• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI MATA PELAJARAN ALAT UKUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI MATA PELAJARAN ALAT UKUR."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KOMPARASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DENGAN MEDIA HANDOUT

PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

MEKANIK PRESISI MATA PELAJARAN ALAT UKUR

( Studi Quasi Eksperimen di SMK Merdeka Soreang )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

Verry Adang Irawan 0805809

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

STUDI KOMPARASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI MATA PELAJARAN ALAT

UKUR

( Studi Quasi Eksperimen di SMK Merdeka Soreang )

Oleh :

Verry Adang Irawan 0805809

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S,Pd.) pada

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

© Verry Adang Irawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

VERRY ADANG IRAWAN (0805809)

“STUDI KOMPARASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI DASAR

MENGGUNAKAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI MATA PELAJARAN ALAT UKUR”

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. H. Sabri

Pembimbing II

Asep Hadian Sasmita, S.Pd., M.Pd. NIP. 19800313 200604 1 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………...………...i

UCAPAN TERIMA KASIH ………..ii

ABSTRAK ………..iii

DAFTAR ISI………...………iv

DAFTAR TABEL …...………...…v

DAFTAR GAMBAR ………..……….………..vi

DAFTAR LAMPIRAN ………..……….….vii BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah………1

B.Identifikasi Masalah ………...………..…3

C.Perumusan Masalah...4

D.Pembatasan Masalah……...………..4

E.Tujuan Penelitian…………..………4

F. Manfaat Penelitian…………..………..5

G.Sistematika Penulisan………..………….5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ………...…………6

B. Hubungan antara Media dengan Hasil Belajar………...……14

C. Sistem Evaluasi………..…...15

D. Alat Ukur………..…17

E. Paradigma Penelitian………...…….23

(5)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian………...25

B.Rancangan Penelitian……….………...25

C.Prosedur Penelitian……….27

D.Lokasi dan Subjek Penelitian…...………...29

E.Definisi Operasional………...29

F. Metode Pengumpulan Data……….30

G.Proses Pengembangan Instrumen ………...30

H.Teknik Pengumpulan Data………..…………34

I. Teknik Analisis Data ………...………...35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data Penelitian ………...…40

B.Analisis Data Penelitian ……….42

C.Pembahasan Hasil Penelitian ……….44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………...45

B. Saran ……….45

DAFTAR PUSTAKA………...46

LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Silabus ……….………..47

B. Instrumen ………..59

C. Uji Instrumen ………67

(6)

ABSTRAK

VERRY ADANG IRAWAN. E.0551.0805809 STUDI KOMPARASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA

DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI MATA

PELAJARAN ALAT UKUR

( Studi Quasi Eksperimen di SMK Merdeka Soreang )

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perumusan masalah, ialah: Bagaimana perbandingan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan handout dan kelas yang menggunakan media realia pada mata pelajaran alat ukur? Permasalahan dalam penelitian ini bermula dari adanya hasil belajar siswa yang masih berada dalam kategori dibawah KKM sesuai dengan ketentuan sekolah. Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menerapkan media handout pada proses pembelajaran alat ukur mekanik presisi, mengetahui hasil belajar siswa yang menerapkan media realia pada proses pembelajaran alat ukur mekanik presisi, dan mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelas yang menerapkan media realia dengan kelas yang menerapkan media handout. Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Quasi Experimental Design. Tipe kuasi eksperimen yang digunakan adalah Non-Equivalent (Pre-test and Post-test) Control Group Design. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran alat ukur dengan menggunakan media realia pada saat proses pembelajaran ternyata lebih besar dibandingkan dengan menggunakan media hand out, terbukti dengan hasil data post-test dengan menggunakan media realia menunjukan peningkatan yang lebih besar .

(7)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

VERRY ADANG IRAWAN. E.0551.0805809 COMPARISON OF LEARNING USING IMPROVED WITH MEDIA MEDIA REALIA

HANDOUT AT BASIC COMPETENCE USING MECHANICAL PRECISION GAUGES GAUGES LESSONS

(Quasi-Experimental Study in SMK Merdeka Soreang)

This research is in the background by the formulation of the problem, is: How comparative increase students' learning outcomes between the classes that use handouts and classes that use realia media on the subject of measurement?Problems in this study stems from the existence of student learning outcomes which are in the category under KKM accordance with the provisions of the school. The purpose of the research conducted to determine the learning outcomes of students who apply media handout on the learning process of mechanical precision measuring instruments,know the learning outcomes of students who apply realia media in the learning process of mechanical precision measuring instruments,and know the difference between the increase in learning outcomes realia media class that implements the class that implements the media handout.The research method in this study uses a quantitative approach to the method of Quasi-Experimental Design.Quasi-experimental type used is the Non-Equivalent (Pre-test and Post-test) Control Group Design. The results showed that increase learning outcomes in subjects measuring instruments using realia media at the time was more of a learning process compared to using the media handouts, as evidenced by the post-test data results using realia media showed greater improvement.

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan pendidikan SMK “...mendidik sumber daya manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi berstandar internasional” (ditpsmk,2007). Di Soreang Kabupaten Bandung terdapat beberapa SMK yang memiliki tujuan untuk

mencetak orang-orang yang kompeten di dalam bidangnya. Salah satunya SMK yang ada di

Jln. Citaliktik adalah SMK MERDEKA SOREANG yang memiliki beberapa program

keahlian, diantaranya:

1. Teknik Pemesinan

2. Teknik Sepeda Motor

3. Teknik Kendaraan Ringan

Pada program keahlian teknik pemesinan ada beberapa mata pelajaran, salah

satunya adalah mata pelajaran alat ukur. Diharapkan pada mata pelajaran tersebut siswa

memiliki kompetensi dan semua siswa dapat meraih nilai yang amat baik.

Realita yang terjadi tidak sesuai dengan harapan yang ingin dicapai, dimana pada

mata pelajaran tersebut terdapat permasalahan pada hasil belajar siswa. Berikut ini adalah

data hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran alat ukur.

Table 1.1 data hasil belajar siswa tahun 2013

NO NILAI KETERANGAN FREKUENSI

1 92-100 Amat baik 0

2 82-91 Lulus baik 5

3 72-81 Lulus cukup 14

4 ≤ 71 Belum lulus 13

Jumlah 32

(9)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari keterangan tabel di atas menyatakan bahwa hasil belajar siswa belum optimal

karena tidak ada satupun siswa yang mendapat nilai amat baik dan 13 orang belum tuntas

dalam pembelajaran yang mengacu pada standar Kriteria Kelulusan Minimum (KKM).

Berdasarkan kurikulum yang ada di SMK standar KKM ditunjukan dengan nilai adalah 71.

Nilai di bawah standar tersebut dianggap belum tuntas.

Sumber belajar yang digunakan pada mata pelajaran tersebut adalah lembaran

handout yang dijadikan sebagai media dalam pembelajaran. Dimana dalam penggunaannya guru menjelaskan ulang materi yang terdapat pada handout tersebut dengan penggunaan

papan tulis sebagai sarana penegasan materi. Dengan kegiatan pembelajaran tersebut,

berdampak kepada hasil belajar yang kurang memuaskan.

Menurut Arsyad (2009:15) dalam proses belajar mengajar ada dua unsur yang

sangat penting yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran. Penggunaan media

pembelajaran yang tepat akan sangat membantu guru dalam menyampaikan materi ajar

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Disamping itu, dalam pemilihan

media pembelajaran sangatlah penting untuk diperhatikan ketepatan pemilihannya guna

membantu menyampaikan materi ajar yang direncanakan.

Karakteristik materi ajar yang menuntut siswa untuk memperoleh pengalaman

langsung dengan cara mengekplorasi terhadap bagian, penggunaan dan cara membaca skala

ukur, terbatasi diakibatkan media yang digunakan kurang tepat dalam membantu

menyampaikan isi materi ajar tersebut. Sehingga dapat diidentifikasi penggunaan handout

dalam menyampaikan materi mengenai alat ukur sangat tidak tepat. Selain adanya

keterbatasan tersebut, motivasi siswa dalam pembelajaran pun sangat rendah.Berdasarkan

permasalahan tersebut, diperlukan adanya sebuah pemecahan masalah sebagai salah satu

langkah perbaikan kualitas pembelajaran.

Sebagai langkah pemecahan masalah tersebut, dipandang penggunaan media realia

sangat tepat guna siswa memperoleh pengalaman langsung dalam mengeksplorasi materi

(10)

“…realia merupakan alat bantu yang bisa memberikan pengalaman langsung kepada pengguna”. Disamping itu, mudahnya penggunaan dan mendapatkan media realia untuk alat ukur menjadikan media ini sangat tepat untuk digunakan oleh guru sebagai media

pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas, penulis sangat tertarik dalam melakukan penelitian

dalam penyusunan skripsi dengan mengangkat judul “Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia dengan Media Handout pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai

berikut.

1. Terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan hasil belajar siswa tidak mencapai KKM,

diantaranya:

a. Media pembelajaran yang dipakai kurang tepat

b. Metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat

c. Siswa yang kurang serius dalam proses pembelajaran

d. Guru yang kurang menguasai materi pelajaran alat ukur

2. Dibutuhkannya sebuah pengalaman langsung bagi siswa untuk mengeksplorasi materi

ajar dalam meningkatkan hasil belajar.

3. Diperlukannya media pembelajaran alternatif yang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

C.Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, perumusan masalah pada penelitian ini yaitu

(11)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang akan ditinjau sesuai maksud dan tujuan yang akan dicapai,

perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Hasil belajar yang diteliti dibatasi pada aspek kemampuan kognitif tingkat aplikasi

siswa.

2. Hasil belajar yang di komparasikan adalah antara hasil belajar yang menggunakan media

realia dan hasil belajar yang menggunakan media handout

3. Evaluasi belajar yang digunakan tes tertulis berupa pilihan ganda

E.Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa yang menerapkan media handout pada

proses pembelajaran alat ukur mekanik presisi.

2. Mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa yang menerapkan media realia pada

proses pembelajaran alat ukur mekanik presisi.

3. Mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelas yang menerapkan media

realia dengan kelas yang menerapkan media handout.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam rangka

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, diantaranya:

1. Bagi guru pada umumnya, penelitian ini menjadi sebuah rujukan dalam menerapkan

media pembelajaran bagi siswa untuk mencapai kompetensi berdasarkan tujuan

pembelajaran.

2. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap penggunaan media

dalam meningkatkan hasil belajar mengenai alat ukur mekanik presisi.

G.Sistematika Penulisan

(12)

1. Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang yang menjadi dasar dalam pembuatan skripsi, identifikasi

masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika

penulisan.

2. Bab II Kajian Pustaka

Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang mendukung penerapan media interaktif.

Tinjauan pustaka tersebut terdiri dari teori-teori yang berkenaan dengan penelitian,

penelitian-penelitian yang relevan, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

3. Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi tentang desain, metode, lokasi dan subjek, definisi operasional, instrumen

dan teknik pengumpulan data penelitian.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran hasil penelitian.

6. Daftar Pustaka

(13)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu pendekatan dengan cara ilmiah yang digunakan

untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan realibel dengan tujuan dapat ditemukan,

dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan. Seperti yang dikemukakan Sugiyono

(1994: 1) bahwa “metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

mendapatkan data dengan tujuan tertentu”. Metode penelitian yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian eksperimen yang berbentuk

quasi experimental atau eksperimental semu. Bentuk quasi eksperiment dianggap memiliki kemampuan memberikan perkiraan informasi yang diperoleh secara tepat mendekati

penelitian eksperimen sesungguhnya pada penelitian pendidikan. Hal ini dikarenakan

subjek yang dilakukan penelitian adalah manusia dimana variabel-variabel yang

mempengaruhi sulit untuk dikontrol.

“Rancangan ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi secara

sepenuhnya, untuk mengontrol variabel-variabel yang mempengruhi

eksperimen”(Sugiyono, 1994: 54). Dengan adanya kelompok kontrol tersebut penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tanpa mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi subjek penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan tes

sebelum perlakuan sebagai dasar mengetahui tingkat homogenitas sampel, serta tes sesudah

perlakuan yang dijadikan sebagai data untuk membandingkan peningkatan hasil belajar

siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(14)

Rancangan penelitian yang digunakan yaitu the non equivalent, pretest-posttest

design. Tanireja dan Mustafidah (2012: 56) menjelaskan bahwa “Jenis rancangan ini biasanya dipakai pada eksperimen yang menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai

kelompoknya, dengan memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama keadaan/kondisinya”.

Lebih lengkapnya rancangan tersebut dijelaskan pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Rancangan penelitian

No Kelompok Pre test Perlakuan Post test 1 Kontrol

O XK O

2 Eksperimen XE

(Tanireja dan Mustafidah, 2012: 56)

Keterangan :

O

XK

XE

:

:

:

Pretest dan posttest, pemberian pretest dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan posttest dimaksudkan

untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan

perlakuan.

Perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan

handout.

Perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan

media realia.

Sampel dijadikan dua kelompok yang disebut dengan kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Kedua kelas tersebut diberikan pretest dengan soal yang sama. Selanjutnya

masing-masing kelas diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan penggunaan media

pembelajaran yang berbeda. Kelas kontrol diberikan pembelajaran menggunakan media

(15)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut diberikan soal posttest yang sama dengan pretest untuk mengetahui pengaruh

perbedaan perlakuan yang diberikan.

C.Prosedur Penelitian

Alur prosedur penelitian digambarkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Alur prosedur penelitian

Feed back Survey

Studi Pendahuluan

Merumuskan Masalah

Memilih Metode Penelitian

Menentukan variabel dan sumber data

Menyusun dan menguji instrumen

Pelaksanaan Pre-Test

Pembelajaran menggunakan media realia untuk kelas eksperimen

Pembelajaran menggunakan media handout untuk kelas kontrol Pelaksanaan Post-test

Analisis Data

Pembahasan hasil penelitian

(16)

Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Memilih, identifikasi masalah dan tujuan, tahapan ini memilih masalah,

mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan yang diprediksi dapat menyelesaikan

masalah pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur mekanik presisi dengan materi

jangka sorong dan mikrometer.

2. Media realia, tahapan ini melakukan persiapan media realia berupa alat ukur jangka

sorong dan mikrometer. Diawali dengan pemeriksaan alat ukur, pemilihan ketelitian, dan

pengujian kelayakan alat ukur tersebut.

3. Membuat instrumen, tahapan ini melakukan pembuatan instrumen berupa soal dan

kunci jawaban. Selanjutnya dilakukan validasi eksternal melalui judgment oleh guru

mata pelajaran dan wakasek kurikulum dan validasi internal dengan melakukan uji

validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda.

4. Penentuan kelas, tahapan ini menentukan dua kelas yang akan dijadikan objek

penelitian. Dua kelas yang ditentukan dijadikan kelas kontrol dan eksperimen.

5. Kelas kontrol dan eksperimen.

a. Prestest, tahapan ini melakukan tes awal pada dua kelas sampel. Dimana dalam

mengerjakan soal pretest, siswa kelas kontrol dan eksperimen menggunakan handout

mengenai materi jangka sorong dan mikrometer. Data pretest digunakan sebagai data

dilakukannya uji validitas, realibilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda. Selanjutnya

(17)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen apabila hasil pengujian menghasilkan kesimpulan kedua kelas tersebut

homogen.

b. Proses perlakuan, tahapan ini melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan handout

pada kelas kontrol dan media realia pada kelas eksperimen.

c. Posttest, tahapan ini melakukan tes akhir setelah perlakuan berbeda pada kelas kontrol

dan eksperimen. Dalam mengerjakan soal posttest, siswa kelas kontrol menggunakan

handout mengenai materi jangka sorong dan mikrometer, sedangkan siswa kelas

eksperimen menggunakan media realia berupa alat ukur jangka sorong dan mikrometer.

6. Analisis data, tahapan ini melakukan analisis data untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar antara kelas kontrol dan eksperimen melalui perlakuan yang berbeda.

7. Kesimpulan dan saran, tahapan ini menjawab tujuan penelitian.

D.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK MERDEKA SOREANG yang bertempat di Jl.

Citaliktik - Sindangwargi Soreang Kab. Bandung (40911) Telp/Fax : 022 – 5896147

merupakan tempat yang cocok karena telah memberikan perhatian besar dalam

meningkatkan kemampuan siswa pada mata pelajaran alat ukur pada saat penulis duduk

sebagai siswa tingkat X dan ketika penulis melakukan observasi. Subjek dalam penelitian

ini adalah siswa tingkat X kompetensi keahlian teknik pemesinan. Sampel diambil

sebanyak dua kelas yang dijadikan kelas kontrol yaitu kelas X mesin 1 dan kelas

eksperimen yaitu kelas X mesin 2. Penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive

sample atau tidak dipilih secara random dengan jumlah sampel pada setiap kelas sebanyak 30 siswa. Arikunto (2006: 140) mengemukakan:

(18)

a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.

c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat didalam studi pendahuluan.

E.Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dan memudahkan

ungkapan yang dimaksud yang terdapat pada judul. Terdapat definisi operasional pada

judul penelitian ini yaitu Studi Komparasi. Dengan membandingkan peningkatan hasil

belajar siswa antara menggunakan media realia dengan media handout pada kompetensi

dasar menggunakan alat ukur mekanik presisi dengan materi jangka sorong dan

mikrometer.

1. Media realia yang dimaksud yaitu suatu objek atau benda nyata berupa alat ukur

jangka sorong dan mikrometer yang digunakan pada saat proses pembelajaran alat ukur.

2. Media handout yang dimaksud yaitu bahan ajar yang berisi materi mengenai alat ukur jangka sorong dan mikrometer.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes. Tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Alat Ukur.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto (2006:223) bahwa “Data yang diungkap

dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan

kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang

diteliti, digunakan tes”.

Alat tes yang diberikan berupa tes objektif pilihan ganda (multiple choice test). Alat

tes diberikan dua kali yaitu pada saat pre-test dan post-test. Pre-test diberikan pada saat

(19)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G.Proses Pengembangan Instrumen

Idealnya, instrumen digunakan untuk pengambilan data penelitian terlebih dahulu

dilakukan dengan melewati serangkaian proses pengembangan instrumen berupa pengujian

analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Dalam penelitian ini,

pengembangan instrumen dilakukan setelah dilakukan pengambilan data penelitian.

Dimana instrumen yang diuji diambil data dari hasil prestest.

Item soal yang digunakan sebagai data untuk dilakukan analisis penelitian yaitu item soal yang termasuk pada kategori valid. Sehingga item soal yang termasuk pada kategori

invalid dibuang dan tidak dilakukan tindakan lanjut untuk revisi dan pengujian ulang.

1. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Sugiyono (2011:173) mengemukakan bahwa “valid berarti instrumen

tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.” Dengan menggunakan instrumen

yang valid dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid.

Validitas instrumen dibedakan oleh Sugiyono (2011:173) menjadi “validitas internal

dan validitas eksternal.” Validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang

relevan, sedangkan validitas eksternal instrumen dikembangkan dari fakta empiris yang

telah terbukti. Selanjutnya validitas internal dibedakan atas validitas konstrak dan validitas

isi. Validitas instrumen yang berupa tes harus memenuhi keduanya, sedangkan yang nontes

cukup memenuhi validitas konstrak. Untuk menguji validitas konstrak (Sugiyono,

2011:177) “dapat digunakan pendapat dari ahli atau judgement experts.”

Selanjutnya dilakukan validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan

setiap butir soal terhadap seluruh soal yang diberikan. Sebuah soal akan memiliki validitas

yang tinggi, jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap seluruh soal

yang ada. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk kesejajaran atau korelasi

(20)

digunakan rumus korelasi. Untuk menguji validitas butir soal digunakan persamaan

korelasi product moment sebagai berikut:

   

Koefisien korelasi yang didapatkan kemudian dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r

product moment sehingga dapat diketahui signifikan atau tidaknya korelasi tersebut. Jika harga rhitung lebih besar dari harga kritik rtabel maka korelasi tersebut signifikan, atau butir

soal tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen penelitian selain harus valid juga harus reliabel. Instrumen yang reliabel

(Sugiyono, 2011:173) adalah “instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas

instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown untuk

alat objective test penguasaan konsep langkah kerja mengoprasikan mesin bubut dan angket

persepsi siswa, yaitu:

r11 = koefisien reliabilitas internal seluruh instrumen

(21)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah didapatkan harga r11 maka hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel r

product moment. Dengan ketentuan jika harga rhitung lebih besar dari harga kritik rtabel maka

korelasi tersebut signifikan, atau soal tersebut reliabel.

3. Uji Daya Pembeda Instrumen

Pengujian daya pembeda (DP) dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu butir

soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai berdasarkan

kriteria tertentu, sebagaimana diungkapkan Arikunto (2003:212) bahwa ” daya pembeda

soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai

(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Angka yang

menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D) yang berkisar antara

0,00 sampai 1,00. Pada indeks diskriminasi terdapat nilai negatif (-). Tanda negatif pada

indeks diskriminasi digunakan jika suatu soal terbalik menunjukan kualitas testee. Yaitu

anak pandai disebut kurang pandai dan anak kurang pandai disebut pandai.

Cara melakukan pengujian daya pembeda adalah dengan membagi dua kelompok

skor atas (JA) dan bawah (JB). Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan

rumus:

=

� − � = − (Arikunto, 2003:213)

Di mana:

D = Indeks diskriminasi

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Nilai D kemudian dibandingkan dengan klasifikasi daya pembeda berikut ini:

(22)

Interval DP Kriteria 0,70 < DP ≤ 1,00 Baik sekali 0,40 < DP ≤ 0,70 Baik 0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup 0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek

DP = (-) Sangat jelek

(Sumber: Arikunto, 2003:213)

4. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang

terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha memecahkannya. Sebaliknya soal

yang terlalu sukar dapat menyebabkan siswa putus asa dan tidak bersemangat untuk

mencobanya lagi. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut

indeks kesukaran (P). Arikunto (2003:213) menyebutkan:

Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukan bahwa soalnya terlalu mudah.

Rumus untuk mencari indeks kesukaran (P) adalah:

=

�� (Arikunto, 2003 : 208)

Di mana:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kemudian nilai P dikonsultasikan dengan ketentuan berikut:

Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Interval P Kriteria

(23)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,30 < P ≤ 0,70 Sedang

0,00 < P ≤ 0,30 Sukar

(Sumber: Arikunto, 2010: 214)

Menurut Arikunto (2003: 214), “soal-soal yang dianggap baik adalah soal-soal yang

mempunyai indeks kesukaran 0,30 sampai dengan 0,70.” Namun demikian soal yang sukar

dan mudah juga bisa digunakan untuk keperluan variasi soal.

H.Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data yang tepat dalam penelitian ini

yaitu dengan menggunakan alat tes kuantitatif berupa soal tes. Soal tes diberikan kepada

siswa kelas kontrol dan eksperimen sebelum perlakuan proses pembelajaran dilakukan

(pretest) dan setelah perlakuan proses pembelajaran (posttest). Dimana pada pretest untuk kelas kontrol dan eksperimen menggunakan handout, posttest untuk kelas kontrol

menggunakan handout mengenai materi jangka sorong dan mikrometer dan posttest untuk

kelas eksperimen menggunakan media realia alat ukur jangka sorong dan mikrometer. Alat

test kualitatif yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian diantaranya lembar

judgment sebagai alat validasi konten dan konstruk media pembelajaran dan alat evaluasi yang akan digunakan serta lembar observasi digunakan sebagai lembar kontrol dalam

pelaksaan proses pengambilan data.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah, karena dengan

menganalisi data, data tersebut dapat memberi arti yang berguna bagi pemecahan masalah

penelitian. Data yang diperoleh adalah berupa nilai yang didapat dari tes awal dan tes akhir

dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data-data hasil wawancara dan dokumentasi juga

akan diolah pada penelitian ini.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis statistik, maka dilakukan terlebih dahulu

perhitungan statistik deskriptif dengan menggunakan harga frekuensi, standar deviasi, dan

(24)

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah data adalah pengujian

asumsi-asumsi statistik, yaitu uji homogenitas, uji normalitas distribusi, gain yang dinormalisasi

(N-Gain), dan uji hipotesis.

1. Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan data dari dua kelas homogen atau

heterogen. Apabila kelompok data homogen, maka data berasal dari populasi yang sama

dan layak untuk diuji menggunakan statistik parametrik. Uji homogenitas untuk data

penelitian ini menggunakan uji Bartlett.

Tabel 3.4 Harga-harga untuk Uji Bartlett

Sampel Dk 1/(dk) �2

Log

��2

(dk) Log

��2

A

B

(Sudjana, 2005: 263)

2 = ( �−1) � 2

� −1

B = log s2. ∑(ni - 1)

�2 = (ln 10).(B - ∑(dk). Log

�2)

2. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi

normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji

hipotesis menggunakan statistik parametrik. Menurut Sugiyono (2011: 210) menyatakan

bahwa:

(25)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.

Uji normalitas distribusi bertujuan untuk menguji hipotesis berdistribusi normal

atau tidak. Untuk uji normalitas dapat menggunakan aturan Sturges dengan memperhatikan

tabel berikut ini:

Tabel 3.5 Tabel Persiapan Uji Normalitas

kelas Oi Bk Z Tabel Z L Ei (Oi-Ei) (Oi-Ei)2 �2=(Oi-Ei)2

/Ei

�2ℎ� =

�2 = �− � 2

� (Sudjana, 2005: 293)

Keterangan:

�2 = Chi kuadrat Oi = Frekuensi nyata Ei = Frekuensi teoritik

3. Gain yang Dinormalisasi (N-Gain)

Menyatakan gain (peningkatan) dalam hasil proses pembelajaran tidaklah mudah,

dengan menggunakan gain absolut (selisih antara skor pre test dan post test) kurang dapat

menjelaskan mana sebenarnya yang dikatakan gain tinggi dan mana yang dikatakan gain

rendah. Misalnya, siswa yang memiliki gain 3 dari 4 ke 7 dan siswa yang memiliki gain 3

dari 7 ke 10 dari suatu soal dengan nilai maksimal 10. Gain absolut menyatakan bahwa

kedua siswa memiliki gain yang sama. Secara logis seharusnya siswa kedua memiliki gain

yang lebih tinggi dari siswa pertama. Hal ini karena usaha untuk meningkatkan dari 7 ke 10

akan lebih berat dari pada meningkatkan 4 ke 7.

Menyikapi kondisi bahwa siswa yang memiliki gain absolut sama, belum tentu

memiliki N-gain hasil belajar yang sama. Hake (1998) mengembangkan sebuah alternatif

untuk menjelaskan gain yang disebut gain ternormalisasi (normalize gain).

Analisis gain yang dinormalisasi digunakan untuk mengetahui kriteria normalisasi

(26)

pembelajaran konvensional terhadap peningkatan penguasaan konsep langkah kerja

mengoprasikan mesin bubut ditinjau berdasarkan perbandingan nilai gain yang

dinormalisasi (N-Gain), antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Gain yang

dinormalisasi (N-Gain) dapat dihitung dengan persamaan:

=

� −� �

� �� −� �

(Richard R Hake, 1998: 66)

Di sini dijelaskan bahwa g adalah gain yang dinormalisasi (N-gain) dari kedua

metode, Smaks adalah skor maksimum (ideal) dari tes awal dan tes akhir, Spost adalah skor tes akhir, sedangkan Spre adalah skor tes awal. Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi; (2) jika 0,7 > g ≥ 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, dan (3) jika g < 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori

rendah.

4. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis yang dilakukan penelitian ini menggunakan statistik inferensial. Pada

statistik inferensial ada dua kemungkinan penggunaan statistik, yaitu statistik parametrik

dan non parametrik. Jika data yang akan dianalisis berdistribusi normal dan homogen, maka

digunakan statistik parametrik dan jika datanya tidak berdistribusi normal atau tidak

homogen, maka digunakan statistik non parametrik. Dalam penelitian ini, data yang didapat

berdistribusi normal dan homogen, maka menggunakan statistik parametrik yaitu t-test.

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan penguasaan konsep

langkah kerja mengoprasikan mesin bubut siswa. Menurut Sugiyono (2011: 273), untuk

sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan t-test.

Untuk melakukan t-test syaratnya data harus homogen dan normal. Berdasarkan

(27)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

=

� 1−� 2

Uji t-test di atas didasarkan pada tabel persiapan berikut ini:

Tabel 3.6 Persiapan Uji t-test

No.

Pre-Test Post-Test Peningkatan Pre-Test Post-Test Peningkatan

1

n1 = Jumlah sampel pada kelas eksperimen

n2 = Jumlah sampel pada kelas kontrol

� 1 = Rata-rata N-Gain kelas eksperimen � 2 = Rata-rata N-Gain kelas kontrol �12 = Varians N-Gain kelas eksperimen �22 = Varians N-Gain kelas kontrol

Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai t

(28)
(29)

Verry Adang Irawan, 2014

Studi Komparasi Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Realia Dengan Media Handout Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi Mata Pelajaran Alat Ukur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Proses pembelajaran dengan menerapkan media handout pada mata pelajaran

alat ukur kurang tepat, dikarenakan nilai hasil belajar yang kurang memuaskan

sehingga berdampak terhadap banyaknya nilai siswa yang belum mencapai

KKM.

2. Proses pembelajaran dengan menerapkan media realia pada mata pelajaran alat

ukur terbukti lebih baik, dikarenakan hasil dari pembelajaran tersebut semua

nilai siswa telah mencapai KKM

3. Peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran alat ukur dengan menggunakan

media realia pada saat proses pembelajaran ternyata lebih besar dibandingkan

dengan menggunakan media handout, terbukti dengan hasil data post-test

dengan menggunakan media realia menunjukan peningkatan yang lebih besar .

B. SARAN

1. Bagi guru, menerapkan media realia merupakan tindakan yang tidak terlalu sulit

namun harus tepat dalam pemilihan media realia apa yang akan digunakan.

Karena dalam menggunakan media realia guru berperan sebagai motivator,

fasilitator, pembimbing, mengamati, mengevaluasi hasil, proses dan program

pembelajaran.

2. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diperhatikan lebih jauh bagaimana pemilihan

media realia yang akan digunakan di sekolah-sekolah yang masih belum

memenuhi standar sarana dan prasarananya, juga perlu dikembangkan lebih jauh

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta:PT.Rineka Cipta.

Arsyad,Azhar. (2006).Metode Penelitian. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Hake,R.R.(1999).Analyzing Change/Gain Scores.[online] Tersedia:

http://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855. [10 oktober 2010].

Malino, Jupri.(2012). Pengertian Definisi Media Nyata Realia, Bentuk, Karakteristik dan

Pemilihan Media Realia.[Online].Tersedia: http://juprimalino.blogspot.com/2013/05/ pengertian-definisi-media-nyata-realia.html

Sugiyono. (2006).Metode penelitian administrasi. Bandung:CV.Alfabeta

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Gambar

Tabel 3.1 Rancangan penelitian
Gambar 3.1 Alur prosedur penelitian
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Tabel 3.4 Harga-harga untuk Uji Bartlett
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran Membaca Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).Penelitian ini diawali permasalahan: (1)

[r]

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Penelitian ini dilakukan di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap

(3) Pemegang IUP Operasi Produksi pasir besi, IUPK Operasi Produksi pasir besi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian pasir besi

Sampel pada penelitian ini adalah pasien dengan Ulkus diabetik, di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Pengambilan spesimen dilakukan dengan menggimakan cotton bud steril

PT Aditya Ridho Gumilang PT Maxitech Utama Indonesia PT Definite Maji Arsana PT Prospera Perwira Utama Primatama Bina Persada PT Matrica Consulting Service PT Mitratech