GAMBARAN AUTOANTIBODI PADA PEMERIKSAAN ANA DENGAN MENGGUNAKAN SUBTRAT HEP 2 CELL DAN PRIMATE LIVER PADA
PENDERITA KELAINAN AUTOIMUN BERDASARKAN KRITERIA ACR DI RUMAH SAKIT UMUM DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Hoopmen, , Anna Tjandrawati, Agnes.R.Indrati,Noormartany
Departemen Patologi Klinik Subdivisi Imunoserologi RS.Hasan Sadikin Bandung
ABSTRAK
Kelainan autoimun terjadi karena terbentuknya autoantibodi terhadap komponen inti sel tubuh sendiri dengan manifestasi klinik yang sangat luas pada beberapa organ tubuh. Kriteria American College of Rheumatology adalah kumpulan 11 gejala dan tanda kelainan autoimun. Pemeriksaan Antinuclear antibodi(ANA) dapat memberikan gambaran beberapa autoantibodi pada berbagai jenis penyakit autoimun dengan berbagai gejala. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran autoantibodi pada pemeriksaan ANA dengan menggunakan Hep 2 cell dan primate liver serta melihat gejala klinis.
Subjek penelitian berupa data rekam medik hasil pemeriksaan ANA
antara Juni 2011- Juli 2011 di Laboratorium Imunoserologi RSHS. Pemeriksaan ini menggunakan prinsip imunofloresensi indirek. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan metode potong lintang.
Pada penelitian ini diperoleh 43 subjek penelitian dengan 18/43 (41,8%) memiliki ANA positif. Hasil penelitian ditampilkan berdasarkan persentasi sebagai berikut: Sebanyak 33,3 % pola nuclear dot dengan perkiraan antibodi adalah anti-SSA(58,3%), anti-SSB(33,3%) dan anti-KU(3,8%) dengan gejala gangguan hematologi(33,3%), arthritis(20%), malar rash(13,3%) dan discoid (13,3%); Sebanyak 16,7% pola speckled dengan perkiraan antibodi adalah anti-KU(100%) dengan gejala gangguan renalis(25%), arthritis (25%), malar rash(16,6%) dan discoid (16,6%); Sebanyak 16,6% pola homogen dengan perkiraan antibodi adalah anti-ds DNA(75%) dan Histone (25%) dengan gejala
gangguan hematologi(21,2%), arthritis(14,3%), ulcus oral (14,2%),
serositis(14,3%); Sebanyak 11,1 % pola speckled nuclear dengan perkiraan antibodi adalah anti-KU(100%) dengan gejala malar rash(20%), discoid (20%), serositis(20%), dan gangguan hematologi(20%); Sebanyak 11,1 % pola nucleolar
dengan perkiraan antibodi adalah anti-nRNP(100%) dengan gejala gangguan
hematologi(50%), malar rash(25 %) dan discoid (25%); Sebanyak 11,1 % pola centromer dengan perkiraan antibodi anti-SS(50%) dan anti-PBL(50%) dengan gejala malar rash(33,3%) dan discoid (16,7%), fotosensitif(16,7%), dan gangguan renal(16,66%).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan setiap autoantibodi ditemukan gejala gangguan hematologi, gangguan renal, malar rash dan discoid.