10
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan 2 November sampai dengan 21 Desember 2020 di Lahan Edupark Universitas Muhammadiyah Malang.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah Polybag dengan ukuran 300 x 30 cm, Cangkul, cetok, ayakan, gembor, meteran, kamera, timbangan analitik, wadah kotak, saringan, plastik, kertas, spidol, staples. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bibit stroberi, tanah, pupuk kandang kambing, ZPT bawang merah dan rebung, air.
3.3 Rancangan Percobaan
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, sebanyak 3 kali ulangan dengan 2 faktor perlakuan, faktor pertama dosis pupuk kandang kambing terdiri dari 4 taraf yaitu D0 : tanpa pupuk kandang kambing, D1: Pupuk kandang dengan dosis 50 g/tanaman, D2 : Pupuk kandang dengan dosis 100 g/tanaman, D3 : Pupuk Kandang dengan dosis 150 g/tanaman . Faktor kedua terdiri dari 3 taraf dosis zpt bawang merah dan rebung (U) yaitu K0 : Tanpa zpt bawang merah dan rebung (Kontrol), K1 pemberian 40 ml/tanaman, K2 pemberian 80 ml/tanaman.
Sehingga total kombinasi perlakuan adalah 4 x 3 = 12 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 36 tanaman dan tiap petak perlakuan terdapat 1
tanaman cadangan. Jadi total keseluruhan tanaman adalah 72. Adapun kombinasi perlakuan yang di sajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kombinasi Perlakuan
D/K K0(kontrol) K1(40ml) K2 (80ml)
D0(kontrol) D0K0 D0K1 D0K2
D1 (50 gr) D1K0 D1K1 D1K2
D2 (100gr) D2K0 D2K1 D2K2
D3 (150 gr) D3K0 D3K1 D3K2
Keterangan :
Faktor 1 berupa pupuk kotoran kambing dengan beberapa berat yang berbeda dan dengan satu kontrol :
D0 = 0 g pupuk kotoran kambing
D1 = 50 g pupuk kotoran kambing
D2 = 100 g pupuk kotoran kambing
D3 = 150 g pupuk kotoran kambing
Faktor 2 berupa ekstrak bawnag merah yang dicampur dengan rebung bambu, dan dengan satu kontrol :
K0 = 0 ml ekstrak bawang merah dan rebung bamboo.
K1 = 40 ml ekstrak bawang merah dan rebung bambu
K2 = 80 ml ekstrak bawang merah dan rebung bambu
Denah penelitian disajikan pada Gambar 2 dan Pengambilan sampel pada Gambar
U-1 U-2 U-3
D2K1 D1K0 D0K0
U
D0K2 D1K1 D3K2
D3K0 D3K1 D2K2
D1K1 D2K0 D3K1
D0K0 D3K0 D1K1
D2K0 D2K2 D2K1
D3K1 D0K0 D3K2
D1K2 D0K1 D2K0
D1K0 D1K2 D0K2
D3K2 D2K0 D1K0
D0K2 D1K0 DOK1
D2K0 D2K1 D3K0
3.4 Pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Persemaian
Penyemaian dilakukan pada tray yang diisi dengan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1, benih tanaman kailan dimasukan ke dalam lubang tray yang diisi 1 benih dan ditutup kembali dengan tanah, selanjutnya disiram dengan air menggunakan sprayer. Tanaman persemaian ditanam pada tray dan dipindahkan setelah berumur 21 hari dengan ciri 4 daun yang sudah terbuka.
3.4.2 Persiapan Media Tanam di Polybag
Penanaman dilakukan di dalam polybag sesuai dengan perlakuan media dan ulangannya. Media yang sudah siap akan dimasukkan kedalam polibag berukuran 30 x 30 cm. Jarak tanam antar polybag 20 cm
3.4.3 Pemberian Pupuk Kandang Kambing
Pemupukan pupuk kandang kaming dilakukan dengan cara mencampurkan pada polybag bersama media tanam dengan dosis sesuai perlakuan dan perhitungan pada setiap petak percobaan yaitu 50 g/polybag, 100 g/polybag dan 150 g / polybag. Pemupukan ini juga dilakukan setiap 2 minggu sekali setelah pindah tanam.
3.4.4 Ekstrak ZPT Bawang merah dan rebung bambu
Pembuatan zpt bawang merah dan rebung dilakukan dengan cara mengupas dan membersihkan kedua bahan tersebut lalu masing masing bahan diberi air bersih dengan perbandingan 1 :1. 500 gr bawang merah dan 500 ml air
bersih dan kemudian di blender setelah itu disaring ampasnya. Begitu juga dengan ekstrak ZPT rebung bambu hasil dari saringannya itulah yang akan di aplikasikan pada tanaman sesuai dengan perlakuan K1 40 ml dan K2 80 ml. pemberian ekstrak Zat Pengatur Tumbuh ini juga di aplikasikan setiap 1 minggu sekali setelah pindah tanam.
3.4.5 Penanaman
Penanaman kailan dilakukan dengan memindahkan bibit dari persemaian setelah umur bibit 21 hari setelah semai penanaman, pemindahan bibit kailan pada polybagdan tiap polybag diisi satu tanaman, dilakukan pada sore hari agar setelah dipindahkan tanaman tidak terkena terik matahari yang akan membuat tanaman layu. Satu hari sebelum pindah tanam, bibit stroberi direndam bagian akarnya selama kurang lebih 24 jam. Setelah pindah tanam kemudian dilakukan penyemprotan setiap 1 minggu sekali sesuai dengan perlakuan.
3.4.6 Pemeliharaan Tanaman a. Penyiangan
Penyiangan dilakukan saat tanaman sudah tumbuh dan penyiangan berikutnya dilakukan tergantung keadaan setempat atau ada tidaknya gangguan gulma di sekitar tanaman, penyiangan bertujuan membersihkan gulma yang mengganggu tanaman stroberi.
b. Penyiraman
Penyiraman dilakuan pada pagi atau sore hari tergantung cuaca, apabila hujan maka cukup disiram sekali hal ini bertujuan agar tanaman tidak layu dengan
memberikan air menggunakan gembor dan disiram pada keseluruhan tanaman stroberi.
c. Pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman stroberi
Penendalian hama dan penyakit tanaman stroberi bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu dikendalikan secara manual dengan mebunuh hama yang menyerang secara langsung seperti halnya hama ulat yang mneyerang daun, memangkas bagian yang terkena penyakit, dan membuang daun yang kering. Cara yang kedua yaitu dengan cara menyemprotkan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
3.4.6 Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan pertumbuhan dan hasil (panen). Pengamatan perlakuan tersebut dilakukan secara desktruktif dan non destruktif. Variabel yang akan diamati dalam penilitian meliputi :
Variabel pengamatan pertumbuhan tanaman stroberi meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, umur panen pertama dilakukan pada setiap 7 hst yaitu pada 7, 14, 21, 28, 35, 42, 49 .hst
a. Tinggi Tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada umur 7, 14, 21, 28, 35, 42, 49 hst dengan menggunakan meteran yang diukur mulai dari pangkal batang yang berbatasan dengan permukaan tanah sampai titik tumbuh atau ujung batang utama
b. Jumlah Daun (helai)
Jumlah daun dihitung berdasarkan banyaknya daun yang tumbuh dan dilakukan saat berumur 7 hst pengamatan dilakukan dengan interval 7 hari sekali sampai ke 49 hst.
c. Umur panen pertama (hst)
Menghitung jumlah buah yang muncul pertanaman hingga panen d. Produksi per tanaman (gr)
Pengamatan dilakukan secara desdruktif pada saat panen dengan cara menimbang buah stroberi yang sudah matang dengan menggunakan timbangan analitik
e. Umur berbunga
Menghitung dari hari pertama bunga muncul sampai berbentuk buah.