• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar : studi kasus siswa SMA GAMA Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar : studi kasus siswa SMA GAMA Yogyakarta."

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

xii  

ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN PENGELOLAAN KELAS

TERHADAP KEEFEKTIFAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

Studi Kasus: Siswa SMA GAMA YOGYAKARTA

Anastasia Emi Kusmawati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh metode pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar; (2) pengaruh media pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar; (3) pengaruh pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar.

Penelitian dilaksanakan di SMA GAMA Yogyakarta pada bulan Juni sampai Agustus 2009. Populasi sebanyak 242 siswa diambil sampel sebanyak 171 dengan metode Purposive Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi.

(2)

xiii  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TEACHING METHOD, TEACHING MEDIA, AND CLASSROOM MANAGEMENT TOWARDS THE EFFECTIVINESS OF

TEACHING LEARNING PROCESS

A Case Study: Students of GAMA Senior High School YOGYAKARTA

Anastasia Emi Kusmawati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to obtain: (1) the influence of teaching method towards the effectiviness of teaching learning process; (2) the influence of teaching media towards the effectiviness of teaching learning process; (3) the influence of classroom management towards the effectiviness of teaching learning process.

This research was conducted in GAMA Senior High School Yogyakarta from June to August 2009. The population was 242 students and the samples were 171 obtained using Purposive Sampling Technique. The data was colected by applying questionnaire, documentation and interview methods. The data was analized by regresion method.

(3)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN PENGELOLAAN KELAS

TERHADAP KEEFEKTIFAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

Studi Kasus: Siswa SMA GAMA Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh: Anastasia Emi Kusmawati

041334098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:;

Jesus Christ, Bunda Maria dalam penyertaanNya, kekuatanNya dan lindunganNya

Bundaku….

Biarpun tubuhmu tak sekuat binaragawan, engkau tetap wanita terkuat dihidupku

Biarpun wajahmu tak secantik Mariam Belina, engkau tetap wanita tercantik dimataku

Doamu, peluhmu, makianmu, belaianmu dan air matamu mendewasakanku.

Ayahku….

Didoamu yang namaku slalu disebut

Skripsi ini kupersembahkan sebagai hadiah ulang tahun Ayah (14 Januari)

(7)

v  

     

Motto

Tuhan tidak akan terlambat, juga tidak akan lebih cepat, semuanya…

Dia jadikan indah tepat pada waktu-Nya.

Impossible Is Nothing

(Adidas)

Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.

(Arai_Sang Pemimpi)

Hargailah orang-orang yang menyayangimu yang selalu ada setia disisimu.

Siapapun jangan pernah kau sakiti dalam pencarian jati dirimu.

(Gigi_Ost. Sang Pemimpi)

Hati-hati dengan kata tanya “kenapa”! Semakin kita bertanya kenapa semua hal

yang tidak kita inginkan terjadi, semakin kita dibuat lemah olehnya.

Kita dibuat terjatuh dan terluka

untuk tahu rasanya bangkit, berdiri dan melangkah lagi

karena hidup tidak akan berhenti hanya karena kegagalan.

(Anastasia Emi K.)

(8)
(9)
(10)

viii  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Bapa di Surga atas bimbingan dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir perkuliahan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran, Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar”. Tujuan penulisan ini untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu secara moril maupun materiil dalam penulisan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Romo Ir. P. Wiryono, SJ serta staf karyawan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis dalam mengikuti dan menyelesaikan perkuliahan.

2. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M.Si., selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(11)

ix  

5. Bapak Ig. Bondan Suratno, S. Pd., M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dalam memberikan arahan, bimbingan, dukungan, kritik, saran dan waktu dalam penyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak L. Saptono, S. Pd., M.Si dan Bapak A. Heri Nugroho, S. Pd., M.Pd selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Mbak Theresia Aris S. dan Bapak Wawiek selaku Staff Sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah banyak membantu dan memberikan informasi. 8. Bapak Drs. Untung Sudarmaji selaku kepala sekolah SMA GAMA Yogyakarta

yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Ibu Dian selaku guru SMA GAMA yang telah banyak membantu selama proses penelitian.

10.All crew SMA GAMA, khususnya siswa kelas XI dan XII yang telah bersedia membantu dan bekerja sama selama penelitian.

11.Ayahku tersayang “Bapak Yohanes Nangsiyo” dan Ibuku terkasih “Ibu Theresia” yang tidak pernah lelah mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini, “ Sudah kupenuhi, Bu..janjiku yang ini”. Terima kasih untuk doa, dukungan moral dan

materiilnya.

12.Kakakku, Florentinus, Hari dan Elisabeth, terimakasih buat bantuan finansial dan restunya, semoga bantuannya tidak berhenti sampai di sini.

(12)

x  

14.Sahabat-sahabatku seperjuangan yang sudah mendahului mendapatkan gelar sarjana, Natalia Sulasmi, “TOP banget…” Wina, Indra, Mami, Iyak, Susi, Venti, Donny, Eko, Octavia Dian (sekali partner tetap partner), Lusiana, Tantri, Margareta, Moko, Agung, Wibi, Yuandhita, Valentinus, Heribertus, Chandra “ Aku menyusul juga akhirnya…”

15.Yohanes Dana, Galuh, Chrisna (ada kenangan masing-masing saat nonton bareng kalian bertiga), Rudy, Elli, Harrys, Rosalia Eka, Yohanes Sukoco, Tri Purnomo, Dion, Tanti, Arum, “ maju terus pantang berhenti apalagi mundur, tetap semangat…”

16.Teman senasib, seperjuangan dan sepenanggungan Pendidikan Akuntansi 2004 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih buat semuanya…..

17.Kakak tingkat dan adik tingkat yang tidak pernah pelit memberikan informasi, terima kasih buat kedekatannya selama masa kuliah.

18.Penghuni Dahlia unit II: Mbak N’cil, Miss Siegfrieda, Mbak Ana, kalian panutan yang bukan sekedar baik tapi sangat baik. Devie (terima kasih untuk tiap pelukanmu), Adien, Tika, Fanny, Retta, Rika dori, Wina, kita sudah bukan sahabat tapi saudara “kalian hebat”. Terima kasih untuk kebersamaan, tawa, tangis, pelukan, kegilaan di Dahlia dan seputar Jogja serta selalu setia menemaniku disaat-saat paling semangat dan paling buruk selama penulisan skripsi ini “apa jadinya aku tanpa kalian? Jadi terharu…”

(13)
(14)

xii  

ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN PENGELOLAAN KELAS

TERHADAP KEEFEKTIFAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

Studi Kasus: Siswa SMA GAMA YOGYAKARTA

Anastasia Emi Kusmawati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh metode pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar; (2) pengaruh media pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar; (3) pengaruh pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar.

Penelitian dilaksanakan di SMA GAMA Yogyakarta pada bulan Juni sampai Agustus 2009. Populasi sebanyak 242 siswa diambil sampel sebanyak 171 dengan metode Purposive Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi.

(15)

xiii  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TEACHING METHOD, TEACHING MEDIA, AND CLASSROOM MANAGEMENT TOWARDS THE EFFECTIVINESS OF

TEACHING LEARNING PROCESS

A Case Study: Students of GAMA Senior High School YOGYAKARTA

Anastasia Emi Kusmawati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to obtain: (1) the influence of teaching method towards the effectiviness of teaching learning process; (2) the influence of teaching media towards the effectiviness of teaching learning process; (3) the influence of classroom management towards the effectiviness of teaching learning process.

This research was conducted in GAMA Senior High School Yogyakarta from June to August 2009. The population was 242 students and the samples were 171 obtained using Purposive Sampling Technique. The data was colected by applying questionnaire, documentation and interview methods. The data was analized by regresion method.

(16)

xiv  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ... xiii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

(17)

xv  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Teoritik ... 8

1. Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 8

2. Metode Pembelajaran ... 13

3. Media Pembelajaran ... 21

4. Pengelolaan Kelas ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 28

C. Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

C. Populasi dan Sampel ... 33

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 35

E. Teknik Pengumpulam Data ... 38

F. Pengujian Instrumen Penelitian ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 42

G. Teknik Analisis Data ... 45

1. Syarat Regresi ... 45

(18)

xvi  

3. Menetukan Koefisien Korelasi ... 47

4. Menguji Siginikansi Koefisien Korelasi ... 47

5. Kesimpulan ... 48

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Responden ... 51

B. Deskripsi Data Penelitian ... 52

C. Pengujian Syarat Regresi ... 55

1. Uji Normalias ... 55

2. Uji Linearitas ... 56

3. Uji Multikolonieritas ... 57

D. Pengujian Hipotesis ... 58

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Keterbatasan Penelitian ... 72

C. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(19)

xvii  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rangkuman Populasi Siswa SMA GAMA ... 34

Tabel 3.2 Rangkuman Uji Validitas Variabel Metode Pembelajaran ... 40

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Variabel Media Pembelajaran ... 41

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Variabel Pengelolaan Kelas ... 41

Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Variabel Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 42

Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 44

Tabel 4.1 Sebaran Responden Penelitian ... 51

Tabel 4.2 Rangkuman Deskripsi Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 53

Tabel 4.3 Rangkuman Deskripsi Metode Pembelajaran ... 53

Tabel 4.4 Rangkuman Deskripsi Media Pembelajaran ... 54

Tabel 4.5 Rangkuman Deskripsi Pengelolaan Kelas ... 55

Tabel 4.6 Rangkuman Uji Normalitas ... 56

Tabel 4.7 Rangkuman Uji Linearitas ... 56

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas ... 57

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 59

(20)

xviii  

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap

Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 61 Tabel 4.12 Hasil Pengujian Pengaruh Metode Pembelajaran, Media

Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan

Proses Belajar Mengajar ... 62

(21)

xix  

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER ... 75

LAMPIRAN II DATA INDUK PENELITIAN ... 83

A. DATA MENTAH METODE

PEMBELAJARAN ... 84

B. DATA MENTAH MEDIA

PEMBELAJARAN ... 88

C. DATA MENTAH PENGELOLAAN

KELAS ... 91

LAMPIRAN III VALIDITAS DAN RELIABILITAS ... 104

A. HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN

RELIABILITAS VARIABEL METODE

PEMBELAJARAN ... 105

B. HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN

RELIABILITAS VARIABEL MEDIA

PEMBELAJARAN ... 106

C. HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN

RELIABILITAS VARIABEL PENGELOLAAN

KELAS ... 108

D. HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN

RELIABILITAS VARIABEL KEEFEKTIFAN

(22)

xx  

LAMPIRAN IV KATEGORI KECENDERUNGAN

VARIABEL ... 112

LAMPIRAN V NORMALITAS DAN LINEARITAS ... 116

LAMPIRAN VI MULTIKOLONIERITAS DAN

REGRESI ... 120

LAMPIRAN VII TABEL r ... 128

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Dunia pendidikan semakin dituntut untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan unggul karena pada era globalisasi ini sangat dibutuhkan SDM yang berkompeten. Dengan adanya tuntutan tersebut, maka lembaga pendidikan pun harus selalu melakukan perbaikan dalam setiap aspek-aspeknya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memberi fasilitas para siswa untuk belajar secara optimal. Dalam usaha untuk menciptakan proses pendidikan yang optimal dan kondusif perlu diperhatikan komponen yang berperan didalamnya, yaitu guru. Guru merupakan komponen yang penting karena dinilai sebagai ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai obyek dan subyek yang belajar.

(24)

digunakan di dalam kelas dengan baik. Dengan semakin meningkatnya kemajuan teknologi, maka metode dan media pembelajaran juga tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan guna mengoptimalkan proses belajar mengajar.

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan penyampaian materi oleh fasilitator/pengajar atau guru kepada anak didik. Dalam usaha untuk mencapai proses belajar mengajar yang optimal, guru harus bertindak sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar yang efektif sehingga memungkinkan tercipta interaksi yang kondusif antara guru dan siswa. Suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, atau dengan kata lain indikator pada hari proses belajar mengajar telah tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut kesesuaian antara metode pembelajaran dan media pembelajaran harus diperhatikan karena tidak semua metode dan media sesuai untuk setiap materi dan diperlukannya variasi serta didukung dengan pengelolaan kelas yang optimal.

(25)

metode yang digunakan. Media merupakan sarana atau alat yang digunakan dengan tujuan mempermudah dalam memahami materi dan membantu siswa untuk lebih tertarik pada materi pelajaran. Dengan ketertarikan siswa terhadap materi maka akan memotivasi mereka untuk memperhatikan pelajaran di kelas sehingga proses belajar mengajar di dalam kelas menjadi efektif. Selain itu pengelolaan kelas tidak kalah penting dengan metode dan media karena pengelolaan kelas merupakan kegiatan yang menciptakan, mempertahankan atau mengembalikan kondisi yang optimal untuk berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga menciptakan iklim kelas yang efektif.

(26)

Menurut Popham dan Baker (Hadi, dkk, 1992), proses belajar mengajar yang efektif adalah kemampuan untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan dari kemampuan dan persepsi siswa. Proses belajar mengajar yang efektif tergantung pada pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan proses belajar mengajar. Sedangkan Alatis dan Altman (1981: 44) mengusulkan bahwa untuk memaksimalkan keefektifan, seorang guru perlu memahami ketidaksesuaian antara apa yang dibawa siswa dalam situasi pembelajaran bahasa formal dan tuntutan yang diminta oleh guru dan harapan untuk prospek ke depan. Pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan dan diberikan kepada peserta didik karena merupakan kunci untuk menggapai cita-cita mereka dan mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi sesuai dengan tingkat kemajuan tekhnologi saat ini. Menyadarinya peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah keharusan serta didukung dengan media dan pengelolaan kelas yang optimal. Dengan dicapainya keselarasan antara metode, media dan pengelolan kelas maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan kondusif, lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Melihat keterkaitan hal-hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran, dan Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan Proses

(27)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat memberikan gambaran bahwa keefektifan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut antara lain lingkungan sekolah, fasilitas di dalam kelas, intelektualitas siswa, profesionalitas guru, kondisi psikologis dan kondisi fisik siswa, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Namun penulis membatasi masalah pada 3 faktor utama yaitu metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas maka permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada : metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas dalam kaitannya dengan keefektifan proses belajar mengajar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan dalam latar belakang maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh antara metode pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar ?

(28)

3. Apakah ada pengaruh antara pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar ?

4. Apakah ada pengaruh antara metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk menyediakan bukti tentang:

1. Adanya pengaruh antara metode pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar.

2. Adanya pengaruh antara media pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar.

3. Adanya pengaruh antara pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

(29)

2. Bagi Penulis

(30)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Efektif secara umum berarti mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keefektifan kegiatan belajar mengajar apabila dipandang dari sudut kriterianya akan menunjuk pada kriteria proses pembelajaran. Kriteria dari sudut proses menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis, sehingga siswa menjadi subjek yang belajar mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri dan tujuan yang ditetapkan tercapai secara efektif. Dengan kata lain, pengajaran tidak semata-mata output oriented tetapi juga process oriented.

Pengertian efektif berbeda dengan efisien. Menurut Pater Drucker (1994: 44) efektifitas adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang benar (doing the right things), sedangkan efisiensi adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan

dengan benar (doing things right), (Handoko,1995:7). Bagi para guru, pertanyaan yang paling penting adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagaimana menemukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut.

(31)

kata lain, seorang effective manager dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode yang tepat untuk mencapai tujuan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan suatu proses belajar mengajar menjadi efektif, yaitu apabila seorang guru mampu memilih dan menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan media dan metode yang tepat serta dibutuhkan siswa untuk ketercapaian tujuan pembelajaran dan didukung dengan situasi kelas yang mendukung.

a. Komponen yang Tercakup dalam Pengajaran di Sekolah

Dalam usaha untuk mencapai proses belajar mengajar yang efektif tidak lepas dari berbagai unsur yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Unsur tersebut meliputi :

1) Siswa

Siswa adalah masukan (input) utama dalam proses belajar mengajar, karena siswa berkemampuan untuk aktif belajar bagi dirinya sendiri. 2) Masukan instrumental

Yang tergolong masukan instrumental adalah segala komponen atau unsur lain yang perlu ada agar proses belajar mengajar dapat berlangsung, antara lain adalah:

a) Tenaga guru sebagai pendidik professional.

(32)

c) Karyawan Ketatausahaan. d)Kurikulum.

e) Sistem pendekatan. f) Fasilitas pengajaran.

g)Situasi sosial ekologis di dalam sekolah

3) Masukan dari lingkungan sosial budaya masyarakat

Lingkungan sosial budaya dapat dibedakan menjadi kondisi fisik, yang berupa benda-benda budaya dan manusia.

b. Dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, terdapat lima

jenis yang menetukan keberhasilan belajar siswa (Usman,2000: 33),

antara lain:

1) Melibatkan siswa secara aktif

(33)

Aktivitas belajar dapat digolongkan ke dalam beberapa hal, yaitu: a) aktivitas visual (visual activities);

b) aktivitas lisan (oral activities);

c) aktivitas mendengarkan (listening activities); d) aktivitas gerak (motor activities);

e) aktivitas menulis (writing activities). 2) Menarik minat dan perhatian siswa

Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Secara umum dalam proses belajar mengajar terdapat dua macam tipe perhatian:

a) Perhatian terpusat (terkonsentrasi)

Perhatian terpusat hanya tertuju pada satu objek saja. b) Perhatian terbagi (tidak konsentrasi)

Perhatian tertuju kepada berbagai hal atau objek secara bersamaan. 3) Membangkitkan Motivasi Siswa

(34)

a) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, bisa dari ajakan, suruhan maupun paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya mau melakukan sesuatu untuk belajar.

4) Prinsip Individualitis

Prinsip Individualitis mengatakan bahwa dalam pengajaran guru hendaknya melakukan pelayanan secara pribadi kepada siswa secara individual.

5) Peragaan dalam Pengajaran

Peragaan dalam Pengajaran mengandung makna bagaimana guru dalam mengajar memanfaatkan berbagai alat peraga teaching aids/audiovisual aids (AVA). Penggunaan alat peraga hendaknya memperhatikan nilai atau

manfaat media pendidikan. Media pendidikan harus memiliki nilai sebagai berikut:

a) meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir; b) memperbesar perhatian siswa;

(35)

d) memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri;

e) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu.

2. Metode Pembelajaran

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah :

a. Ceramah

Metode ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung kepada siswa.

Metode ini merupakan metode yang sampai saat sekarang ini paling sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru maupun siswa.

Kelebihan Metode Ceramah

(36)

2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas.

3) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. 4) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas.

5) Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan yang rumit.

Kelemahan metode ceramah,antara lain:

1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini merupakan kelemahan yang dominan karena apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga yang dikuasai siswa tergantung dari apa yang dikuasai oleh guru

2) Guru hanya mengandalkan bahasa verbal

3) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah bisa menjadi hal yang membosankan bagi siswa. Sering terjadi, walaupun siswa dalam keadaan fisik ada di dalam kelas namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran, pikiran melayang kemana-mana atau siswa mengantuk. 4) Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa

(37)

diberi kesempatan untuk bertanya dan tidak ada seorang pun bertanya, hal tersebut tidak menjamin siswa seluruhnya paham.

Agar metode ceramah berhasil, maka ada langkah-langkah yang harus dilakukan, baik dalam tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan. 1) Tahap persiapan

a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.

Proses pembelajaran adalah proses yang bertujuan, oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan guru.

b) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.

Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung kepada tingkat penguasaan guru tentang materi yang akan diceramahkan.

c) Mempersiapkan alat Bantu

Alat Bantu sangat diperlukan untuk menghindari salah persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut misalnya dengan menyiapkan transparasi atau media grafis lainnya untuk meningkatkan kualitas ceramah.

2) Tahap pelaksanaan a) Langkah pembukaan.

(38)

tujuan maka akan memotivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran melalui ceramah.

b) Langkah mengakhiri ceramah

Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan.

b. Metode Demonstrasi

Metode demontrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.

Kelebihan metode demontrasi

1) Melalui metode demontrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi

3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan unutk membandingkan antara teori dan kenyataan.

Metode demontrasi juga memiliki kelemahan:

(39)

2) Memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadahi sehingga biayanya menjadi mahal.

3) Memerlukan ketrampilan dan kemampuan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran.

Langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi 1) Tahap persiapan

a) Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.

b) Persiapan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.

c) Lakukan uji coba demonstrasi. 2) Tahap Pelaksanaan

a) Langkah pembukaan

(1) Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

(40)

b) Langkah pelaksanaan demonstrasi

(1) Memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir

(2) Menciptakan suasana yang nyaman

(3) Memastikan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.

c. Metode diskusi

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utamanya adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan kepuasan tertentu secara bersama-sama.

Kelebihan metode diskusi

1) Metode ini dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan.

2) Dapat melatih siswa untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.

3) Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat secara verbal.

(41)

1) Dalam diskusi kadang hanya dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki ketrampilan berbicara.

2) Pembahasan dalam diskusi kadang meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.

3) Memerlukan waktu yang cukup panjang.

4) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional sehingga ada pihak yang tersinggung.

Terdapat bermacam-macam diskusi yang dapat digunakan didalam kelas, yaitu:

1) Diskusi kelas

Diskusi kelas adalah proses pemecahan yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.

2) Diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota antara 3-5 orang.

3) Simposium

(42)

4) Diskusi panel

Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang dihadapan audiens.

Langkah-langkah dalam melaksanakan diskusi 1) Langkah persiapan

a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai b) Menentukan jenis diskusi

c) Menetapkan masalah yang akan dibahas.

d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi.

2) Pelaksanaan diskusi

a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi.

b) Memberikan pengarahan sebelum diskusi.

c) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengungkapkan gagasan.

d. Metode Simulasi

(43)

Kelebihan metode simulasi

1) Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa. 2) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan percaya diri siswa. 3) Dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.

Disamping itu terdapat kelemahan, diantaranya adalah :

1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.

2) Tujuan pembelajaran kadang menjadi terabaikan.

3) Siswa sering merasa malu dan takut dalam menghadapi simulasi. Langkah-langkah simulasi

1) Persiapan simulasi a) Menetapkan topik

b) Guru memberikan gambaran masalah

c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 2) Pelaksanaan simulasi

a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.

b) Simulasi dihentikan saat puncak agar siswa mempunyai kesempatan untuk berpikir.

3) Penutup

(44)

3. Media Pembelajaran

Secara umum media yang berasal daari bahasa latin merupakan kata jamak dari medium yang berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Rossi dan Breiddle (1992: 45) Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, koran, majalah, dsb. Apabila alat-alat semacam itu digunakan dan diprogam untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran. Menurut Gerlach (1993: 65) Media meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran

Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya sebagai berikut.

(45)

b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi mempunyai kekhasan dan kekompleksan, jadi media harus disesuaikan dengan isi materi.

c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa.

d. Media yang digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien. Media yang mahal belum tentu tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sederhana belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memperhatikan efektifitas penggunaannya

e. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

Klasifikasi dan macam-macam media pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam tiga kelompok:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara. 2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

(46)
[image:46.612.96.531.186.606.2]

3) Media audio visual, yaitu sejenis media yang selain mengandung unsur gambar juga mengandung unsur suara, misalnya rekaman, slide suara dan sebagainya.

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam dua kelompok:

1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti audio dan televisi. Melalui media ini sisa dapat mempelajarai hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video dan lain sebagainya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakainnya, media dapat dibagi ke dalam dua kelompok:

1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, transparasi.

(47)

4. Pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan, mempertahankan atau mengembalikan kondisi yang optimal untuk

berlangsungnya proses belajar mengajar, seperti pembinaan iklim yang baik di kelas, pembinaan hubungan yang baik antara guru dengan siswa serta antara

siswa dengan siswa dan menghindari gangguan-gangguan yang timbul. Terdapat tiga ketrampilan pengelolaan kelas yaitu,

a. menciptakan kondisi kelas yang optimal; b. memelihara serta mempertahankannya;

c. Mengembalikan kondisi belajar yang optimal apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.

Dalam pengelolaan kelas dibedakan menjadi dua macam pengelolaan kelas;

a. Masalah Individual

Masalah individual dibedakan menjadi empat.

1) Memancing perhatian, yang dilakukan dengan membandel dikelas.

2) Konfrontasi atau mencari kuasa, dilakukan dengan cara membantah, bertindak emosional dan melupakan aturan-aturan yang berlaku dalam kelas.

3) Balas dendam, dilakukan dengan mengejek orang lain atau menyakiti yang lemah.

(48)

b. Masalah Kelompok

Masalah kelompok merupakan masalah yang timbul di dalam kelas secara keseluruhan bukan disebabkan oleh salah satu individu melainkan oleh suatu kelompok dalam kelas maupun kelas itu sendiri

Masalah kelompok dibedakan menjadi 7 kategori, yaitu :

1) Kelas kurang kompak karena adanya perbedaan jenis kelamin, suku, status sosial sehingga timbul kelompok-kelompok kecil di dalam kelas.

2) Kelas sukar diatur, suka memberontak terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku.

3) Kelas bereaksi negatif terhadap salah satu anggotanya. 4) Kelas membombong anggota kelas yang melanggar norma.

5) Kelas mudah sekali dialihkan perhatiannya dari tugas yang sedang dikerjakan.

6) Semangat belajar rendah, lamban dan malas serta melakukan aksi protes karena menganggap tugas yang diberikan oleh guru terlalu berat.

7) Kelas sukar menyesuaikan diri dengan keadaan baru, misalnya terhadap perubahan jadwal.

Terdapat tiga pendekatan (bidang) yang dilakukan untuk menanggulangi masalah pengelolaan kelas tersebut.

(49)

Bidang yang pertama memuat unsur-unsur ketrampilan guru, yaitu: a) sikap tanggap;

b) membagi perhatian;

c) memusatkan perhatian kelompok / kelas; d) memberi petunjuk yang jelas;

e) menghindari kesalahan dalam mengatur kelancaran proses belajar mengajar.

2) Bidang II, menanggapi permulaan gangguan untuk mempertahankan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelas, yang terdiri dari :

a) menegur siswa, dan memberi dukungan;

b) menghindari kesalahan dalam mengatur proses belajar mengajar; c) guru harus lebih interaktif terhadap siswa.

3) Bidang III, mengembalikan kondisi belajar yang baik dengan

tindakan remedial, kuratif apabila terjadi gangguan yang berlangsung lama atau siswa tidak terlibat lagi dalam tugasnya, yang meliputi :

a) modifikasi atau membenahi perilaku siswa; b) menciptakan iklim sosio emosional;

(50)

B.  Kerangka Berpikir 

1. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar

Mengajar

(51)

2. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar

Mengajar

Media pembelajaran merupakan sarana untuk menyampaikan materi pelajaran pada siswa. Dengan adanya media pembelajaran maka akan mempermudah siswa dalam menyerap materi. Semakin menarik dan lengkap media yang digunakan maka siswa akan lebih tertarik untuk mengikuti mata pelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif. Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media (power point, OHP) maupun projected motion media (video, film) bisa dilakukan dengan serempak melalui satu alat

(52)

3. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan Proses Belajar

Mengajar

(53)

4. Pengaruh Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran dan Pengelolaan

Kelas Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

(54)

C. Hipotesis

1. Ada pengaruh antara metode pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar.

2. Ada pengaruh antara media pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar.

3. Ada pengaruh antara pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar

(55)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan penelitian adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang subyek tertentu dimana subyek tersebut terbatas maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti (Amrin, 1986 :137)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMU GAMA, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa kelas II dan III semester I. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2009.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

(56)
[image:56.612.95.525.160.602.2]

diteliti maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMU GAMA yang berjumlah 242 siswa.

Tabel 3.1

Populasi Siswa SMA GAMA YOGYAKARTA

No. Kelas Jumlah siswa 1 X A 25 2 X B 24 3 X C 22 4 XI IPA 25 5 XI IPS 1 23 6 XI IPS 2 23 7 XI IPS 3 23 8 XII IPA 27 9 XII IPS 1 27 10 XII IPS 2 23 Total 242 2. Sampel Penelitian

(57)

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel Penelitian

Dalam Penelitian ini, variabel bebas (independen variabel), yaitu metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Sedangkan variabel terikat (dependen variabel), yaitu variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungan fungsional, yaitu aktifitas belajar siswa di dalam kelas.

2. Pengukuran

(58)

Jawaban Skor pertanyaan Skor pertanyaan

ƒ Untuk jawaban A

ƒ Untuk jawaban B

ƒ Untuk jawaban C

ƒ Untuk jawaban D

ƒ Untuk jawaban E

Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5

Adapun tabel jabaran indikator dari metode pembelajaran, media pembelajaran, pengelolaan kelas serta keefektifan proses belajar mengajar Nampak dalam tabel I tentang kisi-kisi kuesioner sebagai berikut ini:

a. Variabel metode pembelajaran

Pengembangan Variabel Metode Pembelajaran ke dalam indikator-indikator Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan

Positif Negatif Metode Pembelajaran a. Variasi b. Keefektifa n metode

(59)

b. Variabel Penggunaan Media Pembelajaran

Pengembangan Variabel Media Pembelajaran ke dalam indikator-indikator Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan

Positif Negatif Media Pembelajaran a. Bahan dan alat b. Tepat guna a. Fasilitas lengkap b. Mempermudah belajar c. Komunikasi aktif d. Kesesuaian materi 11, 13 15, 16, 17, 18 14 12 19, 20

c. Variabel Pengelolaan Kelas.

Pengembangan Variabel Pengelolaan Kelas ke dalam indikator-indikator

Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Positif Negatif Pengelolaan

Kelas

a. Situasi kelas b. Kemampuan

mengelola kelas c. Solusi

a. Situasi kelas kondusif b. Guru mampu

mengelola kelas

(60)

d. Variabel Keefektifan Proses Belajar Mengajar.

Pengembangan Variabel Pengelolaan Kelas ke dalam indikator-indikator

Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Positif Negatif Pengelolaan

Kelas

d. Situasi kelas e. Kemampuan

mengelola kelas f. Solusi

e. Situasi kelas kondusif f. Guru mampu

mengelola kelas

g. Tindak lanjut guru atas masalah pengelolaan kelas h. Keterlibatan siawa 21, 24, 26 22, 27 25 28, 29, 30 23

E.Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Kuesioner

(61)

2. Metode wawancara.

Metode ini merupakan metode yang berupa tanya jawab langsung kepada guru dan siswa untuk memperoleh data.

F. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid bila dapat mengungkap data yang diteliti dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Suatu instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk pengujian validitas butir instrumen, dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut (Arikunto,2002:146):

{

∑ ∑

}{

}

− = 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

N = banyaknya sampel yang diujicobakan

∑X = Jumlah skor dalam sebaran X

∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y

(62)

∑X² = Jumlah kuadrat nilai X

∑Y² = Jumlah kuadrat nilai Y

Untuk mengetahui apakah instrumen penelitian tersebut valid atau tidak, maka ketentuannya sebagai berikut :

Jika nilai rhitung > rtabel dengan taraf keyakinan 95 % maka instrumen penelitian

dikatakan valid.

Jika nilai rhitung < rtabel dengan taraf keyakinan 95 % maka instrumen penelitian

[image:62.612.96.529.167.684.2]

dikatakan tidak valid. Dari uji validitas terhadap variabel metode pembelajaran, media pembelajaran, pengelolaan kelas serta keefektifan proses belajar mengajar maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan valid.

Tabel 3.2

Rangkuman Uji Validitas Variabel Metode Pembelajaran

Butir No.

Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,361 0,469 Valid 2 0,361 0,476 Valid

3 0,361 0,461 Valid 4 0,361 0,524 Valid 5 0,361 0,582 Valid 6 0,361 0,378 Valid 7 0,361 0,453 Valid 8 0,361 0,783 Valid 9 0,361 0,639 Valid 10 0,361 0,786 Valid

(63)
[image:63.612.92.527.183.712.2]

Dari tabel uji validitas terhadap variabel metode pembelajaran dapat disimpulkan semua butir pertanyaan valid.

Tabel 3.3

Rangkuman Uji Validitas Variabel Media Pembelajaran

Butir No.

Nilai r tabel Nilai r hitung Status

16 0,361 0,532 Valid 17 0,361 0,673 Valid 18 0,361 0,615 Valid 19 0,361 0,601 Valid 20 0,361 0,471 Valid 21 0,361 0,736 Valid 22 0,361 0,639 Valid 23 0,361 0,486 Valid 24 0,361 0,659 Valid 25 0,361 0,675 Valid

26 0,361 0,543 Valid 27 0,361 0,529 Valid 28 0,361 0,601 Valid 29 0,361 0,736 Valid 30 0,361 0,605 Valid Dari tabel uji validitas terhadap variabel media pembelajaran dapat

disimpulkan semua butir pertanyaan valid.

Tabel 3.4

Rangkuman Uji Validitas Variabel Pengelolaan Kelas

Butir No.

Nilai r tabel Nilai r hitung Status

(64)

36 0,361 0,581 Valid 37 0,361 0,569 Valid 38 0,361 0,692 Valid 39 0,361 0,539 Valid 40 0,361 0,594 Valid

[image:64.612.94.527.109.696.2]

41 0,361 0,659 Valid 42 0,361 0,664 Valid 43 0,361 0,446 Valid 44 0,361 0,457 Valid 45 0,361 0,724 Valid Dari tabel uji validitas terhadap variabel pengelolaan kelas dapat disimpulkan semua butir pertanyaan valid.

Tabel 3.5

Rangkuman Uji Validitas Variabel Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Butir No.

Nilai r tabel Nilai r hitung Status

46 0,361 0,424 Valid 47 0,361 0,618 Valid 48 0,361 0,482 Valid 49 0,361 0,481 Valid 50 0,361 0,544 Valid 51 0,361 0,575 Valid 52 0,361 0,555 Valid 53 0,361 0,454 Valid 54 0,361 0,559 Valid 55 0,361 0,660 Valid

(65)

63 0,361 0,441 Valid 64 0,361 0,461 Valid 65 0,361 0.571 Valid 66 0,361 0,675 Valid 67 0,361 0,558 Valid 68 0,361 0,399 Valid 69 0,361 0,441 Valid 70 0,361 0,571 Valid Dari tabel uji validitas terhadap keefektifan proses belajar mengajar dapat disimpulkan semua butir pertanyaan valid.

2. Pengujian Rentabilitas Kuesioner

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini didasarkan pada rumus Alpha (Arikunto,2002:171) :

=

2

2 11

1

)

1

(

t b

k

k

r

σ

σ

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

σ

(66)

2

t

σ = varians total

Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Jika koefisien alpha > nilai rtabel pada taraf signifikan 5%, maka

instrumen penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya jika koefisien alpha hitung lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikan 5%,

maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

Cronbach-Alpha dan diperoleh dengan program SPSS for Windows versi 12.

[image:66.612.94.530.171.603.2]

Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3.6

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai r tabel Nilai r hitung Status

Metode pembelajaran 0,6 0,903 Reliabel Media pembelajaran 0,6 0,899 Reliabel Pengelolaan kelas 0,6 0,869 Reliabel Keefektifan proses

belajar mengajar 0,6 0,918 Reliabel

Dari lima belas pertanyaan pada variabel metode pembelajaran ini diperoleh nilai rhitung sebesar 0,903. Dari lima belas pertanyaan pada variabel media

pembelajaran diperoleh nilai rhitung sebesar 0,899. Dari lima belas pertanyaan

pada variabel pengelolaan kelas diperoleh rhitung sebesar 0,869 dan dari dua

(67)

membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30

responden dan derajat keyakinan sebesar 0,6 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel (Nunnaly dalam Gozhali 2001: 42). Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel (0,918> 0,6). Ini

berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel dapat dikatakan andal.

G. Teknik Analisa Data

1. Syarat regresi

a. Analisis uji normalitas sebagai berikut:

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov One Sample Tes, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis (Gozhali, 2002:35-36).

Tes Kolmogorov-Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Harga Fo (X) – Sn terbesar dinamakan deviasi

(68)

( )

X S

( )

X F

maksimum

D= on

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn ( X ) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Kriteria penerimaan:

- Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih besar dari nilai probabilitas (ρ = 0,05) maka H0 diterima.

- Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih kecil dari nilai probabilitas (ρ = 0,05) maka H0 ditolak.

b. Analisis Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksud untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat berbentuk linear atau tidak. Adapun rumus yang digunakan untuk uji linearitas adalah:

Freg = RKreg

RKres

Dimana:

Freg = harga F untuk regresi

RKreg = rerata kuadrat regresi

(69)

Selanjutnya harga F yang didapat dikonsultasikan dengan harga F tabel, apabila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan harga F tabel pada taraf signifikan 5%, maka korelasi antar variabel bebas dan terikat bersifat linear, sebaliknya jika harga F hitung lebih besar dari harga F tabel maka korelasi antara variabel bebas dan terikat tidak linear.

c. Analisis Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas sebagai syarat digunakan analisis regresi ganda dalam penelitian ini. Dan untuk menguji terjadi tidaknya Multikolinearitas dilakukan dengan menyelidiki besar interkorelasi antara variabel bebas. Jika harga interkorelasi antara variabel bebas lebih besar atau sama dengan 0,80 berarti terjadi Multikolinearitas. Sebaliknya jika harga interkorelasi antara variabel bebas lebih kecil dari 0,80 maka tidak terjadi multikolinearitas.

2. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi sederhana.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, untuk menguji hipotesis 1, 2 , 3,dan 4 dengan menggunakan langkah sebagai berikut :

1) Perumusan Hipotesis

(70)

rxy = Dimana:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y

∑X = jumlah harga dari skor butir

∑Y = jumlah harga dari skor total N = jumlah subyek

∑XY = jumlah perkalian skor butir dan skor total

∑X2 = jumlah kuadrat dari skor butir

∑Y2 = jumlah kuadrat dari skor total

3) Menguji signifikansi koefisien korelasi

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikansi 5 % dengan db = n-2

4. Kesimpulan

a. Jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak. b. mencari persamaan regresi linier

Y = a + b X1

Keterangan :

Y : aktifitas belajar siswa X1 :variabel bebas

(71)

a : konstanta

c. Analisis Regresi linier berganda

Untuk mencari koefisien korelasi antara variabel bebas secara bersama-sama yaitu metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Ry (1,2,3) = Dimana:

Ry (1,2,3) = koefisien korelasi antara x dan y a1 = koefisien predictor x1

a2 = koefisien predictor x2

a3 = koefisien predictor x3

∑ x1y = koefisien x1 dengan y

∑ x2y = koefisien x2 dengan y

∑ x3y = koefisoien x3 dengan y

∑Y2 = jumlah kuadrat variabel terikat y

Untuk menguji apakah hipotesis 4 kriteria itu diterima atau ditolak maka tingkat kriteria penerimaannya adalah harga-harga F pada signifikannya 5%. Fh ≤ Ft 5% maka hipotesis ditolak.

(72)

Freg =

Dimana:

Freg = harga F garis regresi

N = jumlah responden m = cacah predictor

(73)

51

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden

[image:73.612.98.527.221.601.2]

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2009. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA GAMA Yogyakarta. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 171 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 171 kuesioner atau dapat dikatakan responrate 100%. Berdasarkan jawaban 171 responden yang semua butir pertanyaan / pernyataan diisi secara lengkap, selanjutnya disusun data seperti tampak pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Sebaran Responden Penelitian

Kelas Jumlah Kuesioner

Tersebar Kembali Tertinggal Responden

XI IPA 25 25 0 20

XI IPS 1 23 23 0 33

XI IPS 2 23 23 0 12

XI IPS 3 23 23 0 26

XII IPA 27 27 0 11

XII IPS 1 27 27 0 64

XII IPS 2 23 23 0 28

(74)

B. Deskripsi Data Penelitian

Penilaian keefektifan proses belajar mengajar ialah kegiatan membandingkan hasil pengukuran (skor) sifat suatu obyek dengan acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kualitas yang bersifat kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan penilaian patokan tipe II atau PAP tipe II. Dalam PAP tipe II ini, penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai

cukup untuk nilai-nilai diatas dan dibawah cukup telah diperhitungkan dalam lampiran. Berikut ini disajikan tabel dan uraian tentang data penelitian.

1. Keefektifan Proses Belajar Mengajar

(75)
[image:75.612.95.531.138.701.2]

Tabel 4.2

Rangkuman Deskripsi Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Interval F F relatif Keterangan

106 – 125 9 5,3% Sangat efektif

91 – 105 122 62% Efektif

81 – 90 36 20% Cukup efektif

71 – 80 4 4,7% Tidak efektif

< 71 0 0% Sangat tidak efektif

Jumlah 171 100%

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kefektifan proses belajar siswa di SMA GAMA tergolong efektif (62%).

2. Metode Pembelajaran

Karateristik responden berdasarkan klasifikasi tinggi-rendahnya penggunaan metode pembelajaran adalah sebanyak 81 siswa atau 47,4% berpendapat bahwa penggunaan metode pembelajaran tinggi, sebanyak 49 siswa atau 28,7% berpendapat bahwa penggunaan metode pembelajaran cukup sedangkan 23% sisanya termasuk kategori lainnya. Berikut ini akan disajikan tabel yang memuat rangkuman tentang penggunaan metode pembelajaran di dalam kelas.

Tabel 4.3

Rangkuman Deskripsi Metode Pembelajaran

Interval F F relatif Keterangan

64 – 75 22 12,9% Sangat tinggi

55 – 63 81 47,4% Tinggi

47 – 54 49 28,7% Cukup

43 – 46 10 5,8% Rendah

< 43 9 5,3% Sangat rendah

(76)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran di SMA GAMA tergolong tinggi (47,4%).

3. Media Pembelajaran

[image:76.612.93.532.162.611.2]

Karateristik responden berdasarkan klasifikasi tinggi-rendahnya penggunaan media pembelajaran adalah sebanyak 40 siswa atau 23,4% berpendapat bahwa penggunaan media pembelajaran sangat tinggi, sebanyak 96 siswa atau 56,1% berpendapat bahwa penggunaan media pembelajaran tinggi sedangkan 20% sisanya termasuk kategori lainnya. Berikut ini akan disajikan tabel yang memuat rangkuman tentang penggunaan metode pembelajaran di dalam kelas.

Tabel 4.4

Rangkuman Deskripsi Media Pembelajaran

Interval F F relatif Keterangan

64 – 75 40 23,4% Sangat tinggi

55 – 63 96 56,1% Tinggi

47 – 54 27 15,8% Cukup

43 – 46 5 2,9% Rendah

< 43 3 1,8% Sangat rendah

Jumlah 171 100%

(77)

4. Pengelolaan Kelas

Karateristik responden berdasarkan klasifikasi tinggi-rendahnya pengelolaan kelas adalah sebanyak 82 siswa atau 48% berpendapat bahwa pengelolaan kelas baik, sebanyak 51 siswa atau 29,8% berpendapat bahwa pengelolaan kelas cukup sedangkan 22% sisanya termasuk kategori lainnya. Berikut ini akan disajikan tabel yang memuat rangkuman tentang pengelolaan kelas di SMA GAMA.

Tabel 4.5

Rangkuman Deskripsi Pengelolaan Kelas

Interval F F relatif Keterangan

64 – 75 22 12,9% Sangat baik

55 – 63 82 48% Baik

47 – 54 51 29,8% Cukup baik

43 – 46 9 5,3% Tidak baik

< 43 7 4,1% Sangat tidak baik

Jumlah 171 100%

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas di SMA GAMA tergolong baik (48%).

C. Pengujian Syarat Regresi A. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas didasarkan pada One Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS versi 12. Berikut ini

[image:77.612.95.529.205.602.2]
(78)

Tabel 4.6

Rangkuman Uji Normalitas masing-masing Variabel Penelitian

No. Variabel Asymp Sign2-tailed

α Kesimpulan

1 Metode Pembelajaran 0,102 0,05 Normal

2 Media Pembelajaran 0,087 0,05 Normal

3 Pengelolaan Kelas 0,120 0,05 Normal

4 Keefektifan Proses Belajar Mengajar

0,182 0,05 Normal

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai-nilai probabilitas metode pembelajaran = 0,102, media pembelajaran = 0,08, pengelolaan kelas = 0,120 dan keefektifan proses belajar mengajar = 0,182 lebih besar dari 0,05 atau 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa distribusi data keempat variabel normal.

B. Uji Linearitas

[image:78.612.93.533.143.654.2]

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linear diantara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil pengujian nilai pengaruh metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar siswa di dalam kelas secara lengkap tersaji dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.7

Rangkuman Uji Linearitas masing-masing Variabel Penelitian

No. Variabel F hitung F tabel Kesimpulan

1 Metode Pembelajaran 1,289 1,784 Linear

2 Media Pembelajaran 1,038 1,629 Linear

(79)

Tabel menunjukkan bahwa nilai F hitung variabel metode pembelajaran dengan variabel keefektifan proses belajar mengajar siswa = 1,289 lebih kecil dari F tabel = 1,784 dan variabel media pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar = 1,038 lebih kecil dari F tabel = 1,629 dan variabel pengelolaan kelas dengan variabel keefektifan proses belajar mengajar = 2,79 lebih kecil dari F tabel = 3,07. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dan terikat adalah linear.

C. Uji Multikolonieritas

[image:79.612.96.532.207.618.2]

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Dengan bantuan program SPSS versi 12, berikut disajikan hasil pengujiannya:

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolonieritas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed

Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleran

ce VIF 1 (Const

ant) 59,353 10,682 5,556 ,000

metod

e ,966 ,176 ,309 5,498 ,000 ,502 1,992 pengel

(80)

Dengan melihat hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

D. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang pertama, kedua, ketiga dan keempat digunakan regresi berganda. Berikut ini disajikan analisis uji hipotesis penelitian :

1. Pengaruh Metode Pembelajaran (X1) terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar (Y).

a. Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh antara metode pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar.

Ha1 = Ada pengaruh antara metode pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar

(81)
[image:81.612.94.532.155.608.2]

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Consta

nt) 133,326 9,136 14,593 ,000

metode 2,299 ,163 ,735 14,089 ,000

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel atau t hitung 14,089 > tabel 1,974, maka hipotesis pertama berhasil ditolak yang artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara metode pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar menagajar di SMA GAMA. Dari tabel 4.9 di atas dapat diperoleh hasil persamaan Y = 133,326 + 2,299X1.

2. Pengaruh Media Pembelajaran (X2) terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar (Y)

a. Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh antara media pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar.

(82)

b. Penarikan Kesimpulan

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Const

ant) 142,282 16,088 8,844 ,000

media 2,013 ,272 ,495 7,397 ,000

[image:82.612.97.531.176.620.2]

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel atau t hitung 7,397 > tabel 1,974, maka hipotesis pertama berhasil ditolak yang artinya terdapat pengaruh positif dan signifikansi media pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar di SMA GAMA. Dari tabel 4.10 di atas dapat diperoleh hasil persamaan Y = 142,282 + 2,013X2.

3. Pengaruh Pengelolaan Kelas (X3) terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar (Y).

a. Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh antara pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar.

(83)

b. Penarikan Kesimpulan

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Const ant)

105,60

5 9,047 11,672 ,000

pengel olaanK elas

2,770 ,160 ,799 17,287 ,000

[image:83.612.93.530.162.636.2]

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel atau t hitung 17,287 > tabel 1,974, maka hipotesis pertama berhasil ditolak yang artinya terdapat pengaruh positif dan signifikansi pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar di SMA GAMA. Dari tabel 4.11 di atas dapat diperoleh hasil persamaan Y = 105,605 + 2,770X3.

4. Pengaruh Metode Pembelajaran (X1), Media Pembelajaran (X2), Pengelolaan Kelas (X3) terhadap Keefektifan Proses Belajar mengajar (Y). a. Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh antara metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar.

(84)

pembelajaran dan pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar

[image:84.612.96.531.161.593.2]

b. Penarikan Kesimpulan

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Pengaruh Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas

Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. 1 Regres

sion 89170,920 3 29723,640 15,463 ,000(a) Residu

al 32101,407 167 192,224

Total 121272,327 170

(85)

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar.

(86)

metode diskusi dalam kelompok, maka interaksi juga akan terjadi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru karena siswa akan mempunyai kesempatan berdiskusi dengan siswa lain dalam kelompok terkait dengan materi pelajaran.

2. Pembahasan Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar.

(87)

yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media adalah kesesuainnya dengan materi pelajaran. Dengan penggunaan media yang tepat dan variatif maka akan menunjang terciptanya keefektifan proses belajar mengajar. Oleh karena itu media pembelajaran berpengaruh terhadap keefektifan

Gambar

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Pengaruh Metode Pembelajaran, Media
gambar juga mengandung unsur suara, misalnya rekaman, slide suara
Tabel 3.1 Populasi Siswa SMA GAMA YOGYAKARTA
Tabel 3.2 Rangkuman Uji Validitas Variabel Metode Pembelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alasan lainnya adalah karena KKP sangat menjanjikan untuk digunakan sebagai salah satu pendekatan konseling adiksi obat, yaitu: (1) KKP adalah pendekatan konseling

proses perbaikan yang terjadi secara terus menerus untuk memperbaiki cara kerja, meningkatkan mutu, dan produktivitas output dengan cara menanamkan sikap disiplin terhadap

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian dan evaluasi oleh panitia menurut ketentuan – ketentuan yang berlaku terhadap dokumen penawaran dan

Selanjutnya berdasarkan hasil pengumpulan/ inventarisasi sanggahan/ keberatan yang disampaikan kepada Panitia, Pejabat Pembuat Komitmen/ Kuasa Pengguna Anggaran dapat

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan metode Konvensional, NHT dan STAD pada siswa kelas XI IIS SMAN 6 Surakarta Tahun Pelajaran

Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan salah satunya yaitu dengan terlaksananya kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kreatifitas pada siswa dan tidak

[r]

[r]