• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI OLEH MARINCE BR MARBUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI OLEH MARINCE BR MARBUN"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI INVESTASI DAN PENGETAHUAN INVESTASI TERHADAP MINAT MAHASISWA BERINVESTASI DI PASAR MODAL

(STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI STMIK-STIE MIKROSKIL)

OLEH

MARINCE BR MARBUN 150521148

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI INVESTASI DAN PENGETAHUAN INVESTASI TERHADAP MINAT MAHASISWA BERINVESTASI DI PASAR MODAL

(STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI STMIK-STIE MIKROSKIL)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi investasi dan pengetahuan investasi terhadap minat berinvestasi di pasar modal pada mahasiswa Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil. Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi investasi dan pengetahuan investasi. Variabel dependen yang digunakan adalah minat berinvestasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Mikroskil dan sampel pada penelitian ini adalah 110 mahasiswa Fakultas Ekonomi Mikroskil. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistika deskriptif dan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variabel motivasi investasi dan pengetahuan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal. Secara parsial motivasi investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal sedangkan pengetahuan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal.

Kata Kunci: Motivasi Investasi, Pengetahuan Investasi Minat berinvestasi di pasar modal.

(7)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF INVESTMENT MOTIVATION AND KNOWLEDGE ON INVESTMEN INTEREST IN CAPITAL MARKET IN (STUDY OF STMIK-STIE MIKROSKIL’S

ECONOMIC COLLEGE STUDENT)

This study purpose was to acknowledge the impact of motivation and knowledge in investing to investment interest at capital market of STMIK-STIE Mikroskil’s economic college student. The independent variable in this study was the motivation and knowledge in investment. The dependent variable in this study was the investment interest. Population of college student and sample in this study was 110 college students from Economy Major. Analysis technique in this study was descriptive statistical analysis technique and double linear regression analysis technique. The result of this study showed that the interest motivation variable and the knowledge in investment gave positive and significant impact to college student’s interest in investing at capital market. Partially, investment motivation wasn’t affect in positive and significant impact to college student’s interest in capital market meanwhile the knowledge in investment give positive and significant impact to college student’s interest in investing at capital market.

Keywords: investment motivation, investment knowledge, investment interest at capital market.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa.

Jikalau peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini, itu semua karna kasih dan penyertaanNya. Penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Motivasi Investasi dan Pengetahuan Investasi terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil) merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada orang tua tercinta, Ayahanda J. Marbun dan Ibunda S.

Tambunan yang telah merawat peneliti dengan cinta kasih yang tulus sampai saat ini,yang selalu mendoakan dan mendukung tiada henti untuk terus maju dan meraih kesuksesan dalam hidup terlebih saat proses penyelesaian masa kuliah.

Dan peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Doli Muhammad Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, Sekretaris Program Studi

(9)

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Drs. Syahyunan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan arahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang memberikan waktu, arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Untuk seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk setiap jasa-jasanya selama perkuliahan.

8. Kepada setiap raga yang bersedia ikut berjerih lelah memberikan waktu, perhatian, pertolongan juga bersedia memberikan telinga sebagai pendengar perjalanan proses pengerjaan skripsi, kemudian kepada setiap raga yang bersedia hadir memberikan masukan terbaik dalam pengerjaan skripsi ini, saya ucapkan terimakasih.

Medan, Januari 2019 Peneliti

Marince Br. Marbun NIM: 150521148

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

1.1 Landasan Teori ... 12

1.1.1 Pengertian Minat ... 12

1.1.2 Minat Investasi ... 13

1.1.3 Pengertian Motivasi ... 13

1.1.4 Motivasi Investasi ... 14

1.1.5 Pengertian Investasi ... 16

1.1.6 Pengetahuan Investasi ... 16

1.2 Penelitian Terdahulu ... 23

2.3 Kerangka Konseptual ... 26

2.4 Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

3.3 Batasan Operasional ... 28

3.4 Definisi Operasional ... 28

3.4.1 Variabel Independen ... 29

3.4.2 Variabel Dependen... 29

3.5 Populasi dan Sampel ... 30

3.5.1 Populasi ... 30

3.5.2 Sampel... 30

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 31

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 31

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 31

3.8.1 Uji Validitas ... 31

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 33

3.9 Teknik Analisis Data ... 35

3.9.1 Teknik Analisis Statistik Deskriptif ... 35

(11)

3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 35

3.10 Uji Asumsi Klasik ... 36

3.10.1 Uji Normalitas ... 36

3.10.2 Uji Multikolinearitas ... 36

3.10.3 Uji Heteroskedastisitas... 36

3.11 Uji Hipotesis ... 37

3.11.1 Uji F ... 37

3.11.2 Uji t ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia ... 39

4.2 Analisis Deskriptif ... 41

4.3 Regresi Linear Berganda ... 44

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 45

4.4.1 Uji Normalitas ... 45

4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 45

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas... 46

4.5 Pengujian Hipotesis ... 47

4.5.1 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan F ... 47

4.5.2 Uji t (Parsial) ... 47

4.5.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 48

4.6 Pembahasan ... 49

4.6.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi 49 4.6.2 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Minat Berinvestasi ... 50

BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

DAFTAR LAMPIRAN ... 55

(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1.1 Data Jumlah Investor Indonesia ... 3

2.1 Penelitian Terdahulu ... 23

3.1 Operasional Variabel ... 30

3.2 Uji Validitas ... 33

3.3 Uji Reliabilitas ... 34

4.1 Case Processing Summary ... 42

4.2 Tabel Jenis Kelamin ... 42

4.3 Tahun Akademik ... 42

4.4 Descriptive Statistics ... 43

4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 44

4.6 Uji Normalitas ... 45

4.7 Uji Multikolinearitas ... 46

4.8 Hasil Uji Pengaruh Simultan (F) ... 47

4.9 Hasil Uji t ... 47

4.10 Koefisien Determinasi ... 48

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Gambar Data Jumlah Investor Indonesia ... 4

1.2 GambarPersentase Kepemilikan di Bursa Efek Indonesia ... 5

2.1 Kerangka Konseptual ... 26

4.1 Uji Heteroskedatistitas ... 46

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian Skripsi 55

2 Jawaban Responden ... 58

3 Data Hasil Uji Validitas ... 64

4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 65

5 Hasil Analisis Deskriptif ... 66

6 Hasil Asumsi Klasik ... 67

7 Regresi Linear Berganda ... 68

8 Pengujian Hipotesis ... 69

(15)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap negara ingin memiliki pasar modal yang maju dan berkembang pesat. Sektor pasar modal dan keuangan memang menjadi salah satu tolak ukur perekonomian di suatu negara. Indonesia adalah negara yang sampai saat ini berjuang dengan keras untuk memajukan pasar modalnya. Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefenisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Tandelilin, 2017). Pasar modal menjadi sangat penting dalam menunjang perekonomian suatu negara, dikarenakan pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).

Dengan adanya pasar modal, pihak pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbal hasil (return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Dalam hal ini pasar modal bertindak sebagai tempat yang bisa digunakan oleh pihak berkepentingan untuk beraktivitas terutama dalam bidang ekonomi.

(16)

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan/ keuntungan bagi pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian diharapkan meningkat karena pasar modal merupakan alternative pendanaan bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan selanjutnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas (Darmadji &

Fakhrudin, 2015). Dalam fungsi keuangan ini yang dibicarakan memang berfokus pada dana atau modal. Karena hal ini dianggap salah satu komponen yang penting dalam sebuah kegiatan ekonomi.

Menurut Tandelilin (2017) pasar modal Indonesia memliliki peran besar bagi perekonomian negara. Ketika pasar modal di Indonesia diaktifkan kembali pada tahun 1976 Pasar modal di Indonesia memiliki manfaat yang sangat membantu peningkatan aktivitas perekonomian di Indonesia seperti, dunia usaha akan mendapatkan sumber pembiayaan yang optimal untuk mengembangkan usahanya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga masyarkat memiliki sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan, dan dapat memberikan wahana investasi yang sangat menarik dan menguntungkan bagi investor.

Investasi adalah kegiatan penarikan sumber-sumber dana untuk mengadakan barang modal pada masa sekarang untuk menghasilkan aliran produk dan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang (Haming & Basamala, 2014). Investasi di pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi yang muda di akses oleh masyarakat luas semenjak dibukanya Bursa Efek Indonesia,

(17)

serta memberikan kesempatan penyebaran kepemilikan perusahaan hingga semua lapisan masyarakat dan lain sebagainya. Per tanggal 10 Agustus 2016, Bursa Efek Indonesia merilis data jumlah perusahaan Indonesia yang Go Public yakni berjumlah 517 perusahaan. Banyaknya perusahaan-perusahaan baru dapat menjadi salah satu faktor pendorong jumlah investor, terutama pada investasi saham di pasar modal. Berikut adalah gambaran pertumbuhan jumlah investor di pasar modal Indonesia yaitu:

Tabel 1.1

Data Jumlah Investor Indonesia

Tahun Jumlah Investor (Orang)

2012 281.256

2013 320.506

2014 364.465

2015 434.107

2016 891.070

2017 1.120.000

Sumber: www.ksei.co.id

Pada Tabel 1.1 jumlah investor saham yang tercatat di KSEI tahun 2012 adalah sebesar 281.256 orang kemudian mengalami peningkatan sebesar 14% di tahun 2013 menjadi sebesar 320.506 orang. Pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan sebesar 13% dari tahun sebelumnya dimana jumah investor saham sebesar 364.465 orang dan pada tahun 2015 sebesar 434.107 orang dimana ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 19%. Pada tahun 2016 kembali mengalami peningkatan sebesar 105.27% sehingga jumlah investor saham di akhir tahun 2016 adalah sebesar 891.070 orang. Kemudian di akhir tahun 2017 jumlah investor bertambah menjadi 1.120.000 meningkat 25%.

Berikut data disajikan dalam bentuk grafik.

(18)

Sumber: www.ksei.co.id

Gambar 1.1

Data Jumlah Investor Indonesia

Peningkatan jumlah investor menunjukkan minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal semakin tinggi. Namun jumlah tersebut masih rendah, jika dilihat dari komposisi investasi masyarakat, maka sebagian besar tertanam pada tabungan atau deposito. hingga saat ini jumlah masyarakat yang memanfaatkan fasilitas perbankan sebesar 36% dari total penduduk 260 juta orang atau sekitar 93.6 juta orang, ujar Eny Panggabean Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia dalam Jakarta, Kompas.com 28 Februari 2017. Meskipun pada grafik terlihat jumlah investor di pasar modal tiap tahunnya bertambah, namun berdasarkan data yang dirilis Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan bahwasanya berdasarkan kepemilikan pasar modal Indonesia masih dikuasai pihak asing dengan perbandingan persentase 52,23% investor asing dan 47,77% kepemilikan domestik (lokal) dalam Jakarta, Kompas.com 30 Oktober 2017. Berikut data disajikan dalam bentuk grafik.

281256 320506 364465 434107

891070

1120000

0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Investor (Orang)

Jumlah Investor (Orang)

(19)

Sumber: www.ksei.co.id

Gambar 1.2

Persentase kepemilikan di Bursa Efek Indonesia

Investasi masih merupakan hal yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia karena jika dibandingkan negara lain, maka animo masyarakat Indonesia untuk berinvestasi masih cukup rendah. Rendahnya animo masyarakat ini mungkin disebabkan oleh minimnya pengetahuan mengenai investasi di pasar modal sehingga, masyarakat tidak termotivasi untuk melakukan investasi. Oleh karena itu, untuk memotivasi masyarakat berinvestasi dan meningkatkan pengetahuan investasi masyarakat dan memajukan pasar modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk memperkenalkan pasar modal kepada masyarakat Indonesia. Setiap orang diperhadapkan pada berbagai alternatif investasi untuk menjadi pertimbangan sebelum melakukan investasi.

Jenis investasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. Jenis investasi yang diperdagangkan di pasar modal ada banyak jenisnya, beberapa diantaranya adalah saham, obligasi dan reksadana. Setelah

47.77%

52.23%

Domestik Asing

(20)

masyarakat tahu tentang investasi salah satu hal yang memotivasi masyarakat berinvestasi adalah keuntungan.

Menurut Syahyunan (2013) tujuan utama investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Investasi yang dipilih oleh investor adalah alternatif investasi yang diharapkan dapat memberikan tingkat keuntungan yang tinggi. Tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap jenis instrument investasi berbeda-beda. Berinvestasi di pasar modal khususnya saham menawarkan keuntungan yang lebih tinggi di bandingkan berinvestasi dalam bentuk deposito. Dengan memiliki pengetahuan mengenai berinvestasi di pasar modal khususnya saham menawarkan keuntungan yang lebih tinggi di banding suku bunga deposito, dengan demikian diharapkan dapat menambah minat masyarakat dalam berinvestasi. Namun masyarakat juga harus mengetahui risiko yang akan dihadapi.

Risiko investasi, juga adalah pengetahuan yang harus diketahui oleh masyarakat. Menurut Tandelilin (2017) sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukannya.

Tetapi, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut. (Widiatmodjo, 2012) mengatakan setiap bidang investasi pasti memiliki resiko, begitu juga dalam membeli saham. Resiko yang dihadapi dalam membeli saham adalah resiko turunnya harga (capital loss) dan resiko terjadinya likuidasi terhadap perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Capital loss adalah kerugian dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah dari nilai beli saham.

(21)

Masing-masing investor memiliki ketahanan mental sendiri-sendiri dalam menghadapi risiko. Jenis investor dalam menghadapi risiko ada tiga yaitu yang pertama, investor yang berani mengambil risiko (risk seeker). Investor jenis ini akan berani melakukan investasi meskipun tambahan risiko lebih besar dari tambahan keuntungan. Yang kedua, investor yang tidak peduli terhadap risiko (indifferent to risk). Investor jenis ini berani melakukan investasi berapapun risikonya, walaupun keuntungan tidak berubah. Ketiga adalah investor yang menghindari risiko (risk averter). Investor ini hanya akan bersedia melakukan investasi jika tambahan keuntungan lebih besar dari tambahan risiko. Dua unsur yang selalu melekat pada setiap investasi adalah hasil (return) dan risiko (risk).

Dua unsur ini selalu mempunyai hubungan yang searah, semakin tinggi risiko investasi, semakin besar peluang keuntungan yang diperoleh. Sebaliknya, semakin kecil risiko, semakin kecil pula peluang hasil yang diperoleh. Istilahnya “high risk high return dan low risk low return”. Dengan mengetahui bahwa berinvestasi memiliki risiko, diharapkan tidak mengurangi minat masyarakat untuk berinvestasi khususnya pasar modal karena di dalam berinvestasi selalu melekat unsur risiko dengan keuntungan. Besar risiko yang dapat diterima oleh seseorang akan berbanding lurus dengan keuntungan yang akan diperolehnya.

Menurut Sharpe, G.J, & J, (2005) menyebutkan bahwa pengetahuan investasi ini dapat diperoleh darimana saja, antara lain dari pendidikan formal seperti di perguruan tinggi atau pendidikan non formal seperti pelatihan. Apabila masyarakat memiliki pengetahuan investasi seperti pengetahuan tentang pasar modal, jenis investasi, tingkat keuntungan investasi dan risiko investasi,

(22)

diharapkan akan dapat menambah minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal.

Salah satu yang menjadi objek sasaran utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menjaring investor-investor baru adalah dengan mendirikan Galeri Investasi yang ada disetiap universitas, karena mahasiswa dapat menjadi potensi besar sebagai investor di pasar modal. Pengetahuan mengenai investasi di pasar modal secara global juga di edukasikan kepada mahasiswa di kampus-kampus, khususnya pada mahasiswa yang mengambil jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil.

Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil adalah kampus yang berfokus pada ekonomi dan bisnis, memiliki dua jurusan yang terdiri dari S1 Manajemen dengan 2 konsentrasi yaitu Manajemen Bisnis, dan Manajemen Pemasaran, serta S1 Akuntansi yang juga memiliki 2 konsentrasi yaitu Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Perpajakan. Semua jurusan tersebut di wajibkan mengambil mata kuliah yang berhubungan dengan investasi pasar modal. Dan istilah investasi pasar modal bukanlah hal yang tidak asing bagi mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil khususnya bagi mahasiswa/I jurusan akuntansi keuangan yang telah menerima matakuliah tentang pasar modal dan investasi di semester tiga. Untuk menambah pengetahuan akan investasi pasar modal juga bisa di dapatkan melalui seminar pasar modal yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia di Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil dan melalui galeri investasi yang ada di Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil. Dengan seminar yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia dan galeri investasi yang ada, maka

(23)

Bursa Efek Indonesia mengharapkan pengetahuan masyarakat khususnya mahasiswa dapat bertambah, dengan bertambahnya pengetahuan mahasiswa akan investasi, maka minat investasi mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal akan bertambah.

Galeri investasi di Mikroskil berdiri pada tahun 2012, dan sampai sekarang masih aktif. Galeri investasi yang bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia rutin setiap 2 bulan sekali melakukan seminar pelatihan pasar modal kepada mahasiswa Mikroskil yang juga terbuka untuk umum. Rata-rata yang mengikuti seminar pelatihan pasar modal sebanyak 500 mahasiswa. Galeri investasi di Mikroskil juga memiliki kegiatan lain seperti, kelas diskusi yang diadakan dua sampai tiga kali dalam sebulan. Mahasiswa yang hadir sebanyak 6 orang dalam satu kali pertemuan yang dibimbing langsung oleh staf di galeri investasi. Adapun pelatihan pasar modal ini diharapkan pengetahuan dan minat investasi semakin bertambah jumlahnya khususnya mahasiswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Pajar (2017) mendukung penelitian Tandio

& Widanaputra (2016) juga penelitian Merawati & L. K (2015) yang menjelaskan bahwa pelatihan pasar modal berpengaruh terhadap minat berinsvestasi secara signifikan. Berarti, semakin paham seseorang tentang investasi di pasar modal maka akan semakin berminat seseorang untuk berinvestasi di pasar modal dan pembelajaran di kelas, mengikuti seminar pasar modal dapat menambah pemahaman tersebut.

Penelitian juga dilakukan oleh Malik (2017) yang bertentangan dengan hasil penelitian Merawati & L. K (2015), Tandio & Widanaputra (2016) dan Pajar

(24)

(2017), yang menjelaskan bahwa variabel pengetahuan tidak berpengaruh terhadap minat investasi mahasiswa atau pada hasil penelitian Malik (2017) bahwa variabel pengetahuan, persepsi dan belajar berbanding negative terhadap minat berinvestasi. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan tidak mempunyai peranan penting terhadap minat mahasiswa berinvestasi.

Berdasarkan fenomena awal yang telah jelaskan, isu permasalahan yang didapat dan hasil penelitian terdahulu yang masih inkonsistensi, maka penelitian ini akan meneliti tentang Pengaruh Motivasi Investasi dan Pengetahuan Investasi terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah motivasi investasi dan Pengetahuan investasi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal.?

2. Apakah motivasi investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal.?

3. Apakah Pengetahuan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Apakah motivasi investasi dan Pengetahuan investasi berpengaruh signifikan

(25)

terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal.?

2. Apakah motivasi investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal.?

3. Apakah Pengetahuan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal?

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka manfaat penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Secara akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi referensi bagi penelitian- penelitian selanjutnya dan dapat menambah wawasan bagi pembacanya.

2. Secara praktis

Dapat menyediakan informasi mengenai pengaruh pengetahuan investasi terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal.

3. Secara kebijakan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan oleh pihak- pihak sekuritas maupun Bursa Efek ndonesia (BEI) selaku pengelola pasar modal untuk menjaring investor-investor baru di pasar modal.

(26)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Minat

Minat pada dasarnya adalah sebab akibat dari pengalaman. Salah satu factor yang mempengaruhi minat adalah factor inner urge yaitu bahwa rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat (Khairani, 2017). Minat sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas yang dilakukan.

Misalnya seseorang yang berminat terhadap mata kuliah yang berhubungan dengan investasi saham, maka ia akan sungguh-sungguh mempelajarinya dan menerapkannya seperti rajin mempelajarinya dengan mengikuti seminar tentang investasi saham, membaca buku tentang investasi saham agar memiliki pengetahuan yang cukup mengenai investasi saham dan akan mencoba untuk mempraktikkannya dengan membuka rekening saham. Pengetahuan tersebut seperti jenis investasi, tingkat return berinvestasi saham, tingkat risiko berinvestasi saham, cara memilih investasi saham yang tepat.

Menurut Slameto (2017) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa tertarik pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Dimana apabila seseorang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas tersebut secara konsisten dengan rasa senang dikarenakan hal tersebut datang dari dalam diri seseorang yang didasarkan rasa suka dan tidak ada paksaan dari pihak luar.

(27)

2.1.2 Minat Investasi

Ciri-ciri seseorang yang berminat untuk berinvestasi dapat diketahui dengan seberapa berusahanya dalam mencari tahu tentang suatu jenis investasi, mulai dari keuntungan, kelemahan, kinerja investasi dan lain sebagainya. Selain itu, mereka juga akan berusaha meluangkan waktu untuk mempelajari lebih jauh tentang investasi tersebut atau mereka langsung mencoba berinvestasi pada jenis investasi tersebut, bahkan menambah porsi investasi mereka.

Menurut Slameto (2017), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang yaitu:

1. Faktor Intern yang terdiri dari faktor jasmani seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh, dan faktor psikologi seperti intelegensi, perhatian, bakat, kematangan dan kesiapan.

2. Faktor Ekstern yang berasal dari lingkungan seperti keluarga (cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga), kampus (metode mengajar di kelas, kurikulum, relasi dosen dengan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa).

2.1.3 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti

“menggerakkan” (to move). Motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan kearah tujuan tertentu (Winardi, 2008).

Malik (2017) Motivasi didefinisikan sebagai proses dimana individu

(28)

mengenal kebutuhannya dan mengambil tindakan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Dalam kandungannya bahwa motivasi merupakan suatu proses dan proses ini dapat menjelaskan perbedaan dalam intensitas perilaku konsumen (investor). Kandungan lainnya dari definisi tersebut bahwa motivasi merupakan dorongan, yaitu dorongan bagi manusia untuk mengambil tindakan tertentu dalam upaya memuaskan kebutuhannya.

Motivasi adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan (Handoko, 2001).

2.1.4 Motivasi Investasi

Teori motivasi yang paling terkenal adalah teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan. Dasar teori kebutuhan Maslow adalah sebagai berikut:

1. Manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan, ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus menerus dan baru berhenti jika akhir hayatnya tiba.

2. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya. Hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi.

3. Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat (hierarchy). Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisiologi (physiological needs) merupakan kebutuhan berupa makan, minum, perumahan dan pakaian.

b. Kebutuhan rasa aman dan keselamatan (safety and security needs)

(29)

merupakan kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan.

c. Kebutuhan social (social needs) merupakan kebutuhan untuk bersosialisasi dengan orang lain.

d. Kebutuhan penghargaan (esteem or status needs) merupakan kebutuhan akan penghargaan untuk diri.

e. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs) merupakan kebutuhan puncak yang menyebabkan seseorang bertindak bukan atas dorongan orang lain, tetapi karena kesadaran dan keinginan diri sendiri.

Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam beberapa tingkatan.

Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah (substansial), sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi oleh eksternal. Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa pendapat dari para ahli mempunyai inti yang sama yaitu bagaimana caranya memberikan dorongan kepada individu agar mau bertindak (bekerja) sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal ini bagaimana caranya memberi dorongan kepada masyarakat mau menunjukkan minatnya terhadap investasi yang terdapat di pasar modal. Jadi motivasi adalah suatu perangsang atau pendorong yang terdapat pada diri seseorang untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja dan kedisiplinan sehingga mereka mau melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Kesimpulannya bahwa motivasi seseorang sangat ditentukan oleh

(30)

kebutuhan dalam dirinya dan faktor kebiasaan dari pengalaman belajar sebelumnya. Sepertihalnya pengalaman investor yang menjadikan kekuatan motivasinya untuk berinvestasi di pasar modal. Berdasarkan teori lapangan dari kurt lewin, teori tersebut mengemukakan bahwa perilaku seseorang merupakan fungsi dari seseorang terhadap lingkungannya. Dalam kaitannya dengan investasi, investor dipengaruhi oleh lingkungan investasi dan lingkungan pengembangan berinvestasi sehingga termotivasi untuk berinvestasi (Silmy, F.I., 2011). Dalam pengembangan motivasi untuk berinvestasi tersebut, diperlukan faktor lain yang mempengaruhi investor berinvestasi yaitu pengetahun tentang investasi.

2.1.5 Pengertian Investasi

Menurut Syahyunan (2015), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa mendatang sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut.

(Martalena & Malinda, 2011), investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, dimana didalamnya terkandung unsur resiko ketidakpastian, sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

2.1.6 Pengetahuan Investasi

Pengetahuan adalah informasi yang telah diorganisasikan di dalam

(31)

memori sebagai bagian dari sebuah system atau jaringan informasi yang terstruktur. Dengan kata lain pengetahuan adalah informasi yang telah diproses.

Suatu aktifitas pembelajaran akan menyebabkan penambahan informasi mengenai sesuatu yang dipelajari dan menyebabkan suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari informasi yang diterima individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. Informasi yang diterima oleh individu baik dari aktivitas pembelajaran di kampus, pelatihan- pelatihan, seminar-seminar seperti seminar pasar modal merupakan bentuk pembelajaran bagi individu yang kemudian akan menumbuhkan minat bagi individu tersebut (Baihaqi, 2016).

1. Pengetahuan Pasar Modal

Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan (return). Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek-proyeknya. Dengan alternatif pendanaan dari pasar modal, perusahaan dapat beroperasi dan mengembangkan bisnisnya dan pemerintah dapat membiayai berbagai kegiatan sehingga meningkatkan kegiatan perekonomian negara dan kemakmuran masyarakat luas (Tandelilin, 2017).

Menurut Darmadji & Fakhrudin, (2015) pasar modal merupakan tempat diperjualbelikannya instrument keuangan jangka panjang seperti utang, ekuitas (saham), instrument derivatif dan instrument lainnya. Pasar modal

(32)

merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana kegiatan berinvestasi.

Manfaat keberadaan pasar modal di Indonesia yaitu:

a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha.

b. Memberikan wahana investasi bagi investor.

c. Menyediakan indikator utama bagi tren ekonomi negara.

d. Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan hingga lapisan masyarakat menengah.

e. Penciptaan iklim usaha yang sehat.

f. Menciptakan lapangan kerja.

g. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek.

h. Menjadi alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa di perhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi.

i. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol dunia social.

j. Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan dan pemanfaatan manajemen professional.

2. Jenis Instrumen Investasi

Menurut jenisnya, investasi dapat dibedakan menjadi investasi langsung (direct investment) dan investasi tidak langsung (indirect investment).

a. Investasi Langsung (Direct Invesment)

(33)

Investasi langsung adalah investasi pada aset atau faktor produksi untuk melakukan usaha (bisnis). Investasi langsung disebut juga sebagai investasi pada sector rill atau investasi yang jelas wujudnya, mudah dilihat dan diukur dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan.

b. Investasi Tidak Langsung (Indirect Invesment)

Investasi tidak langsung adalah investasi yang bukan pada aset atau faktor produksi, tetapi pada aset keuangan (financial assets), seperti deposito, investasi pada surat berharga (sekuritas), seperti saham, obligasi, reksadana dan sebagainya.

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seorang investor di dalam suatu perusahaan. Dengan membeli saham suatu perusahaan, perusahaan akan membayarkan dividen sepanjang perusahaan memperoleh laba dan orang yang membeli saham perusahaan tersebut memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Namun apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) maka pemegang saham memiliki hak yang terakhir dalam pembagian kekayaan perusahaan. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi memiliki masa jatuh tempo, pada saat obligasi jatuh tempo maka penerbit obligasi harus melunasi hutang obligasi kepada pembeli obligasi. Dan keuntungan membeli obligasi berupa kupon yang di bayar oleh penerbit obligasi sesuai dengan waktu yang sudah disepakati.

Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam dana portofolio efek oleh manajer investasi. Yang mengelola reksadana ialah manajer investasi

(34)

(Syahyunan, 2015).

3. Tingkat Keuntungan

Syahyunan (2015), tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Investasi yang di peroleh oleh investor adalah alternative investasi yang diharapkan dapat memberikan tingkat keuntungan yang paling tinggi. Namum kenyataannya tingkat keuntungan yang sesungguhnya diperoleh investor (actual return) tidak selalu sama dengan tingkat keuntungan yang diharapkan sebelumnya (expected return). Dengan kata lain investor yang berinvestasi menghadapi risiko kemungkinan terjadinya penyimpangan tingkat keuntungan yang sesungguhnya dari tingkat keuntungan yang diharapkan. (Darmadji & Fakhrudin, 2015), pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham yaitu:

a. Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Dividen diberikan saat mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Investor yang berhak menerima dividen adalah investor yang memegang saham hingga batas waktu yang ditentukan oleh perusahaan pada saat pengumuman dividen.

Umumnya dividen merupakan salah satu daya tarik bagi pemegang saham jangka panjang.

b. Capital Gain

(35)

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Umumnya investor dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain.

4. Tingkat Risiko Investasi

Menurut Syahyunan (2013), resiko adalah return negatif dari suatu investasi.

Dalam statistika, ukuran resiko adalah standar deviasi yang dihitung dari gejolak naik turunnya atau volatilitas harga. Semakin besar fluktuasi harga, semakin besar volatilitas, semakin besar debaran jantung investor sehingga semakin besar resiko. Menurut (Tandelilin, 2017), sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut

Saham dikenal dengan karakteristik imbal hasil tinggi, resiko tinggi (high risk, high return) (Darmadji & Fakhrudin, 2015). Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi resiko tinggi. Resiko investor yang memiliki saham, diantaranya:

a. Tidak mendapat dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi kerugian investor untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.

(36)

b. Capital Loss

Capital loss adalah menjual saham dengan harga jual yang lebih rendah dari harga beli. Dalam menjual saham terkadang untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar akibat penurunan harga saham, maka seorang investor rela menjual harga saham dengan harga rendah atau disebut cut loss.

Di samping resiko tersebut, seorang pemegang saham juga masih diperhadapkan dengan potensi resiko lainnya yaitu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, saham dikeluarkan dari bursa (delisting) dan saham diberhentikan sementara (suspensi).

Menurut Syahyunan (2015), sikap investor terhadap risiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor tersebut terhadap risiko. Investor yang lebih berani akan memilih investasi yang memiliki risiko tinggi, yang diikuti tingkat keuntungan yang tinggi pula. Sebaliknya investor yang tidak mau menanggung risiko yang terlalu tinggi, tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat keuntungan yang terlalu tinggi. Jenis investor dalam menghadapi risiko ada tiga: pertama, risk seeker, sikap seorang investor yang berani mengambil risiko. Investor yang demikian berani melakukan investasi meskipun tambahan risiko yang ditanggung lebih besar dari tambahan keuntungan. Kedua, indifferent to risk, yaitu sikap seorang investor yang tidak peduli terhadap risiko. Investor yang demikian bersedia untuk melakukan investasi berapa pun risikonya, walaupun tingkat keuntungan yang diharapkan tidak berubah.

Ketiga risk averter, yaitu sikap seorang investor yang menghindari risiko.

(37)

Investor tersebut hanya bersedia melakukan investasi jika tambahan keuntungan yang diharapkan lebih besar dari tambahan risiko.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut ini disajikan beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan, seperti disajikan pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti/Tahun Judul

Penelitian Variabel Metode Analisis

Data Hasil Penelitian

1 Pajar 2017

Pengaruh Motivasi Investasi dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Investasi Di Pasar Modal Pada

Mahasiswa FE UNY

Dependen:

Minat Investasi Independen:

1. Motivasi Investasi 2. Pengetah

uan Investasi.

Regresi Linear Bergana

1. Motivasi investasi berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal.

2. Pengetahuan investasi berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal.

2 Trenggana dan Kuswardhana 2017

Pengaruh Informasi Produk, Risiko Investasi, Kepuasan Investor dan Minat Mahasiswa Berinvestasi.

Dependen:

Minat Investasi

Independen:

1. Informasi produk 2. Risiko

investasi 3. Kepuasan

investor

Regresi Linear berganda

1. Informasi produk berpengaruh terhadap minat berinvestasi.

2. Risiko investasi berpengaruh terhadap minat berinvestasi.

3. Kepuasan investor berpengaruh terhadap minat berinvestasi.

3 Malik 2017

Analisis Faktor- Faktor yang mempengaruhi Minat

Masyarakat Berinvestasi di Pasar Modal Syariah Melalui Bursa Galeri Investasi UISI

Dependen:

Minat Investasi Independen

1. Pertimbang an investasi 2. Risiko 3. Pendapatan 4. Motivasi 5. Pengetahua

n 6. Persepsi 7. Belajar

Regresi Linier berganda

1. Variabel resiko berbanding positif 2. Variabel

pendapatan dan motivasi juga berbanding positif terhadap pertimbangan investasi saham syariah 3. Variabel

pengetahuan, persepsi dan belajar adalah berbanding negative.

4 Hermanto 2017

Regresi linear berganda

1. Manfaat Investasi berpengaruh positif

(38)

Lanjutan Tabel 2.1

No Peneliti/Tahun Judul

Penelitian Variabel Metode Analisis

Data Hasil Penelitian

Perilaku Mahasiswa Ekonomi Di Universitas Esa Unggul Dalam Melakukan Investasi Di Pasar Modal

Dependen:

Minat Investasi Independen 1. Manfaat Investasi 2. Edukasi

Investasi 3. Modal

Minimum Investasi 4. Return

Investasi 5. Motivasi

Investasi

2. Edukasi tidak berpengaruh 3. Modal Minimum

tidak berpengaruh 4. Return investasi

berpengaruh positif 5. Motivasi tidak

berpengaruh

5 Tandio 2016

Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Return, Persepsi, Resiko, Gender Dan Kemajuan Teknologi Pada Minat

Mahasiswa

Dependen:

Minat Investasi

Independen:

1. Pelatihan Pasar Modal 2. Return 3. Persepsi

thd Resiko 4. Gender 5. Kemajuan

Teknologi

Regresi linear berganda

1. Pelatihan Pasar Modal

berpengaruh signifikn terhadap minat investasi 2. Return

berpengaruh signifikan terhadap minat investasi 3. Persepsi tdk

resiko tidak berpengaruh terhadap minat investasi 4. Gender tidak

berpengaruh hadap minat minat investasi 5. Kemajuan

Teknologi tidak berpengaruh terhadap minat investasi

6 Merawati dan Putra 2015

Kemampuan pelatihan pasar modal memoderasi pengaruh pengetahuan investasi dan penghasilan Pada Minat Berinvestasi Mahasiswa

Dependen:

Minat Investasi

Independen:

1. Pengetahu an Investasi 2. Penghasila

n

Variabel Moderat:

1. Edukasi Pasar 2. Modal

Regrasi Linear Berganda

1. Pengetahuan investasi berpengaruh terhadap minat investasi 2. Penghasilan

minat investasi 3. Pelatihan pasar

modal tidak mampu mempengaruhi hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.

(39)

Lanjutan Tabel 2.1

No Peneliti/Tahun Judul

Penelitian Variabel Metode Analisis

Data Hasil Penelitian

7 Raditya 2014 Pengaruh Modal Investasi Minimal di BNI Sekuritas, Return dan Persepsi terhadap resiko Pada Minat Investasi Mahasiswadeng an Penghasilan Sebagai Variabel Moderasi

Dependen:

Minat Investasi

Independen:

1. Modal Investasi Minimal 2. Return 3. Persepsi

terhadap Resiko Variabel Moderasi:

Penghasilan

Regresi Linear Berganda

1. Modal investasi minimal tidak berpengaruh minat investasi 2. Return

berpengaruh terhadap minat investasi 3. Persepsi

terhadap resiko beperngaruh terhadap minat investasi 4. Penghasilan

tidak mampu memoderasi variabel bebas terhadap variabe terikat

8 Yulianti 2011

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Minat

Masyarakat Berinvestasi SUKUK

Dependen:

Minat Investasi Independen:

1. Biaya Investasi 2. Deposito 3. Likuiditas 4. Inflasi 5. Menghindari

riba 6. Menghindari

investasi sewa 7. Menghindari

ketidakpasti an 8. Investasi

berkeadilan 9. Transaksi

ridha sama ridha 10. Aktivitas

sesuai syariah

Regresi Linear Resiko investasi dan produk islami berkait positif dengan keinginan public untuk melakukan investasi.

9 Situmorang 2014

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel

Dependen : Minat Investasi Independen:

Motivasi Investasi Moderat:

Usia

Regresi Linear Berganda

1. Moivasi tidak berpengarruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal

(40)

Lanjutan Tabel 2.1

No Peneliti/Tahun Judul

Penelitian Variabel Metode Analisis

Data Hasil Penelitian 10 Hariady

2013

Analisis Pengaruh Sikap, Norma, Kontrol dan Preferensi Risiko Terhadap Minat Wanita Berinvestasi di Reksadana

Dependen:

Minat Investasi

Independen:

1. Sikap 2. Norma 3. Control 4. Preferensi

risiko

Regrasi Linear Berganda

1. Kontrol Keuangan dan preferensi risiko mempengaruhi minta investasi di rekasadana.

2. Sikap dan norma tidak mempengaruhi minat sesorang wanita berinvestasi di reksadana.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Pajar (2017), bahwa motivasi investasi dan pengetahuan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap minat investasi mahasiswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa materi-materi kuliah analisis investasi dan teori portofolio telah mampu memberikan pemahaman dasar terkait jenis-jenis investasi, keuntungan dan risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan investasi. Semakin paham seseorang tentang investasi di pasar modal maka akan semakin berminat seseorang untuk berinvestasi saham di pasar modal

Berdasarkan penjelasan, dapat dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Pengetahuan Investasi

Minat Berinvestasi Motivasi Investasi

(41)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Motivasi investasi dan Pengetahuan investasi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal.

2. Motivasi investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal.

3. Pengetahuan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal.

(42)

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yaitu penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam hubungan sebab akibat (Fachrudin & Meliza, 2014).

Dalam penelitian ini terdapat variabel yang mempengaruhi (independen) yaitu motivasi investasi dan pengetahuan investasi kemudian variabel yang dipengaruhi (dependen) yaitu minat berinvestasi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil.

Penelitian dilakukan mulai dari Mei 2018 sampai dengan Juli 2018.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. penelitian ini membahas tentang varibel independen (yang mempengaruhi) yaitu motivasi investasi dan pengetahuan investasi kemudian dependen (yang dipengaruhi) yaitu minat berinvestasi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil di pasar modal.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang dibuat berdasarkan kerangka konseptual yang merupakan pernyataan variabel, cara pengukuran dan alat yang

(43)

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

1. Motivasi Investasi (X1)

Motivasi investasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk melakukan investasi. Pengukuran yang dilakukan dengan cara melihat tindakan yang diambil seseorang, apakah memiliki dorongan yang kuat dalam mengambil keputusan setelah mendapatkan berbagai informasi yang mendukung suatu tindakan tersebut akan mempengaruhi minat investasi.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert.

2. Pengetahuan investasi (X2)

Pengetahuan investasi merupakan pemahaman yang harus dimiliki seseorang mengenai berbagai aspek mengenai investasi dimulai dari pengetahuan mengenai pasar modal, jenis instrument investasi, tingkat keuntungan investasi dan tingkat risiko investasi di pasar modal. Pada variabel pengetahuan investasi menggunakan skala pengukuran Likert.

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat berinvestasi (Y).

Minat investasi merupakan hasrat atau keinginan yang kuat pada seseorang untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan investasi hingga pada tahap mempraktikkannya (berinvestasi). Variabel minat berinvestasi diukur dengan skala Likert.

(44)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Ukur Motivasi

Investasi

(X1) Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa berinvestasi.

1. Memiliki dorongan untuk mengambil tindakan.

2. Memiliki kemauan untuk berinvestasi.

3. Memiliki tujuan dalam berinvestasi.

Likert

Pengetahua n Investasi (X2)

Pengetahuan dasar yang dimiliki

mahasiswa mengenai investasi

1. Memiliki pemahaman tentang

kondisi investasi di pasar modal Likert 2. Memiliki Pengetahuan dasar

penilaian saham Likert

3. Mengetahui tingkat resiko

investasi Likert

4. Mengetahui tingkat

pengembalian (return) investasi Likert Minat

Investasi (Y)

Keinginan untuk berinvestasi

1. Keinginan untuk mencari tahu

tentang jenis suatu investasi Likert 2. Mau meluangkan waktu untuk

mempelajari lebih jauh tentang investasi

Likert

3. Mencoba berinvestasi Likert

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil yang memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditentukan yang berjumlah 110 orang.

3.5.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah metode Random Sampling dengan cara Sampling Aksidental yang berjumlah 110 orang dengan kriteria:

(45)

2. Telah lulus mata kuliah Lembaga Keuangan dan Pasar Modal.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu:

1. Data Primer

Data kuisioner yang di sebarkan kepada Mahasiswa Aktif Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi STMIK-STIE Mikroskil dan dikumpulkan kembali.

2. Data Sekunder

Data sekunder penelitian ini adalah dari jurnal, buku dan website.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner/daftar pertanyaan

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013).

2. Studi dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti seperti jurnal, buku-buku dan website.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang & Lufti (2014), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data valid

(46)

dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian.

Pengujian Validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung ≥ rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid 2. Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

3. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal - hal lain yang akan mengurangi validitas data, misalnya apakah si pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner.

Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,30 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik (Sugiyono, 2013).

Adapun jumlah anggota sampel yang digunakan untuk uji validitas berjumlah 30 orang diluar dari pada sampel penelitian.

Berdasarkan Tabel 3.2 suatu dinyatakan valid apabila nilai Corrected Item Total Correlation > 0,361 (R Tabel). Hasil uji validitas dengan 19 butir pertanyaan

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual Pengetahuan Investasi
Tabel 4.3  Tahun Akademik
Tabel 4.4  Descriptive Statistics
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan begitu hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kualitas produk (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen (Y) pada pakaian bayi di

1. Organizational citizenship behavior berpengaruh positif dan siginfikan terhadap kinerja auditor. Setelah dilakukan pengujian, hipotesis ini dinyatakan

Hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan uji serempak (uji-F) menunjukkan bahwa variabel Promosi dan Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap variabel Minat Beli

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa reputasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mengajukan pembiayaan di bank

Sesuai dengan landasan teori yang telah dibuat, maka hipotesis penelitian ini adalah faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi berpengaruh positif dan

Hal ini berarti variabel X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja Y dan Variabel X2 dan X3 tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja jurnalis Y 4.4

Hipotesis 2, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Self Efficacy X2 terhadap variabel Minat Berwirausaha Y Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis untuk variabel Self

Pengujian Hipotesis Uji t Pengujian hipotesis secara parsial digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen secara parsial, apakah berpengaruh secara positif dan signifikan