• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KABUPATEN SINTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KABUPATEN SINTANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

146

PERANCANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KABUPATEN SINTANG

Abdi Gunawan1, Yudi Purnomo2, Uray Fery Andi3

1Mahasiswa, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura.

abdia2834@gmail.com

2Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

3Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

Naskah diajukan pada: 14 Februari 2022 Naskah revisi akhir diterima pada: 19 Februari 2022

Abstrak

Sehat termasuk hal terpenting utama dalam kehidupan yang utama pada ibu dan anak. Meningkatnya jumlah kelahiran dan kematian dan bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Sintang sebagai kabupaten terbesar ke-3 di Provinsi Kalimantan Barat, sehingga membutuhkan fasilitas pelayanan untuk ibu dan anak, berupa pelayanan penanganan tanggap darurat yaitu rumah sakit ibu dan anak (RSIA). Perencanaan serta perancangan nya di Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang. Lokasi ini diambil berdasarkan isu pentingnya pembangunan RSIA, dan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 yang menunjukan bahwa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit belum merata di Kabupaten Sintang.

Perancangan rumah sakit ini bertujuan untuk melengkapi sarana dan prasarana serta penanganan yang tepat bagi ibu dan anak di Kabupaten Sintang. Metode perancangan yang digunakan meliputi: gagasan, pengumpulan data, analisis, dan tahap rancangan, serta hasil rancangan rumah sakit ibu dan anak. Rancangan ini terdiri dari satu bangunan linier yang mengikuti bentuk lahan. Zonasi ruang dibagi dan menyesuaikan bentuk lahan yang sempit. Orientasi, perletakan dan sirkulasi diatur berdasarkan peraturan dan analisis yang ada, sehingga terdapat kebutuhan jalur sirkulasi sesuai kebutuhan, dan pada Fasad bangunan direncanakan menggunakan beberapa bukaan jendela yang dimanfaatkan sebagai pencahayaan dan penghawaan alami di dalam ruang.

Kata-kata Kunci: Rumah Sakit Ibu dan Anak, Kabupaten Sintang

Abstract

Health is the most important factor in people's lives, especially the health of mothers and children. The increasing number of births and deaths and the increasing number of residents in Sintang Regency as the 3rd largest Regency in West Kalimantan Province, thus requires a health facility that accommodates services for mothers and children. One type of service is the Mother and Child Hospital (RSIA). The design of this hospital is planned in Sintang District, Sintang Regency. This location was taken based on the issue of the importance of RSIA development, and 2019 Central Statistics Agency (BPS) data which shows that health facilities such as hospitals are not evenly distributed in Sintang Regency in Sintang District. The design method used includes: ideas, data collection, analysis, and the design phase, as well as the results of the design of the maternal and child hospital. This design consists of a linear building that follows the shape of the land. Zoning space is divided and adapts to narrow land forms. Orientation, placement and circulation are regulated based on existing regulations and analysis, so that there is a need for circulation paths as needed, and on the facade of the building it is planned to use several window openings that are used as natural lighting and ventilation in the room.

Keywords: Maternal and Child Hospital, Sintang Regency

1. Pendahuluan

Kesehatan yaitu kondisi sehat dalam diri manusia untuk hidup produktif dari keadaan ekonomis dan sosial yang secara rohani serta jasmani dikatakan baik (Undang-undang Republik Indonesia No.

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Sehat merupakan faktor paling utama dalam kehidupan masyarakat, karena jika sakit masyarakat tidak bisa melakukan kegiatan sehari-harinya, sehingga

(2)

147

perlu mendapatkan penanganan khusus dari pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan yang dideritanya.

Pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, laboratorium dan puskemas baik itu milik pemerintah maupun swasta, yang bersifat umum dan khusus untuk membantu pelayanan kesehatan masyarakat sekitar dan aksestabilitas yang mudah dijangkau pula dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Sebagaimana yang terdapat dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan bab 2 pasal 3 menyebutkan bahwa tujuan rancangan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor/983/MenKes/SK/XI/1992, rumah sakit yaitu wadah penyembuhan serta penanganan pengobatan untuk orang sakit yang dilakukan beberapa orang/kelompok terdidik dan disiplin yang menggunakan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Sedangkan menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit wadah pelayanan kesehatan berupa fasilitas rawat jalan, rawat inap bahkan rawat darurat untuk pelayanan bersifat individu yang diselenggarakan secara massal. Ibu yang melahirkan biasanya tidak hanya sehat namun ada juga yang memiliki riwayat penyakit yang dapat membahayakan sang bayi di dalam kandungan bahkan dapat membahayakan sang ibu itu sendiri, hal ini lah yang dapat menjadi faktor permasalahan penanganan bagi ibu dan anak bahkan berujung pada kematian. Hal terpenting dalam hidup berupa kesehatan reproduksi serta dampak yang sangat besar bagi para keluarga jikalau terus meningkatnya jumlah ibu maternal (Budiarso dan Setiyowati, 1990).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Sintang menempati urutan posisi teratas se-Kalbar.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mencatat, dari Januari-September 2020, angka kematian ibu mencapai 16 orang sepanjang 2020. Begitu juga Angka Kematian Bayi (AKB). Dari Januari hingga September 2020, tercatat meninggalnya 49 bayi (Pujianto, 2020). Sedangkan menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Kinerja dari Laporan Instansi Pemerintah Tahun 2019, Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat 15 kasus, serta Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat 91 kasus.

Gambar 1. Jumlah Kasus Kematian dan Angka Kematian Ibu Tahun 2019 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, 2019

2. Kajian Pustaka

Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Kesehatan baik perorangan maupun massal yang pelayanannya dilakukan secara maksimal yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat yang tertera pada peraturan

(3)

148

Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi Rumah Sakit. Organisasi Rumah Sakit juga memiliki beberapa sifat dan karakteristik yang tidak dimiliki oleh organisasi lain seperti banyaknya tenaga ahli dan tenaga professional yang, Sebagian besar tenaga kerja nya berkerja di rumah sakit, memiliki perbedaan wewenang antara wewenang kepala rumah sakit dengan wewenang kepala perusahaan, tugas kelompok manajerial belum seberapa dibandingkan dengan tugas kelompok professional yaitu lebih banyak tugas kelompok professional, beban kerja nya yang tidak dapat di atur, beragam unit jumlah dan sifat pekerjaannya, semua kegiatannya dapat terbilang penting, pelayanan yang bersifat pribadi, cepat dan tepat.

Rumah Sakit memiliki fungsi yang dikutip dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit pada Bab III pasal 5 menjelaskan bahwa Rumah Sakit memberikan pelayanan yang sudah standar bagi layanan pengobatan serta pemulihan, pelayanan yang bervariasi sesuai dengan tingkat kebutuhannya untuk meningkatkan pelayanan bagi individu, menyelenggarakan pelatihan sumber daya manusia serta Pendidikan yang layak, meningkatkan dan mengembangkan teknologi pengetahuan penelitian dalam pendidikan kesehatan.

3. Metode

Perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak menggunakan metode yaitu membandingkan berbagai literatur-literatur yang berguna memilah berbagai literatur demi mendapatkan data berupa pengolahan data melalui observasi lapangan secara langsung di lokasi perancangan.

Setelah melakukan observasi selanjutnya menggunakan metode pengolahan data yaitu metode whittaker menurut Catanase & Snyders (1989) beberapa tahapannya berupa tahap awal, definisi, kesiapan, analisis, sintetis, evaluasi serta re-evaluasi sehingga muncul hasil berupa solusi alternatif juga spesifik dari objek. Proses analisis melahirkan konsep dasar perancangan, tapak, bentuk, ruang, utilitas hingga konsep struktur. Setelah didapati konsep itu semua barulah melakukan penyatuan bentuk berupa gambar kerja.

4. Hasil dan Pembahasan

Lokasi Perancangan

Lokasi Perancangan terletak di Jl. Lintas Melawi, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang.

Dengan besar lahan yang dimiliki, 6.560 m2 pemanfaatan sebagai fasilitas dan pelayanan Kesehatan.

Potensi lahan yang terbilang sangat baik berupa sarana dan akses pendukungnya.

Gambar 2. Lokasi Perancangan Sumber: Penulis, 2022

Landasan Konseptual

Landasan Konseptual yaitu proses berbagai analisis yang dapat menghasilkan konsep perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak. Permasalahan yang didapat merupakan hasil dari analisis dan observasi yang menghasilkan sebuah solusi dari suatu permasalahan. Bangunan memiliki fungsi

(4)

149

utama yaitu sebagai tempat fasilitas Kesehatan dan tanggap penanganan darurat terhadap ibu materna pra dan pasca melahirkan serta pelayanan khusus terhadap balita dan anak-anak. Fasilitas yang memadai dan menjadi penunjang dalam pelayanan utama bagi ibu dan anak.

Analisis Perletakan menentukan tata letak dan penataan ulang dari fungsi bangunan yang berdasarkan dari berbagai aktivitas dan tujuan pengguna yang dapat saling terhubung dan efektif dalam melaksankan pelayanan Kesehatan. Bangunan yang mengikuti fungsi dari bangunan untuk mendapatkan arah hadap bangunan dan arah masuk bangunan yang menyesuaikan fungsi sebagai fasilitas dan pelayanan Kesehatan. Arah hadap bangunan mempengaruhi jalur dan arah sirkulasi yang saling terhubung antara arah masuk bangunan dan pola sirkulasi. Tujuan dari analisis sirkulasi untuk mendapatkan pola sirkulasi yang memudahkan pengguna tidak kebingungan dan mendapatkan pola sirkulasi yang mudah dipahami bagi pengguna. Analisis Vegetasi yang memberikan kenyamanan dan penunjang dari sirkulasi.

Daftar Acuan yaitu sumber dari terdapatnya besaran ruang RSIA dan didukung dengan Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Besaran Ruang RSIA di Kabupaten Sintang

Fungsi Besaran

Servis dan Utilitas 1296 Pelayanan Umum 1440 Pelayanan Utama 3146

Pengelola 962

Parkiran 152

Total Luas =

=

7996 7800m2 Sumber: Penulis, 2022

RSIA di Kabupaten Sintang memiliki 4 fungsi bangunan yang berbeda juga hamper serupa bentuk denah nya. 4 fungsi yaitu fungsi area servis/utilitas serta area penyimpanan dan evakuasi, fungsi bangunan yang kedua yaitu sebagai area pelayanan umum dan penanganan terhadap pasien rumah sakit terdapat pula area penyimpanan dan rekam medis, fungsi ketiga yaitu sebagai pelayanan utama Rumah Sakit Ibu dan Anak yang melakukan proses tanggap pelayanan dan penanganan terhadap ibu yang melahirkan dan pelayanan khusus kepada bayi dan anak-anak terdapat pula poliklinik sebagai pelayanan pendukung dari pelayanan utama dan fungsi yang keempat yaitu fungsi bangunan sebagai area pengelola dan ruang kendali atas sistem rumah sakit ibu dan anak.

(5)

150

Gambar 3. Hubungan dan Organisasi Ruang Makro Sumber: Penulis, 2022

Dimulai dari perubahan bentuk yang sederhana yaitu persegi Panjang menjadi lahirnya bentukan dari sebuah bangunan dan bentukan yang menyesuaikan fungsi serta pemanfaatan ruang dan lahan yang dimanfaatkan dengan maksimal baik itu ruang di dalam maupun ruang luar nya.

Bentukan transformasi yang didesain secara maksimal sehingga transformasi bentuk massa tersebut menyesuaikan fungsi serta iklim di sekitar site.

Gambar 4. Gubahan Bentuk Sumber: Penulis, 2022

Skematika ruang luar yang berupa pembagian zonasi ruang luar terhadap site serta menyesuaikan lingkungan sekitar yang didasari oleh beberapa klasifikasi dari tingkat privasi serta berbagai macam aktifitas pada setiap massa serta ruang-ruang pada bangunan. Bagian zona yang terbagi jadi 3 dalam site berupa zona publik yang berada pada bagian depan serta bagian samping sebagai sirkulasi dan zona yang digunakan baik publik maupun umum yaitu zona parkir, zona pelayanan yang berfungsi dan terletak di bagian tengah yang mengacu dengan fungsi sebagai fasilitas kesehatan medis.

(6)

151

Gambar 5. Skematik Ruang Luar Sumber: Penulis, 2022

Struktur pada RSIA di Kabupaten Sintang ini menerapkan sistem rangka grid diperkuat dengan beton bertulang. Struktur pada bagian bawah menggunakan pondasi tiang pancang yang diperkuat dengan pile cap dan cerucuk beton yang mendukung terhadap tanah yang bersifat lumayan keras, melalui hasil analisis struktur pada desain perancangan yang menyesuaikan dengan struktur bawah.

Tabel 2. Kriteria Pemilihan Jenis Pondasi

Kriteria Sumur Tiang Pancang Plat

SDM 1 3 3

Biaya 1 3 2

Tinggi Bangunan 1 2 3

Kekuatan Menahan Beban 2 3 1

Penyesuaian Lokasi 1 3 2

Total Nilai 6 14 11

Sumber: Penulis, 2022

Konsep air bersih pada perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Sintang terdiri dari sistem upfeet yaitu sistem air bersih ada rumah sakit. Air bersih yang di tampung pada water tank supply disebarkan dan mengarah ke reservoir serta ruang servis yang membutuhkan. Pompa tersebut ditempatkan pada ruangan khusus pada sarana zona servis dan utilitas. Sumber utama pasokan air bersih diperoleh lewat PDAM dan air hujan.

Perancangan RSIA di Kabupaten Sintang mempunyai enam jenis limbah kotor, yaitu air limbah dari lavatory, kloset, ruang operasi, ruang bersalin, ruang perinatologi, laboratorium, ruang obat-obatan, ruang cuci atau ruang linen serta dari urinoir, dan dapur/pantri. Air limbah lavatory sangat berbahaya, air limbah dapur berupa kotoran sisa makanan, air kotor dari ruang operasi dari bekas hasil operasi yang disalurkan ke satu pipa yang mengarah langsung ke IPAL utama rumah sakit, air kotor dari ruang bersalin yang berasal dari hasil operasi dan proses melahirkan yang memiliki jalur pipa tersendiri yang langsung mengarah ke IPAL utama rumah sakit, air kotor dari ruang perinatology yaitu air dari hasil bayi yang di mandikan dan proses persalinan bayi yang

(7)

152

memiliki jalur pipa tersendiri yang mengarah ke IPAL rumah sakit, air dari laboratorium dan ruang obat-obatan langsung disalurkan melalui pipa yang mengarah ke IPAL utama rumah sakit,air dari ruang cuci atau ruang linen yang langsung mengarah ke IPAL utama rumah sakit yang memiliki pipa tersendiri karena air kotor tersebut mengandung zat beracun serta detergen.sistem yang digunakan pada jaringan air kotor/IPAL di rumah sakit ini menerapkan system biofilter anaerob.

Hasil

Rancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Sintang yaitu termasuk bangunan pengutama peruntukkannya berupa fungsi sebagai pelayanan kesehatan dan tanggap penanganan darurat di Kabupaten Sintang serta lembaga-lembaga yang terkait dengan upaya tanggap penanganan darurat terkait membantu dalam penanganan ibu yang melahirkan. Adanya zona kawasan masuk dan keluar dengan jalur utama dan penunjang, hal ini bermaksud memberikan kemudahan untuk memantau aktifitas publik. Akses sirkulasi tanggap penanganan darurat seperti Ambulance Quick Response dan area Instalasi Gawat Darurat.

Area pelayanan utama sebagai area yang melayani penanganan darurat terhadap ibu hamil dan ibu melahirkan sedangkan area pendukung seperti area yang didalam nya terdapat pelayanan umum berupa poliklinik seperti yang mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 tahun 2019 dimana bagian area poliklinik perlu ditambahkan ke dalam fungsi bangunan sebagai rumah sakit khusus yang berguna sebagai pendukung pelayanan Kesehatan serta fasilitas yang selalu siap sedia utnuk tanggap penanganan darurat.disetiap area pelayanan utama, pendukung maupun umum terdapat nurse station yang berjaga selama 24 jam sebagai bentuk penanganan darurat untuk yang membutuhkan.

Gambar 6. Site Plan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Sintang Sumber: Penulis, 2022

Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Sintang memiliki 4 fungsi bangunan yang berbeda namun saling berhubungan serta jumlah denah yang hampir serupa di tiap bangunan. 4 fungsi dari bangunan yaitu fungsi area servis, utilitas serta area penyimpanan dan evakuasi, fungsi bangunan yang kedua yaitu sebagai area pelayanan umum dan penanganan terhadap pasien rumah sakit terdapat pula area penyimpanan dan rekam medis, fungsi ketiga yaitu sebagai pelayanan utama Rumah Sakit Ibu dan Anak yang melakukan proses tanggap pelayanan dan penanganan terhadap ibu yang melahirkan dan pelayanan khusus kepada bayi dan anak-anak terdapat pula poliklinik sebagai pelayanan pendukung dari pelayanan utama dan fungsi yang keempat yaitu fungsi bangunan sebagai area pengelola dan ruang kendali atas sistem rumah sakit ibu dan anak.

(8)

153

A. Denah fungsi Servis dan Utilitas

Bangunan dengan fungsi area servis, utilitas dan penyimpanan asset rumah sakit berada di ruang bawah yang keberadaan nya jarang diketahui, terdapat berbagai macam ruang pengolahan seperti ruang pengolahan makanan dan ruang peracikan obat-obatan, ruang yang menyediakan tempat suplai linen yang di distribusikan ke berbagai ruang intensif rumah sakit.

Gambar 7. Denah Semi Basement Fungsi Servis dan Utilitas Sumber: Penulis, 2022

Pada area belakang bangunan difungsikan sebagai tempat parkir dan pada bagian depan area depan difungsikan sebagai tempat servis dan utilitas serta bagian tengah bangunan difungsikan sebagai area penyimpanan dan pengolahan serta area distribusi.

B. Denah Fungsi Pelayanan Umum

Area depan langsung berhadapan dengan entrance bangunan yang dihubungkan langsung dengan fungsi bangunan yang terhubung satu sama lain, area lobby yang menghubungkan berbagai area pelayanan mulai dari kafetaria, ruang rekam medis yang menyimpan berbagai rekapan dan dokumen serta riwayat pasien rumah sakit, area pelayanan umum seperti klinik yang berzona publik yang mudah untuk akses, penempatan ramp terletak di bagian kanan bangunan bersebelahan dengan area parkir yang dapat dengan mudah dijangkau tiap ruanganya sehingga peletakan ramp dan ruang ruang tidak menyulitkan pasien atau pengunjung.

Gambar 8. Denah Lantai 1 Fungsi Pelayanan Umum Sumber: Penulis, 2022

Area pelayanan utama menghubungkan ruangan yang lainnya mulai dari klinik, ruang konsultasi hingga ke jalur IGD, bagian belakang terdapat musholla yang bersebelahan dengan area parkir umum.

(9)

154

C. Denah Fungsi Pelayanan Utama

Area dengan fungsi pelayanan utama sebagai tanggap penanganan darurat dengan berbagai kegiatan seperti penanganan ibu yang melahirkan dan pelayanan kepada bayi di ruang perinatologi bahkan ruang operasi bagi yang penanganannya sudah darurat, terdapat pula ruang pemulihan setelah operasi dan ruang bersalin yang terbagi menjadi beberapa ruang khusus hingga ruang isolasi khusus ibu penderita covid dan ruang ICU isolasi yang diperuntukan untuk pasien atau ibu yang telah melakukan proses melahirkan yang menderita penyakit bawaan dan mengantisipasi komplikasi pada ibu yang melahirkan. Adanya pelayanan pendukung bagi pelayanan utama yaitu polikinik yang dengan mudah dapat di akses melalui lobby dan terhubung dengan ruang rekam medis yang menyimpan berbagai riwayat pasien dan dokumen penting.

Bukan hanya sebagai area pelayanan utama dan pelayanan pendukung namun terdapat juga area penyimpanan asset darurat seperti laboratorium dan bank darah.

Gambar 9. Denah Lantai 2 Fungsi Pelayanan Utama Sumber: Penulis, 2022

Gambar 10. Denah Lantai 3 Fungsi Pelayanan Utama Sumber: Penulis, 2022

Lantai 3 pada bangunan merupakan area pelayanan utama bagi pasien yang melakukan perawatan (IRNA) di rumah sakit dan semua fasilitas serta pelayanan Kesehatan diberikan untuk memberikan kenyamanan. Pengkhususan ruang bagi ibu dan balita serta pelayanan Kesehatan utama untuk ibu maternal pra dan pasca melahirkan serta pelayanan terhadap anak-anak.

D. Denah Fungsi Pengelola

Bangunan dengan fungsi pengelola yang didalamnya banyak terdapat ruang ruang kepala bidang hingga ruang pekerja rumah sakit yang dapat merumuskan kinerja untuk rumah sakit ibu dan balita (anak) ditunjang oleh ruang rapat dan ruang pengawasan internal bagi pengelola rumah sakit

(10)

155

dan yang terlibat dalam kepengurusan rumah sakit ibu dan anak. Terdapat aula sebagai tempat publik yang berguna untuk kegiatan internal dan eksternal.

Gambar 11. Denah Lantai 4 Fungsi Pengelola Sumber: Penulis, 2022

Gambar 12. Denah Atap Sumber: Penulis, 2022

Bagian atap bangunan yang berfungsi sebagai tempat evakuasi jalur atas juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan boiler, AC outdoor dan alat sistem tata udara.

Tampak depan bangunan memiliki konsep bentuk yang berfokus pada penataan tiap ruang, ide konsep yang menekankan keefektifan ruang karena konsep yang diterapkan yaitu bentuk yang mengikuti ruang (form follow function). Memadukan antara sun shading, reaksi masuknya sinar baik langsung maupun tidak langsung ke bangunan.

(11)

156

Gambar 13. Tampak Bangunan Sumber: Penulis, 2022

Tampak kanan pada bangunan menegaskan penggunaan sun shading upaya meminimalkan pencahayaan yang masuk ke dalam bangunan serta penggunaan Aluminium Composit Panel (ACP) selain sebagai sun shading berguna juga sebagai estetika dari bangunan dan penerapan konsep pengeksposan struktur pada bagian atap. Pada tampak kiri penegasan penggunaan sun shading pada setiap bukaan bangunan dan pengeksposan struktur pada bagian atap bangunan.

Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Sintang memiliki 4 fungsi pada bangunan yaitu fungsi utama pelayanan dan tanggap penanganan darurat, fungsi umum pelayanan, fungsi pengelola, penyimpanan asset dan fungsi penunjang seperti kafetaria, aula, area parkir dan pedestrian sehingga memiliki 2 macam potongan secara arsitektural yaitu potongan A dan B. Potongan A yang memperlihatkan berbagai fungsi ruang memperlihatkan antara fungsi utama dan fungsi pendukung.

Gambar 14. Potongan Bangunan Sumber: Penulis, 2022

Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Sintang merupakan fasilitas pelayanan Kesehatan yang mengutamakan ibu materna sebelum dan sesudah melahirkan dari segala bentuk penanganan khusus hingga tanggap penanganan darurat dan fungsi ruang yang maksimal pengutamaanya serta pemaksimalan sirkulasi udara dengan adanya berbagai bentuk sun shading. Bangunan juga memiliki pola sirkulasi yang berhubungan dan sirkulasi khusus pada jenis kendaraan.

(12)

157

Gambar 15. Visualisasi Eksterior Sumber: Penulis, 2022

Suasana Interior yang menyajikan suasana tiap ruang bagi Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Sintang penyajian suasana ruang meliputi pemilihan dan pemakaian tekstur serta material yang menunjang dan memberikan kesan nyaman di dalam bangunan, pemilihan warna cat serta perabot dapat menjelaskan bagaimana kondisi suasana di dalam desain bangunan.

Gambar 16. Visualisasi Interior Sumber: Penulis, 2022

5. Kesimpulan

Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Sintang merupakan bentuk respon karena belum terdapat fasilitas Kesehatan yang memadai dalam penanganan tanggap darurat bagi ibu materna pra dan pasca melahirkan serta pelayanan penanganan terhadap balita dan anak-anak. Dengan terdapatnya Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Sintang dampak dari segala permasalahan terkait ibu dan anak dapat ditangani dengan adanya fasilitas yang memadai serta pengkhususan pelayanan bagi ibu dan anak dengan fasilitas yang terstandarisasi dan segala bentuk aktifitas yang terpenuhi serta pelayanan Kesehatan dapat dilakukan dengan maksimal.

Ucapan Terima Kasih

Terima Kasih kepada Allah SWT atas limpahan berkat serta rahmat dan karunia-Nya dengan ini penulis dapat selesai menulis jurnal ini. Untuk Orang Tua, Bapak serta Emak yang telah memberikan doa serta dukungan dan pengorbanan bapak saya yang selalu mendukung dan selalu memberikan apapun baik itu berupa doa maupun materi sehingga penulis selesai menulis jurnal ini juga terima kasih banyak terhadap Dosen Bimbingan yang telah sabar dan membantu serta beberapa pihak yang memberikan dukungan.

(13)

158

Daftar Acuan

Budiarso, R. L. & Setiyowati, T. (1990). Estimasi Kematian Maternal Dengan Metoda Saudara Kandung Perempuan di Jawa Barat (Sisterhood Method). Buletin Penelitian Kesehatan, 19 (1)

Catanese, A. J. & Snyder, J. C. (1989). Perencanaan Kota permukiman Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. (2019). Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2019. Pontianak:

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (1992). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor/983/MenKes/SK/XI/1992 tentang Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 tentang

Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Pujianto, A. (2020). Penyebab Tinggi Angka Kematian Ibu dan Bayi. Diakses dari https://tribunpontianak.co.id

Sekretariat Negara Republik Indonesia. (1992). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia

Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia

Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia

Gambar

Gambar 1. Jumlah Kasus Kematian dan Angka Kematian Ibu Tahun 2019 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, 2019
Gambar 2. Lokasi Perancangan Sumber: Penulis, 2022
Gambar 3. Hubungan dan Organisasi Ruang Makro Sumber: Penulis, 2022
Gambar 5. Skematik Ruang Luar Sumber: Penulis, 2022
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pemberian pakan alami (Chaetoceros calcitrans dan Isochrysis

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas buah apel Anna (susut bobot, warna dan tekstur).. 3.4.3

transportasi ini, maka perlu dilakukan perhitungan harga pokok produksi dengan memperhatikan aktivitas yang menimbulkan biaya dan dapat mempengaruhi biaya produksi,

Pendamping Asrama adalah orang yang membantu pengasuh untuk. menertibkan santri melaksanakan kegiatan di

Aktivitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat (BAL) yang Diisolasi Dari Feses Orangutan (Pongo pygmaeus) Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Bakteri Enterik Patogen Secara In Vitro..

Konsorsium bakteri dilakukan dengan menyeleksi isolat yang menghasilkan aktivitas degradasi limbah tertinggi pada skala laboratorium. Formulasi untuk konsorsium mikroba

Maltodekstrin merupakan salah satu produk dari hasil hidrolisa pati dengan menggunakan asam maupun enzim, yang terdiri dari campuran glukosa,

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran student facilitator and explaining, model pembelajaran ini sangat efektif