dimana berkomunikasi dengan orang lain dalam bentuk videocall, disini terjadi komunikasi interpersonal. Menurut Devito (Dian W, 2012 : 37) komunikasi interpersonal merupakan suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang- orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik secara cepat. Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian pesan dari pengirim pesan (sender) yang dikirimkan kepada penerima pesan (receiver) baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi dapat dikatakan langsung apabila pihak-pihak yang terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan komunikasi tidak langsung terjadi melalui adanya penggunaan media tertentu (Suranto, 2011: 5). Komunikasi interpersonal akan berjalan lancar apabila terdapat unsur-unsur atau persyaratan tertentu. Menurut Harold Laswell, ada lima komponen yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, efek (Effendi, 1999 : 10).

(3)

Karakteristik Komunikasi Interpersonal menurut Devito (Suranto, 2011 : 82-84) :

1. Keterbukaan (openness) : sikap menerima masukan dari orang lain, serta berkenan menyampaikan informasi penting kepada orang lain.

2. Empati (empathy)
 : kemampuan seseorang dalam merasakan jika seandainya menjadi orang lain, merasakan apa yang dialami orang lain, serta dapat memahami sesuatu persoalan dari sudut pandang orang lain.

3. Sikap mendukung (supportiveness)
 : masing-masing dari pihak yang berkomunikasi memiliki komitmen untuk mendukung terselenggaranya komunikasi dengan baik.

4. Sikap positif (positiveness) : Sikap positif ini dapat ditunjukkan dalam bentuk sikap dan perilaku. Dalam bentuk sikap, pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi interpersonal harus memiliki perasaan dan pikiran positif. Sedangkan dalam bentuk perilaku, dapat berupa sikap yang sopan agar pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi dapat merasa nyaman.

5. Kesetaraan (equality) : pengakuan bahwa kedua 
 belah pihak memiliki kepentingan, kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan saling memerlukan informasi satu sama lain saat berkomunikasi interpersonal

(4)

12 KERANGKA PIKIR PENELITIAN

Penjelasan mengenai kerangka pikir di atas sebagai berikut :

Peneliti ingin meneliti mengenai daya tarik OmeTV yang di kaitkan dengan teori kekayaan media yang memiliki 4 indikator yaitu : kesegaran, keragaman isyarat, variasi Bahasa, dan sumber personal. Kemudian dikaitkan dengan teori komunikasi interpersonal yang memiliki 5 indikator yaitu : keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan.

OmeTV

Kekayaan Media (Media Richness Theory)

 Kesegeraan (immediacy)

 Keragaman Isyarat (multiple cues)

 Variasi Bahasa (language variety)

 Sumber Personal (personal source)

Komunikasi Interpersonal

 Keterbukaan (openness)

 Empati (empathy)

 Sikap mendukung (supportiveness)

 Sikap positif (positiveness)

 Kesetaraan (equality) Masyarakat Indonesia

Usia 18-26 Tahun yang Pernah Menggunakan Media

Ome TV

Analisis Daya Tarik OmeTV Sebagai Media Komunikasi Interpersonal

Daya Tarik yang Dimiliki OmeTV Sebagai Media komunikasi Interpersonal

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis penelitian ini adalah (1) Pemanfaatan Sungai Ci Karo untuk memenuhi kebutuhan air domestik masyarakat di Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum Kabupaten

Selain itu, sejarah penubuhan Pegadaian Syariah Dewi Sartika juga akan didedahkan secara ringkas pada bab ini, sama ada dari landasan hukum, visi dan misi, budaya

Penelitian ini berusaha untuk menganalisis penyuluhan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Pekalongan pada tahun 2012 dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat

Ada beberapa cara untuk membuat tabel sumber data dalam Mail Merge yang nantinya akan digabungkan dengan dokumen surat utama, yaitu menggunakan menu Tools dan

Dari hasil analisis kesiapan perusahaan kontsruksi dengan klasifikasi kecil dapat diketahui persentase siap sebesar 15,38%, kurang siap sebesar 61,54% dan tidak siap

Sedangkan data (10) kalimat di atas dapat dikategorikan sebagai pararelisme sebab gagasan yang ingin disampaikan dibungkus dengan pola yang mirip, yang mana memakai

Bahwa atas surat tersebut, Teradu kemudian melakukan konsultasi dan kordinasi dengan Bawaslu Deli Serdang pada tanggal 31 Desember 2018, dan pada saat konsultasi dan

Program/Kegiatan Alokasi Tahun 2017 Alokasi Tahun 2018 Kementerian/Le mbaga Kalimantan Utara Penambahan Kuota BBM, pembangunan pembangkit listrik dan jaringannya, pemanfaatan